• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESESUAIAN LAHAN DI TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESESUAIAN LAHAN DI TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KESESUAIAN LAHAN DI TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh :

Vita Annisya Septevi 1003116

PROGRAM STUDI BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Kesesuaian Lahan di Taman

Keanekaragaman Hayati untuk

Tanaman Endemik Jawa Barat

Oleh Vita Annisya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Vita Annisya 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

KESESUAIAN KONDISI LAHAN DI TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Wahyu Surakusumah, Dr.,M.T. NIP. 197212301999031001

Pembimbing II

Tina Safaria Nilawati, M.Si NIP. 197303172001122002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

PERNYATAAN

Saya e yataka bahwa skripsi ya g berjudul KESESUAIAN LAHAN DI TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT

ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan

plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya

ini.

Bandung, Januari 2015

Yang membuat pernyataan,

Vita Annisya S.

(5)

ii

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

(6)

iii

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

(7)

vi Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

C. Pertanyaan Penelitian... 4

D. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II PEMANFAATAN ARCGIS DALAM MENENTUKAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT DI TAMAN KEHATI... 6

A.Keanekaragaman Hayati... 6

B.Taman Keanekaragaman Hayati... 9

1. Lokasi Taman Keanekargaman Hayati... 11

2. Pengelolahan Taman Keanekargaman Hayati... 11

C.Kesesuaian Lahan... 11

D.Tanaman Endemik Jawa Barat... 15

E. Faktor-faktor Lingkungan... 20

(8)

vii Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Faktor Tanah (Edafik)... 20

F. Pemetaan... 21

G. ArcGIS... .. 22

BAB III METODE PENELITIAN... 28

A. Jenis Penelitian... 28

B. Waktu dan Lokasi Penelitian... 28

C. Alat dan Bahan... 28

1. Hasil Pengukuran Faktor Klimatik... 37

2. Hasil Pengukuran Faktor Edafik... 43

3. Kesesuaian Lahan Tanamana Endemik Jawa Barat.... 49

(9)

viii Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP... 84

DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Halaman 2.1 Spesies Dikotil yang dianggap Endemik Jawa Barat... 7

2.2 Spesies Monokotil yang dianggap Endemik Jawa Barat... 8

3.1 Tabel Beafort Wind Scale... 29

3.2 Klasifikasi Kelas Kemiringan Lereng... 30

(10)

ix Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Gambar Halaman

2.1 Peta Blok Taman Kehati... 10

2.2 Bouea macrophyla... 16

2.3 Blumeodendron tokbrai... 17

2.4 Batang Pterospermum javanicum Jungh... 18

2.5 Bunga Pterospermum javanicum Jungh... 18

2.6 Daun Pterospermum javanicum Jungh... 18

2.7 Ilustrasi buffer pada garis dan titik... 24

2.8 Ilustrasi multiple ring buffer... 24

3.1 Peta Titik Pengamatan di Taman Kehati... 32

3.2 Diagram Penyesuaian Tanaman Endemik Jawa Barat... 35

3.3 Diagram Alur Penelitian... 36

4.1 Peta Pesebaran Kelembaban Udara... 39

4.2 Peta Pesebaran Suhu Udara... 40

4.3 Peta Pesebaran Kecepatan Angin... 41

4.4 Peta Pesebaran Intensitas Cahaya... 42

4.5 Peta Pesebaran Kelembaban Tanah... 45

4.6 Peta Pesebaran Suhu Tanah... 46

4.7 Peta Ketinggian Taman Kehati... 47

4.8 Peta Kemiringan Lereng Taman Kehati... 48

4.9 Peta Pesebaran pH Tanah... 51

(11)

x Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4.11 Peta Pesebaran MOT Tanah... 53

4.12 Peta Kesesuaian Lahan Tanaman Bouea macrophylla (Gandaria)... 54

4.13 Peta Kesesuaian Lahan Tanaman Blumeodendron tokbrai... 55

4.14 Peta Kesesuaian Lahan Tanaman Pterospermum javanicum (Bayur) ... 56

4.15 Area Terbuka Blok 1... 60

4.16 Area Tertutup Blok 5... 60

4.17 Area Tertutup Blok 1... 60

4.18 Area Terbuka Blok 5... 60

(12)

xi Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Lampiran Halaman

1 Alat dan Bahan yang Digunakan... 73

2 Foto Kegiatan... 75

3 Uji Materi Organik Tanah (MOT)... 76

4 Uji Aerasi Tanah... 77

(13)

