PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI
PADA SISWA KELAS XI THP SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
OLEH: ANISA DEWI
1005051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI
PADA SISWA KELAS XI THP SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014
Oleh:
ANISA DEWI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Anisa Dewi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI
PADA SISWA KELAS XI THP SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014
Oleh: ANISA DEWI
1005051
Pembimbing I
Dr. Ade Juwaedah, M.Pd NIP. 19600504 1986012001
Pembimbing II
Drs. Radjulaini, M.Pd NIP. 19460706198021001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Teknologi Agroindustri
i
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ………. UCAPAN TERIMAKASIH ……… ABTRAK ………..
i ii iv
DAFATR ISI ……….
DAFTAR TABEL ………
DAFTAR GAMBAR ……… DAFTAR LAMPIRAN ………
v viii xi x
BAB I. PENDAHULUAN ………
A. Latar Belakang Masalah ……….
B. Identifikasi Masalah ………
C. Pembatasan Masalah………
D. Perumusan Masalah……….
E. Tujuan Penelitian ………
F. Manfaat Penelitian ………..
G. Penjelasan Istilah ………
H. Struktur Organisasi Penelitian ………
1 1 4 4 5 5 5 6 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ………..
A. Hasil Belajar ………...
1. Pengertian Hasil Belajar ………...
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………..
B. Pembelajaran Membuat Roti ………..
1. Program Pembelajaran Membuat Roti ………..
2. Materi Pembelajaran Membuat Roti ……….
C. Pembelajaran Kewirausahaan ……….
D. Minat Berwirausaha ………...
1. Pengertian Minat ………...
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ………
3. Indikator Minat ……….
4. Berwirausaha ………
5. Minat Berwirausaha Roti ………..
E. Kerangka Pemikiran ………...
F. Hipotesis Penelitian ………
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……….
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………..
1. Lokasi Penelitian ………...
2. Subjek Penelitian ………..
a. Populasi ………...
b. Sampel ………
B. Desain Penelitian ………
ii
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian ………...
D. Variabel dan Definisi Operasional ………..
1. Variabel Penelitian ………
2. Definisi Operasional ……….
E. Instrumen Penelitian ………...
1. Observasi ………..
2. Studi Dokumentasi ………....
3. Angket/kuesioner ………..
F. Proses Pengembangan Instrumen ………...
1. Uji Coba Instrumen ………...
2. Pengujian Validitas Angket ……….. 3. Pengujian Reliabilitas Angket ………..
G. Analisis Deskriptif ………..
H. Analisis Statistik Data ……….
1. Konversi Z-Skor dan T-Skor ………
2. Analisis Regresi Sederhana ………..
a. Uji Normalitas ……….
b. Uji Homogenitas ……….
c. Uji Regresi Sederhana (Uji Hipotesis 1 dan 2) ………...
3. Analisis Regresi Berganda ………
a. Uji Multikolinieritas ………...
b. Uji Heteroskedastisitas ………...
c. Uji Regresi Berganda ………..
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………...
A. Analisis Pengujian Instrumen Penelitian ……… 1. Validitas Instrumen Penelitian ……….. 2. Reliabilitas Instrumen Penelitian ……….. B. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ………...
1. Hasil Belajar Membuat Roti ……….
2. Hasil Belajar Kewirausahaan ………
3. Minat Berwirausaha Roti ………..
C. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ………..
1. Konversi Z-Skor dan T-Skor ………
2. Analisis Regresi Sederhana ………..
a. Normalitas Data ………..
b. Uji Homogenitas ……….
c. Uji Regresi Sederhana ………
3. Analisis Regresi Berganda ………
a. Uji Multikolinieritas ………...
b. Uji Heteroskedastisitas ………...
c. Uji Regresi Berganda ………..
D. Pembahasan Hasil Penelitian ………..
1. Hasil Belajar Membuat Roti ……….
2. Hasil Belajar Kewirausahaan ………
3. Minat Berwirausaha Roti ………..
iii
4. Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Terhadap Minat Berwirasuaha Roti ………. 5. Pengaruh Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha Roti ………. 6. Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti dan Kewirausahaan
Terhadap Minat Berwirausaha Roti ………..
BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………...
A. Simpulan ……….
B. Rekomendasi ………...
DAFTAR PUSTAKA ………...
LAMPIRAN ………..
69
70
71
72
72 73
iv
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Alternatif jawaban tes keterampilan siswa ……… Tabel 3.2 Gradasi dengan teknik scoring ………..
Tabel 3.3 Nilai reliabilitas suatu penelitian ………...
Tabel 3.4 Kriteria skor hasil belajar membuat roti ………
Tabel 3.5 Kriteria skor hasil belajar kewirasuahaan ………. Tabel 3.6 Kriteria skor minat berwirausaha roti ……… Tabel 3.7 Kriteria penafsiran data ……….. Tabel 4.1 Frekuensi hasil belajar membuat roti ……….
Tabel 4.2 Frekuensi hasil belajar kewirausahaan ………..
Tabel 4.3 Frekuensi minat berwirausaha roti ……….
Tabel 4.4 Output uji normalitas variabel X1, X2dan Y ………..
Tabel 4.5 Output hasil uji homogenitas X1Terhadap Y ………
Tabel 4.6 Output hasil uji homogenitas X2Terhadap Y ………
Tabel 4.7 Output hasil uji multikolinieiritas ………..
Tabel 4.8 Output hasil uji heteroskedastisitas ……… 34
35
37
38
39
39
44
51
52
53
58
58
59
63
v
Gambar 2.1 Paradigma penelitian ………..
Gambar 3.1 Korelasi antara variabel ………
Gambar 4.1 Diagaram hasil belajar membuat roti ……….
Gambar 4.2 Diagram hasil belajar kewirausahaan ………
Gambar 4.3 Diagram minat berwirausaha roti ………...
Gambar 4.4 Diagram minat berwirausaha roti karena perasaan senang ……
Gambar 4.5 Diagram minat berwirausaha roti karena ketertarikan siswa…..
Gambar 4.6 Diagram minat berwirausaha roti karena perhatian siswa …….
Gambar 4.7 Diagram minat berwirausaha roti karena keterlibatan siswa…..
Gambar 4.8 Garis Linieritas variabel X1Terhadap Y ………....
