ABSTRAK
DAMPAK TERAPI EMBOLISASI ARTERI UTERINA PADA MYOMA
TERHADAP FERTILITAS DAN KEHAMILAN SELANJUTNYA
I Sonia V Lameng, 2007 Pembimbing : Freddy Tumewu Andries, dr., MS Fertilitas dan kehamilan merupakan dua hal yang sangat penting bagi wanita usia reproduksi untuk memperoleh keturunan. Dalam usia reproduksi, wanita juga berisiko terkena myoma. Wanita dengan myoma yang simtomatik membutuhkan terapi untuk menghilangkan myoma itu sendiri dan gejalanya. Embolisasi arteri uterina merupakan salah satu alternatif terapi untuk myoma uterus. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui dampak terapi embolisasi arteri uterina pada myoma terhadap fertilitas dan kehamilan selanjutnya.
Terapi embolisasi arteri uterina merupakan tindakan pengobatan myoma dengan invasif minimal untuk menghambat arteri yang menyuplai darah ke myoma. Komplikasi dari terapi ini bisa saja terjadi, namun angka kejadiannya sangat rendah. Sebagian besar pustaka menyatakan bahwa terapi ini tidak berdampak negatif terhadap fertilitas dan kehamilan selanjutnya. Kemungkinan terjadinya komplikasi yang dapat mempengaruhi fertilitas dan kehamilan selanjutnya, dapat dicegah dengan mengontrol prosedur terapi termasuk paparan radiasi dengan tepat.
Kesimpulan dari karya tulis ini adalah terapi embolisasi arteri uterina pada myoma tidak berdampak negatif terhadap fertilitas dan kehamilan selanjutnya bila dilakukan dengan prosedur yang tepat.
v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
THE INFLUENCE OF UTERINE ARTERY EMBOLIZATION ON MYOMA
ON FERTILITY AND FUTHER PREGNANCY
Imaculata Sonia V Lameng, 2007 Tutor : Freddy Tumewu Andries, dr., MS Fertility and pregnancy are two important things for woman in her reproductive age to born a child. On her reproductive age, woman also had a risk of myoma. Woman with symptomatic myoma needs therapy to cure the myoma and the symptoms. Uterine artery embolization is one of the alternative therapies for myoma. The aim of this paper is to recognize the influence of the uterine artery embolization therapy on fertility and futher pregnancy.
The uterine artery embolization therapy is the measurement to cure myoma uteri with minimal invasive means of blocking the arteries that supply blood to the fibroids. Complication from the therapy may occur , but the occurrence number is very small. Most of the literatures express that this therapy had no negative influence on fertility and futher pregnancy. The possibility of complication, which will influence fertility and futher pregnancy that happened can be prevented by controlling the therapy procedure including the exact radiation ray.
The conclusion of this paper is that the uterine artery embolization therapy on myoma had no negative influence on fertility and futher pregnancy if it is done with the correct procedure.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3
2.1 Organ Reproduksi Wanita ... 3
2.1.1 Anatomi dan Histologi Uterus ... 4
2.1.1.1 Korpus Uteri ... 5
2.1.1.1.1 Endometrium ... 6
2.1.1.1.2 Miometrium ... 7
2.1.1.2 Serviks Uteri ... 7
2.1.2 Fisiologi Uterus ... 8
2.1.2.1 Sistem Hormon-Hormon Yang Berperan ... 8
2.1.2.1.1 Hormon Estrogen ... 9
2.1.2.1.2 Hormon Progesteron ... 9
2.1.2.2 Siklus Seksual Wanita ... 10
2.1.2.2.1 Fase Proliferasi Endometrium ... 10
vii Universitas Kristen Maranatha
2.1.2.2.3 Fase Sekretorik Endometrium ... 11
2.1.2.2.4 Fase Menstruasi Endometrium ... 11
2.2 Fertilisasi dan Implantasi ... 11
2.2.1 Fertilisasi ... 12
2.2.2 Implantasi ... 13
2.3 Myoma ... 14
2.3.1 Gambaran Morfologis Myoma ... 14
2.3.2 Jenis -Jenis Myoma ... 15
2.3.2.1 Myoma Submukosa ... 16
2.3.2.2 Myoma Intramural ... 17
2.3.2.3 Myoma Subserosa ... 17
2.3.2.4 Myoma Pedunkulasi ... 17
2.3.3 Gejala – Gejala Myoma ... 17
2.3.4 Diagnosa Myoma ... 18
2.3.5 Pengobatan Myoma ... 19
2.3.5.1 Monitoring ... 19
2.3.5.2 Medikasi ... 19