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman hayati di Indonesia didukung antara lain oleh posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada dua kawasan biogeografi yaitu kawasan Oriental dan Australia (Mittermeier dalam Kalima, 2010). Data Bappenas (2003) memperkirakan terdapat 38.000 jenis tumbuhan (55% endemik) di Indonesia. Tingginya tingkat endemisme itu menempatkan Indonesia sebagai negara yang memiliki alam yang sangat unik untuk tumbuhan tropik dengan berbagai fenomenanya. Namun, Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat kerusakan lingkungan yang tinggi terutama terjadi pada kepunahan jenis dan kerusakan habitat yang menyebabkan menurunnya tingkat keanekaragaman hayati. Salah satu faktor penyebab eksploitasi terhadap keanekaragaman hayati (biodiversitas) menjadi semakin meningkat adalah kerusakan hutan.

(14)

2

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan/melakukan studi penentuan tingkat kekritisan dan konservasi telah memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang memberikan data/informasi geografis untuk menjaga kelestarian ekosistem dan mempertahankan fungsi ekologis dan biologisnya. Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial (keruangan) atau koordinat-koordinat geografi (Ratu dkk, 2009). Pemanfaatan SIG berbasis pixel sebagai alat pemodelan spasial dalam memprediksi dapat membantu keakuratan data yang dihasilkan khususnya pada lahan-lahan yang mempunyai keadaan topografi yang kompleks (Larito dalam Rahman, 2008).

Pada beberapa penelitian kesesuaian lahan, SIG ini cukup banyak dipergunakan salah satunya yaitu pada penelitian Fauzi, dkk (2009) “Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Bengkulu Melalui Perancangan Model Spasial dan Sistem Informasi Geografis (SIG)”. Analisis spasial kesesuaian lahan yang berhasil dirancang dalam penelitian tersebut terdiri dari alokasi spasial kesesuaian lahan untuk budidaya perikanan tambak, pariwisata bahari (renang dan rekreasi pantai) dan kawasan konservasi di wilayah pesisir. Selain dapat menentukan kesesuaian lahan, SIG dapat dimanfaatkan untuk penelitian lain yaitu menentukan kawasan lahan kritis hutan mangrove di pesisir Kecamatan Modung yang telah dilakukan oleh Ibnu, dkk (2009). Hasil dari penelitian tersebut tingkat kekritisan lahan mangrove di pesisir Kecamatan Modung melalui SIG menunjukkan bahwa diseluruh Desa penelitian masuk kedalam kategori rusak.

(15)

3

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

berbagai spesies tumbuhan milik Pemerintah. Namun perlu dilakukan penelusuran apakah spesies yang telah ditanam ada yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan untuk ditanam (Roemantyo dkk, 2012).

Taman Kehati mulai dilaksanakan pada 2010 oleh BPLHD Jawa Barat dengan sumber pembiayaan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Terdapat sekitar 89 jenis tanaman khas Jawa Barat yang ditanam di area ini. Tanaman yang telah tumbuh di Taman Kehati terdapat beberapa yang mengalami penurunan jumlah tanaman diantaranya yaitu Blumeodendron tokbrai dan Pterospermum javanicum sehingga keberadaan tanaman tersebut harus diperhatikan.

