• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENDIDIKAN POLA HIDUP SEHAT ANAK USIA SEKOLAH DESA ADAT CIREUNDEU DAN DESA CIPAGERAN DI KOTA CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENDIDIKAN POLA HIDUP SEHAT ANAK USIA SEKOLAH DESA ADAT CIREUNDEU DAN DESA CIPAGERAN DI KOTA CIMAHI."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENDIDIKAN POLA HIDUP SEHAT ANAK USIA SEKOLAH DESA ADAT CIREUNDEU DAN DESA CIPAGERAN DI

KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

RIZKIA AWIT HERLIANA 1005538

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN

REKREASI

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Perbedaan Pendidikan Pola

Hidup Sehat Anak Usia Sekolah

Desa Adat Cireundeu Dan Desa

Cipageran Di Kota Cimahi

Oleh

Rizkia Awit Herliana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi

© Rizkia Awit Herliana 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Batasan Penelitian ... 5

G. Struktur Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

B. Kerangka Berfikir ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Lokasi Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

C. Metode Penelitian ... 23

D. Definisi Operasional ... 24

E. Langkah-Langkah Penelitian ... 25

F. Instrumen Penelitian... 26

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32

(5)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

(6)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

(7)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Rizkia Awit Herliana (2014). Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi. Studi deskriptif terhadap anak usia 6-12 tahun. Program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi (PJKR). FPOK – UPI. Pembimbing I : Dra. Lilis Komariyah, M.Pd Pembimbing II : Dra. Oom Rohmah, M.Pd

Penelitian yang berlatar belakang tentang pendidikan pola hidup sehat di desa adat dan desa cipageran dimana kehidupan masyarakat yang sedikit berbeda dikedua desa. Desa cireundeu masih terdapat warganya yang memegang erat adat dan kebiasaan leluhur, peneliti ingin melihat apakah perbedaan tersebut terdapat dalam cara orang tua mendidik pola hidup sehat putra-putrinya di tengah kebiasaan dan adat istiadat setempat. Rumusan masalah penelitian ini yaitu “Adakah Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat

Cireundeu dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat

perbedaan pendidikan pola hidup sehat masyarakat adat cireundeu dan desa cipageran. Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif . Sampel penelitian ini sebanyak 15 pasang orang tua dan anak usia sekolah di Desa Adat Cireundeu dan Desa Cipageran di Kota Cimahi. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket dan observasi . Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pendidikan pola hidup sehat di Desa Adat Cireundeu dan Desa Cipageran, karena memiliki kekhasan masing-masing dengan adat dan kebiasaan yang masih dipegang teguh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pendidikan pola hidup sehat desa adat cireundeu dan desa cipageran dikota cimahi.

(8)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Rizkia Awit Herliana (2014). Differences Healthy Lifestyle Education of School-Age Cirendeu indigenious Village And Cipageran village In Cimahi. Descriptive study of children age 6 -12 years. Health physical education courses and recreation (PJKR). FPOK - UPI. Supervisor I: Dra. Lilis Komariyah,M.Pd, Supervisor II: Dra. Oom Rohmah, MPd The research Background on healthy lifestyle education in Cireundeu indigenous village and cipageran village where people's lives are a little different in both villages. Cireundeu village there are citizens who hold fast to the ancestral customs and habits, the researchers wanted to investigate and identify differences in how parents educate a healthy lifestyle for their children in the middle of the local customs and habits. The research problems of this study "are there any differences Healthy Lifestyle Education School Age between Cireundeu indigenous Village and Cipageran Village In Cimahi". The aim of this study is to investigate and identify the difference in the education of healthy lifestyles of peoples Cireundeu Indigenous village and cipageran village. The method of this study is descriptive research method. the sample of this study consisted of 15 pairs of parents and children of school age in the Cireundeu indigenous village and Cipageran village in Cimahi. The data collection techniques of this study using questionnaires and observation. The results showed that there are differences in healthy lifestyle education in Cireundeu Indigenous Village and Cipageran Village, because each citizens has a specific customs and habits who still hold fast to the ancestral customs and habits. In conclusion, the study argues that there are differences in healthy lifestyle education of school-age Cireundeu indigenous village and Cipageran village in Cimahi

.

