• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN

PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

oleh :

Mahyar Diani

0900655

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis

dan Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Oleh Mahyar Diani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Mahyar Diani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

MAHYAR DIANI

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN

PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Yayan Sunarya, M.Si NIP. 196102081990031004

Pembimbing II

Drs. Asep Suryatna, M.Si NIP. 196212091987031002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

(4)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAH KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 26

C. Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31

B. Desain Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian ... 34

D. Definisi Operasional ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 38

(5)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data ... 45

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Secara Umum ... 50

B. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Setiap Sub Indikator ... 53

C. Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa ... 66

D. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Melalui Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 84

A. Perangkat Pembelajaran ... 84

B. Instrumen Penelitian ... 124

C. Data Hasil Penelitian ... 165

D. Surat-surat dan Dokumentasi Penelitian ... 190

(6)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis ... 10

2.2 Kelompok Keterampilan Berpikir Kritis yang Diteliti ... 15

3.1 Definisi Operasional Variabel Bebas ... 36

3.2 Definisi Operasional Variabel Terikat ... 37

3.3 Kisi-kisi Soal KBKr dan Penguasaan Konsep ... 39

3.4 Kisi-kisi Angket ... 40

3.5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 41

3.6 Tafsiran Nilai Reliabilitas Soal ... 42

3.7 Kriteria Daya Pembeda Soal ... 43

3.8 Daya Pembeda Butir Soal KBKr dan Penguasaan Konsep ... 43

3.9 Kriteria Taraf Kesukaran Soal ... 44

3.10 Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal KBKr dan Penguasaan Konsep ... 44

3.11 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.12 Skala Kategori Kemampuan ... 47

3.13 Kriteria Rerata Gain Ternormalisasi ... 48

3.14 Skala Likert ... 48

4.1 Sebaran Setiap Sub Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Pada Soal ... 54

(7)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 28

3.1 Bentuk Desain One-group Pre-test and Post-tes Design... 31

3.2 Tahapan Dalam Desain Penelitian ... 33

4.1 Nilai KBKr Siswa untuk Seluruh Sub Indikator KBKr ... 52

4.2 Nilai Rata-rata Pretes, Postes dan N-gain Siswa pada Setiap Sub Indikator KBKr ... 55

4.3 Nilai Rerata Siswa pada Sub Indikator KBKr Mengidentifikasi atau Merumuskan Pertanyaan ... 56

4.4 Nilai Rerata Siswa pada Sub Indikator KBKr Menyatakan Tafsiran ... 58

4.5 Nilai Rerata Siswa pada Sub Indikator KBKr Mengemukakan Hipotesis ... 59

4.6 Nilai Rerata Siswa pada Sub Indikator KBKr Merancang Eksperimen ... 60

4.7 Nilai Rerata Siswa pada Sub Indikator KBKr Menarik Kesimpulan Dari Hasil Menyelidiki ... 61

(8)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.10 Nilai Rerata Penguasaan Konsep Siswa ... 66

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 85

A.2 Peta Konsep ... 101

A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 102

A.5 Kisi-kisi Soal pada LKS ... 114

B.1 Soal Tes KBKr dan Penguasaan Konsep ... 125

B.2 Standar Penilaian Soal Tes KBKr dan Penguasaan Konsep ... 130

B.3 Standar Penilaian Soal Sub Indikator KBKr Melaporkan Hasil Observasi pada LKS ... 144

B.4 Pedoman Angket Siswa ... 146

B.5 Pedoman Wawancara ... 149

B.6 Lembar Validasi Soal Tes KBKr dan Penguasaan Konsep ... 150

C.1 Hasil Analisis Uji Instrumen ... 166

(9)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.3 Data N-Gain Seluruh Sub Indikator KBKr ... 170

C.4 Data Hasil Pretes dan Postes Tiap Sub Indikator KBKr ... 171

C.5 Data N-Gain Tiap Sub Indikator KBKr ... 175

C.6 Data Sub Indikator KBKr Melaporkan Hasil Observasi ... 177

C.7 Data Hasil Pretes dan Postes Tiap Indikator Penguasaan Konsep ... 178

C.8 Data N-Gain Tiap Indikator Penguasaan Konsep ... 182

C.9 Pengolahan Angket Siswa ... 184

C.10 Transkrip Wawancara... 187

D.1 Surat Izin Permohonan Penelitian ... 191

D.2 Surat Izin Keterangan Penelitian ... 192

(10)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa

SMA pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penerapan pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan melalui praktikum berbasis inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis (KBKr) dan penguasaan konsep siswa, serta tanggapan siswa terhadap pembelajaran melalui metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Dalam penelitian ini digunakan metode pre-experimental dengan one group pretest-posttest design. Subjek penelitian terdiri dari 28 orang siswa SMA Kelas XI. Instrumen yang digunakan adalah soal tes tertulis, angket, dan pedoman wawancara. Pencapaian KBKr dan penguasaan konsep siswa dihitung dengan rumus N-Gain. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran melalui praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dapat meningkatkan KBKr dan penguasaan konsep siswa secara keseluruhan. Nilai N-Gain yang diperoleh pada peningkatan KBKr adalah sebesar 70,7%, dengan peningkatan tertinggi terjadi pada sub indikator KBKr menarik kesimpulan dari hasil menyelidiki (N-Gain = 80,5%) dan peningkatan terendah terjadi pada sub indikator KBKr mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan (N-Gain = 48,6%). Sedangkan peningkatan penguasaan konsep siswa diperoleh nilai N-Gain sebesar 71,4% dengan peningkatan tertinggi terjadi pada indikator menjelaskan hubungan nilai Qc dan Ksp dalam terbentuknya endapan