2.3.5.3 Tindakan Pembedahan ... 20
2.3.5.3.1 Histerektomi ... 20
2.3.5.3.2 Miomektomi ... 22
2.3.5.4 Myolisis ... 25
2.3.5.5 Embolisasi Arteri Uterina ... 26
2.3.5.5.1 Prosedur Terapi Embolisasi Arteri Uterina ... 27
2.3.5.5.2 Efek Samping ... 29
2.3.5.5.3 Komplikasi ... 29
2.3.5.5.4 Fertilitas dan kehamilan Selanjutnya Setelah Embolisasi Arteri Uterina ... 31
2.3.5.5.5 Angka Keberhasilan Terapi Embolisasi Arteri Uterina ... 33
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
4.1 Kesimpulan ... 38
4.2 Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Organ Reproduksi Wanita... 3
Gambar 2.2 Pembuluh Darah Arteri Yang Memperdarahi Uterus ... 5
Gambar 2.3 Siklus Ovarium, Fertilisasi dan Perkembangan Zigot ... 13
Gambar 2.4 Gambaran Mikroskopik Myoma ... 15
Gambar 2.5 Jenis – Jenis Myoma ... 16
Gambar 2.6 Histerektomi Abdominal Tanpa Pengangkatan Ovarium dan Serviks ... 21
Gambar 2.7 Histerektomi Laparoskopik ... 22
Gambar 2.8 Histerektomi Melalui Vagina ... 22
Gambar 2.9 Miomektomi Abdominal ... 24
Gambar 2.10 Miomektomi Histeroskopik ... 24
Gambar 2.11 Miomektomi Laparoskopik ... 25
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam sebuah perkawinan, kebahagiaan pasangan suami istri akan terasa
semakin lengkap dengan hadirnya sang buah hati. Fertilitas dan kehamilan
merupakan hal yang sangat penting bagi pasangan suami istri untuk memperoleh
keturunan.
Myoma merupakan tumor jinak yang paling sering terjadi pada sistem
reproduksi wanita, sehingga semua wanita kemungkinan berisiko terkena tumor
ini termasuk wanita usia reproduksi (Itkin and Goldberg, 2002; Kandinov and
Berstein, 2005; North County Radiology, 2006).
Salah satu alternatif terapi untuk pengobatan myoma adalah embolisasi arteri
uterina. Terapi ini digunakan untuk merawat penderita myoma yang tidak sedang
hamil (Cunningham et al, 2005).
Embolisasi arteri uterina merupakan tindakan tanpa pembedahan dengan
invasif minimal untuk pengobatan myoma (Itkin and Goldberg, 2002; North
County Radiology, 2006).
Teknik ini pada dasarnya sama seperti teknik yang digunakan untuk
mengontrol pendarahan yang terjadi setelah persalinan atau fraktur pelvis, atau
pendarahan yang disebabkan oleh tumor ganas (Indman, 2000).
Angka kesuksesan terapi ini sangat memuaskan (84 - 100 %), dengan
rendahnya angka komplikasi (< 1 %) dan waktu pemulihannya lebih singkat
(1 hari) dibandingkan terapi pembedahan konvesional (Itkin and Goldberg, 2002;
Simon, 2005; North County Radiology, 2006).
Tindakan embolisasi ini menyebabkan aliran darah yang menuju myoma pada
2
Universitas Kristen Maranatha Dalam perkembangannya, ternyata dampak terapi embolisasi arteri uterina
terhadap fertilitas selanjutnya masih kontroversial (Goldberg et al, 2002; Kandinov and Berstein, 2005).
Menurut Mid American Interventional Radiological Society (1999), setelah embolisasi arteri uterina pada myoma, kehamilan dapat terjadi dan dapat
dipertahankan sampai waktunya.
Efek terapi embolisasi arteri uterina pada kehamilan berikutnya secara umum
memberikan hasil yang baik (Ravina et al, 2000 pada Cunningham et al, 2005). Namun, menurut Donnez and Jadoul (2002), terapi embolisasi arteri uterina
perlu dicegah pada pasien yang menginginkan kehamilan. Fertilisasi dan
persalinan setelah embolisasi myoma uterus merupakan perkara yang perlu
dipikirkan pada pasien yang menginginkan kehamilan.
1.2Identifikasi Masalah
Bagaimana dampak terapi embolisasi arteri uterina terhadap fertilitas dan
kehamilan selanjutnya
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud : Mendorong untuk ditemukan terapi untuk myoma yang lebih baik dan
aman.
Tujuan : Mempelajari dampak terapi embolisasi arteri uterina terhadap fertilitas
dan kehamilan selanjutnya.
1.4Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademik: Mengetahui prosedur terapi embolisasi arteri uterina
dan dampaknya terhadap fertilitas dan kehamilan
selanjutnya.
