commit to user
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM MURNI JENIS CUP PADA CV. AL ABRAR SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan
Ahli Madya Manajemen Bisnis
Oleh :
Triana Hapsariningtyas Sofia F3509079
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM MURNI JENIS CUP PADA CV. AL ABRAR SURAKARTA
Surakarta, 11 Juni 2012
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Dra. Soemarjati Tj, MM
commit to user
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM MURNI JENIS CUP PADA CV. AL ABRAR SURAKARTA
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Diploma 3 Manajemen Bisnis
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 19 Juli 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
Dra. Ignatia Sri Seventi Pudjiastuti, M.Si
NIP. 19550731 198203 2 001 Penguji
Dra. Soemarjati Tj, MM
commit to user
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai ( urusan dunia ) maka bersungguh-sungguhlah ( dalam beribadah )
kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap.
( Q.s Alam Nasyrah, 6-8 )
Kunci sukses adalah tidak memperhatikan hasil akhir, kerjakan yang terbaik pada saat ini,
dan biarlah hasil akhir terbentuk dengan sendirinya
( J. Donald Waiters)
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakanya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan
diperlihatkan ( kepadanya )
( Q.s An Najm, 39-40 )
Ketekunan membuat yang mustahil menjadi mungkin, yang mungkin menjadi kemungkinan
besar, dan kemungkinan besar menjadi sebuah kepastian
( Robert Half )
Hari kemarin adalah pengalaman, hari esok adalah tantangan, dan hari ini adalah kenyataan
yang harus diisi dengan penuh harapan, kegembiraan, dan keberanian
commit to user
PERSEMBAHAN
Hasil karya ini kupersembahkan untuk :
J
Mamaku tercinta yang selalu memberikan semangat baik moril maupun
materiil serta doa untuk masa depanku
J
Almarhum papa yang telah memberikan nasehat, kasih sayang, dan
doanya. Terima kasih untuk semuanya.
J
Pakdhe dan Budheku yang telah membantu membiayai kuliah dan
memberikan motivasi serta arahan untuk terus maju mencapai kesuksesan
J
Kakak dan adikku tersayang yang selalu memberikan motivasi untuk terus
maju mencapai kesuksesan
J
Almamaterku UNS
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir dengan Judul ”ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS
KEMASAN AIR MINUM MURNI JENIS CUP PADA CV. AL ABRAR
SURAKARTA”
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar
Ahli Madya pada program Diploma 3 Program Studi Manajemen Bisnis Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam kesempatan ini penulis menyadarai bahwa keberhasilan dalam
penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan
petunjuk dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini dengan rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, Ms Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Sinto Sunaryo SE, M.Si selaku ketua Program Studi Manajemen Industri
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan kegiatan magang
sebagai syarat penyusunan Tugas Akhir.
3. Dra. Soemarjati Tj, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan, motivasi, dan saran sehingga Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
commit to user
5. Bapak Drs. Medi selaku Kepala Divisi yang telah berkenan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian
pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.
6. Bapak Indro, Mbak Fatimah, Mbak Siti, Mbak Pipin yang telah memberikan
informasi dan arahan selama magang.
7. Seluruh staff dan karyawan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
8. Semua teman-teman Manajemen Industri angkatan 2009 yang selama ini
menimba ilmu bersama baik suka maupun duka.
9. Mamaku, Kakakku, Adikku, dan Keluarga besarku yang selalu memberikan
semangat dalam pembuatan tugas akhir ini. Terima kasih atas semuanya.
10.Semua pihak yang telah membantu, namun tidak dapat sebutkan satu persatu.
Terima kasih
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, 11 Juni 2012
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Metode Penelitian ... 5
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSATAKA
A. Pengertian Pengendalian ... 12
B. Pengertian Kualitas ... 12
C. Pengertian Pengendalian Kualitas ... 13
D. Tujuan Pengendalian Kualitas ... 13
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas ... 14
F. Prosedur Pengawasan Kualitas... 16
G. Dimensi Kualitas ... 18
H. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas ... 19
I. Alat-alat Pendukung Dalam Pengendalian Kualitas ... 20
J. Metode-metode Pengendalian Kualitas ... 22
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan ... 26
2. Tujuan Perusahaan ... 28
3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 29
4. Aspek Personalia ... 36
5. Aspek Produksi ... 40
6. Aspek Pemasaran ... 46
B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja ... 46
commit to user
3. Prosedur Magang Kerja ... 47
4. Tujuan Magang Kerja ... 47
5. Kegiatan Magang Kerja ... 48
C. Pembahasan Masalah
1. Analisis C-chart ... 49
2. Analisis Diagram Pareto ... 53
3. Analisis Diagram Sebab Akibat ... 55
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Data Jumlah Tenaga Kerja CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur ... 37
Tabel 3.2
Data Kerusakan Cup CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur ... 49
Tabel 3.3
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Contoh Bagan C-chart ... 8
Gambar 1.2
Contoh Diagram Pareto ... 9
Gambar 1.3
Contoh Diagram Sebab Akibat ... 9
Gambar 1.4
Kerangka Pemikiran ... 10
Gambar 3.1
Struktur Organisasi CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur ... 29
Gambar 3.2
Alur Proses Produksi CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur ... 45
Gambar 3.3
Grafik C-chart ... 52
Gambar 3.4
Diagram Pareto ... 54
Gambar 3.5
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Kerusakan Cup
Lampiran 2. Surat Keterangan Magang
Lampiran 3. Surat Penilaian Magang
commit to user
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM MURNI JENIS CUP PADA CV. AL ABRAR SURAKARTA
Triana Hapsariningtyas Sofia F3509079
Penelitian ini dilaksanakan pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur (Air Minum Dalam Kemasan) yang memproduksi air minum murni. Rumusan masalah yang diambil adalah 1) Bagaimana proses pembuatan air murni? 2) Berapakah tingkat rata-rata kerusakan produk jenis cup dengan metode C-chart? 3) Berapakah batas pengendalian atas (UCL), dan batas pengendalian bawah (LCL) kerusakan produk jenis cup dengan metode C-chart? 4) Apakah terdapat kerusakan pada produk jenis cup yang out of control? 5) Apa saja penyebab kerusakan produk jenis cup?. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui proses pembuatan air murni, 2) Untuk mengetahui tingkat rata-rata kerusakan produk jenis cup dengan metode C-chart, 3) Untuk mengetahui batas pengendalian atas (UCL), dan batas pengendalian bawah (LCL) kerusakan produk jenis cup dengan metode C-chart, 4) Untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan pada produk jenis cup yang out of control, 5) Untuk mengetahui penyebab kerusakan produk jenis cup.
Metode pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Metode analisis bagan kendali C-chart, 2) Diagram pareto, 3) Diagram sebab-akibat. Sumber data yang digunakan adalah data langsung dari CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur berupa data produksi dan data kerusakan cup tahun 2011.
Dari analisis bagan kendali C-chart dapat diketahui sebesar 2509.16 UCL
sebesar 2659.44, LCL sebesar 2358.89. Pada tahun 2011 dalam satu kali periode produksi terdapat 5 kesalahan yang berada diluar batas kendali (out of control) ini dapat dilihat dalam grafik C-chart. Dari hasil analisis diagram pareto dapat diketahui bahwa jenis kerusakan adalah 1) Bocor cup sebesar 21898 atau 72.73%, 2) Bocor lid sebesar 6056 atau 20.11%, 3) Menceng sebesar 1931 atau 6.41%, 4) Tidak penuh sebesar 225 atau 0,75%. Dari hasil analisis diagram sebab akibat dapat diketahui bahwa kerusakan terjadi karena faktor manusia, mesin, bahan baku, serta metode.
Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis memberikan saran : 1) Perusahaan perlu adanya mandor untuk pengawasan kinerja karyawan dan pengecekan bahan baku dapat dilakukan secara teliti, 2) Perusahaan harus meningkatan pemeliharaan mesin produksi secara rutin dan berkala, 3) Perusahaan sebaiknya melampirkan instruksi atau tata cara dalam pengoperasian mesin produksi disertai penjelasan secara lisan,
4) Perusahaan dapat mengganti supplier atau pemasok yang menjual bahan baku dengan kecacatan cup terlalu tinggi ataupun pemasok tersebut perlu dinegosiasi agar mau memberi ganti rugi
commit to user
ANALYSIS OF WATER QUALITY CONTROL PACKAGING OF PURE DRINKING CUP IN CV. AL ABRAR SURAKARTA
Triana Hapsariningtyas Sofia F3509079
The research was carried out on the CV. AL Abrar AMDK Kaafur Division (Water Supply in Package) which produces pure drinking water. Formulation of the problem are taken are 1) How does the process of making pure water? 2) What is the average level of damage to the product type cup with a C-chart method? 3) What is the upper control limit (UCL) and lower control limits (LCL) damage to the product type cup with a C-chart method? 4) Is there damage to the product type of cup is out of control? 5) What are the causes of damage to the product type cup? The purpose of this study were 1) To know the process of making pure water, 2) To determine the average level of damage to the product type cup with a C-chart method, 3) To determine the upper control limit (UCL) and lower control limits (LCL) damage to the product type cup with a C-chart method, 4) To determine if there is damage to the product type of cup is out of control, 5) To determine the cause of damage to the product type of cup.
Discussion of the methods used in this study were 1) Method of analysis of control chart C-chart, 2) Pareto diagram, 3) a causal diagram. Source of data used is the data directly from the CV. Abrar AL AMDK Kaafur Division production data and data destruction cup in 2011.
From the analysis of C-chart control chart can be determined by 2509.16
2659.44 at UCL, LCL at 2358.89. In 2011 in a single production period there were 5 errors that are beyond the control limit (out of control) are presented in graphs C-chart. From the analysis of Pareto diagram can be seen that kind of damage are 1) Leaking cup of 21 898 or 72.73%, 2) Leaking lid for 6056 or 20:11%, 3) Skewed at 1931 or 6:41%, 4) is full of 225 or 0.75 %. From the analysis of a causal diagram can be seen that the damage occurred due to human factors, machinery, raw materials, and methods.
Based on the discussion of data analysis and the conclusion of the research has been done the author gives suggestions: 1) Companies need a supervisor to employee performance monitoring and checking of raw material can be carried out carefully, 2) the company must improve the maintenance of production machines regularly and periodically, 3) the Company should attach instructions or procedures for the operation of production machinery with a verbal explanation, 4) The Company may change the supplier or suppliers who sell the raw materials with disabilities cup too high or the supplier would need to be negotiated to compensate
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia industri sekarang ini menampakkan kemajuan. Hal
ini terbukti dengan munculnya berbagai produk atau jasa yang beragam di
sektor industri. Keadaan ini menyebabkan perusahaan harus mampu
mempertahankan usahanya dalam menjaga kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan. Apabila kualitas produk atau jasa yang dihasilkan baik, maka
perusahaan lebih mudah memasarkan produk yang dihasilkannya dan
semakin banyak pula konsumen yang meminatinya.
Peningkatan kualitas produk atau jasa dapat membantu perusahaan
dalam meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya, maka keuntungan
akan meningkat. Perusahaan yang mengabaikan kualitas produkmaupun
jasa, maka perusahaan tersebut sama halnya menghilangkan masa
depanperusahaan. Dalam mempertahankan posisi pasar dan persaingan yang
terpenting adalah kualitas produk atau jasa, sehingga kualitas yang
diharapkan mampu memberikan daya tarik terhadap konsumen.
Kualitas merupakan kemampuansuatu produk atau jasayang
menunjukkan kemampuan produk tersebut dalam menjalankan fungsi untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk menghasilkan produk yang mampu
commit to user
yang mantap mulai dari bahan baku, proses produksi, dan memasarkan
produknya. Untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik
diperlukannya pengendalian kualitas. Dengan pengendalian kualitas produk
yang itensif, dapat meningkatkan kualitas suatu produk sehingga akan
menciptakan kepuasan konsumen.
Pengendalian kualitas adalah upaya mengurangi kerugian-kerugian
akibat produk rusak dan banyaknya sisa produk atau scrap (Handoko,
2000:435). Menurut Nasution (2003:20) pengendalian kualitas adalah suatu
pendekatan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus menerus terhadap produk, jasa, tenaga
kerja, proses, dan lingkungan.
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan perusahaan yang
menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan yang mengutamakan kualitas
produk. CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur memproduksi 5 varian
produk, yaitu galon 19 lt, botol 330 ml, botol 600 ml, botol 1500 ml,
cup/gelas 240 ml. Dalam memproduksi produk tersebut terdapat beberapa
kendala atau masalah yang dihadapi terkait kerusakan produk, yaitu pada
produk galon 19 lt terdapat kerusakan antara lain bocor atas, bocor tengah,
bocor bawah, dan bocor dasar. Sedangkan kerusakan yang terjadi pada
produk botol 330 ml, 600 ml, 1500 ml terdapat kerusakan yaitu penyok,
kotor, giur. Adapun kerusakan yang terjadi pada produk cup adalah bocor
lid, tidak penuh, bocor cup, dan menceng. Pada produk jenis cup penyebab
commit to user
proses pengisian, pengangkutan atau pengiriman cup ke armada. Sedangkan
faktor extern belum dapat diketahui secara pasti penyebab kerusakan produk
jenis cup tersebut.
Dari latar belakang di atas maka penulis mengambil judul “ANALISIS
PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM MURNI JENIS CUP PADA CV. AL ABRAR SURAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembuatan air murni ?
2. Berapakah tingkat rata-rata kerusakan produk jenis cup dengan metode
C-chart ?
3. Berapakah batas pengendalian atas (UCL) dan batas pengendalian
bawah (LCL) kerusakan produk jenis cup dengan metode C-chart ?
4. Apakah terdapat kerusakan pada produk jenis cup yang out of control ?
commit to user
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan air murni.
2. Untuk mengetahui tingkat rata-rata kerusakan produk jenis cup dengan
metode C-chart.
3. Untuk mengetahui batas pengendalian atas (UCL) dan batas
pengendalian bawah (LCL) kerusakan produk jenis cup dengan metode
C-chart.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan pada produk jenis cup yang
out of control.
5. Untuk mengetahui penyebab kerusakan produk jenis cup.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan :
Memberikan informasi dan masukan pada perusahaan mengenai kualitas
produk yang dihasilkannya agar dapat tercapai produk yang berkualitas
dengan biaya yang efisien.
2. Bagi penulis :
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang produksi
tentang pengendalian kualitas pada sebuah perusahaan.
3. Bagi pihak lain :
Sebagai sumber referensi bagi pihak lain yang akan meneliti dengan
commit to user
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu memperoleh
jawaban dari pertanyaan tentang siapa, kapan, dimana, dan bagaimana
dari suatu topik penelitian (Sumarni dan Wahyuni, 2006:52).
Dalam penelitian ini peneliti menggumpulkan data yang terkait
pengendalian kualitas dengan metode C-chart untuk mengetahui jumlah
kerusakan produk dan penyebabnya.
2. Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur yang
beralamat di Jl. KH Agus Salim 36 B, Sondakan, Laweyan. Perusahaan
tersebut merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Air
Minum Dalam Kemasan dan memproduksi 5 varian produk, yaitu galon
19 lt, botol 330 ml, botol 600 ml, botol 1500 ml, cup/gelas 240ml.
3. Sumber data
a. Data primer
Yaitu data yang diperoleh dengan survei lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro,
2003:127). Data primer dalam penelitian ini berupa penyebab
kerusakan, cara penangannya, bahan dan alat-alat yang digunakan
commit to user
b. Data Sekunder
Yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul dan
dipublikasikan pada masyarakat pengguna data (Kuncoro,
2003:127). Data yang digunakan berupa data tentang pengendalian
kualitas dan sejarah perusahaan.
4. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung dengan
pihak-pihak yang berhubungan dan yang berwenang untuk
memberikan data yang berkaitan dengan penelitian, antara lain : data
tentang bahan baku, karyawan, dan jam kerja.
b. Observasi (pengamatan)
Pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti sehingga diperoleh
data yang akurat, antara lain adalah : data mesin yang digunakan,
data proses produksi.
c. Studi pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengambil atau membaca dari
beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti. Antara lain adalah : data sejarah perusahaan dan data tentang
commit to user
5. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Metode C-chart
Metode ini digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan
perunit output (Render&Heizer, 2001:124). Langkah-langkah yang
digunakan metode C-chart yaitu :
1) Menentukan rata-rata kerusakan
=
Keterangan :
= Rata-rata jumlah produk cacat
= Jumlah produk cacat
=Banyaknya waktu yang diobservasi
2) Mencari standar deviasi
σ
c =
Keterangan :
σ
c
= Standar Deviasi= Rata-rata jumlah produk cacat perunit
3) Menentukan batas pengendalian
a) Batas pengendalian atas (UCL)
UCL = + 3σc
b) Batas pengendalian bawah (LCL)
commit to user
UCL
CL
LCL
Gambar 1.1 Contoh Bagan C-chart
b. Diagram Pareto
Diagram pareto merupakan sebuah metode untuk mengelola
kesalahan, masalah atau kecacatan untuk membantu memusatkan
perhatian pada penyelesaian masalah (Render&Heizer, 2004:266).
Langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut :
1. Menentukan prosentase untuk setiap jenis kerusakan. Data yang
diolah untuk mengetahui % kerusakan dihitung dengan
menggunakan rumus jumlah kerusakan pada jenis.
% kerusakan = x 100 %
2. Mengurutkan jenis kerusakan yang jumlahnya paling besar ke
commit to user
Gambar 1.2 Contoh Diagram Pareto
c. Diagram sebab-akibat (fishbone)
Diagram sebab-akibat adalah teknik skematis yang digunakan untuk
menentukan lokasi yang mungkin ada pada permasalahan kualitas
(Render&Heizer, 2004:265). Diagram sebab-akibat memiliki empat
kategori yang merupakan penyebab kerusakan yaitu material atau
bahan baku, mesin, manusia dan metode.
Gambar 1.3
Contoh Diagram Sebab Akibat
Man Material
Masalah Kualitas
commit to user
F. Kerangka pemikiran
Gambar 1.4 Kerangka Pemikiran
1. Prosentase
kecacatan/kerusakan
2. Jenis
kecacatan/kerusakan Produk akhir
Produk cacat/rusak
1. Diagram C-chart
2. Diagram Pareto
3. Diagram
Fishbone Produk baik
commit to user
Untuk menjaga agar kualitas produk tetap sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh perusahaan maka diperlukan pengendalian kualitas.
Pengendalian dilakukan agar produk dapat dipisahkan antara produk baik
dan produk rusak. Pada produk yang cacat atau rusak kemudian dianalisis
dengan menggunakan metode C-chart yaitu untuk mengetahui apakah
kerusakan masih dalam batas pengendalian atau out of control. Diagram
pareto yang berfungsi untuk mengetahui tingkat kerusakan produk.
Kemudian dianalisis dengan diagram fishbone juga disebut diagram tulang
ikan yang digunakan untuk mengetahui akibat dari suatu masalah untuk
diambil tindakan perbaikan.
Hasil analisis dapat dijadikan rekomendasi bagi perusahaan untuk
memperbaiki kualitas produk dan sebagai tolak ukur dalam pengendalian
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pengendalian
Menurut Yamit (2004:33) pengendalian adalah keseluruhan fungsi atau
yang dilakukan untuk menjamin tercapainya sasaran perusahaan dalam hal
kualitas produk dan jasa pelayanan yang diproduksi.
B. Pengertian Kualitas
Kualitas merupakan suatu hal yang sangat penting di eramodern saat ini.
Karena konsumen sangat menginginkan suatu produk yang berkualitas
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga perusahaan dituntut untuk
menciptakan suatu produk yang berkualitas demi kelangsungan hidup
perusahaan. Olehsebab itu, perusahaan saat ini harus mengenal dan mengerti
seluk beluk pelanggan dengan memperhatikan kualitas suatu produk yang
dihasilkan. Berikut ini adalah beberapa pengertian kualitas menurut para ahli
ekonomi :
1) Kualitas adalah faktor yang terdapat dalam suatu produk yang
menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa
commit to user
2) Kualitas adalah keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar
(Render&Heizer,2004 : 253).
C. Pengertian Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan suatu proses yang mengukur keluaran
relatif terhadap standar dan akan melakukan keluaran yang tidak sesuai.
Kelayakan produk harus diperiksa dan diuji sebelum dan sesudah diproduksi
agar terjamin kualitasnya. Berikut beberapa pengertian pengendalian
kualitas, antara lain :
1) Pengendalian kualitas adalah kegiatan terpadu mulai dari pengendalian
standar kualitas bahan, standar proses produksi, barang setengah jadi,
barang jadi sampai standar pengiriman produk akhir ke konsumen agar
barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi kualitas yang
direncanakan (Yamit, 2004:33).
2) Pengendalian kualitas adalah upaya mengurangi kerugian-kerugian
akibat produk rusak dan banyaknya sisa produk atau scrap (Handoko,
2000:435).
D. Tujuan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang penting dalam
perusahaan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada produk, sehingga
commit to user
dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Menurut Handoko
(2000:454) tujuan pengendalian kualitas adalah
1) Mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu
2) Mengilhami kerja tim yang lebih baik
3) Mendorongketerlibatandalamtugas
4) Meningkatkan motivasi pada karyawan
5) Menciptakan kemampuan memecahkan masalah
6) Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan antara
manajer dengan karyawan
7) Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi
8) Memajukan karyawan serta mengembangkan produk dengan baik
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas menurut Yamit (2003:92)
ialah :
1. Faktor-faktor yang secara umum mempengaruhi kualitas dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan
b) Peralatan dan perlengkapan
c) Bahan baku dan material
d) Pekerja atau staf organisasi
2. Faktor-faktor yang secara khusus mempengaruhi kualitas dapat
commit to user a) Pasar atau tingkatan persaingan
Persaingan sering merupakan faktor penentu dalam menetapkan
tingkat kualitas output suatu perusahaan, maka tinggi tingkat
persaingan akan memberikan pengaruh pada perusahaan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas.
b) Tinjauan organisasi (organization objective)
Apakah perusahaan bertujuan untuk menghasilkan volume output
tinggi, barang yang berharga rendah, atau barang yang berharga
mahal.
c) Testing produk (produk testing)
Testing yang kurang memadai terhadap produk yang dihasilkan
dapat berakibat kegagalan dalam mengungkapkan kekurangan yang
terdapat pada produk.
d) Desain produk (produk design)
Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan kualitas
produk itu sendiri.
e) Proses produksi
Prosedur untuk memproduksi produk dapat juga menentukan kualitas
produk itu sendiri.
f) Kualitas input
Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar, tenaga kerja
tidak terlatih atau perlengkapan yang digunakan tidak tepat akan
commit to user g) Perawatan perlengkapan
Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku cadang
tidak tersedia, maka kualitas produk akan kurang dari semestinya.
h) Standart kualitas
Jika perhatian terhadap kualitas dalam organisasi tidak tampak, tidak
ada testing maupun inspeksi maka output yang berkualitas tinggi
sulit dicapai.
i) Umpan balik konsumen
Jika perusahaan kurang sensitive terhadap keluhan-keluhan
konsumen, kualitas produk tidak akan meningkat secara signifikan.