Pada 2011 pengelolaannya dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2012 pengembangan Taman Kehati dan beberapa kegiatan dilakukan kerjasama antara lain dengan PT. Pertamina dan Pupuk Kujang tahun 2013, Kementerian Lingkungan Hidup menyelenggarakan kegiatan Press Tour ke Taman Kehati Provinsi Jawa Barat. Tujuan diselenggarakannya Press Tour ini adalah untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya rekan-rekan media massa untuk membantu publikasi manfaat Taman Kehati bagi pelestarian keanekaragaman hayati (Yuwono, 2013). Dalam acara Press Tour tersebut AsDep (Asisten Deputi) Kehati dan Pengendalian Kerusakan Lahan KLH Bapak Ir. Antung Dedy R, MP, mengatakan “Selain fungsi utamanya sebagai kawasan penyelamatan tumbuhan lokal, Taman Kehati juga dapat berfungsi

sebagai sumber bibit/pemuliaan, sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, pendidikan dan penyuluhan, serta wisata alam dan sebagai ruang terbuka hijau”.

(16)

4

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

tegakan terkait dengan ketinggian dan besarnya tajuk, serta pemanfaatan lahan pendukung (Roemantyo dkk, 2012). Namun belum ada evaluasi mengenai kesesuaian lahan tanaman utama di Taman Kehati, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi untuk melakukan evalusi kembali untuk Taman Kehati dapat melakukan pengembangan lebih lanjut dan dapat menunjang pelestarian lingkungan dengan mendapatkan gambaran spasial kesesuaian lahan tanaman endemik yang lebih spesik. Selanjutnya Taman Kehati bisa melakukan penentun arahan beberapa tanaman agar lebih sesuai.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana kesesuaian lahan

taman keanekaragaman hayati untuk penanaman tanaman endemik Jawa Barat (Bouea macrophyla, Blumeodendron tokbrai, Pterospermum javanicum) berdasarkan faktor klimatik dan edafik menggunakan GIS Arcview?”

C. Pertanyaan Penelitian

Beberapa pertanyaan penelitian pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi klimatik dan edafik di Taman Kehati?

2. Bagaimana kesesuaian lahan tanaman Bouea macrophyla di Taman Kehati?

3. Bagaimana kesesuaian lahan tanaman Blumeodendron tokbrai di Taman Kehati?

4. Bagaimana kesesuaian lahan tanaman Pterospermum javanicum di Taman Kehati?

D. Batasan Masalah

(17)

5

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1. Memanfaatkan ArcGIS untuk memetakan kesesuaian kondisi lahan tanaman endemik Jawa Barat

2. Pengertian kesesuaian lahan tanaman endemik Jawa Barat pada penelitian ini adalah keadaan paling optimum bagi pertumbuhan tanaman endemik Jawa Barat dilihat dari faktor klimatik dan edafiknya.

3. Faktor klimatik terdiri dari (kecepatan angin, intensitas cahaya, kelembaban udara, suhu) dan faktor edafik (materi organik terlarut, kelembaban tanah, pH, suhu tanah, aerasi tanah, kemiringan, ketinggian) 4. Tanaman yang akan dievaluasi adalah Bouea macrophylla Griff,

Blumeodendron tokbrai (Blume) J.J. Smith dan Pterospermum javanicum

Jungh.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan taman keanekaragaman hayati berdasarkan faktor klimatik dan edafik untuk penanaman tanaman endemik Jawa Barat (Bouea macrophyla, Blumeodendron tokbrai, Pterospermum javanicum) dengan terciptanya peta tematik menggunakan

software GIS Arcview.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Upaya pelestarian tanaman endemik Jawa Barat di Taman Kehati.

2. Dapat dijadikan bahan acuan evaluasi Taman Kehati mengenai faktor-faktor lingkungan khususnya klimatik dan edafik pada tanaman endemik Jawa Barat.

(18)

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui kesesuaian kondisi lahan tanaman endemik Jawa Barat di taman keanekaragaman hayati menggunakan perangkat lunak (software) GIS Arcview.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari dan Juni 2014. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ekologi UPI dan Taman Kehati Jawa Barat yang berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Pengukuran parameter faktor klimatik dan edafik dilakukan di 23 titik pengamatan dengan jarak 75 meter antar titik (Gambar 3.1). Sedangkan untuk parameter materi organik dalam tanah dilakukan di laboratorium.

C. Alat dan Bahan

Alat-alat dan bahan yang digunakan pada penelitian terdapat di Lampiran 1.