Manfaat praktis : Terapi embolisasi arteri uterina dapat menurunkan angka
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Terapi embolisasi arteri uterina pada myoma tidak berdampak negatif terhadap fertilitas dan kehamilan selanjutnya bila dilakukan dengan prosedur yang tepat.
4.2 Saran
39 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
American College of Obstetricians and Gynecologists. 2006. ACOG issue opinion on uterine artery embolization for treatment of fibroids. http://www.acog.org/from_home/publications/press_releases/nr01-30-04-2.cfm?printerFriendly=yes%20. 5 Mei 2006.
Chrisman H.B.,Saker M.B.,Ryu R.K.,Nemcek Jr A.A.,Gerbie M.V.,Milad M.P. et
al. 2000. The impact of uterine fibroid embolization on resumption of
menses and ovarian function.
Journal of Vascular and Interventional Radiology, 11(6): 699-703. http://www.uterinearteryembolization.com/journal.html. 4 April 2006.
Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Gilstrap L., Wenstrom K. D. 2005. Maternal anatomy. In: Roose D., Rainey B., Sping C., Wendel G.D. eds. Obstertri williams. 22nd ed. United States of America: McGraw-Hill. p.961-2.
_______. 2005. Abnormalities of the reproductive tract. In: Roose D., Rainey B., Sping C., Wendel G.D. eds. Obstertri williams. 22nd ed. United States of America: McGraw-Hill. p.16-26.
Debernardo R.L. 2004. Uterine fibroids.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000914.htm. 15 Juli 2006.
Descaugers G., Tinlot F.M., Douvrin F., Clavier E., Lemoine J.P., Marpeau L. 2004. Menses, fertility and pregnancy after arterial embolization for the control of postpartum haemorrhage. Human Reproduction, 2(19): 339-343.
http://humrep.oxfordjournals.org/cgi/content/full/19/2/339. 23 November
2006.
Dietz D.M.,Stahlfeld K.R.,Bansal S.K.,Christopherson W.A. 2004. Buttock necrosis after uterine artery embolization. Obstetrics and Gynecology, 5(104 part 2): 1161-4. http://www.uterinearteryembolization.com/journal.html. 4 April 2006.
Donnez J., Jadoul P. 2002. What are the implications of myomas on fertility?.
Human Reproduction, 6(17): 1424-1430.
40
El-Shalakany A.H.,El-Din M.H.N.,Wafa G.A.,Azzam M.E.,El-Dorry E. 2003.
Massive vault necrosis with bladder fistula after uterine embolisation. British
Journal of Gynecology, (110): 215-6.
http://www.uterinearteryembolization.com/journal.html. 4 April 2006.
Garcia J.E., Nelson L.M. 2006. Infertility.
http://www.emedicine.com/med/topic3535.htm#section~etiology_of_infertilit y. 9 Agustus 2006.
Godfrey C.D.,Zbella E.A. 2001. Uterine necrosis after uterine artery embolization for leiomyoma. Obstetrics and Gynecology, 98(5 part 2): 950-2. http://www.uterinearteryembolization.com/journal.html. 4 April 2006.
Goldberg J., Pereira L., Berghella V. 2002. Pregnancy after Uterine Artery
Embolization. Obstertrics and gynecology, 100: 869-872.
http://www.greenjournal.org/cgi/content/abstract/100/5/869. 23 November 2006
Gray Anatomi. 2006. The uterus. Splancnology.
http://education.yahoo.com/reference/gray/subjects/subject?id=268. 4
November 2006.
Guyton A.C.,Hall J.E. 1997. Fisiologi wanita sebelum kehamilan dan hormon-hormon wanita. Dalam: Irawati setiawan,editor: Buku ajar fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. h.1283-1295.
_______. 1997. Kehamilan dan laktasi. Dalam: Irawati setiawan,editor: Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. h.1305-07.
Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari Saifuddin, Trijatmo Rachimhadhi. 2006. Anatomi dan fisiologi alat-alat reproduksi. Ilmu kebidanan. edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. h.31-40.
_______. 2006. Fisiologi dan penanganan kehamilan. Ilmu kebidanan. edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. h.55-7.
Indman P.D. 2000. Uterine fibroid emboization.
http://www.fibroidworld.com/UAE.htm. 1 Mei 2006.
_______. 2006. Fibroids. http://www.gynalternatives.com/fibroids.htm. 15 Juli2006.
Itkin M., Goldberg R. S. 2002. Uterine fibroid Embolization for the treatment of
symptomatic leiomyoma. Appl Radiol., 31(10): 9-17.
http://www.medscape.com/viewarticle/44054_print. 25 November 2006.