Sedangkan menurut Prawirosentono (2007:17) faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas, yaitu :
a) Bentuk rancangan dari suatu barang atau jasa (designing).
b) Bahan baku yang digunakan (raw material).
c) Cara menjual atau mengirim ke konsumen serta cara mengemas dan
melayani konsumen (packaging and delivering).
d) Digunakan atau dipakainya barang atau jasa tersebut oleh konsumen
(using).
F. Prosedur Pengawasan Kualitas
Menurut Handoko (2000 : 430) prosedur pengawasan kualitas dapat
commit to user
1. Inspeksi
Produk dan jasa selalu diperiksa agar sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dalam golongan produk yang berkualitas baik maupun
yang rusak, dari hal tersebut dapat dilakukan dalam hal yang
berpengaruh pada proses produksi dan dari produk rusak dapat
disingkirkan. Pemeriksaan produk selama proses produksi juga bertujuan
menghindarkan dari pengerjaan satuan yang sebenarnya telah rusak,
sehingga tujuan utama daripada inspeksi adalah menghentikan
pembuatan produk yang rusak. Dalam hal melakukan inspeksi ada
beberapa pedoman umum untuk menentukan kapan sebaiknya inspeksi
dilakukan :
a. Inspeksi setelah operasi-operasi yang cenderung memproduksi
barang-barang salah agar tidak ada kerja lebih dilakukan pada barang-barang-barang-barang
jelek.
b. Inspeksi sebelum operasi-operasi yang menekan biaya agar berbagai
operasi ini tidak akan dilaksanakan pada barang-barang yang telah
rusak.
c. Inspeksi sebelum operasi-operasi dimana produk-produk salah
mungkin menghentikan dan akan menghentikan dan akan
memacetkan mesin-mesin.
d. Inspeksi sebelum operasi-operasi menutup kerusakan-kerusakan
commit to user
e. Inspeksi sebelum operasi-operasi perakitan yang tidak dapat dilakukan
seperti pengelasan komponen, pencampuran warna.
f. Pada mesin-mesin automatic inspeksi dilakukan pada unit pertama dan
unit terakhir tetapi hanya kadang-kadang untuk unit-unit diantaranya :
g. Inspeksi komponen-komponen akhir.
h. Inspeksi sebelum penggudangan
i. Inspeksi pengujian dan produk jadi.
2. Acceptance Sampling
Sampling merupakan suatu proses observasi atau pengamatan yang
dilakukan dengan cara mengambil sebagian kecil dari sekumpulan
produk untuk mewakili populasi.
G. Dimensi kualitas
Menurut (Garvin dalam Yamit, 2004:10) berdasarkan prespektif kualitas,
Garvin mengembangkan dimensi kualitas kedalam delapan dimensi yang
dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis terutama bagi
perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang. Kedelapan dimensi
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Performance (kinerja) yaitu karakteristik pokok dari produk inti.
2) Feature yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan.
3) Realitability (kehandalan) yaitu kemungkinan tingkat kegagalan
commit to user
4) Conformance (kesesuaian) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan
operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5) Durability (daya tahan) yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan.
6) Serviceability yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,
kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang
memuaskan.
7) Estetika yaitu menyangkut corak, rasa, dan daya tarik produk.
8) Perceived yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung
jawab perusahaan terhadapnya.
H. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas
Ruang lingkup pengendalian kualitas sangat luas karena menyangkut
beberapa unsur yang mempengaruhi kualitas harus dimasukkan dan
dipertimbangkan. Menurut Prawirosentono (2007:77) pengendalian kualitas
secara garis besar dikelompokkaan menjadi tiga yaitu :
a) Pengendalian kualitas bahan yaitu pengendalian kualitas yang dilakukan
sejak penerimaan bahan baku di gudang selama penyimpanan dan waktu
bahan baku yang akan dimasukkan dalam proses produksi.
b) Pengendalian kualitas dalam proses pengolahan yaitu pengendalian
kualitas yang dilakukan dengan mengawasi tiap tahap proses produksi
sehingga kesalahan yang terjadi dalam proses produksi dapat diketahui
commit to user
c) Pengendalian kualitas produk akhir yaitu pengendalian kualitas yang
dilakukan dengan pengecekan kualitas terhadap produk akhir supaya
produk yang rusak atau cacat tidak sampai ke tangan konsumen.
Dengan mengetahui ruang lingkup pengendalian kualitas tersebut,
maka perusahaan akan lebih mudah dalam mengatasi masalah yang
terjadi terutama terhadap masalah kualitas.
I. Alat-alat Pendukung dalam Pengendalian Kualitas
Menurut Render, Heizer (2004:263-268) kualitas tidak selalu
merupakan sebuah kecelakan melainkan hasil usaha yang pandai yang
dilakukan perusahaan. Didalam usaha pengendalian kualitas terdapat tujuh
alat yang diperkenalkannya, yaitu :
a) Lembarpengecekan (check sheet)
Lembar pengecekan adalah suatu formulir yang didesain untuk mencatat
data dan berfungsi dalam membantu analisis untuk menentukan fakta
atau pola yang mungkin bisa membantu analisis selanjutnya.
b) Diagram sebar atau pencar (scatter diagram)
Diagram sebar atau pencar adalah sebuah grafik nilai sebuah variabel
yang dihadapkan dengan variabel lain. Diagram ini menunjukkan
hubungan antar dua perhitungan.
commit to user
Diagram sebab-akibat adalah suatu alat untuk mengenal elemen proses
atau penyebab yang mungkin memberikan pengaruh pada hasil. Diagram
ini menggambarkan sebuah diagram yang bentuknya menyerupai tulang
ikan, untuk mengetahui masalah pengendalian kualitas terhadap
pelanggan perusahaan yang tidak puas.
d) Diagram pareto (pareto chart)
Diagram pareto adalah metode untuk mengelola kesalahan, masalah atau
produk cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha
penyelesaian masalah. Setelah diagram pareto dibuat untuk langkah
selanjutnya ialah mencari penyebab kerusakan serta mencari cara untuk
mengurangi kerusakan produk tersebut.
e) Histogram
Histogram menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan frekuensi dari
setiap nilai yang terjadi dan peristiwa yang paling sering terjadi serta
variasi dalam pengukuran.
f) Bagan kendali atau control chart
Bagan kendali adalah suatu metode untuk mengetahui apakah terdapat
produk cacat yang out of control atau masih dalam batas pengendalian.
g) Diagram alir
Diagram alir adalah diagram yang secara garis besar menyajikan sebuah
proses dengan menggunakan kotak dan garis yang berhubungan.
