• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IVB SD Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Sella Nurmeliana

1003305

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (PENELITIAN

TINDAKAN KELAS DI KELAS IVB SD NEGERI 3 CIBODAS KECAMATAN

LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT SEMESTER 2 TAHUN

AJARAN 2013/2014)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya

sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. atas pernyataan

tersebut, saya siap menanggung resiko/ sanksi apabila di kemudian hari ditemukan

adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Bandung, Juli 2014

Yang membuat pernyataan,

Sella Nurmeliana

(3)
(4)

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IVB SD Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Sella Nurmeliana

1003305

Abstrak: Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA masih menerapkan teacher

centered. Hal tersebut mengindikasikan masih rendahnya Keterampilan Proses Sains (KPS)

siswa serta pembelajaran IPA menjadi kurang bermakna. Model pembelajaran sains teknologi masyarakat memfasilitasi siswa menghubungkan antara konsep sains dan teknologi dalam kebermanfaatannya di lingkungan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan KPS berdasarkan hasil observasi yaitu dari kategori cukup terampil menjadi terampil. Adapun hasil KPS dari tes secara umum berada pada kategori sedang dan terdapat peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari kategori kurang (siklus I) menjadi baik (siklus II) dan sangat baik (siklus III). Dengan demikian, dapat diajukan rekomendasi bahwa keterampilan proses sains siswa pada materi pokok sumber daya alam dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada siswa kelas IVB SDN 3 Cibodas Kecamatan Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

Kata Kunci: keterampilan proses sains, sumber daya alam, model pembelajaran sains teknologi masyarakat

Abstract: The Improvement of Students’ Science Process Skill in Natural Science Learning in Natural Resources Basic Materials through the Application of Technology of Society Science Learning Model

(5)

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

Sella Nurmeliana,2014

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Hasil Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

F. Hipotesis Tindakan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A.Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains ... 8

B.Hakikat Teknologi Dalam Sains ... 9

C.Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 10

D.Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) ... 11

1. Pengertian Model Sains Teknologi Masyarakat... 10

2. Tujuan Pendekatan STM ... 11

3. Prinsip-prinsip Pendekatan STM ... 11

(7)

Sella Nurmeliana,2014

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Sintaks Model Pembelajaran STM ... 12

a. Tahap Invitasi ... 13

b. Tahap Eksplorasi ... 14

c. Tahap Penjelasan dan Pengajuan Solusi... 14

d. Tahap Penentuan Tindakan ... 14

6. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran STM ... 15

E. Keterampilan Proses Sains ... 16

1. Pengertian Keterampilan Proses Sains (KPS) ... 16

2. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya ... 16

3. Peran Keterampilan Proses Sains ... 18

4. Ciri-ciri Aktivitas Keterampilan Proses Sains ... 18

F. Keterkaitan antara Model Pembelajaran STM dengan KPS ... 20

G.Sumber Daya Alam ... 21

1. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA) ... 21

2. Pengelompokkan (SDA) ... 22

3. Hubungan antara SDA dengan Lingkungan... 24

4. Hubungan antara SDA dengan Teknologi yang Digunakan ... 24

5. Contoh Kegiatan Manusia yang Mengeksploitasi SDA ... 25

6. Dampak Pengambilan SDA Terhadap Pelestarian Lingkungan ... 26

7. Upaya Alternatif Pengambilan SDA yang Tidak Merusak Alam . 28 H.Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 30

A.Metode Penelitian ... 30

B.Model Penelitian ... 31

C.Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 32

D.Prosedur Penelitian ... 33

1. Tahap Perencanaan ... 33

(8)

Sella Nurmeliana,2014

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Siklus I ... 34

b. Siklus II ... 35

c. Siklus III ... 37

3. Tahap Akhir Penelitian... 38

E. Instrumen Penelitian ... 38

1. Instrumen Tes ... 38

2. Instrumen Non-Tes ... 39

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ... 39

b. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa ... 39

c. Lembar Angket Siswa ... 39

F. Pengolahan Data ... 40

1. Mengolah Hasil Tes KPS ... 40

a. Pemberian Skor ... 40

b. Mengubah Skor Menjadi Nilai ... 40

c. Menghitung Rata-rata Nilai ... 40

d. Mengolah Data Lembar Tes KPS ... 41

2. Mengolah Data Lembar Observasi KPS ... 42

3. Mengolah Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Model STM ... 43

4. Mengolah Data Hasil Lembar Angket Siswa ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A.Deskripsi Data Awal Penelitian ... 45

B.Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

1. Deskripsi Siklus I ... 46

a. Perencanaan Siklus I... 46

b. Pelaksanaan dan Pengamatan Siklus I ... 49

c. Hasil Tes Keterampilan Proses Sains ... 54

d. Refleksi Siklus I ... 55

(9)

Sella Nurmeliana,2014

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perencanaan Siklus II ... 58

b. Pelaksanaan dan Pengamatan Siklus II ... 60

c. Hasil Tes Keterampilan Proses Sains ... 65

d. Refleksi Siklus II ... 67

3. Deskripsi Siklus III... 69

a. Perencanaan Siklus III ... 69

b. Pelaksanaan dan Observasi Siklus III... 71

c. Hasil Tes Keterampilan Proses Sains ... 76

d. Refleksi Siklus III ... 78

e. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran STM 79 C.Pembahasan... 82

1. Penerapan Model STM pada Pembelajaran IPA ... 82

2. Hasil Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa ... 88

3. Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran STM ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 99

A.Kesimpulan... 99

B.Rekomendasi ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101

LAMPIRAN ... 104

(10)

Sella Nurmeliana,2014

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR Gambar

2.1. Sintaks Model Pembelajaran STM ... 13

2.2. Keterkaitan antara Sains, Teknologi dan Masyarakat ... 21

3.1. Alur PTK Model Kemmis dan Taggart ... 31

4.1. Diagram Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus I ... 53

4.2. Diagram Perolehan IPK KPS Siswa Berdasarkan Tes Siklus I ... 54

4.3. Diagram Hasil Ketuntasan Klasikal Tes KPS Siklus I ... 55

4.4. Diagram Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus II ... 64

4.5. Diagram Perbandingan Perolehan Rata-rata IPK KPS Siklus I-II .. 65

4.6. Diagram Perolehan IPK KPS Siswa Berdasarkan Tes Siklus II ... 66

4.7. Diagram Perbandingan Perolehan Rata-rata IPK KPS Siklus I-II .. 66

4.8. Diagram Hasil Ketuntasan Klasikal Tes KPS Siklus II ... 67

4.9. Diagram Perbandingan Keterlaksanaan Model Pembelajaran STM 74 4.10. Diagram Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus III ... 75

