• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Antrian dalam Upaya Menentukan Jumlah Mesin yang Optimal di Waroenk Laundry.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Antrian dalam Upaya Menentukan Jumlah Mesin yang Optimal di Waroenk Laundry."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumennya. Dalam hal ini Waroenk Laundry yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa cuci kiloan mempunyai permasalahan terhadap pemenuhan pelayanan konsumen yaitu terbatasnya kapasitas mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem antrian di perusahaan Waroenk Laundry saat ini serta mengetahui berapa jumlah mesin yang optimal. Analisis ini dilakukan dengan menghitung tingkat kedatangan rata-rata cucian dan tingkat pelayanan rata-rata cucian pada mesin, menghitung probabilita tidak ada cucian yang menunggu dalam sistem, jumlah rata-rata cucian yang menunggu dalam baris dan sistem antrian, rata-rata waktu tunggu dalam baris dan sistem, probabilita cucian yang menunggu dalam antrian dan analisis biaya. Dengan analisis tersebut nantinya akan diketahui apakah jumlah mesin di Waroenk Laundry sudah optimal atau belum, jumlah mesin dikatakan optimal jika jumlah rata-rata cucian dalam sistem berada di bawah jumlah rata-rata cucian yang mampu dilayani oleh mesin. Dari hasil analisis, didapat kinerja antrian dengan dua mesin yaitu jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem antrian (Ls) adalah 7,08 kg/jam. Dalam situasi seperti ini perusahaan berada dalam kondisi tidak optimum. Perusahaan akan berada dalam kondisi optimum jika rata-rata cucian yang antri dalam sistem berada di bawah 5 kg/jam ( . Dengan percobaan tiga mesin perusahaan berada dalam kondisi optimum hal ini terlihat karena Ls yang didapat sebesar 2,19 kg/jam. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sistem antrian yang diterapkan oleh Waroenk Laundry adalah sistem antrian jalur ganda, tahapan berganda dengan disiplin antrian

First Come First Served dan jumlah mesin yang optimal untuk melayani cucian di

Waroenk Laundry adalah tiga mesin.

(2)

ABSTRACT

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud Tujuan Penelitian... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

1.5 Sistematika Penelitian ... 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8

2.1 Manajemen Operasi ... 8

2.2 Perencanaan Produksi ... 9

2.2.1 Tujuan Perencanaan Produksi ... 10

2.2.2 Fungsi Perencanaan Produksi ... 11

(4)

2.4.1 Sejarah Teori Antrian ... 13

2.4.2 Definisi Antrian ... 14

2.4.3 Peranan Teori Antrian ... 15

2.5 Karakterisitik Sistem Antrian ... 17

2.5.1 Karakteristik Populasi Kedatangan ... 18

2.5.2 Karakteristik Antrian ... 20

2.5.3 Karakteristik Fasilitas Pelayanan ... 21

2.5.4 Distribusi Probabilitas Tingkat Kedatangan ... 25

2.5.5 Distribusi Probabilitas Tingkat Pelayanan ... 27

2.6 Model Antrian ... 29

2.6.1 Sistem Antrian Jalur Tunggal... 29

2.6.2 Sistem Antrian Jalur Ganda ... 32

2.7 Biaya Antrian ... 34

2.8 Kerangka Pemikiran ... 36

BAB III : OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 40

3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

3.3 Struktur Organisasi, Uraian Jabatan dan Uraian Tugas ... 41

3.4 Proses Produksi Waroenk Laundry ... 43

3.5 Metode Penelitian... 47

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 47

(5)

BAB IV : ANALISIS PEMBAHASAN ... 51

4.1 Pengumpulan Data ... 51

4.1.1 Data Kedatangan Cucian ... 51

4.1.2 Tingkat Pelayanan Waroenk Laundry ... 53

4.2 Analisis Kinerja Antrian ... 53

4.3 Analisis Biaya ... 60

4.3.1 Biaya Penyediaan Fasilitas ... 60

4.3.2 Biaya Menunggu ... 60

4.3.3 Biaya Keseluruhan ... 61

4.4 Penentuan Jumlah Mesin yang Optimal ... 62

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(6)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1.1 Data Jumlah Cucian yang Masuk... 4

