• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIK JUAL BELI PULSA LISTRIK PRABAYAR MENURUT KETENTUAN MAZHAB SYAFI I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PRAKTIK JUAL BELI PULSA LISTRIK PRABAYAR MENURUT KETENTUAN MAZHAB SYAFI I"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

120

PRAKTIK JUAL BELI PULSA LISTRIK PRABAYAR MENURUT KETENTUAN MAZHAB SYAFI’I

Dahlan

Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Dayah Amal Peureulak Email: dahlanmoerah@gmail.com

Abstrak

Jual beli merupakan bagian dari ta’awun (saling menolong). Bagi pembeli menolong penjual yang membutuhkan uang (keuntungan), sedangkan bagi penjual juga berarti menolong pembeli yang sedang membutuhkan barang.

Karenanya, jual beli merupakan perbuatan yang mulia dan pelakunya mendapat keridhaan Allah Swt. Perjanjian jual beli listrik prabayar tetap sah dan tidak melanggar syara’ sepanjang antara pihak penjual dan pembeli sama-sama memiliki itikad baik untuk tidak berbuat curang (bebasdari upaya penipuan atau tadlis ataupun tipu muslihat atau taghir). Penjual maupun pembeli adalah orang aqil baligh, dewasa/bukan mumayyid dan cakap hukum. Jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda (barang) yang mempunyai nilai, atas dasar kerelaan (kesepakatan) antara dua belah pihak sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang dibenarkan oleh syara.

Kata Kunci: Jual Beli Pulsa Listrik Prabayar, Mazhab Syafi’i Abstract

Buying and selling is part of ta'awun. For buyers, helping sellers who need money (profit), while for sellers also means helping buyers who are in need of goods. Therefore, buying and selling is a noble deed and the perpetrator gets the pleasure of Allah Swt. The prepaid electricity sale and purchase agreement remains valid and does not violate the provisions' as long as the seller and the buyer share the good faith not to cheat (free from attempts of fraud or tadlis or trickery or taghir). Both the seller and the buyer are aqil baligh, adult and legally competent. Sale and purchase is an agreement to exchange objects (goods) that have value, on the basis of a willingness (agreement) between two parties in accordance with the agreement or provisions justified by the syara.

Keywords: Buying and Selling Prepaid Electricity Tolls, Syafi'i School

(2)

121 A. Pendahuluan

Allah mensyari’atkan jual beli sebagai pemberian keluarga dan dari-Nya untuk hamba-hamba-Nya. Jual beli merupakan satu perjanjian di antara dua pihak atau lebih, di mana masing-masing pihak mengikatkan diri untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang sementara pihak yang lain membayar harga yang telah dijanjikan. Aturan-aturan Allah yang telah ditetapkan untuk mengatur hubungan antara manusia dengan cara memperoleh, mengatur, mengelola, dan mengembangkan mal (harta benda)1 Dalam hal jual beli, Islam telah menentukan aturan-aturan hukumnya seperti yang telah diungkapkan oleh ahli fiqih, baik yang mengenai rukun, syarat, maupun bentuk jual beli yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan.2

Oleh sebab itu, di dalam prakteknya harus diupayakan agar tidak keluar dari ketentuan-ketentuan yang sudah ada dalam hukum Islam, serta dapat memberikan manfaat bagi pihak- pihak yang bersangkutan. Akan tetapi adakalanya pula terjadi penyimpangan-penyimpangan dari aturan-aturan hukum yang telah ditetapkan, sehingga menyebabkan akad jual beli menjadi batal (tidak sah).

Semua manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa sandang, pangan dan lain-lain. Orang yang terjun dalam dunia bisnis (usaha), berkewajiban mengetahui hal-hal yang dapat mengakibatkan jual beli itu sah atau tidak fasid (rusak). Hal ini dimaksudkan agar mu’amalat berjalan sah dan segala sikap dan tindakannya jauh dari kerusakan yang tidak dibenarkan. Dalam jual beli, Islam juga telah menentukan aturan-aturan hukumnya seperti yang telah diungkapkan oleh fuqoha baik mengenai rukun, syarat, maupun bentuk jual beli yang diperbolehkan maupun yang tidak diperbolehkan.3

1 Syafe‟i Rachmat, Fiqh Muamalah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006 hal 16

2 Syafe‟i Rachmat, Fiqh Muamalah..., hal. 93.

3 Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulugul Maram & Dalil-Dalil Hukum, cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2013), hal. 329