4.11. Diagram Perbandingan IPK KPS Hasil Observasi Siklus I,II,III .... 75

4.12. Diagram Peningkatan KPS Berdasarkan Hasil Observasi ... 76

4.13. Diagram Perolehan IPK KPS Siswa Berdasarkan Tes Siklus III .... 77

4.14. Diagram Perbandingan IPK KPS Hasil Tes Siklus I,II,III ... 77

4.15. Diagram Peningkatan KPS Berdasarkan Hasil Tes ... 78

(11)

Sella Nurmeliana,2014

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Ciri-ciri Aktivitas Keterampilan Proses Sains ... 19

2.2. Keterkaitan Model STM dan KPS ... 21

3.1 Interpretasi Kategori IPK ... 41

3.2 Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik ... 42

3.3. Klasifikasi Persentase IPK ... 43

3.4. Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran ... 43

3.5. Pedoman Penilaian Skala Sikap ... 44

3.6. Pedoman Konversi Minat Siswa... 44

4.1. Skor Total Seluruh Siswa untuk Setiap Pernyataan ... 79

(12)

Sella Nurmeliana,2014

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ... 104

A.1. RPP Siklus I ...

A.2. LKS Siklus I ...

A.3. Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I ...

A.4. Lembar Tes Siklus I ...

A.5. Pedoman Penskoran Tes KPS Siklus I ...

A.6. Pedoman Observasi KPS Siklus I ...

A.7 Lembar Observasi Aktivitas Guru dengan Model STM pada Siklus I

A.8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan Model STM pada Siklus I

A.9. RPP Siklus II ...

A.10.LKS Siklus II ...

A.11.Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II ...

A.12.Lembar Tes Siklus II ...

A.13.Pedoman Penskoran Tes KPS Siklus II ...

A.14.Pedoman Observasi KPS Siklus II ...

A.15.Lembar Observasi Aktivitas Guru dengan Model STM pada Siklus II

A.16.Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan Model STM pada Siklus II

A.17.RPP Siklus III ...

A.18.LKS Siklus III ...

A.19.Kisi-Kisi Soal tesSiklus III ...

A.20.Lembar Tes Siklus III ...

A.21.Pedoman Penskoran Tes KPS Siklus III ...

A.22.Pedoman Observasi KPS Siklus III ...

A.23.Lembar Observasi Aktivitas Guru dengan Model STM pada Siklus III

A.24.Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan Model STM pada Siklus III

A.25.Lembar Angket Respon Siswa ...

B.1 Analisis IPK KPS dari Hasil Observasi Siklus I ...

(13)

Sella Nurmeliana,2014

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Ipa Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.3. Analisis IPK KPS dari Hasil Observasi Siklus I ...

B.4. Analisis IPK KPS dari Hasil Tes Siklus II ...

B.5. Analisis IPK KPS dari Hasil Observasi Siklus III ...

B.6. Analisis IPK KPS dari Hasil Tes Siklus III ...

B.7. Nilai Pra Siklus Mata Pelajaran IPA Kelas IV B ...

B.8 Rekapitulasi Hasil Tes KPS Siklus I ...

B.9 Rekapitulasi Hasil Tes KPS Siklus II ...

B.10 Rekapitulasi Hasil Tes KPS Siklus III ...

C.1. Dokumentasi Siklus I ...

C.2. Dokumentasi Siklus II ...

C.3. Dokumentasi Siklus III ...

D.1. SK Pengangkatan Pembimbing Skripsi ...

D.2. Surat Izin Penelitian ...

D.3. Surat Keterangan Penelitian ...

(14)

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan KTSP bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, ataupun prinsip

saja tetapi juga merupakan proses penemuan” (Depdiknas, 2006). Selain itu,

Widodo, dkk. (2010) mengemukakan bahwa hakikat IPA adalah produk, proses,

sikap serta sains dan teknologi.

Hal ini sejalan dengan tujuan IPA di SD atau MI yang terdapat dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diantaranya adalah

...mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat serta mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan... (Depdiknas, 2006).

Pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD) seharusnya tidak hanya

penyampaian pengetahuan saja, melainkan menekankan belajar sains melalui

proses penyelidikan dengan pengembangan keterampilan proses dalam upaya

problem solving. Pada dasarnya siswa bukan seperti gelas kosong, melainkan

telah membawa pengetahuan awal dalam kognitifnya berdasarkan pengalaman

yang telah didapatnya. Sehingga pengetahuan sains tidak dapat ditransfer begitu

saja, melainkan harus dibangun sendiri oleh siswa melalui proses yang

berlangsung terus menerus. Dalam hal ini guru akan berperan sebagai fasilitator,

motivator, pembimbing, dan perencana aktivitas pembelajaran. Guru hanya

membimbing dan memberikan stimulus pada siswa melalui pengalaman belajar

yang telah dirancang agar siswa aktif, termotivasi dan akhirnya mampu

(15)

2

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencapai empat pilar yang dicanangkan UNESCO dalam esensi pembelajaran

yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together

(Poedjiadi, 2010, hlm. 98). Pembelajaran di kelas tidak hanya sekedar pemahaman

konsep IPA, melainkan konsep IPA tersebut yang menjadi pondasi awal bagi

siswa dalam kebermanfaatan hidup bermasyarakat.