Tabel 4.1 Data Kedatangan Cucian Waroenk Laundry ... 51

Tabel 4.2 Kinerja Antrian Waroenk Laundry (dua mesin) ... 56

Tabel 4.3 Kinerja Antrian Waroenk Laundry (tiga mesin) ... 58

Tabel 4.4 Perbandingan Kinerja Antrian Waroenk Laundry dengan Menggunakan 2 dan 3 Mesin ... 59

Tabel 4.5 Perbandingan Biaya Antrian Waroenk Laundry dengan Menggunakan 2 dan 3 Mesin ... 61

(7)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Komponen Sistem Antrian ... 18

Gambar 2.2 Sistem Jalur Tunggal Satu Tahap ... 22

Gambar 2.3 Sistem Jalur Tunggal, Tahapan Berganda ... 23

Gambar 2.4 Sistem Jalur Berganda, Satu tahap ... 24

Gambar 2.5 Sistem Jalur Berganda, Tahapan Berganda ... 24

Gambar 2.6 Distribusi Poisson ... 27

Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran ... 39

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Waroenk Laundry ... 42

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan yang semakin ketat dalam era globalisasi menuntut setiap

perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan memanfaatkan dan

mengendalikan sumber daya yang dimilikinya. Untuk dapat mengelola dan

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan perlu

memperhatikan aspek manajemennya karena dengan manajemen yang baik dapat

mengatur seluruh kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien.

Persaingan bagi pihak konsumen dinilai menguntungkan baik dalam segi

harga (price), pelayanan (service), bahkan mutu yang lebih baik yang mungkin

diberikan produsen sebagai akibat dari adanya persaingan. Dengan adanya persaingan

maka konsumen dapat memilih produsen mana yang memberikan value added

terbesar baginya. Bagi kebanyakan produsen, persaingan dinilai sebagai suatu usaha

untuk menangkap peluang yang ada dan mulai berpikir bagaimana caranya

memenangkan persaingan dalam industri yang sama dengan cara yang unik dan

dalam jangka waktu yang singkat.

Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut, perusahaaan

manufaktur atau jasa akan dihadapkan pada berbagai masalah terutama terbatasnya

(10)

2

digunakan dalam proses produksi, modal dan sumberdaya manusia, oleh sebab itu

semua faktor-faktor produksi tersebut harus dikelola melalui menajemen perusahaan

yang baik. Tetapi meskipun kebutuhan konsumen harus terpenuhi, semua perusahaan

manufaktur atau jasa harus memperhitungkan kapasitas produksi yang paling

optimum dengan segala keterbatasan faktor-faktor produksi dalam setiap proses

produksinya.

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemrosesan

(throughput), atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau

diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu (Heizer and

Render, 2009:442). Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga

mempengaruhi sebagian besar dari biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah

permintaan dapat dipenuhi, atau apakah kapasitas yang ada akan berlebih. Jika

kapasitas terlalu besar, sebagian kapsitasnya akan menganggur dan akan terdapat

biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada. Jika kapasitas terlalu kecil,

pelanggan dan pasar secara keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu, dengan tujuan

pencapaian tingkat utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi,

penetapan ukuran kapasitas sangatlah menentukan.

Kapasitas dapat diukur berdasarkan jumlah unit yang dapat dilayani. Jika

tingkat kedatangan rata-rata pelanggan melebihi tingkat pelayanan rata-rata, maka

kapasitas dapat dinyatakan tidak optimum dan akan mengakibatkan hilangnya

kesempatan untuk memperoleh keuntungan lebih. Dalam hal ini analisis teori antrian

(11)

3

dibutuhkan oleh perusahaan. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan

melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna

fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan.

Waroenk Laundry adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa cuci

kiloan yang disertai dengan berbagai fasilitas seperti satu mesin satu pelanggan,

pilih wangi sesukamu, delivery service, open 24 jam, bergaransi apek dan hilang,

teknologi filterisasi, dan ramah lingkungan. Mulai tahun 2011, Waroenk Laundry

telah memiliki kapasitas produksi sebesar 120 kg/hari, namun dalam prakteknya

kapasitas yang dimiliki Waroenk Laundry tidak dapat menampung besarnya

permintaan yang diterima dari konsumen. Hal ini menjadi masalah besar bagi

Waroenk Laundry, di satu sisi konsumen ingin dilayani sesegera mungkin tetapi

fasilitas yang dimiliki Waroenk Laundry tidak dapat memenuhi besarnya permintaan

dari konsumen.

