PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam penggunaan lahan untuk berbagai keperluan menjadikan fungsi lahan menjadi sangat penting. Potensi lahan didasarkan pada kemampuan atau karakteristik lahan sehingga diketahui faktor-faktor yang menjadi penghambat pada lahan dan kesesuaian lahan tersebut untuk kegiatan pertanian dan non pertanian. Kesesuaian lahan perlu diperhatikan terhadap tanaman budidaya sehingga dapat tumbuh optimal. Walau tanaman kelihatan dapat tumbuh bersama dalam suatu wilayah, akan tetapi setiap jenis tanaman memiliki karakter yang membutuhkan persyaratan tumbuh yang berbeda-beda.
Evaluasi lahan adalah proses penilaian keragaan atau kinerja (performance) lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuk lahan, tanah, kemiringan, vegetasi, iklim, dan aspek lahan lainnya, agar dapat membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976).
Pengelolaan kebun kopi di Provinsi Sumatera Utara sejauh ini masih
dilakukan oleh masyarakat melalui pola tradisional dan umumnya dilakukan dengan cara intensif yaitu melalui pembukaan lahan berhutan dan penggunaan sarana produksi (saprodi) kimia dalam pemeliharaan serta perawatannya. Kondisi
ini senyatanya memberikan tanggapan balik yang tidak menguntungkan untuk produktifitas kopi dan keberlanjutan perdagangannya di masa sekarang dan yang
akan datang, karena praktek ini telah memberikan kontribusi positif kepada kenaikan suhu lokal dan global akibat semakin berkurangnya kawasan berhutan,
terjadinya resistensi dan berkembangnya hama-penyakit, rusaknya sifat fisik tanah, menurunnya kesuburan tanah dan berkurangnya kualitas air sehat akibat
residu saprodi kimia. Disamping itu, ternyata tidak semua lahan dan kawasan hutan cocok untuk kebun kopi sehingga kondisi ini meninggalkan cukup banyak
lahan kritis, baik di dalam kawasan hutan ataupun di luar kawasan hutan
(Arief, dkk, 2011).
Kabupaten Dairi, Kecamatan Sidikalang adalah salah satu daerah dengan areal pertanian yang luas dan merupakan sentra pertanian holtikultura dan perkebunan yang banyak mengusahakan tanaman musiman dan tahunan. Tanaman yang menjadi andalannya adalah kopi. Adanya produksi kopi ini yang telah memberikan kontribusi penting pada perekonomian masyarakat dan daerah. Baik melalui perdagangan kopi secara langsung, produk olahan dan sektor jasa. Keadaan ini tentunya didukung oleh letak geografis, suhu dan curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhannya sehingga luas lahan kopi cenderung bertambah, namun pada kenyataanya tidak demikian. Telah banyak terjadi perubahan dan alih fungsi lahan tanaman kopi menjadi tanaman jagung, tanaman padi, dan palawija. Fungsi dari perencanaan penggunaan lahan adalah memberikan arahan terhadap pengambil keputusan terhadap penggunaan sumberdaya lahan yang menguntungkan dengan mengkonservasikannya bagi kepentingan generasi masa mendatang. Merupakan fungsi dari evaluasi kesesuaian lahan untuk mengangkat dan menyajikannya kepada berbagai perbandingan dari macam penggunaan lahan. Sehingga evaluasi kesesuaian lahan pada prinsipnya termasuk pelaksanaan interpretasi dari survei dasar seperti iklim, tanah, vegetasi, dan aspek lainnya dari lahan. Maka dari itu, perlu dilakukannya evaluasi kesesuaian lahan di Kabupaten
Dairi untuk mengetahui daerah-daerah yang tergolong potensial dan tidak dalam upaya pemanfaatan lahan dan pembudidayaan untuk tanaman kopi robusta.
Tujuan Penelitian
Untuk mengevaluasi kelas kesesuaian lahan di Kabupaten Dairi untuk tanaman kopi robusta (Coffea robusta Lindl.).
Kegunaan Penelitian
• Sebagai bahan informasi kepada petani kopi di Kabupaten Dairi dan pihak lain yang membutuhkan tentang kesesuaian lahan untuk tanaman kopi robusta (Coffea robusta Lindl.).
• Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.