TAHUN 2000 DAN 2004
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1
Fakultas Geografi
Oleh :
Eko Rahmanto
Nirm : 01.6.106.09010.5.0110
Kepada :
FAKULTAS GEOGRAFI
1
Dalam upaya mendukung keberhasilan pembangunan khususnya
dalam bidang ketenagakerjaan diperlukan informasi yang komprehensif serta
nyata tentang kondisi dan perkembangan sumber daya manusia dan
kesempatan kerja. Informasi tersebut merupakan salah satu aspek yang
semakin penting mengingat identifikasi tenaga kerja dan kesempatan kerja
tidak boleh diabaikan begitu saja.
Hingga akhir tahun sembilan puluhan, informasi ketenagakerjaan di
Indonesia pada umumnya dan Jawa Timur pada khususnya dirasakan sangat
terbatas mungkin sampai saat ini. Apalagi informasi yang di perlukan untuk
dasar penyusunan perencanaan tenaga daerah pada level ke bawah seperti
kabupaten dan kecamatan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya
informasi yang disediakan selama ini hanya pada tingkat nasional.
Pembangunan di Indonesia yang telah berjalan lebih dari 5,5
dasawarsa, telah meningkatkan berbagai aspek kehidupan penduduk. Aspek
sosial misalnya, dapat ditunjukkan adanya peningkatan pendidikan masyarakat
pada umumnya, kependudukan, angka harapan hidup meningkat seiring
dengan menurunnya angka kematian bayi dan fertilitas yang cenderung
menurun terus. Sebagai akibat keberhasilannya program Keluarga Berencana
dan masih banyak lagi. Namun sejak tahun 1997, Indonesia dan juga kawasan
Asia dilanda bencana krisis moneter yang mengakibatkan terjadinya krisis
ekonomi.
Pengalaman pada awal-awal terjadinya krisis ekonomi karena kondisi
yang tidak memungkinkan banyak pekerja dan pengusaha yang kehilangan
pekerjaan. Hal ini disebabkan karena usahanya yang semakin menciut atau
bahkan gulung tikar. Kemudian banyak pekerja yang mengalami pemutusan
Selama ini informasi tentang data ketenagakerjaan hanya tersedia
untuk tingkat nasional dan propinsi, sedangkan pada tingkat wilayah yang
lebih bawah lagi, yakni tingkat kabupaten dan kecamatan selama ini belum
tersedia. Berkaitan dengan hal itu kiranya dalam upaya penyusunan
perencanaan tenaga kerja daerah menghadapi masalah sulitnya memperoleh
data angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran yang diperlukan
pada tingkat kabupaten, dan bila memungkinkan sampai pada tingkat
kecamatan dan desa.
Tabel 1.1 Situasi Ketenagakerjaan di Propinsi Jawa Timur
tahun 2000 dan 2004
2000 2004 Pertumbuhan /
(%)tahun
Penduduk Usia Kerja 28 718 546 30 346 345 1,4%
Angkatan Kerja 16 596 631 18 816 040 3,1% Kesempatan Kerja 16 094 614 16 706 538 0,93%
Pengangguran 502 017 2 109 502 36,2%
Persentase Angkatan Kerja
terhadap Penduduk Usia Kerja 57,7 62,0 4,3 Persentase Kesempatan Kerja
terhadap Angkatan Kerja 96,9 88 ,7 -8,2 Persentase Pengangguran
terhadap Angkatan Kerja (APT) 3,0 11,2 8,2
Sumber: BPS 2000 dan 2004
Penduduk Jawa Timur berdasarkan Survey Sosial dan Ekonomi
Nasional tahun 2000 sebesar 34.507.946 jiwa, bertambah 1.888.399 jiwa pada
tahun 2004 menjadi sebesar 36.396.345 jiwa atau dengan laju pertumbuhan
penduduk tahun 2000 dan 2004 sebesar 1,2 persen per tahun. Penduduk usia
kerja di Jawa Timur tahun 2000 sebesar 28. 718. 546 jiwa, bertambah
1.627.800 jiwa pada tahun 2004 menjadi sebesar 30.346.345 jiwa atau dengan
laju pertumbuhan 1,4 persen pertahun. Angkatan kerja tahun 2000 sebesar
16.596.631 jiwa, bertambah 2.219.409 jiwa pada tahun 2004 menjadi sebesar
Kesempatan kerja tahun 2000 sebesar 16.094.614 jiwa, bertambah 611.924
jiwa pada tahun 2004 menjadi 16.706.538 jiwa atau dengan laju pertumbuhan
sebesar 0,93 persen pertahun.
