• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Pada Pria Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Pada Pria Dewasa."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA PRIA DEWASA

Michael Androny J.S, 2008.

Pembimbing : Pinandojo Djojosoewarno, dr., drs., AIF.

Latar Belakang : Tidur yang menjadi suatu aktivitas yang kita lakukan setiap hari merupakan hal yang sangat penting, dimana saat tidur akan terjadi pemulihan dari sistem tubuh kita. Jika seseorang kurang tidur maka tubuhnya akan dipaksa kerja terus menerus sehingga pada akhirnya menyebabkan kewaspadaan seseorang menurun. Dengan menurunnya kewaspadaan ini maka orang lebih cenderung untuk melakukan kesalahan dan lebih lambat dalam bekerja

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh kurang tidur terhadap waktu reaksi sederhana pada pria dewasa.

Metode : Penelitian dilakukan pada 30 orang pria dewasa dengan usia berkisar antara 18 – 39 tahun. Perhitungan waktu reaksi sederhana dilakukan dengan menggunakan kronoskop terhadap cahaya berwarna merah, kuning, hijau dan jingga masing-masing 10 kali. Pengukuran WRS dilakukan pada saat sebelum dan setelah kurang tidur. Analisis data memakai uji “t” tes berpasangan dengan α=0,05

Hasil : WRS saat sebelum kurang tidur untuk cahaya merah sebesar 640,67 mdetik, kuning 664,20 mdetik, hijau 792,77 mdetik, dan jingga 659,37 mdetik lebih singkat daripada WRS saat setelah kurang tidur untuk cahaya merah sebesar 855,07 mdetik, kuning 903,80 mdetik, hijau 1115,47 mdetik, dan jingga 919,97 mdetik.

Kesimpulan : Kurang tidur menyebabkan pemanjangan waktu reaksi sederhana pada pria dewasa

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF SLEEP DEPRIVATION ON ADULT MALE SIMPLE REACTION TIME

Michael Androny J.S, 2008.

Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., drs., AIF.

Background : Sleep which become an activity that we do everyday is very important, When we sleep our body systems are restored. If a person doesn’t have enough sleep then the body will be forced to work continuously and eventually their awareness will be impaired. With the impairment of awareness people tend to make mistakes and become slower at their work.

Objectives : The purpose of this study is to understand the effect of sleeping deprivation on adult male simple reaction time.

Methods : This research involved 30 adult male with age between 18 – 39 years old. Measurements of the simple reaction time were done using chronoscope toward red light, yellow light, green light, and orange light. Measurements were taken ten times for each lights. The measurement of the simple reaction time was measured before and after sleep deprivation. Statistical analysis : used paired “t” test with =0,05.

Results : The simple reaction time before sleep deprivation for the red light was 640,67 msecond, the yellow light was 664,20 msecond, the green light was 792,77 msecond, and the orange light was 659,37 msecond. While the simple reaction time after sleep deprivation for the red light was 855,07 msecond, the yellow light was 903,80 msecond, the green light was 1115,47 msecond, and the orange light was 919,97 msecond. Thus, the simple reaction time before sleep deprivation was shorter than the simple reaction time after sleep deprivation

Conclusion : Sleep deprivation caused longer simple reaction time on adult male.

(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ...ii

SURAT PERNYATAAN ...iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR SKEMA ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 1

1.3. Maksud dan Tujuan ... 1

1.4. Kegunaan Penelitian ... 2

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 2

1.5.2. Hipotesis Penelitian ... 2

1.6. Metodologi Penelitian ... 3

1.7. Lokasi dan Waktu ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tidur ... 4

2.1.1. Teori Dasar Tidur ... 4

2.1.2. Tidur Gelombang Lambat... 5

2.1.3. Tidur REM ... 5

2.1.4. Efek Fisiologik Tidur ... 6

2.1.5. Kurang Tidur... 7

2.2. Reaksi ... 7

2.2.1. Pengertian Waktu Reaksi ... 7

2.2.2. Perkembangan Percobaan waktu Reaksi ... 8

2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Reaksi ... 9

2.2.4. Pengaruh Makan Terhadap Waktu Reaksi ... 19

2.2.5. Bentuk-Bentuk Waktu Reaksi ... 19

2.2.6. Proses Pengenalan Stimulus Menjadi Respon Dalam Susunan Saraf Manusia ... 20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian ... 25