Pada jenjang SD, selain dimantapkan konsep IPA juga harus dilatih

keterampilan proses sains (KPS) sesuai dengan tujuan mata pelajaran IPA dalam

KTSP. Berdasarkan penjelasan Devi (2010, hlm. 8), keterampilan proses dasar

yang harus dikuasai siswa yaitu pengamatan, pengukuran, menyimpulkan,

meramalkan, menggolongkan dan mengomunikasikan. IPA memberi kesempatan

siswa untuk menjadi seorang ilmuwan. Siswa diajak dalam proses penemuan,

melatih daya kreativitas, berpikir kritis dan mampu menjadi solusi dari sebuah

masalah. Selain itu, potensi siswa terhadap pembelajaran IPA bukan hanya dilihat

dari hasil belajar, melainkan dari proses pembelajaran yang dialami siswa. Namun

pada kenyataannya, mata pelajaran IPA dirasakan sebagai beban akademik yang

berorientasi hapalan tanpa memberikan makna apapun bagi siswa dalam

kehidupan sehari-hari. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada kelas IVB

SDN 3 Cibodas didapatkan data bahwa:

1. Proses pembelajaran IPA di kelas masih berpusat pada guru (teacher centered)

dengan metode konvensional (ceramah). Guru hanya melakukan transfer of

knowledge kepada siswa. Guru menjelaskan materi kemudian siswa

mendengar, mencatat, dan menghafal. Setelah itu guru memberikan tugas atau

mengerjakan LKS kepada siswa tanpa adanya umpan balik di akhir

pembelajaran. Pada akhirnya siswa tidak mendapatkan pengalaman bermakna

dari pembelajaran IPA dan hanya sebatas kumpulan hafalan materi.

2. Aktivitas pembelajaran IPA yang pasif tanpa media pembelajaran yang

mendukung memberikan kesan monoton dan menjenuhkan bagi siswa. Siswa

sulit memahami konsep dalam IPA, mudah lupa dan terjadi miskonsepsi.

Keterampilan proses sains siswa pun rendah, karena guru jarang membimbing

(16)

3

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

percobaan (eksperimen) maupun diskusi masalah yang berhubungan dengan

IPA. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keterampilan proses sains siswa

perlu dikembangkan dalam diri peserta didik.

Salah satu hakikat IPA adalah sains dan teknologi saling memberikan

pengaruh yang kuat satu sama lain. Terlebih lagi, menurut Indrawati (2010)

tuntutan tujuan pengajaran sains saat ini adalah penekanan kemampuan warga

negara agar sadar sains dan teknologi (science and technological literacy). Hal ini

sejalan dengan tujuan mata pelajaran IPA dalam KTSP. Pendidikan menjadi

gerbang strategis untuk mengantisipasi kemajuan sains dan teknologi beserta

dampaknya bagi kehidupan. Dalam upaya meningkatkan penguasaan siswa

terhadap pengetahuan dan keterampilan proses sains pada pembelajaran IPA,

maka guru haruslah mengaitkan pembelajaran dengan isu sosial, teknologi dan

sains yang akan bermakna di kemudian hari. Hal ini dikarenakan IPA merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, baik sebagai individu

maupun masyarakat.

Salah satu langkah strategis yang dapat dijadikan alternatif untuk

meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA adalah

model pembelajaran sains teknologi masyarakat (STM) atau science technology

society (STS). Model pembelajaran STM merupakan model pembelajaran yang

memungkinkan untuk belajar sains dalam konteks pengalaman nyata siswa yang

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran science technology

society berarti menggunakan teknologi sebagai penghubung antara sains dan

masyarakat (Poedjiadi, 2010). Keuntungan menerapkan model pembelajaran STM

diantaranya adalah memberikan pengalaman langsung bagi siswa dan

menyediakan pembelajaran IPA yang lebih aktif, reaktif dan solutif. Dengan isu

sosial yang tengah terjadi di masyarakat serta muatan sains dan teknologi yang

terkait didalamnya, diharapkan peningkatan keterampilan proses sains siswa dapat

menjadi pemecahan solusi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata siswa.

Berdasarkan KTSP, salah satu materi pokok IPA yang harus dikuasai siswa

(17)

4

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikuasai siswa karena berhubungan langsung dengan kehidupan siswa. Siswa

dapat mengidentifikasi teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan SDA,

mengetahui cara pelestarian alam, mengidentifikasi hasil teknologi yang

menggunakan SDA, merancang teknologi sederhana daur ulang bahan bekas dan

membuat produk baru bernilai ekonomis dan manfaat bagi kehidupan masyarakat

dari hasil informasi teknologi. Oleh karena itu, guru perlu menyajikan aktivitas

belajar bermakna dan menanamkan konsep IPA yang baik agar tujuan

pembelajaran IPA tercapai dengan meningkatnya keterampilan proses sains siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini difokuskan pada “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Pokok Sumber Daya Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IVB SD Negeri 3 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester 2

Tahun Ajaran 2013/2014).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan

pertanyaan penelitian yaitu, “Apakah penerapan model pembelajaran sains

teknologi masyarakat dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada

pembelajaran IPA materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas?”

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pelaksanaan model pembelajaran sains teknologi masyarakat

pada pembelajaran IPA materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3

Cibodas?

2. Bagaimanakah respons siswa terhadap pembelajaran IPA menggunakan model

pembelajaran sains teknologi masyarakat pada materi pokok sumber daya

alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah diterapkan

model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada materi pokok sumber

(18)

5

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dilaksanakannya penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan model pembelajaran sains

teknologi masyarakat pada pembelajaran IPA materi pokok sumber daya alam

di kelas IVB SDN 3 Cibodas.

2. Memperoleh gambaran tentang respons siswa terhadap pembelajaran IPA

menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada materi

pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas.

3. Memperoleh gambaran tentang peningkatan keterampilan proses sains siswa

setelah diterapkan model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada

materi pokok sumber daya alam di kelas IVB SDN 3 Cibodas.

D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan di bidang

pendidikan khususnya pengembangan model pembelajaran sains teknologi

masyarakat (STM) di sekolah dasar. Selain itu, memberikan referensi bagi

pengembangan materi pokok IPA kelas IV SD semester 2 yaitu sumber daya

alam.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

yaitu:

a. Bagi Siswa

(19)

6

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Meningkatkan literasi sains dan teknologi sehingga siswa akan lebih peka

terhadap permasalahan di lingkungan masyarakat.

3) Menambah pengalaman baru dalam pembelajaran IPA.

4) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari IPA.

b. Bagi Guru

1) Memberikan wawasan baru bagi guru tentang penerapan model

pembelajaran sains teknologi masyarakat dalam pembelajaran IPA materi

pokok sumber daya alam dalam meningkatkan keterampilan proses sains

siswa.

