• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI PADA SISWA KELAS XI THP DI SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI PADA SISWA KELAS XI THP DI SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI

PADA SISWA KELAS XI THP SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

OLEH: ANISA DEWI

1005051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI

PADA SISWA KELAS XI THP SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014

Oleh:

ANISA DEWI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Anisa Dewi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI

PADA SISWA KELAS XI THP SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014

Oleh: ANISA DEWI

1005051

Pembimbing I

Dr. Ade Juwaedah, M.Pd NIP. 19600504 1986012001

Pembimbing II

Drs. Radjulaini, M.Pd NIP. 19460706198021001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Teknologi Agroindustri

(4)

i

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ………. UCAPAN TERIMAKASIH ……… ABTRAK ………..

i ii iv

DAFATR ISI ……….

DAFTAR TABEL ………

DAFTAR GAMBAR ……… DAFTAR LAMPIRAN ………

v viii xi x

BAB I. PENDAHULUAN ………

A. Latar Belakang Masalah ……….

B. Identifikasi Masalah ………

C. Pembatasan Masalah………

D. Perumusan Masalah……….

E. Tujuan Penelitian ………

F. Manfaat Penelitian ………..

G. Penjelasan Istilah ………

H. Struktur Organisasi Penelitian ………

1 1 4 4 5 5 5 6 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ………..

A. Hasil Belajar ………...

1. Pengertian Hasil Belajar ………...

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………..

B. Pembelajaran Membuat Roti ………..

1. Program Pembelajaran Membuat Roti ………..

2. Materi Pembelajaran Membuat Roti ……….

C. Pembelajaran Kewirausahaan ……….

D. Minat Berwirausaha ………...

1. Pengertian Minat ………...

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ………

3. Indikator Minat ……….

4. Berwirausaha ………

5. Minat Berwirausaha Roti ………..

E. Kerangka Pemikiran ………...

F. Hipotesis Penelitian ………

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……….

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………..

1. Lokasi Penelitian ………...

2. Subjek Penelitian ………..

a. Populasi ………...

b. Sampel ………

B. Desain Penelitian ………

(5)

ii

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian ………...

D. Variabel dan Definisi Operasional ………..

1. Variabel Penelitian ………

2. Definisi Operasional ……….

E. Instrumen Penelitian ………...

1. Observasi ………..

2. Studi Dokumentasi ………....

3. Angket/kuesioner ………..

F. Proses Pengembangan Instrumen ………...

1. Uji Coba Instrumen ………...

2. Pengujian Validitas Angket ……….. 3. Pengujian Reliabilitas Angket ………..

G. Analisis Deskriptif ………..

H. Analisis Statistik Data ……….

1. Konversi Z-Skor dan T-Skor ………

2. Analisis Regresi Sederhana ………..

a. Uji Normalitas ……….

b. Uji Homogenitas ……….

c. Uji Regresi Sederhana (Uji Hipotesis 1 dan 2) ………...

3. Analisis Regresi Berganda ………

a. Uji Multikolinieritas ………...

b. Uji Heteroskedastisitas ………...

c. Uji Regresi Berganda ………..

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………...

A. Analisis Pengujian Instrumen Penelitian ……… 1. Validitas Instrumen Penelitian ……….. 2. Reliabilitas Instrumen Penelitian ……….. B. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ………...

1. Hasil Belajar Membuat Roti ……….

2. Hasil Belajar Kewirausahaan ………

3. Minat Berwirausaha Roti ………..

C. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ………..

1. Konversi Z-Skor dan T-Skor ………

2. Analisis Regresi Sederhana ………..

a. Normalitas Data ………..

b. Uji Homogenitas ……….

c. Uji Regresi Sederhana ………

3. Analisis Regresi Berganda ………

a. Uji Multikolinieritas ………...

b. Uji Heteroskedastisitas ………...

c. Uji Regresi Berganda ………..

D. Pembahasan Hasil Penelitian ………..

1. Hasil Belajar Membuat Roti ……….

2. Hasil Belajar Kewirausahaan ………

3. Minat Berwirausaha Roti ………..

(6)

iii

4. Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Terhadap Minat Berwirasuaha Roti ………. 5. Pengaruh Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat

Berwirausaha Roti ………. 6. Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti dan Kewirausahaan

Terhadap Minat Berwirausaha Roti ………..

BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………...

A. Simpulan ……….

B. Rekomendasi ………...

DAFTAR PUSTAKA ………...

LAMPIRAN ………..

69

70

71

72

72 73

(7)

iv

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alternatif jawaban tes keterampilan siswa ……… Tabel 3.2 Gradasi dengan teknik scoring ………..

Tabel 3.3 Nilai reliabilitas suatu penelitian ………...

Tabel 3.4 Kriteria skor hasil belajar membuat roti ………

Tabel 3.5 Kriteria skor hasil belajar kewirasuahaan ………. Tabel 3.6 Kriteria skor minat berwirausaha roti ……… Tabel 3.7 Kriteria penafsiran data ……….. Tabel 4.1 Frekuensi hasil belajar membuat roti ……….

Tabel 4.2 Frekuensi hasil belajar kewirausahaan ………..

Tabel 4.3 Frekuensi minat berwirausaha roti ……….

Tabel 4.4 Output uji normalitas variabel X1, X2dan Y ………..

Tabel 4.5 Output hasil uji homogenitas X1Terhadap Y ………

Tabel 4.6 Output hasil uji homogenitas X2Terhadap Y ………

Tabel 4.7 Output hasil uji multikolinieiritas ………..

Tabel 4.8 Output hasil uji heteroskedastisitas ……… 34

35

37

38

39

39

44

51

52

53

58

58

59

63

(8)

v

Gambar 2.1 Paradigma penelitian ………..

Gambar 3.1 Korelasi antara variabel ………

Gambar 4.1 Diagaram hasil belajar membuat roti ……….

Gambar 4.2 Diagram hasil belajar kewirausahaan ………

Gambar 4.3 Diagram minat berwirausaha roti ………...

Gambar 4.4 Diagram minat berwirausaha roti karena perasaan senang ……

Gambar 4.5 Diagram minat berwirausaha roti karena ketertarikan siswa…..

Gambar 4.6 Diagram minat berwirausaha roti karena perhatian siswa …….

Gambar 4.7 Diagram minat berwirausaha roti karena keterlibatan siswa…..

Gambar 4.8 Garis Linieritas variabel X1Terhadap Y ………....