Gambar 4.9 Garis linieritas variabel X2 Terhadap Y ……… 27
31
51
52
54
54
55
55
56
60
vi
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi-kisi Observasi keterampilan membuat roti ……… Lampiran 2. Lembar Observasi membuat roti ………... Lampiran 3. Kisi-kisi angket minat berwirausaha roti ………... Lampiran 4. Lembar Angkat Minat Berwirausaha Roti ……… Lampiran 5. Hasil Validitas Angket Minat Berwirausaha Roti ………. Lampiran 6. Hasil Reliabilitas Angket Minat Berwirausaha Roti …………. Lampiran 7. Tabulasi Data Hasil Observasi ……….. Lampiran 8. Hasil Studi Dokumentasi ………...
Lampiran 9. Tabulasi Data Angket Minat Berwirausaha Roti ……….. Lampiran 10. Tabulasi Data Indikator Minat Berwirausaha Roti ………….. Lampiran 11. Konversi Z-Skor dan T-skor Data ………...
Lmapiran 12. Output Hasil Uji Normalitas ………...
Lampiran 13. Output Hasil Uji Homogenitas ………
Lampiran 14. Hasil Uji Regresi Sederhana ………
Lampiran 15. Hasil Analisis Regresi Berganda ……….
Lampiran 16. Surat-Surat ………...
76
77
80
81
85
86
87
88
89
91
94
95
96
97
101
Anisa Dewi, 2014
PENGARUH HASIL BELAJAR MEMBUAT ROTI DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ROTI PADA SISWA KELAS XI THP DI SMKN 1 KUNINGAN TAHUN 2014
Oleh:
Anisa Dewi 1005051
Skripsi ini dibimbing oleh:
Dr. Ade Juwaedah, M.Pd dan Drs. Radjualaini, M.Pd
Permasalahan penelitian ini tentang pengaruh hasil belajar membuat roti dan hasil belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti pada siswa kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar membuat roti, hasil belajar kewirausahaan, dan minat berwirausaha roti serta seberapa besar pengaruh pengaruh hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti. Kajian teori sebagai referensi yang digunakan yaitu tentang hasil belajar, membuat roti, kewirausahaan, dan minat berwirausaha. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan statistik inferensial. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling, sebanyak 36 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar membuat roti berada pada kategori sangat tinggi, kemudian hasil belajar kewirausahaan berada pada kategori tinggi, dan minat berwirausaha roti berada pada kategori tinggi. Pengaruh yang diberikan hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha roti sebesar 47,4%, kemudian pengaruh hasil belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti sebesar 67.8%, dan pengaruh dari hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan secara bersama-sama sebesar 71%. Hasil penelitian mengandung implikasi bahwa apabila memiliki hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan dengan kategori yang tinggi maka pengaruh terhadap minat berwirausahapun harus tinggi yaitu dapat mencapai 100%. Sehingga perlu dilakukan suatu tindakan untuk meningkatkan minat siswa berwirausaha roti yang tidak cukup dari hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan.. Rekomendasi ditujukan sepada siswa kelas XI THP SMKN 1 Kuningan agar dapat meningkatkan wawasan berkaitan dengan minat untuk berwirausaha.
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE EFFECT OF LEARNING TO MAKE BREAD AND ENTREPRENEURSHIP TOWARDS THE INTEREST OF ENTREPRENURIAL IN BAKERY IN CLASS XI THP AT SMK 1
KUNINGAN 2014
By:
Anisa Dewi 1005051
This research is guided by:
Dr Ade Juwaedah, Pd and Drs. Radjualaini, M.Pd
The problem of this study relies on the influence of learning outcomes to make bread and entrepreneurial learning outcomes for entrepreneurship interest in bakery in class XI THP in SMK 1 Kuningan in 2014. The aim of this study was to obtain data on the results of learning to make bread, entrepreneurial learning outcomes, interest in entrepreneurship in bakery and how great the influence of the learning outcomes to make bread and entrepreneurial interest in entrepreneurship in the bakery. Study of the theory as a reference used is about learning outcomes, making bread, entrepreneurship, and interest in entrepreneurship. The method used is descriptive method inferential statistics. The sampling technique using simple random sampling, with the total of 36 respondents. The results showed that the results of learning to make bread are at the very high category, the results of studying entrepreneurship are at the high category, and interest in entrepreneurship in bakery are at the high category. The influence of the learning outcomes to make bread given for bread entrepreneurship interest are 47.4%, then the effect of entrepreneurial learning outcomes of the interest in entrepreneurship in bakery are 67.8%, and the effect of the results of learning to make bread and the joint entrepreneurship about 71%. The results of the study imply that if the learning outcomes to make bread and the entrepreneurs are in the high category, hence the effect on interest to the entrepreneurship should be able to reach as high as 100%. Furthermore, there is a need to do some action to increase student interest in entrepreneurship in the bakery that is not enough of the results of learning to make bread and entrepreneurship. Recommendations aimed to the class XI THP SMK 1 Kuningan in order to improve the insight related to the interest in entrepreneurship.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya menyiapkan peserta didik, menghadapi masa
depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat, termasuk di dalamnya
perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu mendukung masa depan.
Melalui pendidikan, akan diperoleh calon tenaga kerja yang berkualitas, produktif,
dan mampu bersaing. Hal tersebut dapat dilihat dari tujuan khusus Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dikutip oleh Johar Maknun (2013, hlm. 8) bahwa:
1. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati;
2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, dan mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang kehalian yang diminatinya, dan
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Melihat dari tujuan tersebut, pendidikan SMK wajib memberikan bekal
keahlian pada peserta didik untuk dijadikan sebagai dasar berwirausaha, dasar
untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai bidang keahliannya, dan sebagai
dasar dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga pendidikan SMK
dipandang sebagai pendidikan yang paling sesuai untuk tumbuh dan
berkembangnya bakat serta minat peserta didik yang sesuai dengan
kemampuannya.
SMK Negeri 1 Kuningan memiliki enam program keahlian sebagai usaha
dalam memberikan bekal keahlian terhadap peserta didiknya, yaitu program
keahlian Otomotif, Grafika, Agronomi, Teknologi Hasil Pangan (THP),
Agribisnis Peternakan, dan Agribisnis Perikanan. Khususnya untuk program
keahlian THP, sekolah ini memiliki tujuan dalam membekali keahlian pada
2
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap melakukan pengendalian pasca panen, melakukan pengolahan terhadap
hasil pangan, melakukan pengendalian mutu hasil pangan, dan melakukan
kegiatan bisnis mandiri.