2) Sebagai referensi model pembelajaran IPA bagi terwujudnya kualitas

pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang khususnya materi pokok

sumber daya alam.

c. Bagi Peneliti

1) Sebagai pengalaman baru dalam membantu peneliti untuk merancang

suatu pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang, baik penerapan

model, media maupun pendekatan yang sesuai dengan karakteristik kelas.

2) Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya tentang penerapan model

pembelajaran sains teknologi masyarakat pada topik dan bidang kajian

yang lain.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang

ada dalam penelitian ini, maka perlu diperjelas dahulu definisi operasional dari

istilah-istilah tersebut:

1. Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperoleh seorang siswa

dalam menampilkan keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi,

memprediksi atau membuat hipotesis, dan mengkomunikasikan. Dalam

(20)

7

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes yang dilakukan setiap akhir siklus berupa butir soal essay serta aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran.

2. Model pembelajaran sains teknologi masyarakat (STM) adalah model

pembelajaran scientific dengan menggunakan teknologi sebagai media belajar

sains serta pemanfaatan isu atau masalah yang terjadi di masyarakat dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas. Model STM meliputi

empat tahap, yaitu tahap invitasi, tahap eksplorasi, tahap pengajuan penjelasan

dan solusi, serta tahap pengambilan tindakan. Pelaksanaan pembelajaran IPA

dengan model STM dirancang menggunakan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) yang menjadi pedoman aktivitas guru dan siswa.

3. Sumber daya alam (SDA) adalah semua kekayaan alam yang diolah dan

dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. SDA

tersebut ada yang sifatnya dapat diperbaharui jika digunakan secara baik, ada

pula yang tidak dapat diperbaharui (lama kelamaan habis). Sehingga dalam

pemanfaatan dan pengolahannya harus dipikirkan secara bijak. Pengkreasian

dan pemilihan teknologi dalam pemanfaatan SDA pun harus dipilih dengan

asas ramah lingkungan.

4. Respons siswa adalah tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA materi

pokok sumber daya alam yang menerapkan model pembelajaran sains

teknologi masyarakat. Respons siswa diukur dari lembar angket yang

disediakan oleh peneliti berupa pernyataan positif dan negatif serta diberi skor

yang telah ditetapkan.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah “Penerapan model sains teknologi masyarakat dapat meningkatkan keterampilan proses sains pada materi

(21)

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas/ PTK (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas

berasal dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan kelas. menurut Arikunto

(2010, hlm. 130) menjelaskan:

Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus. Dan kelas adalah sekelompok peserta didik dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Kelas bukan wujud “ruangan tempat guru mengajar.

Penelitian dilakukan dengan metode PTK karena guru di dalam kelasnya

sendiri yang mengetahui situasi belajar mengajar tersebut. PTK dilakukan dengan

maksud memperbaiki berbagai aspek pembelajaran guna meningkatkan kualitas

proses pembelajaran secara berkelanjutan demi tercapainya tujuan pendidikan

yang ideal. Aspek yang menjadi ciri khas metode penelitian ini adalah adanya

siklus. Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari

perencanaan, persiapan, hingga pada evaluasi. Siklus-siklus dalam PTK adalah

satu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK.

Secara umum Kunandar (2009, hlm. 63-64) mengemukakan tujuan

dilaksanakan PTK diantaranya adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas hasil

pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran dikelas dalam memecahkan

permasalahan nyata yang terjadi antara guru dengan siswa yang sedang belajar,

meningkatkan sikap profesionalitas guru (pendidik), menumbuhkembangkan

budaya akademik di lingkungan sekolah terutama dalam rangka menciptakan

(22)

31

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Model Penelitian

Desain PTK yang digunakan adalah model yang dikembangkan oleh

Kemmis & Mc. Taggart, dalam suatu sistem yang memiliki daur siklus, yang

terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action),

pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Berikut ini adalah ilustrasi alur

PTK yang diadaptasi dari model PTK Kemmis & Mc. Taggart.

Gambar 3.1 Diadaptasi dari Alur PTK Model Kemmis & Mc. Taggart

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merancang pembelajaran sesuai dengan tujuan

penelitian berdasarkan masalah dan hipotesis tindakan yang akan diuji. Peneliti

merancang RPP, media pembelajaran, LKS, instrumen penelitian dan berbagai hal

yang menunjang pada penelitian berdasarkan pada hasil refleksi observasi awal. Refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan

Perencanaan Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan SIKLUS

1

SIKLUS 2

(23)

32

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan PTK guru berkolaborasi dengan pihak lain (teman

sejawat). Dalam hal ini peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan model

pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pelaksanaan penelitian

ini dilakukan sebanyak tiga siklus sesuai dengan ketercapaian hasil.

3. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti dibantu observer mendiskusikan dan menilai proses

pembelajaran yang terjadi di dalam kelas untuk memperbaiki pada siklus-siklus

selanjutnya melalui instrumen penelitian seperti lembar pengamatan, lembar tes,

lembar angket dan instrumen lainnya yang digunakan. Pada tahap ini pun

dilakukan pengumpulan data yang diperlukan dalam PTK serta dokumentasi

pengaruh tindakan.

4. Tahap Refleksi

Refleksi dapat dilakukan setelah tiga tahapan sebelumnya selesai

dilaksanakan. Setelah data-data terkumpul dan dianalisis, guru dapat melakukan

refleksi untuk mengetahui tingkat ketercapaian hasil dengan model pembelajaran

yang diterapkan. Sehingga apabila dirasa terdapat kekurangan, guru dapat

melakukan perbaikan pada siklus-siklus selanjutnya hingga tujuan pembelajaran

tercapai. Menurut Kunandar (2009, hlm. 75) dijelaskan bahwa “refleksi berusaha

memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam keadaan strategis.” Peneliti menganalisis hasil dari dari observasi, memaknainya dna mengambil kesimpulan atas tindakan yang dilakukan selama proses tersebut.