(3)

122

Kegiatan bisnis dalam bentuk jual beli adalah sesuatu yang halal, tidak dilarang oleh agama Islam4 Jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda (barang) yang mempunyai nilai, atas dasar kerelaan (kesepakatan) antara dua belah pihak sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang dibenarkan oleh syara’. Yang dimaksud sesuai dengan ketentuan syara’ ialah bahwa dalam jual beli harus memenuhi rukun-rukun, persyaratan-persyaratan, dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jual beli. Maka apabila rukun-rukun dan syarat- syaratnya tidak terpenuhi, berarti tidak sesuai dengan kehendak syara.5

Adapun rukun jual beli menurut jumhur ulama ada empat, yaitu:6 1) Ada orang yang berakad (penjual dan pembeli),

2) Ada sigat (lafal ijab dan kabul), 3) Ada barang yang di beli,

4) Ada nilai tukar pengganti barang.

Jual beli merupakan bagian dari ta’awun (saling menolong). Bagi pembeli menolong penjual yang membutuhkan uang (keuntungan), sedangkan bagi penjual juga berarti menolong pembeli yang sedang membutuhkan barang.

Karenanya, jual beli merupakan perbuatan yang mulia dan pelakunya mendapat keridhaan Allah Swt.7

Adapun etika dalam jual beli yakni, hendaknya perdagangan yang memperdagangkan barang-barang yang diperoleh bukan dari barang yang haram, dilarang menipu dalam perdagangan, dilarang menimbun barang, dilarang bersumpah, dilarang menaikkan harga barang yang telah baku atau mencari laba yang besar, wajib mengeluarkan zakat atas keuntungan yang diperoleh bila memenuhi syarat yang ditetapkan oleh agama, dan wajib bagi pedagang muslim untuk tidak meninggalkan perintah-perintah agamanya disamping kesibukannya.8 Kemudian Allah mensyaratkan bahwa untuk sahnya

4 Musa Asy’arie, Islam: Etika & Konspirasi Bisnis, hal. 48.

5 Qomarul Huda, Fiqh Mu’amalah, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 52.

6 Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalat , hal. 71.

7 Ibid., hal. 89.

8 Yusuf Al-Qardawi, "Hudal Islam, Fatwa Mu'ashirah" Terjemah(Surabaya: Risalah Gusti, Cet II,1996), hal. 374-375.

(4)

123

jual beli harus sesuai dengan perjanjian antara mereka kecuali ada syarat khiyar mereka berdua atau antara pihak-pihak.

Tentang transaksi jual beli, apakah praktek jual beli yang dijalankan oleh sesorang itu sudah sesuai dengan syariat Islam atau belum, hal ini dilakukan agar mereka menggeluti dunia usaha dapat hal-hal yang dapat mengakibatkan jual beli itu menjadi sah atau tidak. Pada transaksi jual beli secara elektronik dan dunia maya sama halnya dengan transaksi jual beli yang dilakukan dalam dunia nyata, dilakukan oleh pihak terkait, walaupun jual beli secara elektronik ini pihak-pihaknya tidak bertemu secara langsung satu sama lain, tetapi berhubungan melalui internet.9

Baru-baru ini PLN hadir dengan terobosan terbarunya, yakni penggunaan listrik prabayar. Listrik prabayar merupakan terobosan PLN untuk memberikan pelanggan mengendalikan pemakaian listriknya sendiri. Dalam sistem prabayar, pelanggan membayar dimuka untuk membeli energi listrik yang akan digunakanya. Oleh Karena itu sistem Listrik Prabayar yang kini sedang digalakkan PLN akan terus dikembangkan dengan semangat tinggi oleh PLN.10

Sekarang ini sudah banyak orang yang memilih menggunakan Token PLN untuk menfasilitasi listrik dirumah mereka. Dan memang penggunaan Token PLN lebih nyaman dari pada menggunakan listrik pasca bayar yang sudah mulai tergantikan. Melihat mudahnya penggunaan listrik prabayar, tentu saja cara baru ini sangat berbeda dengan cara berlangganan listrik biasa yang ada saat ini atau kita sebut pascabayar. Pelanggan pascabayar terlebih dahulu menggunakan listrik, kemudian membayar tagihan rekening listrik dalam periode tertentu setiap bulan sesuai besarnya pemakaian.11

Keuntungan sebenarnya yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan prabayar berupa : Tidak ada petugas pencatat meter yang datang ke rumah, tidak

9 Ismail Nawawi,Fiqh Muamalah: Hukum Ekonomi, Bisnis dan Sosial, (Surabaya: Putra MediaNusantara, 2010), hal. 144.

10 Brosur, Kendali Listrik Prabayar Petunjuk Penggunaan dan Penggoperasian kWh Meter,hal. 5

11 Ibid

(5)

124

ada sanksi pemutusan, tidak dikenakan denda keterlambatan, Kemudahan pembelian isi ulang, dan Tidak dikenakan biaya beban bulanan.