D. Langkah Penelitian 1. Tahap Persiapan

(19)

29

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

penelitian ini juga diperlukan studi literatur syarat pertumbuhan tanaman endemik Jawa Barat (Bouea macrophyla, Blumeodendron tokbrai, Pterospermum javanicum).

2. Penelitian

Pengambilan data pada bulan Februari dan Juni dengan melakukan pengukuran faktor klimatik dan edafik di daerah lokasi penelitian seminggu 2x. Penelitian di lapangan faktor klimatik meliputi : kecepatan angin, intensitas cahaya, kelembaban udara, suhu dan faktor edafik : kelembaban tanah, pH, suhu tanah, aerasi tanah, kemiringan, ketinggian, dan Materi Organik Terlarut (MOT). Pengujian MOT dilakukan di Laboratorium Ekologi Universitas Pendidikan Indonesia.

a. Penelitian lapangan faktor klimatik dan edafik 1) Kecepatan angin

Digunakan alat anemometer dengan satuan m/s. arahkan anemometer ke arah datangnya angin dan kemudian catat nilai yang tertera di layar pada alat tersebut. Klasifikasi kecepatan angin yang digunakan penelitian ini adalah Beafort Scales yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1 Beafort Wind Scale

(20)

30

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

8 17,5-20 Gale pengukuran kelembaban tombol pada soil tester ditekan sampai jarum penunjuk arah kelembaban berhenti atau tunggu sekitar 5-10 menit, sedangkan untuk penentuan pH tanah tombol pada soil tester tidak perlu ditekan.

5) Suhu tanah

Termometer digunakan untuk menentukan suhu tanah yang terlebih dahulu dikalibrasi dengan suhu ruangan selama sehari.

6) Kemiringan

Alat yang digunakan adalah klinometer sebagai alat pengukur kemiringan lereng di lapangan. Sehingga secara umum dapat diperoleh gambaran kemiringan lereng daerah penelitian. Klasifikasi kemiringan lereng, biasanya dikelompokkan dalam Tabel 3.1 di bawah ini.

(21)

31

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

No Kelas Kemiringan Lereng Persentase Keterangan

1 I 0-3 Datar sudah diketahui ketinggiannya. Agar lebih terjamin keakuratan hasil altimeter yang akan dipakai.

8) Untuk pengujian aerasi tanah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Dibuat lingkaran kertas saring dengan diameter 10 cm

b) Dilipat kertas saring tersebut tepat pada garis tengahnya dan beri tanda lalu dilipat dan ditekan sedikit sehingga HCL merembes.

e) Diteteskan pada daerah HCL tadi satu tetes KCNS (sampel kiri) dan satu tetes K3Fe(CN)6 (sampel kanan).

f) Lalu diamati dan dicatat perubahan warnanya seketika setalah diteteskan.

(22)

32

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

maka daerah tersebut memperlihatkan adanya garam-garam besi feri (pasokan oksigen baik), sedangkan bila daerah yang dikenai K3Fe(CN)6

menimbulkan warna biru, maka daerah tersebut memperlihatkan adanya garam-garam besi fero (pasokan oksigen buruk). Warna biru timbul dengan K3Fe(CN)6, daerah-daerah yang dikenai KCNS hanya dapat

memperlihatkan warna merah pucat, atau tidak menimbulkan warna apapun. Maka daerah tersebut dikatakan miskin oksigen. Jika kedua warna merah dan biru timbul (terdapat besi feri dan fero), kekurangan oksigen tidak dianggap terlalu parah (Michael, 1984).

(23)

33

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

a. Penelitian di Laboratorium Ekologi

Dilakukan pengukuran Materi Organik Terlarut (MOT) dengan 6 sampel tanah yang dilakukan di Lab. Ekologi UPI dengan prosedur sebagai berikut :

1) Diambil 0,05 gram sampel tanah (partikel 0,2 mm), masukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml. Jika tanah yang diuji kaya materi organik, sampel yang digunakan hanya 0,05 gram dan jika miskin materi organik diambil 2,0 gram.

2) Ditambahkan 10 ml K2Cr2O7 1 N ke dalam sampel tadi kemudian diaduk.