Pengangguran tahun 2000 sebesar 502. 017 jiwa, bertambah 1. 607.
485 jiwa pada tahun 2004 menjadi 2.109. 502 jiwa atau dengan laju
pertumbuhan sebesar 36,2 persen pertahun.
Perubahan penduduk terutama jumlah, struktur, maupun pertumbuhan
dapat mempengaruhi keadaan angkatan kerja, kesempatan kerja dan
pemanfaatan tenaga kerja. Hal ini disebabkan adanya hubungan positif antara
jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk, dalam hal ini penduduk usia
kerja adalah saling berkaitan antara keduanya. Pertanyaan yang muncul adalah
apakah penurunan angka pertumbuhan penduduk mengakibatkan kenaikan
angkatan kerja dan kesempatan kerja?
Dengan melihat permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul:
“ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 DAN 2004” 2. Perumusan Masalah
Berkaitan dengan hal-hal diatas maka dapat dibuat perumusan
masalah:
1. Bagaimanakah kesempatan kerja menurut lapangan usaha utama, status
pekerjaan, dan jenis pekerjaan utama setiap kabupaten di propinsi Jawa
Timur tahun 2000 dan 2004.
2. Bagaimanakah pemanfaatan tenaga kerja di setiap kabupaten di propinsi
3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kesempatan kerja menurut lapangan usaha utama, status
pekerjaan utama, jenis pekerjaan utama setiap kabupaten di propinsi Jawa
Timur tahun 2000 dan 2004.
2. Mengetahui pemanfaatan tenaga kerja di setiap kabupaten di propinsi Jawa
Timur tahun 2000 dan 2004.
4. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir tingkat sarjana Fakultas
Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi situasi
ketenagakerjaan di Jawa Timur dan merupakan masukan bagi instansi
yang terkait dalam peyusunan kebijakan ketenagakerjaan.
5. Telaah Pustaka
Ukuran angkatan kerja kerja yang sering digunakan adalah tingkat
partisipasi angkatan kerja dan tingkat pengangguran.
Sedangkan tenaga kerja menurut Badan Pusat Statistik 2000 dibagi
menjadi dua kelompok yaitu penduduk angkatan kerja dan penduduk bukan
angkatan kerja.
1. Angkatan kerja adalah mereka yang selama seminggu yang lalu
mempunyai pekerjaan , baik yang bekerja maupun yang sementara tidak
bekerja karena suatu sebab seperti yang sedang menunggu panenan, dan
pegawai cuti. Di samping itu mereka tidak mempunyai pekerjaan tetapi
sedang mencari pekerjaan juga termasuk dalam kelompok angkatan kerja.
2. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang selama seminggu yang lalu
hanya bersekolah, mengurus rumah tangga, dan sebagainya, dan tidak
melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukan dalam kategori bekerja,
sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.
Pemetaan sosial ekonomi didorong oleh pertimbangan mengenai
kesejahteraan populasi atau kesejahteraan bangsa yang mewakilinya. Dengan
fenomena sosial ekonomi ada hal-hal lain yang perlu diperhitungkan dengan
pertanyaan-pertanyaan, sample atau kuesioner yang menghasilkan data
statistik. Data statistik ini sering dikumpulkan dengan tujuan pembuatan peta.
Peta-peta tersebut memberikan informasi tentang kesejahteraan penduduk.
Telaah penelitian sebelumnya:
1. Judul : Pemanfaatan Angkatan Kerja di Propinsi Jawa Tengah
(Pengangguran dan Setengah Pengangguran)
Penulis : Ismiyati
Metode : Analisa data sekunder
Tujuan : Untuk mengetahui karakteristik angkatan kerja di Propinsi
Jawa Tengah tahun 1990 dan 2000. Pemanfaatan angkatan
kerja di Propinsi Jawa Tengah menurut tingkat pendidikan,
dan jam kerja.