Kelemahan listrik prabayar pun diantaranya :

1) Jika pulsa listrik habis di waktu yang tidak terduga Anda harus siap voucher cadangan, Bisa saja saat membutuhkan listrik pulsa habis dan listriknya mati. Tetapi ada alarm pemberitahuan ketika listrik tinggal 10 kwh,

2) Sering bermasalah saat akan mengisi ataupun membeli, banyak kasus jaringan internet sedang down, maka harus menunggu sementara listrik di rumah Anda sudah mati.

Jika bicara lebih hemat mana, keduanya memiliki plus minusnya masing- masing. Pada layanan prabayar PLN menyediakan pilihan nilai token bebas atau fleksibel mulai dari Rp 20.000 s/d Rp1 Juta. Selain tagihan utama terdapat beberapa biaya tambahan seperti biaya administrasi sebesar Rp1.600 - Rp3.000, sesuai ketentuan bank yang bekerja sama dengan PLN. Ditambah lagi dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dari pemerintah daerah. untuk Jakarta, PPJ sebesar 2,3 persen dari TDL, atau sebesar Rp3.171. Kedua jenis layanan ini masing- masing dikenai biaya yang sama.12

Perbedaan Listrik Pra Bayar dengan. Listrik Paska Bayar Tentu, perbedaan yang paling mendasar adalah cara pembayaran. Jika penggunaan listrik pra bayar, kita harus membeli Token PLN terlebih dahulu sebelum mendapatkan fasilitas listrik. Sedangkan listrik Paska Bayar, kita menggunakan listrik dahalu baru membayar sejumlah tagihan dalam sebulan. Inilah yang dahulu menjadi satu-satunya cara penggunaan listrik di Indonesia.

Masyarakat dalam hal ini masih tidak mengetahui mengapa token listrik mereka tidak sesuai saat mereka melakukan pembayaran dengan kWh yang mereka terima. Misalnya, masyarakat membeli pulsa token listrik senilai Rp.

12 Tata Cara Pengisian Token Listrik

(6)

125

100,000,00 maka kita hanya mendapatkan 70,93 kWh. Atau saat kita membeli token PLN senilai Rp. 300.000,00 maka kita hanya mendapatkan 213,23 kWh.

Sebagaimana kasus praktiknya jual beli token listrik, “Annuqman Warga Kota Bawah Timu Kota Sabang memberikan gambaran bahwa dirinya sebagai pelanggan prabayar, ternyata dengan listrik prabayar jauh lebih mahal dari pada pengguna listrik pascabayar, sebagai perbandingan, tetangganya sebagai pengguna listrik pascabayar memiliki daya listrik yang sama dengan dirinya yaitu 2.200 va, dengan pemakaian sama, 1 TV, setrika, Cosmos dan titik lampu yang sama, setiap bulanan nya hanya Rp. 100.000,- sedangkan annuqman sebulan harus beli pulsa listrik sampai Rp. 200.000,-.

Pada dasarnya hemat tidaknya tagihan tergantung bagaimana memanfaatkan energi semaksimal mungkin. Jika dengan pascabayar, tidak dapat mengatur kebutuhan listrik rumah tangga dengan prabayar bisa mengontrol sendiri kebutuhan listrik rumah tangga.

Dalam menilai keabsahan jual beli, semestinya diikutsertakan tujuan yang melatar belakangi dilakukannya praktik tersebut. Pada zaman sekarang, dilatarbelakangi desakan kebutuhan ekonomi menyebabkan banyak sekali terjadi berbagai macam praktik jual beli dengan berbagai macam obyek yang diperjualbelikan. Salah satu yang membuat saya tertarik untuk mengkaji masalah jual beli ini adalah adanya praktik jual beli token listrik ini yang di lakukan di loket- loket atau online.13

B. Metodologi Penelitian

Metodologi PenelitianUntuk mendapatkan data yang dianggap tepat, maka data yang diperlukandalam penyusunan skripsi ini diperoleh dengan cara- cara melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung terselesaikannya penelitian antara lain sebagai berikut:

13 Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalat , hal. 71.