Gambar 4.9 Garis linieritas variabel X2 Terhadap Y ……… 27

31

51

52

54

54

55

55

56

60

(9)

vi

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Observasi keterampilan membuat roti ……… Lampiran 2. Lembar Observasi membuat roti ………... Lampiran 3. Kisi-kisi angket minat berwirausaha roti ………... Lampiran 4. Lembar Angkat Minat Berwirausaha Roti ……… Lampiran 5. Hasil Validitas Angket Minat Berwirausaha Roti ………. Lampiran 6. Hasil Reliabilitas Angket Minat Berwirausaha Roti …………. Lampiran 7. Tabulasi Data Hasil Observasi ……….. Lampiran 8. Hasil Studi Dokumentasi ………...

Lampiran 9. Tabulasi Data Angket Minat Berwirausaha Roti ……….. Lampiran 10. Tabulasi Data Indikator Minat Berwirausaha Roti ………….. Lampiran 11. Konversi Z-Skor dan T-skor Data ………...

Lmapiran 12. Output Hasil Uji Normalitas ………...

Lampiran 13. Output Hasil Uji Homogenitas ………

Lampiran 14. Hasil Uji Regresi Sederhana ………

Lampiran 15. Hasil Analisis Regresi Berganda ……….

Lampiran 16. Surat-Surat ………...

76

77

80

81

85

86

87

88

89

91

94

95

96

97

101

(10)

Anisa Dewi, 2014

PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI PADA SISWA KELAS XI THP DI SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014

Oleh:

Anisa Dewi 1005051

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. Ade Juwaedah, M.Pd dan Drs. Radjualaini, M.Pd

Permasalahan penelitian ini tentang pengaruh hasil belajar membuat roti dan hasil belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti pada siswa kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar membuat roti, hasil belajar kewirausahaan, dan minat berwirausaha roti serta seberapa besar pengaruh pengaruh hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti. Kajian teori sebagai referensi yang digunakan yaitu tentang hasil belajar, membuat roti, kewirausahaan, dan minat berwirausaha. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan statistik inferensial. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling, sebanyak 36 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar membuat roti berada pada kategori sangat tinggi, kemudian hasil belajar kewirausahaan berada pada kategori tinggi, dan minat berwirausaha roti berada pada kategori tinggi. Pengaruh yang diberikan hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha roti sebesar 47,4%, kemudian pengaruh hasil belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti sebesar 67.8%, dan pengaruh dari hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan secara bersama-sama sebesar 71%. Hasil penelitian mengandung implikasi bahwa apabila memiliki hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan dengan kategori yang tinggi maka pengaruh terhadap minat berwirausahapun harus tinggi yaitu dapat mencapai 100%. Sehingga perlu dilakukan suatu tindakan untuk meningkatkan minat siswa berwirausaha roti yang tidak cukup dari hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan.. Rekomendasi ditujukan sepada siswa kelas XI THP SMKN 1 Kuningan agar dapat meningkatkan wawasan berkaitan dengan minat untuk berwirausaha.

(11)

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE EFFECT OF LEARNING TO MAKE BREAD AND ENTREPRENEURSHIP TOWARDS THE INTEREST OF ENTREPRENURIAL IN BAKERY IN CLASS XI THP AT SMK 1

KUNINGAN 2014

By:

Anisa Dewi 1005051

This research is guided by:

Dr Ade Juwaedah, Pd and Drs. Radjualaini, M.Pd

The problem of this study relies on the influence of learning outcomes to make bread and entrepreneurial learning outcomes for entrepreneurship interest in bakery in class XI THP in SMK 1 Kuningan in 2014. The aim of this study was to obtain data on the results of learning to make bread, entrepreneurial learning outcomes, interest in entrepreneurship in bakery and how great the influence of the learning outcomes to make bread and entrepreneurial interest in entrepreneurship in the bakery. Study of the theory as a reference used is about learning outcomes, making bread, entrepreneurship, and interest in entrepreneurship. The method used is descriptive method inferential statistics. The sampling technique using simple random sampling, with the total of 36 respondents. The results showed that the results of learning to make bread are at the very high category, the results of studying entrepreneurship are at the high category, and interest in entrepreneurship in bakery are at the high category. The influence of the learning outcomes to make bread given for bread entrepreneurship interest are 47.4%, then the effect of entrepreneurial learning outcomes of the interest in entrepreneurship in bakery are 67.8%, and the effect of the results of learning to make bread and the joint entrepreneurship about 71%. The results of the study imply that if the learning outcomes to make bread and the entrepreneurs are in the high category, hence the effect on interest to the entrepreneurship should be able to reach as high as 100%. Furthermore, there is a need to do some action to increase student interest in entrepreneurship in the bakery that is not enough of the results of learning to make bread and entrepreneurship. Recommendations aimed to the class XI THP SMK 1 Kuningan in order to improve the insight related to the interest in entrepreneurship.

(12)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya menyiapkan peserta didik, menghadapi masa

depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat, termasuk di dalamnya

perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu mendukung masa depan.

Melalui pendidikan, akan diperoleh calon tenaga kerja yang berkualitas, produktif,

dan mampu bersaing. Hal tersebut dapat dilihat dari tujuan khusus Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dikutip oleh Johar Maknun (2013, hlm. 8) bahwa:

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati;

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, dan mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang kehalian yang diminatinya, dan

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Melihat dari tujuan tersebut, pendidikan SMK wajib memberikan bekal

keahlian pada peserta didik untuk dijadikan sebagai dasar berwirausaha, dasar

untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai bidang keahliannya, dan sebagai

dasar dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga pendidikan SMK

dipandang sebagai pendidikan yang paling sesuai untuk tumbuh dan

berkembangnya bakat serta minat peserta didik yang sesuai dengan

kemampuannya.

SMK Negeri 1 Kuningan memiliki enam program keahlian sebagai usaha

dalam memberikan bekal keahlian terhadap peserta didiknya, yaitu program

keahlian Otomotif, Grafika, Agronomi, Teknologi Hasil Pangan (THP),

Agribisnis Peternakan, dan Agribisnis Perikanan. Khususnya untuk program

keahlian THP, sekolah ini memiliki tujuan dalam membekali keahlian pada

(13)

2

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap melakukan pengendalian pasca panen, melakukan pengolahan terhadap

hasil pangan, melakukan pengendalian mutu hasil pangan, dan melakukan

kegiatan bisnis mandiri.

Tujuan program keahlian THP tersebut adalah untuk mempersiapkan siswa

dalam memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karir menjadi tenaga

kerja di tingkat menengah maupun menjadi mandiri, berusaha sendiri atau

berwirausaha. Untuk itu siswa dibekali keterampilan-keterampilan yang mengarah

pada keterampilan kerja dan mandiri (berwiruasaha).

Salah satu keterampilan yang diberikan pada program keahlian THP adalah

pembelajaran tentang membuat roti. Pembelajaran tersebut termasuk kedalam

standar kompetensi mata pelajaran produktif tentang menerapkan teknik

pemanasan tidak langsung dalam pengolahan.