Fenomena yang menjadi pusat perhatian pada perusahaan Waroenk Laundry

saat ini adalah adanya gejala terbatasnya kapasitas alat poduksi, dalam hal ini mesin

cuci, hal itu terlihat dari tingkat kedatangan rata-rata cucian yang melebihi tingkat

pelayanan rata-rata. Namun Waroenk Laundry tidak pernah secara langsung menolak

permintaan pelanggannya tetapi menjelaskan kemungkinan lama waktu

penyelesaiannya setiap ordernya. sehingga pelanggan diberi kebebasan untuk

memutuskan sendiri apakah akan tetap mencuci pada Waroenk laundry atau tidak

(12)

4

Apabila perusahaan tidak mampu menyesuaikan kapasitas produksinya

dengan tingkat permintaan maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk

mendapatkan keuntungan lebih dan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap

Waroenk Laundry. Oleh karena itu, sistem antrian sangat diperlukan untuk

menentukan jumlah mesin cuci yang optimal.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk melakukan

penelitian dengan judul "ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM UPAYA

MENENTUKAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL DI WAROENK LAUNDRY".

1.2 Identifikasi Masalah

Berikut adalah sebagian data perusahaan Waroenk Laundry yang nantinya

akan dijadikan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini :

Tabel 1.1

Data Jumlah Cucian yang Masuk 12-25 September 2011

Hari

Jumlah cucian

yang masuk (kg) Kapasitas/hari

Kelebihan/kekurangan kapasitas

Senin 115,972 120 4,028

Selasa 63,440 120 56,560

Rabu 117,176 120 2,824

Kamis 108,800 120 11,200

Jumat 203,767 120 -83,767

Sabtu 117,936 120 2,064

Minggu 136,080 120 -16,080

Senin 146,878 120 -26,878

Selasa 135,550 120 -15,550

(13)

5

Kamis 127,396 120 -7,396

Jumat 114,837 120 5,163

Sabtu 125,516 120 -5,516

Minggu 172,455 120 -52,456

Sumber: Data Perusahaan

Tabel di atas menjelaskan mengenai aktivitas produksi Waroenk Laundry

12-25 September 2011. Dari data terlihat bahwa selama ini perusahaan beroperasi

dengan kapasitas yang tidak optimum, karena pada hari-hari tertentu tingkat

permintaan kerap melebihi kapasitas yang dimiliki perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana sistem antrian di perusahaan Waroenk Laundry saat ini?

2. Berapa jumlah mesin yang optimal untuk melayani cucian pada perusahaan

Waroenk Laundry?

1.3 Maksud Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui sistem antrian yang diterapkan perusahaan Waroenk Laundry.

2. Untuk mengetahui jumlah mesin yang optimal untuk melayani cucian pada

(14)

6

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Penulis, dapat menambah wawasan mengenai manajemen operasi pada umumnya

dan khususnya teori antrian yang berkaitan dengan perencanaan kapasitas guna

memenuhi permintaan konsumen terutama di Waroenk Laundry.

2. Perusahaan, sebagai masukan berupa saran-saran yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan dan evaluasi untuk melakukan perubahan-perubahan di dalam

perusahaan.

3. Masyarakat, diharapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas bagi para

pembaca mengenai perencanaan kapasitas.

1.5 Sistematika Penelitian

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi permasalahan yang melatarbelakangi pemilihan judul dan tema dalam

skripsi, perumusan permasalahan yang ada untuk dijadikan pokok-pokok

permasalahan yang akan dijawab dalam skripsi ini. Bab ini juga berisi mengenai

kegunaan penelitian bagi pihak perusahaan, fakultas dan penulis.

BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori, prinsip-prinsip serta rumus-rumus yang

digunakan penulis yang berbuhungan langsung dengan materi yang diteliti, serta akan

(15)

7

BAB III Objek dan Metode Penelitian

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai objek penelitian yang

digunakan dalam penyusunan skripsi, termasuk cara pengumpulan data, lokasi

pengambilan data, maupun waktu pengambilan data. Memuat juga mengenai berbagai

asumsi yang digunakan serta prosedur dalam melakukan analisis.

BAB IV Hasil Analisis dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang hasil analisis data dan pembahasannya. Sistematika

analisis data meliputi pengujian mengenai distribusi data dan pengolahan data dengan

model antrian dan analisis mengenai efektivitas penambahan mesin terhadap

Waroenk Laundry.

BAB V Simpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang

(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem antrian yang diterapkan oleh Waroenk Laundry adalah sistem antrian jalur

ganda, tahapan berganda dengan dua mesin cuci dan jumlah rata-rata cucian yang

antri dalam sistem (Ls) sebesar 7.08 kg/jam (Ls ). Disiplin antrian

yang digunakan adalah FCFS (First Come First Served).

2. Jumlah mesin yang optimal untuk melayani cucian di Waroenk Laundry adalah 3

mesin dengan jumlah rata-rata cucian yang antri dalam sistem (Ls) sebesar 2,19

kg/jam ( .

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan saran

yang diharapkan dapat membantu pihak Waroenk Laundry yaitu:

1. Sebaiknya pihak Waroenk Laundry menambah mesinnya untuk mengatasi

tingginya tingkat kadatangan cucian yang sering dialami Waroenk Laundry.

2. Sebaiknya perusahaan melakukan pengendalian penyimpanan terhadap cucian

yang masuk agar mudah mengetahui apakah jumlah cucian yang masuk mampu

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard B., F. Robert Jacobs, Nicholas J. Aquilano. (2006). Operations

management for competitive advantage 11 th edition. Universitas Indiana:

McGraw-Hill/Irwin.

Heizer, Jay., Barry Render. (2010). Operations Management 10 th edition. Canada: Pearson Education.

Heizer, Jay., Barry Render. (2009). Manajemen Operasi. edisi 9 buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Heizer, Jay., Barry Render. (2005). Manajemen Operasi. edisi 7 buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. 2009. Sains Manajemen. Grasindo.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman, Manoj K. Malhotra, (2010). Operations

management 9 th edition. Pearson education.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman. (1999). Operations management: strategy and

analysis 5 th edition. Addison Wesley.

Ma'arif, M. Syamsul., Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo.

Render, Barry., Ralph M. Stair, Michael E. Hanna, (2008). Quantitative analysis for

(18)

65

Render, Barry., Ralph M. Stair, Michael E. Hanna, (2006). Quantitative analysis for

management 9 th edition. Prentice Hall.

Russell., Taylor. (2006). Operations Managementquality & Competitivene. Wiley India Pvt. Ltd.

Siswanto, (2007). Operations Research. Jakarta: Erlangga

Gambar

Tabel 1.1  Data Jumlah Cucian yang Masuk
Tabel di atas menjelaskan mengenai aktivitas produksi Waroenk Laundry 12-

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan masker daun pepaya dan daun jambu biji oleh Wulandari, Maya (2014) dengan hasil pengurangan jerawat pada kulit wajah yang menggunakan masker daun

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SD GMIM DUA didesa Lansot kecamatan Tareran dengan melakukan wawancara terhadap 5 orang anak dan 2 orang guru

Berikut merupakan tujuan dalam perancangan material handling usulan: Alat dapat memindahkan tabung dari stasiun kerja re-assembly ke mesin sandlblasting , Alat dapat

Selama ini pungutan daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

Setelah selesai mengikuti mata kuliah Seminar Resort dan Leisure mahasiswa dapat berpikir secara analistis, tanggap dab responsip terhadap segala permasalahan yang terjadi dalam

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen dari Universitas Kristen Maranatha, metode sampel yang digunakan adalah

BAB II STRATEGI PROBLEM SOLVING DENGAN READING INFUSION DAN KETERKAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS A.. Pembelajaran Problem Solving

Infeksi bakteri Aeromonas bersifat selcunder yaitu bakteri akan masuk ke dalam rubuh ikan jika ada kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kerusakan fisik atau. kerusakan