ABSTRAK
Priscilla Andriani
Kampanye Menjaga Kesehatan Mulut Dan Gigi Untuk Mencegah Penyakit Serius.
Perawatan kesehatan gigi sering kali dianggap sepele, padahal kesehatan gigi dan rongga mulut berdampak pada kesehatan tubuh. Munculnya sakit gigi bisa disebabkan oleh berbagai macam hal seperti pola makan yang salah hingga kurangnya perawatan gigi maupun mulut. Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama. Akibatnya, gigi berlubang atau karies menjadi masalah umum yang dihadapi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Padahal kondisi gigi seperti ini merupakan gerbang dari munculnya beragam penyakit lain seperti sakit kepala, nyeri mata, penyakit kulit bahkan penyakit yang lebih berbahaya seperti jantung, stroke, paru-paru, radang sendi, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur dan diabetes.
Kata Kunci :
DAFTAR ISI
COVER JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.2.1 Permasalahan ... 3
1.2.2 Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Batasan Masalah... 4
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Kampanye ... 6
2.1.1 Kampanye Publik ... 7
2.1.2 Model Kampanye ... 8
2.2 Teori Komunikasi... 9
2.2.1 Proses Komunikasi ... 10
2.2.5 Manfaat Ilmu Komunikasi ... 17
2.2.6 Prinsip-Prinsip Komunikasi ... 19
2.2.7 Teori Model Lasswell ... 19
2.2.8 Teori Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antar Pribadi ... 20
2.2.9 Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory) .. 20
BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Fokal Infeksi... 21
3.1.1 Mekanisme Penyebaran Infeksi ... 23
3.1.2 Contoh Fokal Infeksi pada Penyakit Jantung ... 23
3.2 Data dan Fakta... 24
3.2.1 Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ... 25
3.2.2 Data Hasil Wawancara ... 29
3.2.3 Data Hasil Angket ... 31
3.2.4 Data dari Artikel dan Klipping ... 37
3.2.5 Data Hasil Observasi Dinas Kesehatan Bandung ... 47
3.2.6 Data Hasil Observasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Bandung... 48
3.2.7 Tinjauan terhadap proyek / persoalan sejenis ... 49
3.3 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta .. 51
3.3.1 Strategi ... 52
3.3.2 Segmentasi Target ... 53
3.3.3 Analisis SWOT ... 54
BAB IV : PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 56
4.1.1 Nama Kampanye ... 57
4.1.2 Logo Kampanye ... 57
4.2 Konsep Kreatif ... 58
4.3 Konsep Media ... 58
4.3.1 Flyer ... 59
4.3.2 Iklan Majalah Remaja ... 59
4.3.4 Brosur ... 60
4.3.5 Vertical Banner ... 61
4.3.6 Horizontal Banner ... 61
4.3.7 Website ... 62
4.3.8 Ambient Media... 62
4.4 Hasil Karya... 63
4.4.1 Logo ... 63
4.4.2 Flyer ( Postcard ) ... 64
4.4.3 Iklan Majalah Remaja ... 67
4.4.4 Poster ... 71
4.4.5 Brosur ... 79
4.4.6 Vertical Banner ... 80
4.4.7 Horizontal Banner ... 81
4.4.8 Website ... 81
4.4.9 Ambient Media... 86
4.4.10 Gimmick ... 90
4.5 Budgeting ... 92
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 94 DOSEN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR... xxiii
DATA PENULIS ... xxiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Akibat Sakit Gigi ... 22
Gambar 3.2 Penampang pada Gigi Manusia ... 23
Gambar 3.3 Kampanye Pepsodent Sikat Gigi Pagi dan Malam... 49
Gambar 4.1 Logo Kampanye ... 63
Gambar 4.2 Flyer Tampak depan (Seri Rock Star) ... 64
Gambar 4.3 Flyer Tampak depan (Seri Super Model) ... 64
Gambar 4.4 Flyer Tampak depan (Seri Atlet) ... 65
Gambar 4.5 Flyer Tampak depan (Seri Pelajar)... 65
Gambar 4.6 Flyer Tampak Belakang ... 66
Gambar 4.7 Iklan majalah Seri Rockstar ... 67
Gambar 4.8 Iklan majalah Seri Supermodel ... 68
Gambar 4.9 Iklan majalah Seri Atlet... 79
Gambar 4.10 Iklan majalah Seri Pelajar ... 70
Gambar 4.11 Poster teaser Seri Rockstar (Ukuran A2) ... 71
Gambar 4.12 Poster teaser Seri Supermodel (Ukuran A2) ... 72
Gambar 4.13 Poster teaser Seri Atlet (Ukuran A2)... 73
Gambar 4.14 Poster teaser Seri Pelajar (Ukuran A2) ... 74
Gambar 4.15 Poster Seri Rockstar (Ukuran A2) ... 75
Gambar 4.16 Poster Seri Supermodel (Ukuran A2)... 76
Gambar 4.17 Poster Seri Atlet (Ukuran A2) ... 77
Gambar 4.18 Poster Seri Pelajar (Ukuran A2) ... 78
Gambar 4.19 Brosur Tampak Luar ... 79
Gambar 4.20 Brosur Tampak Dalam ... 79