Tujuan program keahlian THP tersebut adalah untuk mempersiapkan siswa
dalam memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karir menjadi tenaga
kerja di tingkat menengah maupun menjadi mandiri, berusaha sendiri atau
berwirausaha. Untuk itu siswa dibekali keterampilan-keterampilan yang mengarah
pada keterampilan kerja dan mandiri (berwiruasaha).
Salah satu keterampilan yang diberikan pada program keahlian THP adalah
pembelajaran tentang membuat roti. Pembelajaran tersebut termasuk kedalam
standar kompetensi mata pelajaran produktif tentang menerapkan teknik
pemanasan tidak langsung dalam pengolahan.
Kompetensi dasar dari standar kompetensi tersebut salah satunya adalah
menerapkan pengolahan menggunakan udara panas. Kompetensi dasar tersebut di
dalamnya terdapat indikator tentang melakukan pengolahan terhadap produk
olahan yang sesuai menggunakan proses pengolahan dengan udara panas. Untuk
mencapai indikator tersebut, maka di SMKN 1 Kuningan melakukan suatu
kegiatan pembelajaran pada salah satu produk olahan dengan menggunakan udara
panas yaitu produk olahan roti. Roti merupakan produk olahan pangan yang
diproses dengan proses pemanggangan di dalam oven dengan cara mendapat
panas secara tidak langsung dari udara panas yang dialirkan di dalam oven.
Kegiatan pembelajaran tentang pengolahan membuat roti yang ada di
SMKN 1 Kuningan dilakukan hanya menekankan pada pelaksanaan dengan
penekanan dan perencanaan, prosedur kerja, dan produk akhir pembelajaran yang
bernilai jual. Produk akhir pembelajaran hanya menghasilkan produk yang
ditugaskan oleh guru sebatas bukti fisik pembelajaran dan pengalaman hanya
sebatas kompetensi produktif. Pembelajaran tersebut dirasa sangat kurang karena
hanya sebatas pada keterampilan teknis siswa dalam membuat atau memproduksi
barang sesuai tuntutan pasar. Sedangkan keterampilan siswa untuk mandiri
setelah pembelajaran menghasilkan produk tidak dilakukan tindak lanjut untuk
dijual atau dipromosikan.
Sedangkan di SMKN 1 Kuningan terdapat mata diklat kewirausahaan yang
bertujuan untuk memberikan bekal pada siswa sehingga menghasilkan lulusan
yang akan menempati lapangan pekerjaan maupun berwirausaha. Program diklat
kewirausahaan membekali siswa untuk menjadi wirausahawan yang berarti orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur
permodalan. Sehingga, diharapkan setelah mendapatkan mata diklat
kewirausahaan siswa akan semakin terbuka wawasannya tentang kewirasuahaan
dan menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha.
Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti melakukan suatu pengamatan,
dimana berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SMKN 1 Kuningan, peneliti
melihat bahwa setelah siswa menghasilkan produk akhir dari hasil praktikumnya,
siswa tersebut menunjukan kepada guru sebagai syarat untuk penilaian dan
produk tersebut digunakan untuk konsumsi sendiri. Namun ada siswa yang
terampil, setelah siswa menunjukan kepada guru untuk dinilai, siswa tersebut
mempromosikan produk akhirnya untuk dijual.
Hal tersebut memberikan evaluasi untuk mengetahui kemampuan berfikir
atau pengetahuan yang mencakup kemampuan pemahaman siswa tersebut dari
hasil belajar pembelajaran produktif dengan pembelajaran kewirausahaan. Untuk
mencapai adanya hasil pembelajaran kewirausahaan dengan pembelajaran
produktif tentang membuat roti tersebut diharapkan bisa meningkatkan minat dan
kemampuan kewirusahaan siswa.
Sampai saat ini belum ada penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh
dari kedua pembelajaran tersebut terhadap minat untuk berwirusaha roti pada
siswa THP di SMKN 1 Kuningan. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti
merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap “Pengaruh Hasil Belajar
Membuat Roti dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada
4
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Kegiatan pembelajaran di SMKN 1 Kuningan saat pembelajaran membuat
roti pada mata pelajaran produktif dirasa sangat kurang, karena hanya
berhenti sampai proses produksi, tidak dilakukan promosi untuk dijual.
2. Produk roti yang dihasilkan siswa setelah proses pembelajaran praktikum
hanya diperlihatkan kepada guru sebagai syarat untuk penilaian serta
dijadikan konsumsi sendiri.
3. Sampai saat ini belum ada penelitian untuk mengetahui pengaruh dari
pembelajaran produktif tentang membuat roti dengan pembelajaran
kewirausahaan terhadap minat untuk berwirusaha roti yang ada di SMKN 1
Kuningan.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya,
maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut:
1. Hasil belajar membuat roti adalah kemampuan keterampilan yang dimiliki
responden tentang pengolahan membuat roti.
2. Hasil belajar kewirausahaan adalah hasil kemampuan maksimum yang
dicapai responden setelah mengikuti mata diklat kewirasuahaan yang
ditunjukan dengan nilai raport siswa
3. Aspek yang diungkap mengenai minat siswa berwirausaha roti adalah minat
yang disebabkan karena perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa,
dan keterlibatan siswa untuk berwirausaha roti
4. Berwirausaha roti adalah orang yang dapat mengenali porduk roti,
menentukan cara produksi roti, memasarkanya serta mampu mengatur
5. Roti adalah produk olahan pangan yang diproses dengan proses
pemanggangan, yang dibatasi pada jenis roti yeast bread.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha
roti?
2. Adakah pengaruh hasil belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha
roti?
3. Adakah pengaruh hasil belajar membuat roti dengan kewirausahaan secara
bersama-sama terhadap minat berwirausaha roti?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha
roti
2. Mengetahui pengaruh hasil belajar kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha roti
3. Mengetahui pengaruh hasil belajar membuat roti dengan kewirausahaan
secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha roti
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dapat memperoleh nilai pengaruh terkait hasil belajar responden tentang
membuat roti dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti
6
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan memberi informasi yang
bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam peningkatan minat berwirusaha
siswa setelah lulus.
G. Penjelasan Istilah
Guna menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka peneliti
menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Sudjana (2008, hlm. 22) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”.
2. Membuat Roti
Membuat roti adalah suatu kegiatan yang didalamnya terdapat prinsip dan
proses pengolahan roti.
3. Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan mata diklat yang diajarkan kepada siswa SMKN
1 Kuningan yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dasar untuk mempelajari hal yang berkaitan dengan konsep, prinsip-prinsip
berwirausaha, dan panduan tentang bagaimana menjadi wirausahawan yang baik,
yang akhirnya dapat membantu siswa dalam membuat perencanaan usaha atau hal
yang berkaitan dengan dunia usaha.