Hasil : Telah terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja tahun 1990
13 865 150 jiwa dan tahun 2000 meningkat 15 129 122 jiwa;
jam kerja pada sektor A: 45 %, M: 35%, S: 20%; pendidikan
tertinggi pada SLTA tahun 1990-2000 meningkat 6,1 persen
dan perguruan tinggi tahun 1990-2000 meningkat 10,8
persen; jenis pekerjaan terdapat pada pekerja terampil,
pekerja kasar dan setengah.
2. Judul : Karaktristik Angkatan Kerja di Jawa Tengah berdasarkan
Sensus Penduduk tahun 1990 – 2000.
Penulis : Fitri Rochmawati
Metode : Analisa data sekunder.
Tujuan : Untuk mengetahui karakteristik angkatan kerja yang meliputi
status pekerjaan, lapangan kerja utama, jenis pekerjaan dan
jam kerja di Jawa Tengah tahun 1990-2000.
Hasil : Terjadi perbedaan distribusi dan karakteristik dari status
pekerjaan , lapangan pekerjaan utama, jenis pekerjaan, jam
kerja
Tingkat pengangguran terbuka di perkotaaan lebih tinggi dari
penganggur di kota sebesar 4,0 persen meningkat 1,4 persen
menjadi 5,4 tahun 2000. Di pedesaan tahun 1990 sebesar 2,9
persen meningkat 1,6 persen menjadi 4,5 persendi tahun
2000.
Tabel 1.2 Perbandingan Penelitian Penulis dengan Penelitian Sebelumnya
No. Nama penulis Judul Tujuan Metode
penelitian Hasil penelitian pendidikan dan jenis pekerjaan
Analisa data sekunder
1. Telah terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja tahun 1990 sebesar 13 865 15 tahun 2000 meningkat 15 129 122 jiwa.
2. Jam kerja terdapat pada sektor A: 45 persen, M : 35 persen, S: 20 persen.
3. Pendidikan porsi tertinggi pada SLTA 1990-2000 meningkat 6,1% dan perguruan tinggi 1990-2000 meningkat 10,8%.
4. Jenis pekerjaan terdapat pada pekerja terampil pekerja kasar dan setengah terampil. yang meliputi status pekerjaan, lapangan
1.Terjadi perbedaan distribusi dan karakteristik dari status pekerjaan, lapangan kerja utama, jenis pekerjaan, dan jam kerja.
2.Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan lebih tinggi dari pedesaan dan menurut pendidikan SLTA
1Terdapat perbedaan / variasi jumlah kesempatan kerja menurut lapangan usaha utama, status pekerjaan utama dan jenis usaha utama setiap kabupaten di Propinsi Jawa Timur tahun 2000 dan 2004
6. Kerangka pemikiran
Selama ini informasi tentang data ketenagakerjaan hanya tersedia di
tingkat nasional sedangkan pada tingkat wilayah yang lebih bawah lagi, yakni
tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa selama ini belum tersedia,
demikian pula untuk daerah Jawa Timur. Padahal informasi data pada tingkat
kabupaten, kecamatan dan desa tersebut sangat diperlukan, terutama untuk
penyusunan perencanaan tenaga kerja daerah. Dengan menyajikan data
ketenagakerjaan daerah Jawa Timur diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan informasi usaha menentukan kebijakan ketenagakerjaan di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
Penduduk usia kerja menurut jenis kegiatan mereka dibagi bekerja
(angkatan kerja), dan tidak bekerja (melakukan kegiatan sekolah, ibu rumah
tangga, jompo, dan lain-lain). Penduduk angkatan kerja dibagi menjadi
bekerja dan mencari pekerjaan. Kesempatan kerja biasanya di pandang
sebagai jumlah angkatan kerja yang bekerja yang dapat di ketahui berdasarkan
variabel-variabel tenaga kerja antara lain variabel lapangan usaha utama,
status pekerjaan utama, jenis pekerjaan utama. Sedangkan mencari pekerjaan
atau pengangguran menggunakan variabel jumlah jam kerja.
Data-data yang di gunakan adalah data penduduk 10 tahun keatas
menurut kabupaten dan jenis kegiatan selama seminggu yang lalu, status
pekerjaan, lapangan usaha utama, jenis pekerjaan utama, jumlah jam kerja
merupakan dasar untuk melakukan perhitungan.
