• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN LITERASI INFORMASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN LITERASI INFORMASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN LITERASI INFORMASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(Penelitian Tindakan Kelas XI IPS B MAN 1 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh

PUTRI PERMATA SAKTI 0906003

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR GRAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Literasi Informasi ... 9

1. Pengertian Literasi Informasi ... 9

2. Indikator Literasi Informasi ... 12

3. Manfaat Literasi Informasi Dalam Pembelajaran Sejarah ... 16

B. Media Internet Dalam Pembelajaran Sejarah ... 17

1. Pengertian Media Internet ... 17

2. Langkah-langkah penggunaanMedia Internet DalamPembelajaranSejarah ... 19

(3)

C. Peningkatan Literasi Informasi Melalui Penggunaan Media Internet Dalam

Pembelajaran Sejarah ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 24

B. Desain Penelitian... 24

C. Metode Penelitian ... 29

D. Definisi Operasional ... 31

1. Literasi Informasi ... 31

2. Internet Sebagai Media Pembelajaran ... 31

E. Instrumen Penelitian ... 32

1. Lembar Panduan Observasi ... 32

2. Rubrik ... 34

3. Skala Guttman ... 35

4. Catatan Lapangan ... 37

F. Teknik penelitian... 37

1. Observasi ... 37

2. Studi Dokumentasi ... 38

G. Teknik Analisis Data ... 38

1. Reduksi Data ... 39

2. Display Data ... 39

3. Verifikasi Data ... 39

H. Validasi Data... 40

1. Member Check ... 40

2. Expert Opinion ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41

(4)

vii

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan I ... 41

b. Pelaksanaan Tindakan I ... 43

c. Pengamatan Tindakan I ... 46

d. Refleksi Tindakan I ... 56

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II (1 Tindakan) ... 57

a. Perencanaan Tindakan II ... 57

b. Pelaksanaan Tindakan II ... 59

c. Pengamatan Tindakan II ... 62

d. Refleksi Tindakan II... 72

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 73

a. Perencanaan Tindakan III ... 73

b. Pelaksanaan Tindakan III ... 75

c. Pengamatan Tindakan III ... 78

d. Refleksi Tindakan III ... 87

4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus IV ... 89

a. Perencanaan Tindakan IV ... 89

b. Pelaksanaan Tindakan IV ... 90

c. Pengamatan Tindakan IV ... 93

d. Refleksi Tindakan IV ... 103

B. Peningkatan Literasi Informasi Setelah Menggunakan Media Internet Dalam Pembelajaran Sejarah ... 103

1. Analisis dan Pengolahan Data Persiklus ... 103

a. Analisis dan Pengolahan Data Siklus 1 ... 104

b. Analisis dan Pengolahan Data Siklus 2 ... 110

c. Analisis dan Pengolahan Data Siklus 3 ... 115

d. Analisis dan Pengolahan Data Siklus 4 ... 120

2. Analisis Hasil Penelitian Peningkatan Literasi Informasi Melalui Penggunaan Media Internet Dalam Pembelajaran Sejarah ... 125

(5)

a. Kendala Pada Saat Pelaksanaan Tindakan ... 132 b. Solusi Untuk Mengatasi Kendala Pada Saat Pelaksanaan Tindakan 133 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 134 B. Rekomendasi ... 136 DAFTAR PUSTAKA

(6)

iii

ABSTRAK

(7)

ABSTRACT

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Saat ini kita berada di era globalisasi, di mana antar individu saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain tanpa dibatasi oleh batas-batas negara. Dampak positif dari era globalisasi adalah mudah dijangkaunya informasi yang diperoleh setiap individu di berbagai belahan dunia serta semakin canggihnya jalinan komunikasi. Semakin cepatnya komunikasi global ditunjukkan melalui perkembangan alat-alat yang dihasilkan oleh teknologi seperti telepon genggam, televisi dan internet. Kehadiran alat-alat tersebut juga membawa manusia pada kehidupan yang di dalamnya terdapat arus informasi yang sangat deras. Terutama dengan adanya internet yang menyebabkan banjirnya informasi terhadap kehidupan manusia.

Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat-keras komputer, yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah bertumbuh menjadi sedemikian besar dan berdayanya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat Anda abaikan (LaQuey, 1997 : 1)

Internet dapat diakses melalui gadget yang saat ini menjadi gaya hidup manusia modern. Gadget adalah perangkat elektronik seperti smartphone, Blackberry, Iphone, Ipad, PC Tablet, dan netbook. Hampir semua orang memiliki

satu atau beberapa gadget, itu artinya hampir semua orang dapat mengakses internet, menggunakan internet, dan mendapatkan berbagai informasi dari internet dengan mudah. Kemudahan berkomunikasi dan akses mendapatkan informasi yang cepat dan murah menjadi alasan para pengguna internet dalam memanfaatkan teknologi internet.

(9)

dampak dari kemajuan teknologi menjadi sumbangan yang positif terhadap dunia pendidikan dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Internet merupakan media non-cetak yang dapat dijadikan sebagai inovasi dan alternatif dalam media pembelajaran. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. Siswa dapat mengakses secara online dari berbagai situs yang tersedia, baik dari perpustakaan, museum, database, buku elektronik, jurnal dan artikel ilmiah serta mendapatkan data tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, koran, dsb. Selain itu, internet juga menyediakan situs jejaring sosial seperti

facebook dan twitter. Menurut Purba

(http://www.wordpress.com/2010/11/23/Internet-dan-keterampilan-literasi-informasi, diunduh 4 September 2013) menyatakan bahwa :

Situs jejaring sosial ini bisa membantu seseorang dalam menemukan informasi ilmiah karena selain menjadi sarana rekreasi situs jejaring sosial juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan informasi yang ilmiah, karena informasi yang diperoleh dari internet dapat di share-kan ke situs jejaring yang kita miliki.

Berbicara mengenai internet sebagai media pembelajaran dan sumber belajar, hal ini menjadi solusi terhadap permasalahan mengenai pembelajaran yang hanya bersumber pada buku dan lembar kerja siswa (LKS) saja, terutama dalam pembelajaran sejarah yang lebih membutuhkan banyak sumber belajar untuk menciptakan imajinasi yang lebih hidup guna memahami materi sejarah yang abstrak. Pembelajaran sejarah tidak cukup jika hanya menggunakan sumber belajar buku atau LKS. Media internet dapat membuat pembelajaran sejarah menjadi menarik dan menyenangkan. Menarik karena siswa dapat mendapatkan berbagai informasi dengan penyajian informasi yang bermacam-macam serta menyenangkan karena siswa dapat mengakses informasi tersebut dengan mudah, tersedia setiap waktu, cepat dan murah. Keunggulan internet diungkapkan LaQuey (1997 : 91) bahwa :

(10)

berkala, surat kabar, dan arsip. Ada ribuan pangkalan –data, arsip, dan layanan online yang tersedia melalui internet, yang membuat internet bagaikan sebuah perpustakaan maya berukuran raksasa.

Dari pernyataan LaQuey tersebut dapat dikatakan internet memiliki berbagai informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran sejarah. Internet dapat membuat wawasan siswa menjadi semakin kaya. Selain itu akses internet malalui gadget menjadi keterampilan tambahan bagi siswa terhadap cara menggunakan teknologi. Di era globalisasi ini penguasaan teknologi menjadi modal yang sangat penting, siswa dituntut untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kebutuhan pendidikannya. Hal ini selaras dengan pernyataan LaQuey (1997 : 92) bahwa :

Dunia kini sedang beralih bentuk menjadi dunia informasi bagi setiap orang dan, karena itu, cara kita belajar dan melakukan bisnis mungkin akan berubah. Orang yang akan sukses dalam dunia esok hari adalah mereka yang dapat belajar, membedakan, dan berurusan dengan berbagai isu secara cepat dan cerdas dengan menggunakan berbagai perkakas informasi.