(7)

126 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian yang sumber datanya diperoleh dari sumber tertulis, mencakup buku-buku, undang-undang, kitab fiqih, jurnal, ensiklopedi, internet, dan karya-karya tulis lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teologinormatif (syar’i), yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengkaji dalil- dalil dari Al-Qur’an dan Hadits serta pendapat para ulama yang terkait dengan jual beli.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan (library research), yaitu peneliti akan mengkaji pokok masalah melalui literatur-literatur atau referensi-referensi yang berkaitan dan relevan dengan judul penelitian ini.

4. Instrumen Penelitian

Adapun alat-alat yang akan mendukung penelitian ini adalah:

a. Buku memo, yaitu salah satu yang digunakan peneliti sebagai media pencatatan beberapa kutipan dari literatur ataupun hasil interview agar lebih memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data.

b. Alat tulis, seperti pulpen atau pensil digunakan peneliti untuk merekam informasi dalam bentuk tulisan guna melaksanakan penelitian

c. Notebook atau komputer jinjing, yaitu instrumen terpenting dalam proses penelitian ini. Mengingat kegunaannya yang multifungsi serta praktis, maka peneliti menggunakan instrumen ini dalam berbagai kepentingan yang dianggap perlu selama proses penelitian berlangsung.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah mengumpulkan beberapa data melalui sumber-sumber referensi (buku, jurnal, internet, wawancara), peneliti mengklarifikasikan data tersebut

(8)

127

dan kemudian akan menggunakan penelitian bersifat deskriptif analisis, yaitu metode yang dilakukan untuk memecahkan masalah dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, mengklarifikasikan serta menganalisis kemudian menguraikannya. Sehingga permasalahan mengenai penelitian ini dideskripsikan berdasarkan data yang diperoleh kemudian dianalisis sebagai sebuah gagasan yang menarik untuk ditampilkan dalam kajian ini.

C. Hukum Islam Terhadap Jual Beli Token Listrik Prabayar

Tinjauan”menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil meninjau;

pandangan; pendapat (sesudah menyelidiki, mempelajari dsb). Sedangkan kata tinjauan berasal dari kata dasar “Tinjau” yang berarti:14 melihat sesuatu yang jauh dari tempat yang ketinggian, mempelajari dengan cermat, memeriksa (untuk memahami).

Hukum Islam”adalah sebuah sistem hukum yang didasarkan atas syariah Islam dengan sumber hukum utamanya adalah Al-Qur`an dan Sunnah. Sistem hukum ini biasa disebut dengan Islamic Law System atauThe Moeslem Legal Tadition, yang di anut oleh negara-negara Islam.15 Jual Beli adalah pertukaran sesuatu dengan sesuatu yang lain.16 Sedangkan jual beli listrik prabayar adalah suatu kegiatan jual beli dimana pembeli dan penjual melakukan transaksi dan sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak terkait harga yang harus dibayar karena sudah ada ketentuan yang ditetapkan17.

14Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar BahasaIndonesia, ( Balai Pustaka: Jakarta, 1988), hal.1.

15 Nurul Qamar,Perbandingan Sistem Hukumdan Peradilan, ( Cet. I;Makassar; IKAPI,2010), hal.

17

16 Rahmat Syafe`i,Fiqh Muamalah( Cet. X;Bandung; CV Pustaka Setia, 2001), hal. 73

17 Source/Penulis: Dr. Hilma Rosyida Ahmad (fb)http://madinatuliman.com/madzhab- syafii-fase-perkembangan-dan-sumber-hukumnya/

(9)

128 D. Syarat Shighat Menurut Madzhab Syafi’i:

Adapun syarat shighat menuut mazhab Syafi’I adalah sebagai berikut:

1. Berhadap-hadapan

Pembeli dan penjual harus menunjukkan shighat akadnya kepada orang yang sedang bertransaksi dengannya yakni harus sesuai dengan orang yang dituju.

