• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Saba - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Gaba.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Saba - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Gaba."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : SABA

KECAMATAN : BLAHBATUH

KABUPATEN/KOTA : GIANYAR

NAMA MAHASISWA : AYU PRAMITRIA PRATIWI

FAKULTAS/PRODI : FISIP/ILMU KOMUNIKASI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)
(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali. Program ini merupakan salah satu program wajib dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

 Ir. Ni Luh Made Pradnyawati, M.P selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini.

 Bapak I Gusti Ngurah Mahendradinata, SH. selaku Perbekel (Kepala) Desa Saba atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.  Bapak I Gusti Ngurah Aripayadnya sebagai Kepala Dusun di Dusun

Saba Desa Saba atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.

 Sekaa Teruna Teruni Banjar Dinas Saba Desa Saba atas dukungan dan informasinya kepada penulis.

 Teman-teman mahasiswa KKN Desa Saba atas dukungan dan kerjasamanya, semoga kita kompak selalu.

 Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.

Karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Saba, 29 Agustus 2016

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 4

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Prioritas Masalah ... 5

BAB III. USULAN PEMECAHAN MASALAH ... 7

3.1 Program ... 7

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 12

4.1. Jenis Kegiatan ... 12

4.2. Hasil ... 13

4.3. Kendala ... 13

BAB V. PENUTUP ... 13

5.1 Kesimpulan ... 13

5.2 Rekomendasi... 14

(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan bentuk penegasan loyalitas dan solidaritas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) untuk mewujudkan visi dan misi UNUD dalam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap – tiap desa yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari program KKN-PPM secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki tiap daerah yang menjadi sasaran KKN PPM.

Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu adanya program KK dampingan. Program KK dampingan adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori keluarga RTM (Rumah Tangga Miskin) yang tersebar di setiap dusun yang ada di Desa Saba. Pada periode KKN PPM ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Desa Saba di Banjar Dinas Saba, yang bernama Bapak I Nyoman Warka dengan

(6)

2 Saba, dikarenakan kondisi rumah yang tidak kondusif sebab adanya anggota keluarga (adik kandung Bapak I Nyoman Warka) yang menderita cacat mental yang dianggap cukup membahayakan sehingga rumah Bapak I Nyoman Warka dianggap tidak aman untuk dikunjungi, dan observasi dan wawancara selama KKN PPM berlangsung dilakukan di rumah ibu kandung dari Bapak I Nyoman Warka yang beralamat di Banjar Saba itu sendiri.

Dibawah ini adalah data identitas seluruh anggota keluarga I Nyoman Warka:

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 I Nyoman

Warka

Kepala Keluarga

46 th Tidak Bersekolah

Wiraswasta Menjual air “klebutan” 2 Ni Made

Tangen

Istri 39 th SLB Tunanetra

Wiraswasta Menjual canang 3 I Wayan

Widiasa

Anak 5 th TK/PAUD Siswa -

Menurut pengakuan Bapak I Nyoman Warka, lahan yang ditempati keluarga I Nyoman Warka saat ini merupakan milik pribadi (warisan keluarga) dengan luas ± 4 are. Satu pekarangan ditempati oleh 2 KK. Bangunan rumah tersebut terdiri atas 2 pekarangan rumah dengan 2 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi untuk

tempat MCK.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga- Sumber Penghasilan

(7)

3 Nyoman Warka, yakni Ni Made Tangen yang berjualan canang sekitar 30 ribu per hari. Sehingga total pendapatan keluarga Bapak I Nyoman Warka per bulan adalah Rp.1.350.000.

.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak I Nyoman Warka memiliki beberapa pengeluaran sehari hari seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian, keperluan banjar adat dan biaya sekolah.

a. Kebutuhan Sehari – hari

Dalam pemenuhan kebutuhan makan sehari – hari, keluarga Bapak I Nyoman Warka memperoleh beras raskin yang dibagikan tiap 1 bulan sekali dengan pembelian beras seharga Rp. 25.000/beras sebesar 15kg. Sedangkan untuk memasak dan kebutuhan makan sebesar Rp. 25.000/hari. Sehingga tiap bulan pengeluaran untuk makan sehari-hari keluarga tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp. 750.000/bulan.

b. Kesehatan

Pengeluaran di bidang kesehatan adalah suatu hal yang bersifat mendadak, misalnya ada anggota keluarga yang sakit dan merupakan biaya yang tidak terduga. Jadi, untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya.