(9)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era modern ini banyak masyarakat yang melupakan pola hidup sehat

dalam kesehariannya. Padatnya kegiatan dan meningkatnya kebutuhan materi

membuat banyak orang lupa pola hidup sehat yang sebenarnya. Sebagai contoh

hal kecil yang sering terlupakan diantaranya mencuci tangan sebelum makan.

Pada dasarnya hal hal kecil tersebut merupakan salah satu hal yang dapat

memberikan manfaat yang besar. Sehat merupakan nikmat karunia Tuhan dimana

segala aspek kehidupan dapat berjalan dimulai dari sehat. Apabila kita tidak sehat

maka akan menghambat seluruh kegiatan. Maka kebutuhan manusia akan sehat

sangat besar sehingga perlu pola dan kebiasaan hidup yang sehat

setinggi-tingginya, namun dalam kenyataannya banyak orang yang menganggap remeh

mengenai pola hidup sehat atau kebiasaan-kebiasaan hidup yang sehat.

Sehat menurut WHO (Organisasi kesehatan dunia) dalam Giriwijoyo (2012)

adalah “ health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity”. Hal tersebut jika diterjemahkan maka sehat adalah sejahtera jasmani, rohani, dan social, bukan hanya terbebas dari

penyakit, cacat ataupun kelemahan. Filsafat pendidikan kesehatan melihat dan

menyesuaikan pelayanan sesuai dengan lingkungan masyarakat sebagai alat bagi

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan bangsa.

menurut Larry Green dalam blog Polahidup (2014) Pendidikan kesehatan

atau pola hidup sehat adalah kombinasi dalam pengalaman belajar yang

dirancang untuk mempermudah antara adaptasi sukarela terhadap perilaku yang

kondusif bagi kesehatan seseorang. Dalam blog Bclinic indonesia disebutkan

(10)

2

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas atau kegiatan kita yang di dukung oleh keinginan dan minat kita dan

bagaimana pikiran kita menjalaninya dalam berinteraksi dengan lingkungan kita.

Pendidikan disekolah belum cukup dalam meningkatkan kesadaran dalam

menjalankan pola hidup sehat. Kembali pada lingkungan dan pola hidup masing

masing dimulai dari keluarga hingga masyarakat luas. Perilaku seseorang sangat

menentukan keadaan keseimbagan kesehatannya meskipun faktor ini sering

berubah atau tidak tetap. Dalam ekologi manusia, mutu dan jumlah manusia

berhubungan secara saling ketergantungan dengan semua bagian dalam

kegiatannya secara menyeluruh, baik fisik, biologi, maupun sosio budayanya.

Misalnya manusia dalam masyarakat terdiri dari anggota masyarakat yang

berhubungan satu sama lain dalam satu lingkaran tertentu yang merupakan

wilayah dan lingkungan budayanya.

Pemerintah telah membuat program untuk merubah perilaku masyarakat agar

menjadi manusia yang sehat yakni PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga

anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang

kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan

berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat PHBS itu

jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka

ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium,

member bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti

membuang sampah pada tempatnya,membersihkan lingkungan. Setiap rumah

tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.

Desa Cireudeu adalah sebuah bukit kecil yang dihuni oleh 50 KK atau 800

jiwa yang memiliki tradisi berbeda. Sebagian penduduk Cireundeu, sejak ratusan

tahun silam (sejak tahun 1918), tidak pernah menggunakan beras lagi sebagai

bahan makanan pokok. Masyarakat Desa Cireundeu merupakan suatu komunitas

(11)

