• Tidak ada hasil yang ditemukan

DS FAQIH TRI ATMAJA C9507088

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DS FAQIH TRI ATMAJA C9507088"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI FASHION RETAIL

PINED WEARHOUSE PERIGEE

MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Memenuhi Syarat dalam Meraih Gelar Ahli Madya Diploma III Desain Komunikasi Visual

Disusun Oleh : DS FAQIH TRI ATMAJA

C9507088

PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)

commit to user

(4)

commit to user

MOTTO

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala

anugerah, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini dengan tema ”PERANCANGAN MEDIA PROMOSI FASHION

RETAIL PINED WAREHOUSE PERIGEE MELALUI DESAIN KOMUNIKASI

VISUAL”. Tugas akhir ini disusun guna memenuhi syarat dalam meraih gelar

Ahli Madya Diploma III Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Sastra dan

Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segenap kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada;

1. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Diploma III

Desain Komunikasi Visual beserta dosen dan segenap karyawan.

3. Nindyah Widyamurti, S.Sn. selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu dan pikiran ditengah-tengah kesibukannya, dalam

memberikan arahan, sharing dan bimbingannya kepada penulis selama ini. 4. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II atas segala

kemudahan waktu dalam setiap konsultasi dan bimbingan selama penulis

(7)

commit to user

vii

5. Aditya Pratama selaku owner “Pined Wearhouse Perigee” atas segala bantuan, sharing dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Seluruh Staff Tata Usaha dan segenap karyawan D3 Desain Komunikasi

Visual atas segala kemudahannya dalam setiap pengurusan dan administrasi.

7. Seluruh teman-teman di Diploma III Desain Komunikasi Visual yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu, namun keberadaan kalian telah

mengukir kenangan dalam benak penulis.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dari semuanya, Tugas Akhir

ini tidak akan pernah selesai. Penulis tidak dapat berbuat banyak untuk membalas

jasa kalian semua, semoga Allah SWT yang akan memberikan balasannya. Sekali

lagi penulis mengucapkan terima kasih.

Surakarta, 21 Januari 2013

(8)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Perancangan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DATA ... 4

A. Latar Belakang ... 4

1. Data Perusahaan ... 4

2. Sejarah Perusahaan...4

3. Deskripsi Logo Pined Wearhouse Perigee ... 8

4. Graphic Standard Manual ... 11

5. Tagline ... 16

6. Struktur Organisasi ... 17

B. Data Produk ... 19

C. Promosi ... 25

D. Unique Selling Proposition (USP) ... 28

E. Positioning ... 28

F. Target ... 29

(9)

commit to user

ix

1. The Goods Dept ... 32

2. Affairs ... 38

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 42

A. Konsep Karya ... 42

B. Konsep Perancangan ... 43

C. Strategi Kreatif ... 48

D. Teknik Pelaksanaan ... 54

1. Strategi Visual Secara Umum ... 54

2. Strategi Visual Verbal ... 54

3. Strategi Visual Non Verbal ... 57

E. Perancangan Media ... 64

1. Corporate Identity ... 64

2. Marketing Tools ... 72

3. Merchandising ... 76

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 79

A. Corporate Identity ... 79

1. Signage System ... 79

2. Business Stationery ... 81

B. Marketing Tools ... 95

1. MediaOnline ... 95

2. MediaOffline ... 100

C. Merchandising ... 103

BAB V PENUTUP ... 108

A. Kesimpulan ... 108

(10)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1: Foto interior blok kasir “Pined Wearhouse Perigee” ... 21

Gambar II.2: Foto interior display denim “Pined Wearhouse Perigee” ... 21

Gambar II.3: Visual merchandise display “Pined Wearhouse Perigee” ... 22

Gambar II.4: Visual merchandise pakaian dan accessorieswanita ... 22

Gambar II.5: Visual merchandise display “Pined Wearhouse Perigee” ... 22

Gambar II.6: Foto Produk Pined Perigee (Panelled Shirt Series) ... 23

Gambar II.7: Foto Produk Pined Perigee (Red Maiden Jacket) ... 23

Gambar II.8: Foto produk Flashy Shop (Bursting Flow White Lines) ... 23

Gambar II.9: Foto produk Flashy Shop (Sibe Sheer Two) ... 23

Gambar II.10: Foto produk The Original Quzzy (Hunt Flanel & Chino Grey)... 24

Gambar II.11: Foto produk The Original Quzzy (Sweater Grey & Chino Olive) ... 24

Gambar II.12: Foto produk Nordhen Basic (Adios Serigrafia)... 24

Gambar II.13: Poster dan leaflet event “Year End Sale”... 25

Gambar II.14: Poster dan leaflet event “Mid Year Sale” ... 25

Gambar II.15: Salah satu event yang disponsori oleh “Pined Wearhouse Perigee” .... 26

Gambar II.16: Screen capture halaman twitter “Pined Wearhouse Perigee” ... 27

Gambar II.17: Screen capture halaman facebook “Pined Wearhouse Perigee” ... 27

Gambar II.18: Poster event Brighspot Market yang diadakan oleh Future10 ... 34

Gambar II.19: Poster event Geeks And Freaks oleh The Goods Dept. ... 34

Gambar II.20: Foto front showroom The Goods Dept. ... 35

Gambar II.21: Foto interior area Men’s Apparel di dalam The Goods Dept. ... 36

Gambar II.22: Foto interior area Women’s Apparel di dalam The Goods Dept. ... 36

Gambar II.23: Foto Produk Monstore (Bitch Please Tee Dark Grey) ... 37

Gambar II.24: Foto Produk Monstore (Eye Side Pocket Knit Dress) ... 37

Gambar II.25: Foto Poster Produk Txture Asia (Txture Exclusive Collection) ... 37

Gambar II.26: Poster event “Pot Meets Affairs” yang diadakan oleh Affairs ... 39

(11)

commit to user

xi

Gambar II.28: Foto interior dan display Affairs bagian depan... 40

Gambar II.29: Foto interior dan display Affairsbagian belakang ... 40

Gambar II.30: Foto Produk Affairs (Season DCDNC/DCDNT) ... 41

Gambar II.31: Foto Produk Stargazers (Neptune As A Boy - Horse) ... 41

Gambar II.32: Foto Produk Stargazers (Venus As A Girl – Arose #2) ... 41

(12)

commit to user

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI FASHION RETAIL PINED WEARHOUSE PERIGEE

MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Ds Faqih Tri Atmaja1

Nidyah Widyamurti, S.Sn.2 Esty Wulandari, S.Sos., M.Si.3

ABSTRAK

2013. Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Media Promosi Pined

Wearhouse Perigee Melalui Desain Komunikasi Visual. Adapun masalah yang

dikaji adalah bagaimana melakukan sebuah aktifitas promosi yang estetis dan

kreatif untuk diaplikasikan pada Pined Wearhouse Perigee sebagai sebuah fashion retail yang berfokus pada produk-produk pakaian dari local brand maupun local geniusyang berkualitas dan ready to wear. Pined Wearhouse Perigee hadir seiring dengan berkembangnya masyarakat kalangan middle class di Indonesia yang menuntut hadirnya sebuah fashion retail yang berkualitas. Menghadapi tantangan pasar adalah konsekuensi yang harus dilalui setiap brand, sehingga diperlukan sebuah kreatifitas dan passion sebagai amunisi tersendiri. Kerjasama antara retail store dan local brands adalah sinergi tersendiri yang saling mendukung untuk bisa terus eksis dan bertahan di tengah serangan kapital-kapital besar dari department storeasing yang gencar masuk ke pasar lokal.

1

Mahasiswa Jurusan D3 DKV dengan NIM C 9507088 2

Dosen Pemimbing I 3

(13)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, Indonesia mengalami perkembangan dan stabilitas yang

sangat pesat dalam bidang fashion, teknologi dan seni desain. Percampuran faktor-faktor fundamental budaya barat dan budaya timur yang kuat

memungkinkan budaya Indonesia dapat berkembang secara baik, juga karena

adanya partisipasi dari segala kemajemukan aspek budaya yang ada di Indonesia.

Sekitar 10 tahun silam pola dan gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia

yang hedonis merangsang pemenuhan kebutuhan dan perubahan yang up to date.

Karena tuntutan dan kebutuhan pasar yang tinggi, maka dunia kreatif dan fashion

di Indonesia melahirkan inovasi baru dengan membuat toko-toko baju yang

dikenal dengan istilah distribution outlet atau fashion retail, sebagai sebuah tempat penjualan dan distribusi produk yang menjadi penghubung antara

produsen dengan konsumen.