Untuk biaya kesehatan keluarga Bapak I Nyoman Warka menggunakan kartu jaminan kesehatan yaitu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang di dapat dari banjar.

c. Kerohanian

Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian, keluarga I Nyoman Warka membuat canang atau sesajen sendiri untuk keperluan persembahyangan. Keluarga beliau mengeluarkan biaya 5 ribu per hari untuk bidang kerohanian, sehingga total biaya sebulan adalah 150 ribu. Sedangkan keperluan banten untuk acara besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan tidak dapat dianggarkan secara khusus karena Keluarga Bapak I Nyoman Warka menggunakan anggaran dana seadanya saja dan hanya membuat banten yang sederhana.

(8)
(9)

5 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh

setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan,

identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara dan

observasi. Wawancara secara langsung dengan melakukan percakapan dengan

Bapak I Nyoman Warka beserta keluarga. Sedangkan observasi sekeliling tidak

bisa dilakukan di sekeliling rumah Bapak I Nyoman Warka dikarenakan adanya

anggota keluarga (adik kandung Bapak I Nyoman Warka) yang menderita cacat

mental yang dianggap cukup membahayakan sehingga dianggap rumah Bapak I

Nyoman Warka dianggap tidak aman untuk dikunjungi, dan observasi dan

wawancara selama KKN PPM berlangsung dilakukan di rumah ibu kandung dari

Bapak I Nyoman Warka yang beralamat di Banjar Saba itu sendiri. Adapun

hal-hal yang penulis lakukan untuk memperoleh informasi antara lain; berdiskusi,

sosialisasi mengenai program KKN PPM dan berkenalan dengan anggota keluarga

besar I Nyoman Warka. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai

dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis dengan KK Dampingan yang

bersangkutan.

2.1 Permasalahan Keluarga

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Keluarga Bapak I Nyoman Warka tergolong dalam ekonomi yang rendah..

Apabila dihitung-hitung pendapatan keluarga Bapak I Nyoman Warka

perbulannya kira-kira sebesar Rp.1.350.000. Namun, sepertinya pendapatan

Keluarga Bapak I Nyoman Warka tergolong kurang untuk menghidupi kebutuhan

sehari-hari. Pengeluaran keluarga Bapak I Nyoman Warka kira-kira sebesar

Rp.30.000 perhari apabila dihitung perbulannya menjadi Rp.1.050.000.

Pengeluaran untuk biaya listrik dan air adalah sebesar 80 ribu per bulan. Keluarga

Bapak I Nyoman Warka menggunakan air sumur/klebutan sehingga beliau tidak

dikenakan biaya untuk pengeluaran air. Bapak I Nyoman Warka juga membayar

(10)

6 juga mengeluarkan biaya ongkos bekal sekolah anak semata-wayangnya yakni I

Wayan Widiasa sebesar Rp.5.000 per hari sehingga total sebulan terhitung kurang

lebih Rp.150.000. Sehingga total pengeluaran Bapak I Nyoman Warka sebesar

Rp.1.290.000 diluar keperluan mendadak. Pendapatan bersih keluarga Bapak I

Nyoman Warka sebulannya kira-kira Rp.1.350.000. Penghasilan bersih yang

cukup dan dapat menunjang kehidupan sehari-hari namun uang yang diterima

sebagai hasil kerja dari keluarga Bapak I Nyoman Warka tidaklah menentu

diberikan sehingga pengeluaran dan pemasukan yang beliau dapatkan tidak

menentu.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Keluarga Bapak I Nyoman Warka beserta istri Ni Made Tangen memiliki

cacat penglihatan sejak lahir (tunanetra). Namun tidak diperlukan upaya

pengobatan-pengobatan kesehatan, melainkan hanya kontrol jika sakit mendadak

lain yang kambuh.

2.1.3 Masalah Pemanfaatan Bangunan

Lahan sekitar ± 4 are, menurut pengakuan Bapak I Nyoman Warka, beliau

beserta istri tidak dapat merawat pekarangannya secara baik karena terdapat

halangan secara fisik sehingga rumahnya menjadi kurang terawat. Tempat untuk

membuat canang yang akan dijua oleh Ni Made Tangen menjadi satu dengan

lahan rumah yang dipenuhi dengan beberapa kerikil-kerikil dan bebatuan. Untuk

pemanfaatan pekarangan Keluarga Bapak I Nyoman Warka tidak bisa

memanfaatkan halaman rumahnya dengan baik, hal ini dikarenakan karena

finansial yang tidak memadai dan juga hambatan fisik.

2.1.4 Tabungan

Keluarga Bapak I Nyoman Warka tidak memiliki tabungan dalam bentuk apapun.

2.1.5 Pendidikan Anak

Pendidikan anak semata-wayang Bapak I Nyoman Warka yakni I Wayan

Widiasa hanya sampai pada jenjang TK/PAUD karena pada saat ini usianya masih

(11)

7 2.2 Prioritas Masalah

2.2.1 Kepemilikan Jaminan Kesehatan Keluarga

Keluarga Bapak I Nyoman Warka memiliki jaminan kesehatan berupa kartu

BPJS. Sehingga Bapak I Nyoman Warka tidak dikenai biaya untuk berobat ke

puskesmas ataupun pelayanan kesehatan yang terdaftar di BPJS kesehatan.

