• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) : Studi kasus : SMP Laboratorium UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) : Studi kasus : SMP Laboratorium UPI."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING

SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Elsi Melyna

1006238

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING

SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

Oleh Elsi Melyna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Elsi Melyna 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

ELSI MELYNA 1006238

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I

Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, MT

NIP. 196402141990031003

Pembimbing II

Wahyudin, MT

NIP. 197304242008121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Rasim, MT

(4)

i

Elsi Mely a, 4

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu

ABSTRAK

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

WEIGHTING (SAW)

(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI) ELSI MELYNA

1006238

Kesulitan remaja dalam mengatasi masalahnya sendiri menyebabkan mereka membutuhkan bantuan orang dewasa yang dapat membimbing dan membantunya dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Bantuan orang dewasa di sini dapat berupa orang tua, lingkungan, dan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan bagi remaja tersebut. Bahkan sekolah-sekolah pada saat sekarang ini telah menyediakan fasilitas bagi siswanya agar bisa berkonsultasi menyampaikan permasalahan yang dihadapinya kepada guru BK (Bimbingan dan Konseling). Konseling adalah suatu jenis pelayanan yang merupakan bagian dari bimbingan. Untuk memudahkan pemberian layanan konseling, guru BK SMP Laboratorium UPI membuat prioritas penerima layanan konseling siswa dengan menghimpun data setiap siswa, meliputi absensi, data pelanggaran, sosiometri, peringkat (ranking), kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung jawab, dan stabilitas emosi. Data tersebut kemudian diolah dan diranking sehingga diperoleh data prioritas penerima layanan konseling siswa. Selama ini, proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling siswa di SMP Laboratorium UPI masih dilakukan secara terpisah berdasarkan sumber data, sementara kriteria yang akan menjadi penilaian cukup banyak dan jumlah guru BK yang akan mengolah data hanya sedikit. Solusi untuk permasalahan di atas adalah dengan membuat sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa. Metode pengambilan keputusan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem ini akan meranking siswa menggunakan metode SAW. Siswa dengan nilai terkecil berarti lebih diprioritaskan untuk mendapatkan layanan konseling. Pada penelitian ini dilakukan dua kali percobaan. Pada percobaan pertama, siswa dengan nilai terkecil atau memperoleh ranking ke-1 adalah A23 dengan total nilai 0.537, ranking ke-2 adalah A16 dengan total nilai 0.555, dan ranking ke-3 adalah A4 dengan total nilai 0.565. Sedangkan pada percobaan kedua, siswa yang memperoleh ranking ke-1 adalah A19 dengan total nilai 0.511, ranking ke-2 adalah A3 dengan total nilai 0.603, dan ranking ke-3 adalah A16 dengan total nilai 0.653. Sistem ini terbukti dapat menyelesaikan permasalahan penentuan prioritas penerima layanan konseling siswa secara lebih terperinci dengan kriteria yang telah ditentukan.

(5)

ii

Elsi Mely a, 4

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu ABSTRACT

STUDENT COUNSELING SERVICES RECEIVER PRIORITY

RECOMMENDATION SYSTEM USING SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) METHODE

(CASE STUDY OF UPI LABORATORY JUNIOR HIGH SCHOOL)

ELSI MELYNA 1006238

Teens’ difficulties to overcome their own problems resulting their needs of help from adults who can guide and help them solving the problem at hand. The upper hands’ form could be parent, the environment, and the school as a place providing knowledge for the youth. Even the schools at the present time has provided facilities for students enabling them to consult the problem they faced and convey it to Guidance and Counseling teachers. Counseling is a type of service that is part of the guidance. To facilitate the provision of counseling services, Guidance and Counseling teachers of UPI Laboratory Junior High School prioritize the students counseling service recipients to collect every student’s data, including attendance, violation data, sociometry, rank (rank), general ability (intelligence), leadership, responsibility, and emotional stability. The data is then processed and ranked as a priority in order to obtain the data recipient's student counseling service. Up to this time, the data processing to determine the priority recipients of students counseling services at UPI laboratory junior high school was conducted separately on the data source, while the criteria that will be assessed is quite much and the number of Guidance and Counseling teachers who will process the data only a slight. The solutions for the problems above is by making a priority recommendation system receivers for student counseling services. Decision

-making methods used in this research is Simple Additive Weighting (SAW). This system will rank the student using the SAW method. Students with the smallest value means higher priority to obtain counseling services. There were two experiments that had been done on this research. On the first experiment student with the smallest result or rank-1 is A23 with 0.537 total value, rank-2 is A16 with

0.555 total value, and rank-3 is A4 with 0.565 total value. As for the second

experiment, student who got rank-1 is A19 with 0.511 total value, rank-2 is A3

with 0.603 total value, and rank-3 is A16 with 0.653 total value. This system has

proven to be able to complete the priority of student counseling service recipient assignment elaborately with specified criteria.

