• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Penelitian Tindakan Kelas Menggunakan Metode STAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Penelitian Tindakan Kelas Menggunakan Metode STAD"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

E. METODE STAD

ABSTRAK

XXXX (2007). Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Metode STAD Pada Siswa Kelas X. 6 SMA 1 Xxx tahun 2007.

(2)

semangat mengikuti pembelajaran.Metode STAD merupakan Pembelajaran Kooperatif yang pada dasarnya adalah belajar bersama dalam kelompok , sehingga dalam proses belajar perlu adanya penekanan pada kerja kelompok . Namun pada akhirnya siswa tetap berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. .

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan tambahan informasi dan pemikiran tentang salah satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Keberhasilan penerapan model, pemilihan media ,strategi, maupun pendekatan pembelajaran tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun penelitian ini setidaknya memberikan gambaran bagaimana seorang guru berusaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran yang berkualitas.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tidak sedikit anak yang merasa kesulitan dalam mempelajari Fisika. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dari tahun ke tahun.

Berdasarkan pengalaman guru mengajar, ternyata dari hasil test Fisika cenderung memperoleh hasil yang masih rendah. Sebagai guru baik di kelas X, XI maupun XII selalu merasa kurang puas dengan hasil belajar siswa, dari setiap hasil ulangan cenderung sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 60, sehingga belum mencapai ketuntasan klasikal. Baru setelah diadakan ulangan perbaikan, ketuntasan klasikal tercapai, dan itupun mesti dilakukan berulang kali, bahkan pada beberapa materi yang dianggap lebih sulit ulangan perbaikan ( remedial ) perlu diulang lagi. Padahal untuk melakukan ulangan perbaikan perlu tambahan waktu, yang terkadang harus dilakukan siang hari, setelah pulang sekolah.

(4)

Sehingga penulis merasa perlu mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan di atas.

Dari fakta hasil pre test yang diperoleh bahwa empat siswa dari 42 ( 9,5% ) siswa kelas X . 6 SMA 1 Xxx memiliki nilai mencapai KKM, sedangkan sisanya 38 siswa ( 90,5% ) masih belum mencapai KKM. Hal itu disebabkan beberapa faktor antara lain kurang motivasi belajar dan semangat untuk memahami suatu konsep. Dari hasil wawancara di kelas, sebagian besar siswa merasa malas belajar dan belum maksimal dalam belajar Fisika, karena menganggap Fisika identik dengan banyak rumus. Mereka menganggap belajar Fisika susah menghafalnya. Padahal belajar Fisika sebenarnya tidak selalu harus menghafal, sebagai guru lebih menekankan “Jangan menghafal rumus, rumus dapat di analisa dan dinalar”.

Belajar Fisika lebih menekankan penalaran dalam pemahaman konsep melalui pembelajaran. Belajar Fisika harus mau berfikir, sering disosialisasikan dengan kreativitas dan pemecahan masalah. Tanpa adanya rasa keingintahuan yang kuat atau motivasi tinggi hal tersebut tidak dapat tercapai.

(5)

( Student Teams-Achievement Divisions) diharapkan siswa kelas X . 6 SMA 1 Xxx mampu melakukan penalaran dan mau berfikir untuk memudahkan pemahaman standar kompetensi menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya, sehingga diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Metode STAD diharapkan tepat untuk pembelajaran besaran fisika dan pengukurannya karena pada standar kompetensi ini siswa betul-betul dituntut dapat melakukan sendiri pengukuran besaran-besaran dengan berbagai alat ukur secara benar dan teliti, sehingga setiap siswa dipastikan pernah mengukur dan membaca skala yang tertera pada alat ukur dengan bantuan dan kerjasama teman dalam satu kelompok.

(6)

untuk belajar. Model STAD memiliki dua dampak sekaligus pada diri para siswa yaitu dampak instruksional dan dampak sertaan. Dampak instruksional yaitu penguasaan konsep dan ketrampilan, kebergantungan positif, pemrosesan kelompok, dan kebersamaan. Dampak sertaan yaitu kepekaan sosial, toleransi atas perbedaan, dan kesadaran akan perbedaan. Kelemahan yang mungkin ditimbulkan dari penerapan metode STAD ini adalah adanya perpanjangan waktu karena kemungkinan besar tiap kelompok belum dapat menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan sampai tiap anggota kelompok memahami kompetensinya. B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah dengan menerapkan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar fisika, untuk standar kompetensi menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya pada siswa kelas X . 6 SMA 1 Xxx Tahun Pelajaran 2007 ?

C. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah di atas diterapkan metode STAD, kelebihan metode ini antara lain :

1. Siswa lebih mampu mendengar, menerima, dan menghormati serta menerima orang lain.

2. Siswa mampu mengidentifikasi akan perasaannya juga perasaan orang lain.

(7)

4. Siswa mampu meyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan meyakinkan dirinya untuk saling memahami dan mengerti.

5. Mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil guna dan berdaya guna, kreatif, bertanggung jawab, mampu mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dengan menerapkan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas X . 6 SMA 1 Xxx Tahun pelajaran 2007.

E. Manfaat Penelitian

Dalam proses pembelajaran melibatkan siswa dan guru, sehingga siswa dan guru memegang peranan penting. Tanpa adanya perbaikan dari kedua belah pihak tidak mungkin hasil pembelajaran meningkat, begitu juga dengan peran serta sekolah.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan perbaikan bagi pembelajaran di kelas X . 6 SMA 1 Xxx. Manfaat penelitian ini antara lain :

1. Bagi Siswa :

(8)

pengukuran panjang dengan penggaris, micrometer, sekrup, dan jangka sorong, pengukuran massa dengan neraca.

b. Mendapatkan pengalaman belajar yang lebih memudahkan siswa dalam pemahaman materi dengan tutor sebaya siswa yang paham terlebih dulu menjelaskan siswa lain yang belum paham, siswa yang paham dulu bertanggung jawab membuat semua anggota kelompoknya menjadi paham semua.

c. Mendapatkan pengalaman belajar berkelompok yaitu dengan menyelesaikan pengisian dan perhitungan data secara berkelompok.

2. Bagi Guru :

a. Mendapatkan pengalaman mengajar menggunakan alat laboratorium, yaitu memanfaatkan alat yang ada semaksimal mungkin agar setiap anak dapat dan pernah menggunakan micrometer sekrup, jangka sorong dan neraca.

b. Mendapatkan pengalaman mengajar yang lebih memudahkan siswa dalam memahami materi yaitu dengan memberi kesempatan siswa untuk mengamati dan memahami konsep secara langsung dengan pengamatan menggunakan alat laboratorium.

(9)

tutor sebaya siswa yang sudah paham menjelaskan siswa lain yang belum paham.

3. Bagi Sekolah

Mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, pencapaian prestasi belajar meningkat.

BAB II

(10)

A. Landasan Teori

1. Pembelajaran Fisika Mata pelajaran Fisika

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan syukur kepada

Keberhasilan dalam pengelolaan air irigasi sangat ditentukan oleh keseimbangan air irigasi yang tersedia dan air yang dibutuhkan.Penelitian ini dilakukan dengan memprediksi

Area D tidak memiliki areal parkir yang sesuai standar dalam penyediaan parkir di ruang terbuka publik dan menggunakan space yang dijadikan tempat parkir, sehingga

• Tujuan : Mahasiswa memahami, mengerti dan bisa menerapkan prinsip-prinsip atau metoda matematika seperti yang dijelaskan di pokok bahasan, yang diperlukan untuk

Apabila permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik, permasalahan tersebut dapat dibawa ke tribunal (pengadilan) industrial. Pengadilan industrial memastikan

Sarita dan Agustia (2009) melakukan penelitian tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Motivasi Kerja, Locos of control Terhadap Kepuasan Kerja Dan Prestasi

hal.. Digunakan tebal standar yaitu ¼ in.. - Reaksi endotermis sehingga diperlukan luas perpindahan panas yang besar agar kontak dengan pemanas berlangsung optimal. - Pressure

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perbuatan Suprayitno telah memenuhi unsur-unsur tidak pidana, yaitu unsur subyektif (kesalahan, mampu bertanggung jawab)