Gambar 4.21 Vertical Banner (ukuran 160 cm x 60 cm) ... 80
Gambar 4.22 Horizontal Banner (ukuran 90 cm x 30 cm) ... 81
Gambar 4.23 Website Home halaman 1 ... 81
Gambar 4.24 Website Home halaman 2 ... 82
Gambar 4.26 Website Campaign halaman 1 ... 83
Gambar 4.27 Website Campaign halaman 7 ... 83
Gambar 4.28 Website Campaign halaman 17 ... 84
Gambar 4.29 Website About Us halaman 1 ... 84
Gambar 4.30 Website About Us halaman 3 ... 85
Gambar 4.31 Website About Us halaman 5 ... 85
Gambar 4.32 Ambient Media Lift Ketika Pintu Tertutup ... 86
Gambar 4.33 Ambient Media Lift Ketika Pintu Terbuka Setengah... 87
Gambar 4.34 Ambient Media Lift Ketika Pintu Terbuka Semua ... 88
Gambar 4.35 Ambient Media Cermin Wastafel Toilet Pria ... 89
Gambar 4.36 Ambient Media Cermin Wastafel Toilet Wanita ... 89
Gambar 4.37 Gimmick Gelas Kumur Berbentuk Gigi... 90
Gambar 4.38 Gimmick Tempat Sikat Gigi Berbentuk Gigi ... 90
Gambar 4.39 Gimmick Ballpoint Berbentuk Sikat Gigi ... 91
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Usia Responden ... 31
Diagram 3.2 Jenis Kelamin Responden ... 31
Diagram 3.3 Intensitas Menyikat Gigi ... 32
Diagram 3.4 Kebiasaan Menyikat Gigi ... 32
Diagram 3.5 Masalah Terhadap Gigi ... 33
Diagram 3.6 Intensitas Kedokter Gigi ... 33
Diagram 3.7 Pengetahuan Mengenai Dampak Penyakit Gigi ... 33
Diagram 3.8 Penghasilan untuk Kotrol Kedokter Gigi ... 34
Diagram 3.9 Kekhawatiran Terhadap Kesehatan Gigi ... 34
Diagram 3.10 Penting Tidaknya Kampanye Kesehatan Gigi ... 35
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi pencernaan makanan tahap awal dan berperan dalam komunikasi, fungsi lainnya adalah dari segi estetika wajah. Sayangnya perawatan kesehatan gigi sering kali dianggap sepele, padahal kesehatan gigi dan rongga mulut berdampak pada kesehatan tubuh. Munculnya sakit gigi bisa disebabkan oleh berbagai macam hal seperti pola makan yang salah hingga kurangnya perawatan gigi maupun mulut. Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama. Akibatnya, gigi berlubang atau karies menjadi masalah umum yang dihadapi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Padahal kondisi gigi seperti ini merupakan gerbang dari munculnya beragam penyakit lain. Selama ini penanganan masalah gigi masih sebatas menambal lubang gigi. Tindakan tersebut sudah dianggap mampu mengontrol karies, padahal itu belum cukup untuk mengatasi masalah secara menyeluruh.
2
Berdasarkan penelitian ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54% pasien memiliki riwayat penyakit periodontal (gusi). Berbagai racun, sisa-sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi pada gigi dan mulut ternyata bisa menyebar ke tempat lain, di bagian tubuh lain seperti ginjal, jantung, mata bahkan penyakit kulit sekalipun. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita penyakit gigi mempunyai risiko 2 kali lebih tinggi terkena jantung koroner dibandingkan yang tidak. Orang yang telah didiagnosa stroke umumnya memiliki infeksi di mulutnya. Infeksi di akar gigi maupun dijaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 macam bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh. Pada penyakit periodontal, bakteri yang menempel di gigi dan gusi akan berpengaruh ke pembuluh darah. Gangguan itu menyebabkan pelebaran pembuluh darah karena adanya bakteri yang masuk dalam aliran darah. Infeksi dapat merangsang senyawa tubuh tertentu untuk mengeluarkan pertahanan tubuh sehingga akan mempengaruhi pembuluh darah. Akibatnya, terjadi peningkatan risiko penyakit sistemik, termasuk penyakit jantung koroner.
Kesehatan gigi juga berpengaruh terhadap janin yang dikandung ibu hamil. Karies gigi yang menjadi tempat bagi masuknya kuman akan menyebabkan terjadinya infeksi selaput ketuban. Akibatnya, ketuban pecah sebelum waktunya. Selain risiko lahir prematur, infeksi kuman juga menyebabkan berbagai dampak lain seperti pertumbuhan janin terhambat, berat badan lahir rendah, dan mudah terserang penyakit karena sistem imunitas belum terbentuk sempurna. Risiko kematian pada bayi pun mengintai lantaran belum siap hidup di luar rahim dengan paru-paru dan hati yang belum matang. Sementara sistem imunitasnya pun belum terbentuk sempurna.