Kehadiran media internet dalam perkembangan teknologi informasi yang menyajikan begitu banyak informasi sehingga dampak yang dapat dirasakan adalah membanjirnya informasi yang masuk ke setiap ruang kehidupan manusia. Informasi tanpa batas, baik itu yang bernilai positif ataupun negatif seakan tak dapat dihindari dari kehidupan sehari-hari. Di satu sisi keberadaan internet menjadi angin segar terhadap dunia pendidikan, namun di sisi lain juga dapat menghadirkan informasi yang bermuatan negatif yang dapat menyesatkan dan merusak moral siswa.

Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika mengakses informasi pada internet. Dalam alam nyata, tidak ada jaminan bahwa apa yang Anda dengar atau baca adalah seratus persen benar. Hal yang sama juga berlaku pada Internet. Tetapi, pada Internet Anda dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber untuk dapat melakukan koreksi-silang dan membentuk opini Anda sendiri (LaQuey, 1997 : 93)

(11)

keterampilan tersebut dinamakan literasi informasi. Literasi informasi dapat diartikan sebagai serangkaian keterampilan untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain untuk menyelesaikan dan mencari jalan keluar dari suatu masalah.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung, peneliti menemui permasalahan mengenai kurangnya literasi informasi yang dimiliki siswa. Hal ini dapat dilihat ketika guru memberikan tugas kepada siswa. Untuk menumbuhkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran, guru menugaskan siswa untuk mencari bahan ajar secara mandiri dari berbagai literatur. Mayoritas siswa mencari bahan ajar dengan cara googling dan browsing di internet. Setelah mencari dan menemukan informasi yang berkaitan dengan bahan ajar, siswa langsung menggunakan informasi tersebut sebagai materi yang akan dipelajari tanpa mengidentifikasi kebenaran informasi, mengolah informasi sesuai dengan pemahaman sendiri dan mengkomunikasikannya kembali dengan menggunakan kalimat sendiri. Siswa menerima informasi tak terbatas dan tanpa adanya filterisasi, siswa juga merasakan kesulitan ketika mencari materi ajar yang sesuai, karena terlalu banyak informasi yang didapatkan. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa kurang memiliki literasi informasi.

Pentingnya siswa memiliki literasi informasi diungkapkan oleh Supriatna (2007 : 129), bahwa :

Keterampilan mencari, memilih, mengolah, dan menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya merupakan aspek yang sangat penting dimiliki oleh siswa yang kelak akan menjadi warganegara dewasa dan berpartisipasi aktif di era global. Alasannya adalah, era global yang ditandai dengan persaingan dan kerjasama di segala aspek kehidupan “mempersyaratkan” mereka memiliki keterampilan-keterampilan tertentu.

(12)

memiliki literasi informasi adalah untuk menghindari informasi yang tidak benar, menyesatkan, dan menghindari plagiarisme dari hasil karya orang lain. Siswa juga dapat lebih berhati-hati dalam memilih informasi dan lebih bijak dalam menggunakan informasi sesuai dengan kebutuhannya. Secara tidak langsung hal ini akan menghindarkan siswa dari informasi yang berbau pornografi, kekerasan, dan semacamnya. Karenanya setiap siswa perlu meningkatkan literasi informasi dalam mencari informasi di internet terutama di era kemajuan teknologi ini dan hal ini pun akan mengalihkan kebiasaan generasi muda yang selama ini menjadikan media sosial sebagai ajang untuk mempublikasikan hal-hal yang tidak penting menjadi pengguna media sosial yang cerdas, bernilai positif, dan memberikan manfaat. Di samping itu, kehadiran media internet juga dapat membawa siswa sebagai pengunjung perpustakaan digital google untuk menambah informasi dalam memenuhi materi pembelajaran.

Manfaat internet sebagai media informasi yang hampir digunakan oleh sebagian besar siswa dan menjadi konsumsi sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan informasinya, akan semakin terasa jika diintegrasikan ke dalam literasi informasi. Karena sesungguhnya literasi informasi merupakan syarat utama ketika akan menelusuri informasi di internet. Literasi informasi bagaikan benteng yang akan membatasi sekaligus melindungi siswa dari bahaya informasi yang tidak bertanggungjawab. Jadi literasi informasi sangat penting dimiliki oleh siswa, mengingat saat ini internet menjadi trend dan merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia karena kemudahannya, seperti yang diungkapkan Oetomo (2007 : 1) bahwa :

Internet sangat popular khususnya di kalangan muda. Internet mudah digunakan siapapun, bahkan mereka yang hanya memiliki pengetahuan relatif minim. Internet dapat pula menjadi ajang gaul yang murah, tempat mencari informasi gaul, serta pendidikan dan lowongan kerja yang up to date.

(13)

Maka, judul dari penelitian yang akan dilakukan yaitu “Peningkatan Literasi Informasi Melalui Penggunaan Media Internet Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas XI IPS B MAN 1 Bandung)”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah “Bagaimana upaya meningkatkan literasi informasi dengan menggunakan media internet dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung?” yang kemudian akan dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana guru merencanakan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media internet sebagai upaya meningkatkan literasi informasi di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung?

2. Bagaimana mengembangkan langkah-langkah pembelajaran sejarah dengan menggunakan media internet sebagai upaya meningkatkan literasi informasi di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung?

3. Bagaimana peningkatan literasi informasi di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung setelah menggunakan media internet?

4. Bagaimana upaya guru untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi pada saat penggunaan media internet sebagai upaya meningkatkan literasi informasi di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

(14)

1. Mendeskripsikan perencanaan penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah sebagai upaya meningkatkan literasi informasi di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung.

2. Memaparkan pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran sejarah melalui penggunaan media internet sebagai upaya meningkatkan literasi informasi di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung.

3. Mengetahui peningkatan penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah sebagai upaya meningkatkan literasi informasi di kelas XI IPS B MAN 1 Bandung.

4. Memperoleh gambaran tentang upaya guru dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi pada saat penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah sebagai upaya meningkatkan literasi informasi kelas XI IPS B MAN 1 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan. Adapun manfaatnya, yaitu :

1. Bagi siswa, penggunaan media internet dalam pembelajaran dapat mengalihkan kebiasaan penggunaan media sosial yang hanya dijadikan sebagai ajang untuk mempublikasikan hal yang tidak penting menjadi pengguna media sosial yang mempublikasikan karya-karya ilmiah dan materi pembelajaran. Literasi informasi yang dimiliki siswa juga mendorong siswa untuk tidak hanya dapat menemukan informasi tetapi juga dapat mengidentifikasi kebenaran sumber kemudian mengolah informasi yang didapatkan sehingga siswa mampu mengkomunikasikannya berdasarkan pendapatnya sendiri.

(15)

3. Bagi sekolah, diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran terutama dalam pembelajaran sejarah di MAN 1 Bandung.