Kompetensi dasar dari standar kompetensi tersebut salah satunya adalah

menerapkan pengolahan menggunakan udara panas. Kompetensi dasar tersebut di

dalamnya terdapat indikator tentang melakukan pengolahan terhadap produk

olahan yang sesuai menggunakan proses pengolahan dengan udara panas. Untuk

mencapai indikator tersebut, maka di SMKN 1 Kuningan melakukan suatu

kegiatan pembelajaran pada salah satu produk olahan dengan menggunakan udara

panas yaitu produk olahan roti. Roti merupakan produk olahan pangan yang

diproses dengan proses pemanggangan di dalam oven dengan cara mendapat

panas secara tidak langsung dari udara panas yang dialirkan di dalam oven.

Kegiatan pembelajaran tentang pengolahan membuat roti yang ada di

SMKN 1 Kuningan dilakukan hanya menekankan pada pelaksanaan dengan

penekanan dan perencanaan, prosedur kerja, dan produk akhir pembelajaran yang

bernilai jual. Produk akhir pembelajaran hanya menghasilkan produk yang

ditugaskan oleh guru sebatas bukti fisik pembelajaran dan pengalaman hanya

sebatas kompetensi produktif. Pembelajaran tersebut dirasa sangat kurang karena

hanya sebatas pada keterampilan teknis siswa dalam membuat atau memproduksi

barang sesuai tuntutan pasar. Sedangkan keterampilan siswa untuk mandiri

(14)

setelah pembelajaran menghasilkan produk tidak dilakukan tindak lanjut untuk

dijual atau dipromosikan.

Sedangkan di SMKN 1 Kuningan terdapat mata diklat kewirausahaan yang

bertujuan untuk memberikan bekal pada siswa sehingga menghasilkan lulusan

yang akan menempati lapangan pekerjaan maupun berwirausaha. Program diklat

kewirausahaan membekali siswa untuk menjadi wirausahawan yang berarti orang

yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara produksi baru,

menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur

permodalan. Sehingga, diharapkan setelah mendapatkan mata diklat

kewirausahaan siswa akan semakin terbuka wawasannya tentang kewirasuahaan

dan menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha.

Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti melakukan suatu pengamatan,

dimana berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SMKN 1 Kuningan, peneliti

melihat bahwa setelah siswa menghasilkan produk akhir dari hasil praktikumnya,

siswa tersebut menunjukan kepada guru sebagai syarat untuk penilaian dan

produk tersebut digunakan untuk konsumsi sendiri. Namun ada siswa yang

terampil, setelah siswa menunjukan kepada guru untuk dinilai, siswa tersebut

mempromosikan produk akhirnya untuk dijual.

Hal tersebut memberikan evaluasi untuk mengetahui kemampuan berfikir

atau pengetahuan yang mencakup kemampuan pemahaman siswa tersebut dari

hasil belajar pembelajaran produktif dengan pembelajaran kewirausahaan. Untuk

mencapai adanya hasil pembelajaran kewirausahaan dengan pembelajaran

produktif tentang membuat roti tersebut diharapkan bisa meningkatkan minat dan

kemampuan kewirusahaan siswa.

Sampai saat ini belum ada penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh

dari kedua pembelajaran tersebut terhadap minat untuk berwirusaha roti pada

siswa THP di SMKN 1 Kuningan. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti

merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap “Pengaruh Hasil Belajar

Membuat Roti dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada

(15)

4

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Kegiatan pembelajaran di SMKN 1 Kuningan saat pembelajaran membuat

roti pada mata pelajaran produktif dirasa sangat kurang, karena hanya

berhenti sampai proses produksi, tidak dilakukan promosi untuk dijual.

2. Produk roti yang dihasilkan siswa setelah proses pembelajaran praktikum

hanya diperlihatkan kepada guru sebagai syarat untuk penilaian serta

dijadikan konsumsi sendiri.

3. Sampai saat ini belum ada penelitian untuk mengetahui pengaruh dari

pembelajaran produktif tentang membuat roti dengan pembelajaran

kewirausahaan terhadap minat untuk berwirusaha roti yang ada di SMKN 1

Kuningan.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya,

maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut:

1. Hasil belajar membuat roti adalah kemampuan keterampilan yang dimiliki

responden tentang pengolahan membuat roti.

2. Hasil belajar kewirausahaan adalah hasil kemampuan maksimum yang

dicapai responden setelah mengikuti mata diklat kewirasuahaan yang

ditunjukan dengan nilai raport siswa

3. Aspek yang diungkap mengenai minat siswa berwirausaha roti adalah minat

yang disebabkan karena perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa,

dan keterlibatan siswa untuk berwirausaha roti

4. Berwirausaha roti adalah orang yang dapat mengenali porduk roti,

menentukan cara produksi roti, memasarkanya serta mampu mengatur

(16)

5. Roti adalah produk olahan pangan yang diproses dengan proses

pemanggangan, yang dibatasi pada jenis roti yeast bread.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha

roti?

2. Adakah pengaruh hasil belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha

roti?

3. Adakah pengaruh hasil belajar membuat roti dengan kewirausahaan secara

bersama-sama terhadap minat berwirausaha roti?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha

roti

2. Mengetahui pengaruh hasil belajar kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha roti

3. Mengetahui pengaruh hasil belajar membuat roti dengan kewirausahaan

secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha roti

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dapat memperoleh nilai pengaruh terkait hasil belajar responden tentang

membuat roti dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti

(17)

6

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan memberi informasi yang

bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam peningkatan minat berwirusaha

siswa setelah lulus.

G. Penjelasan Istilah

Guna menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka peneliti

menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

Sudjana (2008, hlm. 22) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya”.

2. Membuat Roti

Membuat roti adalah suatu kegiatan yang didalamnya terdapat prinsip dan

proses pengolahan roti.

3. Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan mata diklat yang diajarkan kepada siswa SMKN

1 Kuningan yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan

sikap dasar untuk mempelajari hal yang berkaitan dengan konsep, prinsip-prinsip

berwirausaha, dan panduan tentang bagaimana menjadi wirausahawan yang baik,

yang akhirnya dapat membantu siswa dalam membuat perencanaan usaha atau hal

yang berkaitan dengan dunia usaha.

4. Minat Berwirusaha

Minat berwirausaha adalah suatu kombinasi dari perhatian, keinginan,

perasaan senang, ketertarikan, harapan, dan kemauan atau

kecenderungan-kecenderungan untuk melakukan atau menerapkan kreatifitas dan inovasi dalam

menciptakan atau memperkenalkan barang atau jasa baru dengan mengelola bahan

baku dengan memanfaatkan peluang yang ada serta memiliki jiwa berani

(18)

5. Roti

Herudiyanto dan Hudaya (2009, hlm. 2) menyatakan bahwa “Roti adalah

produk makanan dari fermentasi terigu (tepung gandum) dengan ragi atau

pengembang lainnya kemudian dipanggang”.