Diagram ini merupakan alat yang sangat baik untuk memahami sebuah
commit to user
J. Metode-metode Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam
metode. Menurut Render, Heizer (2001:124) memberikan beberapa
metode pengendalian kualitas, yaitu:
1. Control chart untuk data variabel
Data variabel control chart merupakan data variabel tersambung yang
dapat diukur, misalnya berat, panjang, volume, tinggi. Data variabel
control chart yang umum digunakan ialah
a. Mean chart (X-chart) menggunakan rata-rata proses dari sampel.
Mean dari tiap sampel dihitung dan digambar pada grafik, titik-titik
atau point tersebut yang merupakan mean sampel.
UCL = +
.R
LCL = -
.R
Keterangan :
UCL = Batas kendali atas
LCL = Batas kendali bawah
R = Range (selang)
= Nilai yang ditemukan
commit to user
b. Range chart (R-chart)
Range adalah perbedaan nilai terkecil dan terbesar dalam sampel.
R-chart lebih mencerminkan variabilitas proses dari pada kecondongan
terhadap nilai mean.
=
= Range tiap sampel
= Jumlah sampel
ΣR = Range rata-rata dan garis tengah sampel
UCL =
.
LCL=
.
Keterangan :
= Nilai yang ditemukan
= Nilai yang ditemukan
= Batas kendali atas
LCL = Batas kendali bawah
2) Control chart untuk data atribut
Bagan control ini digunakan dari pengukuran karakteristik produk yang
dievaluasi dengan suatu pilihan diskret, misalnya baik/buruk, ya/tidak
commit to user
a. P-chart
Bagan ini menunjukkan pecahan dari kerusakan atau kecacatan
produk dalam sampel dengan berbagai statistik sampel, misalnya per
hari, per mesin.
=
eterangan :
Σp = Jumlah produk rusak
n = Jumlah Sampel
= Rata-rata sampel dari proporsi kerusakan
UCL = + z
.σp
LCL = -
z.σp
:
z = Jumlah standar deviasi rata-rata proses
σp = Standar deviasi dari proporsi sampel
UCL = Batas kendali atas
commit to user
b. C-chart
Bagan ini memperlihatkan banyaknya jumlah kerusakan atau
kecacatan perunit output.
=
Keterangan :
= Rata-rata jumlah produk cacat
= Total jumlah produk cacat
= Banyaknya waktu yang diobservasi
σ
c =
Keterangan :
σ
c
= Standar Deviasi= Rata-rata jumlah produk cacat perunit
UCL =
+ 3σc
LCL = –
3σc
Keterangan :
= Rata-rata jumlah produk cacat
σc = Standar deviasi
UCL = Batas kendali atas
commit to user
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah
perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
yang memproduksi air mium murni. Perusahaan ini didirikan pada bulan
April 2004 di Jl. KH Agus Salim 36 B, Sondakan, Laweyan Surakarta,
dengan SIUP. No 517/0253/PK/VI/2004 dan BPOM RI MD :
249111001296.
Produk yang dihasilkan yaitu air minum murni “KAAFUR”. Air
minum murni ini adalah hasil proses filter berteknologi tinggi dengan
tingkat kemurnian sampi 99 % diukur dengan Elektroda Air dan Total
Dissolved Solid (TDS), didukung proses akhir ozonisasi dan
(Ultraviolet) UV sehingga tidak ada apa-apa lagi termasuk mineral. Air
minum ini tidak akan berlumut bila dijemur dalam waktu sekian tahun.
Bagi orang yang belum terbiasa minum air murni “KAAFUR” kesan
pertama terkadang terasa pahit karena “KAAFUR” adalah air murni
yang tidak ada apa-apanya lagi dalam air, termasuk garam dan gula.
commit to user
racun berupa endapan-endapan yang tidak berguna bagi tubuh kita,
sehingga saat pelarutan itulah timbul rasa pahit.
Produk air minum murni ini awal berdirinya bernama TASNIM
dengan mengusung “Air Minum Kesehatan”, kemudian pada tahun 2005
TASNIM berubah nama menjadi Kaafur karena pada waktu didaftarkan
untuk SNI (Standar Nasional Indonesia) di Jakarta ternyata sudah ada
yang mendaftarkan dengan nama TASNIM, sehingga harus mengubah
nama menjadi Kaafur sampai dengan sekarang. Nama Kaafur sendiri
berasal dari bahasa Arab yang artinya air yang turun dari surga.
Air minum Kaafur telah mencapai perkembangan yang cukup
menggembirakan, semula dari kapasitas 10.000 liter/hari dan saat ini
ditingkatkan menjadi 25.000 liter/hari. Perusahaan air minum murni
Kaafur telah memproduksi dalam 5 kemasan varian produk yaitu galon
19 liter, botol 330 ml, botol 600 ml, botol 1500 ml, dan cup/gelas 240
ml. Peningkatan mutu dan kepuasan pelanggan merupakan komitmen
dari CV. AL ABRAR Divisi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK),
Kaafur sebagai perusahaan pendistribusian air minum murni dengan
menetapkan kebijakan mutu :
1. Memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia.
2. Berupaya mengelola perusahaan secara professional dengan
melibatkan tanggung jawab seluruh karyawan.
commit to user
2. Tujuan Perusahaan
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur didirikan memiliki dua
tujuan baik secara umum maupun khusus.
Tujuan Umum :
1. Memenuhi kebutuhan, memberi kepuasan, dan pelayanan yang baik
bagi pelanggan
2. Membantu pemerintah untuk mencptakan lapangan pekerjaan.
Tujuan Khusus :
Untuk memperoleh keuntungan yang digunakan sebagai sumber
penghasilan perusahaan guna kelangsungan hidup perusahaan dan
sebagian keuntungannya merupakan pendapatan yayasan untuk
commit to user
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1
Struktur Organisasi CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
Sumber : CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan tugas dan tanggung jawab dari
tiap kegiatan dalam struktur organisasi CV. AL ABRAR Divisi AMDK
[image:44.595.101.544.144.599.2]commit to user
1. Direktur
a) Menentukan misi dan tujuan organisasi.
b) Memilih eksekutif.
c) Mendukung eksekutif dan tinjauan terhadap kinerjanya.
d) Memastikan perencanaan organisasi yang efektif.
e) Memastikan sumber daya yang mencukupi.
f) Menentukan dan memantau program dan jasa organisasi.
g) Menentukan image organisasi ke publik.
h) Bertindak sebagai court of appeal (pengendalian perkara).
i) Mengukur kinerjanya sendiri.
2. Quality Assurance
a) Menyelenggarakan kegiatan berdasarkan panduan mutu.
b) Membuat perhitungan biaya, tinjauannya berdasar kualitas.
c) Menindaklanjuti rencana mutu.
d) Melakukan pengontrolan proses dengan teknik statistic.
e) Melakukan analisa penyebab kegagalan.
f) Dalam bertindak mewakili atau persetujuan orang ketiga.
g) Mengadakan sistem audit.
3. Kepala Divisi
a) Semua kebijakan perusahaan termasuk dalam kebijakan serta sasaran
mutu.
b) Melaksanakan tinjauan manjemen sesuai dengan jangka waktu yang
commit to user
c) Pemilihan pemasok komponen produksi.
d) Pemeriksaan pemasok komponen produksi.
e) Pemeriksaan pemasok bahan penolong atau komponen produksi.
f) Menentukan pembelian dengan sistem kredit.
g) Memeriksa keuangan perusahaan.
h) Mengadakan perjanjian dengan pihak luar.
i) Melaksanakan perubahan-perubahan yang diperlukan.
j) Memberikan pengarahan kepada seluruh personel.
