• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN GAMBAR KONSEP SEBAGAI ALAT EVALUASI PADA KONSEP EKOSISTEM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN GAMBAR KONSEP SEBAGAI ALAT EVALUASI PADA KONSEP EKOSISTEM."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN GAMBAR KONSEP SEBAGAI ALAT EVALUASI

PADA KONSEP EKOSISTEM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

oleh:

Kameliah Mushonev 1009076

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGEMBANGAN GAMBAR KONSEP SEBAGAI ALAT EVALUASI

PADA KONSEP EKOSISTEM

oleh

Kameliah Mushonev

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Kameliah Mushonev 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN GAMBAR KONSEP SEBAGAI ALAT EVALUASI

PADA KONSEP EKOSISTEM

oleh:

Kameliah Mushonev 1009076

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Mimin Nurjhani K, M. Pd NIP. 196509291991012001

Pembimbing II

dr. Hj. Rita Shintawati, M. Kes NIP. 196812012001122002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengembangan Gambar Konsep sebagai Alat Evaluasi pada Konsep Ekosistem” ini beserta

seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis dalam

bentuk skripsi dengan judul “Pengembangan Gambar Konsep sebagai Alat Evaluasi pada Konsep Ekosistem”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang selalu setia mendo’akan, memotivasi, memberi semangat dan perhatian kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 2. Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang dengan tulus

meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi.

3. dr. Hj. Rita Shintawati, M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah sabar dan ramah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi. 4. Dr. Ana Ratna Wulan, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memberikan banyak nasihat yang bermanfaat dalam menempuh pendidikan hingga dapat menyelesaikan studi di UPI. 5. Dr. H. Riandi, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi UPI yang

mendukung berjalannya masa studi S1 ini dengan baik.

6. Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si dan Drs. Amprasto, M.Si sebagai para dosen ahli yang membantu dalam judgement instrumen-instrumen penelitian skripsi ini. 7. Staf dosen dan tata usaha Jurusan Pendidikan Biologi yang telah memberikan

kemudahan dalam studi dan administrasi.

(6)

iv

9. Keluarga besar Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSS MoRA) di seluruh Indonesia, khususnya CSS MoRA UPI dan lebih khusus lagi FSS UPI, yang selalu setia menemani penulis baik dalam keadaan suka maupun duka, dan selalu memberikan semangat serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi S1 di UPI.

10.Teman-teman Bee Celoteh (Biologi-B 2010) atas semua pelajaran dan kekompakannya.

11.H. Ayep Taryana, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah SMPN 3 Lembang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang dipimpinnya.

12.Dwi Fatwati Rahayu, S.Pd selaku guru Biologi SMPN 3 Lembang yang telah membantu dan menfasilitasi serta memberikan masukan yang berguna bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.

13.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat keilmuan pada umumnya. Amien.

Bandung, Desember 2014

(7)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan alat evaluasi berbentuk gambar konsep dengan kualitas yang baik dan teruji. Dalam beberapa penelitian telah ditunjukkan bahwa media gambar mempunyai beberapa kelebihan, seperti lebih konkrit dan lebih realistis, serta dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Alat evaluasi berupa gambar konsep ini mengadaptasi dan memodifikasi karakteristik alat evaluasi berupa kartun konsep yang telah dibuat oleh Naylor dan Keogh (1999). Alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan terdiri dari 20 soal pilihan ganda yang dikerjakan oleh 40 siswa kelas VII SLTP di Lembang mengenai konsep Ekosistem yang telah dipelajari. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif karena peneliti tidak melakukan perlakuan atau merancang sesuatu yang diharapkan terjadi pada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat evaluasi berupa gambar konsep telah dikembangkan berdasarkan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur pengembangan evaluasi belajar dan pengembangan kartun, serta fitur-fitur yang terdapat pada kartun konsep Naylor dan Keogh. Alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan memiliki reliabilitas tes sedang dan validitas yang rendah, namun masih dianggap memadai. Rata-rata taraf kesukaran berkategori sedang, daya pembeda berkategori cukup, dan pengecoh secara keseluruhan berfungsi cukup efektif. Selain itu, berdasarkan respon siswa dan guru, alat evaluasi berupa gambar konsep ini menarik dan memberikan pengalaman baru meskipun mengalami beberapa kesulitan dalam pengerjaannya.

(8)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This study was aimed at developing and producing an evaluation tool in the form of good quality and reliable pictures concept. Some studies showed that pictures media have several advantages, such as it is more concrete and realistic, and it can overcome space and time limitations. The pictures concept evaluation tool adapted and modified the characteristics of cartoon concept evaluation tool created by Naylor and Keogh (1999). The pictures concept evaluation tool developed consists of 20 multiple choices about the concept of ecosystems which were done by 40 seventh graders of a Junior High School in Lembang. A descriptive research method was used in this study because the researchers did not do a treatment or design something that was expected to occur. The results showed that the pictures concept evaluation tool has been developed based on the steps according to the procedures of learning evaluation development, cartoon development, and the features found in Naylor and Keogh’s cartoon concept. The reliability and validity of the pictures concept evaluation tool developed was medium, but it was considered as adequate. The average level of difficulty was categorized as medium, the distinguishing average was enough, and overall distractions worked quite effective. Moreover, the responses of students and teachers showed that the pictures concept evaluation tool was interesting and it gave a new experience despite of some difficulties in the process of doing it.

(9)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II GAMBAR KONSEP SEBAGAI ALAT EVALUASI A. Alat Evaluasi ... 5

1. Teknik tes ... 6

2. Pengembangan alat evaluasi pembelajaran ... 7

3. Kualitas alat evaluasi (kualitas tes) ... 9

4. Analisis butir soal ... 14

B. Gambar Konsep ... 18

C. Pemilihan Materi untuk Evaluasi ... 22

1. Tinjauan materi ekosistem ... 23

2. Karakteristik materi ekosistem ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Gambar konsep ... 31

2. Alat evaluasi pada konsep ekosistem ... 31

B. Desain Penelitian ... 32

(10)

viii

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Partisipan ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Prosedur Penelitian ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Teknik Pengolahan Data ... 39

I. Alur Penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 48

1. Pengembangan alat evaluasi berupa gambar konsep ... 48

2. Analisis hasil tes siswa ... 57

3. Analisis data hasil angket ... 75

B. Pembahasan... 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 94

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN

(11)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Makna Koefisien Korelasi Product Moment ... 11