Melihat antusias pasar di Indonesia yang tinggi terhadap fashion, membuat banyak orang tertarik untuk membangun bisnis tersebut sehingga menyebabkan

pertumbuhan distro dan retail menjadi berkembang cepat. Saat ini, kondisi penduduk Indonesia menjadi negara yang masuk dalam kategori middle income,

maka sedikit demi sedikit muncul konsumen-konsumen baru yang berada dalam

(14)

selera dan daya beli konsumen middle-class menuntut hadirnya sebuah retail yang menghadirkan produk-produk dari local genius yang lebih berkualitas. Hal ini dapat kita perhatikan dengan nilai(image) distro yang mulai menurun dalam 2 tahun terakhir. Brand-brand yang dahulunya hadir dan eksis dalam kancah dunia distro kini pun mulai memudar.

Agar dapat bersaing maka setiap usaha memerlukan ciri khas dari produk

industri itu sendiri, dan hal yang tidak kalah penting adalah kegiatan promosi.

Dalam dunia pemasaran, promosi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh

sebuah perusahaan retail untuk memperkenalkan produk yang mereka jual kepada masyarakat. Salah satu fashion retail yang sedang berkembang saat ini adalah ”Pined Warehouse Perigee” yang berdiri sejak tahun 2008. Pada awalnya ”Pined

Warehouse Perigee” merupakan sebuah fashion retail yang berbasis distro, bahkan bisa dibilang termasuk pioneer distro di kota Solo. Seiring dengan perkembangan brand yang terus meningkat dan minat konsumen yang cukup

tinggi, maka ”Pined Warehouse Perigee” mengembangkan konsepnya menjadi

sebuah platform bagi brand yang memfokuskan produk mereka pada segmen

premium class, maka secara tidak langsung target market dari retail ini pun harus dialihkan untuk naik level menjadi middle-high.

Dengan kondisi yang seperti ini, maka sangat diperlukan sekali adanya

perubahan atau gebrakan, baik dalam segi promosi maupun inovasi dalam

penjualan produk untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, perlu

adanya perancangan media promosi yang tepat dengan menggunakan media

(15)

commit to user

identitas sebagai sebuah premium-class retail sehingga mendapatkan brand awardness dari konsumen. Untuk itu penulis ingin mengambil tema

”PERANCANGAN MEDIA PROMOSI FASHION RETAIL PINED

WEARHOUSE PERIGEE MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL” agar

dapat menampilkan dan memperkenalkan fashion retail ”Pined Warehouse Perigee” kepada konsumen melalui aktifitas promosi yang menarik dan kreatif.

B. Rumusan Masalah

Beberapa uraian diatas dapat dirumuskan bahwa masalah yang dihadapi

untuk mempromosikan “Pined Warehouse Perigee” antara lain :

1. Bagaimana merancang aktifitas promosi yang menarik dan kreatif agar

masyarakat dapat mengenal dan tertarik pada fashion retail “Pined Warehouse Perigee” melalui desain komunikasi visual.

2. Bagaimana merancang media promosi fashion retail ”Pined Warehouse Perigee” yang estetis dan komunikatif kepada target audience.

C. Tujuan Perancangan

1. Merancang aktifitas promosi yang menarik dan kreatif agar masyarakat dapat

mengenal dan tertarik pada fashion retail ”Pined Warehouse Perigee” melalui desain komunikasi visual.

(16)

commit to user

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Latar Belakang 1. Data Perusahaan

a. Nama Perusahaaan : “Pined Wearhouse Perigee”

b. Alamat Perusahaan : Jl. Dr. Radjiman No. 234 Solo, Indonesia

c. Pemilik Perusahaan : Aditya Pratama

2. Sejarah perusahaan

Perkembangan dunia fashion lokal beberapa tahun ini telah memunculkan banyak desainer maupun brand baru yang membawa amunisi

passionyang berbeda-beda tentunya. “Pined Wearhouse Perigee” hadir sebagai salah satu fashion retail di kota Solo yang menyediakan produk-produk pakaian dari desainer maupun brand-brand yang berkualitas. Dengan target market yang berada diantara umur 18-35tahun, bisa dikatakan “Pined Wearhouse Perigee” merupakan fashion retail yang memfokuskan penjualan produk pakaian untuk anak muda. Letak strategis yang berada di pusat

perbelanjaan di kota Solo, memungkinkan sekali bagi mereka untuk menjaring

konsumen yang peduli dan addictakan dunia fashion pada khususnya.

Sebagai dampak dari munculnya krisis moneter yang melanda

Indonesia ditahun 1998 maka harga-harga pakaian import yang masuk ke pasar Indonesia pun ikut menjulang tinggi. Tentunya ini merupakan sebuah

cambukan bagi anak muda yang up to date dan peduli akan kebutuhan fashion

(17)

commit to user

bahwasanya brand-brand import memiliki nilai kualitas dan personal pride

yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk-produk lokal yang berada di

pasaran.

Namun disisi lain, justru kondisi krisis moneter ini memicu sebuah

langkah positif bagi mereka anak muda yang kreatif untuk membentuk sebuah

industri local clothing yang memproduksi pakaian mereka sendiri dengan desain dan bahan yang berkualitas. Dengan bekal pengetahuan tentang lifestyle

dan fashion yang up to date, mereka berinisiatif dan berusaha semaksimal mungkin agar hasil produksi mereka sesuai dengan standar hasil produksi dari

brand import yang mereka konsumsi. Pada awalnya konsumen mereka pun berawal dari sebuah komunitas kecil, namun lambat laun mereka mendapatkan

respon yang positif dari masyarakat luas.

Seiring berjalannya waktu, minat konsumen akan produksi local clothingsemakin tinggi, sehingga lahirlah beberapa brandlokal yang semakin eksis dan memfokuskan diri pada produksi pakaian, seperti: Riotic, Anonim UNKL347, Ouval Research, Boardrider&Co dan lain sebagainya. Munculnya trend baru tersebut yang dibarengi dengan antusias dan personal pride

konsumen yang tinggi, berimbas dengan hadirnya trend distro (distribution outlet), yaitu sebuah toko atau retail yang khusus menjual produk-produk hasil produksi local clothing tersebut. Tentunya ini adalah sebuah kerjasama yang baik, karena melalui distro mereka dapat mendistribusikan barang-barang

mereka kepada konsumen. Sampai akhirnya kini kita bisa meihat wabah distro

(18)

Berawal ditahun 2008, “Pined Wearhouse Perigee” berdiri dengan

konsep retail berbasis distro dengan nama Pined Industry. Aditya Pratama mencoba merambah ke dunia distro dengan basic berdagang batik yang telah dimulai oleh keluarganya melalui Batik Adityan di daerah Laweyan Solo. Tepatnya pada tanggal 06 Juni 2008 Pined Industry resmi hadir di Jl. Dr. Radjiman No.234 Solo dengan menggandeng sekitar 25 local clothing brands

yang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Solo. Sebagai salah satu

pioneer distro di kota Solo, tentunya Pined Industry menjadi sebuah tempat yang bergengsi bagi kaum muda yang peduli akan kebutuhan trend fashion di masa itu.

Lambat laun seiring berjalannya waktu pada tahun 2011, omset dari

Pined Industry semakin menurun. Memang harus diakui, kejenuhan pasar akan dunia distro mulai muncul. Hal ini disebabkan karena maraknya local clothing

yang muncul dan memasarkan produknya di distro, akan tetapi tidak diikuti

dengan kualitas desain dan bahan yang maksimal. Bahkan beberapa clothing line mulai mencetak produknya secara mass production, dimana hal tersebut tentunya bertentangan dengan konsep distro yang hanya menjual produknya

secaralimited untuk menjaga nilai eksklusifitas.

Kondisi tersebut akhirnya memaksa mereka untuk melakukan sebuah

inovasi baru, tepatnya bulan Agustus 2011 mereka mengubah konsep Pined Industry dari sebuah distro (distribution outlet) menjadi sebuah fashion retail

(19)

commit to user

yang peduli akan kebutuhan fashion dan memiliki personal pride yang tinggi. Dengan berubahnya konsep yang secara tidak langsung akan mempengaruhi

dan mengubah pola pikir customer, maka mereka memutuskan untuk mengubah nama mereka menjadi “Pined Wearhouse Perigee”. Perubahan nama

tersebut dimaknai dengan Pined,sebagai nama awal mereka yang telah cukup dikenal masyarakat sebagai sebuah Wearhouse, yaitu rumah bagi pakaian-pakaian yang berkualitas, dan Perigee yang berarti sebuah titik lintasan atau jalan terang menuju bintang.