4. Bagi peneliti, dapat meningkatkan wawasan mengenai permasalahan pembelajaran sejarah di kelas dan dapat meningkatkan wawasan mengenai penerapan dan pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media dan sumber yang inovatif dan lebih bervariatif.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini disesuaikan dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pertama ini dibicarakan tentang latar belakang penelitian juga dijelaskan mengenai batasan dan rumusan masalah yang akan memberi arah dan pemahaman tentang pokok permasalahan dalam penelitian ini. Pada bab ini juga terdapat tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

Memaparkan literatur-literatur yang berhubungan dengan kajian dari penelitian ini secara lebih terperinci. Dicantumkan beberapa tinjauan pustaka yang berkaitan erat dengan fokus kajian yaitu mengenai peningkatan literasi informasi melalui penggunaan internet dalam pembelajaran sejarah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Memaparkan mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengolahan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Memaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang didasarkan atas data yang diperoleh selama penelitian dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(16)
(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini mengkaji metode penelitian dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti mengenai penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan literasi informasi. Pembahasan akan dijabarkan kedalam subbab yaitu lokasi dan subjek penelitian, prosedur penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandung yang berlokasi di JL. Alpi Cijerah Kota Bandung. Gedung Madrasah yang berdiri di atas tanah seluas 26.070 m2 ini terdiri dari 10 blok gedung dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 71 orang dan memiliki murid sebanyak 930 orang yang terbagi ke dalam 31 kelas.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS B MAN 1 Bandung. Alasan peneliti menggunakan kelas ini sebagai kelas penelitian karena sebagian besar siswa kelas XI IPS B malas mengerjakan tugas dan isi tugas yang dikumpulkan selalu mengcopy dari sumber yang didapatkan.

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan berkolaborasi dengan guru Sejarah MAN 1 Bandung yaitu Ibu Sri Sultini, M,Pd sebagai guru mitra dan observer dalam melakukan observasi adalah Agung Purnama.

B. Desain Penelitian

(18)

3. Pengamatan (observing), dan 4. Refleksi (reflecting). Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa model penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi model Kemmis dan Taggart. Model Kemmis dan Taggart dipilih karena model ini sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Adopsi Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari Kemmis dan Taggart Sumber : (Wiriaatmadja, 2008:66)

Penelitian tindakan kelas Model Kemmis dan Taggart melakukan satu siklus satu tindakan. Dalam satu siklus peneliti dapat melakukan perbaikan untuk memperbaiki masalah yang muncul, kemudian melanjutkan tindakan di siklus berikutnya jika hasil siklus belum memenuhi harapan, dan jika hasil siklus sesuai harapan maka siklus dapat dihentikan.

Tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut :

Refleksi

Observasi Tindakan 1 Rencana

tindakan1

Rencana tindakan2

Pra

Rencana tindakan3

Observasi Observasi

Refleksi Refleksi

Tindakan 2

Tindakan 3

(19)

1. Perencanaan

Perencanaan atau proses rancangan penelitian merupakan tahap awal yang harus dilakukan peneliti. Arikunto (2010 : 18) memaparkan bahwa :

Dalam tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

Kegiatan awal yang peneliti lakukan dalam tahapan perencanaan ini adalah berkunjung ke sekolah untuk melakukan observasi kelas danmenentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian. Dari kegiatan observasi kelas peneliti dapat melihat situasi dan kondisi kelas sehingga dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang menghambat kegiatan pembelajaran.Dalam kegiatan ini peneliti mengidentifikasi masalah kemudian memilih satu masalah yang benar-benar perlu diatasi sesegera mungkin.

Permasalahan yang urgentyang peneliti temui adalah rendahnya literasi informasisiswa dalam pembelajaran sejarah. Hal ini dapat dilihat ketika siswa mendapatkan informasi untuk dijadikan sebagai materi yang akan dipelajari, siswa langsung menerima dan menggunakan informasi tersebut tanpa adanya filterisasi, identifikasi dan pengolahan. Setelah melihat keadaan kelas dan permasalahannya, peneliti mulai mencari solusi untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan media pembelajaran internet. Peneliti memilih media internet sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan literasi infromasi karena cara mendapatkan informasi di internet memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk memuat informasi yang simpang siur, menyesatkan dan menduplikat. Sehingga penggunaan media internet yang baik harus diiringi dengan penguasaan literasi informasi dan untuk meningkatkan literasi informasi harus diupayakan dengan menggunakan media internet.

(20)

harus diperbaiki dalam tindakan penelitian. Tahap-tahap perencanaan yang kemudian dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

a. Membuat kesepakatan dengan kolaborator mengenai penentuan waktu penelitian. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan

pada saat penelitian yaitu yang sesuai dengan penggunaan media internet. c. Merencanakan sistem penilaian yang akan diterapkan dalam penelitian.

d. Menyusun alat observasi yang akan digunakan dalam penelitian untuk melihat literasi informasi siswa melalui penggunaan media internet.

e. Menyusun alat ukur untuk melihat keefektifan media internet dalam meningkatkan literasi informasi siswa.

f. Menyusun alat ukur untuk melihat aktifitassiswa terkait dengan penggunaan media internet dalam meningkatkan literasi informasi.

g. Merencanakan untuk melakukan diskusidengan kolaborator dan observer berdasarkan hasil pengamatan berkaitan dengan penggunaan media internet dalam kegiatan pembelajaran.

h. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang ditemukan setelah melakukan dialog dengan kolaborator dan selanjutnya di refleksikan pada silkus berikutnya.

i. Merencanakan untuk mengolah data yang diperoleh setelah penelitian dilaksanakan.

2. Tindakan

(21)

a. Melaksanakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan media internet sesuai dengan materi, rencana pembelajaran, metode serta langkah-langkah yang telah direncanakan.

b. Mengoptimalkan penggunaan media internet selama kegiatan pembelajaran. c. Menggunakan alat observasi yang telah dibuat untuk melihat keefektifan

penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah sebagai upaya meningkatkan literasi informasi pada siswa.

d. Mendiskusikan hasil pengamatan yang berkaitan dengan penggunaan media internet selama proses pembelajaran berlangsung bersama kolaborator dan observer.

e. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang ditemukan setelah berdiskusi dengan kolaborator dan observer.

f. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperolah dari penelitian.

3. Pengamatan

Pada tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan.Kegiatan dalam tahapan ini yaitu mengamati kesesuaian media internet dengan pokok bahasan dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat serta optimalisasi dari penggunaan media internet sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan literasi informasi siswa. Kegiatan pengamatan dapat melihat hal-hal apa saja yang sudah tercapai dan belum tercapai dalan penelitian ini. Sehingga apabila ada hal-hal yang masih kurang dapat diperbaiki dalam siklus selanjutnya. Kegiatan pengamatan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian, apakah media internet yang digunakan dapat meningkatkan literasi informasisiswa dalam pembelajaran sejarah.Data-data tersebut dapat diperoleh melalui :

(22)

b. Observasi kelas untuk memperoleh data mengenai peningkatan literasi informasi melalui penggunaan internet sebagai media dalam mengerjakan tugas.

c. Skala Guttman untuk memperoleh data mengenai keefektifan penggunaan media internet dalam meningkatkan literasi informasi dan aktifitas siswa selama pembelajaran dan pengerjaan tugas.

4. Refleksi

Arikunto (2010 : 19) mengungkapkan “bahwa refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan”. Dalam tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi dari hasil yang telah dilaksanakan dan mengkaji kembali perolehan data-data (Muthmainah, 2013:36). Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu :

a. Melakukan diskusi dengan kolaborator dan observer mengenai kekurangan di bagian tertentu dan melakukan perbaikan kembali.

b. Meminta masukan kolaborator dan observer mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya.

c. Menyimpulkan hasil diskusi, apakah penelitian dapat dihentikan atau dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

C. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan peneliti berdasarkan permasalahan penelitian adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan terjemahan dari Classroom Action Research (CAR). Supriatna (2007:190) mendefinisikan :

Penelitian Tindakan Kelas sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru secara individual atau kelompok terhadap masalah pembelajaran yang dihadapinya guna memecahkan masalah tersebut atau menghasilkan model dan prosedur tertentu yang paling cocok dengan cara dia mengajar, cara siswa belajar dan kultur yang sedang berlaku di lingkungan setempat.

Ebbutt (Wiriaatmadja, 2007:12) memaparkan :

(23)

melakukan-melakukan tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Arikunto (2010 : 2) menjelaskan bahwa “PTK adalah suatu penelitian yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya”.