(N-Gain = 77,1%) dan peningkatan terendah terjadi pada indikator menganalisis terbentuknya endapan berdasarkan nilai Ksp (N-Gain = 66,5%). Hasil angket dan

wawancara menunjukkan bahwa siswa memberikan tanggapan postif terhadap pembelajaran melalui praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dan siswa lebih termotivasi untuk belajar sehingga siswa lebih mudah memahami materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Kata Kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, penguasaan konsep, inkuiri

(11)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research entitled “Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa

SMA pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”. This research aims to acquire information concerning the influence of application of solubility and solubility product learning through experiment which based on guided inquiry toward critical thinking skills and mastery of students’ concept, and students’ response toward experiment method based on guided inquiry learning. This research used pre-experimental method by one group pretest-posttest design. The research subject consisted of 28 students of XI grade in Senior High School. The instruments that were used were written test, questionnaire and interview guide line. The achievement of critical thinking skills and mastery of students’ concept were calculated by N-Gain formula. The result of this research showed that application of solubility and solubility product learning can improve critical thinking skills and mastery of totally students’ concept. The value of N-Gain that was acquired in the increase of critical thinking skills was 70,7%. The highest enhancement was in critical thinking skills sub indicator which was drawing the conclusion from the experiment result (N-Gain = 80,5%). Moreover, the lowest enhancement was in critical thinking skills sub indicator which was identifying or formulating a question (N-Gain = 48,6%). However, the increase of the mastery

of students’ concept was acquired in N-Gain value 71,4% with the highest enhancement was in indicator explaining the relation of Qc value and Ksp in the

formation of a precipitate (N-Gain = 77,1%). Additionally, the lowest enhancement was in indicator analyzing the formation of a precipitate based Ksp

value (N-Gain = 66,5%). The result of questionnaire and interview showed that students give the positive response toward experiment which based on guided inquiry toward critical thinking skills learning in solubility and solubility product lesson. In addition, the students can be more motivated to learn with the intention of the students more understanding the lesson of solubility and solubility product.

Key Words: critical thinking skills, mastery of concept, guided inquiry, solubility

(12)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi memberikan dampak yang besar dalam perkembangan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Munculnya berbagai macam teknologi

hasil karya manusia menandakan persaingan global semakin ketat. Oleh sebab itu

sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat menghadapi

persaingan diberbagai bidang kehidupan, terutama dapat berkompetensi dalam

penguasaan dan pengembangan IPTEK. Pendidikan sains sebagai salah satu aspek

pendidikan memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan

khususnya di dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu

manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, mampu dalam mengambil

keputusan, dan mampu memecahkan masalah serta mampu mengaplikasikan ilmu

pengetahuan dalam kehidupan untuk kesejahteraan umat manusia (Sastrika et al.

2013). Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan praktek pembelajaran kreatif

dan inovatif.

Kimia sebagai bagian dari sains juga harus mengikuti perkembangan di era

globalisasi tanpa meninggalkan hakikat sains yang terdiri dari: sikap ilmiah,

proses atau metode ilmiah serta produk ilmiah. Pembelajaran sains (kimia) tidak

hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat dihafalkan, tetapi juga terdiri

atas kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dan sikap ilmiah dalam

mempelajari gejala alam yang belum diterangkan. Dengan demikian siswa

dituntut untuk aktif agar dapat mengembangkan seluruh potensinya secara

optimal, salah satunya adalah kemampuan berpikir kritis (KBKr). Berpikir kritis

merupakan kemampuan berpikir yang harus dikembangkan dan dikuasai siswa

(13)

2

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masuk akal yang difokuskan pada pengambilan keputusan tentang apa yang

dipercaya dan dilakukan (Ennis dalam Fisher, 2009). Dalam proses pembelajaran

kimia membutuhkan keterampilan berpikir kritis untuk menganalisis gejala-gejala

maupun fenomena-fenomena yang muncul. Selain itu, keterkaitan KBKr dalam

pembelajaran adalah perlunya mempersiapkan siswa agar menjadi pemecah

masalah yang tangguh, pembuat keputusan yang matang, dan orang yang tidak

pernah berhenti belajar. Penting bagi siswa untuk menjadi pemikir kritis dan

mandiri sejalan dengan meningkatnya jenis pekerjaan di masa yang akan datang

yang membutuhkan para pekerja handal yang memiliki kemampuan berpikir

kritis.

Selama ini permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran, siswa

tidak berpartisipasi secara aktif dan belum menggunakan KBKr yang dimilikinya

secara optimal. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran tidak menekankan pada

upaya pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi (keterampilan berpikir

kritis), melainkan cenderung mengkondisikan siswa ke dalam belajar hafalan.

Dalam pembelajaran yang berbasis hafalan, siswa tidak dituntut untuk bertanya

dan berpikir, sehingga KBKr kurang terpacu. Bassham et al. (2010) melaporkan

bahwa dalam pembelajaran kebanyakan sekolah cenderung menekankan

keterampilan berpikir tingkat rendah. Siswa diharapkan menyerap informasi

secara pasif dan kemudian mengingatnya pada saat mengikuti tes. Dengan

pembelajaran seperti ini siswa tidak memperoleh pengalaman mengembangkan

KBKr, dimana keterampilan ini sangat diperlukan untuk menghadapi kehidupan

dan untuk berhasil dalam kehidupan.

