i LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : SABA
KECAMATAN : BLAHBATUH
KABUPATEN/KOTA : GIANYAR
NAMA MAHASISWA : AYU PRAMITRIA PRATIWI
FAKULTAS/PRODI : FISIP/ILMU KOMUNIKASI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
iii KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali. Program ini merupakan salah satu program wajib dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Ir. Ni Luh Made Pradnyawati, M.P selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini.
Bapak I Gusti Ngurah Mahendradinata, SH. selaku Perbekel (Kepala) Desa Saba atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung. Bapak I Gusti Ngurah Aripayadnya sebagai Kepala Dusun di Dusun
Saba Desa Saba atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.
Sekaa Teruna Teruni Banjar Dinas Saba Desa Saba atas dukungan dan informasinya kepada penulis.
Teman-teman mahasiswa KKN Desa Saba atas dukungan dan kerjasamanya, semoga kita kompak selalu.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Saba, 29 Agustus 2016
iv DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2
BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 4
2.1 Permasalahan Keluarga ... 5
2.2 Prioritas Masalah ... 5
BAB III. USULAN PEMECAHAN MASALAH ... 7
3.1 Program ... 7
3.2 Jadwal Kegiatan ... 8
BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 12
4.1. Jenis Kegiatan ... 12
4.2. Hasil ... 13
4.3. Kendala ... 13
BAB V. PENUTUP ... 13
5.1 Kesimpulan ... 13
5.2 Rekomendasi... 14
1 BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan bentuk penegasan loyalitas dan solidaritas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) untuk mewujudkan visi dan misi UNUD dalam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap – tiap desa yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari program KKN-PPM secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki tiap daerah yang menjadi sasaran KKN PPM.
Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu adanya program KK dampingan. Program KK dampingan adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori keluarga RTM (Rumah Tangga Miskin) yang tersebar di setiap dusun yang ada di Desa Saba. Pada periode KKN PPM ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Desa Saba di Banjar Dinas Saba, yang bernama Bapak I Nyoman Warka dengan
2 Saba, dikarenakan kondisi rumah yang tidak kondusif sebab adanya anggota keluarga (adik kandung Bapak I Nyoman Warka) yang menderita cacat mental yang dianggap cukup membahayakan sehingga rumah Bapak I Nyoman Warka dianggap tidak aman untuk dikunjungi, dan observasi dan wawancara selama KKN PPM berlangsung dilakukan di rumah ibu kandung dari Bapak I Nyoman Warka yang beralamat di Banjar Saba itu sendiri.
Dibawah ini adalah data identitas seluruh anggota keluarga I Nyoman Warka:
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 I Nyoman
Warka
Kepala Keluarga
46 th Tidak Bersekolah
Wiraswasta Menjual air “klebutan” 2 Ni Made
Tangen
Istri 39 th SLB Tunanetra
Wiraswasta Menjual canang 3 I Wayan
Widiasa
Anak 5 th TK/PAUD Siswa -
Menurut pengakuan Bapak I Nyoman Warka, lahan yang ditempati keluarga I Nyoman Warka saat ini merupakan milik pribadi (warisan keluarga) dengan luas ± 4 are. Satu pekarangan ditempati oleh 2 KK. Bangunan rumah tersebut terdiri atas 2 pekarangan rumah dengan 2 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi untuk
tempat MCK.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga- Sumber Penghasilan
3 Nyoman Warka, yakni Ni Made Tangen yang berjualan canang sekitar 30 ribu per hari. Sehingga total pendapatan keluarga Bapak I Nyoman Warka per bulan adalah Rp.1.350.000.
.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak I Nyoman Warka memiliki beberapa pengeluaran sehari hari seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian, keperluan banjar adat dan biaya sekolah.
a. Kebutuhan Sehari – hari
Dalam pemenuhan kebutuhan makan sehari – hari, keluarga Bapak I Nyoman Warka memperoleh beras raskin yang dibagikan tiap 1 bulan sekali dengan pembelian beras seharga Rp. 25.000/beras sebesar 15kg. Sedangkan untuk memasak dan kebutuhan makan sebesar Rp. 25.000/hari. Sehingga tiap bulan pengeluaran untuk makan sehari-hari keluarga tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp. 750.000/bulan.
b. Kesehatan
Pengeluaran di bidang kesehatan adalah suatu hal yang bersifat mendadak, misalnya ada anggota keluarga yang sakit dan merupakan biaya yang tidak terduga. Jadi, untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya.