Beberapa definisi diatas dapat memberikan gambaran mengenai konsep PTK. Dengan demikian, dapat peneliti maknai bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu proses penyelidikan secara ilmiah yang dilakukan guru atau kelompok untuk mengkaji permasalahan dikelas dengan melakukan tindakan yang sengaja dimunculkan agar permasalahan tersebut terpecahkan sehingga mutu pembelajaran dapat ditingkatkan.

Tujuan penelitian tindakan kelas adalah memperbaiki permasalahan dikelas, dengan melalui PTK diharapkan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Muslich (2009 : 10) “PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah”. Senada dengan pendapat tersebut, Suhardjono (2009:61) menjelaskan bahwa “Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.

Saminanto (2010:3). menambahkan bahwa PTK juga bertujuan :

Mendorong guru untuk selalu berfikir kritis terhadap apa yang mereka lakukan sehingga menemukan teori sendiri yang tanpa tergantung teori-teori yang mutlak-mutlak dan bersifat universal yang ditemukan oleh pakar peneliti yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.

(24)

permasalahan-permasalahan tersebut, juga sebagai alat untuk meningkatkan keterampilan guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Rendahnya literasi informasi pada siswa dalam pembelajaran sejarah merupakan permasalahan yang harus segera diatasi agar kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan menjadi lebih baik, dengan demikian metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode PTK. Karena tujuan metode PTK sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu mengatasi permasalahan yang menghambat kegiatan pembelajaran. Selain itu juga karena guru yang lebih memahami permasalahan dan karakteristik yang ada di dalam kelas serta gejala apa saja yang timbul selama proses pembelajaran.

D. Definisi Operasional 1. Literasi Informasi

Literasi informasi adalah serangkaian kemampuan yang dimilki seseorang dimana seseorang itu diharapkan untuk mampu mencari, menemukan, mengidentifikasi, mengolah dan mengkomunikasikan kembali informasi yang didapatkan dengan berdasarkan pada pemahamannya sendiri. Supriatna (2007 : 132) mengungkapkan literasi informasi adalah “...keterampilan untuk memilih, menyeleksi, dan mengolah serta menggunakan informasi...”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka siswa dapat dikatakan memiliki literasi informasi apabila siswa tersebut dapat mencari dan menemukan informasi, mengidentifikasi kebenaran informasi, mengolah informasi sesuai dengan pemahamannya sendiri serta mengkomunikasikannya kembali berdasarakan kalimat sendiri. Literasi informasi yang baik dapat diukur melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Siswa dapat mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran sejarah.

b. Siswa dapat menyeleksiinformasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran sejarah.

(25)

d. Siswa dapat memproduksi dan mengkomunikasikan informasi yang didapatkan.

2. Internet Sebagai Media Pembelajaran

LaQuey (1997:1) mendefinisikan ”Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia” lebih jelas LaQuey (1997:1) memaparkan “….Atau dapat juga diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat Anda kunjungi setiap saat, dengan kelengkapan buku, sumber informasi, dan kemungkinan penelusuran informasi yang tak terbatas”. Dari pendapat tersebut internet dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan informasi yang terdapat di internet dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

Internet memiliki prasyarat sebagai media dan sumber belajar ICT. Namun perlu kehati-hatian dalam memilah informasi di internet. Internet dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang baik apabila :

a. Siswa dapat mengikuti pembelajaran secara efektif b. Siswa dapat meningkatkan kreativitas

c. Siswa dapat memahami materi pembelajaran melalui penggunaan media

E. Instrumen Penelitian

1. Lembar Panduan Observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai literasi informasi siswa yang dilihat dari tugas dan presentasi. Data yang hendak diperoleh dalam penelitian dengan menggunakan lembar observasi ini ada dua yaitu aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas literasi informasi melalui penggunaan media internet dan kemampuan mengkomunikasikan tugas melalui presentasi. Pengisian lembar observasi dilakukan dengan cara memberikan tanda ceklis pada kolom yang telah disediakan.

Lembar observasi penilaian literasi informasi berisi indikator-indikator yang harus diamati untuk melihat peningkatan literasi informasi siswa.

Tabel 3.1

(26)

No Aspek Yang Dinilai Penilaian A B C D A. Keterampilan menemukan dan memilih informasi di

internet

1. Kesesuaian Informasi dengan tema dan sumber 2. Kebenaran dan kelengkapan informasi

B. Keterampilan mengidentifikasi kebenaran informasi di internet dengan cara membandingkan informasi tersebut dengan yang ada di buku paket

1. Komentar informasi dari internet

2. Penyajian informasi dari buku sumber yang berkaitan dengan informasi yang didapatkan dari internet

3. Kesimpulan dari kedua informasi

C. Keterampilan menceritakan kembali informasi ke dalam tulisan

1. Kejelasan uraian

2. Kebenaran dan kelengkapan uraian

D. Keterampilan mengkomunikasikan informasi secara lisan melalui presentasi

1. Sistematika penyajian dan penggunaan bahasa 2. Penjelasan dan pelafalan

3. Penyajian

Skor maksimal = 40, Konversi nilai dengan skala interval 10 maka penilaian : A = 4 40 – 31 = A = Baik

(27)

Lembar observasi penilaian tugas berisi indikator-indikator yang harus dicapai siswa berkaitan dengan internet sebagai media dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam tugas.

Tabel 3.2

Lembar Observasi Penilaian Tugas

No Aspek Yang Dinilai Penilaian

A B C D A. Ketepatan waktu dan kesesuaian tugas

1. Ketepatan waktu pengumpulan tugas dan pencantuman sumber

2. Kebenaran dan kesesuaian materi tugas B. Kreativitas tugas

1. Kreativitas dan kelengkapan tugas 2. Kerapian dan kejelasan alur tugas C. Kerjasama dan kekompakkan kelompok

1. Kerjasama kelompok 2. Kekompakan kelompok

Skor maksimal = 24, Konversi nilai dengan skala interval 6 maka penilaian : A = 4 24 – 17 = A = Baik

B = 3 16 – 13 = B = Cukup baik C = 2 12 – 7 = C = Kurang baik D = 1 < 6 = D = Tidak baik

2. Rubrik

(28)

media internet dalam pembelajaran sejarah dalam meningkatkan literasi informasi. Data mengenai penilaian literasi informasi yaitu : Kemampuan menemukan dan memilih informasi di internet, kemampuan membandingkan informasi dari internet dengan informasi yang terdapat di buku paket, kemampuan menceritakan kembali informasi kedalam tulisan, kemampuan mengkomunikasikan informasi secara lisan. Sedangkan data mengenai hasil tugas yaitu : ketepatan waktu dan kesesuaian tugas, kreativitas tugas, dan kerjasama serta kekompakan kelompok. (Rubrik penilaian literasi informasi dan rubrik penilaian tugas dapat dilihat pada lampiran).

3. Skala Guttman

Skala Guttman adalah salah satu tipe skala pengukuran sikap. Menurut Sugiyono (2013:139) “Skala pengukuran dengan tipe ini, akan dijawab jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”... maka dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Skala Guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu pernyataan yang berkaitan dengan penelitian ini. Skala Guttman terdiri dari beberapa pernyataan dengan jawaban yang telah disediakan yaitu “setuju dan tidak setuju untuk pernyataan-pernyataan mengenai keefektifan penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah dalam meningkatkan literasi informasi, dan jawaban ya atau tidak untuk pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan aktivitas siswa selama mengerjakan tugas.

Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda atau checklist. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Guttman yang dibuat dalam bentuk checklist. Siswa hanya perlu menjawab salah satu pernyataan yang sesuai dengan

menceklis jawaban.