3

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

temurun dan tidak terpengaruhi oleh budaya dari luar . Desa Adat Cireundeu

memiliki beberapa keunikan. Yang pertama dan utama adalah bahwa sebagian

besar warganya mengonsumsi beras singkong atau rasi sebagai makanan pokok

dihasilkan dari ampas singkong racun (karikil) yang telah diambil acinya. Salah

satu keunikannya adalah bagaimana masyarakat Desa adat Cireundeu memandang

alam sekitar tempat mereka hidup. Masyarakat Desa Adat Cireundeu memandang

lingkungan alam di sekitar mereka sebagai bagian dari kehidupan mereka. Yang

ketiga mereka masih menganut aliran kepercayaan sunda wiwitan juga masih ber

infrastruktur desa tradisional dimana ada tetua adat yang memimpin desa tersebut.

Desa Cipageran, terletak di utara cimahi kelurahan cipageran keadaan sosial

yang beragam dan kehidupan masyarakat yang mulai modern membuat desa ini

berkembang. Infrastruktur yang mulai modern dan demokrasi membuat pola

pendidikan di lingkungan tempat tinggal lebih terarah terutama dengan adanya

perangkat desa yang lebih terstruktur seperti kader PKK, Karang taruna dan

sebagainya.

Pola hidup disetiap tempat akan berbeda bahkan setiap keluarga memiliki

cara hidup yang berbeda. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi terbentuknya

pola hidup seseorang selain itu pendidikan kesehatan juga merupakan bagian

dalam terbentuknya pola hidup seseorang. Peneliti ingin melihat apakah terdapat

perbedaan pendidikan pola hidup sehat di desa adat dan desa modern dari segi

perilaku hidup sehat yang memiliki keunikan tersendiri dan di desa modern

dimana terdapat beragam tingkatan sosial. Sekolah pun memiliki peran dalam

proses pendidikan pola hidup sehat namun keluargalah yang membentuk dasar

kesadaran seseorang dalam menjalani pola hidupnya, namun peneliti ingin melihat

bahwa apakah kondisi masyarakat dan lingkungan membuat adanya perbedaan

pendidikan pola hidup sehat atau sekolah sebagai tempat “pendidikan” yang lebih berpengaruh dalam pembentukan pola hidup anak usia sekolah. Melihat hal

(12)

4

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehat di desa adat cireundeu dan desa Cipageran yang mungkin dapat dijadikan

referensi kita dalam melaksanakan pola hidup sehat.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Padatnya kegiatan dan kebutuhan materi membuat banyak orang lupa

akan pola hidup yang sebenarnya.

2. Keadaan lingkungan yang berbeda dari setiap keluaga dalam menerapkan

pola hidup sehat.

3. Perbedaan dari struktur dan kebiasaan desa modern dan desa adat dalam

menerapkan pendidikan pola hidup sehat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah

yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Adakah perbedaan pendidikan pola hidup sehat anak usia sekolah 6-12 tahun di desa adat cireundeu dan desa cipageran ?”

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan dalam latar belakang,

maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan

pendidikan pola hidup sehat masyarakat Adat Cireundeu dan Desa Cipageran.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui perbedaan pendidikan pola hidup sehat di berbagai

(13)

5

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Untuk mengetahui apakah lingkungan dan adat dapat mempengaruhi

pendidikan pola hidup sehat seseorang.

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di uraikan di atas, ada beberapa

manfaat yang dapat dihasilkan antara lain :

1. Manfaat teoritis

a. Sebagai bahan informasi dan sumbangan bagi kajian ilmu pendidikan

jasmani mengenai pola hidup sehat dari berbagai kalangan terutama

desa adat.

b. Menambah jumlah referensi yang dapat dijadikan bahan rujukan

penelitian lebih lanjut tentang pendidikan pola hidup sehat.

c. Diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan keilmuan yang

berharga bagi para guru pendidikan jasmani dalam menilai dan

meningkatkan kesehatan jasmani siswa melalui pola hidup sehat

dengan latar belakang siswa yang beragam.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan panduan dan alternatif bagi para

guru pendidikan jasmani agar dapat meningkatkan kesehatan jasmani

siswa sesuai dengan latar belakang siswanya.

b. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan

setempat agar dapat menjadi referensi apakah baik atau tidak untuk

digunakan.

