Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING
SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh :
Elsi Melyna
1006238
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING
SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
Oleh Elsi Melyna
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Elsi Melyna 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
ELSI MELYNA 1006238
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I
Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, MT
NIP. 196402141990031003
Pembimbing II
Wahyudin, MT
NIP. 197304242008121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Komputer
Rasim, MT
i
Elsi Mely a, 4
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu
ABSTRAK
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING (SAW)
(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI) ELSI MELYNA
1006238
Kesulitan remaja dalam mengatasi masalahnya sendiri menyebabkan mereka membutuhkan bantuan orang dewasa yang dapat membimbing dan membantunya dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Bantuan orang dewasa di sini dapat berupa orang tua, lingkungan, dan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan bagi remaja tersebut. Bahkan sekolah-sekolah pada saat sekarang ini telah menyediakan fasilitas bagi siswanya agar bisa berkonsultasi menyampaikan permasalahan yang dihadapinya kepada guru BK (Bimbingan dan Konseling). Konseling adalah suatu jenis pelayanan yang merupakan bagian dari bimbingan. Untuk memudahkan pemberian layanan konseling, guru BK SMP Laboratorium UPI membuat prioritas penerima layanan konseling siswa dengan menghimpun data setiap siswa, meliputi absensi, data pelanggaran, sosiometri, peringkat (ranking), kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung jawab, dan stabilitas emosi. Data tersebut kemudian diolah dan diranking sehingga diperoleh data prioritas penerima layanan konseling siswa. Selama ini, proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling siswa di SMP Laboratorium UPI masih dilakukan secara terpisah berdasarkan sumber data, sementara kriteria yang akan menjadi penilaian cukup banyak dan jumlah guru BK yang akan mengolah data hanya sedikit. Solusi untuk permasalahan di atas adalah dengan membuat sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa. Metode pengambilan keputusan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem ini akan meranking siswa menggunakan metode SAW. Siswa dengan nilai terkecil berarti lebih diprioritaskan untuk mendapatkan layanan konseling. Pada penelitian ini dilakukan dua kali percobaan. Pada percobaan pertama, siswa dengan nilai terkecil atau memperoleh ranking ke-1 adalah A23 dengan total nilai 0.537, ranking ke-2 adalah A16 dengan total nilai 0.555, dan ranking ke-3 adalah A4 dengan total nilai 0.565. Sedangkan pada percobaan kedua, siswa yang memperoleh ranking ke-1 adalah A19 dengan total nilai 0.511, ranking ke-2 adalah A3 dengan total nilai 0.603, dan ranking ke-3 adalah A16 dengan total nilai 0.653. Sistem ini terbukti dapat menyelesaikan permasalahan penentuan prioritas penerima layanan konseling siswa secara lebih terperinci dengan kriteria yang telah ditentukan.
ii
Elsi Mely a, 4
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu ABSTRACT
STUDENT COUNSELING SERVICES RECEIVER PRIORITY
RECOMMENDATION SYSTEM USING SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) METHODE
(CASE STUDY OF UPI LABORATORY JUNIOR HIGH SCHOOL)
ELSI MELYNA 1006238
Teens’ difficulties to overcome their own problems resulting their needs of help from adults who can guide and help them solving the problem at hand. The upper hands’ form could be parent, the environment, and the school as a place providing knowledge for the youth. Even the schools at the present time has provided facilities for students enabling them to consult the problem they faced and convey it to Guidance and Counseling teachers. Counseling is a type of service that is part of the guidance. To facilitate the provision of counseling services, Guidance and Counseling teachers of UPI Laboratory Junior High School prioritize the students counseling service recipients to collect every student’s data, including attendance, violation data, sociometry, rank (rank), general ability (intelligence), leadership, responsibility, and emotional stability. The data is then processed and ranked as a priority in order to obtain the data recipient's student counseling service. Up to this time, the data processing to determine the priority recipients of students counseling services at UPI laboratory junior high school was conducted separately on the data source, while the criteria that will be assessed is quite much and the number of Guidance and Counseling teachers who will process the data only a slight. The solutions for the problems above is by making a priority recommendation system receivers for student counseling services. Decision
-making methods used in this research is Simple Additive Weighting (SAW). This system will rank the student using the SAW method. Students with the smallest value means higher priority to obtain counseling services. There were two experiments that had been done on this research. On the first experiment student with the smallest result or rank-1 is A23 with 0.537 total value, rank-2 is A16 with
0.555 total value, and rank-3 is A4 with 0.565 total value. As for the second
experiment, student who got rank-1 is A19 with 0.511 total value, rank-2 is A3
with 0.603 total value, and rank-3 is A16 with 0.653 total value. This system has
proven to be able to complete the priority of student counseling service recipient assignment elaborately with specified criteria.