3) Kemudian ditambahkan 20 ml H2SO4 pekat ke dalam campuran. Lalu

campurkan dengan cara memutar-mutar erlenmeyer secara hati-hati (hindarkan percikan tanah ke dinding erlenmeyer sehingga tidak terkena reagent) selama satu menit.

4) Biarkan campuran tadi selama 20-30 menit agar berlangsung reaksi (pemecahan) kemudian encerkan dengan air suling sampai wolumenya 200 ml.

5) Lalu ditambahkan lagi 10 ml H3PO4 85% 0,2 gram NaF dan 3 tetes

indikator diphenilamin.

6) Isi buret dengan ferro ammonium sulfat.

7) Sampel tanah dititrasi dengan larutan ferro ammonium sulfat dan ini menunjukkan titik akhir titrasi. Jika larutan ferro ammonium sulfat yang digunakan lebih dari 8 ml, ulangi pengerjaan dengan sampel tanah yang lebih sedikit.

8) Hitung prosentase materi organik yang ada dengan rumus :

Prosentase materi organik =

(24)

34

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Pengoperasian perangkat lunak

Menggunakan GIS Arcview dengan melalui beberapa tahap yaitu masukkan data (Input), pemrosesan (Proccesing), dan yang terakhir penyajian data (Output).

E. Analisis Data Kesesuaian Lahan

Tahap awal yang dapat dilakukan adalah pembuatan peta satuan lahan yang diperoleh dari overlay. Tumpang susun peta (overlay) yaitu berdasarkan parameter yang didapatkan dari data literatur mengenai setiap jenis tanaman endemik Jawa Barat. Seluruh data ditafsirkan sesuai konsep evaluasi lahan yaitu dengan proses pendekatan pencocokan (matching process) membandingkan karakteristik lahan dan persyaratan tumbuh tanam yang telah disusun berdasarkan satuan lahan untuk menentukan kelas kesesuaian lahan. Secara sistematis langkah- langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut :

1) Pemeriksaan data yang terkumpul

2) Interpretasi dan kompilasi peta memanfaatkan data primer dan sekunder berupa peta-peta untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan karakteristik lahan untuk menentukan kualitas lahan.

3) Teknik matching data digunakan untuk menganalisis kesesuaian lahan di lokasi penelitian dengan cara mempertemukan kriteria/kelas kesesuaian lahan untuk setiap jenis tanaman yang merupakan persyaratan tumbuh optimal dengan kualitas dan karakteristik lahan di lokasi penelitian per satuan lahan.

(25)

35

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

tidak sesuai untuk penggunaan tertentu. Oleh karena itu Ordo kesesuaian lahan dibagi menjadi dua

a) Ordo S : Sesuai (Suitable) lahan yang termasuk Ordo ini adalah lahan yang dapat digunakan untuk suatu penggunaan tertentu secara lestari, tanpa atau dengan sedikit resiko kerusakan terhadap sumberdaya lahannya. Keuntungan yang diharapkan dari hasil pemanfaatan lahan ini akan melebihi masukan yang diberikan. b) Ordo N : Tidak Sesuai (Not Suitable) lahan yang termasuk Ordo ini

mempunyai pembatas sedemikian rupa hingga mencegah suatu penggunaan secara lestari.

8.) Penentuan kesesuaian faktor ini kemudian di overlay dengan peta penggunaan lahan untuk melihat daerah mana yang cocok untuk pengembangan tanaman endemik Jawa Barat, yang hasilnya adalah peta rekomendasi wilayah pengembangan endemik Jawa Barat. Langkah-langkah penentuan kesesuaian faktor tanaman endemik dari awal sampai mendatakan hasil yang kesesuaiannya dapat dirangkum dalam alur pemikiran dan Gambar 3.2

Gambar 3.2 Diagram Penyesuaian Tanaman Endemik Jawa Barat

Data Faktor Tanah Data Faktor Klimatik

Kesesuaian Tanaman Matching

Overlay

(26)