F. Batasan Penelitian

Dengan adanya batasan penelitian ini diharapkan permasalahan yang akan

(14)

6

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memfokuskan pada perbedaan pendidikan pola hidup sehat desa adat cireundeu

dan desa cipageran. Pada penelitian ini yang menjadi pembeda adalah pendidikan

dalam mencapai pola hidup sehat, yakni bagaimana proses pendidikan pola hidup

sehat yang diterapkan dalam masyarakat pada anak usia sekolah. Karena pola

hidup sehat terlalu luas maka peneliti menggunakan perilaku hidup sehat sebagai

acuan dalam menentukan hidup sehat. Peneliti pun melibatkan sekolah dan

masyarakat pada umumnya untuk mengukur apakah pendidikan pola hidup sehat

keluarga di kedua desa sudah dipengaruhi oleh pendidikan formal di sekolah.

G. Stuktur Organisasi Penelitian

Urutan penulisan dari skripsi ini terdiri dari:

Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian batasan penelitian dan

struktur organisasi penelitian.

Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran

Pada bagian ini membahas tentang pengertian-pengertian dan landasan

teoritis yang mendasari variabel dalam penelitian, hasil penelitian terdahulu

dan juga diisi dengan kerangka pemikiran, anggapan dasar dan hipotesis

dalam penelitian ini.

(15)

7

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berisikan lokasi penelitian, metode penelitian, variabel dan paradigm

penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, definisi

operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan, kisi-kisi dan instrumen

penelitian dan analisis data.

Bab VI Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang deskripsi data varabel, hasil penelitian dan pembahasan

hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bagian ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan

saran-saran penulis terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Daftar Pustaka

(16)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan didua lokasi yakni Desa Cipageran dan Desa

Cireundeu dimana keduanya berada di Kota Cimahi. Desa Cipageran terletak

disebelah utara Kota Cimahi wilayah Kecamatan Cimahi utara sedangkan Desa

Cireundeu berada di selatan Kota Cimahi dalam wilayah Kecamatan Cimahi

Selatan. Keunikan Desa Cireundeu adalah Desa yang masih berpegang pada adat

istiadat setempat yang diturunkan secara turun temurun sedangkan Desa

Cipageran merupakan Desa yang sedang bergerak maju menuju Desa Cipageran

dimana banyak pendatang dari luar Desa membuat keadaan Desa memiliki

beragam lapisan masyarakat.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Dalam penelitian diperlukan sumber data namun sebelum menentukan

sumber data tersebut diperlukan populasi dan sampel. Populasi adalah

sekelompok yang diperlukan oleh peneliti. Objek penelitian ini harus ditetapkan

secara akurat, sebab objek penelitian tersebut akan menjadi sumber data dan akan

diolah, dianalisa dan ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2013: 117)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam peneiltian ini adalah kelompok orang tua dan

anak usia sekolah warga Desa adat Cireundeu di RW 10 yang dikenal masih

sangat kental keadatannya dan warga Desa Cipageran RW 09 yang sedang

(17)

23

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cireundeu sebanyak 15 orang tua dan 15 orang anak usia sekolah. Sedangkan

Desa Cipageran di RW 09 sebanyak 15 orang tua dan 15 anak usia sekolah.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2013 : 118). Sampel dalam penelitian ini adalah

adalah kelompok orang tua dan anak usia sekolah warga Desa adat Cireundeu di

RW 10 yang dikenal masih sangat kental keadatannya dan warga Desa Cipageran

RW 09 RT 01 yang sedang bergerak maju. Jumlah orang tua dan anak usia

sekolah RW 10 RT 01 di Desa adat Cireundeu sebanyak 15 orang tua dan 15

orang anak usia sekolah. Sedangkan Desa Cipageran di RW 09 sebanyak 15

orang tua dan 15 anak usia sekolah.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penggunaan

metode dalam pelaksanaan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena

dalam menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai

tujuan yang diinginkan. Jenis metode yang dipilih dan digunakan dalam

pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat, karakteristik dan

permasalahan penelitian yang dilakukan.