Tabel 2.2 Faktor yang Memengaruhi Skor ... 12

Tabel 2.3 Metode untuk Menentukan Reliabilitas ... 13

Tabel 2.4 Klasifikasi Kualitas Pengecoh berdasarkan IP ... 17

Tabel 2.5 Perbandingan Jenis Media Instruksional ... 19

Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Ekosistem Kelas VII SLTP Semester 2 ... 23

Tabel 2.7 Interaksi Antarspesies ... 30

Tabel 3.1 Daftar Cek Penelaahan Pengembangan Soal Gambar Konsep ... 33

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal berupa Gambar Konsep ... 34

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket untuk Guru ... 36

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket untuk Siswa ... 36

Tabel 3.5 Makna Koefisien Korelasi Product Moment ... 41

Tabel 3.6 Rekapitulasi Validitas Butir Hasil Uji Coba Soal Gambar Konsep .... 41

Tabel 3.7 Kriteria Penafsiran Koefisien Reliabilitas ... 42

Tabel 3.8 Kriteria Penafsiran Taraf Kesukaran Butir Soal ... 43

Tabel 3.9 Rekapitulasi Taraf Kesukaran Hasil Uji Coba Soal Gambar Konsep . 43 Tabel 3.10 Kriteria Penafsiran Daya Pembeda Butir Soal ... 44

Tabel 3.11 Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Soal Gambar Konsep ... 44

Tabel 3.12 Klasifikasi Kualitas Pengecoh berdasarkan IP ... 45

Tabel 3.13 Kategori Besarnya Sampel terhadap Angket ... 46

Tabel 4.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Ekosistem Kelas VII SLTP Semester 2 ... 49

Tabel 4.2 Distribusi Jenjang Kognitif terhadap Soal berupa Gambar Konsep .. 50

Tabel 4.3 Jenis Gambar yang Digunakan dalam Tes Gambar Konsep ... 53

Tabel 4.4 Hal-Hal yang Diperbaiki dari Tes Gambar Konsep ... 57

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Validitas Butir Soal Gambar Konsep... 58

Tabel 4.6 Taraf Kesukaran Soal Gambar Konsep ... 59

(12)

x

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 1 ... 62

Tabel 4.9 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 2 ... 62

Tabel 4.10 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 3 ... 63

Tabel 4.11 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 4 ... 64

Tabel 4.12 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 5 ... 65

Tabel 4.13 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 6 ... 65

Tabel 4.14 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 7 ... 66

Tabel 4.15 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 8 ... 67

Tabel 4.16 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 9 ... 67

Tabel 4.17 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 10 ... 68

Tabel 4.18 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 11 ... 69

Tabel 4.19 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 12 ... 69

Tabel 4.20 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 13 ... 70

Tabel 4.21 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 14 ... 70

Tabel 4.22 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 15 ... 71

Tabel 4.23 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 16 ... 72

Tabel 4.24 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 17 ... 72

Tabel 4.25 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 18 ... 73

Tabel 4.26 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 19 ... 73

Tabel 4.27 Rekapitulasi Kualitas Butir Soal Nomor 20 ... 74

Tabel 4.28 Rekapitulasi Akhir Kualitas Butir Soal Gambar Konsep ... 74

Tabel 4.29 Hasil Angket Mengenai Pengalaman Responden terhadap Soal Gambar Konsep ... 75

Tabel 4.30 Hasil Angket Guru Mengenai Pengalaman Responden terhadap Soal Gambar Konsep ... 75

Tabel 4.31 Hasil Angket Mengenai Tanggapan Siswa terhadap Soal Gambar Konsep ... 76

Tabel 4.32 Hasil Angket Mengenai Tanggapan Guru terhadap Soal Gambar Konsep ... 77

(13)

xi

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(14)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Kartun Konsep ... 18

Gambar 2.2 Kerucut Pengalaman Belajar ... 19

Gambar 2.3 Tingkatan Organisasi Ekosistem ... 24

Gambar 2.4 Tingkatan Trofik dalam Ekosistem ... 25

Gambar 2.5 Jaring-Jaring Makanan ... 26

Gambar 2.6(a) Piramida Makanan Satu Puncak ... 27

Gambar 2.6(b) Piramida Makanan Dua Puncak ... 27

Gambar 2.7 Hubungan Netral antara Jerapah dan Rusa ... 28

Gambar 2.8 Simbiosis Mutualisme antara Buaya & Burung Pemakan Lintah . 28 Gambar 2.9 Simbiosis Komensalisme ... 28

Gambar 2.10 Simbiosis Parasitisme antara Tali Putri dan Phon Inangnya ... 29

Gambar 2.11 Hubungan Kompetisi antar Ayam Jantan ... 29

Gambar 2.12 Hubungan Predasi antara Hiu dan Ikan Laut ... 29

Gambar 2.13 Sea World ... 30

Gambar 2.14 Penangkaran Penyu ... 30

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 47

Gambar 4.1 Butir Soal dengan Jenjang Kognitif C1 ... 50

Gambar 4.2 Butir Soal dengan Jenjang Kognitif C2 ... 51

Gambar 4.3 Butir Soal dengan Jenjang Kognitif C3 ... 51

Gambar 4.4 Butir Soal dengan Jenjang Kognitif C6 ... 52

Gambar 4.5 Salah Satu Contoh Soal Gambar Konsep ... 54

Gambar 4.6 Contoh Soal Gambar Konsep dengan Opsi/Alternatif Jawaban yang Kurang Relevan dengan Soal yang Ditanyakan ... 55

Gambar 4.7 Contoh Soal Gambar Konsep dengan Gambar Soal yang Kurang Relevan dengan Materi Ekosistem ... 56

Gambar 4.8 Butir Soal dengan Gambar yang Kurang Informatif ... 83

Gambar 4.9 Butir Soal dengan Taraf Kesukaran Rendah (Kategori Sukar) ... 89

Gambar 4.10 Butir Soal dengan Taraf Kesukaran Tinggi (Kategori Mudah) .... 90

(15)

xii

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

A. INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran A.1 Daftar Cek (Checklist) Penelaahan Pengembangan Gambar

Konsep ... 101

Lampiran A.2 Format Penelaahan Soal Bentuk Pilihan Ganda ... 103

Lampiran A.3 Alat Evaluasi berupa Gambar Konsep yang dikembangkan ... 106

Lampiran A.4 Angket Pengembangan Gambar Konsep dalam Bentuk Tes untuk Siswa... 112