(4)

ix

3.3.1. variabel Penelitian ... 25

3.3.2. Prosedur Penelitian... 26

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1. Hasil dan Pembahasan ... 28

4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35

4.3. Pembahasan ... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 37

5.2. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN... 39

(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. WRS Sebelum dan Setelah Kurang Tidur Untuk Cahaya Merah

... 28 Tabel 4.2. WRS Sebelum dan Setelah Kurang Tidur Untuk Cahaya Kuning

... 30 Tabel 4.3. WRS Sebelum dan Setelah Kurang Tidur Untuk Cahaya Hijau

... 32 Tabel 4.4. WRS Sebelum dan Setelah Kurang Tidur Untuk Cahaya Jingga

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

(7)

xii

DAFTAR SKEMA

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

39

SURAT PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

:

Umur

:

Pekerjaan

:

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang

dilakukan oleh Michael Androny (0410168). Surat persetujuan ini dibuat tanpa adanya

paksaan atau tekanan dari pihak manapun

Bandung,

(

)

SURAT PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

:

Umur

:

Pekerjaan

:

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang

dilakukan oleh Michael Androny (0410168). Surat persetujuan ini dibuat tanpa adanya

paksaan atau tekanan dari pihak manapun

Bandung,

(10)

40

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP WAKTU REAKSI

PADA PRIA DEWASA

Lembar Kerja

Nama

:

Umur

:

Jenis Kelamin :

Tinggi badan :

Berat badan

:

Waktu reaksi sederhana sebelum kurang tidur (mdetik) :

Rangsang

cahaya

Merah

Kuning

Hijau

Jingga

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

(11)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data pribadi

Nama Lengkap : Michael Androny Januar Salim

Tempat tanggal lahir : Padang, 19 Januari 1987

Alamat : Jl. Kampung Nias II no.21, Padang

Riwayat pendidikan

1998 lulus, SD Santa Theresia, Padang

2001 lulus, SMP Maria, Padang

2004 lulus, SMA Xaverius, Padang

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perlu diketahui bahwa tidur yang menjadi suatu aktivitas yang kita

lakukan setiap hari merupakan suatu hal yang sangat penting. Sayangnya masih banyak orang yang sering mengabaikan hal ini demi mengejar kerja, tugas atau alasan-alasan lain yang pada akhirnya hanya menyebabkan terjadinya penurunan etos kerja. Ketika kita tidur cukup, kita akan bangun segar dan siap menghadapi aktivitas sehari-hari. Sewaktu seseorang tidur, kualitas dan kuantitas dari tidur sangatlah penting. Remaja membutuhkan

paling sedikit tidur selama 8 jam atau 9 jam tanpa terganggu untuk memulihkan tubuh dan pikirannya buat hari selanjutnya. Jika tidur kita kurang, maka tubuh tidak punya waktu yang cukup untuk menyelesaikan seluruh fase yang dibutuhkan untuk perbaikan otot, konsolidasi ingatan dan pelepasan hormon pengatur pertumbuhan dan nafsu makan. Dan kita akan

bangun dengan persiapan yang kurang untuk berkonsentrasi, mengambil keputusan, atau terlibat penuh dalam aktivitas sosial (http://www.sleepfoundation.org,2007)

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah kurang tidur menyebabkan pemanjangan waktu reaksi sederhana.