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian berlokasi di SD Negeri 3 Cibodas, Kecamatan Lembang,

Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri 3

(24)

33

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan

pada semester 2 bulan April-Mei tahun ajaran 2013/2014.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip penelitian

tindakan kelas (PTK) dengan penerapan model Kemmis & Mc. Taggart. Dalam

penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus untuk melihat peningkatan

keterampilan proses sains siswa. Setiap siklus meliputi empat tahapan yakni tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam setiap siklus, peneliti

dibantu oleh beberapa observer untuk mengamati setiap tindakan guru dan siswa

dalam pembelajaran di kelas. Prosedur pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan penelitian, meliputi:

a. Melakukan observasi awal di SDN 3 Cibodas dan mengidentifikasi

masalah kontekstual yang terjadi di sekolah tersebut.

b. Merumuskan masalah dan mencari alternatif solusi dari permasalahan

pembelajaran IPA di SDN 3 Cibodas dibimbing oleh guru kelas IV.

c. Memilih penerapan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat

(STM) sebagai problem solving dalam pembelajaran IPA setelah

menganalisis hakikat IPA dan karakteristik usia anak sekolah dasar .

d. Memilih materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) materi IPA kelas IV SD.

e. Pengajuan proposal penelitian.

f. Revisi proposal penelitian.

g. Pembuatan surat ijin penelitian.

h. Studi pendahuluan dari berbagai literatur (buku tentang penelitian,

ke-IPA-an, model pembelajaran STM, keterampilan proses sains, dan berbagai

sumber yang mendukung penelitian ini) serta bimbingan, konsultasi

(25)

34

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan model sains teknologi masyarakat.

j. Membuat alat bantu atau media pembelajaran yang mendukung model

pembelajaran sains teknologi masyarakat.

k. Menyusun instrumen (lembar pengamatan kerja siswa, soal tes

keterampilan proses sains dan angket) untuk mengumpulkan data.

l. Judgement oleh dua ahli/ dosen pembimbing untuk menentukan kelayakan

instrumen pembelajaran dan penelitian.

m. Melakukan revisi hasil judgement.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran

dengan menerapkan model STM, sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus untuk mendapatkan data

yang lebih valid dan akurat.

a. Siklus I

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan siklus I guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan penerapan model pembelajaran Sains Teknologi

Masyarakat yang meliputi empat fase yaitu fase invitasi, eksplorasi,

penjelasan & solusi dan tindak lanjut. Guru pun membuat media

pembelajaran yang mendukung pembelajaran serta LKK (Lembar Kerja

Kelompok) untuk membimbing siswa mencapai tujuan pembelajaran. Di

samping itu, guru pun membuat instrumen untuk mengumpulkan data yaitu

lembar observasi guru dan siswa, angket/ kuesioner, dan lembar tes.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Perencanaan yang telah disiapkan kemudian diterapkan dan dilaksanakan

pada pembelajaran di kelas. Pada fase invitasi guru menstimulus pengetahuan

(26)

35

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media pembelajaran yang mendukung seperti gambar maupun benda-benda

konkret. Siswa dibimbing untuk mengajukan pertanyaan, memunculkan

masalah-masalah yang kontekstual dan mencari informasi. Pada tahap

eksplorasi, guru menyediakan LKK yang berguna untuk membimbing siswa

melakukan inkuiri/ penyelidikan, eksplorasi dan menemukan sendiri konsep

melalui kegiatan diskusi kelompok. Pada fase penjelasan dan solusi, siswa

menyajikan laporan hasil diskusi, mengemukakan pendapat dan mengajukan

solusi terhadap suatu permasalahan yang telah didiskusikan. Kemudian pada

fase tindak lanjut, siswa membuat slogan/ poster yang berisikan himbauan

positif bagi masyarakat mengenai sumber daya alam dan lingkungan. Hal ini

sebagai pengingat bagi diri maupun masyarakat sekitar. Setelah kegiatan inti

selesai, guru memberikan tes untuk mengukur keterampilan proses sains

siswa.

3) Tahap Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan, dimana guru dibantu

observer mengamati segala hal yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.

Observer mengamati aktivitas guru dan siswa serta respons siswa melalui

lembar observasi, selain itu digunakan pula catatan lapangan untuk mencatat

hal-hal esesnsial yang ditemui ketika pelaksanaan tindakan tersebut terutama

dalam hal penerapan model pembelajaran sains teknologi masyarakat.

4) Tahap Refleksi Tindakan

Setelah ketiga tahapan selesai dilaksanakan maka guru melakukan tahap

refleksi. Guru dibantu observer mengumpulkan data-data yang didapatkan

selama pengamatan, mengkaji dan menganalisis guna melihat kelebihan dan

kekurangan selama pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi ini kemudian

menjadi dasar dan pertimbangan pelaksanaan siklus kedua.

(27)

36

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam menyusun pembelajaran siklus II, peneliti menggunakan dasar dan

pertimbangan hasil refleksi siklus I agar kekurangan yang terjadi di siklus I

tidak terulang kembali. Peneliti menyusun RPP yang menerapkan model sains

teknologi masyarakat dengan materi yang lebih kompleks dari siklus I,

membuat media, menyiapkan LKK, lembar tes, lembar observasi guru &

siswa dan angket/ kuesioner.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan memerhatikan perbaikan-perbaikan

dari hasil refleksi siklus I. Guru menerapkan RPP dengan model STM,

menggunakan media pendukung dan membagikan LKK pada masing-masing

kelompok. Pada tahap invitasi guru menstimulus pengetahuan awal siswa

mengenai teknologi yang ada di sekitar serta masalah-masalah kontekstual

yang berkaitan dengan teknologi. Pada tahap eksplorasi, guru membagikan

LKK untuk melakukan suatu eksperimen/ percobaan dan diskusi kelompok.

Kemudian pada tahap penjelasan & solusi, siswa diminta untuk

mengemukakan hasil percobaannya. Pada tahap tindak lanjut, siswa

mengemukakan sarannya bagi diri sendiri maupun masyarakat sekitar untuk

cerdas menggunakan teknologi dalam mengolah maupun mengelola sumber

daya alam. Pada akhir pembelajaran siswa mngerjakan tes yang diberikan

guru.

3) Tahap Pengamatan Tindakan

Pada tahap ini guru dibantu observer mengamati jalannya pembelajaran,

memerhatikan aktivitas guru dan siswa dengan pedoman observasi. Guru pun

menggunakan catatan lapangan untuk mencatat hal-hal penting selama

pelaksanaan tindakan. Catatan lapangan ini memudahkan guru untuk

(28)

37

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melihat respons siswa terhadap pembelajaran IPA dengan penerapan model

sains teknologi masyarakat.