(6)

Elsi Mel a, 4

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.6 Metode Penelitian ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bimbingan dan Konseling ... 9

2.1.1 Pengertian Bimbingan ... 9

2.1.2 Pengertian Konseling ... 10

2.1.3 Tujuan Bimbingan dan Konseling... 12

(7)

i Elsi Mel a, 4

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu

2.2.1 Pengertian Pengambilan keputusan... 13

2.2.2 Ciri-Ciri Sistem Pendukung Keputusan ... 14

2.2.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ... 15

2.2.4 Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 17

2.3 Multiple Criteria Decision Making (MCDM) ... 20

2.3.1 Konsep Dasar Multi Attribut Decision Making (MADM) ... 22

2.3.2 Simple Additive Weighting (SAW) ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 25

3.2.1 Metode Pengumpulan Data ... 25

3.2.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 25

3.2 Desain Penelitian ... 27

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ... 30

3.3.1 Alat Penelitian ... 30

3.3.2 Bahan Penelitian... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data... 32

4.1.1 Eksplorasi Data ... 32

4.2 Pembahasan ... 35

4.2.1 Konsep Sistem Penentuan Penerima Layanan Konseling Siswa .... 35

4.2.2 Konsep Model Multi Attribute Decision Making (MADM) ... 35

(8)

ii Elsi Mel a, 4

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu

4.3 Pengembangan Sistem ... 37

4.3.1 Deskripsi Sistem... 37

4.3.2 Analisis Kriteria dan Bobot ... 38

4.3.3 Analisis Perhitungan Manual Metode SAW ... 47

4.3.4 Analisis Proses ... 54

4.4 Perancangan Basisdata ... 57

4.5 Pengujian Sistem ... 57

4.5.1 Lingkungan Pengujian ... 58

4.5.2 Rencana Pelaksanaan Pengujian ... 58

4.5.3 Hasil Pengujian ... 59

4.5.4 Analisis Pengujian Perhitungan Sistem ... 66

4.5.5 Analisis Hasil Uji ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 93

5.2 Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA

(9)

iii Elsi Mel a, 4

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan antara MADM dan MODM ... 21

Tabel 4.1 Skala Nilai Kriteria Absensi ... 38

Tabel 4.2 Skala Nilai Kriteria Pelanggaran ... 39

Tabel 4.3 Skala Nilai Kriteria Sosiometri ... 41

Tabel 4.4 Skala Nilai Kriteria Peringkat/Ranking ... 42

Tabel 4.5 Skala Nilai Kriteria Kemampuan Umum/Intelegensi ... 43

Tabel 4.6 Skala Nilai Kriteria Kepemimpinan ... 44

Tabel 4.7 Skala Nilai Kriteria Tanggung Jawab ... 45

Tabel 4.8 Skala Nilai Kriteria Stabilitas Emosi ... 46

Tabel 4.9 Nilai Alternatif Terhadap Kriteria ... 48

Tabel 4.10 Rating Kecocokan Alternatif ... 49

Tabel 4.11 Matriks Ternormalisasi R ... 53

Tabel 4.12 Rencana Pelaksanaan Pengujian ... 58

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Black Box ... 60

Tabel 4.14 Nilai Alternatif Pada Percobaan 1 ... 67

Tabel 4.15 Rating Kecocokan Alternatif Pada Percobaan 1 ... 70

Tabel 4.16 Matriks Ternormalisasi R Pada Percobaan 1 ... 72

(10)

i Elsi Mel a, 4

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Pada Percobaan 1 ... 77

Tabel 4.19 Nilai Alternatif Pada Percobaan 2 ... 81

Tabel 4.20 Rating Kecocokan Alternatif Pada Percobaan 2 ... 83

Tabel 4.21 Matriks Ternormalisasi R Pada Percobaan 2 ... 85

Tabel 4.22 Nilai Preferensi Pada Percobaan 2 ... 87

(11)