Penelitian studi deskriptif dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim (1989:64),

yaitu sebagai berikut :

(18)

24

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode deskriptif menurut nazir (2009) adalah metode penelitian untuk

membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini

berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.

Dengan demikian, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan metode penelitian deskriptif dikarenakan peneliti ingin mengetahui,

mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil yang hendak diteliti

yaitu mengenai Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa

Adat dan Desa di Kota Cimahi. Penelitian ini dilakukan agar dapat memperoleh

gambaran yang jelas sehingga tujuan dalam penelitian ini akan tercapai sesuai

dengan yang diharapkan.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan Untuk menghindari kesalah pahaman dalam

menafsirkan beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan

istilah yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Perbedaan

Dalam kamus besar bahasa indonesia perbedaan adalah proses, cara,

perbuatan membedakan.

2. Pendidikan

Dalam Pasal 3 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan Negara.

3. Pola Hidup Sehat

Dalam blog Bclinic disebutkan bahwa pola hidup sehat adalah hidup dengan

(19)

25

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prilaku, bahkan gaya hidup yang sangat berpengaruh kepada kesehatan dan

menuju hidup yang sehat baik jasmani maupun rohani. Menurut Kotler (2002

:192) pola hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan kita yang di

dukung oleh keinginan dan minat kita dan bagaimana pikiran kita menjalaninya

dalam berinteraksi dengan lingkungan kita.

4. Anak usia sekolah

Dalam Rifa’i (1977) disebutkan Anak usia sekolah adalah periode antara anak

umur 6-12 tahun.

5. Desa Cireundeu

Kampung Cireudeu adalah sebuah bukit kecil yang dihuni oleh 50 KK atau

800 jiwa yang memiliki tradisi berbeda. Sebagian penduduk Cireundeu, sejak

ratusan tahun silam (sejak tahun 1918), tidak pernah menggunakan beras lagi

sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat Kampung Cireundeu merupakan

suatu komunitas adat kesundaan yang mampu memelihara, melestarikan adat

istiadat secara turun temurun dan tidak terpengaruhi oleh budaya dari luar.

6. Desa Cipageran

Desa Cipageran yang terletak di sebelah utara Kota Cimahi, dengan luas

wilayah 594,317 Ha dengan daerah dataran tinggi, memiliki jumlah penduduk

(pada tahun 2013) sebanyak 40.435 jiwa.

E. Langkah langkah penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menyusun langkah langkah

sebagai berikut :

1. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah sebagai konsep awal penelitian.

(20)

26

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menentukan variabel penelitian yang akan diteliti sesuai rumusan masalah

dan tujuan.

4. Memberikan batasan penelitian yang akan dilaksanakan seperti objek dan

subjek penelitian, lokasi penelitian, batasan permasalahan, teknik

pengambilan data dan sebagainya yang mendukung penelitian.

5. Merumuskan kerangka teori dan konseptual agar memudahkan mencari

sumber-sumber kepustakaan.

6. Melakukan penyusunan butir butir instrumen.

7. Melakukan teknik pengambilan data dan menganalisisnya secara ilmiah.

8. Memberikan hasil data yang dianalisis apakah terdapat perbedaan.

9. Mengadakan generalisasi dari hasil penemuan penelitian dan memberikan

rekomendasi untuk kebijakan yang dapat diambil dari penelitian.

10. Membuat laporan penelitian.

F. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

instrumen akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan

menghasilkan data yang akurat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket dan observasi.