36

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

F. Alur Penelitian

Gambar 3.3 Diagram Alur Penelitian Survey tanaman di lokasi

penelitian

Pra-penelitian : a. Persiapan b. Penentuan plot

Penelitian :

a. Pengukuran faktor klimatik

b. Pengukuran faktor edafik

Analisis data

(27)

66 Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini ialah dapat diketahui untuk kesesuaian Lahan tanaman endemik Bouea macrophylla dan Pterospermum javanicum berdasarkan pemetaan overlay faktor klimatik dan edafik diketahui bahwa tidak ada wilayah dari Taman Kehati yang sesuai untuk ditanami. Tanaman Blumeodendron tokbrai memiliki kesesesuaian lahan di wilayah blok 5,6,7 dan sebagian wilayah blok 2,3,4 dan 8.

B.SARAN

(28)

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

67

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. (2000). Konservasi Tanah dan Air. UPT Produksi Media Informasi. Lembaga Sumberdaya Informasi. Institut Pertanian Bogor, IPB Press, Bogor.

Baharsyah, J. S. (1991). Hubungan cuaca tanaman dalam A. Bey (ed) Kapita selekta dalam agrometeoriologi. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud. Jakarta.

Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional. (t.t.).Status Keanekaragaman Hayati Provinsi Jawa Barat. Tersedia : [Online]. (http://bk.menlh.go.id/klh/kategori.php?id=37&sub=52 ) (3 Januari 2014)

Bappenas. (2003). Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan. Dokumen Nasional Bappenas. Jakarta.

Bot, A dan J. Benites. (2005) .The Importance of Soil Organic Matter Key to Drought-Resistant Soil and Sustained Food and Production. FAO Soils Bulletin 80 Rome.

BPLHD JABAR. (2010). Pembangunan Taman Keananekaragaman Hayati Provinsi Jawa Barat TA 2010. Bandung: BPLHD.

BPLHD JABAR. (2012). Taman Keanekaragaman Hayati Prov. Jawa Barat. Tersedia : [Online]. http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-

konservasi/subid-konservasi-dan-pemulihan/362-taman-keanekaragaman-hayati-prov-jawa-barat (10 Januari 2014)

Djatmiko, W. (2009). File:Pteroc javan 090225-6377 saot.JPG. Tersedia : [Online] http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Pteroc_javan_090225-6377_saot.JPG (29 November 2014)

Eka, Y. (2011). Struktur Dan Komposisi Komunitas Tumbuhan Lantai Hutan di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kecamatan Subah Kabupaten Batan. Skripsi : IKIP PGRI.

Fauzi, Y., Susilo, B. dan Memi, Z. (2009). Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Bengkulu Melalui Perancangan Model Spasial dan Sistem Informasi geografis (SIG). Forum Geologi. XXIII (2), hlm. 101-111.

(29)

68

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Fiantis, D. (2012). Klasifikasi Tanah Indonesia. Fakultas Pertanian Jurusan Tanah. UNAND.

Guritno, B. dan Sitompul, S. (1995). Analisis pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada University Press : Malang.

Haliaster. (2011). Pterospermum javanicum. Tersedia : [Online] http://www.fobi.web.id/key/PA+Haliaster?g2_itemId=116625 (29 November 2014)

Hardjowigeno, S. (2007). Ilmu Tanah. CV. AKADEMIKA PRESSINDO : Jakarta.

Hemelda, N. M. (2012). Pengaruh Gradien Ketinggian Terhadap Vriasi Morfologi Rotan Calamus javensis Blume (Arecaceae) di Gunung Kendeng, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat. Skripsi : Universitas Indonesia.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II-III. Badan Litbang Kehutanan : Jakarta.

Hidayat, R., Adhi, W. dan Bachriadi D. (2005). Seri Panduan Pemetaan Partisipatif. Garis Pergerakan : Bandung.

Hillel. (1981). Fundamental of Soil Physics. Academic Press : New York.

Islami, T. (1995). Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang Press.

Ibnu, Y., Hidayah, Z. dan Andy, W. (2009). Penentuan Kawasan Lahan Kritis Hutan Mangrove Di Pesisir Kecamatan Modung Memanfaatkan Teknologi Sistem Informasi Geografis Dan Penginderaan Jauh . Jurnal Kelautan : II (2),

hlm.23-35.