Elsi Mel a, 4

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Sekuensial Linear ... 26

Gambar 3.2 Desain Penelitian ... 28

Gambar 4.1 Context Diagram ... 56

Gambar 4.2 Data Flow Diagram (DFD)... 56

(12)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

dewasa. Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan

tekanan (strum und drang), suatu masa yang ditandai dengan ketegangan emosi

yang tinggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar (Nurihsan dan

Agustin, 2011, hlm. 66). Faktor lain penyebab terjadinya ketegangan emosi yang

tinggi dalam diri remaja adalah karena pada fase ini remaja dihadapkan dengan

tekanan sosial dalam usaha penyesuaian diri dalam menghadapi kondisi dan

lingkungan yang baru dalam hidupnya. Maka tidak jarang pada masa ini banyak

remaja yang dihadapkan dengan berbagai macam masalah, tidak hanya

menyangkut masalah kenakalan remaja tetapi juga masalah-masalah lainnya,

seperti masalah pribadi, masalah sosial, masalah kesulitan dalam belajar, masalah

motivasi, masalah psikologis, masalah perkembangan jasmani dan kesehatan, dan

lain-lain.

Namun, ketidakdewasaan pemikiran remaja dan perkembangan emosi

yang belum stabil menyebabkan remaja sulit dalam mengatasi masalah dalam

hidupnya. Oleh karena itu, remaja membutuhkan bantuan orang dewasa yang

dapat membimbing dan membantunya dalam menyelesaikan masalah yang sedang

dihadapi. Bantuan orang dewasa di sini dapat berupa orang tua, lingkungan, dan

(13)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu

sekolah-sekolah pada saat sekarang ini telah menyediakan fasilitas bagi siswanya

agar bisa berkonsultasi menyampaikan permasalahan yang dihadapinya kepada

guru BK (Bimbingan dan Konseling).

Konseling adalah satu jenis pelayanan yang merupakan bagian terpadu

dari bimbingan (Rochman Natawidjaja, 1987, hlm. 32). Jika bimbingan

merupakan proses pemberian bantuan oleh pembimbing kepada

individu/kelompok secara terus menerus dan sistematis dengan tujuan agar

individu/kelompok tersebut dapat menjadi pribadi yang mandiri, sedangkan

konseling merupakan bentuk khusus dari bimbingan, yaitu pelayanan yang

diberikan oleh konselor kepada seseorang secara individual atau kelompok untuk

mengusahakan pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh orang tersebut.

Jadi, pemberian layanan konseling kepada siswa sangatlah penting karena akan

dapat memantau pemberian bimbingan yang telah diberikan kepada siswa

sebelumnya dan tentu saja sangat membantu siswa dalam mengusahakan

pemecahan masalah yang sedang dihadapinya.

Untuk memudahkan pemberian layanan konseling kepada siswanya, guru

BK di SMP Laboratorium UPI membuat prioritas penerima layanan konseling

untuk menentukan siswa mana yang paling membutuhkan layanan konseling.

Untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling ini dilakukan

penghimpunan data setiap siswa, meliputi absensi, data pelanggaran, sosiometri,

peringkat (ranking), kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung

jawab, dan stabilitas emosi. Data tersebut kemudian diolah dan diranking

(14)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu

proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling

siswa di SMP Laboratorium UPI masih dilakukan secara terpisah berdasarkan

sumber data, sementara kriteria yang akan menjadi penilaian cukup banyak dan

jumlah guru BK yang akan mengolah data hanya sedikit. Hal ini menyebabkan

proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling

siswa menjadi kurang efektif dan efisien.

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis membuat sebuah sistem

rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa agar dapat membantu

guru BK dalam menentukan siswa mana yang paling membutuhkan layanan

konseling dan agar proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan

akurat. Selain menghasilkan data prioritas penerima layanan konseling siswa,

sistem ini juga akan menampilkan kriteria-kriteria apa saja yang belum tercapai

oleh siswa, sehingga pemberian layanan konseling siswa dapat diberikan sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan siswa tersebut.

Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berjudul Sistem

Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Konseling Siswa Menggunakan

Pendekatan AHP-TOPSIS (Studi Kasus : SMA Laboratorium Percontohan UPI)

oleh Tauffan Aslin menyimpulkan bahwa hasil yang diperoleh oleh sistem cukup

mampu mendekati hasil yang diperoleh oleh guru BK. Dari tujuh nilai terbesar

yang diperoleh dari perhitungan guru BK, hanya satu nama yang tidak termasuk

ke dalam hasil yang diperoleh dari sistem.

Penentuan prioritas penerima layanan konseling siswa ini tergolong ke

(15)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu

untuk menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif (Kusumadewi dkk.