Elsi Mel a, 4
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
1.6 Metode Penelitian ... 6
1.7 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bimbingan dan Konseling ... 9
2.1.1 Pengertian Bimbingan ... 9
2.1.2 Pengertian Konseling ... 10
2.1.3 Tujuan Bimbingan dan Konseling... 12
i Elsi Mel a, 4
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu
2.2.1 Pengertian Pengambilan keputusan... 13
2.2.2 Ciri-Ciri Sistem Pendukung Keputusan ... 14
2.2.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ... 15
2.2.4 Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 17
2.3 Multiple Criteria Decision Making (MCDM) ... 20
2.3.1 Konsep Dasar Multi Attribut Decision Making (MADM) ... 22
2.3.2 Simple Additive Weighting (SAW) ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 25
3.2.1 Metode Pengumpulan Data ... 25
3.2.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 25
3.2 Desain Penelitian ... 27
3.3 Alat dan Bahan Penelitian ... 30
3.3.1 Alat Penelitian ... 30
3.3.2 Bahan Penelitian... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data... 32
4.1.1 Eksplorasi Data ... 32
4.2 Pembahasan ... 35
4.2.1 Konsep Sistem Penentuan Penerima Layanan Konseling Siswa .... 35
4.2.2 Konsep Model Multi Attribute Decision Making (MADM) ... 35
ii Elsi Mel a, 4
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu
4.3 Pengembangan Sistem ... 37
4.3.1 Deskripsi Sistem... 37
4.3.2 Analisis Kriteria dan Bobot ... 38
4.3.3 Analisis Perhitungan Manual Metode SAW ... 47
4.3.4 Analisis Proses ... 54
4.4 Perancangan Basisdata ... 57
4.5 Pengujian Sistem ... 57
4.5.1 Lingkungan Pengujian ... 58
4.5.2 Rencana Pelaksanaan Pengujian ... 58
4.5.3 Hasil Pengujian ... 59
4.5.4 Analisis Pengujian Perhitungan Sistem ... 66
4.5.5 Analisis Hasil Uji ... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 93
5.2 Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA
iii Elsi Mel a, 4
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara MADM dan MODM ... 21
Tabel 4.1 Skala Nilai Kriteria Absensi ... 38
Tabel 4.2 Skala Nilai Kriteria Pelanggaran ... 39
Tabel 4.3 Skala Nilai Kriteria Sosiometri ... 41
Tabel 4.4 Skala Nilai Kriteria Peringkat/Ranking ... 42
Tabel 4.5 Skala Nilai Kriteria Kemampuan Umum/Intelegensi ... 43
Tabel 4.6 Skala Nilai Kriteria Kepemimpinan ... 44
Tabel 4.7 Skala Nilai Kriteria Tanggung Jawab ... 45
Tabel 4.8 Skala Nilai Kriteria Stabilitas Emosi ... 46
Tabel 4.9 Nilai Alternatif Terhadap Kriteria ... 48
Tabel 4.10 Rating Kecocokan Alternatif ... 49
Tabel 4.11 Matriks Ternormalisasi R ... 53
Tabel 4.12 Rencana Pelaksanaan Pengujian ... 58
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Black Box ... 60
Tabel 4.14 Nilai Alternatif Pada Percobaan 1 ... 67
Tabel 4.15 Rating Kecocokan Alternatif Pada Percobaan 1 ... 70
Tabel 4.16 Matriks Ternormalisasi R Pada Percobaan 1 ... 72
i Elsi Mel a, 4
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Pada Percobaan 1 ... 77
Tabel 4.19 Nilai Alternatif Pada Percobaan 2 ... 81
Tabel 4.20 Rating Kecocokan Alternatif Pada Percobaan 2 ... 83
Tabel 4.21 Matriks Ternormalisasi R Pada Percobaan 2 ... 85
Tabel 4.22 Nilai Preferensi Pada Percobaan 2 ... 87
Elsi Mel a, 4
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a La a a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Addiive Weighi g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repositor .upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Sekuensial Linear ... 26
Gambar 3.2 Desain Penelitian ... 28
Gambar 4.1 Context Diagram ... 56
Gambar 4.2 Data Flow Diagram (DFD)... 56
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan
tekanan (strum und drang), suatu masa yang ditandai dengan ketegangan emosi
yang tinggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar (Nurihsan dan
Agustin, 2011, hlm. 66). Faktor lain penyebab terjadinya ketegangan emosi yang
tinggi dalam diri remaja adalah karena pada fase ini remaja dihadapkan dengan
tekanan sosial dalam usaha penyesuaian diri dalam menghadapi kondisi dan
lingkungan yang baru dalam hidupnya. Maka tidak jarang pada masa ini banyak
remaja yang dihadapkan dengan berbagai macam masalah, tidak hanya
menyangkut masalah kenakalan remaja tetapi juga masalah-masalah lainnya,
seperti masalah pribadi, masalah sosial, masalah kesulitan dalam belajar, masalah
motivasi, masalah psikologis, masalah perkembangan jasmani dan kesehatan, dan
lain-lain.