Tabel 3.3 Skala Guttman

Keefektifan Media Internet dalam Pembelajaran Sejarah Terhadap Literasi Informasi Siswa

No. Aspek yang dinilai Kriteria

penilaian

(29)

S TS 1. Informasi di internet membantu saya dalam mengerjakan tugas

mata pelajaran sejarah

2. Informasi di internet membantu saya dalam mencari informasi mengenai materi pelajaran sejarah

3. Informasi yang didapatkan dari internet disajikan secara beragam, penuh warna, efektif dan efisien sehingga menarik

4. Internet menjadikan saya aktif dalam pembelajaran karena mampu mencari materi belajar secara mandiri

5. Akses internet yang efisien membuat saya dapat memanfaatkan waktu senggang untuk mempelajari materi pelajaran sejarah 6. Internet merupakan salah satu media yang menyenangkan dalam

pembelajaran sejarah

7. Internet menyajikan informasi mengenai materi pembelajaran sejarah yang tidak ditemukan di buku paket

8. Internet menyediakan berbagai macam informasi yang up to date 9. Dengan membaca berbagai macam informasi di internet yang

sesuai dengan materi pembelajaran, saya dapat menyimpulkan materi belajar secara mandiri

10. Berbagai macam informasi di internet membuat pengetahuan saya menjadi bertambah dan semakin luas.

11. Saya harus memilih/menyeleksi terlebih dahulu informasi yang saya dapat di internet sebelum saya menggunakannya sebagai materi belajar atau untuk mengerjakan tugas.

12. Saya harus mengubah terlebih dahulu informasi yang saya dapat dari internet kedalam uraian tugas yang saya buat sendiri sebelum tugas tersebut dikumpulkan.

13. Saya harus mengecek kebenaran informasi di internet dengan cara membandingkan informasi tersebut dengan informasi yang ada di buku paket.

Keterangan :

S = Setuju = Apabila setuju dengan pernyataan

TS = Tidak Setuju = Apabila tidak setuju dengan pernyataan Tabel 3.4 Skala Guttman

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan pengerjaan tugas

No. Aspek yang dinilai Kriteria

penilaian

Skor Ya Tidak

1. Sebelumnya saya sudah membaca materi yang akan di pelajari.

(30)

3. Saya melakukan diskusi dengan teman sekelompok mengenai tugas yang diberikan.

4. Saya membantu teman sekelompok dalam mencari informasi baik di internet maupun di buku paket. 5. Saya membantu teman sekelompok dalam membuat

uraian mengenai komentar dan kesimpulan dari informasi yang ditugaskan.

6. Saya menyimak materi yang disampaikan kelompok yang sedang presentasi.

7. Saya mencatat materi yang disampaikan kelompok presentasi

Penilaian :

Skor 1 = Setuju, Skor 0 = Tidak Setuju

Jumlah skor ideal = jumlah siswa keseluruhan X jumlah siswa yang menjawab setuju = 20 x 1

= 20

Tingkat persetujuan = jumlah siswa yang menjawab setuju X 100% Jumlah skor ideal

4. Catatan lapangan

Kunandar (2008:197) menjelaskan bahwa catatan lapangan adalah

Catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan beberapa aspek lainnya dapat dicatat sebagai catatan lapangan dan akan digunakan sebagai sumber PTK.

Melalui catatan yang ditulis selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan mitra dapat melihat sejauh mana permasalahan dalam pembelajaran sudah teratasi. Melalui catatan lapangan juga dapat diperoleh gambaran mengenai keefektifan media internet dan peningkatan literasi informasi siswa. Hasil catatan lapangan yang diperoleh akan peneliti diskusikan dengan mitra kemudian akan peneliti gunakan sebagai sumber dalam penelitian tindakan kelas ini.

(31)

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan untuk melakukan pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan. Alasan menggunakan teknik ini karena untuk melihat sikap dan ekspresi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung serta kondisi kelas secara keseluruhan. Observasi dirasa cocok karena dapat secara langsung mengetahui keadaan kelas dan siswa secara alami.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi penilaian literasi informasi dan penilaian tugas yang digunakan untuk menilai kreativitas, kerjasama dan ketepatan siswa dalam mengerjakan tugas mengolah informasi di internet, membandingkan informasi di buku paket, kemudian menuliskannya kedalam bentuk uraian hingga mempresentasikannya di depan kelas.

Pada penelitian ini, observasi juga dilakukan untuk melihat keefektifan penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah dalam meningkatkan literasi infromasi dengan menggunakan skala Guttman. Skala Guttman juga digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama mengerjakan tugas. Sedangkan untuk melihat aktivitas guru dan siswa secara keseluruhan termasuk melihat peristiwa yang terjadi di kelas, peneliti menggunakan catatan lapangan.

Terdapat tiga fase yang harus dilakukan dalam observasi kelas ini, yaitu pertemuan perencanaan, observasi kelas dan diskusi balikan. Muthmainah (2013:41) menjelaskan bahwa :

Pada tahap pertemuan peneliti menyajikan dan mengamati diskusi perencanaan pengajaran. Data-data yang telah terkimpul lewat hasil observasi kemudian dianalisa. Kemudian peneliti melakukan diskusi balikan dengan mitra untuk mendapatkan hasil penelitian.

(32)

Sukmadinata (2009:221) menjelaskan bahwa studi dokumentasi merupakan “suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen -dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”. Studi dokumentasi berfungsi sebagai sumber data yang berupa kumpulan informasi yang berkaitan dengan suasana saat proses pembelajaran.

Studi dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar nama siswa dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

G. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, peneliti mulai melakukan pengolahan dan analisis data. Menurut Nazir (2003:358) analisis data adalah “ mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkat data sehingga mudah untuk dibaca”. Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data hasil observasi siswa di mulai ketika pra penelitian hingga pelaksanaan tindakan. Data-data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Melalui analisis, data tersebut dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Lestari, 2013:47).

Dalam mengolah data, peneliti menggunakan teknik analisis data model Milles

and Huberman. Milles and Huberman (dalam Sugiyono, 2013:337) “mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Masih dalam sumber yang sama dijelaskan aktivitas dalam analisis data model Milles and Huberman terdiri dari data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification. Langkah-langkah analisis akan dijabarkan sebagai berikut :

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Pada tahap ini peneliti memilih dan merangkum data-data penting yang diperoleh melalui alat pengumpul data yaitu lembar panduan observasi, catatan lapangan serta lembar skala Guttman. Kemudian peneliti membuang data-data yang dianggap tidak penting dalam penelitian ini.

(33)

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah mereduksi data adalah menyajikan data (Data display). “…penyajian data dapat dilakukan kedalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya (Sugiyono, 2013:341). Masih dalam sumber yang sama menyebutkan bahwa yang paling sering digunakan dalam menyajikan data adalah berupa teks yang bersifat naratif. sama halnya dengan penyajian data yang dilakukan peneliti yaitu akan disajikan kedalam bentuk naratif. Penyajian data dilakukan dengan tujuan memudahkan peneliti dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Conclusion Drawing/verification

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Setelah melakukan penyajian data kemudian peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang valid untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan diawal yaitu mengenai peningkatan literasi informasi melalui penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah.

H. Validasi data

Untuk menguji keberhasilan peneliti terhadap hasil penelitian. Validasi data yang akan peneliti lakukan dalam penelitian ini yaitu melalui :

1. Member check

Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2008:168), memaparkan member check adalah : Memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber yang relevan dengan PTK (kepala sekolah, guru, teman sejawat guru, siswa, pegawai, administrasi sekolah, orang tua siswa dan lain-lain) apakah keterangan atau informasi atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga bisa dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya.

Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali data-data yang telah diperoleh selama ini. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat memastikan data-data yang telah diperoleh tidak mengalami perubahan sehingga kesimpulan yang diputuskan teruji kebenarannya.