Untuk biaya kesehatan keluarga Bapak I Nyoman Warka menggunakan kartu jaminan kesehatan yaitu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang di dapat dari banjar.
c. Kerohanian
Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian, keluarga I Nyoman Warka membuat canang atau sesajen sendiri untuk keperluan persembahyangan. Keluarga beliau mengeluarkan biaya 5 ribu per hari untuk bidang kerohanian, sehingga total biaya sebulan adalah 150 ribu. Sedangkan keperluan banten untuk acara besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan tidak dapat dianggarkan secara khusus karena Keluarga Bapak I Nyoman Warka menggunakan anggaran dana seadanya saja dan hanya membuat banten yang sederhana.
5 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh
setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan,
identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara dan
observasi. Wawancara secara langsung dengan melakukan percakapan dengan
Bapak I Nyoman Warka beserta keluarga. Sedangkan observasi sekeliling tidak
bisa dilakukan di sekeliling rumah Bapak I Nyoman Warka dikarenakan adanya
anggota keluarga (adik kandung Bapak I Nyoman Warka) yang menderita cacat
mental yang dianggap cukup membahayakan sehingga dianggap rumah Bapak I
Nyoman Warka dianggap tidak aman untuk dikunjungi, dan observasi dan
wawancara selama KKN PPM berlangsung dilakukan di rumah ibu kandung dari
Bapak I Nyoman Warka yang beralamat di Banjar Saba itu sendiri. Adapun
hal-hal yang penulis lakukan untuk memperoleh informasi antara lain; berdiskusi,
sosialisasi mengenai program KKN PPM dan berkenalan dengan anggota keluarga
besar I Nyoman Warka. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai
dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis dengan KK Dampingan yang
bersangkutan.
2.1 Permasalahan Keluarga
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Keluarga Bapak I Nyoman Warka tergolong dalam ekonomi yang rendah..
Apabila dihitung-hitung pendapatan keluarga Bapak I Nyoman Warka
perbulannya kira-kira sebesar Rp.1.350.000. Namun, sepertinya pendapatan
Keluarga Bapak I Nyoman Warka tergolong kurang untuk menghidupi kebutuhan
sehari-hari. Pengeluaran keluarga Bapak I Nyoman Warka kira-kira sebesar
Rp.30.000 perhari apabila dihitung perbulannya menjadi Rp.1.050.000.
Pengeluaran untuk biaya listrik dan air adalah sebesar 80 ribu per bulan. Keluarga
Bapak I Nyoman Warka menggunakan air sumur/klebutan sehingga beliau tidak
dikenakan biaya untuk pengeluaran air. Bapak I Nyoman Warka juga membayar
6 juga mengeluarkan biaya ongkos bekal sekolah anak semata-wayangnya yakni I
Wayan Widiasa sebesar Rp.5.000 per hari sehingga total sebulan terhitung kurang
lebih Rp.150.000. Sehingga total pengeluaran Bapak I Nyoman Warka sebesar
Rp.1.290.000 diluar keperluan mendadak. Pendapatan bersih keluarga Bapak I
Nyoman Warka sebulannya kira-kira Rp.1.350.000. Penghasilan bersih yang
cukup dan dapat menunjang kehidupan sehari-hari namun uang yang diterima
sebagai hasil kerja dari keluarga Bapak I Nyoman Warka tidaklah menentu
diberikan sehingga pengeluaran dan pemasukan yang beliau dapatkan tidak
menentu.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Keluarga Bapak I Nyoman Warka beserta istri Ni Made Tangen memiliki
cacat penglihatan sejak lahir (tunanetra). Namun tidak diperlukan upaya
pengobatan-pengobatan kesehatan, melainkan hanya kontrol jika sakit mendadak
lain yang kambuh.
2.1.3 Masalah Pemanfaatan Bangunan
Lahan sekitar ± 4 are, menurut pengakuan Bapak I Nyoman Warka, beliau
beserta istri tidak dapat merawat pekarangannya secara baik karena terdapat
halangan secara fisik sehingga rumahnya menjadi kurang terawat. Tempat untuk
membuat canang yang akan dijua oleh Ni Made Tangen menjadi satu dengan
lahan rumah yang dipenuhi dengan beberapa kerikil-kerikil dan bebatuan. Untuk
pemanfaatan pekarangan Keluarga Bapak I Nyoman Warka tidak bisa
memanfaatkan halaman rumahnya dengan baik, hal ini dikarenakan karena
finansial yang tidak memadai dan juga hambatan fisik.
2.1.4 Tabungan
Keluarga Bapak I Nyoman Warka tidak memiliki tabungan dalam bentuk apapun.