Namun, ketidakdewasaan pemikiran remaja dan perkembangan emosi
yang belum stabil menyebabkan remaja sulit dalam mengatasi masalah dalam
hidupnya. Oleh karena itu, remaja membutuhkan bantuan orang dewasa yang
dapat membimbing dan membantunya dalam menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi. Bantuan orang dewasa di sini dapat berupa orang tua, lingkungan, dan
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu
sekolah-sekolah pada saat sekarang ini telah menyediakan fasilitas bagi siswanya
agar bisa berkonsultasi menyampaikan permasalahan yang dihadapinya kepada
guru BK (Bimbingan dan Konseling).
Konseling adalah satu jenis pelayanan yang merupakan bagian terpadu
dari bimbingan (Rochman Natawidjaja, 1987, hlm. 32). Jika bimbingan
merupakan proses pemberian bantuan oleh pembimbing kepada
individu/kelompok secara terus menerus dan sistematis dengan tujuan agar
individu/kelompok tersebut dapat menjadi pribadi yang mandiri, sedangkan
konseling merupakan bentuk khusus dari bimbingan, yaitu pelayanan yang
diberikan oleh konselor kepada seseorang secara individual atau kelompok untuk
mengusahakan pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh orang tersebut.
Jadi, pemberian layanan konseling kepada siswa sangatlah penting karena akan
dapat memantau pemberian bimbingan yang telah diberikan kepada siswa
sebelumnya dan tentu saja sangat membantu siswa dalam mengusahakan
pemecahan masalah yang sedang dihadapinya.
Untuk memudahkan pemberian layanan konseling kepada siswanya, guru
BK di SMP Laboratorium UPI membuat prioritas penerima layanan konseling
untuk menentukan siswa mana yang paling membutuhkan layanan konseling.
Untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling ini dilakukan
penghimpunan data setiap siswa, meliputi absensi, data pelanggaran, sosiometri,
peringkat (ranking), kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung
jawab, dan stabilitas emosi. Data tersebut kemudian diolah dan diranking
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu
proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling
siswa di SMP Laboratorium UPI masih dilakukan secara terpisah berdasarkan
sumber data, sementara kriteria yang akan menjadi penilaian cukup banyak dan
jumlah guru BK yang akan mengolah data hanya sedikit. Hal ini menyebabkan
proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling
siswa menjadi kurang efektif dan efisien.
Berdasarkan masalah di atas, maka penulis membuat sebuah sistem
rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa agar dapat membantu
guru BK dalam menentukan siswa mana yang paling membutuhkan layanan
konseling dan agar proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan
akurat. Selain menghasilkan data prioritas penerima layanan konseling siswa,
sistem ini juga akan menampilkan kriteria-kriteria apa saja yang belum tercapai
oleh siswa, sehingga pemberian layanan konseling siswa dapat diberikan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan siswa tersebut.
Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berjudul Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Konseling Siswa Menggunakan
Pendekatan AHP-TOPSIS (Studi Kasus : SMA Laboratorium Percontohan UPI)
oleh Tauffan Aslin menyimpulkan bahwa hasil yang diperoleh oleh sistem cukup
mampu mendekati hasil yang diperoleh oleh guru BK. Dari tujuh nilai terbesar
yang diperoleh dari perhitungan guru BK, hanya satu nama yang tidak termasuk
ke dalam hasil yang diperoleh dari sistem.
Penentuan prioritas penerima layanan konseling siswa ini tergolong ke
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu
untuk menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif (Kusumadewi dkk.
2006, hlm. 69). Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah MADM ini, antara lain yaitu Simple Additive Weighting (SAW),
Weighting Product (WP), ELECTRE, Technique for Order Performance by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), dan Analytic Hierarchy Process (AHP).
Dan metode yang dipilih untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah MADM
pada penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Dalam jurnal
yang berjudul Simple Additive Weighting Approach to Personnel Selection
Problem disebutkan bahwa metode SAW disarankan untuk menyelesaikan
masalah penyeleksian dalam proses pengambilan keputusan multikriteria. Proses
pengambilan keputusan multikriteria yang dimaksud adalah pengambilan
keputusan berdasarkan beberapa kriteria untuk menghasilkan alternatif terbaik.
Oleh karena itu, metode SAW ini sangat cocok digunakan pada penelitian
ini, karena dalam menentukan prioritas penerima layanan konseling ini dilakukan
proses penyeleksian berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Sehingga diharapkan
dengan adanya sistem rekomendasi ini dapat membantu guru BK dalam proses
pengolahan data untuk mendapatkan data prioritas penerima layanan konseling
siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu
1. Bagaimana menentukan prioritas penerima layanan konseling siswa di
SMP Laboratorium UPI menggunakan metode SAW ?
2. Bagaimana membangun sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima
layanan konseling siswa di SMP Laboratorium UPI menggunakan
metode SAW ?
1.3 Batasan Masalah
Untuk membatasi masalah pada penelitian ini, maka penulis menentukan
beberapa batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan di SMP Laboratorium UPI.
2. Kriteria yang menjadi penilaian pada penelitian ini adalah kriteria yang
telah ditentukan oleh guru BK SMP Laboratorium UPI, meliputi
absensi, data pelanggaran, sosiometri, peringkat (ranking),
kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung jawab, dan
stabilitas emosi.
3. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah data siswa kelas VII
SMP Laboratorium UPI.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengimplementasikan metode SAW untuk menentukan prioritas
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu
2. Membangun sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima layanan
konseling siswa di SMP Laboratorium UPI untuk membantu guru BK
di SMP Laboratorium UPI dalam menentukan prioritas penerima
layanan konseling siswa.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan pembangunan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yaitu dapat membantu guru BK dalam mengolah data untuk menentukan prioritas
penerima layanan konseling siswa sehingga proses pengolahan data dapat
dilakukan dengan cepat dan akurat. Selain itu, agar pemberian layanan konseling
siswa dapat diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam rangka
mengumpulkan data penelitiannya untuk kegunaan dan tujuan tertentu. Dan
metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara membaca dan mengumpulkan
literatur yang ada kaitannya dengan penelitian baik berupa textbook,
paper, dan jurnal, serta melakukan browsing internet yang bertujuan
untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam melakukan
penelitian.
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan
wawancara kepada guru BK SMP Laboratorium UPI.
3. Analisis dan perancangan sistem
Analisis dan perancangan sistem dilakukan dengan menganalisis dan
merancang sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling
siswa menggunakan metode SAW. Dan model pengembangan
perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini adalah model
sekuensial linear.
4. Implementasi
Implementasi adalah proses pengimplementasian sistem berdasarkan
hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan
sebelumnya.
5. Pengujian
Pengujian adalah proses pengujian sistem yang telah dibuat. Dan
metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
pengujian black box.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika laporan skripsi ini diuraikan tentang kerangka
penulisan skripsi sebagai berikut :
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Sis a Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
U i ersitas Pe didika I do esia | repository.upi.edu
Bab ini memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini berisi tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam
membangun sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa
menggunakan metode SAW.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan proses pembuatan sistem
rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa menggunakan metode
SAW.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan
saran-saran yang diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan.