3
Topik ini diambil sebagai topik TA karena sakit gigi sudah dianggap hal yang biasa oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, padahal masyarakat masih banyak yang belum menyadari bahwa sakit gigi dapat menjadi penyebab penyakit yang lain yang tidak ringan, seperti yang sudah dijelaskan diatas.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
1. Bagaimana cara menjelaskan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar?
2. Bagaimana cara menghindari berbagai penyakit seperti jantung, stroke, paru-paru, radang sendi, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur dan diabetes melalui kebersihan gigi dan mulut?
3. Bagaimana cara mensosialisasikan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar kepada berbagai lapisan masyarakat bahwa menjaga kebersihan gigi dan mulut sangat penting?
4. Bagaimana menentukan media yang efektif digunakan untuk mensosialisasikan menjaga kebersihan gigi dan mulut?
1.2.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang akan dikerjakan terbatas pada perancangan Desain Komunikasi Visual pada media kampanye untuk mensosialisasikan menjaga kebersihan gigi dan mulut, segmentasinya untuk semua lapisan masyarakat dengan segmentasi usia dewasa yaitu diatas 20 tahun untuk target utama, dan usia remaja yaitu 15 – 17 tahun untuk target sekunder.
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan ini adalah sebagai berikut :
4
2. Memberikan sosialisasi untuk menghindari berbagai penyakit seperti jantung, stroke, paru-paru, radang sendi, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur dan diabetes melalui menjaga kebersihan gigi dan mulut.
3. Sosialisasi informasi yang tepat guna kepada berbagai lapisan masyarakat bahwa menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah hal yang sangat penting. 4. Menentukan media secara efektif untuk mensosialisasikan bagaimana cara
menjaga kebersihan gigi dan mulut.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lainnya dapat dijelaskan melalui teori fokal infeksi. Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat pada gigi dan memicu penyakit di tempat lain pada tubuh. Bakteri dan sisa-sisa kotoran dari makanan mampu menginfeksi gigi dan mulut, mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain di tubuh seperti ginjal, jantung, mata serta kulit. Infeksi di akar gigi maupun dijaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 macam bakteri dan mikroorganisma dalam mulut. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, bakteri memproduksi toksin yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Jadi dibutuhkan perawatan gigi dan mulut yang baik dan benar agar berbagai keluhan penyakit gigi dan mulut dapat dicegah, selain itu dapat mengurangi risiko terjangkit penyakit lain.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengaku menyikat gigi 2 kali sehari, namun ternyata menyikat gigi dengan cara yang salah, menyikat gigi dengan cara yang salah ditambah tidak pernah kontrol memeriksakan diri ke dokter gigi bagaikan menyimpan bom waktu, yang lama kelamaan akan menumpuk bakteri yang mampu membuat gigi berlubang dan kemudian memudahkan terjadinya infeksi pada gigi. Ketika responden sudah menginjak umur 35 tahun keatas, dimana proses metabolisme dan daya tahan tubuh semakin menurun, ditambah gigi berlubang akan memudahkan bakteri pada mulut untuk menyebar dan memperparah penderita penyakit berat.
95
kampanye ini, masyarakat jadi mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit mulut dan gigi. Terutama bagi remaja yang belum memiliki kesadaran untuk memiliki pola menjaga kesehatan mulut dan gigi yang baik.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana (2006), Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy (2001), Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung, Rosda
Sendjaja, Sasa Djuarsa (1994), Pengantar Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka.
Suprapto, M. S., Tommy (2011), Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta, CAPS
Venus, M. A., Antar (2009), Manajemen Kampanye, Cetakan Ke-3, Bandung, Simbiosa Rekatama Media
Kompas. 19 Agustus, 2002. Jangan Abaikan Radang Gusi
http://www.dentiadental.com/
http://kosmo.vivanews.com/news/read/136442-masalah_gigi__sebabkan_kelahiran_prematur
http://kuliahkomunikasi.com/2008/06/teori-komunikasi-massa/
http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=800&Itemid=1
http://www.pdgi-http://www.pikiran-rakyat.com/node/126470
http://www.pikiran-rakyat.com/node/117453
http://tanyapepsodent.com/jusuf-kalla-ternyata-pernah-sakit-gg?page=1
http://tanyapepsodent.com/pentingnya-merawat-kebersihan-mulut
DAFTAR ISTILAH
Aterosklerosis : pengapuran dinding pembuluh darah arteri.
Atherosclerotic plaque : kelainan pada pembuluh darah yang disertai plak. Atritis : radang pada anggota gerak (sendi)
Embolisasi : penyumbatan pembuluh darah kecil di organ-organ tubuh Endokarditis : peradangan endokardium atau katup jantung
Endotoxin / exotoxin : racun dari luar tubuh / racun yang dihasilkan dari bakteri Gingivitis : radang gusi
Inflamasi : usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang.
Lesi : keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh.
Metastase : penyebaran kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam tubuh Osteoporosis : keadaan dimana tulang menjadi keropos, rapuh dan mudah patah Painkiller : obat pembunuh rasa sakit.
Pericoronitis : infeksi yang melibatkan jaringan lunak (gusi) di sekitar mahkota gigi yang erupsi sebagian.
Periodontal : jaringan ikat penyangga akar gigi