Untuk membangun sebuah fashion retail yang menaungi brand-brand

lokal berkualitas, “Pined Wearhouse Perigee” memiliki proses kurasi produk

yang ketat. Selain dari segi kualitas bahan, konstruksi rancangan dan branding

yang bagus, sebuah produk haruslah memiliki desain yang original dan

kreativitas yang unik sehingga dapat masuk di “Pined Wearhouse Perigee”. Hal

ini dilakukan agar para vendor baik dari local brands maupun local designer

dapat membangun industri fashion secara progresif, sehingga masyarakat lebih mengapresiasi produk dan dan desain hasil karya anak bangsa.

Untuk mengimbangi hal tersebut, maka “Pined Wearhouse Perigee”

menghadirkan Green Books Café, salah satu coffe shop terkemuka di kota Solo untuk mengisi space di lantai 2 dan rooftop dari bangunan “Pined Wearhouse Perigee” tersebut. Melihat perkembangan yang terus meningkat, maka “Pined

Wearhouse Perigee” semakin yakin dengan langkahnya untuk menjadi sebuah

(20)

concept store yang menarik. Karena display dan interior yang menarik dan letak “Pined Wearhouse Perigee” yang berada di pusat perbelanjaan di kota

Solo, maka tak jarang banyak mencuri perhatian para pengguna jalan sehingga

mereka tertarik untuk sekedar mampir atau belanja di “Pined Wearhouse

Perigee”.

3. Deskripsi Logo Pined Wearhouse Perigee

Logo merupakan wujud visual dari sebuah brand dan memiliki peran yang sangat penting dalam perancangan media promosi yang estetis dan

komunikatif. Sebuah logo tentunya memiliki konsep dan definisi yang jelas

sesuai dengan jenis dan karakteristik dari brand tersebut. Berikut tinjauan deskripsi, definisi dan konfigurasi dari logo “Pined Wearhouse Perigee”:

a. Bentuk

Secara bentuk visual logo “Pined Wearhouse Perigee” memiliki

karakter berupa initial letter logo dengan huruf P yang berada dalam lingkaran dan teks PINED yang tertulis dalam format strikethrough.

Sebuah lingkaran yang didalamnya terdapat huruf P yang

menjulang ke atas sebelah kanan, merupakan sebuah simbol yang memiliki

arti “Pined Wearhouse Perigee” sebagai sebuah platform tempat berkumpulnya produk-produk local genius yang berkualitas, dan teks PINED yang tertulis dalam format strikethrough yang disatukan dengan garis horizontal di tengah huruf, memiliki makna sebagai sebuah kesatuan

yang memilki visi dan misi yang sama dalam semua aspek dan

(21)

commit to user

b. Tipografi

Penggunaan tipografi pada logo “Pined Wearhouse Perigee”

menggunakan kategori huruf Sans Serif yang telah melalui proses distorsi sedemikian rupa untuk mendapatkan karakter dan hasil yang berbeda. Initial letter yang terdapat pada logogram “Pined Wearhouse Perigee” menggunakan master jenis font Walkway Bold (Sans Serif).

Sedangkan untuk logotype yang terdapat pada logo “Pined Wearhouse Perigee” menggunakan jenis font Century Gothic (Sans Serif).

c. Warna

Pemilihan warna dasar untuk logo “Pined Wearhouse Perigee”

adalah warna hitam. Dalam hal ini, hitam memilki arti elegan,

kemakmuran, keberanian, dan independent. Selain itu hitam memiliki filosofi sebagai warna yang menyerap semua cahaya dalam spectrum

(22)

fashion retail yang menaungi banyak brand di dalamnya dapat menyerap semua aspek, baik dari segi produk maupun konsumen.

d. Konfigurasi

Berikut ini adalah panduan ukuran konfigurasi dasar penerapan

logo “Pined Wearhouse Perigee”.

1) Ukuran Minimal Absolut

Untuk menjamin keterbacaan logo, maka diberlakukan tinggi

minimal absolute sebagai berikut :

2) Ukuran Ideal Bidang A4

Ukuran logo pada sebuah bidang harus proporsional. Jika

bidang yang tersedia adalah A4 (210 mm x 297 mm), maka ukuran

tinggi ideal yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

3) Perbandingan Umum

Ukuran Logo yang diwajibkan pada dasarnya adalah

proporsional sesuai dengan spesifikasi dan ukuran logo tersebut.

Lebih kecil dari ukuran tersebut masih diperkenankan selama

(23)

commit to user

4. Graphic Standart Manual

Logo “Pined Wearhouse Perigee” terdiri dari logogram yang berupa

initial letter huruf P dalam sebuah lingkaran dan logotype berupa teks PINED yang tertulis dalam format italic danstrikethrough yang keduanya dapat berdiri secara terpisah.

a. Spesifikasi Ukuran

x: 1cm

(24)

c. Clear Area

d. Skala

Pembesaran logo melalui skala tersebut diatas berlaku sampai tak

terhingga, sedangkan pengecilan logo berlaku sampai dengan ukuran

(25)

commit to user

e. Warna Dasar

R: 0 G: 0 B: 0

C: 0 M: 0 Y: 0 K: 100

Grayscale : Black 100%

Pantone : Process Black M

f. Background Control

Logo “Pined Wearhouse Perigee” memiliki warna dasar hitam,

oleh karena itu dibutuhkan aplikasi logo pada bidang warna terang untuk

dapat tampil secara maksimal. Apabila harus diaplikasikan dalam bidang

berwarna gelap, maka logo dapat di reversemenjadi warna putih. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mengaplikasikan logo dengan

efek-efek tertentu selama logo tetap memiliki 1 warna global dan dapat

disesuaikan dengan tingkat kontras warna dasar bidang atau media.

Beberapa diantaranya sebagai berikut:

Logo “Pined Wearhouse Perigee” tampil

(26)

Untuk kebutuhan aplikasi logo dalam background

warna hitam, maka warna logo dapat diaplikasikan

dengan warna putih.

Untuk kebutuhan aplikasi logo dalam background

yang berwarna cerah, maka warna logo dapat

diaplikasikan dengan warna hitam.

Untuk kebutuhan aplikasi logo dalam background

yang berwarna gelap, maka warna logo dapat

diaplikasikan dengan warna putih.

Untuk kebutuhan aplikasi logo dalam background

foto atau digital imaging yang berwarna cerah, maka logo tampil dengan warna hitam.

Untuk kebutuhan aplikasi logo dalam background

foto atau digital imaging yang berwarna gelap, maka logo tampil dengan warna putih.

Logo dapat tampil dengan hasil clipping mask

yang disesuaikan dengan tingkat kontras

(27)

commit to user

Adapun beberapa aplikasi dan warna logo yang tidak dibenarkan

adalah sebagai berikut:

Tidak dibenarkan mengubah bentuk maupun

elemen dari logogram dalam keadaan maupun situasi apapun.

Tidak dibenarkan mengubah font maupun elemen

dari logotype dalam keadaan maupun situasi apapun.

Tidak dibenarkan menampilkan logo dalam bentuk

garis (outline). Logo harus tampil dalam bentuk yang sesuai dengan materi graphic standart manual.

Tidak dibenarkan mengubah letak dan komposisi

logo ataupun menampilkan dalam keadaan distorsi

atau miring.

Tidak dibenarkan menampilkan logo dalam bentuk

yang tidak solid sehingga menyebabkan tidak

(28)

5. Tagline

“A good tagline is the single-most powerfull, condensed, compact expression of your brand that you can have.” (Jim Morris-The Communicaterer). Dalam hal ini “Pined Wearhouse Perigee” telah memiliki sebuah tagline yang provokatif yaitu “Work Hard Party Harder”, yang mewakili passiondari “Pined Wearhouse Perigee” itu sendiri. Aplikasi tagline

pada media bersifat fleksibel, tidak harus diikuti dengan penempatan logo

utama. Untuk penulisan slogan menggunakan jenis font Telegrafico (Sans Serif) dengan sedikit custom pada huruf O dan jarak antar huruf.

Berikut ini adalah panduan dasar konfigurasi penerapan tagline “Work Hard Party Harder”:

a. Konfigurasi Vertikal

b. Konfigurasi Horizontal

(29)

commit to user

6. Struktur Organisasi

“Pined Wearhouse Perigee” telah memiliki beberapa divisi dalam

pengelolaan manajemen maupun pelayanan, adapun pembagian tugas dan

tanggung jawabnya sebagai berikut:

a. Owner-CEO: Dalam hal ini owner dari “Pined Wearhouse Perigee” memegang kendali langsung sebagai CEO dan bertanggung jawab atas segala kebijakan yang diambil untuk kestabilan sebuah brand.

b. Project Manager: Memiliki tugas untuk melakukan inovasi dan koordinasi dengan tim dengan memaksimalkan potensi yang ada.