Lampiran A.5 Angket Pengembangan Gambar Konsep dalam Bentuk Tes untuk Guru ... 114

B. HASIL PENELITIAN Lampiran B.1 Hasil Daftar Cek (Checklist) Penelaahan Pengembangan Gambar Konsep ... 116

Lampiran B.2 Hasil Penelaahan Soal Bentuk Pilihan Ganda ... 118

Lampiran B.3 Hasil Uji Coba Tes Gambar Konsep yang Dikembangkan ... 124

Lampiran B.4 Hasil Tes Gambar Konsep yang Dikembangkan ... 133

Lampiran B.5 Data Hasil Angket Siswa ... 142

Lampiran B.7 Sampel Hasil Angket Pengembangan Gambar Konsep dalam Bentuk Tes untuk Siswa ... 143

Lampiran B.8 Sampel Hasil Angket Pengembangan Gambar Konsep dalam Bentuk Tes untuk Guru ... 145

C. DATA PENUNJANG PENELITIAN Lampiran C.1 Surat Izin Penelitian dari FPMIPA UPI ... 147

Lampiran C.2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 148

(17)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran ada empat langkah utama yang menjadi tugas guru, yaitu perumusan tujuan pembelajaran, metode, alat, dan evaluasi pembelajaran (Rustaman, dkk. 2003). Evaluasi merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran, karena dengan adanya evaluasi, hasil selama proses pembelajaran dapat diukur dan dinilai sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan untuk pembelajaran selanjutnya.

Evaluasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan tujuan pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar, sehingga ketiganya membentuk suatu triangulasi yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Evaluasi digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Akan tetapi, evaluasi juga disusun berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan (Arikunto, 2012). Dengan demikian, evaluasi memiliki tiga fungsi pokok yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali (Sudijono, 2011).

(18)

2

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

evaluasi berupa gambar konsep. Alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan ini merupakan alat evaluasi dalam bentuk tes tertulis yang dicetak karena suatu media cetak memiliki nilai fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan media yang lain. Namun, media cetak yang digunakan dalam pembelajaran (termasuk alat evaluasi pembelajaran) kebanyakan menggunakan bahasa sehingga informasi yang disampaikan cenderung bersifat abstrak. Oleh karena itu, perlu adanya suatu visualisasi dalam komponen pembelajaran tersebut. Salah satu bentuk visualisasi tersebut yaitu dalam bentuk gambar (Warsita, 2008).

(19)

3

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes berupa gambar konsep merupakan salah satu pilihan tes yang dapat dijadikan sebagai alat evaluasi dalam pembelajaran. Tes berupa gambar konsep ini merupakan alat evaluasi dalam bentuk tes tertulis bergambar dan mengadopsi serta memodifikasi format dari kartun konsep, yang mana kartun konsep ini terintegrasi dengan teks yang ditulis dalam bentuk dialog sebagai stimulus visual bagi siswa (Naylor dan Keogh, 1999).

Sampai saat ini, banyak macam-macam tes yang dikerjakan oleh siswa merupakan tes yang berupa kalimat pernyataan ataupun pertanyaan tanpa dilengkapi dengan gambar atau bentuk visualisasi lainnya, padahal jika tes tersebut dilengkapi dengan bentuk-bentuk visualisasi akan membantu evaluator dalam menyampaikan hal yang ingin ditanyakan dan siswa juga dapat lebih mudah memahami hal yang ingin ditanyakan pada tes tersebut. Selain itu, penggunaan bentuk-bentuk visual dalam soal pada tes akan dapat membantu evaluator untuk mengukur kemampuan kognitif siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menggunakan pernyataan atau pertanyaan saja dan penggunaan bentuk-bentuk visual juga dapat melatih sekaligus mengukur kemampuan proses sains siswa tersebut.

(20)

4

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep Ekosistem. Alat evaluasi ini diharapkan nantinya dapat menjadi alat evaluasi yang teruji dan dapat mengukur hasil belajar siswa dan dapat diterapkan oleh dewan pendidik di berbagai sekolah.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan utama yang diangkat pada penelitian ini adalah “Bagaimana gambar konsep dapat dikembangkan sebagai alat evaluasi pada konsep Ekosistem?”. Dengan permasalahan utama tersebut, dimunculkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tahap pengembangan alat evaluasi berupa gambar konsep pada konsep ekosistem?

2. Bagaimanakah validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dari alat evaluasi berupa gambar konsep berdasarkan hasil analisis pokok uji?

3. Bagaimanakah respon siswa dan guru terhadap alat evaluasi berupa gambar konsep?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian berdasarkan permasalahan yang diangkat yaitu untuk:

1. Merancang alat evaluasi berbentuk gambar konsep;

2. Melakukan uji alat evaluasi yang dapat diterima oleh siswa dan guru.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagi guru:

- Memberikan alternatif penggunaan gambar sebagai bentuk alat evaluasi yang telah teruji;

(21)

5

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

(22)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

1. Gambar konsep

Gambar konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu alat bantu penyampaian pemahaman yang direpresentasikan dalam bentuk teks yang terdapat pada balon percakapan pada alternatif jawaban yang menggunakan beberapa karakter gambar berupa kartun dan soal yang diberikan berupa gambar, baik gambar asli, gambar kartun, atau gambar asli yang dikartunkan, yang mengandung konsep yang telah dipelajari oleh siswa. Dalam pengembangan gambar konsep menjadi suatu alat evaluasi, tahapan yang ditempuh disesuaikan dengan prosedur pengembangan evaluasi dalam pembelajaran. Secara garis besar, langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi meliputi menentukan tujuan penilaian, mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar, menyusun kisi-kisi, mengembangkan draf instrumen, uji coba dan analisis soal, serta melakukan revisi dan merakit kembali soal yang telah direvisi.

2. Alat evaluasi pada konsep Ekosistem

(23)

32

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

(24)

33

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode tersebut digunakan karena dalam penelitian tidak dilakukan suatu perlakuan khusus. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan perlakuan terhadap variabel atau merancang sesuatu yang diharapkan terjadi pada variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek, komponen, atau variabel berjalan sebagaimana adanya (Sukmadinata, 2005). Peneliti memaparkan hasil yang terdapat di lapangan, yang mana hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal berupa gambar konsep yang telah dikembangkan oleh peneliti dalam suatu pembelajaran.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lembang yang menjadi salah satu sekolah kluster II di daerah Kabupaten Bandung Barat. SMP Negeri 3 Lembang berada di Jl. Raya Lembang No. 29 Kabupaten Bandung Barat. SMP Negeri 3 Lembang merupakan salah satu sekolah dengan siswa-siswa yang memiliki tingkat kemampuan dan latar belakang yang berbeda-beda.