Variabel-variabel tersebut perlu pengolahan data yaitu dengan metode
analisa data sekunder. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data tersebut
dianalisa dan memasukkan data-data yang telah diolah kedalam bentuk peta.
Peta di sini sebagai alat bantu untuk memudahkan membaca dan penyajian
Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian
Diagram alir
Sumber: Eko Rahmanto
Bukan angkatan kerja
Pengumpulan data:
1. SUSENAS tahun 2000 dan 2004
2.Jawa Timur Dalam Angka tahun 2000 dan 2003
Pengolahan data dan analisa data
Mencari pekerjaan/pengangguran Penduduk usia kerja
Hasil:
1. Mengetahui kesempatan kerja yang meliputi lapangan usaha utama, status pekerjaan utama dan jenis pekerjaan utama setiap kabupaten di Propinsi Jawa Timur tahun 2000 dan 2004.
2. Mengetahui pemanfaatan tenaga kerja di setiap kabupaten di Propinsi Jawa Timur tahun 2000 dan 2004.
Angkatan kerja
Peta hasil:
Peta kesempatan kerja menurut lapangan usaha utama tahun 2000 dan 2004, Peta kesempatan menurut kerja status pekerjaan utama tahun 2000 dan 2004, Peta kesempatan kerja menurut jenis pekerjaan utama tahun 2000 dan 2004, Peta pemanfaatan tenaga kerja tahun 2000 dan 2004.
Bekerja berdasarkan:
7. Hipotesis
Hipotesa merupakan suatu kesimpulan sementara dua variabel atau
lebih. Dalam penelitian ini di ajukan hipotesa sebagai berikut:
1. Terdapat variasi kesempatan kerja pada lapangan usaha utama, status
pekerjaan utama, jenis pekerjaan utama pada tahun 2000 dan 2004 di
kabupaten di Propinsi Jawa Timur.
2. Terdapat variasi pemanfaatan tenaga kerja pada tahun 2000 dan 2004 di
kabupaten di Propinsi Jawa Timur.
8. Metode dan Tahap-tahap Penelitian
Daerah penelitian mencakup seluruh kabupaten/kotamadya yang ada di
Propinsi Jawa Timur, yang berjumlah dua puluh sembilan kabupaten dan
delapan kotamadya, bertambah satu kotamadya tahun 2004.
Sumber data yang di gunakan adalah SUSENAS tahun 2000 dan 2004,
di dalamnya terdapat data ketenagakerjaan, yang memiliki cakupan
operasional yang sama/dapat dibandingkan. Data tahun tersebut di pilih karena
data ini merupakan data seri yang terbaru dan memiliki jarak 4 tahun serta
data keluar setiap tahun tanpa harus menunggu lima tahunan / sepuluh tahun.
Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisa data sekunder (untuk data TPAK, pemanfaatan kerja, kesempatan
kerja). Data diperoleh dari instansi-instansi atau lembaga yang terkait dengan
penelitian dengan cara mencatat dan memfotokopi.
Hasil analisis data tingkat partisipasi angkatan kerja, kesempatan kerja,
pengangguran terbuka, pertumbuhan penduduk kemudian dipetakan. Peta
bukan sebagai hasil utama penelitian ini tetapi sebagai alat bantu untuk
Agar penelitian ini berjalan dengan lancar dan berhasil dengan baik
maka diperlukan tahap-tahap penelitian:
8.1 Tahap-tahap Penelitian
Tahap ini merupakan kegiatan persiapan sebelum melakukan
penelitian dilapangan, yang meliputi:
1. Studi pustaka yaitu kegiatan mempelajari litelatur yang memuat
hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
2. Orientasi data yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara mendatangi
instansi-instansi atau lembaga yang memiliki data yang diperlukan
dalam penelitian ini.
8.2 Tahap pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data dan informasi
yang berhubungan dengan penelitian yang perlu diperhatikan dalam
mendapatkan data yang baik yaitu:
1. Sumber data
2. Macam data
3. Cara memperoleh data
4. Analisa data
Salah satu masalah yang penting dalam pengumpulan data
adalah penentuan sumber data, tidak semua data dapat dijadikan bahan
penelitian meskipun macam datanya sesuai dengan tujuan penelitian.