4. Minat Berwirusaha
Minat berwirausaha adalah suatu kombinasi dari perhatian, keinginan,
perasaan senang, ketertarikan, harapan, dan kemauan atau
kecenderungan-kecenderungan untuk melakukan atau menerapkan kreatifitas dan inovasi dalam
menciptakan atau memperkenalkan barang atau jasa baru dengan mengelola bahan
baku dengan memanfaatkan peluang yang ada serta memiliki jiwa berani
5. Roti
Herudiyanto dan Hudaya (2009, hlm. 2) menyatakan bahwa “Roti adalah
produk makanan dari fermentasi terigu (tepung gandum) dengan ragi atau
pengembang lainnya kemudian dipanggang”.
H. Struktur Organisasi Penelitian
Sistematikan penelitian yang dilakukan peneliti meliputi:
BAB I yaitu tentang Pendahuluan. Bab ini berisi penjelasan tentang Latar
Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penjelasan Istilah, serta
Struktur Organisasi Penelitian.
BAB II yaitu tentang Kajian pustaka. Bab ini menjelaskan tentang teori yang akan
digunakan peneliti, guna memperkuat hasil dari temuan penelitian.
BAB III yaitu tentang Metodologi Penelitian. Bab ini berisikan rencana penelitian,
lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel,
variabel penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan
instrument penelitian, dan teknik pengolahan data.
BAB IV yaitu tentang Hasil dan pembahasan. Bab ini berisi pembahasan analisis
terhadap hasil yang didapatkan selama penelitian dilihat dalam perspektif
teori yang digunakan atau yang sudah dibahas.
BAB V yaitu tentang simpulan dan rekomendasi. Bab ini mengemukakan
beberapa simpulan yang diperoleh berdasarkan temuan-temuan hasil
penelitian, dan beberapa rekomendasi yang dimaksudkan untuk memberi
masukan dan kritik yang membangun bagi sekolah terlebih lengkap
8
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi pada penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Kuningan, Jl. Sukamulya
Kuningan Jawa Barat.
2. Subjek Populasi dan Sampel Penelitian
Subjek Penelitian pada penelitian adalah siswa kelas XI-1 dan XI-2 program
keahlian Teknologi Hasil Pangan (THP) SMK Negeri 1 Kuningan.
a. Populasi
Menurut Sugiono (2013, hlm. 117) menyatakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi diperlukan dalam penelitian sebagai sumber data untuk pengolahan data.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program keahlian
THP di SMKN 1 Kuningan tahun ajaran 2013/2014. Kelas XI THP memiliki dua
kelas dengan jumlah 56 siswa, yang terdiri dari 27 siswa dari kelas XI THP-1 dan
29 siswa dari kelas XI THP-2.
b. Sampel
Sugionono (2013, hlm. 118) menyatakan bahwa:
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik yang diambil dari probability sampling menggunakan simple random
30
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
Sugiono (2013, hlm. 126) menyatakan “Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel”. Untuk menentukan ukuran sampel menurut Riduwan yang dikutip oleh rakhman dalam Prayogi (2010, hlm. 65) dapat
menggunakan rumus Taro Yahame. Dimana dalam penelitian ini pun
menggunakan rumus Taro Yahame. Maka didapat:
n =
(Riduwan, 2010, hlm. 65)
dimana:
n = jumlah sampel N = Jumlah Populasi d2 = Persisi yang ditetapkan
berdasarkan rumus tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah:
n =
= 36
berdasarkan hasil perhitungan dari rumus tersebut, maka sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 siswa dari jumlah populasi
yang ada.
Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut:
ni = x n (Riduwan, 2010, hlm. 66)
dimana:
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
Berdasarkan rumus tersebut, maka sampel penelitian untuk setiap kelas XI
THP adalah sebagai berikut:
1) Kelas XI THP 1
ni = x 36 = 17
Maka jumlah sampel yang digunakan dari kelas XI THP 1 adalah 17
siswa.
ni = x 36 = 19
Maka jumlah sampel yang digunakan dari kelas XI THP 2 adalah 19 siswa.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian dibuat agar memudahkan dalam proses penelitian yang
telah ditetapkan, maka dikembangkan desain penelitian sebagai berikut:
Gambar 3.1 Korelasi anatara variabel
Upaya untuk mencari pembuktian dari setiap masalah dalam ruang lingkup
penelitian ini, maka peneliti telah menentukan dan merancang desain penelitian
seperti pada gambar diatas. Pengaruh antara variabel ini akan dianalisis dengan
menggunakan analisis statistik. Untuk mengetahui pengaruh X1 terhadap Y dan
pengaruh X2 terhadap Y akan dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana.
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh X1 dengan X2 terhadap Y akan dilakukan
menggunakan analisis regresi ganda.
C. Metode Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada dalam penelitian ini,
peneliti telah menentukan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
statistik inferensial. Metode ini menganalisa, mendeskripsikan serta
menginterpretasikan kondisi-kondisi atau peristiwa sesuai fakta-fata yang ada,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Sukardi (2003, hlm. 157): “Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya”. Penelitian deskriptif memiliki tujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
Keterangan:
X1 = Hasil Belajar Membuat roti X2 = Hasil Belajar Kewirausahan Y = Minat Berwirausaha Roti
X1
X2
Y ρYX1
32
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah dalam penelitian deskriptif menurut Sukardi
(2003, hlm. 158) yang telah peneliti sarikan bahwa: (1) mengidentifikasi adanya
permasalahan; (2) membatasi dan merumuskan permasalahan; (3) menentukan
tujuan dan manfaat penelitian; (4) melakukan studi pustaka; (5) menentukan
kerangka berfikir dan hipotesis penelitian; (6) menentukan populasi, sampel,
instrumen, dan menganalisis data; (7) mengumpulkan, mengorganisasi, dan
menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik yang relevan; dan (8)
membuat laporan penelitian.
Berdasarkan uraian diatas, maka teknik statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah statistik inferensial, dimana menurut Sugiyono (2009, hlm. 147) menyatakan “Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”.
Statistik inferensial disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang
diberlakukan bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel
yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan
kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Berdasarkan hal diatas, maka metode deskriptif dengan pendekatan statistik
inferensial ini cocok digunakan dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini
memiliki tujuan atau maksud untuk membuktikan seberapa besar pengaruh hasil
belajar membuat roti dan kewirasuahaan terhadap minat berwirausaha roti pada
siswa kelas XI THP SMKN 1 Kuningan, dimana data sampel yang dianalisis
hasilnya dapat digunakan untuk populasi.