2006, hlm. 69). Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah MADM ini, antara lain yaitu Simple Additive Weighting (SAW),

Weighting Product (WP), ELECTRE, Technique for Order Performance by

Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), dan Analytic Hierarchy Process (AHP).

Dan metode yang dipilih untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah MADM

pada penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Dalam jurnal

yang berjudul Simple Additive Weighting Approach to Personnel Selection

Problem disebutkan bahwa metode SAW disarankan untuk menyelesaikan

masalah penyeleksian dalam proses pengambilan keputusan multikriteria. Proses

pengambilan keputusan multikriteria yang dimaksud adalah pengambilan

keputusan berdasarkan beberapa kriteria untuk menghasilkan alternatif terbaik.

Oleh karena itu, metode SAW ini sangat cocok digunakan pada penelitian

ini, karena dalam menentukan prioritas penerima layanan konseling ini dilakukan

proses penyeleksian berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Sehingga diharapkan

dengan adanya sistem rekomendasi ini dapat membantu guru BK dalam proses

pengolahan data untuk mendapatkan data prioritas penerima layanan konseling

siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian

(16)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu

1. Bagaimana menentukan prioritas penerima layanan konseling siswa di

SMP Laboratorium UPI menggunakan metode SAW ?

2. Bagaimana membangun sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima

layanan konseling siswa di SMP Laboratorium UPI menggunakan

metode SAW ?

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah pada penelitian ini, maka penulis menentukan

beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di SMP Laboratorium UPI.

2. Kriteria yang menjadi penilaian pada penelitian ini adalah kriteria yang

telah ditentukan oleh guru BK SMP Laboratorium UPI, meliputi

absensi, data pelanggaran, sosiometri, peringkat (ranking),

kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung jawab, dan

stabilitas emosi.

3. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah data siswa kelas VII

SMP Laboratorium UPI.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengimplementasikan metode SAW untuk menentukan prioritas

(17)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu

2. Membangun sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima layanan

konseling siswa di SMP Laboratorium UPI untuk membantu guru BK

di SMP Laboratorium UPI dalam menentukan prioritas penerima

layanan konseling siswa.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan pembangunan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat

yaitu dapat membantu guru BK dalam mengolah data untuk menentukan prioritas

penerima layanan konseling siswa sehingga proses pengolahan data dapat

dilakukan dengan cepat dan akurat. Selain itu, agar pemberian layanan konseling

siswa dapat diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam rangka

mengumpulkan data penelitiannya untuk kegunaan dan tujuan tertentu. Dan

metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Studi literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara membaca dan mengumpulkan

literatur yang ada kaitannya dengan penelitian baik berupa textbook,

paper, dan jurnal, serta melakukan browsing internet yang bertujuan

untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam melakukan

penelitian.

(18)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan

wawancara kepada guru BK SMP Laboratorium UPI.

3. Analisis dan perancangan sistem

Analisis dan perancangan sistem dilakukan dengan menganalisis dan

merancang sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling

siswa menggunakan metode SAW. Dan model pengembangan

perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini adalah model

sekuensial linear.

4. Implementasi

Implementasi adalah proses pengimplementasian sistem berdasarkan

hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan

sebelumnya.

5. Pengujian

Pengujian adalah proses pengujian sistem yang telah dibuat. Dan

metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

pengujian black box.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika laporan skripsi ini diuraikan tentang kerangka

penulisan skripsi sebagai berikut :

(19)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu

Bab ini memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini berisi tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam

membangun sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa

menggunakan metode SAW.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan proses pembuatan sistem

rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa menggunakan metode

SAW.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan

saran-saran yang diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan.

Lampiran

Bagian ini berisi lampiran yang digunakan dalam penelitian dan penulisan

(20)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara

berikut ini, yaitu :

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian secara

langsung yaitu SMP Laboratorium UPI terkait prioritas penerima

layanan konseling yang diberikan kepada siswanya.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada guru BK SMP

Laboratorium UPI dalam rangka mengumpulkan data untuk penelitian

yang dilakukan.

3.1.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian

ini adalah model sekuensial linear. Model ini diperkenalkan pertama kali oleh

Royce pada tahun 1970. Model sekuensial linear disebut juga sebagai siklus hidup

klasik atau model waterfall atau model air terjun. Model sekuensial linear ini

(21)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sistematis dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada

seluruh tahap analysis, design, coding, dan test.