4. Kepala Bagian PPIC
a) Membuat planning produksi dan pemasaran berdasarkan repeat order.
b) Membuat statistik dari data pemasaran dan produksi.
c) Memonitor perkembangan atau prestasi pelanggan.
d) Memonitor sirkulasi cup dipelanggan.
e) Melakukan analisa secara berkala.
5. Kepala Bagian Produksi
a) Mengawasi dan bertanggung jawab atas jalannya kegiatan produksi.
b) Mengendalikan proses produksi agar hasilnya selalu sesuai dengan
yang direncanakan.
c) Menjamin bahwa bahan baku, bahan penolong, dan bahan kemasan
yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan.
d) Menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang
commit to user
e) Menyimpan dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan kegiatan
produksi.
6. Kepala Bagian Quality Control
a) Cek harian
Memeriksa kondisi air baku
a. Sebelum proses produksi (check physic).
b. Saat air datang dari supplier.
b) Cek mingguan
Memeriksa bakteriologis air yang siap diisikan.
c) Cek Bulanan
Memeriksa bakteriologis air baku yang akan diproses.
d) Cek Insidentil
1) Memeriksa kondisi fisik produk jadi (galon, gelas, botol 330 ml,
botol 600 ml, dan botol 1500 ml).
2) Memeriksa bakteriologis produk jadi (galon, gelas, botol 330 ml,
botol 600 ml, dan botol 1500 ml).
3) Melakukan pemeriksaan ulang terhdap produk yang di-complain
oleh konsumen.
4) Mencatat produk yang tidak sesuai dengan standar.
5) Melakukan pemeriksaan terhadap bahan pembantu yang akan
dipakai untuk proses produksi.
commit to user
7) Menjamin bahwa urutan produksi sudah sesuai dengan persyaratan
SNI.
7. Kepala Bagian Keuangan
a) Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan agar
sesuai dengan anggaran.
b) Mengendalikan piutang perusahaan.
c) Bertanggung jawab atas keluaran dan masuknya keuangan perusahaan.
8. Kepala Bagian Umum dan Personalia
a) Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan
bahan baku, suku cadang, mesin, peralatan dan kepegawaian.
b) Merencanakan penerimaan dan penempatan karryawan sesuai dengan
yang dibutuhkan.
c) Merencanakan dan mengendalikan pelatihan atau kursus terhadap
karyawan dalam rangka peningkatan untuk pelaksanaan tugas.
9. Kepala Bagian Pemasaran
a) Bertanggung jawab terhadap pemasaran produk.
b) Memajukan perluasan pasar.
c) Membuat perencanaan pemasaran produk, termasuk cara
pengirimannya.
d) Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan serta mengevaluasi
commit to user
10.Kepala Bagian Pengadaan dan Gudang
a) Mempersiapkan data barang kebutuhan pabrik yang akan dibeli.
b) Mengadakan negoisasi dengan supplier.
c) Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada seksi pembelian.
d) Mencatat daftar sub kontrak.
11.Seksi Administrasi
a) Mencatat order dari customer.
b) Merangkum dan melakukan koreksi terhadap laporan pemasaran,
produksi, dan pengeluaran gudang.
c) Melaksanakan kegiatan surat-menyurat.
d) Melaksanakan tindakan koreksi pada kartu debitur.
12.Seksi Produksi
a) Melaksanakan proses produksi galon,botol,gelas/cup.
b) Memperhatikan standar operasional
a. Proses pencucian kemasan.
b. Proses pencucian, penutupan, dan pengepakan.
c) Melakukan proses inspeksi produk yang dihasilkan, segera melapor
jika terjadi penyimpangan dari standar yang ditentukan.
d) Mengirimkan atau menyerahkan hasil produksi ke gudang dalam
keadaan tertata rapi.
commit to user
13.Seksi Maintenance
a) Menjamin bahwa seluruh peralaan dan mesin dalam keadaan baik dan
siap dioperasikan.
b) Melakukan dan memelihara mesin dan peralatan.
c) Melakukan perbaikan mesin dan peralatan.
d) Menyimpan dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan perbaikan peralatan.
e) Menjamin keadaan barang digudang dari kerusakan, penurunan
kualitas serta kehilangan.
14.Seksi Transportasi
a) Mengirim produk ke konsumen sesuai instruktur kepala bagian
pemasaran.
b) Melakukan perawatan mobil.
c) Menjamin bahwa mobil dalam keadaan baik dan siap untuk
dioperasikan.
15.Seksi Penjualan
a) Menyiapkan produk yang akan dipasarkan.
b) Mengadakan kontrak atau negosiasi dengan para pembeli atau
pelanggan.
c) Menjamin barang yang dipasarkan sampai ke pelanggan
d) Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada seksi penjualan.
e) Bertanggung jawab terhadap kebersihan seluruh lokasi perusahaan.
commit to user
4. Aspek Personalia
1. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah pegawai pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
dari bulan ke bulan mengalami perubahan. Hal ini disebabkan
commit to user Tabel 3.1
Data Jumlah Tenaga Kerja
CV. AL ABRAR Divisi AMDK
Tahun 2012
No Jabatan Jumlah
Tenaga kerja
1 Kepala Divisi 1
2 Kepala Bagian PPIC 1
3 Kepala Bagian Keuangan 1
4 Kepala Bagian Umum dan Personalia 1
5 Kepala Bagian Pemasaran 1
6 Kepala Bagian Produksi dan QC 1
7 Kepala Bagian Pengadaan dan Gudang 1
8 Seksi Administrasi 1
9 Seksi Produksi 8
10 Seksi Maintenance 1
11 Seksi Transportasi 8
12 Seksi Penjualan 5
13 Seksi Cleaning Service 1
[image:52.595.158.475.180.708.2]commit to user
2. Pembagian Kerja
Sistem kerja dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. Shift I : shift ini untuk karyawan kantor dan karyawan bagian
produksi yang masuk pagi.
b. Shift II : shift ini untuk karyawan bagian produksi yang masuk
malam saja .
Pembagian waktu kerja di perusahaan ini adalah :
Shift I :
a. Hari Senin
Jam kerja mulai 07.45 WIB - 16.00 WIB dengan jam istirahat
12.00 WIB - 13.00 WIB.
b. Hari Selasa-Kamis
Jam kerja mulai 08.00 WIB - 16.00 WIB dengan jam istirahat
12.00 WIB – 13.00 WIB.
c. Hari Jum’at
Jam kerja mulai 08.00 WIB - 16.00 WIB dengan jam istirahat
11.30 WIB – 13.00 WIB.
d. Hari Sabtu
Jam kerja mulai 08.00 WIB - 16.00 WIB dengan jam istirahat
12.00 WIB – 13.00 WIB.
Shift II :
Hari Senin-Sabtu
Jam kerja mulai 16.00 WIB - 24.00 WIB dengan jam istirahat
commit to user
3. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan yang diterapkan oleh CV. AL ABRAR Divisi
AMDK Kaafur adalah :
a. Upah bulanan
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan tetap dan diberikan setiap
bulannya. Yang meliputi karywan staff kantor, karyawan produksi dan
karyawan keamanan.
b. Upah mingguan
Yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu. Upah ini diberikan
untuk karyawan tidak tetap yaitu pada karyawan bagian produksi.