Sekaligus mengkomunikasikan dan mengontrol semua operasional proyek,

sehingga dapat berjalan on track sesuai visi dan misi sebuah brand.

c. Creative Manager: Bertanggung jawab atas kreatif output dari “Pined Wearhouse Perigee”, dengan pengawasan dari tim kreatif mulai dari ide

(30)

sekaligus bertanggung jawab atas kesiapan operasional dari tim kreatif

dalam menjaga brand promise dan positioning.

d. Finance & Accounting: Bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh

cash flow (in & out), sekaligus bertugas sebagai pencatat dan pengontrol transaksi keuangan yang diwujudkan menjadi laporan keuangan.

e. Store Manager : Bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

semua program kerja store dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk pencapaian target yang telah ditetapkan dengan landasan

memberikan kepuasan kepada pelanggan.

f. Marketing: Bertugas bagaimana membuat promosi dan strategi yang langsung berhubungan dengan publik.

g. Graphic Designer: Bertugas untuk membuat desain dan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi promosi dan marketing.

h. Operational: Bertugas membantu store manager untuk menjaga dan mengatur kondisi store, serta membuat laporan data keluar-masuk, return

danstock opname barang di “Pined Wearhouse Perigee”.

i. Social Media/Event: Bertugas untuk memberikan info dan promosi “Pined Wearhouse Perigee” kepada customer melalui media sosial secara berkala dan mengatur segala kebutuhan event yang akan diadakan maupun diikuti. j. Production: Bertugas dalam hal produksi meliputi quality control,

menentukan vendor, serta bertanggung jawab atas visual merchandising.

(31)

commit to user

B. Data Produk

Dalam hal ini “Pined Wearhouse Perigee” menjual berbagai produk yang

berasal dari desainer maupun local brand yang mana bertujuan untuk mengangkat kreatifitas dan produk-produk dari local genius Indonesia yang tentunya dibarengi dengan desain dan kualitas yang memadai. Sampai saat ini setidaknya “Pined

Wearhouse Perigee” telah memiliki 25 brand tenants yang telah melalui proses kurasi. Berikut kami sebutkan beberapa brand dengan karakteristik dan range

harga sesuai kategori mereka masing-masing.

1. Dreambirds Artwear (Jakarta)

Produk : T-Shirt, Shirt, Tanktop, Hoodie & Snapback - Unisex Range Harga : Rp 150.000,- sampai Rp 375.000,-

2. Pot Meets Pop Denim (Bandung)

Produk : Denim Pants, T-Shirt, Legging & Snapback - Man & Woman Range Harga : Rp 150.000,- sampai Rp 750.000,-

3. The Original Quzzy

Produk : Shirt, T-Shirt, Denim, Hoodie, Chinos & Short Pants - Man Range Harga : Rp 120.000,- sampai Rp 375.000,-

4. Scitzho Apparel

Produk : Shirt, T-Shirt, Tanktop, Denim, Hoodie & Snapback - Unisex Range Harga : Rp 120.000,- sampai Rp 350.000,-

5. Pined Perigee

(32)

6. Beauty Madness

Produk : Custom T-Shirt - Unisex

Range Harga : Rp 120.000,- sampai Rp 150.000,- 7. Maternal Disaster

Produk : Shirt, Polo Shirt, Bag & Jacket - Unisex Range Harga : Rp 100.000,- sampai Rp 750.000,- 8. Altos Merch

Produk : Shirt, Jacket, Hoodie & Snapback - Man Range Harga : Rp 120.000,- sampai Rp 375.000,- 9. Our Hermione

Produk : Accessories, Drees, T-Shirt & Bag - Woman Range Harga : Rp 75.000,- sampai Rp 250.000,-

10. Monochrome Denim

Produk : Denim Pants, T-Shirt, Chinos & Jacket - Man & Woman Range Harga : Rp 180.000,- sampai Rp 350.000,-

11. Flashy

Produk : Accessories, Tops, Dress, Jacket, Bag & Wallet - Woman Range Harga : Rp 90.000,- sampai Rp 300.000,-

12. Seize Streetwear

(33)

commit to user

[image:33.595.153.479.138.701.2]

Foto Interior Pined Wearhouse Perigee

Gambar II.1: Foto interior blok kasir “Pined Wearhouse Perigee” (Sumber: Dokumentasi Penulis)

(34)

Gambar II.3: Visual merchandise display t-shirt dan kemeja “Pined Wearhouse Perigee” (Sumber: Dokumentasi Penulis)

[image:34.595.149.493.129.650.2]
(35)

commit to user

Foto Produk Pined Wearhouse Perigee

[image:35.595.136.489.151.677.2]

Gambar II.6: Foto Produk Pined Perigee Gambar II.7: Foto Produk Pined Perigee

(Panelled Shirt Series) (Red Maiden Jacket)

Sumber: Dokumentasi Pined Perigee Sumber: Dokumentasi Pined Perigee

Gambar II.8: Foto produk Flashy Shop Gambar II.9: Foto produk Flashy Shop

(Bursting Flow White Lines) (Sibe Sheer Two)

(36)
[image:36.595.127.496.124.661.2]

Gambar II.10: Foto produk The Original Quzzy Gambar II.11: Foto produk The Original Quzzy (Black Hunt Flanel & Chino Grey) (Sweater Grey Pad & Chino Olive)

Sumber: Dokumentasi The Original Quzzy Sumber: Dokumentasi The Original Quzzy

Gambar II.12: Foto produk Nordhen Basic (Adios Serigrafia)

(37)

commit to user

1. Promosi

Beberapa aktivitas promosi telah dilakukan oleh “Pined Wearhouse

Perigee” terkait dengan strategi pemasarannya, diantaranya adalah:

1. Pined Year End Sale dan Pined Mid Year Sale

Pined Year End Sale dan Pined Mid Year Sale adalah salah satu program tahunan yang diadakan oleh “Pined Wearhouse Perigee” sebagai

[image:37.595.137.495.240.700.2]

bentuk strategi marketing untuk mengenalkan brand mereka kepada khalayak umum. Mereka melakukan promosi menggunakan poster dan leaflet yang disebarkan baik melalui media cetak maupun media sosial online.

Gambar II.13: Poster dan leaflet event Gambar II.14: Poster dan leaflet event

“Year End Sale” “Mid Year Sale”

(38)

2. Sponsorship Event

Menjadi sponsorship dalam sebuah event dianggap sebagai salah satu strategi efektif untuk mengenalkan “Pined Wearhouse Perigee” kepada

khalayak masyarakat, khususnya dalam hal ini adalah event-event yang

memiliki kaitan erat dengan lifestyledanyouth culture.

[image:38.595.160.482.235.502.2]

Gambar II.15: Salah satu dokumentasi event yang disponsori oleh “Pined Wearhouse Perigee” Sumber: Dokumentasi “Pined Wearhouse Perigee”

3. Media Sosial Melalui Internet

Di era globalisasi ini, internet adalah salah satu strategi yang sangat

efektif dalam melakukan komunikasi antara brand dengan konsumen. Media sosial internet seperti facebook dan twitter digunakan oleh “Pined Wearhouse Perigee” sebagai alat untuk memberikan informasi dan perkembangan yang

akan disebarkan kepada publik. Mulai dari info seputar trend fashion maupun katalog terbaru dari brand-brand yang tersedia di “Pined Wearhouse Perigee”, sehingga secara tidak langsung media sosial bisa menjadi sarana untuk

(39)
[image:39.595.169.492.129.647.2]

commit to user

Gambar II.16: Screen capture halaman twitter “Pined Wearhouse Perigee” Sumber: www.twitter.com/PinedPerigee

(40)

2. Unique Selling Proposition (USP)

Unique Selling Proposition (USP) adalah sebuah nilai tersendiri yang merupakan ciri khas dan keunggulan dari suatu brand dibandingkan dengan

brand-brand lain yang sejenisnya. Dalam hal ini khususnya di kota Solo, saat ini “Pined Wearhouse Perigee” berdiri sebagai satu-satunya fashion retail yang merupakan platform bagi desainer maupun local brand yang berkualitas. Oleh karena itu proses kurasi, eksekusi dan komunikasi dalam pemilihan brand yang akan dijual harus dipikirkan secara detail dan matang.

Sebagai sebuah fashion retail yang menyediakan produk-produk berkualitas dan pelayanan yang baik, brand-brand maupun vendor yang menjadi

tenant di “Pined Wearhouse Perigee” tentunya telah memiliki karakter dan

passion yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diharapkan dari keberagaman tersebut “Pined Wearhouse Perigee” dapat lebih dikenal oleh target audience dan khalayak umum yang peduli akan dunia fashion khususnya.