4) Tahap Refleksi Tindakan

Sama halnya dengan refleksi siklus I, refleksi siklus II dilakukan untuk

melihat dan menilai kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada siklus II.

Guru dibantu observer mengumpulkan data-data yang telah dikumpulkan

melalui instrument, kemudian mengkaji dan menganalisisnya. Hasil refleksi

ini kemudian menjadi dasar dan pertimbangan bagi pelaksanaan siklus III.

c. Siklus III

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan siklus III dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus II. Pada tahap

ini guru kembali menyiapkan RPP dengan penerapan model STM, media

pembelajaran yang mendukung, LKK (Lembar Kerja Kelompok), lembar

observasi aktivitas guru dan siswa, angket/ kuesioner, catatan lapangan dan

lembar tes. Perencanaan yang disiapkan harus mengacu pada hasil refleksi

sebelumnya agar hasilnya lebih baik.

b) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Segala persiapan yang telah direncanakan kemudian diterapkan dalam tahap

pelaksanaan ini. Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan acuan RPP

yang telah dibuat. Pada tahap invitasi, guru menstimulus pengetahuan awal

siswa mengenai kejadian-kejadian kontekstual mengenai pengambilan

sumber daya alam tanpa pelestarian. Pada tahap eksplorasi, siswa

melaksanakan diskusi kelompok dengan bantuan media dan LKK. Kemudian

pada tahap penjelasan dan solusi, siswa mengemukakan hasil diskusinya dan

mengajukan solusi terhadap over eksploitasi sumber daya alam tersebut. Serta

(29)

38

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai materi yang dibahas. Setelah itu, siswa mengerjakan tes untuk

mengukur keterampilan proses sains siswa.

c) Tahap Pengamatan Tindakan

Guru dibantu dua orang observer yakni wali kelas dan teman sejawat,

mengamati pembelajaran dari awal hingga akhir dengan pedoman observasi

aktivitas guru & siswa. Guru dan observer pun melihat respons siswa

terhadap pembelajaran, dan mencatat temuan penting selama pembelajaran

dalam instrumen catatan lapangan. Siswa juga mengisi angket/ kuesioner

untuk mengukur respons positif siswa terhadap pembelajaran IPA

menerapkan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM).

d) Tahap Refleksi Tindakan

Pada tahap ini data-data yang dikumpulkan dalam instrumen penelitian

kemudian dikaji dan dianalisi untuk melihat kekurangan dan kelebihannya

untuk dijadikan pertimbangan bagi siklus selanjutnya. Serta menilai

ketercapaian peningkatan keterampilan proses sains siswa. Apabila belum

tercapai peningkatan keterampilan proses sains siswa tersebut, maka siklus

dilanjutkan. Akan tetapi, jika keterampilan proses sains siswa telah meningkat

dari setiap siklus, maka dapat dikatakan penelitian tersebut berhasil dan siklus

dapat dihentikan.

3. Tahap Akhir Penelitian

Pada tahap akhir penelitian ini, peneliti melakukan beberapa hal yakni:

a. Mengolah dan menganalisis data dari hasil penelitian.

b. Menentukan hasil peningkatan dan respons keterampilan proses sains.

c. Menarik kesimpulan.

d. Memberikan saran terhadap penelitian lainnya.

(30)

39

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

tes dan instrumen non-tes. Instrumen digunakan untuk mengumpulkan data-data

yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen tes terdiri dari lembar soal tes

keterampilan proses sains. Sedangkan instrumen non-tes yaitu lembar observasi

aktivitas guru dan siswa, lembar observasi keterampilan proses sains siswa, dan

lembar angket/ kuesioner.

1. Instrumen Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan (Arikunto, 2002, hlm. 53). Instrumen tes yang digunakan adalah

lembar soal tes keterampilan proses sains yang diberikan setiap akhir siklus. Soal

tes keterampilan proses sains berupa butir lima soal essay dengan indikator yang

disesuaikan dengan karakteristik setiap keterampilan proses sains. Aspek-aspek

yang diukur dalam keterampilan proses sains meliputi keterampilan

mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi dan mengkomunikasikan.

2. Instrumen Non-Tes

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Lembar observasi langsung yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Instrumen ini dimaksudkan untuk

mengamati dan mengevaluasi proses pembelajaran dengan penerapan model sains

teknologi masyarakat di kelas penelitian. Observer mengamati dan kemudian

mencatat aktivitas guru dan siswa yang tampak/ muncul dalam pembelajaran.

Observer akan mengisi lembar observasi yang berisi indikator ideal yang

terdapat dalam aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi guru tersebut

menggunakan kolom keterlaksanaan “ya” atau “tidak”. Selain itu diberikan pula

kolom deskripsi/ temuan esensial bagi observer serta kolom saran/ kritik terhadap

proses pembelajaran sebagai bahan refleksi guru (peneliti).

(31)

40

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar observasi KPS dimaksudkan untuk melihat dan mengukur capaian

KPS yang tampak selama proses pembelajaran. KPS yang diukur mencakup lima

aspek yaitu keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi,

menyimpulkan dan mengkomunikasikan dnegan masing-masing aspek terdiri atas

tiga indikator.

c. Lembar Angket Siswa

Lembar angket siswa merupakan instrumen berupa pernyataan-pernyataan

singkat tertulis dimana responsden tinggal membubuhkan tanda ceklis (√) pada

kolom yang telah disediakan. Terdapat 20 pernyataan yang terdiri dari 16

pernyataan positif dan empat pernyataan negatif. Setiap pernyataan disediakan

lima pilihan sikap yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TT (Tidak Tahu), TS

(Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Instrumen ini digunakan untuk

mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran IPA dengan penerapan model

Sains Teknologi Masyarakat (STM).

F. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan menjadi dua

kelompok data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data

kualitatif yang berisikan informasi atau dinyatakan dengan kata-kata. Data

kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan interpretasi hasil observasi aktivitas

pembelajaran serta keterampilan proses sains siswa. Sedangkan data kualitatif

diperoleh dari hasil angket yang berisikan informasi atau tanggapan siswa

mengenai pembelajaran IPA dengan model sains teknologi masyarakat. Adapun

pengolahan datanya adalah sebagai berikut.