4. Kesejahteraan Karyawan
Dalam upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat
kerja karyawan, maka perusahaan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
selain memberikan upah juga memberikan kebijakan yang menyangkut
kesejahteraan karyawan yaitu :
a. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya), yaitu tunjangan
kesejahteraan yang diberikan setiap akhir tahun atau libur hari raya.
b. Untuk karyawan yang sudah berkeluarga berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang baik dari perusahaan terhadap (suami, istri
ataupun anak-anaknya).
c. Memberikan pakaian seragam kepada seluruh karyawan.
d. Setiap bulannya perusahaan memberikan fasilitas 3 buah galon air
commit to user
5. Aspek Produksi
1. Hasil Produksi
Perusahaan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur menghasilkan
produk dengan ukuran yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Adapun produk-produk yang
dihasilkan perusahaan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur adalah
sebagai berikut:
a. Galon 19 liter
b. Botol 1500 ml
c. Botol 600 ml
d. Botol 330 ml
e. Gelas/cup 240 ml
2. Bahan-bahan yang Digunakan
a. Bahan Produksi
Proses produksi pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
merupakan proses produksi secara terus menerus atau proses
produksi kontinue. Bahan baku yang digunakan adalah air yang
diambil dari sumber yang terjamin kualitasnya, untuk itu beberapa
hal yang harus dilakukan untuk menjamin kualitas air meliputi :
1) Pemeriksaan organoleptik, fisika, kimia, microbiologi, dan
commit to user
2) Sumber air baku harus terlindungi dari pencemaran kimia dan
microbiologi yang bersifat merusak atau mengganggu
kesehatan.
b. Bahan Penolong yang Digunakan adalah
1) Kemasan galon, botol, dan cup
2) Tutup galon, botol, dan cup
3) Seal galon, botol, dan cup
4) Stiker galon, botol
5) Double tape
6) Kardus
3. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi AMDK
harus terbuat dari bahan yang tara pangan (food grade), tahan korosi,
dan tidak bereaksi dengan bahan kimia. Dalam melaksanakan proses
produksi, perusahaan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
menggunakan mesin dan peralatan produksi berupa :
a. Bak atau tangki penampung air baku.
b. Unit pengolahan air (water treatment).
Unit pengolahan air harus mempunyai alat desinfeksi (ozonator),
lampu UV atau alat lain yang terdiri dari :
1. Prefilter
2. Filter carbon aktif
commit to user
c. Mesin pencuci kemasan (bottle washer).
d. Mesin pengisi kemasan (filling machine).
e. Mesin penutup kemasan (capping machine).
Selain itu seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan
air harus terbuat dari bahan yang tara pangan (food grade), tahan korosi,
dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.
4. Proses Produksi
Secara garis besar proses produksi pada CV. AL ABRAR Divisi
AMDK Kaafur adalah sebagai berikut
a. Penyediaan Air Baku
Pada tahap ini dilakukan proses pemompaan air baku dari
sumbernya, yaitu air sumur ke dalam tangki-tangki penampungan air
baku. Dalam tahap ini kandungan mineral (TDS) dalam tangki
penampungan air baku masih tinggi sekali yaitu ± 200-300 ppm.
b. Pengolahan Air Baku Menjadi Air Setengah Jadi
Tahap selanjutnya adalah pengolahan dari air baku menjadi air
setengah jadi, dimana pada tahap ini dilakukan proses filtrasi dengan
menggunakan pasir kuarsa dan filter 10 micron. Filtrasi ini dilakukan
dengan tujuan untuk menyaring partikel-partikel kasar yang ada
dalam air tersebut. Setelah dilakukan proses filtrasi dilanjutkan
dengan proses penukaran ion, yaitu unsur mineral yang terdapat
dalam bahan baku dihilangkan yaitu dengan menikat ion positif dan
commit to user
Pada proses penukaran ion ini, TDS air yang tadinya ± 200 ppm
menjadi 50 ppm. Setelah itu dimasukkan kedalam tangki-tangki
penampungan air berkapasitas 8.000 liter.
c. Pengolahan Air Setengah Jadi menjadi Air Jadi
Setelah dilakukan proses pengolahan air baku menjadi air
setengah jadi, tahap selanjutnya adalah pengolahan dari air setengah
jadi menjadi air jadi. Pada tahap ini sama seperti pada tahap proses
pengolahan air baku menjadi air setengah jadi, yaitu dengan
melakukan penukaran ion dan ditambah dengan proses filter dengan
karbon aktif. Proses ini bertujuan untuk menyerap bau, rasa, warna,
sisa khlor dan bahan anorganik, setelah itu dimasukkan kedalam bak
penampungan air berkapasitas 6.000 liter. Pada tahap ini TDS air
dapat turun lagi menjadi < 3 ppm.
d. Penyaringan dengan Mikrofilter
Penyaringan dengan menggunakan filter micro ini merupakan
penyaringan bertingkat, karena menggunakan filter berukuran 5 µ,
3µ, dan 1µ. Filter ini berfungsi untuk menyaring partikel-partikel
halus dan menghilangkan sisa-sisa anorganik maupun koloid.
e. Desinfeksi dengan Ozon dan Ultraviolet (UV)
Proses desinfeksi dapat berlangsung dalam tangki pencamur ozon
dan selama ozon masih dalam kemasan. Kadar ozon pada tangki
pencamur minimal 0,6 ppm dan kadar residu ozon sesaat setelah
commit to user
ozon dilakukan secara periodik dan didokumentasikan dalam
administratif perusahaan. Tindakan desinfeksi ini dapat ditambah
dengan melakukan penyinaran dengan lampu ultraviolet (UV).
Dengan catatan, apabila menggunakan lampu ultraviolet harus
dengan panjang gelombang 254 nm/2573 A dengan intensitas
minimum 10.000 mw detik per cm². Tujuan dari proses desinfeksi ini
adalah untuk mematikan bakteri-bakteri yang masih hidup.
Kemudian dimasukkan ke dalam tandon stenlis dengan kapasitas
1500 liter air.
f. Pengisian, Penutupan, dan Pengepakan.
1) Pengisian dan Penutupan.
Setelah dilakukan proses pengolahan air bahan baku menjadi
air jadi, maka air murni siap untuk diisikan kedalam galon, botol,
dan cup yang proses pengisiannya dengan menggunakan mesin
yang sudah terotomatis.
Pengisian dan penutupan botol atau cup harus dilakukan
dengan cara yang higienis dalam ruang pengisian yang bersih dan
saniter. Suhu dalam ruang pengisian maksimal 25º C.
2) Pengepakan
Tahap terakhir adalah pengepakan. Pengepakan terhadap
produk yang sudah jadi ini dapat berupa : kotak karton, shrink,
commit to user
Gambar 3.2Alur Proses Produksi CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
Sumber : CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur Air sumber atau air baku
Sand Filter
Finish Tank
Storage Tank I Carbon Filter
Storage Tank Storage Tank II
Ozon Generation CF 1 µ
CF 5 µ Ultra Violet
CF 10 µ
commit to user
6. Aspek Pemasaran
Untuk meningkatkan dan memajukan hasil usaha, perusahaan CV.
AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur dalam memasarkan hasil
produksinya mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas diantaranya:
Surakarta, Semarang, Ungaran, Boyolali, Pacitan, Wonogiri,
Karanganyar, Klaten, Sukoharjo, dan Sragen. Untuk memasarkan hasil
produksinya, perusahaan menggunakan saluran distribusi langsung dan
tidak langsung artinya distribusi barang dari produsen langsung kepada
konsumen dan dari produsen ke konsumen lewat penyalur terlebih
dahulu.
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja.