Wilson (dalam Muhfahroyin, 2009) mengemukakan beberapa alasan

tentang pentingnya KBKr, dua diantaranya adalah pertama, pengetahuan yang

didasarkan pada hafalan telah didiskreditkan, individu tidak akan dapat

menyimpan ilmu pengetahuan dalam ingatan mereka untuk penggunaan yang

akan datang. Kedua, informasi menyebar luas begitu pesat sehingga tiap individu

(14)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berbeda pada waktu yang berbeda pula. Keterampilan berpikir kritis siswa

berpengaruh terhadap kualitas penguasaan konsep siswa. Penguasaan konsep

merupakan salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian di dalam

pembelajaran karena akan berujung pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa

diorientasikan sebagai refleksi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa maupun

penguasaan siswa terhadap suatu materi. Bila dilihat dari ranah kognitif, siswa

berhasil belajar bila siswa telah mampu menguasai suatu konsep.

Metode pembelajaran yang tepat diperlukan agar pembelajaran menjadi

efektif, sehingga siswa dapat dengan mudah mengembangkan KBKr dan

menguasai suatu konsep. Pembelajaran akan efektif apabila menggunakan metode

yang berpusat pada siswa. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa,

peranan siswa dalam pembelajaran lebih besar dibanding guru. Dalam metode

pembelajaran yang demikian, siswa berperan lebih aktif. Mereka tidak diberi

bahan ajar yang sudah jadi atau sudah selesai untuk tinggal menghafal, tetapi

diberi persoalan-persoalan yang membutuhkan pencarian, pengamatan,

percobaan, analisis, sintesis, perbandingan, penilaian, dan penyimpulan oleh para

siswa sendiri. Salah satu metode yang dapat membuat siswa aktif dalam proses

pembelajaran adalah metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing.

Metode praktikum dapat digunakan dalam membantu meningkatkan KBKr

dan penguasaan konsep siswa. Kelebihan metode praktikum dibandingkan metode

lain adalah pada metode praktikum, KBKr dan pengusaan konsep setiap siswa

lebih terasah dikarenakan pada metode praktikum siswa diberi kesempatan untuk

menggunakan keterampilan kognitif, psikomotorik dan sosial, sehingga melalui

metode praktikum, potensi siswa pada seluruh aspek dapat tergali. Namun pada

kenyataannya, tidak banyak praktikum yang dapat memberikan pengalaman

belajar siswa melalui sikap ilmiah, kebanyakan praktikum selama ini tidak

memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan proses berfikir dalam

mengembangkan keterampilan-keterampilan ilmiah, akan tetapi hanya

(15)

4

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah diajarkan di kelas atau hanya sekedar memperaktekkan apakah suatu

reaksi cocok dengan teori atau tidak. Padahal menurut Arifin et al. (2003)

laboratorium kimia tidak hanya mempersoalkan hasil akhirnya, tetapi bagaimana

proses inkuiri ikut berkembang.

Inkuiri yang dalam bahasa Inggris ditulis inquiry, berarti pertanyaan, atau

pemeriksaan, penyelidikan. Pada hakikatnya inkuiri merupakan suatu proses yang

bermula dari merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan

bukti, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan sementara, menguji kesimpulan

sementara supaya sampai pada kesimpulan yang pada taraf tertentu diyakini oleh

peserta didik yang bersangkutan (Gulo, 2002). Pembelajaran inkuiri merupakan

kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa)

secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri (Sudrajat, 2011). Inkuiri dibangun di

atas penemuan dan lebih menekankan pada pencarian pengetahuan daripada

perolehan pengetahuan. Hal ini berarti pembelajaran praktikum berbasis inkuiri

memegang peranan penting dalam mengembangkan KBKr dan penguasaan

konsep siswa.

Dalam pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing, diperlukan materi

kimia yang cocok dengan model tersebut. Berdasarkan analisis yang telah

dilakukan, materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dapat dibelajarkan melalui

model inkuiri terbimbing. Prinsip dan aplikasi materi ini banyak dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Selain itu, materi ini dapat dan cukup mudah untuk

dipraktikumkan, artinya alat dan bahan yang digunakan mudah didapatkan serta

sederhana. Dalam penelitian ini pembelajaran inkuiri dilakukan dengan

menggunakan LKS yang akan mengarahkan siswa untuk menerima tugas dengan

jelas. LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah LKS dari penelitian

sebelumnya yang sudah divalidasi yang disusun oleh Rita Zahara pada tahun

(16)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian terkait dengan peningkatan KBKr dan penguasaan konsep

telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya, diantaranya oleh Susanti (2013)

dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan model inkuiri

terbimbing pada pokok bahasan alkana secara umum mengalami peningkatan

KBKr dengan kategori sedang dan peningkatan penguasaan konsep dengan

kategori tinggi, serta model inkuiri ini memperoleh respon yang positif dari guru

dan siswa. Wulandari et al. (2013) juga melakukan penelitiannya yang

menyimpulkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode praktikum

berbasis inkuiri terbimbing pada materi laju reaksi secara keseluruhan dapat

meningkatkan KBKr sebesar 59,2 % yang tergolong sedang, serta dapat menarik

minat dan motivasi belajar siswa. Penelitian lainnya yang terkait juga dilakukan

oleh Praptiwi et al. (2012) mengenai efektivitas model pembelajaran eksperimen

inkuiri terbimbing berbantuan my own dictionary untuk meningkatkan penguasaan

konsep dan unjuk kerja siswa SMP RSBI. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan my own

dictionary efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan unjuk kerja siswa