D. Partisipan

(25)

34

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, di antaranya:

1. Daftar cek (check list) penelaahan pengembangan soal gambar konsep yang berisi tentang langkah-langkah pengembangan soal berupa gambar konsep. Instrumen ini disusun oleh peneliti dengan mengacu pada beberapa sumber, di antaranya prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran dalam buku evaluasi pembelajaran karya Zainal Arifin (2013), buku menggambar kartun karya Deri Robins (2007) yang sudah mengalami proses alih bahasa, dan jurnal yang ditulis oleh Filiz Kabapınar (2005 dan 2009), Ümmühan Ormanci dan Fatma Sasmaz-Ören (2011) mengenai kartun konsep, serta teori belajar Piaget tentang tingkat perkembangan intelektual setiap individu berdasarkan usia (Dahar, 2011). Berikut kisi-kisi daftar cek penelaahan yang akan dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.1 Daftar Cek Penelaahan Pengembangan Soal Gambar Konsep

No. Aspek yang ditelaah

Terlaksana () /belum terlaksana (–) 1. Penentuan tujuan penilaian

2. Kesesuaian dengan kurikulum pembelajaran a. Identifikasi Standar Kompetensi (SK) b. Identifikasi Kompetensi Dasar (KD)

c. Identifikasi pokok bahasan yang tercakup dalam materi Ekosistem kelas VII SLTP

3. Penyusunan kisi-kisi soal

a. Penentuan aspek dalam kisi-kisi

b. Pembuatan indikator sesuai dengan SK, KD, dan materi yang diajarkan kepada siswa

(26)

35

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Pengembangan soal berupa gambar konsep

a. Pengembangan soal sesuai dengan kisi-kisi

b. Pemilihan gambar dalam soal mengandung materi yang harus ditanggapi oleh siswa

c. Pemilihan karakter kartun sebagai alternatif jawaban siswa sesuai dengan karakter siswa kelas VII SLTP d. Pembuatan balon percakapan pada setiap karakter

kartun berisi beberapa kemungkinan pemahaman siswa e. Penggunaan bahasa mudah dipahami dan tidak

multi-tafsir dalam soal

f. Soal gambar konsep dikembangkan dengan fitur yang terdapat dalam kartun konsep

g. Pengembangan soal gambar konsep sesuai dengan karakteristik anak usia kelas VII SLTP

h. Soal gambar konsep di-judgement kepada dosen ahli dalam bidang evaluasi dan ekosistem

5. Pelaksanaan uji coba soal gambar konsep 6. Analisis hasil uji coba soal gambar konsep

No. Aspek yang ditelaah

Terlaksana () /belum terlaksana (–) 7. Perbaikan soal gambar konsep sesuai dengan hasil analisis

uji coba soal

8. Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan soal gambar konsep yang telah diperbaiki

9. Analisis hasil penelitian soal gambar konsep

10. Penentuan kualitas soal dan perbaikan soal gambar konsep sesuai dengan hasil penelitian

(27)

36

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan oleh siswa pada saat penelitian. Berikut kisi-kisi soal gambar konsep yang akan digunakan pada saat penelitian.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal berupa Gambar Konsep Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Pokok

Bahasan Indikator

No. soal 7. Memahami saling ketergantung -an dalam ekosistem 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem Tingkat organisasi dalam ekosistem

7.1.1 Menjelaskan tingkat organisasi dalam

ekosistem

1, 2

7.1.2 Mengidentifikasi

jenis komunitas 4 7.1.3 Menentukan jenis

ekosistem 5

7.1.4 Mengidentifikasi

jenis-jenis bioma 3 Hubungan

saling ketergan-tungan

7.1.5 Membuat skema rantai makanan dari sebuah jaring-jaring makanan 6 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Pokok

Bahasan Indikator

No. soal 7.1.6 Membuat

jaring-jaring makanan dari makhluk hidup yang telah ditentukan

7

7.1.7 Menentukan tingkat makhluk hidup dalam piramida makanan

8

Interaksi antarorga-nisme

7.1.8 Menentukan jenis

interaksi antarorganisme 11, 12, 9, 10, 13, 14 Komponen

penyusun ekosistem

7.1.9 Menetukan peran makhluk hidup di dalam suatu ekosistem

15

7.1.10 Menyebutkan macam-macam komponen abiotik yang berpengaruh terhadap komponen biotik dalam suatu ekosistem. 16 7.2 Mengidentifi-kasi pentingnya keanekaraga -man makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem Pelestarian makhluk hidup 7.1.11 Menyebutkan makhluk hidup langka khas Indonesia.

17

7.1.12 Menjelaskan peranan makhluk hidup dalam ekosistem. 18 7.1.13 Menjelaskan tindakan terhadap perbuatan yang menyebabkan kelangkaan makhluk hidup 19

(28)

37

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu usaha pelestarian alami dan buatan

Soal gambar konsep diberikan kepada siswa, kemudian dilakukan validasi isi dan validasi konstruksi soal gambar konsep yang dikembangkan oleh peneliti terlebih dahulu. Validasi tersebut dilakukan dengan cara

judgement oleh pihak yang lebih ahli di bidangnya. Dalam hal ini, peneliti

meminta bantuan kepada para pakar dosen di bidang evaluasi dan para pakar dosen di bidang Biologi, khususnya pada konsep Ekosistem. Dari hasil

judgement tersebut, dapat diketahui beberapa kekurangan yang terdapat

dalam soal gambar konsep tersebut sehingga perlu adanya beberapa perbaikan (revisi) atau penggantian soal, baik dari aspek kalimat indikator yang kurang tepat, stem soal, opsi, gambar, maupun estetikanya.

