iv ABSTRAK KERJASAMA INTERNASIONAL DALAM HAL PENGEMBALIAN ASET HASIL TINDAK PIDANA KORUPSI MENURUT HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL
Karina Anindya Prameswari Sembiring Meliala
110111060400
Korupsi dewasa ini telah menjadi masalah global antarnegara, yang tergolong kejahatan transnasional dan mengingat kompleksitas serta efek negatifnya, maka korupsi yang dikategorikan sebagai kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crime) memerlukan upaya pemberantasan dengan cara-cara yang luar biasa (extra ordinary measure) pula. Tindak pidana korupsi bersifat sistemik, terorganisasi, transnasional dan multidimensional dalam arti berkorelasi dengan aspek sistem, yuridis, sosiologis, budaya, ekonomi antar Negara dan lain sebagainya. Korupsi sebagai suatu kejahatan yang extra
ordinary crime, pemberantasan tindak pidana korupsi membutuhkan
keseriusan dan dengan cara melakukan kerjasama internasional terutama dalam hal pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi yang disimpan di luar negeri.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa: “Pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data atau bahan perpustakaan yang merupakan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tersier.” Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
iv