2. Ditujukan pada seluruh badan yang akad, tidak sah berkata, “Saya menjual barang ini kepada kepala atau tangan kamu”.

3. Qabul diucapkan oleh orang yang dituju dalam ijab. Orang yang mengucapkan qabul haruslah orang yang diajak bertransaksi oleh orang yang mengucapkan ijab kecuali jika diwakilkan.

4. Harus menyebutkan barang dan harga

5. Ketika mengucapkan shighat harus disertai niat (maksud) 6. Pengucapan ijab dan qabul harus sempurna

7. Ijab qabul tidak terpisah. Antara ijab dan qabul tidak boleh diselingi oleh waktu yang terlalu lama yang menggambarkan adanya penolakan dari salah satu pihak.

8. Antara ijab dan qabul tidak terpisah dengan pernyataan lain 9. Tidak berubah lafazh

10. Lafazh ijab tidak boleh berubah seperti perkataan, “Saya jual dengan 5 dirham”, kemudian berkata lagi, “Saya menjualnya dengan 10 dirham”, padahal barang yang dijual masih sama dengan barang yang pertama dan belum ada qabul.

11. Bersesuaian antara ijab dan qabul secara sempurna 12. Tidak dikaitkan dengan waktu

E. Analisis Penetapan Imam Syafii Tentang Jaul Beli Pulsa Token

Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muththalibi al-Qurasy atau singkatnya Imam Asy-Syafi'i adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah,

(10)

129

ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad.

Setelah ayah Imam Syafi’i meninggal dan dua tahun kelahirannya, sang ibu membawanya ke Mekah, tanah air nenek moyang. Ia tumbuh besar di sana dalam keadaan yatim. Sejak kecil Syafi’i cepat menghafal syair, pandai bahasa Arab dan sastra sampai-sampai Al Ashma’i berkata,”Saya mentashih syair-syair bani Hudzail dari seorang pemuda dari Quraisy yang disebut Muhammad bin Idris,” Imam Syafi’i adalah imam bahasa Arab.

Di Makkah, Imam Syafi’i berguru fiqh kepada mufti di sana, Muslim bin Khalid Az Zanji sehingga ia mengizinkannya memberi fatwah ketika masih berusia 15 tahun. Demi ia merasakan manisnya ilmu, maka dengan taufiq Allah dan hidayah-Nya, dia mulai senang mempelajari fiqih setelah menjadi tokoh dalam bahasa Arab dan sya’irnya. Remaja yatim ini belajar fiqih dari para Ulama’

fiqih yang ada di Makkah, seperti Muslim bin khalid Az-Zanji yang waktu itu berkedudukan sebagai mufti Makkah.

Kemudian dia juga belajar dari Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar, juga belajar dari pamannya yang bernama Muhammad bin Ali bin Syafi’, dan juga menimba ilmu dari Sufyan bin Uyainah.Guru yang lainnya dalam fiqih ialah Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Mulaiki, Sa’id bin Salim, Fudhail bin Al-Ayyadl dan masih banyak lagi yang lainnya. Dia pun semakin menonjol dalam bidang fiqih hanya dalam beberapa tahun saja duduk di berbagai halaqah ilmu para Ulama’ fiqih sebagaimana tersebut di atas.

.Di majelisnya ini, Imam Syafi’i menghapal dan memahami dengan cemerlang kitab karya Imam Malik, yaitu Al-Muwattha’. Kecerdasannya membuat Imam Malik amat mengaguminya. Sementara itu As-Syafi`ie sendiri sangat terkesan dan sangat mengagumi Imam Malik di Al-Madinah dan Imam Sufyan bin Uyainah di Makkah.

Imam Syafi’i kemudian pergi ke Yaman dan bekerja sebentar di sana.

Disebutkanlah sederet Ulama’ Yaman yang didatangi oleh dia ini seperti:

(11)

130

Mutharrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al-Qadli dan banyak lagi yang lainnya.

Dari Yaman,

Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid- murid Imam Hanafi di sana. dia melanjutkan tour ilmiahnya ke kota Baghdad di Iraq dan di kota ini dia banyak mengambil ilmu dari Muhammad bin Al-Hasan, seorang ahli fiqih di negeri Iraq. Juga dia mengambil ilmu dari Isma’il bin Ulaiyyah dan Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kemudian pergi ke Baghdad (183 dan tahun 195), di sana ia menimba ilmu dari Muhammad bin Hasan. Ia memiliki tukar pikiran yang menjadikan Khalifah Ar Rasyid

Di Mesir Imam Syafi'i bertemu dengan murid Imam Malik yakni Muhammad bin Abdillah bin Abdil Hakim. Di Baghdad, Imam Syafi’i menulis madzhab lamanya (qaul qadim). Kemudian dia pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan madzhab baru (qaul jadid). Di sana dia wafat sebagai syuhadaul ilm di akhir bulan Rajab 204 H.

Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim (kumpulan Ijtihad lama) dan Qaulun Jadid.

(kumpulan Ijtihad baru).18 Ulama berbeda pendapat dalam memberikan batasan antara qaul qadim dan qaul jadid19.

Pertama, batasan kedua qaul kembali kepada tempat,

[1] Qaul qadim adalah kumpulan pernyataan Imam as-Syafii selama beliau di Baghdad, baik dalam bentuk tulisan, dekte ke murid, maupun fatwa.

[2] Qaul jadid adalah kumpulan pernyataan Imam as-Syafii selama di Mesir baik dalam bentuk tulisan, dekte ke murid, maupun fatwa.

Ini merupakan pendapat yang masyhur dari para ulama syafi’iyah yang memberi penjelasan kitab al-Minhaj, seperti ad-Damiri, Jalaluddin al-Mahalli, dan al-Khathib as-Syarbini. (Mughni al-Muhtaj, 1/13).

18 https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Abdullah_Muhammad_asy-Syafi’i

19 Faraid al-Fawaid fi Ikhtilaf al-Qoulaini Li Mujtahid Wahid, hal. 60.

(12)

131 Kedua, batasan kembali kepada waktu

1. Qaul qadim adalah kumpulan pernyataan Imam as-Syafii sebelum beliau masuk ke Mesir

2. Qaul jadid adalah kumpulan pernyataan Imam as-Syafii setelah beliau masuk ke Medir

Ini merupakan pendapat Ibnu Hajar al-Haitami (Tuhfatul Muhtaj, 1/59), dan Syamsuddin ar-Ramli (Nihayah al-Muhtaj, 1/50). Dan pendapat ini juga diikuti para ulama Syafiiyah belakangan.

Berdasarkan batasan kedua, tercakup juga pernyataan Imam as-Syafii selama perjalanan beliau dari Baghdad ke Mesir. Seperti peryataan as-Sayfii ketika di Mekah, sebelum masuk ke Mesir. Seperti kitab ar-Risalah yang beliau tulis di Mekah, sehingga lebih tepat dimasukkan dalam al-Qaul Qadim. (al-Qadim wal Jadid fi Fiqh as-Syafii, Dr. Lamin an-Naji, 2/249)20

Madzhab syafi’I berkembang di khurasan, khurasan adalah sebuah negara tua yang terletak di tengah-tengah Asia Tengah dan sekarang negeri ini tidak ada lagi karena sudah dibagi-bagi antara iran, Afganistan, Sovyet Uni dan Tiongkok.

Di bahagian Iran terkenal dengan kota Naisabur. Bahagian Afganistan terkenal dengan kota Balch, di bahagian Sofyet uni terkenal dengan kota Samarkand dan turkeminia dan bahagian tiongkok terkenal dengan kota Urumsyi Singkiang.

Dahulu pada permulaan islam di daerah-daerah ini bernama khurasan. Dari negri inilah lahir panglima kerajaan Bani Abbas, abu muslim al khurasani. Islam menjalar juga kesitu pada permulaan perkembangannya, dan madzhab syafi'I masuk kesitu dibawa oleh syeik Muhammad bin ismail qaffal as syatsi.Tersebut dalam kitab "ThaQabat" bahwa yang memasukkan madzhab syafi'I kema wara- an adalah Muhammad bin ismail as syatsi.

Tetapi pengarang sejarah, assakhawi menyatakan bahwa yang memasukkan madzhab Syafi'I ke marwin dan Khurusan adalah Abdullah bin isa al maruzi sesudah datangnya ahmad bin sayar. Adapun perkembangan madzhab Syafi'I di

20 https://konsultasisyariah.com/29622-mengenal-qaul-qadim-dan-qaul-jadid-imam-as- syafii.html

(13)

132

persi serentak dengan perkembanganmya di khurasan dan ma waran nahr.

Pencatat sejarah as sakhawi juga menerangkan bahwa syeik ya'qup bin ishaq an nisaburi al asfaraini termasuk orang yang mula-mula menyiarkan madzhab Syafi'I di asfarain, persi. Perkembangan madzhab Syafi'I di persi ini sangat berpengaruh kepada perkembangan madzhab syafi'I di Indonesia karena orang- orang Islam yang datang ke Indonesia dahulu kala banyak melewati persi terlebih dahulu.21.