H. Struktur Organisasi Penelitian

Sistematikan penelitian yang dilakukan peneliti meliputi:

BAB I yaitu tentang Pendahuluan. Bab ini berisi penjelasan tentang Latar

Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penjelasan Istilah, serta

Struktur Organisasi Penelitian.

BAB II yaitu tentang Kajian pustaka. Bab ini menjelaskan tentang teori yang akan

digunakan peneliti, guna memperkuat hasil dari temuan penelitian.

BAB III yaitu tentang Metodologi Penelitian. Bab ini berisikan rencana penelitian,

lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel,

variabel penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan

instrument penelitian, dan teknik pengolahan data.

BAB IV yaitu tentang Hasil dan pembahasan. Bab ini berisi pembahasan analisis

terhadap hasil yang didapatkan selama penelitian dilihat dalam perspektif

teori yang digunakan atau yang sudah dibahas.

BAB V yaitu tentang simpulan dan rekomendasi. Bab ini mengemukakan

beberapa simpulan yang diperoleh berdasarkan temuan-temuan hasil

penelitian, dan beberapa rekomendasi yang dimaksudkan untuk memberi

masukan dan kritik yang membangun bagi sekolah terlebih lengkap

(19)

8

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Kuningan, Jl. Sukamulya

Kuningan Jawa Barat.

2. Subjek Populasi dan Sampel Penelitian

Subjek Penelitian pada penelitian adalah siswa kelas XI-1 dan XI-2 program

keahlian Teknologi Hasil Pangan (THP) SMK Negeri 1 Kuningan.

a. Populasi

Menurut Sugiono (2013, hlm. 117) menyatakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi diperlukan dalam penelitian sebagai sumber data untuk pengolahan data.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program keahlian

THP di SMKN 1 Kuningan tahun ajaran 2013/2014. Kelas XI THP memiliki dua

kelas dengan jumlah 56 siswa, yang terdiri dari 27 siswa dari kelas XI THP-1 dan

29 siswa dari kelas XI THP-2.

b. Sampel

Sugionono (2013, hlm. 118) menyatakan bahwa:

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang

yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik yang diambil dari probability sampling menggunakan simple random

(21)

30

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu.

Sugiono (2013, hlm. 126) menyatakan “Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel”. Untuk menentukan ukuran sampel menurut Riduwan yang dikutip oleh rakhman dalam Prayogi (2010, hlm. 65) dapat

menggunakan rumus Taro Yahame. Dimana dalam penelitian ini pun

menggunakan rumus Taro Yahame. Maka didapat:

n =

(Riduwan, 2010, hlm. 65)

dimana:

n = jumlah sampel N = Jumlah Populasi d2 = Persisi yang ditetapkan

berdasarkan rumus tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah:

n =

= 36

berdasarkan hasil perhitungan dari rumus tersebut, maka sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 siswa dari jumlah populasi

yang ada.

Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut:

ni = x n (Riduwan, 2010, hlm. 66)

dimana:

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Berdasarkan rumus tersebut, maka sampel penelitian untuk setiap kelas XI

THP adalah sebagai berikut:

1) Kelas XI THP 1

ni = x 36 = 17

Maka jumlah sampel yang digunakan dari kelas XI THP 1 adalah 17

siswa.

(22)

ni = x 36 = 19

Maka jumlah sampel yang digunakan dari kelas XI THP 2 adalah 19 siswa.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dibuat agar memudahkan dalam proses penelitian yang

telah ditetapkan, maka dikembangkan desain penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1 Korelasi anatara variabel

Upaya untuk mencari pembuktian dari setiap masalah dalam ruang lingkup

penelitian ini, maka peneliti telah menentukan dan merancang desain penelitian

seperti pada gambar diatas. Pengaruh antara variabel ini akan dianalisis dengan

menggunakan analisis statistik. Untuk mengetahui pengaruh X1 terhadap Y dan

pengaruh X2 terhadap Y akan dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana.

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh X1 dengan X2 terhadap Y akan dilakukan

menggunakan analisis regresi ganda.

C. Metode Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada dalam penelitian ini,

peneliti telah menentukan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

statistik inferensial. Metode ini menganalisa, mendeskripsikan serta

menginterpretasikan kondisi-kondisi atau peristiwa sesuai fakta-fata yang ada,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Sukardi (2003, hlm. 157): “Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya”. Penelitian deskriptif memiliki tujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik

objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

Keterangan:

X1 = Hasil Belajar Membuat roti X2 = Hasil Belajar Kewirausahan Y = Minat Berwirausaha Roti

X1

X2

Y ρYX1

(23)

32

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah dalam penelitian deskriptif menurut Sukardi

(2003, hlm. 158) yang telah peneliti sarikan bahwa: (1) mengidentifikasi adanya

permasalahan; (2) membatasi dan merumuskan permasalahan; (3) menentukan

tujuan dan manfaat penelitian; (4) melakukan studi pustaka; (5) menentukan

kerangka berfikir dan hipotesis penelitian; (6) menentukan populasi, sampel,

instrumen, dan menganalisis data; (7) mengumpulkan, mengorganisasi, dan

menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik yang relevan; dan (8)

membuat laporan penelitian.

Berdasarkan uraian diatas, maka teknik statistik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah statistik inferensial, dimana menurut Sugiyono (2009, hlm. 147) menyatakan “Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”.

Statistik inferensial disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang

diberlakukan bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel

yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan

kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Berdasarkan hal diatas, maka metode deskriptif dengan pendekatan statistik

inferensial ini cocok digunakan dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini

memiliki tujuan atau maksud untuk membuktikan seberapa besar pengaruh hasil

belajar membuat roti dan kewirasuahaan terhadap minat berwirausaha roti pada

siswa kelas XI THP SMKN 1 Kuningan, dimana data sampel yang dianalisis

hasilnya dapat digunakan untuk populasi.

D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Sugiyono (2013, hlm. 61) menyatakan bahwa:

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas

(Variabel independent) yang diberi notasi (X) yang merupakan variabel yang

(24)

dependen (terikat). Selain itu ada variabel terikat (Variabel dependen) yang diberi

notasi (Y) yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas.

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua yaitu:

X1 : Hasil belajar membuat roti

X2 : Hasil belajar kewirausahaan

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa berwirausaha roti.