1. Mengolah Hasil Tes KPS

a. Pemberian Skor

Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan

angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa (Arikunto, 2002,

hlm. 235). Upaya meminimalisasi subjektivitas dalam memberikan skor, maka

(32)

41

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mengubah Skor Menjadi Nilai

Skor yang diperoleh siswa dalam tes essay kemudian diubah dalam bentuk

presentase yang menggunakan rumus:

(Arikunto, 2012)

c. Menghitung Rata-rata Nilai

̅ ∑

Keterangan: ̅ : Nilai rata-rata kelas

∑ : Jumlah nilai yang diperoleh peserta tes : Jumlah peserta tes

d. Mengolah Data Lembar Tes KPS

Tes yang diberikan bertujuan untuk mengetahui pencapaian keterampilan

proses sains siswa. Pencapaian KPS siswa dilihat dari IPK (Indeks Prestasi

Kelompok) kelas IVB. Disamping itu pun ketuntasan belajar IPA dapat ditentukan

berdasarkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan

sekolah yakni 61. Menghitung IPK untuk menentukan kategori pencapaian KPS

dari segi intelektual/ kognitif menggunakan rumus berikut ini:

Panggabean, 1989 (Sa’adah, 2011)

Keterangan:

IPK = Indeks Prestasi Kelompok

Mean = Rata-rata Kelas

SMI = Skor maksimum jika soal benar semua nilai = u a

a a x 100 %

(Hermawan, dkk., 2010)

IPK = Mea �̅

(33)

42

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan kategori IPK pada capaian KPS dari segi intelektual/

[image:33.595.177.446.185.324.2]

kognitif mengacu pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1. Interpretasi Kategori IPK

Persentase Kategori

0 - 30 Sangat rendah

31 - 54 Rendah

55 - 74 Sedang

75 - 89 Tinggi

90 - 100 Sangat tinggi

Panggabean, 1989 (Sa’adah)

Selain menghitung perolehan dari aspek keterampilan proses sains siswa,

peneliti pun menghitung ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar siswa ditentukan

oleh KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan sekolah untuk

mata pelajaran IPA di kelas IV B yakni 61. Tabel kriteria penilaian kecakapan

akademik akan disajikan dalam Tabel 3.2 sedangkan ketuntasan belajar klasikal

[image:33.595.169.455.592.722.2]

atau kecakapan akademik dapat dihitung menggunakan rumus:

Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik

Persentase Ketuntasan Klasifikasi

> 80 Sangat Baik

> 60 – 80 Baik

> 40 – 60 Cukup

> 20 – 40 Kurang

≤ 20 Sangat Kurang

IPK = ∑ wa ya e e u KKM

(34)

43

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Widoyoko (2013)

2. Mengolah Data Lembar Observasi KPS

Lembar observasi KPS siswa digunakan untuk mengukur dan menilai

ketercapaian KPS siswa. Setiap aspek KPS diberi skor 1 sampai dengan 3 dengan

indikator yang telah ditentukan. Berikut ini adalah cara untuk mengetahui

peningkatan KPS siswa yaitu dengan mencari IPK (Indeks Prestasi Kelompok).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung IPK berdasarkan data

lembar observasi KPS adalah sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa dari seluruh aspek KPS yang

dinilai.

b. Menghitung skor rata-rata setiap siswa dari seluruh aspek KPS yang dinilai.

c. Menghitung IPK pada setiap aspek KPS, dengan cara sebagai berikut:

1) Menghitung rata-rata skor

2) Menentukan SMI

3) Menghitung besarnya IPK

4) Menafsirkan perolehan IPK ke dalam tabel klasifikasi IPK untuk

[image:34.595.194.474.535.665.2]

mengetahui tafsiran kategori pada KPS sebagaimana Tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3. Klasifikasi Persentase IPK

Persentase Kategori

> 90% Sangat Terampil

75% - 89% Terampil

55% - 74% Cukup Terampil

31% - 54% Kurang Terampil

< 30% Sangat Kurang Terampil

Panggabean, 1989 (Sa’adah, 2011)

(35)

44

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam mengolah dan menganalisis data ketercapaian proses pembelajaran

dilakukan refleksi dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang telah diamati

oleh observer

4. Mengolah Data Hasil Lembar Angket Siswa

Data yang diperoleh dari hasil angket/ kuesioner siswa dijadikan gambaran

secara deskriptif mengenai proses pembelajaran IPA di kelas dengan penerapan

model STM. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengukur respons siswa

adalah sebagai berikut:

a. Memberikan skor pada setiap poin pernyataan dengan pedoman sebagai

[image:35.595.170.452.359.426.2]

berikut.

Tabel 3.5. Pedoman Penilaian Skala Sikap

Pernyataan SS S TT TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

b. Menentukan skor ideal yaitu skor maksimal yang dapat diperoleh siswa.

c. Menentukan nilai rata-rata ideal (setengah dari skor ideal)

d. Menentukan simpangan baku

e. Menafsirkan nilai yang diperoleh sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan.

Tabel 3.6. Pedoman Konversi Minat Siswa

Pernyataan Kategori

̅ Sangat Positif/Tinggi

̅ ̅ Positif / Tinggi

̅ ̅ Negatif/ Rendah

̅ Sangat Rendah

Mardapi (2008)

Keterangan:

(36)

45

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(37)

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 3 Cibodas

kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat kelas IV B mengenai penerapan

model pembelajaran sains teknologi masyarakat pada materi pokok sumber daya

alam diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterlaksanaan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)

dengan empat sintaks/ tahap yang dikembangkan mengalami peningkatan dari

setiap siklusnya. Penerapan model pembelajaran STM ini pun dapat

meningkatkan aktivitas dan keterampilan proses sains siswa. Adapun empat

sintaks STM yang diterapkan diantaranya adalah fase invitasi, dimana guru

dan siswa saling menstimulus dan merespon terhadap isu-isu sosial yang

berkaitan dengan konsep sains dan teknologi; fase eksplorasi, dimana guru

memfasilitasi siswa untuk melakukan pencarian informasi sekaligus melatih

keterampilan proses sains siswa melalui beberapa kegiatan seperti diskusi,

eksperimen dan demonstrasi analogi; fase pengajuan solusi dan penjelasan,

dimana siswa diarahkan oleh guru untuk menjelaskan sekaligus mengajukan

solusi atas apa yang didapatkan pada fase eksplorasi; dan terakhir fase tindak

lanjut, guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengambilan tindakan baik

secara verbal berupa himbauan positif maupun tindakan nyata atas penjelasan

dan solusi yang diajukan.

