• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUESTIONING UNTUK MENGOPTIMALKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUESTIONING UNTUK MENGOPTIMALKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN (IPS) DI KELAS IV SDN GUMPANG 01 KARTASURA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUESTIONING UNTUK MENGOPTIMALKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUESTIONING UNTUK MENGOPTIMALKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN (IPS) DI KELAS IV SDN GUMPANG 01 KARTASURA TAHUN "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUESTIONING UNTUK MENGOPTIMALKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN (IPS) DI KELAS IV SDN GUMPANG 01 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Artikel Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Skaloah Dasar

Diajukan Oleh :

MUHAMMAD NASIHUL WAFFAK

A510120080

Kepada :

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

JANUARI, 2016

(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini,

Nama : MUHAMMAD NASIHUL WAFFAK

NIM : A510120080

Program Studi : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Judul Skripsi :IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

QUESTIONING UNTUK MENGOPTIMALKAN

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM

PEMEBELAJARAN (IPS) DI KELAS IV SDN GUMPANG

01 KARTASURA TAHUN 2015/2016

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini

benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila

dikemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggungjawab sepenuhnya

dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta, 11 Januari 2016

Yang membuat pernyataan

MUHAMMAD NASIHUL WAFFAK

(3)

PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUESTIONING UNTUK

MENGOPTIMALKAN KEAKTIFAN BELAJARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN (IPS) DI KELAS IV SDN GUMPANG 01

KARTASAURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Diajukan Oleh:

MUHAMMAD NASIHUL WAFFAK A510120080

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Surakarta, Januari 2016

Pembimbing,

Dr. Achmad Fathoni, SE., M,Pd.

(4)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUESTIONING UNTUK MENGOPTIMALKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN (IPS) DI KELAS IV SDN GUMPANG 01 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Muhammad Nasihul Waffak dan Dr. Achmad Fathoni, M.Pd.

Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

Abstract

The study aims to review the husband know: liveliness protege class IV SDN Gumpang 01 Kartasura hearts with IPS learning process using learning model question. Researchers purpose to review the implementation of the learning model describes questioned for review optimize student learning activeness hearts IPS learning in class IV SDN Gumpang 01 Kartasura and researchers want to find a solution for the problem of optimizing the review of student learning activeness hearts IPS learning in class IV SDN Gumpang 01 Kartasura. Research husband is a research experiment, for instance hearts research husband is grade IV SDN Gumpang Kartasura 01 academic year 2015/2016. Data collection techniques used that is interview, observation, and documentation. Data analysis technique used the reduction is to review select data protege the active and passive learning the learning model ips hearts with question. Conclusion hearts husband research is: (1) with students learning media uses most big hearts come on and enthusiastic learning IPS. (2) model with the student learning questioning students hooked to ask.

Keywords: learning questioning, optimization of motivation and learning outcomes ips

Abstrak

(5)

besar siswa ikut aktif dan antusias dalam pembelajaran IPS. (2) dengan adanya model pembelajaran questioning siswa terpancing untuk bertanya.

Kata kunci: hasil belajar, optimalisasi keaktifan, pembelajaran questioning

Pendahuluan

Model Pembelajaran adalah suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan

dan terkait dengan sifat pembelajaran. Suatu pembelajaran menggambarkan sifat-sifat

dan ciri khas suatu pokok bahasan yang diajarkan dan model pembelajaran merupakan

seluruh perencanaan dan prosedur pembelajaran (Suyono, 2012:19). Keberhasilan

suatu pembelajaran selalu berkaitan dengan pemilihan model yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran, untuk itu guru harus tepat dalam memilih model pembelajaran.

Sesungguhnya tidak ada model pembelajaran yang sempurna sebab setiap model

pembelajaran yang digunakan mempunyai kelebihan dan kelemahan oleh karena itu

dalam pembelajaran digunakan model yang sesuai materi yang diajarkan. Menurut

peneliti model pembelajaran yang pantas digunakan untuk pembelajaran IPS kelas 4

di SD sebaiknya menggunakan model pembelajaran questioning.