2. Definisi Operasional

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah:

a. Hasil Belajar Membuat Roti

Hasil belajar membuat roti adalah kemampuan keterampilan siswa terhadap

pengolahan membuat roti. Indikator yang dapat diukur adalah:

1) Tahap persiapan pengolahan membuat roti

2) Tahap pelaksanaan pengolahan membuat roti

3) Tahap penyelesaian pengolahan membuat roti

b. Hasil Belajar Kewirausahaan

Hasil belajar kewirausahaan adalah hasil kemampuan maksimum yang

dicapai siswa setelah mengikuti mata diklat kewirausahaan yang ditunjukan

dengan nilai raport siswa.

c. Minat Berwirausaha Roti

Minat berwirausaha roti adalah suatu kombinasi dari perhatian, keinginan,

perasaan senang, ketertarikan, harapan, dan kemauan atau

kecenderungan-kecenderungan untuk melakukan atau menerapkan kreatifitas dan inovasi dalam

menciptakan atau memperkenalkan produk roti, memasarkannya dan mampu

mengatur permodalan untuk memanfaatkan peluang yang ada serta memiliki jiwa

berani mengambil resiko yang ada. Indikator minat yang digunakan disini adalah:

(25)

34

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Ketertarikan Siswa

3) Perhatian Siswa

4) Keterlibatan Siswa

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Dengan demikian jumlah instrument yang akan digunakan untuk penelitian akan

tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Selain itu juga instrument penelitian

digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data

kuantitatif yang akurat.

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

studi dokumentasi dan angket.

1. Observasi

Observasi digunakan sebagai tes keterampilan untuk pengumpul data dalam

mengukur variabel X1 yaitu hasil belajar membuat roti. Untuk pengumpulan data

terhadap performa keterampilan siswa tersebut, dalam penelitian ini menggunakan

taksonomi ranah psikomotor, yaitu gerakan terbimbing. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Bloom dalam Sri Esti (1989, hlm. 211) yang telah disarikan oleh

penulis bahwa taksonomi ranah psikomotor atau keterampilan ada tujuah yaitu

persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,

penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Gerakan terbimbing merupakan

kemampuan melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan.

Observasi mengacu kepada soal dan dijabarkan menjadi aspek-aspek

keterampilan. Keterampilan siswa diukur dalam bentuk rentang dengan teknik

scoring seperti pada tabel dibawah:

Tabel 3.1 Alternatif jawaban tes keterampilan siswa

Alternatif Jawaban Skor

Siswa melakukan semua aspek keterampilan 3

Siswa melakukan sebagian aspek keterampilan 2

Siswa tidak melakukan semua aspek keterampilan 1

(26)

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk pengumpul data variabel X2 yaitu hasil

belajar kewirausahaan. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah dengan

mencari nilai raport siswa kelas XI pada semester II tahun pembelajaran

2013/2014 program keahlian THP yang terpilih menjadi sampel penelitian di

SMKN 1 Kuningan. Untuk mencari nilai raport siswa tersebut, peneliti meminta

izin kepada guru yang telah mengajar mata diklat kewirausahaan untuk meminta

data hasil belajar nilai akhir kewirausahaan siswa yang terdapat pada buku nilai

siswa yang dimiliki guru bersangkutan tersebut. Berita acara studi dokumentasi

terlampir pada lampiran 16.

3. Angket / Kuesioner

Angket digunakan sebagai alat pengumpul data variabel Y yaitu untuk

mengungkap minat siswa dalam berwirausaha roti. Angket yang digunakan dalam

penilitian ini adalah angket tertutup. Untuk mengukur minat siswa digunakan

skala likert. Sugiyono (2013, hlm. 134) menyatakan bahwa “Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Jawaban setiap item instrumen dengan menggunakan skala likert memiliki gradasi dari sangat negatif sampai

sangat positif. Gradasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik

scoring, seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Gradasi dengan teknik scoring

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Agak Setuju (AS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

(27)

36

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument digunakan untuk mengetahui apakah instrument sebagai

alat ukur mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik. Uji coba instrument

dalam penelitian ini untuk instrument observasi dilakukan dengan cara uji ekspert

judgment yaitu diuji oleh dua orang ahli. Sedangkan uji coba instrument angket

yaitu dengan pengujian statistik korelasional validitas dan reliabilitas yang

dilakukan pada 15 siswa kelas XI THP yang tidak termasuk ke dalam sampel.

Apabila terdapat soal yang tidak valid maka soal tersebut dihilangkan.

a. Pengujian Validitas Angket

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 173) menyatakan “Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya di ukur.

Mengetahui validitas item dari suatu soal dapat menggunakan korelasi

product momen, sebagai berikut:

rxy = (Sugiyono, 2013, hlm. 255)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y xi = Skor tiap item soal

yi = Skor total seluruh item n = jumlah responden Σxy = Jumlah perkalian xy

Harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, dilanjutkan dengan

mensubstitusikan ke rumus uji t, yaitu:

t =

(Sugiyono, 2013, hlm. 257)

(28)

t = uji t

r = koefisien korelasi n = jumlah responden

Kriterian pengujian dilakukan pada setiap item soal dan angket. Jika hasil

thitung > ttabel pada taraf signifikan 5% (tingkat kepercayaan 95%) dan derajat

kebebasan (dk = n-2) maka item soal tersebut dinyatakan valid. Apabilan thitung <

ttabel pada taraf signifikan 5% (tingkat kepercayaan 95%) maka item soal

dinyatakan tidak valid.

b. Pengujian Reliabilitas Angket

Pengujian reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dilakukan untuk

menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik belah

dua dari Spearman Brown (Split half) sebagai berikut:

ri =

(Sugiyono, 2011, hlm. 359)

dimana:

ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Keterangan:

rb = (Sugiyono, 2011, hlm. 228)

dimana:

x = (xi – mean x) y = (yi– mean y)

Selanjutnya, untuk dapat memutuskan instrument tersebut reliabel atau

tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf 5%. Jika

rhitung > rtabel berarti reliabel. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat hubungan

suatu nilai relibiltas maka nilai ri dibandingkan dengan derajat reliabilitas sebagai

pedoman pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Nilai reliabilitas suatu penelitian

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

(29)

38

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,60 Cukup/sedang

0,60 – 0,80 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

G. Analisis Deskriptif Data

Sudjana (2001, hlm. 64) menyatakan bahwa “Penelitian deskritif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan suatu gejala, peristiwa yang terjadi sekarang”. Data yang diperoleh merupakan gambaran yang jelas terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan, yaitu tes tentang keterampilan

siswa membuat roti dari hasil belajar siswa membuat roti, tes hasil belajar siswa

terhadap mata pelajaran kewirausahaan, dan angket tentang minat berwirausaha

roti.