3. Angket dibuat dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai respon guru dan siswa terhadap tes tertulis dengan menggunakan gambar konsep. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan mengetahui hal yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2012). Kisi-kisi angket yang akan diberikan kepada responden sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket untuk guru

No. Aspek yang digali Jumlah Item

1. Pengalaman responden terhadap pengembangan

gambar konsep dalam bentuk tes 3

2. Tanggapan responden terhadap tes dalam bentuk

gambar konsep 3

3. Kekurangan tes dengan menggunakan gambar

konsep 3

4. Saran responden terkait dengan tes dalam bentuk

gambar konsep 3

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket untuk siswa

No. Aspek yang digali Jumlah Item

(29)

38

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gambar konsep dalam bentuk tes

2. Tanggapan responden terhadap tes dalam bentuk

gambar konsep 4

3. Kekurangan tes dengan menggunakan gambar

konsep 4

4. Saran responden terkait dengan tes dalam bentuk

gambar konsep 3

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan penelitian

a. Studi pendahuluan atau studi literatur untuk mencari referensi dari berbagai sumber mengenai informasi yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan, baik berupa buku, jurnal, artikel, laporan penelitian, maupun sumber lain yang relevan.

b. Melakukan observasi awal ke sekolah yang akan menjadi lokasi pelaksanaan penelitian untuk memperkenalkan diri kepada pihak sekolah sekaligus mengumpulkan informasi awal terkait materi ekosistem yang akan dipelajari oleh siswa, pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah, khususnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas VII SMP, gambaran awal mengenai karakteristik siswa, dan kondisi lingkungan sekolah, baik lingkungan di dalam kelas maupun di luar kelas.

c. Mengidentifikasi kompetensi yang harus dikuasai dan cakupan materi yang harus dipelajari oleh siswa kelas VII SMP pada bab ekosistem.

d. Melakukan diskusi lebih lanjut dengan guru mata pelajaran IPA kelas VII yang kelasnya akan digunakan untuk penelitian terkait pelaksanaan penelitian dan perangkat penelitian.

e. Menyusun kisi-kisi soal gambar konsep yang akan digunakan dalam penelitian.

(30)

39

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam bidang ekosistem. Selain itu, beberapa dewan guru juga dimintai bantuan untuk melakukan judgement pada instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa satu paket buku tes gambar konsep beserta lembar format judgement-nya.

g. Melakukan uji coba alat evaluasi berupa tes dalam bentuk gambar konsep pada 37 siswa SMP kelas VII selama 60 menit.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tentang Bab Ekosistem sebanyak empat kali pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung selama 2x40 menit.

b. Pemberian tes dilaksanakan setelah pembelajaran Bab Kependudukan, tepatnya dua minggu setelah Bab Ekosistem diajarkan. Alokasi waktu yang disediakan untuk pelaksanaan tes berupa gambar konsep adalah 60 menit, namun pelaksanaan tes hanya berlangsung selama 30 menit.

c. Pengisian daftar cek (checklist) pengembangan alat evaluasi berupa gambar konsep oleh peneliti.

d. Melakukan analisis hasil uji coba dan melakukan revisi pada beberapa soal yang dianggap masih kurang memadai.

e. Melakukan pengujian alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan kepada 40 siswa SMP kelas VII (selain siswa yang mengikuti uji coba tes) selama 60 menit untuk 20 butir soal.

f. Pengisian angket mengenai pendapat responden (siswa dan guru) terhadap alat evaluasi dalam bentuk gambar konsep yang dikembangkan.

3. Tahap pengolahan data penelitian

Dalam penenlitian ini terdapat beberapa data penelitian yang harus diolah dengan beberapa tahapan yang berbeda, di antaranya:

a. Daftar cek:

1) Menginventarisasi daftar cek yang telah diisi

(31)

40

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menganalisis hasil daftar cek pengembangan alat evaluasi berupa gambar konsep dengan berpedoman pada beberapa referensi yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Uji kualitas soal

1) Mengumpulkan buku tes gambar konsep dan lembar jawaban siswa setelah waktu pelaksanaan tes telah usai.

2) Melakukan rekapitulasi hasil tes siswa terhadap alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan

3) Mengolah data hasil tes siswa terhadap alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan dengan menggunakan program Anates Pilihan Ganda versi 4.0.9.

4) Menganalisis data hasil pengolahan tes siswa melalui program Anates Pilihan Ganda versi 4.0.9.

(32)

41

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Angket

1) Mengumpulkan angket dan melakukan tabulasi terhadap jawaban siswa dan guru pada angket mengenai pengembangan alat evaluasi berupa gambar konsep.

2) Melakukan penghitungan persentase pendapat siswa dan guru terhadap pengembangan alat evaluasi berupa gambar konsep.

3) Melakukan pembahasan data hasil penelitian dan penarikan kesimpulan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data skor hasil tes siswa dan skor hasil analisis pokok uji. Tes berupa gambar konsep yang telah disusun dengan format pilihan ganda yang telah dikemas dalam satu buku tes beserta lembar jawabannya dibagikan kepada siswa. Kemudian, siswa mengerjakan tes berupa gambar konsep tersebut maksimal selama 60 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan tes, buku tes dan lembar jawaban tetap diletakkan di atas meja masing-masing siswa. Kemudian, peneliti mengambil dan mengumpulkan semua buku tes dan lembar jawaban. Setelah itu, peneliti mengoreksi dan memberi skor pada hasil tes siswa. Setelah mengerjakan tes, siswa diminta untuk mengisi angket yang telah disiapkan oleh peneliti untuk mengetahui respon siswa terhadap tes berupa gambar konsep tersebut.

H. Teknik Pengolahan Data

1. Pengolahan data hasil tes siswa

Dalam mengolah data hasil tes, terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh, yaitu:

(33)

42

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

benar mendapat nilai satu. Skor siswa diperoleh dengan cara menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar (Arifin, 2013).

b. Mengolah hasil skor dengan melakukan analisis soal untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal, taraf kesukaran soal, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan program Anates versi 4.0.9.

2. Data hasil uji coba tes dan hasil penelitian

Sebelum pengambilan data penelitian, peneliti melakukan satu kali uji coba tes berupa gambar konsep kepada 37 siswa kelas VII SMP yang telah mempelajari bab ekosistem. Uji coba tes ini digunakan untuk mengetahui kualitas alat evaluasi berupa gambar konsep sebelum benar-benar digunakan untuk mengumpulkan data penelitian sehingga peneliti bisa mengetahui soal mana saja yang dapat langsung digunakan karena kualitasnya sudah baik dan soal mana saja yang masih memerlukan perbaikan.

Semua data yang diperoleh dari hasil pengujian tes (baik data hasil uji coba maupun data hasil penelitian) diolah untuk mengetahui kualitas dari soal tersebut. Kualitas soal ini dilihat dari beberapa hal meliputi validitas empiris, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan program Anates Pilihan Ganda versi 4.0.9.

a. Validitas Soal

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Anderson dalam Arikunto, 2012). Uji validitas yang dilakukan terhadap soal gambar konsep ini dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product

moment dengan angka kasar. Rumus korelasi product moment dengan angka

kasar:

Dengan, = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.