SMP RSBI.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing

untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa

SMA pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang

dapat diidentifikasi yaitu selama ini pembelajaran yang dilakukan tidak

menekankan pada upaya pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi

(keterampilan berpikir kritis), melainkan cenderung mengkondisikan siswa ke

dalam belajar hafalan. Dalam pembelajaran yang berbasis hafalan, siswa tidak

(17)

6

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengalaman mengembangkan keterampilan berpikir kritis (KBKr) akibatnya

KBKr kurang terpacu. Padahal keterampilan ini sangat diperlukan untuk

menghadapi kehidupan dan untuk berhasil dalam kehidupan. Selain itu,

keterampilan berpikir kritis siswa juga berpengaruh terhadap kualitas penguasaan

konsep siswa. Penguasaan konsep merupakan salah satu aspek yang perlu

mendapatkan perhatian di dalam pembelajaran karena akan berujung pada hasil

belajar siswa. Hasil belajar siswa diorientasikan sebagai refleksi untuk

mengetahui ketuntasan belajar siswa maupun penguasaan siswa terhadap suatu

materi. Bila dilihat dari ranah kognitif, siswa berhasil belajar bila siswa telah

mampu menguasai suatu konsep.

Metode pembelajaran yang tepat diperlukan agar pembelajaran menjadi

efektif, sehingga siswa dapat dengan mudah mengembangkan KBKr dan

menguasai suatu konsep. Pembelajaran akan efektif apabila menggunakan metode

yang berpusat pada siswa. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa,

peranan siswa dalam pembelajaran lebih besar dibanding guru. Dalam metode

pembelajaran yang demikian, siswa berperan lebih aktif. Salah satu metode yang

dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah metode praktikum

berbasis inkuiri terbimbing. Materi yang digunakan untuk mengembangkan KBKr

dan penguasaan konsep pada penelitian ini adalah kelarutan dan hasil kali

kelarutan, didasarkan pada materi ini dapat ditemukan oleh siswa menggunakan

KBKr-nya dan menguasai konsep dari fenomena-fenomena dalam kehidupan

sehari-hari.

Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini

adalah “Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis (KBKr) dan

(18)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis (KBKr) siswa pada

pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan menggunakan metode

praktikum berbasis inkuiri terbimbing?

2. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep siswa pada pembelajaran

kelarutan dan hasil kali kelarutan menggunakan metode praktikum berbasis

inkuiri terbimbing?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran kelarutan dan hasil kali

kelarutan menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah, maka ruang lingkup masalah yang diteliti

dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Keterampilan berpikir kritis yang akan diteliti meliputi sub indikator (1)

mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan, (2) melaporkan hasil

observasi, (3) menyatakan tafsiran, (4) mengemukakan hipotesis (5)

merancang eksperimen, (6) menarik kesimpulan dari hasil penyelidikan, dan

(7) menerapkan konsep yang dapat diterima (Ennis, 2011).

2. Materi yang diteliti pada penelitian ini dibatasi pada hubungan hasil kali

kelarutan dan pengendapan.

3. Penguasaan konsep yang diteliti dibatasi pada jenjang kognitif memahami

(C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4).

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai peningkatan

keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa SMA setelah

mempelajari materi kelarutan dan hasil kali kelarutan menggunakan metode

(19)

8

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi kelarutan dan

hasil kali kelarutan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik, dapat melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir

kritis dan penguasaan konsep serta memberikan pengalaman baru dalam

belajar dengan menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing.

2. Bagi tenaga pendidik, dapat memberikan wawasan dan informasi mengenai

keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa serta menjadi

bahan masukan dalam menentukan strategi yang tepat untuk mengembangkan

keterampilan berpikir kritis siswa dan meningkatkan penguasaan konsep

siswa.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk penelitian

pada pembelajaran melalui metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing

pada materi lainnya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini berjudul “Pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing

untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa

SMA pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan”, dengan rincian penulisan skripsi yang terdiri dari lima bab. Pertama adalah Bab I sebagai bab pendahuluan

dalam melakukan penelitian, memuat latar belakang penelitian, identifikasi dan

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan struktur organisasi skripsi.

Kedua adalah Bab II terdiri dari kajian pustaka (membahas mengenai

teori-teori yang melandasi penyusunan, yaitu pembahasan mengenai keterampilan

berpikir kritis, penguasaan konsep, metode paraktikum, pembelajaran inkuiri, dan

(20)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelarutan dan pengendapan), penelitian terdahulu yang relevan, serta kerangka

pemikiran. Ketiga adalah Bab III sebagai bab yang membahas metodologi

penelitian meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode

penelitian, definisi operasional, instumen penelitian, proses pengembangan

instrumen, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data.

Keempat adalah Bab IV merupakan bab yang menunjukkan hasil

penelitian dan pembahasan mengenai peningkatan keterampilan berpikir kritis

(KBKr) siswa setelah mempelajari materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Peningkatan KBKr

siswa ini dilihat dari peningkatan KBKr secara keseluruhan dan juga peningkatan

KBKr dari setiap sub indikator yang diteliti. Selanjutnya peningkatan penguasaan

konsep siswa setelah mempelajari materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing, serta tanggapan

siswa terhadap pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan menggunakan

metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Bab terakhir dalam penulisan

skripsi ini adalah bab V yang membahas mengenai kesimpulan dan saran sesuai

(21)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang akan diteliti adalah siswa SMA kelas XI IPA

semester genap sebanyak satu kelas yang berjumlah 31 orang siswa, yang diambil

dari salah satu SMA di kota Bandung. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung,

siswa dibagi ke dalam 7 kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari

4-5 orang siswa.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test and post-test

design. Dalam desain ini dipilih kelompok tunggal dengan memberikan tes awal

(pretes), kemudian diberikan perlakuan secara sengaja dan sistematis berupa

metode pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing, dan diakhir

pembelajaran dilakukan evaluasi berupa tes akhir (postes). Menurut Sugiyono

(2013) pada desain penelitian one-group pretest-postest design, terdapatnya pretes

sebelum perlakuan akan menyebabkan hasil perlakuan diketahui lebih akurat,

karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Bentuk Desain one group pre-test and post-test design

Keterangan:

X = perlakuan terhadap kelompok eksperimen

O1 = pretes

(22)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O2 = postes

Desain penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: tahapan

persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan akhir yang ditunjukkan oleh gambar

(23)

33

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi Kepustakaan KBKr

Postes Angket dan wawancara

(24)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diawali dengan dilakukannya analisis standar isi kimia SMA

dan buku kimia SMA untuk mendapatkan indikator pembelajaran materi kelarutan

dan hasil kali kelarutan yang akan digunakan sebagai indikator penguasaan

konsep siswa. Selanjutnya, dilakukan studi kepustakaan tentang keterampilan

berpikir kritis (KBKr) untuk mendapatkan indikator-indikator dan sub indikator

KBKr yang akan diteliti. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap metode

pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing untuk menentukan

tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri

terbimbing. Kemudian dibuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen

penelitian.

Rencana pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan tahap-tahap inkuiri

dan KBKr. Instrumen penelitian yang akan digunakan yaitu soal tes, angket, dan

pedoman wawancara. Instrumen yang dibuat divalidasi, kemudian dilakukan uji

reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran.

Sebelum pembelajaran dilakukan, siswa diberi pretes yang bertujuan untuk

mengetahui bagaimana KBKr dan penguasaan konsep yang dimiliki siswa

sebelum diberi perlakuan. Setelah itu siswa diberi perlakuan berupa penerapan

metode pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Dalam hal ini

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan LKS yang akan mengarahkan

siswa untuk menerima tugas dengan jelas. LKS yang digunakan dalam penelitian

ini adalah LKS dari penelitian sebelumnya yang sudah tervalidasi yang disusun

oleh Rita Zahara pada tahun 2013. Setelah kegiatan pembelajaran selesai,

kemudian dilakukan postes untuk mengetahui bagaimana KBKr siswa setelah

diterapkannya pembelajaran. Selanjutnya, untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap pembelajaran, dibagikan angket dan dilakuan wawancara. Tahap akhir

yang dilakukan adalah mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil

tes, angket dan wawancara sampai dihasilkan kesimpulan.

(25)

35

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan serangkaian prosedur yang dilakukan oleh

peneliti secara sistematis untuk melakukan penelitian. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode pre-eksperimental. Disebut demikian karena

pada metode ini belum memenuhi persyaratan eksperimen sesungguhnya seperti

cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan

tertentu, hal ini dapat terjadi karena tidak adanya kelompok kontrol dan sampel

tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013). Pada metode penelitian ini

kelompok siswa yang menjadi subjek penelitian diberi perlakuan tertentu.

Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari perlakuan yang

diberikan. Pada penelitian ini perlakuan yang dimaksud adalah penerapan metode

praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Melalui penelitian ini akan diperoleh

informasi mengenai keterampilan Berpikir Kritis (KBKr) dan penguasaan konsep

siswa pada pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan menggunakan metode

praktikum berbasis inkuiri terbimbing.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

variabel yang diamati, yang mencakup hal-hal penting dalam penelitian yang

memerlukan penjelasan. Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel

bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Ketiga jenis variabel tersebut

dijabarkan sebagai berikut.

1. Variabel bebas (variabel independen) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode

praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Berikut ini definisi operasional yang

diturunkan dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran praktikum berbasis

(26)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Bebas

Variabel Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional

Variabel X (variabel

praktikum berbasis inkuiri

terbimbing merupakan

metode pembelajaran yang

dapat memberikan

kesempatan bagi siswa

untuk melakukan proses

berfikir dalam

mengembangkan

keterampilan-keterampilan

ilmiah yaitu dengan

melibatkan secara maksimal

seluruh kemampuannya

untuk mencari dan

menyelidiki sesuatu (benda,

manusia atau peristiwa)

secara sistematis, kritis,

logis, analitis sehingga

mereka dapat merumuskan

sendiri penemuannya dengan

beberapa langkah, yaitu

langkah orientasi,

merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data,

menguji hipotesis, dan

merumuskan

(27)

37

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Variabel terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada

penelitian ini adalah KBKr dan penguasaan konsep. Berikut ini definisi

operasional yang diturunkan dalam bentuk sub indikator KBKr.

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Terikat

Variabel Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional

Variabel Y (variabel

siswa dalam memahami

Penguasaan konsep yang

diteliti diturunkan dalam

(28)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makna secara ilmiah, baik

dalam 6 kategori yaitu:

C1 (mengingat)

3. Variabel kontrol merupakan variabel pembaur yang dapat dikendalikan pada

saat penelitian dilakukan, sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol

pada penelitian ini adalah subjek dan lokasi penelitian, tingkatan kelas subjek

penelitian, dan materi pokok yang diajarkan yaitu kelarutan dan hasil kali

kelarutan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa butir soal

tes tertulis KBKr dan penguasaan konsep, angket dan pedoman wawancara.