Gambar 3.1 Model Sekuensial Linear

Aktivitas-aktivitas pada model sekuensial linear yaitu :

1. Analysis

Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan untuk menganalisis

pembangunan sistem rekomendasi prioritas penerima layanan

konseling siswa, meliputi analisis terhadap domain informasi untuk

perangkat lunak serta fungsi yang diperlukan, perilaku, kinerja, dan

antarmuka.

2. Design

Desain adalah sebuah proses yang berfokus pada 4 atribut yang

berbeda dari sebuah program, yaitu struktur data , arsitektur perangkat

lunak, representasi interface, dan algoritma prosedural. Proses desain

adalah proses menerjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah representasi

perangkat lunak sebelum melakukan proses coding.

Code Test

Analysis Design

(22)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Coding

Coding adalah proses menerjemahkan desain yang telah dilakukan ke

dalam bentuk bahasa pemrograman yang dapat dibaca oleh komputer.

Pada penelitian ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP

dan MySql sebagai basisdata.

4. Test

Proses pengujian berfokus pada logika internal dari perangkat lunak,

yaitu memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada

eksternal fungsional, yaitu melakukan tes untuk menemukan kesalahan

dan memastikan bahwa input yang didefinisikan akan menghasilkan

hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Dan metode

pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengujian

black box.

3.2 Desain Penelitian

(23)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2 Desain Penelitian Pengumpulan Data

Observasi

Wawancara Data Penelitian

Kriteria Penilaian Alternatif Yang

Digunakan

Menentukan Rating

Kecocokan Setiap Alternatif

Memberikan Nilai Bobot

Melakukan Normalisasi Matriks

Hitung Nilai Preferensi Setiap Alternatif

Pemgembangan Perangkat Lunak : Model Sekuensial Linier

1. Analysis

2. Design

3. Code

4. Test

Implementasi dan pengujian

Implementasi Meode SAW

(24)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tahapan desain penelitian pada penelitian ini adalah :

1. Pengumpulan data

Pada penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan cara

observasi dan wawancara. Observasi dilakukan langsung ke SMP

Laboratorium UPI dan proses wawancara dilakukan dengan cara

mewawancarai guru BK SMP Laboratorium UPI terkait penentuan

prioritas penerima layanan konseling yang diberikan kepada siswanya.

2. Data penelitian

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data terkait penelitian yang

dilakukan, meliputi data kriteria yang dijadikan penilaian dalam

pengambilan keputusan, data alternatif yang akan dinilai, menentukan

rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dan memberikan

nilai bobot setiap kriteria.

3. Implementasi metode SAW

Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, maka lakukan

implementasi metode SAW mengikuti langkah-langkah berikut :

a. Melakukan normalisasi matriks keputusan X dengan cara

menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi dari alternatif

A pada atribut C ; i = 1, 2 ,..., m dan j = 1, 2 ,..., n.

b. Menghitung nilai preferensi untuk setiap alternatif (V ) dengan

cara menjumlahkan hasil kali nilai bobot (W) dengan matriks

ternormalisasi (R).

(25)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian

ini adalah model sekuensial linear, yang meliputi analysis, design,

code, dan test.

5. Implementasi dan pengujian

Implementasi dilakukan dengan mengimplementasikan hasil penelitian

yang telah dilakukan. Sedangkan pengujian dilakukan dengan menguji

sistem yang telah dibangun.

6. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan hasil penelitian yang didokumentasikan baik

berupa skripsi, dokumen teknis, dan jurnal.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Alat Penelitian

Alat penelitian pada penelitian ini terdiri dari 2, yaitu perangkat keras dan

perangkat lunak sebagai berikut :

1. Perangkat keras

a. Processor Intel Core i5 2.5GHz

b. RAM 4 GB

c. Monitor resolusi 1366 x 768 32 bit color

d. Mouse

e. Keyboard

2. Perangkat lunak

(26)

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. XAMPP 1.7.3

c. Text editor : Notepad++

d. Web browser : Google Chrome

3.3.2 Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua

informasi yang diperoleh dari studi literatur dengan cara membaca bacaan dan

browsing internet yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Selain

itu bahan penelitian juga diperoleh dari observasi dan wawancara yang dilakukan

di SMP Laboratorium UPI yang berupa :

1. Data siswa kelas VII SMP Laboratorium UPI yang dijadikan sampel

pada penelitian ini.

2. Kriteria yang dijadikan penilaian dalam menentukan prioritas penerima

(27)

9

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian pembangunan sistem rekomendasi prioritas

penerima layanan konseling siswa ini adalah :

1. Metode SAW yang digunakan pada penelitian ini mampu mengatasi

persoalan pemilihan prioritas penerima layanan konseling siswa.