Dalam zaman modern sekarang ini, model transaksi jual beli telah berubah dengan beranekaragam cara berwujudan ijab dan kabul tidak lagi diucapkan, tetapi dilakukan dengan sikap hanya memberi tahu nomor tokennya lalu menyerahkan uang oleh pembeli sebagaimana yang terjadi pada transaksi jual beli. Token melalau seluler atau ATM

Dalam kasus perwujudan sikap tersebut, terdapat perbedaan pendapat ulama fikih jumhur ulama berpendapat bahwa jual beli seperti ini hukumnya boleh, apabila hal ini elah merupakan suatu kebiasaan dalam masyarakat disuatu negeri. Karena hal tersebut telah menunjukan kerelaan dari kedua belah pihak, menurut jumhur ulama diantara unsur terpenting dalam transaksi jual beli yaitu suka sama suka (al-taradhi)22

Iman Syafi’i mengatakan bahwa pada prinsipnya, semua jual beli itu diperbolehkan apabila dilandasi dengan keridhaan (kerelaan) dua orang yang diperbolehkan mengadakan dalan jual beli barang yang diperbolehkan,kecuali jual beli barang yang dilarangkan oleh Rasulullah. Kerelaan yang dimaksudkan tersebut hanya bisa diukur dengan ucapan.23

Dalam hal ini jual beli toke/listrik prabayar menuru madzhab Syafi’I di bolehkan/sah karena terjadinya pertukaran dengan dasar suka sama suka atau kerelaan antara pembeli dengan penjual. Sebagaimana Prinsip-prinsip muamalat sebagai berikut:

21 Siradjudin abbas, sejarah dan keagungan madzhab syafi'i, hal.236

22 Abdul Rahman Ghazaly, dkk Figh Muamalat (Jakarta, Kencana 2010), hal 74

23 Imam syafi’I ringkasan Kitab Al Umm (Jakarta,Pusaka Azzam), hal 1

(14)

133

1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat mubah kecuali yang ditentukan lain oleh al quran dan Sunnah

2. Muamalat dilakukan atas dasar sukarela tanpa unsur paksaan

3. Muamalat dilakuak atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menhindari mudarat dalam kehidupan masyarakat.

4. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur penganiayaan, unsur-unsur dalam pengambilan kesempatan dalam kesempitan.

F. Jual Beli dengan akad Mudharabah Perspektif Mazhab Syafi’i 1. Pengertian Akad Mudharabah

Menurut madzhab syafi’i Mudharabah adalah suatu perkongsian antara dua pihak dimana pihak pertama (shahib Al-mal) menyediakan dana,dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolahan usaha. Keuntungan tanggung jawab atas pengelolahan usaha. Keuntungan dibagikan sesuai dengan ratio laba shahib al-mal akan kehilangan sebagian imbalan dari kerja keras dan ketrampilan manajerial selam proyek berlangsung.24

Para pengikut madzhab syafi'i menegaskan bahwa mudharabah aslinya merupakan pendukung utama dalam memperluas jaringan. Mereka menolak mudharabah yang di ambil alih pengelolahnnya, misalnya, aktifitas perusahaan yang pengelolahannya diserahkan kepada bagian agen. Dengan susunan organisasi demikian, pihak agen mempunyai tugas menangani segala macam yang berhubungan dengan kontrak ini. Dia bertanggung jawab dalam mengelola usaha ini, menyangkut semua kerugian dan keuntungan yang diperoleh untuk diberikan kepada investor dan mudharib yang juga berhak terhadap pembagian keuntungan yang adil sesuai dengan pekerjaannya.25

24 Muhammad, sistem dan prosedur operasional bank syariah, hal. 14

25 Abdullah saeed, bank islam dan bunga, hal.92

(15)

134 2. Dasar Hukum akad Mudharabah

a. Al-qur'an

Ayat Al-Qur'an yang dapat dijadikan rujukan dasar akad transaksi al mudharabah, yang artinya "dan sebagian dari mereka orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah." (QS. Al-muzammil: 20)