Masing-masing instrumen tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Soal Tes keterampilan berpikir kritis (KBKr) dan Penguasaan Konsep

Soal tes yang akan dikembangkan bertujuan untuk mengukur KBKr dan

penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah mengalami pembelajaran dengan

metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Soal yang akan diberikan berupa

soal tes tertulis pilihan ganda beralasan sebanyak 10 butir soal yang disusun

(29)

39

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kisi-kisi soal KBKr dan penguasaan konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan

secara utuh dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal KBKr dan Penguasaan Konsep

(30)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai Ksp

Keterangan :

KBKr 1 = Mengidentifikasi dan merumuskan pertanyaan

KBKr 2 = Menyatakan tafsiran

KBKr 3 = Mengemukakan hipotesis

KBKr 4 = Merancang eksperimen

KBKr 5 = Menarik kesimpulan dari hasil menyelidiki

KBKr 6 = Menerapkan konsep yang dapat diterima

Untuk mendapatkan suatu instrumen penelitian yang valid dan realiabel

maka instrument tersebut harus diuji coba terlebih dahulu. Aspek yang perlu diuji

dari instrumen penelitian antara lain, validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan

taraf kesukaran. Oleh karena itu, dilakukan uji coba instrumen yang telah

divalidasi oleh dosen pembimbing terhadap 32 siswa kelas XII pada semester 1

yang telah mempelajari materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di salah satu

SMA di kota Bandung.

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2013). Angket dalam penelitian ini dirancang untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran, LKS

dan soal pretes-postes yang digunakan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi

siswa selama pembelajaran. Angket ini diberikan kepada siswa diakhir

pembelajaran setelah mendapatkan perlakuan. Kisi-kisi angket tersedia pada tabel

3.4 atau dapat dilihat pedoman angket siswa secara utuh pada lampiran B.4.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket

No Aspek Penilaian Nomor Pernyataan

1. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar

(kelarutan dan hasil kali kelarutan)

(31)

41

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15

3. Tanggapan siswa terhadap LKS dan soal

pretes-postes

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22

3. Pedoman Wawancara

Instrumen pendukung yang terakhir adalah pedoman wawancara.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan

pedoman wawancara yang tersusun. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

lebih dalam tentang pendapat siswa terhadap proses pembelajaran yang telah

dilakukan. Wawancara ini dilakukan kepada 3 orang siswa sebagai perwakilan

yang dipilih secara acak pada saat pertemuan terakhir setelah proses pembelajaran

selesai. Kisi-kisi pedoman wawancara tersedia pada tabel 3.5 atau dapat juga

dilihat pedoman wawancara secara utuh pada lampiran B.5.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Aspek Penilaian Nomor Pertanyaan

1. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar

(kelarutan dan hasil kali kelarutan)

1

2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran

2, 3, 5, 6, 7

3. Tanggapan siswa terhadap LKS dan soal

pretes-postes

4, 8,9

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Instrumen penelitian yang telah dibuat selanjutnya dilakukan

pengembangan melalui validasi instrumen. Validitas merupakan ukuran sejauh

(32)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diukur (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini validasi dilakukan dengan meminta

pertimbangan (judgement) oleh dosen pembimbing. Validasi tes tertulis dilakukan

dengan menimbang kesesuaian antara sub indikator keterampilan berpikir kritis

dan indikator penguasaan konsep yang diteliti dengan butir soal KBKr dan

penguasaan konsep yang akan diujikan. Dengan demikian diharapkan instrumen

yang digunakan benar-benar dapat mengukur keterampilan berpikir kritis dan

penguasaan konsep siswa dan bukan mengukur keterampilan lainnya, sehingga

hasil penelitian tidak menjadi bias. Berdasarkan hasil validasi dosen pembimbing

terhadap 11 soal yang diajukan, terdapat 1 soal yang tidak memenuhi kriteria

sehingga soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang

bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti

dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Arifin, 2012).

Untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus Alpha sebagai berikut.

Keterangan:

R = Jumlah butir soal

σi 2

= Varian butir soal σx

2

= Varian skor total

Tabel 3.6 Tafsiran nilai reliabilitas soal

Koefisien Reliabilitas Tafsiran

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,60 Cukup

(33)

43

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

(Arifin, 2012)

Setelah dilakukan uji reliabilitas soal diperoleh hasil sebesar 0,74

(lampiran C.1), dimana berdasarkan tafsiran nilai reliabilitas soal pada tabel 3.6 di

atas, soal yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang

tinggi. Dengan demikian soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur

keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.

3. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal

mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan

peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria

tertentu (Arifin, 2012). Untuk menentukan daya pembeda butir soal dalam bentuk

pilihan berganda beralasan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik

b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil

c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik

banyak (di atas 30) dapat ditetapkan 27%

d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas

maupun kelompok bawah)

e. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus :

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

̅ KA = Rata-rata kelompok atas

̅ KB = Rata-rata kelompok bawah

Skor Maks = Skor maksimum

f. Membandingkan daya pembeda dengan kriteria seperti berikut :

(34)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interval D Kriteria Daya Pembeda

0,19 ke bawah Kurang baik, soal harus dibuang

0,20 – 0,29 cukup

0,30 – 0,39 baik

0,40 ke atas Sangat Baik

(Arifin, 2012)

Dari hasil uji coba setelah dianalisis, diperoleh daya pembeda tiap butir

soal pada tabel 3.8 sebagai berikut.