D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
Sugiyono (2013, hlm. 61) menyatakan bahwa:
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas
(Variabel independent) yang diberi notasi (X) yang merupakan variabel yang
dependen (terikat). Selain itu ada variabel terikat (Variabel dependen) yang diberi
notasi (Y) yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas.
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua yaitu:
X1 : Hasil belajar membuat roti
X2 : Hasil belajar kewirausahaan
b. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa berwirausaha roti.
2. Definisi Operasional
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah:
a. Hasil Belajar Membuat Roti
Hasil belajar membuat roti adalah kemampuan keterampilan siswa terhadap
pengolahan membuat roti. Indikator yang dapat diukur adalah:
1) Tahap persiapan pengolahan membuat roti
2) Tahap pelaksanaan pengolahan membuat roti
3) Tahap penyelesaian pengolahan membuat roti
b. Hasil Belajar Kewirausahaan
Hasil belajar kewirausahaan adalah hasil kemampuan maksimum yang
dicapai siswa setelah mengikuti mata diklat kewirausahaan yang ditunjukan
dengan nilai raport siswa.
c. Minat Berwirausaha Roti
Minat berwirausaha roti adalah suatu kombinasi dari perhatian, keinginan,
perasaan senang, ketertarikan, harapan, dan kemauan atau
kecenderungan-kecenderungan untuk melakukan atau menerapkan kreatifitas dan inovasi dalam
menciptakan atau memperkenalkan produk roti, memasarkannya dan mampu
mengatur permodalan untuk memanfaatkan peluang yang ada serta memiliki jiwa
berani mengambil resiko yang ada. Indikator minat yang digunakan disini adalah:
34
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Ketertarikan Siswa
3) Perhatian Siswa
4) Keterlibatan Siswa
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
Dengan demikian jumlah instrument yang akan digunakan untuk penelitian akan
tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Selain itu juga instrument penelitian
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
kuantitatif yang akurat.
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
studi dokumentasi dan angket.
1. Observasi
Observasi digunakan sebagai tes keterampilan untuk pengumpul data dalam
mengukur variabel X1 yaitu hasil belajar membuat roti. Untuk pengumpulan data
terhadap performa keterampilan siswa tersebut, dalam penelitian ini menggunakan
taksonomi ranah psikomotor, yaitu gerakan terbimbing. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Bloom dalam Sri Esti (1989, hlm. 211) yang telah disarikan oleh
penulis bahwa taksonomi ranah psikomotor atau keterampilan ada tujuah yaitu
persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Gerakan terbimbing merupakan
kemampuan melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan.
Observasi mengacu kepada soal dan dijabarkan menjadi aspek-aspek
keterampilan. Keterampilan siswa diukur dalam bentuk rentang dengan teknik
scoring seperti pada tabel dibawah:
Tabel 3.1 Alternatif jawaban tes keterampilan siswa
Alternatif Jawaban Skor
Siswa melakukan semua aspek keterampilan 3
Siswa melakukan sebagian aspek keterampilan 2
Siswa tidak melakukan semua aspek keterampilan 1
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk pengumpul data variabel X2 yaitu hasil
belajar kewirausahaan. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah dengan
mencari nilai raport siswa kelas XI pada semester II tahun pembelajaran
2013/2014 program keahlian THP yang terpilih menjadi sampel penelitian di
SMKN 1 Kuningan. Untuk mencari nilai raport siswa tersebut, peneliti meminta
izin kepada guru yang telah mengajar mata diklat kewirausahaan untuk meminta
data hasil belajar nilai akhir kewirausahaan siswa yang terdapat pada buku nilai
siswa yang dimiliki guru bersangkutan tersebut. Berita acara studi dokumentasi
terlampir pada lampiran 16.
3. Angket / Kuesioner
Angket digunakan sebagai alat pengumpul data variabel Y yaitu untuk
mengungkap minat siswa dalam berwirausaha roti. Angket yang digunakan dalam
penilitian ini adalah angket tertutup. Untuk mengukur minat siswa digunakan
skala likert. Sugiyono (2013, hlm. 134) menyatakan bahwa “Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Jawaban setiap item instrumen dengan menggunakan skala likert memiliki gradasi dari sangat negatif sampai
sangat positif. Gradasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik
scoring, seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Gradasi dengan teknik scoring
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Agak Setuju (AS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
36
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrument digunakan untuk mengetahui apakah instrument sebagai
alat ukur mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik. Uji coba instrument
dalam penelitian ini untuk instrument observasi dilakukan dengan cara uji ekspert
judgment yaitu diuji oleh dua orang ahli. Sedangkan uji coba instrument angket
yaitu dengan pengujian statistik korelasional validitas dan reliabilitas yang
dilakukan pada 15 siswa kelas XI THP yang tidak termasuk ke dalam sampel.
Apabila terdapat soal yang tidak valid maka soal tersebut dihilangkan.
a. Pengujian Validitas Angket
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 173) menyatakan “Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya di ukur.
Mengetahui validitas item dari suatu soal dapat menggunakan korelasi
product momen, sebagai berikut:
rxy = (Sugiyono, 2013, hlm. 255)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y xi = Skor tiap item soal
yi = Skor total seluruh item n = jumlah responden Σxy = Jumlah perkalian xy
Harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, dilanjutkan dengan
mensubstitusikan ke rumus uji t, yaitu:
t =
(Sugiyono, 2013, hlm. 257)
t = uji t
r = koefisien korelasi n = jumlah responden
Kriterian pengujian dilakukan pada setiap item soal dan angket. Jika hasil
thitung > ttabel pada taraf signifikan 5% (tingkat kepercayaan 95%) dan derajat
kebebasan (dk = n-2) maka item soal tersebut dinyatakan valid. Apabilan thitung <
ttabel pada taraf signifikan 5% (tingkat kepercayaan 95%) maka item soal
dinyatakan tidak valid.
b. Pengujian Reliabilitas Angket
Pengujian reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dilakukan untuk
menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik belah
dua dari Spearman Brown (Split half) sebagai berikut:
ri =
(Sugiyono, 2011, hlm. 359)
dimana:
ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Keterangan:
rb = (Sugiyono, 2011, hlm. 228)
dimana:
x = (xi – mean x) y = (yi– mean y)
Selanjutnya, untuk dapat memutuskan instrument tersebut reliabel atau
tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf 5%. Jika
rhitung > rtabel berarti reliabel. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat hubungan
suatu nilai relibiltas maka nilai ri dibandingkan dengan derajat reliabilitas sebagai
pedoman pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Nilai reliabilitas suatu penelitian
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
38
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Cukup/sedang
0,60 – 0,80 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
G. Analisis Deskriptif Data
Sudjana (2001, hlm. 64) menyatakan bahwa “Penelitian deskritif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan suatu gejala, peristiwa yang terjadi sekarang”. Data yang diperoleh merupakan gambaran yang jelas terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan, yaitu tes tentang keterampilan
siswa membuat roti dari hasil belajar siswa membuat roti, tes hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran kewirausahaan, dan angket tentang minat berwirausaha
roti.