Lampiran
Bagian ini berisi lampiran yang digunakan dalam penelitian dan penulisan
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Metode Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara
berikut ini, yaitu :
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian secara
langsung yaitu SMP Laboratorium UPI terkait prioritas penerima
layanan konseling yang diberikan kepada siswanya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada guru BK SMP
Laboratorium UPI dalam rangka mengumpulkan data untuk penelitian
yang dilakukan.
3.1.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian
ini adalah model sekuensial linear. Model ini diperkenalkan pertama kali oleh
Royce pada tahun 1970. Model sekuensial linear disebut juga sebagai siklus hidup
klasik atau model waterfall atau model air terjun. Model sekuensial linear ini
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sistematis dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada
seluruh tahap analysis, design, coding, dan test.
Gambar 3.1 Model Sekuensial Linear
Aktivitas-aktivitas pada model sekuensial linear yaitu :
1. Analysis
Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan untuk menganalisis
pembangunan sistem rekomendasi prioritas penerima layanan
konseling siswa, meliputi analisis terhadap domain informasi untuk
perangkat lunak serta fungsi yang diperlukan, perilaku, kinerja, dan
antarmuka.
2. Design
Desain adalah sebuah proses yang berfokus pada 4 atribut yang
berbeda dari sebuah program, yaitu struktur data , arsitektur perangkat
lunak, representasi interface, dan algoritma prosedural. Proses desain
adalah proses menerjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah representasi
perangkat lunak sebelum melakukan proses coding.
Code Test
Analysis Design
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Coding
Coding adalah proses menerjemahkan desain yang telah dilakukan ke
dalam bentuk bahasa pemrograman yang dapat dibaca oleh komputer.
Pada penelitian ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP
dan MySql sebagai basisdata.
4. Test
Proses pengujian berfokus pada logika internal dari perangkat lunak,
yaitu memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada
eksternal fungsional, yaitu melakukan tes untuk menemukan kesalahan
dan memastikan bahwa input yang didefinisikan akan menghasilkan
hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Dan metode
pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengujian
black box.
3.2 Desain Penelitian
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.2 Desain Penelitian Pengumpulan Data
Observasi
Wawancara Data Penelitian
Kriteria Penilaian Alternatif Yang
Digunakan
Menentukan Rating
Kecocokan Setiap Alternatif
Memberikan Nilai Bobot
Melakukan Normalisasi Matriks
Hitung Nilai Preferensi Setiap Alternatif
Pemgembangan Perangkat Lunak : Model Sekuensial Linier
1. Analysis
2. Design
3. Code
4. Test
Implementasi dan pengujian
Implementasi Meode SAW
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tahapan desain penelitian pada penelitian ini adalah :
1. Pengumpulan data
Pada penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi dan wawancara. Observasi dilakukan langsung ke SMP
Laboratorium UPI dan proses wawancara dilakukan dengan cara
mewawancarai guru BK SMP Laboratorium UPI terkait penentuan
prioritas penerima layanan konseling yang diberikan kepada siswanya.
2. Data penelitian
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data terkait penelitian yang
dilakukan, meliputi data kriteria yang dijadikan penilaian dalam
pengambilan keputusan, data alternatif yang akan dinilai, menentukan
rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dan memberikan
nilai bobot setiap kriteria.
3. Implementasi metode SAW
Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, maka lakukan
implementasi metode SAW mengikuti langkah-langkah berikut :
a. Melakukan normalisasi matriks keputusan X dengan cara
menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi dari alternatif
A pada atribut C ; i = 1, 2 ,..., m dan j = 1, 2 ,..., n.
b. Menghitung nilai preferensi untuk setiap alternatif (V ) dengan
cara menjumlahkan hasil kali nilai bobot (W) dengan matriks
ternormalisasi (R).
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian
ini adalah model sekuensial linear, yang meliputi analysis, design,
code, dan test.
5. Implementasi dan pengujian
Implementasi dilakukan dengan mengimplementasikan hasil penelitian
yang telah dilakukan. Sedangkan pengujian dilakukan dengan menguji
sistem yang telah dibangun.
6. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan hasil penelitian yang didokumentasikan baik
berupa skripsi, dokumen teknis, dan jurnal.