Tabel 3.8 Daya Pembeda Butir Soal KBKr dan Penguasaan Konsep

No Soal Daya Pembeda (DP) Kriteria DP

1 0,36 Baik

2 0,32 Baik

3 0,51 Sangat Baik

4 0,63 Sangat Baik

5 0,47 Sangat Baik

6 0,33 Baik

7 0,51 Sangat Baik

8 0,37 Baik

9 0,35 Baik

10 0,41 Sangat Baik

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

kesukaran suatu soal (Arifin, 2012). Untuk menghitung tingkat kesukaran soal tes

bentuk pilihan berganda beralasan dapat menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:

Rata-rata =

(35)

45

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

Tingkat Kesukaran =

c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria tingkat kesukaran soal

Tabel 3.9 Kriteria Taraf Kesukaran Soal

Harga P Kategori Soal

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arifin, 2012)

Dari hasil uji coba setelah dianalisis diperoleh tingkat kesukaran tiap

butir soal pada tabel 3.10 sebagai berikut.

Tabel 3.10 Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal KBKr dan Penguasaan Konsep

No Soal Tingkat Kesukaran Kategori

1 0,51 Sedang

2 0,72 Mudah

3 0,27 Sukar

4 0,39 Sedang

5 0,47 Sedang

6 0,45 Sedang

7 0,73 Mudah

8 0,31 Sedang

9 0,33 Sedang

10 0,25 Sukar

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian yang diperoleh dari instrumen soal tes

tertulis KBKr dan penguasaan konsep, angket, dan pedoman wawancara melalui

(36)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pemberian pretes terhadap subjek penelitian sebelum pelaksanaan

pembelajaran.

b. Pemberian perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode praktikum

berbasis inkuiri terbimbing.

c. Pemberian postes terhadap subjek penelitian.

d. Pemberian skor mentah terhadap jawaban pretes dan postes subjek penelitian.

e. Pemberian angket terhadap subjek penelitian.

f. Pelaksanaan wawancara terhadap beberapa siswa yang mewakili subjek

penelitian.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini secara terperinci dapat

dilihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Teknik Pegumpulan Data

No Instrumen

Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Jenis Data

1. Soal Tes Tertulis,

menggunakan soal

keterampilan

berpikir kritis

(KBKr) dan

penguasaan konsep

Pelaksanaan pretes

dan postes

KBKr dan penguasaan

konsep siswa sebelum dan

setelah mendapatkan

(37)

47

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Angket Penyebaran angket

kepada siswa

Tanggapan siswa terhadap

pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode

praktikum berbasis inkuiri

terbimbing.

3. Pedoman

Wawancara

Pelaksanaan

wawancara

Tanggapan siswa lebih

dalam terhadap pelaksanaan

pembelajaran menggunakan

metode praktikum berbasis

inkuiri terbimbing.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data penelitian yang telah dikumpulkan, kemudian diolah dan dianalisis

untuk mengetahui peningkatan KBKr dan penguasaan konsep siswa sesuai dengan

sub indikator KBKr dan indikator penguasaan konsep yang diteliti serta tanggapan

siswa terhadap metode pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada

materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Tahapan pengolahan dan analisis data

pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Tes Tertulis (Pretes dan Postes)

a. Pengolahan hasil tes tertulis

Jawaban tes tertulis (pretes dan postes) siswa diolah dengan cara

pemberian skor mentah yang disesuaikan dengan rubrik penskoran yang

telah ditentukan (lampiran B.2).

b. Analisis hasil tes tertulis

Jawaban siswa yang telah diskor, selanjutnya dianalisis sesuai tahapan

(38)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Mengubah skor pretes dan postes siswa ke dalam bentuk persentase.

Data skor mentah setiap siswa diubah ke dalam bentuk persentase

menggunakan rumus:

Berdasarkan nilai persentase setiap siswa, kemudian ditentukan

rerata pretes dan postes siswa. Persentase rerata pretes dan postes

siswa yang diperoleh ditafsirkan berdasarkan skala kategori

kemampuan seperti tertera pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Skala Kategori Kemampuan

Nilai (%) Kategori

30-39 Sangat kurang

40-55 Kurang

56-65 Cukup

66-79 Baik

80-100 Sangat baik

(Arikunto, 2012)

2) Menghitung rerata gain ternormalisasi

Untuk mengetahui peningkatan KBKr dan penguasaan konsep siswa,

selanjutnya ditentukan nilai rerata N-Gain ternormalisasi

menggunakan rumus:

Keterangan:

% <pretes> : Rerata nilai pretes (%)

% <postes>: Rerata nilai postes (%)

Persentase = �

� � � %

<g> = %< > % >

% < >

(39)

49

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Besarnya pencapaian rerata gain ternormalisasi ditafsirkan

berdasarkan kreteria yang tertera pada tabel 3.13.

Tabel 3.13 Kriteria Rerata Gain Ternormalisasi

Batasan Kategori

(<g>) ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ (<g>) < 0,7 Sedang

(<g>) < 0,3 Rendah

(Hake, 1998)

3) Nilai rerata N-Gain yang telah ditafsirkan, selanjutnya dikonversi ke

dalam bentuk persentase dengan cara dikalikan 100%. Dengan

demikian nilai N-Gain yang dimuat pada pemaparan hasil dan

pembahasan penelitian telah terkonversi dalam bentuk nilai

persentase.