Teknik pengolahan data dalam analisa ini yaitu dengan perhitungan
persentase jawaban responden. Perhitungan tersebut bertujuan untuk melihat
tinggi rendahnya kriteria jawaban yang diberikan responden. Berdasarkan hal
tersebut, maka dalam penelitian ini ditetapkan kriteria skor pada hasil belajar
membuat roti yang diperoleh dari banyaknya aspek keterampilan dikalikan skor
nilai. Jumlah aspek keterampilan 15 soal, skor tertinggi untuk setiap aspek
keterampilan 3 (Siswa melakukan semua aspek keterampilan) dan skor terendah 1
(Siswa tidak melakukan semua aspek keterampilan), maka diperoleh nilai
tertinggi 3 x 15 = 45 dan nilai terendah 1 x 15 = 15. Untuk kriteria skor ditunjukan
tabel berikut ini:
Tabel 3.4 kriteria skor hasil belajar membuat roti Rentang Skor Kategori
39 – 45 Sangat Tinggi
32 – 38 Tinggi
25 – 31 Cukup
18 – 24 Rendah
Kemudian untuk kriteria skor hasil belajar kewirausahan yang dilakukan
penilaian menggunakan skala 100%, maka nilai tertinggi adalah 100 dan nilai
[image:30.595.193.416.251.386.2]terendah adalah 0, sehingga kriteria skor ditunjukan tabel berikut:
Tabel 3.5 Kriteria skor hasil belajar kewirausahaan Rentang Skor Kategori
80% - 100% Sangat Tinggi
60% - 80% Tinggi
40% - 60% Cukup
20% - 40% Rendah
0% - 20% Sangat Rendah
Sedangkan kriteria skor pada angket minat berwirausaha roti dalam
penelitian ini diperoleh dari banyaknya item pernyataan dikalikan skor nilai.
Jumlah pernyataan 30 soal, skor tertinggi untuk setiap penyataan 5 (SS) dan skor
terendah 1 (STS), maka diperoleh nilai tertinggi 5 x 30 = 150 dan nilai terendah 1
x 30 = 30. Untuk kriteria skor ditunjukan tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Kriteria skor minat berwirausaha roti Rentang Skor Kategori
126 – 150 Sangat Tinggi
102 – 125 Tinggi
78 – 101 Cukup
54 – 77 Rendah
30 – 53 Sangat Rendah
H. Analisis Statistik Data
Setelah data terkumpul kemudian disusun secara sistematis untuk
menganalisis data agar dapat membuktikan apakah hipotesis alternatif diterima
[image:30.595.208.410.509.650.2]40
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terkumpul dapat mendukung pernyataan dalam hipotesis atau sebaliknya, yaitu
hipotesis ditolak apabila fakta-fakta empiris tidak mendukung pernyatan didalam
hipotesis.
Penelitian ini mengajukan tiga hipotesis yang harus dilakukan analisis, yaitu
hipotesis satu dan dua akan dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana,
sedangkan hipotesis tiga akan dianalisis menggunakan analisis regresi berganda.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data statistik adalah
sebagai berikut:
1. Konversi Z-Skor dan T-Skor
Konversi Z-Skor dan T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua
sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar
sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaiknya
dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. berikut
langkah-langkah perhitunan konversi Z-Skor dan T-Skor sebagai berikut:
Z-Skor =
(Sudjana, 2001, hlm. 99)
Dimana :
SD = Standar Deviasi
Xi – X = Selisih antara Skor Xi dengan rata-rata
Setelah diketahui nilai Z-Skor selanjutnya menghitung konversi T-Skor
sebagai berikut:
T-Skor = [
(10) ] +(50) (Riduwan, 2009, hlm. 131)
2. Analisis Regresi Sederhana
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 260) “Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai
variabel indiependen dimanipulasi/dirubah-rubah atau dinaik turunkan”. Manfaat
dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan
menurunya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel
independen atau tidak.
Uji regresi sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk melihat
belajar membuat roti (X1) terhadap minat berwirausaha roti (Y). Lalu pengaruh
hasil belajar kewirausahaan (X2) terhadap minat berwirausaha roti (Y). adapun
langkah-langkah sebelum melakukan uji hipotesis untuk analisis data regresi
sederhana, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar kesimpulan yang
ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya, yaitu data harus berdistribusi
normal dan homogen, serta regresi harus menunjukan kelinierannya.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan sebelum pengujian hipotesis, fungsinya untuk
mengetahui kondisi data apakah data berdistribusi normal atau tidak. Persyaratan
untuk melakukan uji hipotesis bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis
harus berdistribusi normal. Uji normalitas di sini menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov, dimana menurut Yulius (2010, hlm. 127) menyatakan bahwa:
Uji Kolmogorov Smirnov (K-S) bertujuan untuk mengetahui keselarasan/kesesuaian data dengan distribusi normal atau tidak, dengan kata lain pengujian ini untuk menguji apakah sampel mewakili populasi atau tidak.
Untuk menentukan sampel mewakili populasi atau tidak, maka dibuat
hipotesis dengan taraf signifikasi 5% sebagai berikut:
Ho = Sampel mewakili populasi (distribusi normal)
H1 = Sampel tidak mewakili populasi (distribusi tidak normal)
Syarat Ho diterima atau tidak berdasarkan nilai Asymp. Sig sebagai berikut:
Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0.05 maka Ho diterima
Asymp. Sig (2-tailed) < 0.05 maka Ho ditolak
Jika data berasal dari data distribusi normal, maka analisa data dilanjutkan
dengan uji homogenitas varians untuk menentukan uji parametrik yang sesuai.