2. Respons siswa secara keseluruhan terhadap pembelajaran IPA materi pokok

sumber daya alam dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat

yang dikembangkan adalah positif.

3. Rata-rata IPK keterampilan proses sains siswa yang diukur dari hasil

observasi mengalami peningkatan yakni dari cukup terampil menjadi

terampil. Adapun berdasarkan hasil tes KPS, IPK siswa berada pada kategori

(38)

100

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari kategori kurang (siklus I) menjadi baik (siklus II) dan sangat baik (siklus

III).

B. Rekomendasi

Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru di sekolah, model pembelajaran sains teknologi masyarakat dapat

menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran IPA guna meningkatkan keterampilan proses sains siswa

khususnya materi pokok sumber daya alam. Guru dapat merancang

pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan siswa/ pengalaman

langsung seperti eksperimen, demonstrasi dan kegiatan yang sifatnya hands

on. Dalam menerapkan model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat,

guru diharapkan dapat memunculkan isu-isu terbaru dan esensial untuk

dijadikan bahan diskusi atau pemecahan masalah. Sehingga pembelajaran

lebih bermakna, menarik dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi penelitian selanjutnya, pengembangan model pembelajaran sains

teknologi masyarakat dapat diterapkan dalam kajian dan subjek penelitian

yang berbeda. Diharapkan model pembelajaran sains teknologi masyarakat

tidak hanya dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan proses sains

siswa saja. Dalam penelitian ini dirasakan beberapa kekurangan dalam

menerapkan model pembelajaran sains teknologi masyarakat tersebut dalam

kaitannya dengan pembuatan soal keterampilan proses sains siswa dan alokasi

waktu. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat merancang

langkah-langkah pembelajaran lebih aplikatif dan kreatif, penyusunan soal

yang relevan serta alokasi waktu lebih dari tiga siklus atau lebih dari tiga

(39)

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Baharuddin. (2009). Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Budiamin, A., Hafidz, D. H., & Daim. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press.

Cahyo, N. A. (2013). Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Jogjakarta: Diva Press.

Darliana, dkk. (2006). Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung: UPI Press.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Puskur.

Devi, P. K. (2010). Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA untuk Guru

SD. PPPPTK IPA.

Dewi, S. (2008). Keterampilan Proses Sains. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Diansyah, W. N. (2012). Penerapan Metode Praktikum dengan menggunakan

Pendekatan Multiple Intelligence untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Djamarah, S. B. (2003) Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hermawan, R. dkk. (2010). Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung: UPI Press.

(40)

102

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indrawati. (2010). Sains Teknologi Masyarakat untuk Guru SD. PPPPTK IPA.

Indrawati & Setiawan, W. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan untuk Guru SD. PPPPTK IPA.

Iqman, P. D. (2007). Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN Pasir Ipis Kabupaten Bandung Barat Semester II Tahun Ajaran 2011-2012. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.

Komalasari. (2012). Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan

Keterampilan Proses Sains Siswa Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kunandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Mariana, I. M. A & Praginda, W. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. PPPPTK IPA.

Murdaningsih. dkk. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

National Research Council. (1996). National Science Education Standards. Washington DC: National Academy Press.

Poedjiadi, A. (2010). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Priyono & Sayekti, T. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Rahayu, E. J. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi

Masyarakat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Daur Air dan Peristiwa Alam (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung.

Rustaman, Y. N. (2007). Keterampilan Proses Sains. Bandung: -.

Sa’adah, N. (2011). Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan

Prestasi belajar Siswa Kelas X MA Nurul Huda Kabupaten Gresik pada Materi Kalor Melalui Penerapan Metode Eksperimen (Skripsi). Universitas

(41)

103

Sella Nurmeliana,2014

Pe i gkata Ketera pila Proses Sai s Siswa Pada Pe belajara Ipa Materi Pokok Su ber Daya Ala Melalui Pe erapa Model Pe belajara Sai s Tek ologi Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Samatowa, U. (2010). Model Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: PT Indeks.

Semiawan, C. dkk. (1986). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

Suyadi. (2012). Panduan penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Tim SEQIP. (2002). Buku Guru IPA 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Uno, B. H. & N, M. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Widodo, A. dkk. (2010). Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI Press.

Widoyoko, S. E. P. (2013). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis

Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gambar

Gambar 2.1.      Sintaks Model Pembelajaran STM .................................................
Tabel 2.1.   Ciri-ciri Aktivitas Keterampilan Proses Sains ...................................
Gambar 3.1 Diadaptasi dari Alur PTK Model Kemmis & Mc. Taggart
Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik
+3

Referensi

Dokumen terkait

KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

(2) Untuk memperoleh Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), produsen atau impotir harus mengajukan permohonan secara tertulis

Kamus Hukum Edisi Lengkap Bahasa Belanda Indonesia, Inggris, Aneka Ilmu, Semarang, Indonesia, Commanditaire Vennootcshap.. (Belanda) : Perseroan

Sebagai saran dari hasil penelitian, dalam pemberian materi pembelajaran bola kecil, hendaknya diberikan secara bertahap dari yang termudah sampai yang tersulit,

Pengumpulan data dilakukan melalui analisis pada 197 data rekam medis dari kanker paru primer pada Januari 2011 - Desember 2012 yang dipilih dengan metode

Variabel yang diukurdalampenelitianiniadalahpertumbuhanrataan panjang sulur, panjang ruasbatang utama, diameter batang, jumlah cabang primer, volume akar, berat basah tajuk,

Program Microsoft Access 2002 (XP) adalah bahasa program aplikasi berbasis MS.Windows yang berorientasi pada objek yang di desain untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang ada

Penulisan Ilmiah ini membahas tentang proses pembuatan perancangan villa dengan memakai animasi yang terbagi menjadi empat tahap, yang pertama membuat bentuk perancangan villa