2. Pengolahan Data Angket

Data angket diolah menggunakan skala Likert. Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Penentuan bobot skor skala Likert

dilakukan dengan cara setiap pertanyaan diberi skala sebagai berikut :

Tabel 3.14 Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (ST) 4

Ragu-ragu (RG) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

a. Menghitung skor total yang diperoleh

(40)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung skor maksimal

Skor maksimal = skor maksimal x jumlah responden

c. Menghitung persentase skor dengan rumus sebagai berikut:

d. Interpretasi data yang diperoleh

(Sugiyono, 2013)

e. Membuat kesimpulan

Dalam pengolahan data pada instrumen ini pilihan ragu-ragu atau netral

dihilangkan agar respon yang diberikan oleh siswa mencerminkan (memihak)

kearah sikap positif atau negatif.

3. Pengolahan Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang diperoleh ditranskripsikan dalam bentuk narasi

untuk mengetahui tanggapan siswa dan kesulitan yang dihadapi siswa selama

pembelajaran berlangsung.

20% 40% 60% 80%

STS TS RG ST SS

100% Skor angket = � � �� � �

(41)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Secara keseluruhan siswa mengalami peningkatan keterampilan berpikir

kritis (N-Gain = 70,7%) dengan kategori peningkatan tinggi. Peningkatan

tertinggi terjadi pada sub indikator keterampilan berpikir kritis menarik

kesimpulan dari hasil menyelidiki dengan nilai N-Gain sebesar 80,5%

(kategori peningkatan tinggi) dan peningkatan terendah terjadi pada sub

indikator KBKr mengidentifikasi dan merumuskan pertanyaan dengan nilai

N-Gain sebesar 48,6% (kategori peningkatan sedang).

2. Secara keseluruhan terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa pada setiap

indikator konsep yang diajarkan dengan perolehan nilai N-Gain sebesar

71,4% dengan kategori peningkatan tinggi. Peningkatan penguasaan konsep

tertinggi terjadi pada indikator menjelaskan hubungan nilai Qc dan Ksp dalam

terbentuknya endapan dengan pencapaian nilai N-Gain sebesar 77,1% dengan

kategori peningkatan tinggi. Dan peningkatan penguasaan konsep terendah

terjadi pada indikator menganalisis terbentuknya endapan berdasarkan nilai

Ksp dengan pencapaian nilai N-Gain sebesar 66,5% dengan kategori

peningkatan sedang.

3. Pada umumnya siswa memberi tanggapan positif terhadap pembelajaran

kelarutan dan hasil kali kelarutan melalui metode praktikum berbasis inkuiri

terbimbing. Hal ini karena dengan pembelajaran yang dilakukan siswa

berpartisipasi aktif pada saat pembelajaran, minat serta motivasi belajar siswa

(42)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuannya, sehingga siswa lebih mudah menguasai konsep-konsep pada

materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil penelitian adalah :

1. Pembelajaran pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan metode

praktikum berbasis inkuiri terbimbing dapat dijadikan alternatif

pembelajaran yang perlu dipertimbangkan oleh guru, karena dengan

pembelajaran ini siswa dapat berperan aktif dan motivasi belajar siswa

meningkat sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan

penguasaan konsep siswa. Namun perlu dipersiapkan waktu yang cukup agar

pelaksanaan pembelajaran melalui metode praktikum berbasis inkuiri

terbimbing berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil belajar yang

optimal.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan keterampilan

berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa melalui metode praktikum

berbasis inkuiri terbimbing pada materi kimia lain dengan memperbaiki dan

menyempurnakan kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini dengan

jalan :

a. Keterampilan berpikir kritis yang diteliti tidak hanya terbatas pada

indikator yang dikaji pada skripsi ini, tetapi dapat diteliti juga

sub-indikator lainnya untuk materi kimia yang lain.

b. Perlu dilakukan perbaikan terhadap instrumen penelitian yang digunakan

untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan

penguasaan konsep siswa.

c. Perlu membuat grafik korelasi keterampilan berpikir kritis dengan

penguasaan konsep agar dapat terlihat jelas hubungan peningkatan

keterampilan berpikir kritis terhadap penguasaan konsep siswa.

d. Menyediakan waktu yang cukup agar praktikum yang dilakukan oleh

(43)

Mahyar Diani, 2014

Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy of Learning, Teaching,

and Assessin : A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational

Objectives. New York: Longman.

Arifin, M. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan

Pendidikan Kimia UPI.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan

Islam Kementerian Agama.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Bassham, G. et al. (2010). Critical Thinking : A Student Introduction. 4nd Edition.

Singapore: McGraw-Hill Company, Inc.

Budiningsih, C.A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Buku Pembelajaran. (2013). Keterampilan Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia:

http://bukupembelajaran.wordpress.com/2013/04/24/keterampilan-berpikir-kritis/. [ 7 Oktober 2014]

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Daryanto dan Muljo Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Malang :

Gava Media

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Bebas
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Terikat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja Karyawan.. Administrasi dan Supervisi

hubungan antara kesulitan makan dengan gangguan tidur pada anak bawah. lima

Barito Kuala.

Gambar 4.3 Perbandingan persentase Skor Rata-Rata Pretest , Posttest , dan N-gain Sikap Siswa Kelas Proyek dan Kelas Praktikum.... 78 Gambar 4.4 Perbandingan N-gain

PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN PATOKBEUSI KABUPATEN SUBANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Bekas dengan Teknik Mikrofiltrasi dan Transesterifikasi Sebagai Alternatif. Bahan Bakar Mesin

Penulisan ilmiah ini penulis membahas mengenai Pariwisata khususnya pariwisata jogjakarta yang berbentuk animasi yang dititikberatkan untuk masyarakat menengah kebawah dan