Universitas Kristen Maranatha
41
Kandinov L., Berstein P.S. 2005. Uterine artery embolization for treatment of
fibroids effect on fertility and pregnancy outcomes.
http://www.medscape.com/viewarticle/496253. 4 April 2006.
Kerlan Jr R.K.,Coffey J.O.,Milkman M.S.,LaBerge J.M.,Wilson M.W.,Wolanske K.A.C., et al. 2003. Massive vaginal hemorrhage after uterine fibroid embolization. Journal of Vascular and Interventional Radiology, 14: 1465-67. http://www.uterinearteryembolization.com/journal.html. 4 April 2006.
Kostal M., Tosner J., Natekova J.,Rouskova L. 2004. Pregnancy after uterine artery embolization in uterine myoma. Ceska gynekol., 69(1): 48-50. http://www.medscape.com/medline/abstract/15112387. 23 November 2006.
Kumar V.,Abbas A.K.,Fausto N. 2005. The female genital tract. In: Crum C.P. ed. Pathologic basic of disease. 7th ed. Pennsylvania: Elseviers Saunders. p.1061.
Lai A.C.,Goodwin S.C.,Bonilla S.M.,Lai A.P.,Yegul T.,Vott S. et al. 2000.
Sexual dysfunction after uterine artery embolization.
Journal of Vascular and Interventional Radiology, 11(6). 755-8. http://www.uterinearteryembolization.com/journal.html. 4 April 2006.
Martini F. H. 2004. The reproductive system of female. The reproductive system.6th ed. San Fransisco: Pearson Education. P. 1065.
McLukas B.,Goodwin S.,Adler L.,Rappaport A.,Reed R.,Perella R. 2001. Pregnancy following uterine fibroid embolization. Elseviers Health,1(74):1-7. http://www.journals.elseviershealth.com/periodicals/ijg/article/PIIS002072920 1004052/abstract. 9 Agustus 2006.
Molina P.E., 2004. Female reproductive system. In: Endocrine physiology. United States of America: McGraw-Hill Companies. p.222-4.
Mooney S.B.,Giudice L.C. 2002. Endocrinology of pregnancy.
http://www.endotext.org/female/female13/femaleframe13.htm. 14 Juli 2006.
North County Radiology. 2006. Uterine fibroid embolization. http://
ask4fibroid.com. 25 November 2006.
Parker W. H. 2006. Uterine fibroid embolization. http://www.fibroid secondopinion.com/uf_embolization.htm. 16 Desember 2006.
Pernick N. 2006. Leiomyoma. Uterus (excludes cervix).
42
_______.2006. Microscopic Leiomyoma. Uterus (Excludes Cervix).
http://medlib.med.utah.edu/WebPath/FEMHTML/FEM030.html. 4 November 2006.
Rustam Mochtar. 1998. Anatomi Alat-Alat Kandungan. In: Delfi Luthan. ed.
Sinopsis Obstetri Jilid 1. edisi 2. Jakarta: EGC. h.5-12.
_______. 1998. Fisiologi alat-alat kandungan. In: Delfi Luthan. ed.
Sinopsis obstertri jilid 1. edisi 2. Jakarta: EGC. h.13-16.
_______. 1998. Proses Permulaan Kehamilan. In: Delfi Luthan. ed. Sinopsis obstertri jilid 1. edisi 2. Jakarta: EGC. h.17-23.
Siegel E.L. 1999. New treatment for uterine fibroids avoid surgery. http://www.best3websites.com/e/Treatment_Fibroids.php?gclid=CKqJ352n4Y QCFQpRUAodeRC_jg. 5 Mei 2006.
Simon H. 2005. Uterine fibroid and hysterectomy. Health and Wellness. http://www.enh.org/healthandwellness/encyclopedia/wellconnected/000073.as px. 25 November 2006.
_______. 2005. Uterine artery embolization. Health and Wellness.
http://www.enh.org/healthandwellness/encyclopedia/wellconnected/000073.as px. 25 November 2006.
Simonetti G.,Romanini C.,Pocek M.,Piccione E.,Guazzaroni M.,Zupi E., et al. 2001. Embolization of the uterine artery in the treatment of uterine myoma.
Radiol Med, 101(3):
157-64.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?CMD=Display&DB=pubm ed. 4 April 2006.
Snell R.S. 1998. Rongga Pelvis Bagian II. Anatomi Klinik. Edisi 3. Jakarta: EGC. h.52.
Sultana C.J.,Goldnerg J.,Aizenman L.,Chon J.K. 2002. Vesicouterine fistula after uterine artery embolization: a case report. American Journal of
Obstetrics and Gynecology, 187(6): 1726-7.
http://www.uterinearteryembolization.com/journal.html. 4 April 2006.
Universitas Kristen Maranatha
43