Teknik pengolahan data dalam analisa ini yaitu dengan perhitungan

persentase jawaban responden. Perhitungan tersebut bertujuan untuk melihat

tinggi rendahnya kriteria jawaban yang diberikan responden. Berdasarkan hal

tersebut, maka dalam penelitian ini ditetapkan kriteria skor pada hasil belajar

membuat roti yang diperoleh dari banyaknya aspek keterampilan dikalikan skor

nilai. Jumlah aspek keterampilan 15 soal, skor tertinggi untuk setiap aspek

keterampilan 3 (Siswa melakukan semua aspek keterampilan) dan skor terendah 1

(Siswa tidak melakukan semua aspek keterampilan), maka diperoleh nilai

tertinggi 3 x 15 = 45 dan nilai terendah 1 x 15 = 15. Untuk kriteria skor ditunjukan

tabel berikut ini:

Tabel 3.4 kriteria skor hasil belajar membuat roti Rentang Skor Kategori

39 – 45 Sangat Tinggi

32 – 38 Tinggi

25 – 31 Cukup

18 – 24 Rendah

(30)

Kemudian untuk kriteria skor hasil belajar kewirausahan yang dilakukan

penilaian menggunakan skala 100%, maka nilai tertinggi adalah 100 dan nilai

[image:30.595.193.416.251.386.2]

terendah adalah 0, sehingga kriteria skor ditunjukan tabel berikut:

Tabel 3.5 Kriteria skor hasil belajar kewirausahaan Rentang Skor Kategori

80% - 100% Sangat Tinggi

60% - 80% Tinggi

40% - 60% Cukup

20% - 40% Rendah

0% - 20% Sangat Rendah

Sedangkan kriteria skor pada angket minat berwirausaha roti dalam

penelitian ini diperoleh dari banyaknya item pernyataan dikalikan skor nilai.

Jumlah pernyataan 30 soal, skor tertinggi untuk setiap penyataan 5 (SS) dan skor

terendah 1 (STS), maka diperoleh nilai tertinggi 5 x 30 = 150 dan nilai terendah 1

x 30 = 30. Untuk kriteria skor ditunjukan tabel berikut ini:

Tabel 3.6 Kriteria skor minat berwirausaha roti Rentang Skor Kategori

126 – 150 Sangat Tinggi

102 – 125 Tinggi

78 – 101 Cukup

54 – 77 Rendah

30 – 53 Sangat Rendah

H. Analisis Statistik Data

Setelah data terkumpul kemudian disusun secara sistematis untuk

menganalisis data agar dapat membuktikan apakah hipotesis alternatif diterima

[image:30.595.208.410.509.650.2]
(31)

40

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkumpul dapat mendukung pernyataan dalam hipotesis atau sebaliknya, yaitu

hipotesis ditolak apabila fakta-fakta empiris tidak mendukung pernyatan didalam

hipotesis.

Penelitian ini mengajukan tiga hipotesis yang harus dilakukan analisis, yaitu

hipotesis satu dan dua akan dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana,

sedangkan hipotesis tiga akan dianalisis menggunakan analisis regresi berganda.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data statistik adalah

sebagai berikut:

1. Konversi Z-Skor dan T-Skor

Konversi Z-Skor dan T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua

sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar

sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaiknya

dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. berikut

langkah-langkah perhitunan konversi Z-Skor dan T-Skor sebagai berikut:

Z-Skor =

(Sudjana, 2001, hlm. 99)

Dimana :

SD = Standar Deviasi

Xi – X = Selisih antara Skor Xi dengan rata-rata

Setelah diketahui nilai Z-Skor selanjutnya menghitung konversi T-Skor

sebagai berikut:

T-Skor = [

(10) ] +(50) (Riduwan, 2009, hlm. 131)

2. Analisis Regresi Sederhana

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 260) “Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai

variabel indiependen dimanipulasi/dirubah-rubah atau dinaik turunkan”. Manfaat

dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan

menurunya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel

independen atau tidak.

Uji regresi sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk melihat

(32)

belajar membuat roti (X1) terhadap minat berwirausaha roti (Y). Lalu pengaruh

hasil belajar kewirausahaan (X2) terhadap minat berwirausaha roti (Y). adapun

langkah-langkah sebelum melakukan uji hipotesis untuk analisis data regresi

sederhana, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar kesimpulan yang

ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya, yaitu data harus berdistribusi

normal dan homogen, serta regresi harus menunjukan kelinierannya.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan sebelum pengujian hipotesis, fungsinya untuk

mengetahui kondisi data apakah data berdistribusi normal atau tidak. Persyaratan

untuk melakukan uji hipotesis bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis

harus berdistribusi normal. Uji normalitas di sini menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov, dimana menurut Yulius (2010, hlm. 127) menyatakan bahwa:

Uji Kolmogorov Smirnov (K-S) bertujuan untuk mengetahui keselarasan/kesesuaian data dengan distribusi normal atau tidak, dengan kata lain pengujian ini untuk menguji apakah sampel mewakili populasi atau tidak.

Untuk menentukan sampel mewakili populasi atau tidak, maka dibuat

hipotesis dengan taraf signifikasi 5% sebagai berikut:

Ho = Sampel mewakili populasi (distribusi normal)

H1 = Sampel tidak mewakili populasi (distribusi tidak normal)

Syarat Ho diterima atau tidak berdasarkan nilai Asymp. Sig sebagai berikut:

Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0.05 maka Ho diterima

Asymp. Sig (2-tailed) < 0.05 maka Ho ditolak

Jika data berasal dari data distribusi normal, maka analisa data dilanjutkan

dengan uji homogenitas varians untuk menentukan uji parametrik yang sesuai.

Namun, jika berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka tidak

dilakukan uji homogenitas tetapi langsung dilakukan uji kesamaan dua rata-rata

(uji non-parametrik). Adapun pengujian normalitas dalam penelitian ini

menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 for windows.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan pengujian untuk mengetahui varian data

(33)

42

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(analisis of variance). Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan bantuan

komputer program SPSS versi 16.0 for windows. Sebelum dilakukan uji hipotesis

maka terlebih dahulu dilakukan pembuatan hipotesis pada taraf 5% sebagai

berikut:

H0 = Variansi antara nilai X1, dan Y sama. Ha = Variansi antara nilai X1 dan Y tidak sama. H0 = Variansi antara nilai X2, dan Y sama. Ha = Variansi antara nilai X2 dan Y tidak sama.

Untuk mengetahui data yang di ujikan homogen atau tidak yang dikutip dari

Yulius (2010:95) caranya adalah dengan membandingkan nilai signifikansi pada

Sig. dengan nilai signifikansi yang digunakan (SPSS secara default menggunakan

nilai signifikasi 0,05). Ketentuannya, jika hasil perhitungan menunjukan nilai Sig.