(34)
(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan dan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. Kesimpulan dan rekomendasi akan dijabarkan sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya mengenai peningkatan literasi informasi melalui penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah, maka dapat disimpulkan :

Pertama,penyusunan perencanaan adalah langkah awal dari keberhasilan

kegiatan pembelajaran. Keharusan dalam menyusun perencanaan dikarenakan kegiatan pembelajaran yang penuh dengan perencanaan dapat berlangsung secara optimal dan lancar. Peneliti memulai perencanaan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan pelaksanaan tindakan dan kondisi kelas, menentukan materi ajar, menentukan metode pembelajaran, mempersiapkan instrumen yang dapat mendukung terlaksananya penelitian dan pengolahan data.

Kedua, dalam kegiatan pembelajaran, internet digunakan sebagai media

dalam mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk menilai literasi informasi. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media internet dilakukan kedalam bentuk tugas, deskripsi tugas yang diberikan kepada siswa mencakup keterampilan-keterampilan yang dapat menguatkan literasi informasi siswa, seperti keterampilan mencari informasi, keterampilan mengidentifikasi informasi, keterampilan mengolah informasi, dan keterampilan mengkomunikasikan informasi

Ketiga, pengamatan yang dilakukan peneliti bertujuan melihat peningkatan

(36)

mengalami peningkatan dan pada pelaksanaan tindakan siklus IV mengalami sedikit penurunan. Pada tindakan I, literasi informasi yang dimiliki siswa masih kurang baik. Hal ini dikarenakan siswa masih salam dalam mengerjakan langkah-langkah tugas. Pada tindakan II meningkat menjadi cukup baik karena siswa sudah mampu mengerjakan langkah-langkah tugas dengan baik walaupun belum sempurna dan pada tindakan III siswa kelas XI IPS B sudah memiliki literasi informasi dengan baik karena sudah mampu mengerjakan langkah-langkah tugas dengn baik. Pada tindakan IV, meskipun mengalami sedikit penurunan, tetapi literasi informasi yang dimiliki siswa masih dapat dikatakan baik. Secara keseluruhan hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa media internet efektif dalam meningkatkan literasi informasi siswa.

Keempat, kendala yang dihadapi peneliti dalam melaksanakan tindakan

adalah : pada tindakan I siswa masih salah dalam mengerjakan langkah-langkah tugas sehingga berdampak pada hasil penilaian literasi informasi, siswa masih belum memahami pentingnya memiliki literasi informasi dalam pembelajaran sejarah, kondisi kelas selama kegiatan pembelajaran masih ribut dan gaduh serta banyak siswa yang tidak memperhatikan,pembagian kelompok pada tindakan I yang ditentukan sendiri oleh siswa cukup menjadi kendala karena menyebabkan perolehan nilai yang timpang dari setiap kelompoknya karena pembagian kelompok tidak merata, pengaturan waktu selama melaksanakan tindakan,pada saat melaksanakan tindakan selalu tidak tepat waktu karena harus menunggu siswa yang datang terlambat,

Kelima, solusi untuk mengatasi kendala pada saat pelaksanaan tindakan

(37)

terbaik. Agar tidak ada kesenjangan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain pembagian kelompok ditentukan oleh guru menjadi kelompok heterogen. Guru harus lebih cermat dalam pengaturan waktu selama kegiatan pembelajaran agar lebih efektif.Agar siswa datang tepat waktu guru memberikan hukuman pada siswa yang datang terlambat yaitu dengan menyanyikan salah satu lagu nasional atau lagu daerah.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat peneliti tawarkan berdasarkan hasil penelitian mengenai peningkatan literasi informasi siswa kelas XI IPS B MAN I Bandung melalui penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah adalah sebagai berikut :

Bagi guru, agar selalu mengikuti perkembangan keterampilan yang harus dimiliki siswa dan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi kedalam kegiatan pembelajaran.

Bagi siswa, agar dapat memanfaatkan internet sebagai media dalam mencari dan melengkapi informasi mengenai materi pembelajaran serta meningkatkan keterampilan yang diperlukan pada abad ke-21 ini.

Bagi sekolah, karena dewasa ini perkembangan teknologi semakin canggih, sekolah harus melengkapi teknologi yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran seperti adanya komputer dan jaringan internet.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, S. Dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Djamarah, S & Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Griffin, P. Dkk. (Eds) (2012). Assesment and Teaching of 21st Century Skills. New York : Springer.

Jihad dan Haris. (2008). Evaluasi Pembangunan. Yogyakarta : Multi Pressindo. Kochhar, S. (2008). Teaching of History. Jakarta : PT. Grasindo.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

LaQuey, T. (1997). Sahabat Internet. Bandung : Penerbit ITB.

Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara. Nazir, M. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Oetomo, B. Dkk. (2007). Pengantar Teknologi Informasi Internet. Yogyakarta : C.V. Andi.

Peters, L. (2011). Pendidikan Global. Jakarta : PT. Indeks.

Saminanto. (2010). Ayo Praktik PTK. Semarang : RaSAIL Media Group. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suhardjono, Dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sukmadinata. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja

(39)

Supriatna, N. (2007) Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung : Historia Utama Press.

Sutarman. (2012). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sutopo, A. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Yusup, P. (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Zainul, A. (2001). Alternative Assesment. Jakarta : PAU-PPAI-UT.

Sumber Jurnal :

Darmanto. (2010). “Kebijakan Afirmatif untuk Gerakan Literasi Televisi Menuju Masyarakat Informasi”.Jurnal Dialog Kebijakan Publik. 10, 18-26.

Mardina, R. (2011). “Potensi Digital Natives dalam Representasi Literasi

Informasi Multimedia Berbasis Web di Perguruan Tinggi”. Jurnal

Pustakawan Indonesia. 11, (1), 5-13.

Wuryanta, EW. (2010). “Literasi Informasi, Masyarakat dan Media Baru : Wacana Masyarakat Informasi dan Dinamika Teknologi Media”. Jurnal Dialog Kebijakan Publik. 10, 1-11.

Sumber Selain Buku dan Jurnal :

(40)

Baskoro, DG. (2011). “Pengaruh Program Pelatihan Literasi Informasi Terhadap Proses, Hasil, Sikap, dan Motivasi Mahasiswa dalam Penulisan Karya Tulis”. Visipustaka (Majalah Perpustakaan). 13, (1), 29-40.

Bundy. Kajian Teoritis. [online] tersedia : http://www. library.unisa.edu.au/about/papers/clever.pdf, [19 September 2013].

Hanakristina. Internet dan Keterampilan Literasi Informasi. [Online] tersedia : http://www.wordpress.com/2010/11/23/Internet-dan-keterampilan-literasi-informasi [4 September 2013].

Lestari, E. (2013). Upaya meningkatkan kemampuan beranalogi siswa melalui penggunaan media film dalam proses pembelajaran sejarah. Skripsi

jurusan pendidikan sejarah FPIPS UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Muthmainah, R. (2013). Penerapan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Pemahaman Kesejarahan Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sejarah.

Skripsi jurusan pendidikan sejarah FPIPS UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Purba, H. Internet Dan Keterampilan Literasi Informasi. [online] tersedia : http://www.wordpress.com/2010/11/23/Internet-dan-keterampilan-literasi-informasi [4 September 2013].

Purbo, O. Perkembangan Teknologi Informasi dan Internet di Indonesia. [online] Tersedia : http://www.ericfacility.net/ericdigest/ed450069.html.2000 [4 September 2013].