Berdasarkan kondisi nyata para guru masih banyak menggunakan metode

ceramah (konvensional) untuk menjelaskan kepada peserta didiknya, Siswa

diposisikan sebagai objek, siswa dianggap tidak tahu dan belum tahu apa-apa,

Sementara guru memposisikan diri sebagai yang mempunyai pengetahuan. Guru

ceramah dan menggurui, otoritas tertinggi adalah guru. Dalam proses pembelajaran

dunia nyata hanya digunakan untuk mengaplikasikan konsep saja. Dalam

pembelajaran yang demikian membuat siswa memiliki kecenderungan selalu ramai,

melamun, mengantuk, tidak mau bertanya kepada guru, dan siswa juga tidak mau

menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Sikap seperti inilah yang menjadikan

siswa yang pasif akan semakin pasif. (Nurhadi dalam masnur muslick, 2008:41) dalam

Pembelajaran kontekstual atau (contextual teaching and learning) adalah konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi

dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

(6)

dan ketrampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan

dan ketrampilan baru ketika ia belajar.

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga peserta didik mampu belajar dengan aktif

melalui media yang digunakan oleh gurunya.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu mengoptimalkan keaktifan

belajar siswa dalam pembelajaran IPS dalam materi keragaman suku bangsa dan

budaya Setempat pada siswa kelas IV SDN Gumpang 01 Kartasura tahun pelajaran

2015/2016.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengoptimalkan keaktifan pembelajaran IPS

dalam materi keragaman suku bangsa dan budaya pada siswa kelas IV SDN Gumpang

01 Kartasura tahun pelajaran 2015/2016.

Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif, dalam penelitian kualitatif

yang berpandangan bawah, realitas dipandang sesuatu holistik, kompleks, dinamis,

penuh makna, dan pola fikir induktif, sehingga permasalahan belum jelas, maka

Skripsi penelitian kualitatif yang dibuat masih bersifat sementara, dan akan

berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian/situasi sosial. (Sugiyono,

2014:134). Penelitian yang melibatkan peneliti dalam proses penelitian dari awal

sampai akhir dengan hasil penelitian berupa laporan. Subyek pada penelitian ini adalah

guru kelas IV SDN Gumpang 01 Kartasura tahun pelajaran 2015/2016. Siswa kelas IV

yang berjumlah 43 siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah keaktifan dan hasil

belajar. Data (tunggal datum) adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek

penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian (Burhan Bungin, 2005:119). Data yang

digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data

sekunder. Data Primer diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan tehnik

pengambilan data yang dapat berupa interview, observasi, dokumentasi maupun

penggunaan instrumen penggunaan yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya

(7)

data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. “Data Sekunder diperoleh dari

sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi”

(dalam Azwar, 2010:36). Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

atau dari sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Teknik Pengumpulan Data

peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Keabsahan Data digunakan untuk menunjukan bahwa

semua data yang diperoleh dan diteliti relevan dengan apa yang sesungguhnya. Dalam

penelitian kualitatif, uji keabsahan data meliputi : credibility, transferability,

depenability, konfirmability. (Sugiyono,2014:83) triangulasi dapat dimaknai sebagai

suatu teknik yang menggunakan dua atau lebih pengumpulan data dalam penelitian

terhadap beberapa aspek dari perilaku siswa.

Teknik analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman terdiri atas empat

tahapan yang harus dilakukan diantaranya :

PENGUMPULAN DATA

KESIMPULAN/ VERIFIKASI

(8)
[image:8.595.112.526.140.565.2]

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tabel Temuan Indikator Keaktifan

Indikator Keaktifan Temuan situs Pertama dan situs Kedua a. Bertanya

b.Menjawab

c. Berpartisipasi

W1 : Proses pembelajaran aktif dan antusias W2 : Sebagian besar siswa bertanya kepada guru

O1 : Semua siswa mengerjakan soal dengan percaya diri O2 : Guru memberi batasan waktu untuk mengerjakan soal D1 : Rata-rata semua siswa dapat dilihat dengan nilai UTS

dan UAS

W1 : Mampu menjawab pertanyaan ujian tertulis maupun ujian lisan dengan percaya diri