< 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima dan jikan nilai Sig. > 0,05 maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

c. Uji Regresi Sederhana (Uji Hipotesis 1 dan 2) 1) Uji Linieritas

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 265) “Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas”. Maksudnya adalah untuk mengetahui garis regresi antara variabel X dan Y membentuk garis linier atau tidak. Kalau tidak linier maka

analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.

Berikut rumus yang digunakan dalam uji linieritas menurut Sugiyono (2011,

hlm. 265):

JK (T) = ΣY2

JK (A) =

JK (b│a) = b{ΣXY – }

= –

JK (S) = JK (T) – JK (a) –JK (b│a) JK (TC) = JK (S) – JK (TC)

JK (G) = Σ { Σ Y2 }

Untuk mempermudah uji linieritas, maka dalam penelitian ini menggunakan

(34)

Excel 2007. Ketentuannya adalah apabila Fhitung < Ftabel pada taraf 5% dengan dk

pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k), maka regresi linier.

2) Persamaan Regresi

Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah

naik dan menurunya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan

variabel independen atau tidak.

Uji regresi sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk melihat

pengaruh antara variabel X1 terhadap Y secara parsial, yaitu pengaruh antara hasil

belajar membuat roti (X1) terhadap minat berwirausaha roti (Y). Lalu pengaruh

hasil belajar kewirausahaan (X2) terhadap minat berwirausaha roti (Y). adapun

persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut: Ŷ = a + bX (Sugiyono, 2011, hlm. 261) Dimana:

Ŷ = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variuabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun

X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Keterangan:

a = ( )

(Sugiyono, 2011, hlm. 266)

b =

3) Uji hubungan antara dua variabel

Analisis hubungan atau korelasi dilakukan untuk mengetahui derajat

hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun

rumus yang digunakan adalah rumus koefisien Pearson Product Moment:

rxy =

√ (Sugiyono, 2011, hlm. 274)

dimana:

rxy = korelasi antara variabel x dengan y Σx = skor variabel X

(35)

44

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai pedoman kriteria penafsiran makna koefisien korelasi dengan

menggunakan teknik tolak ukur koefisien korelasi (rxy) pada tabel berikut:

Tabel 3.7 Kriteri penafsiran data

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang 0,66 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

4) Uji hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan

pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk menguji hipotesis dapat dihitung

dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut:

t =

√ (Sugiyono, 2011, hlm. 230)

dimana :

r = Koefisien korelasi n = jumlah sampel t = t hitung

Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk

kesalahan 5% uji dua fihak dan dk = n-2. Selanjutnya dilakukan pengujian

signifikasisebagai berikut:

- Bila thitung > ttabel , maka Ha diterima dan Ho ditolak - Bila thitung< ttabel , maka Ha ditolak dan Ho diterima

Keterangan:

- Ha : β1 = Ada pengaruh positif yang signifikan antara hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha roti

(36)

- Ho : β1 = Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha roti

- Ho : β2 = Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti

5) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) dapat ditentukan yang berguna untuk

mengetahui besarnya persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Untuk menguji koefisien determinasi menggunakan rumus yaitu KD =

r2 x 100% (Sugiyono, 211, hlm. 275). Adapun untuk mempermudah dalam

penyelesaian analisis data regresi sederhana dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program komputer Microsoft excel 2007.

3. Analisis Regresi Berganda (Uji Hipotesis 3)

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 275) yang telah disarikan oleh penulis

menyatakan bahwa analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau

lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya). Penelitian ini menggunakan dua variabel independen sehingga

dilakukan uji regresi ganda, yaitu untuk menguji hipotesis 3.

Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari

penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari uji asumsi klasik.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut terdistribusikan secara normal,

tidak mengandung multikoloniaritas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolinieritas

(37)

46

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SPSS versi 16.0 for windows. Adapaun rumus perhitungannya adalah sebagai

berikut:

TOL = 1 -

VIF (βi) =

= (Rohmana, 2010, hlm.149)

Dimana merupakan korelasi antara Xi dengan var explanatory lainnya,

dengan ketentuan:

-Jika VIF > 10, maka ini menunjukan korelasi tinggi (adanya

multikolinieritas)

-Jika VIF < 10, maka ini menunjukan korelasi rendah (tidak ada

multikolinierittas)

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Liasari (2013, hlm. 41) menyatakan bahwa “Asumsi heteroskedastisitas merupakan suatu asumsi yang penting dalam model regresi

linier klasik adalah kesalahan pengganggu ɛi mempunyai varian yang berbeda”.

Model regresi yang baik adalah harus homoskedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam

penelitian ini menggunakan uji Glejser dengan bantuan program komputer SPSS

versi 16.0 for windows. Secara umum uji Glejster dinotasikan sebagai berikut:

│e│ = b1 - b2 X2 +V (Setyadharma, 2010, hlm. 8) Dimana:

│e│= nilai absolute dari residual yang dihasilkan dari regresi model X2 = variabel penjelas

Ketentuannya adalah bila variabel penjelas secara statistik signifikan

mempengaruhi residual maka dipastikan data memiliki masalah

heteroskedastisitas.

c. Uji Regresi Berganda

Uji Regresi ganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh hasil belajar membuat roti (X1) dan hasil belajar kewirausahaan (X2)

secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha roti (Y).

(38)

Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a +b1X1 +b2X2

Untuk menghitung harga a, b1, b2, dapat menggunakan rumus berikut:

Σ Y = an + b1 ΣX1 + b2ΣX2 (Sugiyono, 2011, hlm. 278) ΣX1Y = a ΣX1 + b1Σ X12 + b2ΣX1X2

Σ X2Y = a Σ X2 + b1ΣX1 X2 + b2ΣX22

2) Uji korelasi ganda

Pengujian korelasi menunjukan arah dan kuatnya pengaruh antara dua

variabel independen (X) secara bersama-sama dengan satu variabel dependen (Y).

Rumus yang digunakan untuk uji korelasi ganda adalah sebagai berikut:

= √

(Sugiyono, 2011, hlm. 233)

Dimana:

=korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

= korelasi product moment antara X1 dengan Y

= korelasi product moment antara X2 dengan Y

= korelasi product moment antara X1 dengan X2

Adapun pengujian korelasi berganda menggunakan bantuan komputer

Microsoft Excel 2007.

3) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam regresi berganda menggunakan rumus uji F,

yaitu:

Fh = (Sugiyono, 2011, hlm. 286)

Dimana:

(39)

48

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N = jumlah anggota sampel

Selanjutnya Fh dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = k dan dk

penyebut = (n-k-1), dengan taraf kesalahan 5%, jika Fh > Ft maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Adapun pengujian korelasi berganda menggunakan bantuan

komputer Microsoft Excel 2007

Keterangan:

- Ho : β1 β2 = 0, maka tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara hasil belajar membuat roti dan kewirasuahaan terhadap minat

berwirausaha roti

- Ha : β1 β2 > 0 , maka ada pengaruh positif yang signifikan antara hasil belajar kmembuat roti dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti.

4) Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya persentase variabel independen terhadap

variabel dependen dilakukan pengujian koefisien determinasi yang dinyatakan

dengan persentasi menggunakan rumus KD = R2 x 100%. Untuk mempermudah

dalam penyelesaian analisis data regresi berganda dalam penelitian ini

(40)
(41)

72

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab V ini peneliti akan mengungkapkan kesimpulan dari seluruh

kegiatan penelitian dan rekomendasi yang berkaitan dengan temuan penelitian.

A. Simpulan

Kesimpulan penelitian tentang pengaruh hasil belajar membuat roti dan

kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti pada siswa kelas XI THP di

SMKN 1 Kuningan tahun 2014, disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil

pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian

ini berhubungan dengan:

1. Pengaruh hasil belajar membuat roti terhadap minat untuk berwirausaha roti

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa hasil belajar membut roti mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha roti. Hasil belajar

membuat roti tersebut mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat untuk

berwirausaha roti, dengan pengaruh yang diberikan sebesar 47,4%. Pengaruh

positif tersebut menunjukan bahwa semakin baik hasil belajar membuat roti maka

minat untuk berwirausaha juga semakin baik.

2. Pengaruh hasil belajar kewirausahaan terhadap minat untuk berwirausaha roti

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa hasil belajar kewirausahaan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha roti. Hasil

belajar kewirasuahaan tersebut mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat

untuk berwirausaha roti, dengan pengaruh yang diberikan sebesar 67,8%.

Pengaruh positif tersebut menunjukan bahwa semakin baik hasil belajar

(42)

3. Pengaruh hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat untuk berwirausaha roti

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa hasil belajar membuat roti dan

kewirausahaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap minat berwirausaha roti. Hasil belajar tersebut mempunyai pengaruh

yang positif terhadap minat untuk berwirausaha roti, dengan pengaruh yang

diberikan sebesar 71%. Pengaruh positif tersebut menunjukan bahwa semakin

baik hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan secara bersama-sama maka

minat untuk berwirausaha juga semakin baik.

B. Rekomendasi

Rekomendasi hasil penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dan

implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan, sehingga penulis

mengemukakan beberapa rekomendasi yang ditunjukan kepada pihak-pihak yang

terkait:

1. Sekolah

Sekolah perlu menambahkan suatu kegiatan agar minat berwirausaha roti

pada siswa semakin bertambah dan siswa dapat memiliki minat yang

bersungguh-sungguh untuk berwirausaha roti sebesar 100% selain dari hasil belajar membuat

roti dan kewirausahaan, seperti suatu kegiatan pemasaran yang wajib diikuti oleh

seluruh siswa yang telah menghasilkan suatu produk akhir dari hasil kegiatan

pembelajaran produktif.

2. Guru Mata Diklat

Guru mata diklat perlu meningkatkan motivasi siswa untuk dapat

meningkatkan minat dalam berwirausaha roti.

3. Siswa

Siswa yang telah menempuh mata diklat membuat roti dan kewirausahaan

diharapkan dapat lebih mempersiapkan diri untuk berwirausaha roti secara

mandiri. Siswa harus dapat memanfaatkan potensi dan kemampuan yang dimiliki

selama belajar. Serta siswa dapat meningkatkan wawasan terkait untuk

(43)

74

Anisa Dewi, 2014

Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta.

Aprilianty, Eka. (2012). “Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan

Kewirausahaan, dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa

SMK”. Jurnal Pendidikan Vokasi. 2, (3), 311-324

Herliani, Elly. dkk. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: PPPPTK IPA.

Herudiyanto, S. Marleen dan Hudaya Saripah. (2009). Teknologi Pengolahan Roti

dan Kue. Jatinangor: Widya Padjadjaran

Karina, Lilis. (2009). Studi Hubungan Prestasi Siswa Pada Mata Diklat

Kewirausahaan dan Perbedaan Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas II Kelompok Bisnis Dan Manajemen SMKN 1 Karanganyar Tahun Diklat 2008/2009. Skripsi

Sarjana Pada FKIP. Universitas Sebelas Maret: diterbitkan

Kasmir. (2006). Kewirausahaa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Laia, Bonifasius. (2010). Hubungan Kemampuan Guru Menumbuhkan Minat

Dengan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Membuat Gambar Rencana Balok Beton Bertulang. Skripsi Sarjana pada FPTK.

IKIP Gunung Sitoli: diterbitkan

Liasari, Kiki. (2013). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemendarian

Terhadap Minat Berwirausaha. Skripsi Sarjana. UPI: tidak diterbitkan

Johar Maknun. (2013). “Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Boarding School Berbasis Keunggulan Lokal”. Makalah pada JPTA

FPTK UPI, Bandung.

Prayoga, Yogi. (2013). Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Terhadap Minat

Berwirausaha Ternak Dom

Gambar

Gambar 3.1 Korelasi anatara variabel
Tabel 3.1 Alternatif jawaban tes keterampilan siswa Alternatif Jawaban Skor
Tabel 3.2 Gradasi dengan teknik scoring Alternatif Jawaban Skor
tabel berikut ini:
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dimunculkan form isian seperti gambar dibawah ini untuk pembukuan Penerimaan dana dan silakan lakukan pengisian kemudian klik tombol Simpan.. Untuk pembukuan Pengeluaran silakan

beberapa faktor risiko terhadap terjadinya kasus penyakit hepatitis C. - Bagi pihak rumah sakit: Diharapkan dapat menjadi bahan

Format Observasi Pelaksanaan Pembelajaran (IPKG 2) ... Format Observasi Aktivitas Siswa ... Format Observasi Tes Hasil Belajar Siswa ... Format Observasi Catatan Lapangan

Negatif Positif Infeksi HCV akut awal; HCV kronik pada pasien dengan status imunosupresi; pemeriksaan HCV RNA positif palsu. Negatif Negatif Tidak adanya infeksi HCV

Apakah remaja perlu / mendapatkan pendidikan seputar reproduksi?// Pendidikan reproduksi yang diberikan kepada remaja di sekolah-sekolah saat ini/ dan juga melalui media lain/

Dari dasar kebutuhan tersebut, maka dapat dirancang suatu sistem perpipaan sesuai dengan kebutuhan

Bagi pihak RSUP Haji Adam Malik agar meningkatkan pelayanan kesehatan supaya dapat diagnosa kanker paru pada stadium dini supaya dapat memberi terapi dengan segera dan

KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. KAJIAN