Rindyasari. (2008). Literasi Informasi Guru : Studi Kasus SMA Perguruan Islam Al-Izhar Pondok Labu. Skripsi jurusan ilmu perpustakaan FIB UI Jakarta :

(41)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MAN 1 Kota Bandung Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : XI IPS/ Ganjil Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa Negara-negara Tradisional

Kompetensi Dasar : 1.4. Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan-kerajaan Islam di indonesia

Indikator : 1.4.1 Mendeskripsikan berbagai kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia

1.4.2 Menginterpretasi berbagai peninggalan dari kerajaan-kerajaan tersebut yang terdapat di lingkungan sekitarnya

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar dari media internet dan metode diskusi, siswa diharapkan dapat :

1. Mengumpulkan informasi yang didapatkan dari internet dan buku sumber mengenai bukti-bukti dan sumber-sumber berita mengenai berdirinya kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia melalui pengerjaan tugas. 2. Mengidentifikasi informasi yang didapatkan dari internet dan buku sumber

mengenai letak kerajaan, kehidupan politik, ekonomi, dan sosial kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia dengan membandingkan informasi yang didapat dari buku sumber melalui pengerjaan tugas

(42)

kerajaan-4. Menafsirkan peninggalan-peninggalan dari kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia melalui presentasi.

5. Menyimpulkan informasi mengenai kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia melalui pengerjaan tugas.

B. Materi Pembelajaran

1. Kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka yaitu Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan

Malaka, dan Kerajaan Aceh.

2. Kerajaan Islam di Pulau Jawa yaitu Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, dan Kerajaan Mataram.

3. Kerajaan Islam di Indonesia Timur yaitu Kerajaan Gowa dan Tallo serta Kerajaan Ternate dan Tidore.

4. Letak kerajaan, silsilah raja, peninggalan-peninggalan kebudayaan dari kerajan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia.

5. Perkembangan kehidupan politik, ekonomi, dan sosial kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia.

6. Keruntuhan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia.

C. Metode Pembelajaran Metode diskusi

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal (15 menit)

Nilai karakter yang diharapkan : menegakkan disiplin Orientasi :

a. Guru mengucapkan salam b. Guru mengecek kehadiran siswa

(43)

Apersepsi :

Guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi tentang proses dan latar belakang munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia. Melalui ceramah guru membahas inti materi kerajaan Demak, kerajaan Mataram, dan kerajaan Gowa dan Tallo.

2. Kegiatan inti (90 menit)

Nilai karakter yang diharapkan : kerjasama dan komunikatif.

Pada pertemuan sebelumnya kelas di bagi menjadi 5 kelompok. 1 kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian guru memberi tema berbeda kepada setiap kelompok, yaitu :

a. Kelompok 1 : Kerajaan Samudera Pasai b. Kelompok 2 : Kerajaan Malaka

c. Kelompok 3 : Kerajaan Aceh d. Kelompok 4 : Kerajaan Banten

e. Kelompok 5 : Kerajaan Ternate dan tidore Deskripsi tugas :

1. Setiap kelompok mencari informasi di internet mengenai letak kerajaan, silsilah raja, peninggalan, dan kehidupan politik, ekonomi serta sosial dari kerajaan masing-masing kelompok.

2. Informasi yang didapatkan kemudian di print dan ditempelkan di kertas karton.

3. Setelah mendapatkan informasi di internet, kemudian kelompok mencari informasi di buku sumber dengan materi yang sama dan di tulis di kertas karton.

4. Setiap kelompok mengomentari informasi yang didapat dari internet kemudian membandingkan dengan informasi yang didapat dari buku sumber, uraian ditulis di kertas karton.

(44)

6. Informasi yang didapatkan dan uraian yang ditulis di kertas karton dibuat seperti peta konsep.

Eksplorasi :

Sebelum melakukan presentasi, guru menginstruksikan siswa untuk membaca sumber bacaan dan mendiskusikan materi tugas dengan kelompoknya. Guru memberikan waktu selama 20 menit.

Elaborasi :

a. Guru memberikan waktu selama 10 menit kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil tugas dan menjelaskan materi tugas

b. Setiap siswa menuliskan hasil diskusi secara keseluruhan.

c. Guru memfasilitasi siswa untuk dapat mengungkapkan gagasannya melalui diskusi.

Konfirmasi :

a. Guru mengumumkan nilai dari hasil presentasi dan diskusi setiap kelompok.

b. Guru memberikan reward kepada kelompok dengan nilai tertinggi. 3. Kegiatan akhir (15 menit) :

Refleksi :

Guru bersama dengan siswa mengambil kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Penugasan :

Guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca kembali materi pada pertemuan ini melalui catatan yang telah dibuat siswa secara mandiri.

Penutup :

(45)

E. Sumber, Alat, Dan Media Pembelajaran 1. Sumber belajar

a. Buku teks sejarah kelas XI program IPS : Badrika, I. (2006). SEJARAH untuk SMA kelas XI. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

b. Buku teks sejarah kelas XI program IPS : Supriatna, N. (2007). Sejarah untuk kelas XI SMA Jilid 2. Bandung : Grafindo Media Pratama.

c. Buku teks sejarah kelas XI program IPS : Makmur, Tarunasena. (2009). Sejarah SMA/MA untuk kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu

Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional. d. LKS

e. Sumber-sumber internet 2. Alat

Whiteboard 3. Media

Peta konsep yang terbuat dari kertas karton yang berisi hasil tugas siswa mengenai materi pembelajaran pada pertemuan ini

F. Penilaian

 Produk : Penilaian tugas

 Performance : Penilaian menceritakan informasi melalui diskusi dan penilaian mengkomunikasikan informasi secara lisan melalui presentasi

Bandung, Oktober 2013 Guru Peneliti,

(46)

Hari dan Tanggal : Selasa, 29 Oktober 2013

WAKTU KETERANGAN

06.45

07.00

07.10

07.25

07.30

07.50

08.05

08.02

Guru memasuki kelas dan menunggu beberapa siswa yang datang terlambat. Selagi menunggu, guru mengajak siswa untuk memungut sampah yang ada dikelas kemudian membuangnya di tempat sampah

- Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

- Guru mengecek kehadiran siswa, tiga siswa tidak hadir tanpa keterangan, dua siswa dispensasi

- Guru mengecek kesiapan siswa

Guru menyinggung materi pertemuan sebelumnya melalui pertanyaan “siapa yang mau menjelaskan bagaimana munculnya kerajaan Islam di Indonesia? Apa saja hal-hal yang melatarbelakanginya?”. Seorang siswa bernama FM mengacungkan tangan dan berusaha menjawabnya, “karena untuk dijadikan kekuatan Islam di Indonesia dan menjadi jalan untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia”. Guru memberi komentar “iya, bagus sekali jawabannya. Ada yang mau menambahkan atau mempunyai jawaban lain?” Namun siswa tidak ada lagi yang mengacungkan tangan. Begitupun ketika guru menawarkan jika ada siswa yang ingin bertanya, siswa masih tidak ada yang mengacungkan tangan

Berbarengan dengan bel jam pelajaran pertama berbunyi, guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan tugas, ternyata semua kelompok belum selesai mengerjakan.

Waktu yang seharusnya digunakan untuk presentasi, menjadi digunakan untuk menyelesaikan tugas. Setiap kelompok sibuk menyelesaikan tugas dan guru berkeliling kelas mengunjungi setiap kelompok dengan menawarkan apabila ada yang ingin ditanyakan perihal tugas.

Siswa mendiskusikan hasil tugas yang sedang dikerjakan, tampak di setiap kelompok ada beberapa anggota yang tidak memperhatikan diskusi. Setelah selesai diskusi, guru mengarahkan peraturan presentasi.

Kelompok pertama tampil, hampir keseluruhan siswa tidak memperhatikan, beberapa siswa ada yang sibuk menggunakan HP-nya.

(47)

08.10

08.18

08.25

08.30

08.45

mengkondusifkan kelas.