3. Positioning

Menurut Al Ries dan Jack Trout, dalam bukunya Positioning : The Battle For Your Mind, positioning bukanlah merupakan sesuatu yang dilakukan terhadap produk melainkan sesuatu yang dilakukan terhadap benak konsumen. Positioning

berhubungan dengan bagaimana konsumen menilai sebuah brand dalam benak mereka, dalam imajinasi mereka, sehingga konsumen memiliki penilaian tertentu

dan kemudian mengidentifikasikan sebuah produk atau jasa dengan brand

(41)

commit to user

Dalam sebuah brand, positioning dapat dilakukan dengan mengatur strategi untuk merancang produk beserta bauran pemasarannya agar dapat tercipta

kesan tertentu dalam benak konsumen. Dengan demikian, konsumen dapat

memahami dan mengerti apa yang dilakukan sebuah brand. Untuk itu diperlukan sebuah personalitas atau citra tersendiri untuk mendapatkan nilai diferensiasi,

sehingga mempunyai nilai yang berbeda apabila dibandingkan dengan brand

kompetitor.

Personalitas atau citra tersendiri bagi suatu produk atau jasa itu sangat

penting, karena saat ini banyak sekali bermunculan brand-brand baru, baik itu sejenis maupun tidak sejenis. Maka penulis berkeinginan untuk membuat sebuah

identitas tersendiri bagi “Pined Wearhouse Perigee”, khususnya dalam kegiatan

promosi melalui desain komunikasi visual. Melalui positioning ini diharapkan dapat terbentuk identitas dalam benak konsumen, bahwasannya “Pined

Wearhouse Perigee” adalah sebuah brand yang bergerak sebagai platformdalam bidangfashion retail untuk produk-produk premium brands.

4. Target

1. Target Market & Target Audience

a. Secara Demografi

1) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

2) Usia : 17 - 35 tahun

3) Pendidikan : SMA dan Perguruan Tinggi

4) Agama : Seluruh kepercayaan di Indonesia

(42)

b. Secara Psikografi

Ditinjau dari gaya hidup, “Pined Wearhouse Perigee” membidik

target market konsumen yang peduli akan kebutuhan fashion yang berkualitas dan memiliki nilai personal pride yang tinggi.

c. Secara Geografis

Target market “Pined Wearhouse Perigee” mencakup seluruh

daerah di Indonesia untuk pelayanan online order, dan bagi konsumen yang ingin melakukan review products dapat berkunjung ke offline store. 2. Target Visual

Target visual yang ingin dicapai dalam proses perancangan media

promosi fashion retail “Pined Wearhouse Perigee” adalah sebagai berikut : a. Corporate Identity

1) Signage System

a) Portable Logo Signage

b) Indoor Logo Signage

2) Business Stationery

a) Kop Surat

b) Amplop Surat

c) Dokumen Folder

d) Online Order Packaging

e) Kartu Nama

f) Form Report

(43)

commit to user

h) Form Stock Opname

i) Nota Penjualan

j) Clipboard

k) Seal Sticker 3) Hanger

4) Uniform 5) Poster

b. Marketing Tools

1) Media Online

a) Website Cover

b) Web Banner

c) Social Media Design d) Audio Visual

2) Media Offline

a) Flyer

b) Member Card

c) Blackboard

c. Merchandising

1) Tote Bag

2) Tees Merchandise

3) Korek Api

4) Gelas Sloki

(44)

C. Kompetitor

Sebagai sebuah platform dalam bidang fashion retail masih tergolong bisnis baru, saat ini “Pined Wearhouse Perigee” merupakan satu-satunya fashion retail yang menjual produk dari desainer dan local brand dalam lingkup kota Solo. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya kota Solo, maka tidak menutup

kemungkinan munculnya retail-retail yang serupa dengan “Pined Wearhouse

Perigee” kelak pada saatnya nanti. Oleh karena itu, mengetahui kondisi dan

spesifikasi brand kompetitor merupakan hal yang penting. Dengan mengetahui

kondisi pesaing, maka kita dapat mengetahui seberapa jauh “Pined Wearhouse

Perigee” mampu bersaing dengan retail maupun distro lain yang berada di kota

Solo, serta dapat merencanakan seperti apa dan bagaimana bentuk promosi yang

akan dibuat agar mencapai hasil yang maksimal. Berikut merupakan kompetitor

dari “Pined Wearhouse Perigee”, antara lain :

1. The Goods Dept.

a. Profil perusahaan

Nama perusahaan : The Goods Dept.

Alamat perusahaan : Pacific Place Mall Lantai 1

(45)

commit to user

Pemilik Perusahaan : Anton Wirjono dan Fely Irmansyah

The Goods Dept. berawal dari organisasi musik DJ pimpinan Anton Wirjono, yaitu Future 10 yang mengadakan event dengan memadukan konsep antara musik dengan urban fashion dalam satu tempat yang dengan nama Brightspot Market pada tahun 2009. Melihat antusias market yang terus berkembang, maka pada 9 Desember 2010, Future10 mencoba menghadirkan sebuah fashion retail yang terkonsep seperti Brighspot Market akan tetapi bersifat long-term. Berkat inovasi dan ide kreatif mereka, kini The Goods Dept. telah menjadi pusat perkembangan premium brands di Indonesia.

b. Produk yang dijual

Di dalam area Pacific Place Mall Jakarta, The Goods Dept. hadir dengan membawa berbagai macam brand dari local genius yang berkualitas seperti Chevalier, Major Minor, Monstore, Milcah, Ghea Kids, Nikicio, Cotton Ink, Potmeetspop, Voyej, Frej dan masih banyak lainnya. c. Promosi yang pernah dilakukan

Setelah berdirinya The Goods Dept. menjadi sebuah fashion retail,

Future10 tetap mengagendakan Brighspot Market sebagai event tengah tahunan untuk mengumpulkan dan melahirkan desainer-desainer baru.

Brightspot Market telah mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas karena menjadi tempat untuk menemukan semua hal yang unik dan bagus

(46)
[image:46.595.159.501.116.650.2]

Gambar II.18: Poster event Brighspot Market yang diadakan oleh Future10

Sumber: Dokumentasi The Goods Dept.

Selain itu The Goods Dept. juga telah membuat beberapa event

dalam rangka fashion show produk-produk yang dijual di store mereka.

Gambar II.19: Poster event Geeks And Freaks yang diadakan oleh The Goods Dept.

(47)

commit to user

d. Kelebihan

Lokasi The Goods Dept. yang berada di dalam area Pacific Place Mall Jakarta adalah lokasi yang sangat strategis, mengingat karakter

customer Indonesia yang mall center. Selain itu, The Goods Dept. juga menaungi sekitar 50 brand yang telah dikurasi sebelumnya, sehingga

brand yang tersedia tergolong lengkap. e. Kekurangan

Biaya sewa lokasi yang sangat tinggi, menyebabkan The Goods Dept. terpaksa menetapkan pajak konsinyasi yang cukup tinggi, sehingga beberapa brand harus menaikkan harga label untuk produk-produk yang khusus dijual di The Goods Dept.

[image:47.595.141.499.240.696.2]

Foto Interior The Goods Dept.

(48)
[image:48.595.151.496.157.661.2]

Gambar II.21: Foto interior area Men’s Apparel di dalam The Goods Dept.

Sumber: Foto dokumentasi Tania Utomo - www.whiteboardjournal.com

Gambar II.22: Foto interior area Women’s Apparel di dalam The Goods Dept.

(49)

commit to user

Foto Produk The Goods Dept.

[image:49.595.145.498.152.664.2]

Gambar II.23: Foto Produk Monstore Gambar II.24: Foto Produk Monstore (Bitch Please Tee Dark Grey) (Eye Side Pocket Knit Dress)

Sumber: www.heymonstore.com Sumber: www.heymonstore.com

Gambar II.25: Foto Poster Produk Txture Asia (Txture Exclusive Collection)

(50)

2. Affairs

a. Profil perusahaan

Nama perusahaan : Affairs

Alamat perusahaan : Jl. Ring Road Utara 20A, Pandega Wreksa

Yogyakarta Indonesia

Pemilik Perusahaan : Mario Andriyono dan Farid Stevy Asta

Berawal dari sebuah pertemanan antara Mario Andriyono dan Farid

Stevy Asta, pada Juli 2009 mereka mendirikan sebuah premium store

dengan nama Affairs. Berbasis di Kota Yogyakarta, mereka hadir sebagai

pionnerbagi perkembangan fashion retail di kota tersebut. Setelah melalui beberapa riset dan penelitian, barulah pada tahun 2010 mereka merilis

produksi pertama mereka dengan tajuk “Dead Plain Lust”.

b. Produk yang dijual

Sesuai dengan konsep awal mereka, produk yang dijual di Affairs

adalah produk-produk local premium brands. Selain produk mereka sendiri dengan label Affairs, setidaknya saat ini mereka menjadi distributor dari 15

premium brands yang telah mereka kurasi sebelumnya, antara lain:

(51)

commit to user

c. Promosi yang pernah dilakukan

[image:51.595.158.465.233.500.2]

Affairs telah melakukan beberapa promosi baik melalui media sosial maupun event. Melalui kerjasama dengan Pot Meets Pop dan Komunitas Indigo Chapter Yogyakarta mereka mengadakan event Sharing & Gathering All About Denim bertajuk “Pot Meets Affairs”.