2. Penelitian ini berhasil membangun sebuah sistem rekomendasi

prioritas penerima layanan konseling siswa menggunakan metode

Simple Additive Weighting (SAW) sehingga dapat membantu guru BK

dalam mengambil keputusan karena dapat meningkatkan efektivitas

dan efisiensi pengambilan keputusan.

3. Percobaan dilakukan dua kali, dari percobaan pertama siswa dengan

nilai terkecil atau memperoleh ranking pertama adalah A23 dengan

total nilai 0.537, ranking kedua adalah A16 dengan total nilai 0.555,

dan ranking ketiga adalah A4 dengan total nilai 0.565. Sedangkan pada

percobaan kedua, siswa yang memperoleh ranking pertama adalah A19

dengan total nilai 0.511, ranking kedua adalah A3 dengan total nilai

(28)

9

Elsi Mely a,

Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian selanjutnya agar lebih baik dari penelitian

sekarang, maka penulis menyarankan agar pengujian tes untuk kriteria sosiometri,

kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung jawab, dan stabilitas

emosi agar bisa dilakukan di sistem, sehingga nilai dari kriteria tersebut bisa

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Afshari, Alireza., Mojahed, Majid., dan Yusuff, Rosnah Mohd. (2010). Simple

Additive Weighting Approach to Personnel Selection Problem,

International Journal of Innovation, Management and Technology, 1, (5), 511-515.

Aslin, Tauffan. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas

Konseling Siswa Menggunakan Pendekatan AHP-TOPSIS (Studi Kasus : SMA Laboratorium Percontohan UPI). Skripsi, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Izzaty, Rita Eka. Penerimaan Teman Sebaya Sebagai Indikator Kemampuan Penyesuaian Diri : Arti Penting Pengembangan Karakter Sejak Usia Dini.

[Online]. Tersedia di : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-rita-eka-izzaty-spsi-msi/paper%20untuk%20semnas%20paud.pdf [Diakses 3 Maret 2014].

Komarudin, Agus., Abdillah, Gunawan., dan Hidayat, Dody. (2012). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Balai Pengobatan Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) (Studi Kasus : Kota

Cimahi), Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer Universitas

Diponegoro, 53-61.

Kusumadewi, Sri. dkk. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy

MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu.

Natawidjaja, Rochman. (1987). Pendekatan-Pendekatan Dalam Penyuluhan

Kelompok I. Bandung : Diponegoro.

Nurihsan, Achmad Juntika dan Agustin, Mubiar. (2011). Dinamika Perkembangan

Anak dan Remaja. Bandung : Refika Aditama.

Prayitno dan Amti, Erman. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.

Jakarta : Rineka Cipta.

Pressman, Roger S. (2001). Software Engineering : A Practitioner’s Approach 5th ed. New York : McGraw-Hill Companies.

Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati, Desak P.E Nila. (2008). Proses Bimbingan

(30)

Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, M. Ali. (2002). Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Surya, Moh. (1988). Dasar-Dasar Konseling Pendidikan (Teori & Praktek).

Gambar

Tabel 4.22 Nilai Preferensi Pada Percobaan 2 .....................................................
Gambar 4.1 Context Diagram ..............................................................................
Gambar 3.1 Model Sekuensial Linear
Gambar 3.2 Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membangun suatu aplikasi yang dapat menemukan solusi permainan pergeseran angka dalam bentuk bintang dengan

Penolakan TNI diberikan hak pilihnya bukan karena faktor tidak suka terhadap institusi TNI, akan tetapi dikarenakan trauma pada masa lalu di mana TNI terlibat secara

Meskipun pemerintah telah berusaha dengan memberikan fasilitas yang berkualitas, mencoba untuk mengadopsi metode yang sama yaitu dengan Hye On Wye Book Town

menunjukan penguasaan konsep dan motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe investigasi berbantuan media animasi lebih baik daripada pembelajaran

Oleh karena itu, penyusunan dan penerbitan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud- Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan kemampuan berbahasa Indonesia bagi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya dan seberapa besar pengaruh penerapan

Dengan demikian bank syariah harus menerapkan strategi promosi yang tepat supaya bisa menarik hati dan diminati oleh masyarakat sehingga tercipta minat yang bisa menyebabkan

Mereka yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap, naiknya harga barang-barang dan jasa, mengakibatkan jumlah barang-barang dan jasa yang dapat dibeli menjadi