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
3.3.1 Alat Penelitian
Alat penelitian pada penelitian ini terdiri dari 2, yaitu perangkat keras dan
perangkat lunak sebagai berikut :
1. Perangkat keras
a. Processor Intel Core i5 2.5GHz
b. RAM 4 GB
c. Monitor resolusi 1366 x 768 32 bit color
d. Mouse
e. Keyboard
2. Perangkat lunak
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. XAMPP 1.7.3
c. Text editor : Notepad++
d. Web browser : Google Chrome
3.3.2 Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
informasi yang diperoleh dari studi literatur dengan cara membaca bacaan dan
browsing internet yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Selain
itu bahan penelitian juga diperoleh dari observasi dan wawancara yang dilakukan
di SMP Laboratorium UPI yang berupa :
1. Data siswa kelas VII SMP Laboratorium UPI yang dijadikan sampel
pada penelitian ini.
2. Kriteria yang dijadikan penilaian dalam menentukan prioritas penerima
9
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian pembangunan sistem rekomendasi prioritas
penerima layanan konseling siswa ini adalah :
1. Metode SAW yang digunakan pada penelitian ini mampu mengatasi
persoalan pemilihan prioritas penerima layanan konseling siswa.
2. Penelitian ini berhasil membangun sebuah sistem rekomendasi
prioritas penerima layanan konseling siswa menggunakan metode
Simple Additive Weighting (SAW) sehingga dapat membantu guru BK
dalam mengambil keputusan karena dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pengambilan keputusan.
3. Percobaan dilakukan dua kali, dari percobaan pertama siswa dengan
nilai terkecil atau memperoleh ranking pertama adalah A23 dengan
total nilai 0.537, ranking kedua adalah A16 dengan total nilai 0.555,
dan ranking ketiga adalah A4 dengan total nilai 0.565. Sedangkan pada
percobaan kedua, siswa yang memperoleh ranking pertama adalah A19
dengan total nilai 0.511, ranking kedua adalah A3 dengan total nilai
9
Elsi Mely a,
Siste Reko e dasi Prioritas Pe eri a Laya a Ko seli g Siswa Me ggu aka Metode Si ple Additive Weighti g SAW Studi Kasus : SMP Laboratoriu UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5.2 Saran
Untuk pengembangan penelitian selanjutnya agar lebih baik dari penelitian
sekarang, maka penulis menyarankan agar pengujian tes untuk kriteria sosiometri,
kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung jawab, dan stabilitas
emosi agar bisa dilakukan di sistem, sehingga nilai dari kriteria tersebut bisa
DAFTAR PUSTAKA
Afshari, Alireza., Mojahed, Majid., dan Yusuff, Rosnah Mohd. (2010). Simple
Additive Weighting Approach to Personnel Selection Problem,
International Journal of Innovation, Management and Technology, 1, (5), 511-515.
Aslin, Tauffan. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas
Konseling Siswa Menggunakan Pendekatan AHP-TOPSIS (Studi Kasus : SMA Laboratorium Percontohan UPI). Skripsi, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Izzaty, Rita Eka. Penerimaan Teman Sebaya Sebagai Indikator Kemampuan Penyesuaian Diri : Arti Penting Pengembangan Karakter Sejak Usia Dini.
[Online]. Tersedia di : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-rita-eka-izzaty-spsi-msi/paper%20untuk%20semnas%20paud.pdf [Diakses 3 Maret 2014].
Komarudin, Agus., Abdillah, Gunawan., dan Hidayat, Dody. (2012). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Balai Pengobatan Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) (Studi Kasus : Kota
Cimahi), Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer Universitas
Diponegoro, 53-61.
Kusumadewi, Sri. dkk. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy
MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Natawidjaja, Rochman. (1987). Pendekatan-Pendekatan Dalam Penyuluhan
Kelompok I. Bandung : Diponegoro.
Nurihsan, Achmad Juntika dan Agustin, Mubiar. (2011). Dinamika Perkembangan
Anak dan Remaja. Bandung : Refika Aditama.
Prayitno dan Amti, Erman. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta : Rineka Cipta.
Pressman, Roger S. (2001). Software Engineering : A Practitioner’s Approach 5th ed. New York : McGraw-Hill Companies.
Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati, Desak P.E Nila. (2008). Proses Bimbingan
Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, M. Ali. (2002). Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Surya, Moh. (1988). Dasar-Dasar Konseling Pendidikan (Teori & Praktek).