1.3. Maksud dan Tujuan

Untuk mengetahui apakah kurang tidur menyebabkan pemanjangan

(13)

2

1.4. Kegunaan Penelitian

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa kurangnya tidur dapat menyebabkan penurunan daya kerja yang dapat menyebabkan kerugian

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1. Kerangkan Pemikiran : Sistem Aktivasi Retikularis (SAR) yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat sangat penting untuk menjaga suatu keadaan sadar dari seseorang yang posisinya terdapat diantara myencephalon (medulla oblongata) dan mesencephalon (midbrain). Formatio Retikularis memiliki peran yang penting dalam tidur dan

kesadaran begitu juga dengan modulasi dari rasa sakit. Selain mengontrol aktivitas fisik seperti tidur, Formatio Retikularis juga memiliki peran utama dalam kewaspadaan, kelelahan, dan motivasi untuk melakukan berbagai aktivitas. Keadaan tidur menyebabkan timbulnya dua macam efek fisiologik utama: pertama, efek pada sistem sarafnya sendiri dan,

kedua, efek pada struktur tubuh lainnya. Efek yang pertama tampak jauh lebih penting. Berkurangnya keadaan tidur tentu saja akan mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat sebab nilai utama dari kedaan tidur adalah untuk memulihkan keseimbangan alami di antara pusat-pusat neuron. Bila seseorang kurang tidur maka sistem saraf akan dipaksa bekerja sampai

pada akhirnya terjadi suatu keadaan lelah yang menyebabkan penurunan dari aktivitas seseorang. Pada formatio retikularis terdapat pusat eksitasi dan inhibisi. Bila pusat eksitasi terangsang, maka kewaspadaan akan meningkat, bila pusat inhibisi yang terangsang, maka kewaspadaan akan menurun dan kantuk (Guyton & Hall, 1997).

(14)

3

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif dengan menggunakan Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL) dengan rancangan pre-test dan post-test. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan ( =0,05)

1.7. Lokasi dan Waktu Lokasi Penelitian :

- Ruang C 203 Universtitas Kristen Maranatha - Kos-Kos Sekitar Universitas Kristen Maranatha - Bar Sixth Senses

(15)

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kurang tidur menyebabkan pemanjangan waktu reaksi pada percobaan waktu reaksi sederhana

5.2. Saran

Masyarakat diharapkan agar menjaga pola tidur yang baik dengan tidak terlalu banyak atau terlalu kurang tidur sehingga dapat :

1. Menjaga tubuh agar tetap segar.

2. Meningkatkan daya kerja.

(16)

38

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2008.www.Sleepfoundation.org/site/What_Happens_When_you_Sleep.

Htm, 5 Juni 2008

Duus, P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi, Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala.

Terjemahan Devi H. Ronardy. Jakarta: EGC. Hal 1

Ganong W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC.

Hal 99-100, 115, 154-158

Guyton A.C., Hall J.E. 1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:

EGC. Hal. 705, 727, 813, 945, 946, 948,996

Houssay. 1955. Human Physiology. Mc Graw Hill Company.Inc 2nd Ed. Hal 873

Kosinski, Robert J. 2006. A Literature Review of Reaction Time.

http://biae.clemson.edu/bpc/bp/lab/110/Reaction.htm, 5 Juni 2008

Woodsworth, R.S and H.Scholsberg. 1961. Experimental Psychology. Revised

Referensi

Dokumen terkait

Jaminan Pendidikan Daerah yang selanjutnya disingkat JPD adalah bantuan biaya pendidikan bagi keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial pemegang kartu menuju sejahtera

Sistem investigasi kematian yang wajib telah banyak diterapkan pada Negara berkembang (seperti Australia, Japan, USA, dan Eropa). Sistem memeriksa mayat sudah diberlakukan, sedangkan

Pengaruh pelatihan berpikir positif pada efikasi diri akademik mahasiswa studi eksperimen pada mahasiswa fakultas psikologi UNDIP Semarang.. Hubugan tingkat kecemasan

Tujuan dan manfaat akreditasi program studi adalah sebagai berikut: (1) Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan

Antara faktor yang berikut, yang manakah akan mempengaruhi kadar tindak balas antara kalsium karbonat dengan asid hidroklorik.. I The temperature of the acid

Bab ini merupakan salah satu kompetensi inti yang harus Anda pahami, karena dengan semakin pesatnya perkembangan zaman menjadikan dunia bisnis sebagai permasalahan dalam negeri

Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini, Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan

;< Calon Kepala Desa Suradita .ang memperoleh suara sah terban.ak ditetapkan sebagai Calon Calon Kepala Desa Suradita .ang memperoleh suara sah terban.ak ditetapkan sebagai