Koefisien korelasi yang diperoleh ditafsirkan berdasarkan pada Tabel 3.6 berikut ini.

� = N XY

(34)

43

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

(35)

44

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

[image:35.595.166.460.96.202.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Makna Koefisien Korelasi Product Moment

Angka korelasi Makna

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah (Arifin, 2013).

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Tabel 3.5, semakin tinggi koefisien korelasi yang diperoleh, maka semakin tinggi pula validitas tes tersebut. Sebaliknya, semakin rendah koefisien korelasi yang diperoleh, maka semakin rendah pula validitas tes tersebut. Butir soal yang dianggap memadai memiliki nilai validitas yang positif dan lebih dari 0,300 (Sapriati, dkk. 2007).

Dari hasil pengolahan skor uji coba tes, nilai validitas yang diperoleh sangat bervariasi. Rekapitulasi validitas hasil uji coba tes ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut ini. Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B (Hasil Uji Coba Tes).

Tabel 3.6 Rekapitulasi Validitas Butir Hasil Uji Coba Soal Gambar Konsep Tingkat Validitas Nomor Soal Jumlah Soal Persentase (%)

Sangat tinggi - 0 0

Tinggi - 0 0

Cukup 7, 8, 9, 10, 11,

13, 15, 17, 19, 20 10 50

Rendah 2, 5, 12 3 15

Sangat rendah 3, 4 2 10

Tidak valid 1, 6, 14, 16, 18 5 25

(36)

45

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes menunjukkan keajegan atau ketetapan tes tersebut. Reliabilitas tes dalam penelitian ini mengambil reliabilitas dalam bentuk Split-half

methods (belah dua) dengan menggunakan persamaan Split-Half dan

Spearman-Brown dengan membelah atas butir soal genap dan butir soal ganjil yang disebut belahan ganjil-genap.

Setelah membagi butir soal menjadi dua belahan, selanjutnya hasil tersebut dihitung dengan korelasi product moment dengan angka kasar. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas separuh tes. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus Spearman-Brown setelah koefisien korelasi diperoleh (Arikunto, 2012), yaitu:

Dengan:

2

⁄ 2⁄ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

[image:36.595.176.447.504.614.2]

Untuk mengetahui kategori reliabilitas, Guilford mengemukakan pedoman penafsiran koefisien reliabilitas yang ada pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Kriteria Penafsiran Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Tafsiran

0,90 – 1,00 Sangat tinggi 0,70 – 0,89 Tinggi 0,40 – 0,69 Sedang (Cukup)

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat rendah (Suherman, 2003).

Dari hasil uji coba tes, diperoleh nilai reliabilitas tes pada hasil uji coba tes sebesar 0,05 yang termasuk dalam kategori reliabilitas sangat rendah. Oleh karena itu, perlu adanya beberapa koreksi yang dilakukan pada tes. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B (Hasil Uji Coba Tes).

c. Taraf kesukaran

� =

(37)

46

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taraf kesukaran dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendistribusian taraf kesukaran soal dalam tes tersebut. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk mengetahui kelayakan tes ini untuk diaplikasikan kepada siswa. Untuk mengetahui taraf kesukaran, digunakan rumus:

Dengan: P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

[image:37.595.159.459.339.416.2]

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kriteria Penafsiran Taraf Kesukaran Butir Soal Indeks Kesukaran (P) Taraf Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2012).

Dari hasil uji coba tes, diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 3.9 Rekapitulasi Taraf Kesukaran Hasil Uji Coba Soal Gambar Konsep Taraf Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal Persentase (%)

Sukar 1, 3, 6, 8, 16, 18 6 30

Sedang 2, 4, 5, 7, 9, 11,

12, 14, 15, 17 10 50

Mudah 10, 13, 19, 20 4 20

Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, sebaiknya proporsi antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal. Perhitungan proporsi tersebut dapat diatur sebagai berikut:

1) Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25%, atau 2) Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20%, atau 3) Soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%. (Arifin, 2013).

(38)

47

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan mengacu pada proporsi sebaran soal di atas, taraf kesukaran pada instrumen tes gambar konsep dianggap sudah cukup baik karena didominasi oleh soal dengan taraf kesukaran sedang, namun masih dianggap perlu untuk sedikit mengurangi soal-soal dengan taraf kesukaran sukar dan mudah.

d. Daya pembeda

Daya pembeda ini digunakan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Hal ini mencerminkan dari beberapa fungsi evaluasi yang bersifat selektif dan penempatan. Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:

Dengan:

D = indeks diskriminasi

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Indeks diskriminasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Penafsiran Daya Pembeda Butir Soal Indeks Diskriminasi (D) Tafsiran

Negatif Tidak baik

0,00 – 0,20 Jelek/Kurang

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Sangat Baik (Arikunto, 2012).

[image:38.595.167.460.502.609.2]

Jika terdapat butir soal dengan D = negatif, sebaiknya butir soal tersebut dibuang (Arikunto, 2012). Dari pengolahan hasil uji coba tes, diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 3.11 Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Soal Gambar Konsep Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah Soal Persentase (%)

(39)

48

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak Baik 1, 16, 18 3 15

Jelek/Kurang 2, 3, 4, 5, 6, 12,

14, 17, 19 9 45

Cukup 13, 15, 20 3 15

Baik 7, 8, 9, 10, 11 5 25

Sangat Baik - 0 0

Dilihat dari hasil uji coba tes yang terdapat pada Tabel 3.11 di atas, terdapat 3 soal yang harus dibuang karena memiliki daya pembeda yang tidak baik dan tidak bisa membedakan siswa berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah, bahkan menghasilkan data yang terbalik. Ketiga soal tersebut harus diganti dengan soal yang lain namun tetap dengan memperhatikan indikator yang telah dibuat. Sedangkan, soal-soal dengan daya pembeda yang jelek masih memerlukan revisi agar daya pembedanya meningkat, baik revisi pada segi stem soal maupun alternatif jawaban.

e. Efektivitas pengecoh

Pengecoh dalam suatu soal digunakan untuk mengecoh para siswa yang kurang menguasai konsep sehingga siswa tersebut terjebak untuk memilih pilihan jawaban yang salah. Dengan demikian, hanya siswa-siswa yang memahami dan menguasai konsep yang dapat memilih jawaban dengan benar dan tepat. Efektivitas pengecoh dapat diukur berdasarkan pada indeks pengecohnya. Indeks pengecoh dihitung dengan rumus:

=

[image:39.595.128.511.87.171.2]

Klasifikasi kualitas pengecoh berdasarkan IP adalah sebagai berikut: Tabel 3.12 Klasifikasi Kualitas Pengecoh berdasarkan IP

Nilai IP Kualitas Pengecoh Simbol Keputusan

76% - 125% Sangat baik (++) Diterima

Dengan: IP = indeks pengecoh

P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh

N = jumlah peserta didik yang ikut tes B = jumlah peserta didik yang menjawab

benar pada setiap soal

(40)

49

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 51% - 75% atau 126% - 150% Baik (+)

26% - 50% atau 151% - 175% Kurang baik (-) Ditulis kembali atau direvisi 0% - 25% atau 176% - 200% Jelek (--) Ditolak dan

diganti

>200% Sangat jelek (---)

(Arifin, 2013; Arikunto, 2012)

3. Data hasil angket

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa data kualitatif pada penelitian ini diperoleh dari angket. Angket yang digunakan berupa angket dengan skala bertingkat dan isian singkat yang diberikan kepada guru dan siswa setelah pelaksanaan tes berlangsung. Dalam hal ini, angket menggunakan teknik persentase. Teknik persentase digunakan untuk mengetahui banyaknya jawaban responden terhadap setiap pernyataan pada angket dalam satuan persen. Persentase untuk setiap alternatif jawaban dapat diperoleh dengan cara membagi frekuensi jawaban responden dengan jumlah total responden, kemudian dikalikan 100% (Sudjana, 1984 dalam Suryahutami, 2011).

Keterangan: = Persentase

= frekuensi jawaban responden = jumlah total responden

Setelah semua angket terisi dengan lengkap oleh responden, angket dikumpulkan, kemudian dianalisis dan diinterpretasi hasil yang diperoleh. Langkah-langkah analisis angket dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Mengelompokkan setiap alternatif jawaban dari setiap item pernyataan. b. Melakukan tabulasi jawaban responden untuk memperoleh frekuensi

[image:40.595.112.527.85.156.2]

jawabannya dari setiap alternatif jawaban pada tiap item pernyataan. c. Menghitung persentase jawaban responden dari setiap alternatif jawaban. d. Menginterpretasikan jumlah jawaban angket dengan kategori sebagai berikut.

Tabel 3.13 Kategori Besarnya Sampel terhadap Angket

Persentase (%) Kategori

(41)

50

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0 Tidak ada

1 – 25 Sebagian kecil 26 – 49 Hampir setengahnya

50 Setengahnya

51 – 75 Sebagian besar 76 – 99 Hampir seluruhnya

100 Seluruhnya

(Koentjaraningrat, 1990 dalam Rahmah, 2013).

(42)

51

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I. Alur Penelitian

Mencari referensi-referensi mengenai penelitian pendidikan

Menentukan rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian

Mencari beberapa rujukan dan referensi pendukung penelitian

Membuat desain alat evaluasi berupa gambar konsep

mengobservasi lokasi penelitian

Mengembangkan soal gambar konsep pada

konsep Ekosistem

Melakukan uji coba instrumen penelitian berupa soal gambar

konsep

Melakukan analisis hasil uji coba instrumen

Pelaksanaan proses pembelajaran

Memperbaiki instrumen penelitian

Melakukan tes berupa soal gambar konsep

Membagikan angket kepada siswa dan guru

Menganalisis hasil tes dan angket

Mendeskripsikan hasil pengolahan data

Menarik kesimpulan

Menentukan subjek penelitian Membuat angket

respon siswa

(43)

52

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

(44)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Alat evaluasi berupa gambar konsep dikembangkan melalui beberapa tahapan, di antaranya yaitu menentukan tujuan penilaian, mengidentifikasi dan menyesuaikan dengan standar kurikulum yang telah ditentukan, menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrumen penelitian dalam bentuk soal gambar konsep, melakukan uji coba dan analisis soal, serta melakukan revisi dan perakitan kembali soal gambar konsep. Semua tahapan tersebut sejalan dengan prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran serta telah disesuaikan dengan aturan dalam mengembangkan kartun konsep. Selain itu, alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan sebagian besar telah sesuai dengan fitur-fitur yang terdapat dalam pembuatan kartun konsep, meskipun ada beberapa bagian yang mengalami modifikasi. Penggunaan gambar dalam pengembangan alat evaluasi berupa gambar konsep masih memerlukan beberapa perbaikan, sehingga gambar pada soal dapat memberikan informasi yang cukup yang diperlukan oleh siswa dan sesuai dengan pengalaman belajar siswa karena gambar (terutama gambar kartun) yang digunakan dalam penelitian ini kurang dapat mewakili objek yang sebenarnya yang dipelajari oleh siswa dan terdapat di lingkungan sekitarnya.

(45)

95

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meskipun demikian, pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi ini mendapatkan respon yang baik dari siswa dan guru, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut lagi pada materi-materi pelajaran yang lain.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Dalam rangka meningkatkan kualitas alat evaluasi sehingga dapat mengukur kemampuan siswa dengan lebih tepat, sebaiknya dilakukan penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut pada alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan ini. Berikut ini saran yang dapat direkomendasikan untuk penyempurnaan alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan.

1. Gambar yang digunakan dalam soal berupa gambar konsep tidak harus memiliki komposisi warna yang beraneka ragam, namun gambar yang digunakan adalah gambar yang sesuai dengan pengalaman belajar siswa dan informatif. Hal ini akan lebih baik lagi jika pembuat soal (guru atau peneliti) menyanggupi untuk membuat gambar sendiri, karena pembuat soal lebih mengerti hal-hal yang harus diinformasikan kepada siswa pada gambar tersebut. Beberapa saran yang diberikan untuk perbaikan alat evaluasi berupa gambar konsep pada bagian gambarnya adalah sebagai berikut:

a. Penambahan konten dalam gambar, terutama pada bagian latar belakang atau sekitar konten gambar utama. Perbaikan ini berlaku untuk butir soal nomor 1 dengan penambahan konten gambar di sekitar pohon pisang sehingga gambar tersebut menggambarkan suatu ekosistem dengan satu pohon pisang yang terdapat dalam ekosistem tersebut, butir soal nomor 3 dengan penambahan suatu stasiun pemberhentian dengan latar belakang savana yang luas dan gunung salju, butir soal nomor 5 dengan penambahan tumbuhan khas rawa, butir soal nomor 11 dengan penambahan biota laut yang lain yang sekiranya dapat mewakili kondisi alam bawah laut, dan butir soal nomor 13 dengan penambahan gambar kandang ayam agar lebih terlihat alami bahwa perkelahian ayam jantan tidak terjadi karena diatur oleh manusia (adu ayam). b. Penggantian gambar atau penghilangan beberapa bagian konten gambar