2.2.2 Penataan Bangunan

Keluarga Bapak I Nyoman Warka merupakan salah satu warga asli dari

Banjar Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Bangunan

rumahnya cukup sederhana terdiri atas 2 bangunan tempat tinggal yaitu 1 dapur

yang terpisah, 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi serta tempat MCK.

2.2.3 Kepemilikan Tabungan

Tabungan merupakan hal yang sangat penting yang bisa membantu disaat

kita sangat membutuhkan. Keluarga Bapak I Nyoman Warka belum memiliki

tabungan dikarenakan keterbatasan penghasilan yang belum melebihi kebutuhan

(12)

8 BAB III

USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 Diskusi mengenai pentingnya memiliki tabungan

Metode yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan wawancara

dan beberapa diskusi dengan Bapak I Nyoman Warka dan keluarga. Beberapa hal

yang dibicarakan adalah mengenai keuangan baik berupa pemasukan dan

pengeluaran tiap bulannya serta bagaimana caranya dalam manajemen uang yang

baik. Dalam sesi diskusi tersebut penulis mendapatkan bahwa Bapak I Nyoman

Warka beserta keluarga belum memiliki tabungan apapun, sehingga penulis

menyarankan untuk membuat tabungan di koperasi terdekat sehingga Bapak I

Nyoman Warka beserta keluarga nantinya memiliki dana yang tersimpan dan

dapat digunakan sewaktu-waktu ataupun menabung untuk membeli kebutuhan

yang mendadak, walaupun jumlahnya sedikitpun akan lama-lama terkumpul.

3.1.2 Melakukan diskusi mengenai pentingnya kesehatan pribadi

Pada kegiatan diskusi ini, penulis lebih menekankan pada pentingnya

menjaga kesehatan diri sendiri mengingat Bapak I Nyoman Warka beserta istri

yakni Ni Made Tangen memiliki riwayat cacat penglihatan (tunanetra). Penulis

memberikan himbauan berupa untuk menjaga kondisi tetap sehat dan memakan

makanan secara teratur dan memiliki cukup kandungan gizi. Selain itu, di areal

rumah Bapak I Nyoman Warka telah banyak penduduk yang terkena DB. Untuk

penulis menyarankan agar Bapak I Nyoman Warka dan keluarga agar melakukan

pencegahan sejak dini yaitu dengan cara 3M (menguras, menutup, mengubur).

3.1.3 Diskusi mengenai pentingnya pendidikan

Penulis menggunakan metode diskusi dengan Bapak I Nyoman Warka dan

keluarga dengan membicarakan mengenai pentingnya pendidikan, terutama

pendidikan untuk sang anak semata-wayang yakni I Wayan Widiasa. Diskusi juga

membahas mengenai jalan keluar agar anak semata-wayang Bapak I Nyoman

(13)

9 memadai. Penulis menyarakan agar Bapak I Nyoman Warka meminta bantuan

kepada kepala desa agar mendapatkan surat keterangan kurang mampu untuk

mencari beasiswa sekolah. Penulis menyarankan agar pendidikan dapat

dilanjutkan sampai setinggi-tingginya dan jangan menyerah hanya karena

hambatan ekonomi. Masih banyak cara yang dapat dilakukan jika ingin

bersekolah misalnya seperti mendapatkan beasiswa kurang mampu, bahkan jika

beprestasi akan lebih mudah lagi memperoleh beasiswa untuk bersekolah.

3.1.4 Membantu KK Dampingan dalam mempersiapkan dagangan

Dalam kesehariannya, istri Bapak I Nyoman Warka yakni Ni Made Tangen

bekerja sambilan sebagai penjual wadah canang. Beliau sejak muda memang

sudah memiliki hobi untuk membuat canang selain dulu sempat berprofesi sebagai

tukang pijat. Sehingga, untuk menambah sedikit pemasukan kepada keluarga,

beliau memilih untuk membuat wadah canang untuk nantinya dijual. Tempat

menjual canang tersebut juga sangat strategis yaitu dititipkan di warung di depan

rumah Bapak I Nyoman Warka sendiri. Oleh karena itu, tidaklah memerlukan

tenaga dan waktu yang banyak untuk berjualan.