Jamulya dan Yunianto. ( 1996). Kursus Evaluasi Sumberdaya Lahan: Evaluasi Sumber Daya Lahan untuk Pertanian. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM, tidak diterbitkan

Kalima, T. (2010). Status Populasi Dipterocarpaceae di Hutan Lindung Capar, Brebes, Jawa Tengah (Population Status Of Dipterocarpaceae In Capar Protection Forest, Brebes, Central Java), VII (4), hlm.341-355.

Katmono, Y. (2012). Bouea macrophylla (Gandaria). Tersedia : [Online] :

(30)

69

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kementrian lingkungan hidup. (t.t.). Jenis Tanaman Kehati Provinsi Jabar.

Kesumawati, E., Hayati, E,. Thamrin, M. (2012). Pengaruh Naungan dan Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) di Dataran Rendah. Jurnal Agrista : XIV (1), hlm.14-21.

Lekitoo, K. (2011). Kekayaan, Pelestarian Dan Pemanfaatan Jenis Flora di Tanah Papua. Jurnal Flora.

Michael, P. (1984). Ecological Methods For Field and Laboratory Investigations. McGraw-Hill Publishing Company Limited. (Edisi Terjemahan).

Mulyana, D., Wilarso, S., Basuki, B. dan Sekar, A. (2011). Perubahan Lingkungan Mikro pada Berbagai Penutupan Lahan Hasil Revegetasi.Artikel Tanah : XVII (I), hlm.24-25.

Nadiharto, Y. (t.t.). Jenis-Jenis Pohon Untuk Hutan Rakyat. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry.

Nastiti, D. (2013). Kepadatan Populasi Pohon Bayur (Pterospermum javanicum Jungh) dalam Ditribusi Umur di Cagar Alam Bantrabolang Kabupaten Pemalang. Skripsi : IKIP PGRI.

Notohadiprawiro, T. (2006). Tanah dan Lingkungan. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.

Papilaya, P. (2007). Kajian Ekologi Gandaria (Bouea macrophylla) Hubungannya dengan Produksi dan Kualitas Buah pada Ketinggian dari Permukaan Laut yang Berbeda Di Pulau Ambon. (Suatu Analisis Tentang Tumbuhan Endemik Daerah Maluku). Universitas Negeri Malang. Disertasi : Tidak Dipublikasikan.

Parama, O. (2000). Permasalahan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Fakultas MIPA Jurusan Biologi. Surakarta : UNS. I (1), hlm. 36-40.

Prahasta, E. (2002). Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. Bandung : CV Informatika.

Permanasari, I. (2007). Aplikasi Sig untuk Penyusunan Basisdata Jaringan Jalan Di Kota Magelang, Semarang. Skripsi : Universitas Negeri Semarang.

Purnama, D. (2011). Ensiklopedia : Jawa Barat 2. PT. Lentera Abadi : Jakarta.

(31)

70

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Rahman, A. (2008). Prediksi Erosi Dengan Menggunakan Metode USLE dan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Piksel di Daerah Tangkapan Air Danau Buyan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH). Universitas Udayana.

Rasnovi, S. (2006). Ekologi Regenerasi Tumbuhan Berkayu pada Sistem Agroforest Karet. Disertasi : Institut Pertanian Bogor.

Ratu, F., Kaunang, S dan Lumenta, S. (2009). Peta Digital Kota Bitung. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro. Manado : Universitas Sam Ratulangi.

Ritung, S., Wahyunto, Agus, F. dan Hidayat, H. (2007). Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF) : Bogor.

Roemantyo dan Noerdjito, M. (2012). (Evaluasi) Pembangunan Koleksi Taman Kehati Provinsi Jawa Barat. BPLHD Jawa Barat : Bandung.

Sastrohartono, H. (2011). Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Perkebunan Dengan Aplikasi Extensi Artificil Neural Network (Ann.Avx) dalam Acrview-Gis. Fakultas Teknologi Pertanian. Yogyakarta : Institut Pertanian Stiper.