2.1.5 Pendidikan Anak
Pendidikan anak semata-wayang Bapak I Nyoman Warka yakni I Wayan
Widiasa hanya sampai pada jenjang TK/PAUD karena pada saat ini usianya masih
7 2.2 Prioritas Masalah
2.2.1 Kepemilikan Jaminan Kesehatan Keluarga
Keluarga Bapak I Nyoman Warka memiliki jaminan kesehatan berupa kartu
BPJS. Sehingga Bapak I Nyoman Warka tidak dikenai biaya untuk berobat ke
puskesmas ataupun pelayanan kesehatan yang terdaftar di BPJS kesehatan.
2.2.2 Penataan Bangunan
Keluarga Bapak I Nyoman Warka merupakan salah satu warga asli dari
Banjar Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Bangunan
rumahnya cukup sederhana terdiri atas 2 bangunan tempat tinggal yaitu 1 dapur
yang terpisah, 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi serta tempat MCK.
2.2.3 Kepemilikan Tabungan
Tabungan merupakan hal yang sangat penting yang bisa membantu disaat
kita sangat membutuhkan. Keluarga Bapak I Nyoman Warka belum memiliki
tabungan dikarenakan keterbatasan penghasilan yang belum melebihi kebutuhan
8 BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
3.1.1 Diskusi mengenai pentingnya memiliki tabungan
Metode yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan wawancara
dan beberapa diskusi dengan Bapak I Nyoman Warka dan keluarga. Beberapa hal
yang dibicarakan adalah mengenai keuangan baik berupa pemasukan dan
pengeluaran tiap bulannya serta bagaimana caranya dalam manajemen uang yang
baik. Dalam sesi diskusi tersebut penulis mendapatkan bahwa Bapak I Nyoman
Warka beserta keluarga belum memiliki tabungan apapun, sehingga penulis
menyarankan untuk membuat tabungan di koperasi terdekat sehingga Bapak I
Nyoman Warka beserta keluarga nantinya memiliki dana yang tersimpan dan
dapat digunakan sewaktu-waktu ataupun menabung untuk membeli kebutuhan
yang mendadak, walaupun jumlahnya sedikitpun akan lama-lama terkumpul.
3.1.2 Melakukan diskusi mengenai pentingnya kesehatan pribadi
Pada kegiatan diskusi ini, penulis lebih menekankan pada pentingnya
menjaga kesehatan diri sendiri mengingat Bapak I Nyoman Warka beserta istri
yakni Ni Made Tangen memiliki riwayat cacat penglihatan (tunanetra). Penulis
memberikan himbauan berupa untuk menjaga kondisi tetap sehat dan memakan
makanan secara teratur dan memiliki cukup kandungan gizi. Selain itu, di areal
rumah Bapak I Nyoman Warka telah banyak penduduk yang terkena DB. Untuk
penulis menyarankan agar Bapak I Nyoman Warka dan keluarga agar melakukan
pencegahan sejak dini yaitu dengan cara 3M (menguras, menutup, mengubur).
3.1.3 Diskusi mengenai pentingnya pendidikan
Penulis menggunakan metode diskusi dengan Bapak I Nyoman Warka dan
keluarga dengan membicarakan mengenai pentingnya pendidikan, terutama
pendidikan untuk sang anak semata-wayang yakni I Wayan Widiasa. Diskusi juga
membahas mengenai jalan keluar agar anak semata-wayang Bapak I Nyoman
9 memadai. Penulis menyarakan agar Bapak I Nyoman Warka meminta bantuan
kepada kepala desa agar mendapatkan surat keterangan kurang mampu untuk
mencari beasiswa sekolah. Penulis menyarankan agar pendidikan dapat
dilanjutkan sampai setinggi-tingginya dan jangan menyerah hanya karena
hambatan ekonomi. Masih banyak cara yang dapat dilakukan jika ingin
bersekolah misalnya seperti mendapatkan beasiswa kurang mampu, bahkan jika
beprestasi akan lebih mudah lagi memperoleh beasiswa untuk bersekolah.
3.1.4 Membantu KK Dampingan dalam mempersiapkan dagangan
Dalam kesehariannya, istri Bapak I Nyoman Warka yakni Ni Made Tangen
bekerja sambilan sebagai penjual wadah canang. Beliau sejak muda memang
sudah memiliki hobi untuk membuat canang selain dulu sempat berprofesi sebagai
tukang pijat. Sehingga, untuk menambah sedikit pemasukan kepada keluarga,
beliau memilih untuk membuat wadah canang untuk nantinya dijual. Tempat
menjual canang tersebut juga sangat strategis yaitu dititipkan di warung di depan
rumah Bapak I Nyoman Warka sendiri. Oleh karena itu, tidaklah memerlukan
tenaga dan waktu yang banyak untuk berjualan.