Gambar II.26: Poster event “Pot Meets Affairs” yang diadakan oleh Affairs

Sumber: Dokumentasi Affairs

d. Kelebihan

Sebagaifashion retail yang berbasis di Kota Yogyakarta yang sarat dengan perkembangan fashion urban, Affairs mendapat sambutan hangat dari kalangan pecinta fashion. Ditambah lagi dengan konsep interior dan

visual merchandise Affairs yang cukup simple dan kreatif. e. Kekurangan

Lokasi Affairs yang berada di pinggir jalan raya Ring Road Yogyakarta merupakan jalur cepat untuk transportasi luar kota. Selain itu

(52)
[image:52.595.168.448.145.523.2]

Foto Interior Affairs

Gambar II.27: Foto front office Affairs

Sumber: Dokumentasi Affairs

Gambar II.28: Foto interior dan display Affairs bagian depan Sumber: Dokumentasi Affairs

[image:52.595.170.477.561.692.2]
(53)

commit to user

Foto Produk Affairs

Gambar II.30: Foto Produk Affairs (Season DCDNC/DCDNT) dirilis tahun 2011 Sumber: Dokumentasi Affairs

Gambar II.31: Foto Produk Stargazers Gambar II.32: Foto Produk Stargazers (Neptune As A Boy - Horse) (Venus As A Girl – Arose #2)

[image:53.595.147.495.146.679.2]
(54)

commit to user

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

Dalam perancangan media promosi yang baik tidak terlepas dari pemilihan

media yang tepat sesuai dengan segmen pasar yang dituju, sehingga dapat

menarik perhatian target market dan target audience. Dalam rangka perancangan strategi promosi “Pined Wearhouse Perigee” sebagai sebuah fashion retail yang merupakan platform bagi desainer maupun local brand yang berkualitas., maka harus ada upaya pendekatan pada masyarakat luas sekaligus bentuk promosi yang

menarik dan kreatif.

Menurut Dyah Hasto Palupi, dalam bukunya Advertising That Sells,

definisi brand yaitu sebagai sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk

membedakannya dari produk-produk pesaingnya. Sebuah brandakan pudar ketika merek tersebut tidak lagi menyentuh kebutuhan konsumennya. Pada kondisi

perkembangan fashionsaat ini, sebuah merek haruslah sanggup menjangkau pasar sesuai dengan tren yang ada, atau memberikan suatu keunikan tersendiri agar

mampu menarik dan menyita perhatian masyarakat.

Citra atau image dapat dibangun melalui strategi kreatif pemasaran, yaitu bagaimana pesan disampaikan dapat dipahami sebagai sesuatu yang dapat

(55)

commit to user

strategi kreatif didukung oleh unsur-unsur promosi, yakni bauran promosi

(promotion mix) yang terdiri dari empat alat utama, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity), dan penjualan tatap muka (personal selling) yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan daya minat, ketertarikan pada suatu produk atau jasa.

Konsep kreatif yang akan diangkat dalam strategi promosi “Pined

Wearhouse Perigee” ini adalah strategi komunikasi persuasif dengan cara

menggugah emosi target sasaran melalui kata-kata maupun ilustrasi yang

provokatif. Konsep ini dibuat supaya target audience dapat mengetahui dan mengingat nilai-nilai estetik dari “Pined Wearhouse Perigee” dalam benak

mereka.

B. Konsep Perancangan

Landasan dari perancangan strategi promosi ini berawal dari alasan

diperlukannya sebuah media promosi yang estetis dan komunikatif sebagai sarana

komunikasi, sehingga media promosi tersebut bisa menginformasikan dan

mengenalkan “Pined Wearhouse Perigee” kepada khalayak masyarakat luas.

Adapun hasil yang diinginkan dari perancangan promosi adalah agar dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku audience sehingga meningkatkan daya beli dan animo masyarakat pada “Pined Wearhouse Perigee”. Daya tariknya boleh jadi

tidak secara langsung, dan tindakan yang dikehendaki pun tidak harus segera

tampak, namun setidaknya mereka bisa mengenal “Pined Wearhouse Perigee”

(56)

Dalam perancangan media promosi yang baik tidak terlepas dari

pemilihan media yang tepat sesuai dengan segmen pasar yang dituju. Sehingga

dapat menarik perhatian konsumen atau target audience. Dalam permasalahan tersebut yang penulis inginkan adalah bagaimana merancang aktifitas dan media

promosi yang estetif dan kreatif agar masyarakat dapat mengenal dan tertarik pada

fashion retail “Pined Warehouse Perigee” melalui desain komunikasi visual. Adapun langkah-langkah perencanaan strategi promosi “Pined Wearhouse

Perigee” adalah sebagai berikut :

1. Riset / Analisa Objek Perancangan

Dalam perkembangannya di Indonesia, fashion mengalami kemajuan yang cukup pesat. Orientasi ini dapat dilihat dari semakin banyaknya toko-toko

pakaian baik berupa distribution outlet, department store, fashion retail

maupun butik-butik yang terus menerus bersaing dalam menyajikan aneka

pilihan mode pakaian dalam berbagai bentuk dan warna. Kebutuhan

masyarakat yang beragam terhadap berbagai jenis model pakaian menjadi

pemicu bagi sebuah brand maupun local genius, untuk bisa memberikan kualitas terbaik dan bervariatif untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Namun kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah menjamurnya

(57)

commit to user

menawarkan koleksi dari belahan dunia lain, yang lebih diminati dan memiliki

nilai personal pride yang tinggi di mata masyarakat urban saat ini.

Untuk mengimbangi hal tersebut, maka “Pined Wearhouse Perigee”

hadir menjawab tantangan pasar dengan mengusung konsep yang berbeda.

Sebagai sebuah fashion retail yang merupakan platform sekaligus distributor bagi brand-brand dan local genius dalam negeri, “Pined Wearhouse Perigee” memiliki proses kurasi produk yang ketat, baik dari segi kualitas bahan,

konstruksi rancangan maupun branding yang bagus. Hal ini dilakukan agar dapat membangun industri fashion secara progresif, sehingga masyarakat lebih mengapresiasi produk dan dan desain hasil karya anak bangsa. Beberapa

strategi promosi baik offline maupun online pun telah dilakukan, untuk menjaring customer baik dari dalam maupun luar kota Solo. Selain itu, lokasi

offline store “Pined Wearhouse Perigee” yang berada di pusat perbelanjaan kota Solo menjadi nilai plus tersendiri.

2. BriefdanBrainstorming

Berdasarkan kondisi pasar dan posisi “Pined Wearhouse Perigee” yang

tersebut diatas, maka langkah yang diambil yaitu merumuskan konsep promosi

dari keunikan dan daya tarik tersendiri bagi “Pined Wearhouse Perigee”

sebagai sebuah fashion retail yang berfokus pada produk-produk pakaian dari

local genius yang berkualitas dan ready to wear. Untuk lebih mengenalkan konsep “Pined Wearhouse Perigee”, maka display interior offline store dari “Pined Wearhouse Perigee” yang mengusung konsep modern-vintage dan

(58)

baik dari segi promosi, stationery maupun merchandising. Melalui konsep

modern-vintage dan unfinish tersebut, “Pined Wearhouse Perigee” berharap adanya customer education melalui emosi atas penghargaan sebuah proses dalam penciptaan pakaian yang berkualitas, baik secara cutting, konstruksi maupun bahan.