Setiawan, E. (2009). Kajian Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Cabe Jamu (Piper retrofractum Vahl) di Kabupaten Sumenep. Agrovivor : II (1), hlm.1-7.

Sinay, H. (2008). Pengaruh Giberelin dan Temperatur Terhadap Pertumbuhan Semai Gandaria (Bouea macrophylla Griffith.). Bioscientiae : I (8), hlm.

15-kehidupan-457229.html (22 September 2014)

Sudarmono. (2007). Tumbuhan Endemik Tanah Serpentin. LIPI : VIII (4), hlm, 330-335.

Suhartini. (2009). Peran Konservasi Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Pembangunan yang Berkelanjutan. Skripsi : Universitas Negri Yogyakarta.

(32)

71

Vita Annisya Septevi, 2015

KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sugiyarto, Permatasari, A., Anggarwulan, E. (2012). “Distribusi, Populasi dan Karakter Morfologi Tanaman Kimpul (Xanthosoma sagittifolium (L.)

Schott)Umbi Kuning di Lereng Gunung Merapi Kabupaten Klaten”.

Prosiding pada Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Sunarjono, H. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya : Depok.

Taihuttu. (2013). Identifikasi Karakteristik Lahan Tanaman Gandaria (Bouea Macrophylla griff) di Desa Hunuth Kecamatan Baguala Kota Ambon. Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman 1 (2) : 68-72.

Tim SIG PT. Geomatik-Konsultan. (2010). Modul Pelatihan SIG (Sistem Informasi Geografis) ArcGIS. JICA : Makasar.

Utomo, Wani.(1989). Konservasi Tanah di Indonesia: suatu rekaman dan analisa. Jakarta : Rajawali.

Walujo, E. (2011). Keanekaragaman Hayati Untuk Pangan. Makalah KIPNAS X. LIPI.

Widiastuti, L., Tohari, Sulityaningsih E. (2004). Pengaruh Intensitas Cahaya dan Daminosida Terhadap Iklim Mikro dan Pertumbuhan Tanaman Krisan dalam Pot. Ilmu Pertanian XI (2), hlm.35-42.

Wijanarko, Y. (2007). Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Cilembu di Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Skripsi : Sekolah Sarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Silvikultura Tropika. III (2), hlm. 8-13.

Wijayanto, N dan Nurunnajah. (2012). Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban dan Perakaran Lateral Mahoni (Swietenia macrophylla King.) di RPH Babakan Madang, BKPH Bogor, KPH Bogor.

Wongso, S. (2003). Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Skripsi :. Universitas Sebelas Maret.

Yousman, Y. (2004). Sistem Informasi Geografis dengan MapInfo Professional. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 3.1 Beafort Wind Scale
Tabel 3.2 Klasifikasi Kelas Kemiringan Lereng
Gambar 3.1Universitas Pendidikan Indonesia  Peta Titik Pengamatan di Taman Kehati (Sumber : Dokumen Pribadi, 2014) | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan, mengetahui kesesuaian lahan untuk tanaman aktual dan potensial yang dibudidayakan upaya perbaikan

Karakteristik dan Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jagung di Daerah Penelitian ……… 4.3.. Kesesuaian Lahan pada Tingkat Sub

Untuk memperoleh ukuran luas dan bentuk perubahan penggunaan lahan selanjutnya hasil interpretasi yang berupa peta penggunaan lahan tahun 2003 dan 2008 diubah dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik tingkat kesesuaian lahan sawah dan lahan kering di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, untuk

Evaluasi lahan adalah proses penilaian keragaan atau kinerja ( performance ) lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan

Hasil penelitian tersebut berupa foto udara pankromatik hitam putih skala 1 : 5000 dalam penyajian data penggunaan lahan mempunyai ketelitian interpretasi sebesar 93,33 %,

Dengan memanfaatkan sistem informasi geografis serta ArcGIS dalam pembuatan peta block plan diharapkan dapat memudahkan orang untuk mengetahui informasi lahan,

Jenis Penelitian ini adalah deskriptif yaitu analisis berupa tabel- tabel perbandingan antara karakteristik lahan (drainase, struktur, pH, kemiringan lereng, bahan