3.2 Jadwal Kegiatan
JADWAL KEGIATAN
No Hari, Tgl Waktu (Wita)
Masalah Pemecahan
Masalah
mendapatkan data KK dampingan
Belum diketahui lokasi tempat
tinggal KK
dampingan
Mencari alamat KK dampingan
bersama dengan mengajar les anak dari KK dampingan
10
Belum diketahui
profil KK
dampingan
Data tentang kesehatan Bapak I Ida Bagus Putu Putu Rai mengenai masalah masalah prirotas belum ditemukan keadaan rumah KK dampingan secara detail belum diketahui
Dikarenakan
kondisi rumah yang tidak kondusif dilakukan di rumah ibu kandung KK dampingan
11
menemukan cara untuk menangani masalah ekonomi
Kunjungan ke dana dengan cara menjual barang-barang bekas. - Membantu membuat wadah canang untuk dijual
3x2
mengajar anak KK dampingan yakni I Wayan Widiasa hidup bersih dan sehat makan yang sehat
12
Kunjungan ke KK dampingan: dan bagaimana cara mendapatkannya. angka dan huruf
13 15 Kamis, 25
Agustus 2016
17.00-19.00
Melakukan pengecekan akhir, melakukan acara perpisahan dan memberi bingkisan sembako
Melakukan pengecekan akhir, melakukan acara perpisahan dan memberi bingkisan sembako untuk KK dampingan beserta keluarga
13 BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Jenis Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM di Desa Saba, dimana
untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal tiga hari sekali atau
minimal 15 kali dalam 5 minggu.
4.1.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk
ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam 5 minggu.
4.1.2 Lokasi
Lokasi untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai
dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud
adalah Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara
spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Keluarga Bapak I Nyoman Warka
adalah di Banjar Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
4.2 Hasil
Adapun hasil yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah agar
keluarga I Nyoman Warka dapat meningkatkan kesadaran mereka mengenai
kesejahteraan hidup khususnya mengenai ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan
keasrian lingkungan rumah.
4.3 Kendala
Kendala yang dialami saat melaksanakan program KK dampingan di
Keluarga Bapak I Nyoman Warka di Banjar Saba, Desa Saba, Kecamatan
14
Bapak I Nyoman Warka dikarenakan adanya anggota keluarga (adik kandung
Bapak I Nyoman Warka) yang menderita cacat mental yang dianggap cukup
membahayakan sehingga dianggap rumah Bapak I Nyoman Warka dianggap tidak
aman untuk dikunjungi. Kendala yang kedua yaitu sulitnya menyesuaikan waktu
pertemuan dengan keluarga Bapak I Nyoman Warka beserta istri yakni Ni Made
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
a.
Masalah utama Keluarga Bapak I Nyoman Warka adalah dalam halkeuangan, baik keuangan yang didapat dari hasil penjualan air klebutan
yang dibantu dari penghasilan istrinya yakni menjual canang, pengeluaran
yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk memenuhi kehidupan seluruh
keluarga Bapak I Nyoman Warka
b.
Masalah kepemilikan tabungan merupakan hal yang sangat penting untukdimiliki. Sehingga disarankan apabila keluarga Bapak I Nyoman Warka
memiliki pendapatan atau menyisihkan beberapa dari penghasilannya
untuk dapat membuat tabungan
c.
Karena pendidikan merupakan hal yang penting, disarankan bagi anaksematawayang Bapak I Nyoman Warka agar melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi sangat diperlukan yaitu dengan cara mencari
sebuah beasiswa pendidikan.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil observasi dan kesimpulan, penulis memberikan beberapa
masukan kepada keluarga Bapak I Nyoman Warka untuk mengatur pendapatan
dan pengeluaran dengan baik agar kehidupan keluarga sehari-harinya dapat
berjalan dengan baik. Selain itu menyisihkan uang penghasilan untuk ditabung
dan dari segi kesehatan, penulis menyarankan untuk melakukan perilaku hidup
16
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Foto Mahasiswi KKN Unud bersama Keluarga Dampingan yakni Bapak I
Nyoman Warka bersama anaknya yakni I Wayan Widiasa
2. Foto kegiatan saat berbincang bersama istri dari Bapak I Nyoman Warka
17
3. Foto profil KK dampingan Bapak I Nyoman Warka beserta Ibu Ni Made
Tangen
4. Foto kegiatan membantu mengajar anak KK dampingan yakni I Wayan