W2 : Anak-anak berusaha semaksimal mungkin untuk menjawab pertanyaan dari guru

O1 : Guru mengadakan ujian lisan maupun tertulis anak didik aktif menjawab

O2 : Suasana di dalam kelas ceria dan berwarna

D1 : Hasil dari ujian lisan maupun tertulis dapat dilihat diakhir yang telah direkapitulasi guru kelas

W1 : Guru mengelompokan anak didik dan anak didik mampu berpartisipasi dalam mengerjakan tugasnya W2 : anak didik sangat senang ketika dibentuk kelompok

dan mampu mengungkapkan pendapatnya O1 : anak didik antusias dalam diskusi kelompok O2 : Di kelas IV sangat bagus dalam menyikapi sesama

temannya

D1 : Siswa yang aktif dan yang pasif sudah ada dalam catatan guru, hal ini dapat dijadikan sebagai bukti dokumentasi hasil guru ketika orang tua siswa ada yang komplain

Dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan model pembelajaran

questioning untuk mengoptimalkan keaktifan bertanya ini sangat tepat digunakan

untuk proses pembelajaran IPS, karena sebagian besar anak selalu bertanya. Hal ini

selaras dengan teori (Trianto, 2008: 35) Dalam sebuah pembelajaran yang produktif,

kegiatan bertanya berguna untuk menggali informasi, baik administrasi maupun

mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, mengetahui hal-hal yang sudah

(9)

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti laksanakan dengan menggunakan

model pembelajaran questioning pada kelas IV SDN Gumpang 01 Kartasura dapat

diketahui bahwa pemebelajaran questioning memberikan keoptimalan pada aspek

keaktifan dan hasil belajar IPS siswa. dalam penelitian ini diaharapkan dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Gumpang 01

Kartasura.

Dengan menggunakan model pembelajaran questioning anak mampu

mengungkapkan pendapatnya, maka keaktifan belajar siswa menjadi optimal.

ditemukannya indikator keaktifan bertanya, menjawab, dan berpartisipasi tentang

pembelajaran IPS dengan materi keragaman suku bangsa dan budaya setempat

sebagian anak didik mampu mengungkapkan pendapatnya dengan guru, sehingga di

dalam proses pembelajaran suasana di dalam kelas terdapat interaksi antara guru

dengan siswa.

Berdasarkan uraian temuan penelitian dan pembahasan tersebut bahwa

menggunakan model pembelajaran questioning dalam proses pembelajaran IPS dapat

membantu mengoptimalkan keaktifan dan hasil siswa. Dengan data penelitian yang

mendukung, maka hipotesis bahwa menggunakan model pembelajaran questioning

dapat mengoptimalkan keaktifan dan hasil belajar IPS dalam materi keragaman suku

bangsa dan budaya setempat pada siswa kelas IV SDN Gumpang 01 Kartasura tahun

pelajaran 2015/2016 dinyatakan berhasil dan dapat diterima.

Simpulan

Hasil penelitian ini telah memenuhi target penelitian 75%. Sehingga, dapat

disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran questioning dapat mengoptimalkan

keaktifan dan hasil belajar IPS dalam materi keragaman suku bangsa dan budaya

setempat pada siswa kelas IV SDN Gumpang 01 Kartasura tahun pelajaran 2015/2016.

Persantunan

Penulis ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad

dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.

(10)

bersedia meluangkan waktunya. Kedua orangtua dan keluarga besar SDN Gumpang

01 Kartasura terimakasih atas doa dan kerjasamanya.

Daftar Pustaka

Azwar. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offiset.

Bungin .2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Muslich. 2008. KTSP Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.Bandung: PT. Kompetensi Rosdakarya.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Suyono. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Rodakarya Offset.

Gambar

Tabel Temuan Indikator Keaktifan

Referensi

Dokumen terkait

Penelelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran problem posing tipe post solution posing dapat meningkatkan keaktifan belajar

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Sumber

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode Problem Solving dengan media gambar. Jenis

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pelajaran IPS dengan Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) di kelas IV Tanjung

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui model pembelajaran

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan komunikasi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, peningkatan hasil belajar kognitif menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan, serta