1. Angket

Sehubungan dengan angket oleh Arikunto (2002:124) sebagai berikut

“kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang

ia ketahui”. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang isinya responden hanya tinggal memilih jawabannya. Prinsip penulisan angket menurut

umi sekaran (1992) dalam buku Sugiyono (2013 : 200) adalah sebagai berikut :

a. Isi dan tujuan pertanyaan

(21)

27

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tipe dan bentuk pertanyaan

d. Pertanyaan tidak mendua

e. Tidak menanyakan yang sudah lupa

f. Pertanyaan tidak menggiring

g. Panjang pertanyaan

h. Urutan pertanyaan

i. Prinsip pengukuran

j. Penampilan fisik angket

Langkah-langkah penyusunan angket

a. Melakukan spesifikasi data

Pendidikan pola hidup sehat dalam penelitian ini diartikan sebagai cara atau

proses pengembangan kebiasaan atau perilaku hidup sehat. Dimana pendidikan

pola hidup sehat ini dapat di peroleh dari tri pusat pendidikan yang dikemukakan

oleh Ki Hadjar Dewantara yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.

Untuk mengungkap bagaimana orang tua mendidik anaknya dalam

membiasakan perilaku sehat maka dibuatlah kisi-kisi yang menggabungkan

beberapa teori untuk memperkuat penilaian berikut kisi-kisi pendidikan pola

hidup sehat :

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Orang Tua

N o

Komponen Sub komponen Indikator No. Soal

(22)

28

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pendidikan

3. tidak merokok dan minum – minuman b. Komponen makanan

a. Jalan sehat 2. Mendengarkan musik 3. Membaca surat kabar

a. Berorganisasi

(23)

29

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah (Nasution:2002)

8. Perilaku hidup sehat masyarakat

9. Kebiasaan adat istiadat

sekolah (UKS) 3. Pendidikan kesehatan

masyarakat ( pelayanan masyarakat)

1. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) 2. Pelayanan kesehatan

masyarakat

1. Mengikuti aturan adat

61,62,74, 75 65,66,76

84,81,83

93,91,

87,97

77,88

95, 100

85,86

89,92

90,96,98

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Anak

N o

Komponen Sub komponen Indikator No. Soal

(24)

30

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pendidikan

(25)

31

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Pendidikan

Mengikuti aturan adat

31,34,40

b. Penyusunan angket

Indikator indikator yang telah dirumuskan kedalam kisi-kisi tersebut

selanjutnya dijadikan bahan penyusun butir-butir pertanyaan atau soal angket.

Mengenai alternatif jawaban, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut

Sugiyono (2013 : 134) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat yang positif sampai sangat negatif dan memiliki interval dari

3,4,5,6,7. Peneliti menggunakan 3 interval jawaban yakni ya, kadang kadang dan

(26)

32

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Interval Jawaban

Alternatif jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

YA 3 1

KADANG - KADANG 2 2

TIDAK 1 3

Perlu dijelaskan oleh peneliti bahwa penulisan butir-butir tersebut

berpedoman pada prinsip penulisan angket menurut Umi Sekaran dalam Sugiyono

(2013) seperti yang diulas sebelumnya.

2. Observasi

Hadi (1986) Dalam Sugiyono (2013 : 203) mengemukakan bahwa, “observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan phisikologis. Dua diantara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan”. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala

alam dan responden yang diamati tidak terlalu besar.

3.3Kisi kisi observasi pola hidup sehat

No Komponen Sub komponen Indikator

1 Pola hidup sehat Makan makanan bergizi

Ragam komponen makanan

2 Kegiatan

fisik/olahraga secara teratur

(27)

33

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Tidak merokok,

minum minuman keras dan narkoba

Tidak merokok Tidak minum-minuman keras Tidak menggunakan narkoba

4 Istirahat cukup Frekuensi tidur

5 Mengendalikan stress Menonton televisi

Jalan-jalan

6 Perilaku/ gaya hidup

yang sehat

Pemeriksaan kesehatan Kegiatan berorganisasi

Kegiatan keagamaan Berkumpul dengan keluarga

Perawatan diri dan lingkungan

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data

hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan

data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas

instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara

yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan

observasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Teknik pengambilan data ini

digunakan karena ruang lingkup yang tidak terlalu luas sehingga kuisioner dan

observasi dapat langsung diolah dalam waktu yang tidak terlalu lama selain itu

(28)

34

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari responden. Data observasi diambil dengan terjun langsung ke lapangan dan

peneliti mengobservasi pendidikan pola hidup sehat dengan mengamati kegiatan

sample selama 6 jam di lingkungan sekitar rumah dimulai dari pukul 12.00

hingga 17.00.