Melaui brainstorming ini, strategi komunikasi yang akan dilakukan salah satunya yaitu melalui tagline “Work Hard Party Harder” yang memiliki nilai provokatif, sebagaimana tagline tersebut dapat mewakili passion dari “Pined Wearhouse Perigee” sekaligus masyarakat urban dan middle class yang menjadi target audience. Selain itu, akan diangkat pula beberapa tema untuk menjaring komunitas melalui rangkain kata “Pined folks!”. Sebagaimana kita

ketahui, kekuatan sebuah komunitas dikalangan anak muda khususnya di

Indonesia menjadi sangat kuat di era over-connected ini. Setidaknya melalui isu-isu tersebut, akan terjadi sebuah perbincangan dalam masyarakat baik

dalam kehidupan nyata maupun social media, sehingga mereka dapat mengenal lebih dekat dengan “Pined Wearhouse Perigee”

3. RoughDesign

Konsep “Pined Wearhouse Perigee” yang mengusung konsep modern-vintagedan unfinish terinspirasi dari pemahaman luxury brand yang memiliki nilai personal pride yang tinggi. Konsep unfinish lebih bercerita tentang sebuah proses pembuatan karya yang harus dihargai, sedangkan konsep

(59)

commit to user

itu, diperlukan beberapa eksekusi khusus yang cukup berbeda sebagai bentuk

unique selling promotionbagi ”Pined Wearhouse Perigee”.

4. Komprehensive Design

Penyempurnaan dari desain yang akan diambil adalah bagaimana

membuat komposisi ilustrasi dengan headline agar terlihat menarik akan tetapi

masih memilki nilai modern-vintage dan unfinish sesuai dengan konsep visual awal dari “Pined Wearhouse Perigee”. Salah satunya melalui visual kayu yang

digunakan sebagai material utama dalam desain interior “Pined Wearhouse

Perigee”. Selain itu, warna-warna dan kesan-kesan modern-vintage akan selalu menghiasi setiap desain yang diciptakan.

5. Final Design

Untuk penyajian desain akhir dari material promosi “Pined Wearhouse

Perigee” yaitu dengan menggabungkan dari semua materi logo, font dan

ilustrasi yang sudah direncanakan menjadi satu layout yang di tata sedemikian

rupa agar dapat menampilkan konsep modern-vintage dan unfinish dalam tampilan akhirnya.

6. Produksi

Tujuan dari konsep desain ini adalah mempromosikan “Pined Wearhouse

Perigee” melalui corporate identity, marketing tools dan merchandising, akan tetapi desain dari material promosi juga akan berpengaruh karena minat utama

pembeli berawal dari promosi yang mereka lihat pertama kali. Oleh karena itu,

maka diperlukan sebuah perencanaan khusus terhadap eksekusi produksi

(60)

C. Strategi Kreatif

Dalam perancangan strategi kreatif fashion retail “Pined Wearhouse Perigee”, pendekatan kreatif yang akan dipakai yaitu melalui komunikasi

persuasif dengan cara menggugah emosi target sasaran melalui kata-kata maupun

ilustrasi yang provokatif. Hal itu dapat diaplikasikan dengan cara menyampaikan

pesan dari sebuah gaya desain yang sesuai dengan target audience dari “Pined Wearhouse Perigee” sendiri. Selain itu, melalui konsep modern-vintage dan

unfinish yang telah diaplikasikan pada desain interior “Pined Wearhouse Perigee”, akan diaplikasikan juga pada corporate identity maupun desain promosi agar selaras dan dapat menjadi simbol dari “Pined Wearhouse Perigee”.

Dari kesimpulan di atas, maka diperlukan beberapa strategi kreatif yang

akan digunakan dalam melakukan aktifitas promosi “Pined Wearhouse Perigee”.

Dalam pembuatan strategi kreatif tersebut, ada beberapa pendekatan yang akan

dipakai dalam promosi, antara lain :

1. Unique Selling Proposition

Pendekatan melalui strategi kreatif ini berorientasi pada keunggulan atau

nilai keunikan dari “Pined Wearhouse Perigee” yang tidak dimiliki oleh produk

pesaingnya, karena pada dasarnya suatu keunikan juga merupakan suatu selling point yang dicari atau dapat dijadikan alasan bagi konsumen dalam menggunakan suatu produk.

Dalam hal ini, “Pined Wearhouse Perigee” memiliki beberapa strategi

(61)

commit to user

corporate identity maupun merchandising, tentunya diera yang modern ini, jarang sekali ditemukan fashion retail maupun department store yang mengaplikasikan konsep ini pada media promosi mereka. Selain itu, bila

ditinjau secara komunikasi persuasif, strategi promosi “Pined Wearhouse

Perigee” akan mengangkat tema dan isu rangkaian kata “Pined folks!” sebagai

bentuk kekuatan komunitas dari “Pined Wearhouse Perigee”. Sebagaimana kita

ketahui, kekuatan komunitas di Indonesia diera over-connected ini memiliki pengaruh yang cukup besar, dan tentunya hal ini tidak didapatkan pada fashion retailataupundepartment store pada umumnya.

2. Positioning

Dalam hal ini “Pined Wearhouse Perigee” akan mengangkat tagline

mereka “Work Hard Party Harder” sebagai sebuah positioning dari gaya hidup yang sedang menjadi trend saat ini, dimana kata-kata tersebut memiliki nilai dan passion yang selaras dengan perkembangan masyarakat urban saat ini sekaligus kaum middle-class yang menjadi target market dari “Pined Wearhouse Perigee”. Melalui pendekatan ini gagasan umumnya adalah

positioning “Pined Wearhouse Perigee” sebagai sebuah brand yang menjadi

tougt leader dalam benak konsumen, mengingat proporsi kebutuhan pakaian masyarakat Indonesia memiliki segmen yang berbeda-beda, sehingga masih

sangat sulit untuk menjadi market leader dibidang tersebut.

Bentuk promosi yang unik dan berbeda daripada pesaing dan telah

memiliki posisi mapan dalam benak konsumen akan menjadi faktor pengaruh

(62)

“Work Hard Party Harder” yang provokatif bahkan kontroversial untuk

beberapa pihak, maka diharapkan terjadinya sebuah pendekatan positioning

yang mengarah pada pembentukan karakter “Pined Wearhouse Perigee”

sebagaitought leader dalam benak konsumen.

Beberapa strategi dan formula khusus dalam periklanan telah banyak

dirumuskan, namun apabila disesuaikan dengan kondisi saat ini yang over-connected, sekaligus bila ditinjau dari segi target market “Pined Wearhouse Perigee”, maka rumus SUPER’A’ ciptaan Budiman Hakim yang relevan untuk

diaplikasikan dalam strategi promosi ini. Menurut Budiman Hakim, dalam

bukunya Lanturan Tapi Relevan, SUPER ‘A’ adalah rumusan dasar untuk menilai sebuah iklan. Setiap hurufnya mengandung makna yang harus dimiliki

oleh sebuah iklan yang bagus. Rumus SUPER "A" merupakan singkatan dari

elemen-elemen berikut ini.

a. (S)Simple

Dalam konteks ini, pengertian simple akan lebih tepat diartikan dengan materi promosi yang tidak memiliki banyak elemen, jelas dan

komunikatif. Komunikatif yang dimaksudkan dalam hal ini adalah sebuah

iklan harus mempunyai kekuatan untuk mengajak konsumennya

berkomunikasi, sehingga konsumen dapat menemukan makna lain yang

tersirat dibalik makna yang terdapat di permukaannya. Hal inilah yang akan

diaplikasikan pada desain visual “Pined Wearhouse Perigee” baik pada

(63)

commit to user

b. (U)Unexpected

Iklan yang smart akan menjadi outstanding. Tidak sekedar smart, tetapi juga unexpected kemampuan sebuah iklan untuk menempatkan diri dalam otak, dikarenakan idenya yang unik. Ide yang unik akan membuat

sebuah iklan menjadi unpredictable. Orisinalitas sebuah ide akan menjadikan iklan yang dibuat menjadi berbeda dengan ribuan iklan yang

muncul disaat bersamaan. Ide yang tidak disangka-sangka akan jauh lebih

diingat oleh konsumennya. Lebih dihargai dan akhirnya akan menjadi top of mind, paling tidak dalam kategori segment tersebut. Oleh karena itu, “Pined Wearhouse Perigee” lebih mengedepankan komunikasi persuasif dalam

materi promosi, salah satunya dengan mengangkat tagline “Work Hard Party Harder” yang memiliki selling point dalam lingkup gaya hidup masyarakat urban saat ini, karena sebagaimana kita ketahui bisnis fashion

termasuk dalam kategori bisnis gaya hidup yang didalamnya menjual

personal pride tersendiri.

c. (P)Persuasive

Persuasive sering juga disebut dengan daya bujuk, mempunyai daya pengaruh untuk menyihir orang agar melakukan sesuatu. Iklan dengan daya

bujuk kuat hampir pasti akan menggerakkan konsumen untuk mendekatkan

diri dengan sebuah brand, dan tertarik untuk mencobanya. Dasar pemikiran dalam pembuatan sebuah iklan, haruslah selalu dikonsentrasikan pada brand

(64)

Sebagaimana kita ketahui, kekuatan sebuah komunitas dikalangan anak

muda khususnya di Indonesia menjadi sangat kuat di era over-connectedini. Setidaknya melalui isu-isu tersebut, akan terjadi sebuah perbincangan dalam

masyarakat baik dalam kehidupan nyata maupun social media, sehingga mereka dapat mengenal lebih dekat dengan “Pined Wearhouse Perigee”

d. (E)Entertaining

Dari sekian banyak iklan yang ada, tidak banyak yang bisa menghibur

kita. Mungkin hanya ada beberapa yang terlintas di benak kita. selebihnya

hanya iklan-iklan standar yang akan terlewat begitu saja dari pengelihatan

dan ingatan kita. Entertaining tidak hanya berarti lucu, dalam skala yang lebih luas, entertaining berarti mampu mempermainkan emosi konsumennya dan tentu saja mengangkat simpati terhadap brand tersebut.