Perlu diteliti lebih dahulu apakah data tersebut mempunyai kriteria baku,
apakah petugas pengumpul data benar-benar orang yang terdidik dalam
bidangnya. Untuk menghindari kesulitan diatas lebih baik jika data yang
diambil dari instansi atau badan resmi yang mempunyai wewenang di
bidangnya.
Dalam penelitian ini data yang di ambil dari instansi tersebut
antara lain:
1. Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur.
2. Kantor Badan Pengawas Daerah Kabupaten Pacitan.
Macam data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1. Data pokok meliputi data jumlah penduduk setiap kabupaten,
komposisi penduduk berumur 10 tahun keatas menurut kabupaten
dan jenis kegiatan selama seminggu yang lalu, komposisi penduduk
berumur 10 tahun keatas menurut kabupaten dan lapangan usaha
utama, data penduduk 10 tahun keatas menurut status pekerjaan, data
penduduk 10 tahun ke atas menurut kabupaten dan jumlah jam kerja.
2. Data bantu meliputi peta administrasi Propinsi Jawa Timur skala
1:2000.000
Dalam penelitian ini besifat pengumpulan data sekunder, data
yang dikehendaki diperoleh dengan cara mencatat dan memfotokopi dari
publikasi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa
Timur yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
Dalam penyusunan tabel, karena datanya berwujud angka/
jumlah (kuantitas), maka penyusunan tabel harus memiliki tiga unsur
yaitu:
1. Penyebaran (lokasi)
2. Macam
3. Jumlah (kuantitas)
Yang dimaksud penyebaran adalah letak (lokasi), macam data
yang dikumpulkan, kemudian jumlah data yang dimaksud ialah
banyaknya dalam satuan. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik
masih berupa data mentah (raw data) sehingga perlu diolah terlebih
dahulu antara lain untuk menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja, kesempatan kerja dan pemanfaatan tenaga kerja.
8.3 Analisa Data
Tahap ini merupakan kegiatan pengolahan data yang diperoleh
masih berupa data mentah, sehingga perlu dipilih, dianalisa kemudian
klasifikasikan agar sesuai dengan tujuan penelitian. Analisa data adalah
pengolahan atau penyusunan data mentah menjadi suatu data yang telah
Sedangkan klasifikasi data adalah pengelompokan yang telah dianalisa
menjadi suatu data yang tersusun dalam bentuk tabel dan peta yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian.
9. Batasan operasional
1. Kesempatan kerja adalah biasanya di pandang sebagai jumlah
angkatan kerja yang bekerja ( Ida Bagus Mantra, 2000 ).
2. Tenaga kerja (man power) adalah jumlah seluruh penduduk dalam
suatu negara yang dapat memproduksi barang-barang dan jasa-jasa jika
ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau
berpartisipasi dalam aktivitas tersebut ( Ida Bagus Mantra, 2000 )
Di Indonesia berdasarkan Survey Sosial dan Ekonomi Nasional 2000
mengatakan bahwa tenaga kerja adalah seluruh yang berumur 10 tahun
keatas penduduk usia kerja ( Susenas, 2000 )
3. Angkatan kerja adalah mereka (penduduk berumur 10 tahun keatas)
yang selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan,baik yang
bekerja maupun yang sementara tidak bekerja karena suatu sebab
seperti yang sedang menunggu panenan,dan pegawai cuti ( Susenas,
2000 ).
4. Bukan angkatan kerja adalah mereka (penduduk berumur 10 tahun
keatas) yang selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus
rumah tangga, dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan
yang dapat dimasukkan dalam kategori bekerja, sementara tidak
bekerja, atau mencari pekerjaan . (Susenas, 2000).
5. Bekerja adalah mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan
melakukan pekerjaan atau bekerja dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling
sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu dan tidak boleh terputus.
Selain itu mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak
melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari satu jam dalam
seminggu tetapi mereka adalah pekerja tetap, pegawai pemerintah, atau
Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak bekerja
karena menunggu hujan untuk menggarap sawahnya. Orang-orang
yang bekerja di bidang keahlian seperti dokter,tukang cukur, dalang
dan sebagainya ( Susenas, 2000 ).