H. Teknik Analisis Data

1. Rumus yang digunakan dari perhitungan persentase menurut Anas

Sudijono (2011:43), yaitu:

Keterangan :

p: persentase (jumlah persentase yang dicari) f : frekuensi jawaban responden

n : jumlah responden 100% : bilangan tetap

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang telah dipersentasikan,

selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut:

100 % = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75 % = Lebih dari setengahnya 50 % = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorang pun

Selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan batasan-batasan menurut

Suharsimi Arikunto (2006), yaitu:

80% - 100% = Tinggi 60% - 80% = Cukup

40% - 60% = Agak Rendah 20% - 40% = Rendah

0% - 20% = Sangat Rendah p = �

(29)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian Perbedaan Pendidikan Pola hidup sehat anak usia

sekolah Desa Adat Cireundeu dan Desa Cipageran. disusun berdasarkan tujuan

penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan, dapat dikemukakan sebagai

berikut:

1. Perbedaan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan

Desa Cipageran

Dalam hasil penelitian ini melihat ternyata terdapat perbedaan antara Desa

Adat dan Desa Cipageran. Hal yang paling mencolok dari perbedaan tersebut

adalah dari pola hidup sehat dan kesadaran dalam memanfaatkan pelayanan

masyarakat yang sudah disediakan oleh pemerintah. Selebihnya orang tua kedua

desa tersebut hampir sama dalam mendidik pola hidup sehat pada anaknya, itu

terlihat dari jawaban kuisioner anak bahwa orangtuanya memberikan contoh dan

mengajarkan pola hidup sehat. Sekolah pun memberikan penguatan dalam

memberikan informasi mengenai kesehatan kepada anak-anak tersebut meskipun

tidak sebesar apa yang diterapkan oleh orang tua dirumah dari sejak dini.

Masyarakat pun hanya mendukung dan mendidik dengan memberikan

aturan-aturan yang tertulis dan tidak tertulis agar anak-anak tersebut dapat tumbuh sesuai

harapan dari masyarakat tempat anak tersebut tinggal.

2. Lingkungan dan adat mempengaruhi pendidikan pola hidup sehat

Hal ini merupakan salah satu pembentuk karakter seseorang, aturan yang

ditetapkan sesuai kesepakatan dari anggota masyarakat yang kemudian

membentuk komunitas-komunitas yang memiliki aturan tersendiri lalu dipegang

teguh hingga turun temurun. Namun seiring berjalannya waktu komunitas adat di

Cireundeu memperbolehkan anggota masyarakatnya untuk memilih untuk

mengikuti aturan adat atau tidak dengan persyaratan yang telah disepakati.

(30)

43

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berbeda. Sehingga lingkungan dan adat mempengaruhi pola hidup sehat

masyarakatnya hanya tidak terlalu mencolok.

B. Saran

Saran disusun berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan. Saran penelitian ditujukan kepada:

1. Orang tua dan anak

Kesadaran orang tua mengenai pentingnya pendidikan pola hidup sehat yang

baik untuk kesehatan anak dan menjadi bekal untuk sang anak dalam

menjalani kehidupan di masa yang akan datang

2. Guru Pendidikan kesehatan

Untuk lebih giat menyerukan perilaku-perilaku yang positif untuk

membiasakan diri dalam pola hidup sehat. Juga mengajak orang tua untuk

berinteraksi dan saling berbagi informasi mengenai pendidikan kesehatan

sehingga keduanya mengetahui apa yang harus dilalukan dalam mendidik

pola hidup sehat.