Namun, jika berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka tidak
dilakukan uji homogenitas tetapi langsung dilakukan uji kesamaan dua rata-rata
(uji non-parametrik). Adapun pengujian normalitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 for windows.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan pengujian untuk mengetahui varian data
42
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(analisis of variance). Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan bantuan
komputer program SPSS versi 16.0 for windows. Sebelum dilakukan uji hipotesis
maka terlebih dahulu dilakukan pembuatan hipotesis pada taraf 5% sebagai
berikut:
H0 = Variansi antara nilai X1, dan Y sama. Ha = Variansi antara nilai X1 dan Y tidak sama. H0 = Variansi antara nilai X2, dan Y sama. Ha = Variansi antara nilai X2 dan Y tidak sama.
Untuk mengetahui data yang di ujikan homogen atau tidak yang dikutip dari
Yulius (2010:95) caranya adalah dengan membandingkan nilai signifikansi pada
Sig. dengan nilai signifikansi yang digunakan (SPSS secara default menggunakan
nilai signifikasi 0,05). Ketentuannya, jika hasil perhitungan menunjukan nilai Sig.
< 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima dan jikan nilai Sig. > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
c. Uji Regresi Sederhana (Uji Hipotesis 1 dan 2) 1) Uji Linieritas
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 265) “Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas”. Maksudnya adalah untuk mengetahui garis regresi antara variabel X dan Y membentuk garis linier atau tidak. Kalau tidak linier maka
analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
Berikut rumus yang digunakan dalam uji linieritas menurut Sugiyono (2011,
hlm. 265):
JK (T) = ΣY2
JK (A) =
JK (b│a) = b{ΣXY – }
= –
JK (S) = JK (T) – JK (a) –JK (b│a) JK (TC) = JK (S) – JK (TC)
JK (G) = Σ { Σ Y2– }
Untuk mempermudah uji linieritas, maka dalam penelitian ini menggunakan
Excel 2007. Ketentuannya adalah apabila Fhitung < Ftabel pada taraf 5% dengan dk
pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k), maka regresi linier.
2) Persamaan Regresi
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah
naik dan menurunya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan
variabel independen atau tidak.
Uji regresi sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk melihat
pengaruh antara variabel X1 terhadap Y secara parsial, yaitu pengaruh antara hasil
belajar membuat roti (X1) terhadap minat berwirausaha roti (Y). Lalu pengaruh
hasil belajar kewirausahaan (X2) terhadap minat berwirausaha roti (Y). adapun
persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut: Ŷ = a + bX (Sugiyono, 2011, hlm. 261) Dimana:
Ŷ = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variuabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun
X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Keterangan:
a = ( )
(Sugiyono, 2011, hlm. 266)
b =
3) Uji hubungan antara dua variabel
Analisis hubungan atau korelasi dilakukan untuk mengetahui derajat
hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun
rumus yang digunakan adalah rumus koefisien Pearson Product Moment:
rxy =
√ (Sugiyono, 2011, hlm. 274)
dimana:
rxy = korelasi antara variabel x dengan y Σx = skor variabel X
44
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebagai pedoman kriteria penafsiran makna koefisien korelasi dengan
menggunakan teknik tolak ukur koefisien korelasi (rxy) pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Kriteri penafsiran data
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang 0,66 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
4) Uji hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan
pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk menguji hipotesis dapat dihitung
dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut:
t =
√ (Sugiyono, 2011, hlm. 230)
dimana :
r = Koefisien korelasi n = jumlah sampel t = t hitung
Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Untuk
kesalahan 5% uji dua fihak dan dk = n-2. Selanjutnya dilakukan pengujian
signifikasisebagai berikut:
- Bila thitung > ttabel , maka Ha diterima dan Ho ditolak - Bila thitung< ttabel , maka Ha ditolak dan Ho diterima
Keterangan:
- Ha : β1 = Ada pengaruh positif yang signifikan antara hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha roti
- Ho : β1 = Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara hasil belajar membuat roti terhadap minat berwirausaha roti
- Ho : β2 = Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti
5) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) dapat ditentukan yang berguna untuk
mengetahui besarnya persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Untuk menguji koefisien determinasi menggunakan rumus yaitu KD =
r2 x 100% (Sugiyono, 211, hlm. 275). Adapun untuk mempermudah dalam
penyelesaian analisis data regresi sederhana dalam penelitian ini menggunakan
bantuan program komputer Microsoft excel 2007.
3. Analisis Regresi Berganda (Uji Hipotesis 3)
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 275) yang telah disarikan oleh penulis
menyatakan bahwa analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau
lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya). Penelitian ini menggunakan dua variabel independen sehingga
dilakukan uji regresi ganda, yaitu untuk menguji hipotesis 3.
Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari
penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari uji asumsi klasik.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut terdistribusikan secara normal,
tidak mengandung multikoloniaritas, dan heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolinieritas
46
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SPSS versi 16.0 for windows. Adapaun rumus perhitungannya adalah sebagai
berikut:
TOL = 1 -
VIF (βi) =
= (Rohmana, 2010, hlm.149)
Dimana merupakan korelasi antara Xi dengan var explanatory lainnya,
dengan ketentuan:
-Jika VIF > 10, maka ini menunjukan korelasi tinggi (adanya
multikolinieritas)
-Jika VIF < 10, maka ini menunjukan korelasi rendah (tidak ada
multikolinierittas)
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Liasari (2013, hlm. 41) menyatakan bahwa “Asumsi heteroskedastisitas merupakan suatu asumsi yang penting dalam model regresi
linier klasik adalah kesalahan pengganggu ɛi mempunyai varian yang berbeda”.
Model regresi yang baik adalah harus homoskedastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam
penelitian ini menggunakan uji Glejser dengan bantuan program komputer SPSS
versi 16.0 for windows. Secara umum uji Glejster dinotasikan sebagai berikut:
│e│ = b1 - b2 X2 +V (Setyadharma, 2010, hlm. 8) Dimana:
│e│= nilai absolute dari residual yang dihasilkan dari regresi model X2 = variabel penjelas
Ketentuannya adalah bila variabel penjelas secara statistik signifikan
mempengaruhi residual maka dipastikan data memiliki masalah
heteroskedastisitas.
c. Uji Regresi Berganda
Uji Regresi ganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh hasil belajar membuat roti (X1) dan hasil belajar kewirausahaan (X2)
secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha roti (Y).
Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a +b1X1 +b2X2
Untuk menghitung harga a, b1, b2, dapat menggunakan rumus berikut:
Σ Y = an + b1 ΣX1 + b2ΣX2 (Sugiyono, 2011, hlm. 278) ΣX1Y = a ΣX1 + b1Σ X12 + b2ΣX1X2
Σ X2Y = a Σ X2 + b1ΣX1 X2 + b2ΣX22
2) Uji korelasi ganda
Pengujian korelasi menunjukan arah dan kuatnya pengaruh antara dua
variabel independen (X) secara bersama-sama dengan satu variabel dependen (Y).
Rumus yang digunakan untuk uji korelasi ganda adalah sebagai berikut:
= √
(Sugiyono, 2011, hlm. 233)
Dimana:
=korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y
= korelasi product moment antara X1 dengan Y
= korelasi product moment antara X2 dengan Y
= korelasi product moment antara X1 dengan X2
Adapun pengujian korelasi berganda menggunakan bantuan komputer
Microsoft Excel 2007.
3) Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam regresi berganda menggunakan rumus uji F,
yaitu:
Fh = (Sugiyono, 2011, hlm. 286)
Dimana:
48
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N = jumlah anggota sampel
Selanjutnya Fh dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = k dan dk
penyebut = (n-k-1), dengan taraf kesalahan 5%, jika Fh > Ft maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Adapun pengujian korelasi berganda menggunakan bantuan
komputer Microsoft Excel 2007
Keterangan:
- Ho : β1 β2 = 0, maka tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara hasil belajar membuat roti dan kewirasuahaan terhadap minat
berwirausaha roti
- Ha : β1 β2 > 0 , maka ada pengaruh positif yang signifikan antara hasil belajar kmembuat roti dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti.
4) Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya persentase variabel independen terhadap
variabel dependen dilakukan pengujian koefisien determinasi yang dinyatakan
dengan persentasi menggunakan rumus KD = R2 x 100%. Untuk mempermudah
dalam penyelesaian analisis data regresi berganda dalam penelitian ini
72
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab V ini peneliti akan mengungkapkan kesimpulan dari seluruh
kegiatan penelitian dan rekomendasi yang berkaitan dengan temuan penelitian.
A. Simpulan
Kesimpulan penelitian tentang pengaruh hasil belajar membuat roti dan
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha roti pada siswa kelas XI THP di
SMKN 1 Kuningan tahun 2014, disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil
pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian
ini berhubungan dengan:
1. Pengaruh hasil belajar membuat roti terhadap minat untuk berwirausaha roti
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa hasil belajar membut roti mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha roti. Hasil belajar
membuat roti tersebut mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat untuk
berwirausaha roti, dengan pengaruh yang diberikan sebesar 47,4%. Pengaruh
positif tersebut menunjukan bahwa semakin baik hasil belajar membuat roti maka
minat untuk berwirausaha juga semakin baik.
2. Pengaruh hasil belajar kewirausahaan terhadap minat untuk berwirausaha roti
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa hasil belajar kewirausahaan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha roti. Hasil
belajar kewirasuahaan tersebut mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat
untuk berwirausaha roti, dengan pengaruh yang diberikan sebesar 67,8%.
Pengaruh positif tersebut menunjukan bahwa semakin baik hasil belajar
3. Pengaruh hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat untuk berwirausaha roti
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa hasil belajar membuat roti dan
kewirausahaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat berwirausaha roti. Hasil belajar tersebut mempunyai pengaruh
yang positif terhadap minat untuk berwirausaha roti, dengan pengaruh yang
diberikan sebesar 71%. Pengaruh positif tersebut menunjukan bahwa semakin
baik hasil belajar membuat roti dan kewirausahaan secara bersama-sama maka
minat untuk berwirausaha juga semakin baik.
B. Rekomendasi
Rekomendasi hasil penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dan
implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan, sehingga penulis
mengemukakan beberapa rekomendasi yang ditunjukan kepada pihak-pihak yang
terkait:
1. Sekolah
Sekolah perlu menambahkan suatu kegiatan agar minat berwirausaha roti
pada siswa semakin bertambah dan siswa dapat memiliki minat yang
bersungguh-sungguh untuk berwirausaha roti sebesar 100% selain dari hasil belajar membuat
roti dan kewirausahaan, seperti suatu kegiatan pemasaran yang wajib diikuti oleh
seluruh siswa yang telah menghasilkan suatu produk akhir dari hasil kegiatan
pembelajaran produktif.
2. Guru Mata Diklat
Guru mata diklat perlu meningkatkan motivasi siswa untuk dapat
meningkatkan minat dalam berwirausaha roti.
3. Siswa
Siswa yang telah menempuh mata diklat membuat roti dan kewirausahaan
diharapkan dapat lebih mempersiapkan diri untuk berwirausaha roti secara
mandiri. Siswa harus dapat memanfaatkan potensi dan kemampuan yang dimiliki
selama belajar. Serta siswa dapat meningkatkan wawasan terkait untuk
74
Anisa Dewi, 2014
Pengaruh Hasil Belajar Membuat Roti Dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Roti Pada Siswa Kelas XI THP di SMKN 1 Kuningan Tahun 2014
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta.
Aprilianty, Eka. (2012). “Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan
Kewirausahaan, dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
SMK”. Jurnal Pendidikan Vokasi. 2, (3), 311-324
Herliani, Elly. dkk. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: PPPPTK IPA.
Herudiyanto, S. Marleen dan Hudaya Saripah. (2009). Teknologi Pengolahan Roti
dan Kue. Jatinangor: Widya Padjadjaran
Karina, Lilis. (2009). Studi Hubungan Prestasi Siswa Pada Mata Diklat
Kewirausahaan dan Perbedaan Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas II Kelompok Bisnis Dan Manajemen SMKN 1 Karanganyar Tahun Diklat 2008/2009. Skripsi
Sarjana Pada FKIP. Universitas Sebelas Maret: diterbitkan
Kasmir. (2006). Kewirausahaa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Laia, Bonifasius. (2010). Hubungan Kemampuan Guru Menumbuhkan Minat
Dengan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Membuat Gambar Rencana Balok Beton Bertulang. Skripsi Sarjana pada FPTK.
IKIP Gunung Sitoli: diterbitkan
Liasari, Kiki. (2013). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemendarian
Terhadap Minat Berwirausaha. Skripsi Sarjana. UPI: tidak diterbitkan
Johar Maknun. (2013). “Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Boarding School Berbasis Keunggulan Lokal”. Makalah pada JPTA
FPTK UPI, Bandung.
Prayoga, Yogi. (2013). Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Terhadap Minat
Berwirausaha Ternak Dom