Kelompok tiga tampil, karena presentasinya cukup menarik, kelompok tiga mampu membuat audiens menyimak dengan baik.

Kelompok empat tampil, audiens masih tetap menyimak presentasi dengan baik karena penyaji mampu menarik perhatian audiens

Kelompok lima tampil, siswa sudah mulai bosan dengan pembelajaran, ada beberapa siswa yang kembali bermain dengan HP dan mengobrol dengan teman sebangkunya.

Guru mengomentari keseluruhan penampilan, mengoreksi tugas dan menjelaskan materi yang ditugaskan. Kemudian guru memberi motivasi agar di pertemuan selanjutnya siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Setelah itu guru mengajak siswa mengambil kesimpulan dari materi pertemuan ini.

Pembelajaran berakhir.

Catatan Lapangan Siklus II Hari dan Tanggal : Selasa, 12 November 2013

WAKTU KETERANGAN

06.45

07.00

07.10

07.25

Guru memasuki kelas dan menunggu beberapa siswa yang datang terlambat. Selagi menunggu, guru mengajak siswa untuk memungut sampah yang ada dikelas kemudian membuangnya di tempat sampah

- Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa - Guru mengecek kehadiran siswa, dua siswa tidak tanpa keterangan, dua

siswa sakit, satu siswa ijin - Guru mengecek kesiapan siswa

Guru mengeluarkan peta konsep dan memberikan penjelasan mengenai keterhubungan materi pertemuan sebelumnya dengan pertemuan ini. Ketika guru sedang menjelaskan, siswa bernama AS mengajukan pertanyaan, “Bu, apakah kesenian di Bali saat ini merupakan hasil dari akulturasi dengan Hindu-Budha?”.

(48)

07.45

08.05

08.12

08.20

08.27

08.35

08.40

tugas dan guru berkeliling mengecek pekerjaan siswa. Kelompok 1, 3, 4, dan 5 hanya beberapa orang yang mengerjakan tugas, kelompok 2 setiap anggota saling membantu.

Siswa mendiskusikan hasil tugas yang sedang dikerjakan, guru berkeliling untuk melihat apa yang sedang didiskusikan setiap kelompok. Kelompok 3 setiap anggota menyimak diskusi dan saling menceritakan. Kelompok 1, 2, 4, dan 5 hanya beberapa orang yang menyimak dan menceritakan informasi. Kelompok pertama tampil adalah kelompok 3 dengan tema contoh akulturasi budaya Hindu-Budha, Islam dengan budaya lokal Indonesia di bidang kepercayaan/ajaran. Yang ditunjuk oleh guru adalah siswa bernama AS. Kondisi kelas kondusif, seluruh audiens memperhatikan penyaji.

Kelompok tampil kedua adalah kelompok 1 dengan tema contoh akulturasi budaya Hindu-Budha, Islam dengan budaya lokal Indonesia di bidang tradisi dan upacara. Yang ditunjuk untuk presentasi adalah HMA. Beberapa audienas ada yang tidak memperhatikan

Kelompok tampil ketiga adalah kelompok 5 dengan tema contoh akulturasi budaya Hindu-Budha, Islam dengan budaya lokal Indonesia di bidang pemerintahan. Kelompok ini diwakili oleh FMN. Kondisi kelas masih kondusif.

Kelompok tampil keempat adalah kelompok 2 dengan tema contoh akulturasi budaya Hindu-Budha, Islam dengan budaya lokal Indonesia di bidang pendidikan. Yang ditunjuk untuk presentasi adalah PP. Pada pertengahan presentasi kelas cukup ribut, guru dengan tegas menegur siswa agar memperhatikan penyaji.

Kelompok tampil terakhir adalah kelompok 4 dengan tema contoh akulturasi budaya Hindu-Budha, Islam dengan budaya lokal Indonesia di bidang ekonomi. Siswa bernama RA menjadi perwakilan kelompok 4 untuk mempresentasikan tugas yang telah dikerjakan. Hampir kesleuruhan audiens memperhatikan.

(49)

08.45 Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru menugaskan siswa membaca materi selanjutnya..

Catatan Lapangan Siklus III Hari dan Tanggal : Selasa, 26 November 2013

WAKTU KETERANGAN

06.45

07.00

07.25

07.45

08.05 08.15 08.25 08.35

- Guru memasuki kelas dan mengajak siswa untuk memungut sampah yang ada dikelas kemudian membuangnya di tempat sampah

- Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa - Guru mengecek kehadiran siswa, dua siswa tidak hadir tanpa keterangan,

dua siswa sakit, satu siswa ijin - Guru mengecek kesiapan siswa

Guru menjelaskan materi belajar pada pertemuan ini dengan media powerpoint. Ditengah-tengah penjelasan guru mengajukan pertanyaan kepada murid. Murid tidak ada yang menjawab, kemudian guru mengatakan bahwa setiap siswa yang mengajukan pertanyaan akan diberi nilai tambahan, setelah itu ada beberapa siswa yang berusaha menjawab.

Berbarengan dengan bel jam pelajaran pertama berbunyi, guru mengarahkan siswa untuk duduk secara berkelompok dan mengeluarkan informasi yang didapat dari internet, mengeluarkan buku paket dan kertas karton. Guru menjelaskan langkah-langkah tugas. Siswa mulai mengerjakan tugas dan guru berkeliling mengecek pekerjaan siswa. Setiap anggota kelompok saling membantu dalam mengerjakan.

Siswa mendiskusikan hasil tugas yang sedang dikerjakan, guru berkeliling untuk melihat apa yang sedang didiskusikan setiap kelompok. Setiap anggota menyimak diskusi dengan baik.

Kelompok pertama tampil, kondisi kelas kondusif.

Kelompok dua tampil, sebagian besar audiens masih tetap memperhatikan. Kelompok tiga tampil, hampir semua audiens menyimak.

(50)

08.45

08.55

09.00

Kelompok lima tampil, siswa sudah mulai bosan dengan pembelajaran, ada beberapa siswa yang kembali bermain dengan HP dan mengobrol dengan teman sebangkunya.

Guru mengomentari keseluruhan penampilan dan menjelaskan materi yang ditugaskan. Guru mengumumkan kelompok dengan nilai terbaik, yaitu kelompok 3 dan 4. Guru memberi tambahan nilai dan mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pada pertemuan ini.

Sebelum pembelajaran berakhir, guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.

Catatan Lapangan Siklus IV Hari dan Tanggal : Rabu, 6 Januari 2014

WAKTU KETERANGAN

06.45

07.00

07.25

- Guru memasuki kelas dan mengajak siswa untuk memungut

Gambar

Gambar 3.1 Adopsi Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari Kemmis dan Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Dalam lontaraq juga dijelaskan nasihat-nasihat bijak sebagai penuntun orang-orang bugis dalam mengarungi kehidupan, isinya cenderung pada pesan yang mengatur norma sosial,

ketentuan mengenai Pengeluaran 1.566.000.0000 saham baru dari simpanan (portapel) melalui PUT II (Right Issue II) kepada para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka Penerbitan

Sesuai ketentuan Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor. 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dan

 Mengumpulkan informasi ajaran Kitab Suci tentang manusia sebagai Citra Allah (misalnya dalam Kej 1:26-31)  Mengumpulkan informasi dari buku-buku atau dokumen.. ajaran Gereja

Obyek dalam penelitian ini adalah pengaruh aset pajak tangguhan, diskresioner akrual, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan

Untuk mengajukan pengampunan pajak terdapat beberapa tahapan proses yang dilakukan oleh wajib pajak CV JUNA diantaranya mengakui harta dan hutang yang belum dilaporkan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Hasil Uji F dengan α = 5% menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Kabupaten/Kota dan tingkat pengangguran berpengaruh