6. Mencari pekerjaan
1. Mereka yang bekerja, tetapi karena suatu hal masih mencari
pekerjaan.
2. Mereka yang dibebas tugaskan dan akan dipanggil kembali tetapi
sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.
3. Mereka yang pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat
pekerjaan ( Susenas, 2000 ).
7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah perbandingan antara jumlah
angkatan kerja dengan penduduk usia kerja dalam kelompok umur
yang sama.
Jumlah angkatan kerja
Rumus TPAK: ______________________ X 100 %
Jumlah penduduk usia kerja (Payaman J. Simanjutak, 1985).
8. Pengangguran adalah angkatan kerja yang bekerja dan selama patokan
seminggu melakukan kegiatan mencari pekerjaan.
Angkatan kerja yang mencari kerja Rumus tingkat pengangguran: __________________________ x 100 % Jumlah angkatan kerja
( Susenas , 2000 ).
9. Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang bekerja dan selama
patokan seminggu melakukan kegiatan mencari pekerjaan.
Angkatan kerja yang mencari kerja Rumus pengangguran terbuka: ______________________ x 100%
10. Lapangan usaha atau pekerjaan adalah bidang kegiatan dari usaha atau
perusahaan atau industri dimana seseorang bekerja atau pernah
bekerja, dibagi menjadi:
1. Pertanian, perburuan, kehutanan, perikanan.
2. Pertambangan dan galian.
3. Listrik, gas dan air.
4. Bangunan
5. Perdagangan, Rumah makan dan hotel.
6. Angkutan
7. Keuangan.
8. Jasa.
Lapangan usaha utama dikelompokkan menurut sektor-sektor
sebagai berikut:
1. Sektor A (Agriculture) meliputi pertanian, kehutanan, perikanan.
2. Sektor M (Manufaktur) meliputi pertambangan, industri,
bangunan, listrik, gas dan air.
3. Sektor S (Service) meliputi perdagangan dan jasa.
(Abdul Haris dan Nyoman Andika, 2002)
11. Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh
seseorang atau ditugaskan kepada seseorang. Jenis-jenis pekerjaan
tersebut antara lain:
1. Tenaga profesional.
2. Tenaga tata usaha.
3. Penjualan.
4. Jasa.
5. Pertanian.
6. Produksi.
7. Lainnya.
( Susenas, 2000)
Jenis pekerjaan ini dikelompokkan menjadi tiga:
1. Pekerja terampil meliputi tenaga profesional, tenaga kepemimpinan
dan tata usaha diasumsikan produktivitas paling tinggi.
2. Pekerja setengah terampil meliputi tenaga penjualan dan jasa.
Mempunyai produktivitas kerja cukup atau lebih rendah
dibandingkan kelompokpekerja terampil.
3. Pekerja tidak terampil meliputi tenaga pertanian, pekerja kasar.
Produksi. Produtivitasnya paling rendah dibandingkan kedua
kelompok sebelumnya.
(Abdul Haris dan Nyoman Andika, 2002)
12. Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang pekerja dalam
melakukan pekerjaan dan di bagi menjadi 5 :
1. Berusaha/bekerja sendiri.
2. Berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap.
3. Berusaha dibantu dengan suruh tetap.
4. Buruh/karyawan/pekerja dibayar
5. Pekerja tidak dibayar
Status pekerjaan ini dibedakan menjadi dua yakni sektor formal yang
identik dengan produktivitas tinggi, yang terdiri dari kategori buruh tetap
dan kategori karyawan/buruh, serta sektor informal yang terdiri dari
kategori status berusaha sendiri, dibantu orang lain, dan sebagai pekerja
keluarga. (,Abdul Haris dan Nyoman Andika 2002 ).
13. Pemanfaatan kerja umumnya diukur dengan menggunakan jumlah jam
kerja per minggu. Dengan batasan bahwa mereka yang bekerja selama
seminggu:
1. < 25 jam per minggu : setengah pengangguran kritis.
2. 25-34 jam per minggu : setengah pengangguran.
3. 35-44 jam per minggu : jam kerja normal.
4. > 45 jam per minggu : jam kerja berlebih.