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang
wajib dilakukan oleh mahasiswa dengancara diterjunkan secara langsung
ke dunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara
langsung aplikasi dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam
perkuliahan. Magang kerja ini wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa
Diploma III Jurusan Manajemen Bisnis pada semester akhir.Lamanya
pelaksanaan magang kerja juga membantu mahasiswa dalam
menyelesaikan Tugas Akhir.Perusahaan yang menjadi tujuan magang
commit to user
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja.
Tempat pelaksanaan magang kerja di CV. AL ABRAR Divisi
AMDK Kaafur yang berlokasi di Jl.KH Agus Salim 36 B, Kelurahan
Sondakan, Kecamatan Laweyan, Surakarta.Waktu pelaksanaan magang
kerja dimulai dari tanggal 1 Februari-29 Februari 2012.
3. Prosedur Magang Kerja
Selama dalam kegiatan magang kerja, perusahaan memberikan
beberapa prosedur atau peraturan yang harus ditaati oleh mahasiswa
antara lain sebagai berikut :
a) Mahasiswa wajib mengenakan pakaian sopan dan rapi.
b) Magang kerja dilaksanakan mulai jam 08.00-16.00 WIB.
c) Setiap harinya, mahasiswa diharap lapor kepada keamanan pabrik
(security) untuk melakukan absensi daftar hadir.
4. Tujuan Magang Kerja.
Membandingkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama dibangku
perkuliahan dengan aplikasi di lapangan ysng dilaksanakan di CV. AL
ABRAR Divisi AMDK Kaafur, yaitu :
a) Mahasiswa dapat secara langsung aplikasi dari berbagai teori yang
telah dipelajari dalam perkuliahan.
b) Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan langsung
mengenai berbagai aktivitas dalam dunia kerja.
c) Setelah lulus diharapkan mahasiswa mampu mengatasi
commit to user
5. Kegiatan Magang Kerja.
a) Minggu I (Tanggal 1-3 Februari 2012).
1) Pengenalan lingkungan perusahaan.
2) Memonitoring proses kerja karyawan dan mesin.
b) Minggu II (Tanggal 6-10 Februari 2012).
1) Mengamati proses produksi dari awal-akhir.
2) Menggunting dan menempel stiker.
3) Memasang seal.
c) Minggu III (Tanggal 13-17 Februari 2012).
1) Membantu bagian produksi cup/gelas.
2) Membantu merekap pengambilan barang dari gudang.
3) Membuat buku penjualan.
d) Minggu IV (Tanggal 20-24 Februari 2012)
1) Membantu produksi bagian botol.
2) Menempel label.
3) Membuat absensi daftar hadir.
e) Minggu V (Tanggal 27-29 Februari 2012).
1) Membantu produksi bagian botol.
2) Mengumpulkan data mengenai sejarah perusahaan, proses
produksi, struktur organisasi, jumlah produksi produk jenis cup,
commit to user
C. Pembahasan Masalah
1. Analisis C-chart
Analisis ini digunakan untuk mengadakan pengujian terhadap
kualitas proses produksi dengan mengetahui apakah kerusakan produk
masih dalam batas pengendalian atau tidak. Berikut ini adalah data
kerusakan dan produksi produk jenis cup pada CV. AL ABRAR Divisi
AMDK Kaafur selama satu periode yaitu dari bulan Januari sampai
[image:64.595.159.502.250.741.2]dengan bulan Desember 2011.
Tabel 3.2
JumlahProduksi dan jumlah kerusakan per bulan Produk Cup Tahun 2011
NO Bulan Jumlah Produksi
per unit
Jumlah Produk Rusak
1 Januari 122352 2523
2 Februari 175296 1957
3 Maret 203424 2542
4 April 129264 2657
5 Mei 172896 2961
6 Juni 223536 2634
7 Juli 271968 1807
8 Agustus 264240 2685
9 September 287520 2480
10 Oktober 241152 2871
11 November 227952 2562
12 Desember 196128 2431
Jumlah 2515728 30110
commit to user
Dari data diatas kemudian dilakukan perhitungan dengan
menggunakan C-chart, langkah perhitungannya adalah :
a) Menentukan rata-rata kerusakan dengan menggunakan rumus :
=
=
=
2509,167b) Mencari standar deviasi :
σ
c =
=
50,091c) Menentukan batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah
dengan menggunakan rumus :
1. Batas pengendalian atas (UCL)
UCL =
+ 3
σ
c
= 2509,167 + 3 (50,091)
commit to user
2. Batas pengendalian bawah (LCL)
LCL =
–
3σc
= 2509,167
–
3 (50,091)= 2358,89
Batas pengendalian atas (UCL) merupakan batas toleransi maksimum
dan batas pengendalian bawah (LCL) merupakan batas toleransi minimum
untuk kerusakan produk yang digunakan untuk membatasi kondisi yang
ideal untuk kerusakan produk periode 2011. Batas pengendalian atas pada
perusahaan sebesar 2659,44 dan batas pengendalian bawah 2358,89. Pada
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur diharapkan kerusakan jenis cup
tidak melebihi UCL sebesar 2659,44 dan LCL sebesar 2358,89. Apabila
melebihi UCL dan dibawah LCL maka akan tercipta kondisi out of control
dan apabila kerusakan produk tidak melebihi 2659,44 dan tidak kurang
dari 2358,89 hal ini dapat dikatakan bahwa kerusakan produk masih
dianggap wajar.
Setelah melakukan perhitungan kemudian dapat disusun dengan grafik
pengendalian C-chart untuk menampilkan kerusakan produk yang masih
berada didalam garis batas pengawasan dan yang masih berada di luar
commit to user
Gambar 3.3
Grafik C-chart Jumlah Kerusakan Cupperbulan
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa batas pengendalian
atas(UCL) sebesar 2659,44 dan batas pengendalian bawah (LCL)
sebesar 2358,89 dengan rata-rata kerusakan sebesar 2509,16 dan
standar deviasi sebesar 50,09. Berdasarkan grafik di atas menunjukkan
bahwa masih terjadi kerusakan yang berada dalam kondisi out of
control atau berada di luar batas kendali, yang terjadi pada bulan
Februari, Mei, Juli, Agustus, Oktober.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan
pengendalian kualitas CV. AL ABRAR Divisi AMDK belum berjalan
dengan baik. Hal tersebut terjadi dikarenakan masih ada kesalahan yang
dilakukan pada waktu proses produksi, sehingga perlu dilakukan
pengawasan secara terus menerus pada waktu proses produksi. Faktor
yang mungkin terjadi adalah sumber daya manusia, misalnya cara
pengoperasian mesin yang kurang tepat dan mungkin saja faktor mesin
commit to user
merupakan penyebabnya. Untuk itu perlu adanya pelatihan terhadap
karyawan dan pengecekan bahan baku dapat dilakukan secara rutin.
2. Analisis Diagram Pareto
Selama mengamati proses produksi jenis cup pada CV. AL ABRAR
Divisi AMDK Kaafur penulis mencatat permasalahan mengenai
jenis-jenis penyebab kerusakan produk. Untuk menganalisis permasalahan
mengenai jenis-jenis kerusakan produk tersebut, maka penulis
menggunakan digram pareto.
Diagram pareto merupakan sebuah metode untuk mencari
faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan produk. Langkah dalam
pembuatan diagram pareto adalah :
a) Menentukan presentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan
misalnya terdapat kerusakan a, b, atau c yang jumlahnya
masing-masing sebesar a%, b%, atau c%.
b)Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan mulai
dari jumlah yang paling besar sampai jumlah yang paling kecil yaitu
dari kiri ke kanan.
Presentase kerusakan dihitung dengan mengg