Melalui penggunaan tagline “Work Hard Party Harder” dirasa cukup mampu memberikan nilai entertainingdalam setiap aktifitas promosi “Pined Wearhouse Perigee”. Meskipun menggunakan bahasa asing, namun

rangkaian kata tersebut sangat mudah dipahami, mengingat target audience

“Pined Wearhouse Perigee” yang berada dalam kategori anak muda.

e. (R)Relevant

Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif. Penyampaian iklan tidak

harus lugas menunjukkan agar konsumen segera menggunakan iklan yang

kita tawarkan. Dengan kata lain, iklan bersifat bebas, akan tetapi dengan

syarat harus iklan harus relevan. Iklan yang baik harus dapat

(65)

commit to user

diiklankan. Dalam hal ini, “Pined Wearhouse Perigee” memang tidak

melakukan iklan atau promosi secara spesifik tentang penjualan pakaian

dalam sebuah fashion retail saja,akan tetapi lebih menekankan lebih kepada

customer education dan dorongan gaya hidup masyarakat urban. Berdasarkan hal tersebut, “Pined Wearhouse Perigee” mencoba

mengaplikasikannya melalui komunikasi persuasif dengan cara menggugah

emosi dan kesadaran target audience baik melalui gambar ataupun tulisan yang estetis dan komunikatif.

f. (A)Acceptable

Point acceptable sengaja diletakkan di antara tanda kutip tunggal, karena poin ini lebih ditujukan pada penerimaan masyarakat dari iklan yang

kita buat. Ada banyak sekali iklan yang mengundang reaksi masyarakat

karena dianggap melampaui nilai-nilai ketimuran yang kita anut. Namun

masalahnya, masyarakat Indonesia sangat beragam budaya, agama, bahasa,

gaya hidup dan tentu saja tata nilai estetikanya. Akibatnya buku tata krama

periklanan yang dikeluarkan oleh P3I pun sulit sekali dijadikan pegangan

baku, karena terdapat banyak grey area yang tidak bisa dijadikan landasan. Oleh karena itu, dalam strategi kreatif “Pined Wearhouse Perigee” poin

acceptable dimasukkan dalam lingkup yang lebih kecil, yaitu kepada target audience “Pined Wearhouse Perigee” itu sendiri. Sehingga materi promosi dapat lebih terfokus pada poin lifestyledan youth culture, mengingat target market “Pined Wearhouse Perigee” yang berada dalam kategori masyarakat

(66)

D. Teknik Pelaksanaan

Strategi kreatif yang akan dilaksanakan untuk aktifitas promosi fashion retail “Pined Wearhouse Perigee”, meliputi:

1. Strategi Visual Secara Umum

Penyampaian pesan dalam promosi “Pined Wearhouse Perigee”,

didukung penyajian secara visual dengan menempatkan ilustrasi yang dapat

mendukung informasi verbal didalamnya, yaitu melalui penggunaan ilustrasi

untuk menguatkan karakter “Pined Wearhouse Perigee” yang sesuai dengan

target audiencemereka. Adapun strategi tersebut meliputi :

a. Menggunakan desain visual dan layout yang simple dalam visualisasi di setiap media promosinya agar mendapatkan hasil visual yang estetis dan

komunikatif sehingga mudah dipahami dan dikenali oleh masyarakat.

b. Menciptakan identitas atau karakteristik yang mempunyai ciri khas sendiri

baik dalam logo, warna, tagline dan tipografi yang representatif sehingga dapat menanamkan brand image dari “Pined Wearhouse Perigee” itu sendiri.

2. Strategi Visual Verbal

Strategi Visual Verbal merupakan naskah iklan (copywriting) dalam tampilan visualisasi tiap material promosi yang akan dirancang, adapun strategi

tersebut meliputi :

a. Headline

(67)

commit to user

melekat pada ingatan pembacanya. Selain itu headline berguna untuk memancing agar pembaca melanjutkan membaca teks berikutnya secara

lebih detail (Adi Kusrianto,2007:328).

Fungsi utama dari headline adalah menarik perhatian konsumen ataupun para pembaca dengan cepat dan berusaha menarik keinginan

konsumen untuk mencoba. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka

headline yang ingin digunakan harus memperhatikan faktor-faktor dalam penyusunan sebuah headline:

1) Headline digunakan untuk memberikan pengertian yang singkat tetapi benar-benar mengena pada para pembaca agar berminat pada produk

yang ditawarkan. Oleh karena itu headline hendaknya benar-benar persuasif.

2) Dariheadlinediharapkan menimbulkan rasa tertarik pada pembaca. 3) Menggunakan kata-kata yang dapat menyentuh emosional pembaca.

4) Menghindari kata-kata yang berarti negatif dalam headline.

(68)

b. Body Copy

Body copy adalah penjelasan lebih lanjut mengenai headline. Body copyjuga menjelaskan tentang produk serta memberitahukan secara lengkap tentang apa yang dijual. Body copy berupa teks informasi lengkap yang berisi informasi detail pada isi iklan (Adi Kusrianto, 2007:328).

Dalam hal ini, body copy yang akan ditampilkan dalam material promosi “Pined Wearhouse Perigee” ini berupa informasi tentang gaya

hidup yang menjadi passion dari "Pined Wearhouse Perigee” dengan menggunakan tagline “Work Hard Party Harder”. Selain itu, body copy

untuk beberapa media promosi akan menjelaskan tentang produk yang

ditawarkan dan juga keterangan tentang “Pined Wearhouse Perigee” dengan

mengangkat kalimat “Only great mind can afford a simple style ”, hal ini

dilakukan agar terjadi sebuah keterkaitan antara media promosi yang satu

dengan yang lain.

c. Baseline/ Signature/ Mandatories

Baseline yang sekaligus difungsikan sebagai signature/ mandatories

adalah alamat perusahaan. Bagian ini dimuat dalam iklan sebagai bentuk

tanggung jawab terhadap isi iklan. Jika ada pertanyaan maupun komplain

sehubungan dengan materi iklan maupun produk yang di iklankan, maka

(69)

commit to user

Maka baseline / signature/ madatories dalam perancangan ini adalah

alamat “Pined Wearhouse Perigee” yaitu Jl. Dr. Radjiman No. 234 Solo

57155 Indonesia, Telp: +6285 6258 9043 - +62271 668 946, Email:

pinedperigee@yahoo.com

3. Strategi Visual Non Verbal

a. Tata Letak (layout)

Layout adalah pengaturan dari berbagai unsur komposisi seperti huruf teks, garis, bidang, ilustrasi dan sebagainya. Proses layout dimulai dari pemikiran utama kemudian masuk ke layout kasar (roughsket), yaitu penuangan bebas yang berfungsi untuk menciptakan key visual. Pada tahapan ini unsur-unsur pendukung perancangan komunikasi visual seperti

bentuk, warna, dan tipografi sudah dibuat sehingga lebih menekankan

pada persoalan dalam penataan letak dari unsur-unsur tersebut sehingga

lebih efektif.

Penyajianlayout dalam promosi “Pined Wearhouse Perigee” adalah penataan gambar dan huruf dengan menggunakan elemen-elemen yang

(70)

1) Type Specimen Layout

Tata letak iklan yang hanya menekankan pada

penampilan jenis huruf dengan point size yang besar, umumnya hanya digunakan untuk promosi yang

lebih berfokus pada headline saja.

2) Copy Heavy Layout

Tata letaknya mengutamakan pada bentuk cop

Gambar

Gambar II.32: Foto Produk Stargazers (Venus As A Girl – Arose #2) ......................
Gambar II.1: Foto interior blok kasir “Pined Wearhouse Perigee”
Gambar II.5: Visual merchandise showroom display depan “Pined Wearhouse Perigee”   (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Gambar II.6: Foto Produk Pined Perigee
+7

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,