3. Kader PKK/Kader kesehatan

Agar dapat merangkul komunitas-komunitas adat untuk tetap menjalankan

dan mendapatkan hak dari pelayanan masyarakat yang statusnya adalah sama.

Sebenarnya komunitas adat tersebut sangat terbuka untuk menerima

informasi dari Kader sebagai penghubung masyarakat dan program-program

dari pemerintah atau instansi terkait.

4. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai

(31)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Bclinic. (2013). Pola Hidup Sehat. [Online]. Tersedia: https://www.facebook.com/bclinicindonesia/posts/500447376684876 (13 Juni 2014)

Depkes RI. (1999). Kesehatan Keluarga. Jakarta : Mediaprom.

Djaali. (2006) Psikologi Pendidikan. Bandung : Bumi Aksara.

Ebel, C.(2011). Desa Adat Cireundeu. [Online]. Tersedia: http://cossaebel.blogspot.com/ (20 Oktober 2013)

Giriwijoyo, Y. S Santosa (2005). Manusia dan olahraga. Bandung : ITB.

Imasyuri, Dkk. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama.

Irwansyah, H. (2011). Hubungan Pola hidup sehat, tingkat kebugaran jasmani dengan teknik dasar permainan sepak bola. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Komaryah, Lilis (2010). Modul Pendidikan Kesehatan. Bandung.UPI FPOK.

Mahendra, A. (2009). Asas dan filsafat pendidikan jasmani. Bandung: UPI FPOK.

Martono, dkk. (2005) Modul latihan pemulihan narkoba berbasis masyarakat. Jakarta : Balai Pustaka.

Notoatmodjo, (2010) Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pusat Promosi Kesehatan. (2007). Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS. Jakarta : Depkes RI.

Polahidup. (2014). Pola hidup Sehat Menurut Para ahli. [online] Tersedia: http://polahidupuntuk.blogspot.com/2013/06/pengertian-pola-hidup-sehat-menurut-ahli_4626.html (18 juni 2014)

(32)

Rizkia Awit Herlina, 2014

Perbedaan Pendidikan Pola Hidup Sehat Anak Usia Sekolah Desa Adat Cireundeu Dan Desa Cipageran Di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subagyo, Y. (2013). Mengenal Cireundeu Lebih Dekat. [Online]. Tersedia: http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/13115/print (7 November 2013)

Selaputs, (2011). Arti Kata. [Online]. Tersedia:

http://selaputs.blogspot.com/2011/03/definisi-arti-pengertian-perbedaan.html 7 november 2013

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sulaksono, B. (2014). Kontribusi Ekstrakurikuler Bola Basket Terhadap Kecerdasan Emosional dan Perilaku Hidup Sehat. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Tilaar, H.A.R (2002) Pendidikan, Kebudayaan Dan Masrakat Madani Indonesia (Strategi Reformasi Pendidikan Nasional). Bandung : Rosda Karya.

Yusuf, S.L.N (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Orang Tua
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket  Anak
Tabel 3.3 Interval Jawaban

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola makan sehat anak dan upaya orang tua dalam membangun pola makan sehat, pendidikan gizi yang sudah ada dan

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengetahuan gizi dan pola asuh kaitannya dengan diare anak balita di

Gambar 4.11 pada sistem aplikasi pola hidup sehat berbasis Android ini memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda dengan tampilan menu makanan, terdapat pilihan

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengetahuan gizi dan pola asuh kaitannya dengan diare anak balita di

Terdapat hubungan yang signifikan antara ekstrakurikuler usaha kesehatan sekolah dengan pola perilaku hidup sehat siswa, dimana setelah dilakukan pengujian korelasi dalam

Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa hasil Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang terdapat di Pasar Ikan Tradisional di Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba menunjukan dari

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa pembelajaran melalui media langsung dapat mengenalkan pola hidup sehat

Tujuan penelitian ini adalah Diketahuinya perbedaan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) berdasarkan pola asuh permisif, demokratik, dan otoriter dengan pada anak sekolah dasar