3.2 Jadwal Kegiatan

JADWAL KEGIATAN

No Hari, Tgl Waktu (Wita)

Masalah Pemecahan

Masalah

mendapatkan data KK dampingan

Belum diketahui lokasi tempat

tinggal KK

dampingan

Mencari alamat KK dampingan

bersama dengan mengajar les anak dari KK dampingan

(14)

10

Belum diketahui

profil KK

dampingan

Data tentang kesehatan Bapak I Ida Bagus Putu Putu Rai mengenai masalah masalah prirotas belum ditemukan keadaan rumah KK dampingan secara detail belum diketahui

Dikarenakan

kondisi rumah yang tidak kondusif dilakukan di rumah ibu kandung KK dampingan

(15)

11

menemukan cara untuk menangani masalah ekonomi

Kunjungan ke dana dengan cara menjual barang-barang bekas. - Membantu membuat wadah canang untuk dijual

3x2

mengajar anak KK dampingan yakni I Wayan Widiasa hidup bersih dan sehat makan yang sehat

(16)

12

Kunjungan ke KK dampingan: dan bagaimana cara mendapatkannya. angka dan huruf

(17)

13 15 Kamis, 25

Agustus 2016

17.00-19.00

Melakukan pengecekan akhir, melakukan acara perpisahan dan memberi bingkisan sembako

Melakukan pengecekan akhir, melakukan acara perpisahan dan memberi bingkisan sembako untuk KK dampingan beserta keluarga

(18)

13 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1 Jenis Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM di Desa Saba, dimana

untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal tiga hari sekali atau

minimal 15 kali dalam 5 minggu.

4.1.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk

ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap

mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam 5 minggu.

4.1.2 Lokasi

Lokasi untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai

dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud

adalah Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara

spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Keluarga Bapak I Nyoman Warka

adalah di Banjar Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

4.2 Hasil

Adapun hasil yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah agar

keluarga I Nyoman Warka dapat meningkatkan kesadaran mereka mengenai

kesejahteraan hidup khususnya mengenai ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan

keasrian lingkungan rumah.

4.3 Kendala

Kendala yang dialami saat melaksanakan program KK dampingan di

Keluarga Bapak I Nyoman Warka di Banjar Saba, Desa Saba, Kecamatan

(19)

14

Bapak I Nyoman Warka dikarenakan adanya anggota keluarga (adik kandung

Bapak I Nyoman Warka) yang menderita cacat mental yang dianggap cukup

membahayakan sehingga dianggap rumah Bapak I Nyoman Warka dianggap tidak

aman untuk dikunjungi. Kendala yang kedua yaitu sulitnya menyesuaikan waktu

pertemuan dengan keluarga Bapak I Nyoman Warka beserta istri yakni Ni Made

(20)

15

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

a.

Masalah utama Keluarga Bapak I Nyoman Warka adalah dalam hal

keuangan, baik keuangan yang didapat dari hasil penjualan air klebutan

yang dibantu dari penghasilan istrinya yakni menjual canang, pengeluaran

yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk memenuhi kehidupan seluruh

keluarga Bapak I Nyoman Warka

b.

Masalah kepemilikan tabungan merupakan hal yang sangat penting untuk

dimiliki. Sehingga disarankan apabila keluarga Bapak I Nyoman Warka

memiliki pendapatan atau menyisihkan beberapa dari penghasilannya

untuk dapat membuat tabungan

c.

Karena pendidikan merupakan hal yang penting, disarankan bagi anak

sematawayang Bapak I Nyoman Warka agar melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi sangat diperlukan yaitu dengan cara mencari

sebuah beasiswa pendidikan.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil observasi dan kesimpulan, penulis memberikan beberapa

masukan kepada keluarga Bapak I Nyoman Warka untuk mengatur pendapatan

dan pengeluaran dengan baik agar kehidupan keluarga sehari-harinya dapat

berjalan dengan baik. Selain itu menyisihkan uang penghasilan untuk ditabung

dan dari segi kesehatan, penulis menyarankan untuk melakukan perilaku hidup

(21)

16

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

1. Foto Mahasiswi KKN Unud bersama Keluarga Dampingan yakni Bapak I

Nyoman Warka bersama anaknya yakni I Wayan Widiasa

2. Foto kegiatan saat berbincang bersama istri dari Bapak I Nyoman Warka

(22)

17

3. Foto profil KK dampingan Bapak I Nyoman Warka beserta Ibu Ni Made

Tangen

4. Foto kegiatan membantu mengajar anak KK dampingan yakni I Wayan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani bawang merah di Desa Tirtohargo,

[r]

[r]

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang sebelumnya telah divalidasi oleh dosen sebagai

Menjadikan produk kerajinan tangan Rajapolah produk lokal yang tidak saja terkenal dan diminati masyarakat mancanegara, namun juga diminati oleh masyarakat lokal, dengan memiliki

[r]

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya Adakah pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan di PT.. Mitra Yatim Mandiri Jambangan

[r]