(46)

96

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Ukuran gambar, terutama pada bagian gambar makhluk hidupnya, lebih diperbesar dan difokuskan. Perbaikan ini berlaku untuk butir soal nomor 6. 2. Penyamaan ukuran balon percakapan dan keseimbangan balon percakapan,

baik dari segi tingkat kesulitan maupun panjang kalimat, pada setiap butir soal perlu dilakukan untuk mengurangi kecenderungan siswa dalam memilih alternatif jawaban yang berbeda dengan yang lain dari segi fisiknya.

3. Adanya balon percakapan kosong atau suatu bagian tertentu yang dapat digunakan oleh siswa untuk menuliskan pendapat atau idenya sesuai dengan konsep yang dikuasainya.

Dengan adanya penyempurnaan tersebut, diharapkan kualitas dari alat evaluasi berupa gambar konsep yang dikembangkan dapat meningkat dan hasil yang didapatkan menjadi lebih maksimal.

(47)

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anderson, D.L., & Fisher, K.M. (2002). Biology Concept Cartoons: A Constructivist Tool for Dealing with Alternative Conceptions. Makalah

pada Seminar Tahunan the National Science Teachers Association. San

Diego: CA.

Ariandini, D. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMP pada Konsep

Fotosintesis melalui Analisis Gambar. Skripsi pada Jurusan Pendidikan

Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran – Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2004). Biologi (edisi kelima-jilid 3). Jakarta: Erlangga.

Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: Depdiknas.

Kabapınar, F. (2005). Effectiveness of teaching via concept cartoons from the

point of view of constructivist approach. Educational Sciences: Theory &

(48)

98

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kabapınar, F. (2009). What makes concept cartoons more effective?–Using research to inform practice. Education and Science, 34 (154), hlm. 104-118.

Mutma’innah. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dan

Pembelajaran Praktikum terhadap Literasi Inkuiri Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP Kelas VIII pada Sistem Pencernaan. Tesis pada Program Studi Pendidikan IPA Sekolah

Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Naylor, S, Keogh, B., Hankey, E., & Williams, J. (2012). Talking Sport and

Fitness – A Science-focused cross-curricular resource for ages 8-14.

Concept Cartoons. Stockholm: Millgate House Publishers.

Naylor, S. & Keogh, B. (1999). Concept cartoons, teaching and learning in science: an evaluation. International Journal of Science Education, 21 (4), 431-446.

Naylor, S. & Keogh, B. (2013). Concept cartoons: what have we learnt?. Journal

of Turkish Science Education, 10 (1): 3-11.

Ormanci, U. & Sasmaz-Oren, F. (2011). Assessment of concept cartoons: an exemplary study on scoring. Procedia Social and Behavioral Sciences, 15, 3382–3589.

Purwanto, N. (2012). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahmah, E.N. (2013). Penerapan Asesmen Portofolio dalam Upaya

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMP pada Praktikum Uji Makanan. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak

diterbitkan.

(49)

99

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rustaman, N.Y. (2012). Asesmen Pendidikan IPA [Online]. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1950123119 79032-NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_IPA.pdf.

Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto, S., Yudianto. S.A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., & Nurjhani, M. (2003). Strategi Belajar Mengajar

Biologi. Common Textbook JICA IMSTEP. Bandung: FPMIPA UPI.

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., Rahardjito. (2009). Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sapriati, A. dkk. (2007). Evaluasi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sidiq, Z. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran (Interaksi

Belajar Mengajar) [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/

JUR._PEND._LUAR_BIASA/196010151987101-ZULKIFLI_SIDIQ/ Faktor_yg_mempengaruhi__pemb_abk.pdf [21 Januari 2013]

Subino & Natawidjaja, R. (1977). Teknik Penilaian. Jakarta: Depdikbud.

Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, N & Rivai, A. (2005). Media Pengajaran (Penggunaan dan

Pembuatannya). Bandung: Percetakan Sinar Baru Algensindo Offset.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

(50)

100

Kameliah Mushonev, 2014

Pengembangan gambar konsep sebagai alat evaluasi pada konsep ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suharno. (1984). Testologi Pengantar. Jakarta: Bina aksara.

Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi aksara.

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Surapranata, S. (2006). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes

Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suri, A.A. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA pada Konsep

Difusi-Osmosis melalui Analisis Gambar. Skripsi pada Jurusan Pendidikan

Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wasis & Irianto, S. Y. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 1 untuk SMP dan

MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas.

Gambar

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket untuk guru
gambar konsep dalam bentuk tes Tanggapan responden terhadap tes dalam bentuk
Tabel 3.5 Makna Koefisien Korelasi Product Moment
Tabel 3.7 Kriteria Penafsiran Koefisien Reliabilitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan kepada masyarakat khususnya rumah tangga tentang pentingnya menghemat air bersih, membuat media kampanye gaya hidup hemat air yang efektif dan visual yang. dapat

PT. Karya Terang Cipta Merdeka adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelatihan sumber daya manusia atau yang lebih dikenal dengan ibu jari training specialist. Perusahaan

Difteri adalah salah satu penyakit yang sangat menular, dapat dicegah dengan imunisasi, dan disebabkan oleh bakteri gram positif Corynebacterium diptheriae strain toksin.Penyakit

Tujuan dibuatnya sistem pendukung keputusan penerimaan pegawai baru pada CV Kadinda, menyajikan aplikasi yang dapat membantu dalam mengambil keputusan calon pegawai mana yang

Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa kalimat yang mengandung unsur Personal Branding dalam isi berita Jokowi pada harian umum Solopos adalah sebanyak 1064

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

Tercatat bahwa pada tahun 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan luas lahan kurang dari 1.000 m 2 adalah sebesar 7.898 rumah tangga, mengalami penurunan sebesar

Dimensi kualitas yang digunakan terdiri dari dimensi reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik yang meliputi 15 atribut jasa.Atribut jasa tersebut digunakan untuk