Mudharib sebagai enterprener adalah sebagian dari orang-orang yang melakukan (dharb) perjalanan untuk mencari karunia Allah SWT. Dari keuntungan investasinya. Di tempat lain dalam Al-qur'an kita masih memiliki ayat-ayat senada misalnya:

َأ ْن اوُغَ تْ ب الًْض ْمْنِّم ُكِّ بَر ْمُكْيَلَع ٌحاَنُج ْيَل َس

Artinya "Tidak ada dosa dan halangan bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu…" (QS. Al-Baqarah: 198)

a. Hadits

Hadist-hadist Rasul yang dapat dijadikan rujukan dasar akad transaksi al- Mudharabah, adalah: “Diriwayatkan oleh ibnu abbas bahwasahnya sayidina abbas jikalau memberikan dana kemitra usahanya mudharabah, ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lambah yang berbahaya, atau membeli ternak yang berparu-paru basah, jika menyalahi peraturan maka yang bersabgkutan bertanggungjawab atas dana tersebut.

“Disampaikanyalah syarat-syarat tersebtut ke Rasulullah SAW. Dan diapun memperkenalakannya (hadis di kutib oleh imam Alfasi dalam majma Azzawaid 4/161)”

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Perjanjian jual beli listrik Prabayar tetap sah dan tidak melanggar syara’

sepanjang antara pihak penjual dan pembeli sama-sama memiliki itikad baik untuk tidak berbuat curang (bebasdari upaya penipuan atau tadlis

(16)

135

ataupun tipu muslihat atau taghir). Penjual maupun pembeli adalah orang aqil baligh, dewasa/bukan mumayyid dan cakap hukum. Jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda (barang) yang mempunyai nilai, atas dasar kerelaan (kesepakatan) antara dua belah pihak sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang dibenarkan oleh syara‟. Yang dimaksud sesuai dengan ketentuan syara‟ ialah bahwa dalam jual beli harus memenuhi rukun-rukun, persyaratan-persyaratan, dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jual beli. Maka apabila rukun-rukun dan syarat-syaratnya tidak terpenuhi, berarti tidak sesuai dengan kehendak syara. Pandangan hukum Islam tentang jual beli pulsa token listrik dinyatakan sah dan diperbolehkan, karena terpenuhinya rukun dan syarat jual beli serta tidak bertentangan dengan hukum Islam.

2. Jual; beli suatu muamalat yang dibenarkan oleh Al- Qu’ran, Sunnah, ijma dan qiyas. Menurut Iman Syafi’i pada prinsipnya, semua jual beli itu diperbolehkan apabila dilandasi dengan keridhaan (kerelaan) dua orang yang diperbolehkan mengadakan dalan jual beli barang yang diperbolehkan, kecuali jual beli barang yang dilarangkan oleh Rasulullah.

Kerelaan yang dimaksudkan tersebut hanya bisa diukur dengan ucapan.

Jual beli dalam madzhab Arsy- Syafi’i ada tiga macam yaitu:

 Jual beli barang yang dapat disaksikan langsung, seperti tanah, alat tulis, mobil dan lainnya. Hukumnya boleh berdasarkan kesepakatan ulama

 Jual beli sesuatu yang ditentukan sifat-sifatnya dalam tanggungan yang disebut dengan akad salam(pemesanan), dihukumi boleh menurut ijma ulama

 Jual beli barang yang tidak dapat disaksikan langsung, jual beli demikian tidak sah. Karena barangnya masih bias antara ada dan tidak ada.

(17)

136 DAFTAR PUSTAKA

A. Djazuli,Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam MenyelesaikanMasalah-masalah yang Praktis, (Cet.III; Jakarta: Kencana, 2010)

Abdul Azis Dahlan, ed.,Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, (Cet.I; Jakarta: PT.

Ichtiar BaruVan Hoeve, 1996)

Abdul Rahman Ghazaly, dkk Figh Muamalat, (Jakarta, Kencana 2010)

Adiwarman A. Karim, S.E.,M.B.A.,M.A.E.P, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan

Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Mu’amalat (Hukum Perdata Islam), cet.

II (Yogyakarta: UII Press, 2004)

Brosur, Kendali Listrik Prabayar Petunjuk Penggunaan dan Penggoperasian kWh Meter C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, cet.VIII

(Jakarta: Balai Pustaka, 1989)

Departemen Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan Terjemahnya Faraid al- Fawaid fi Ikhtilaf al-Qoulaini Li Mujtahid Wahid

Hendro Darmawan, dkk, Kamus Ilmiah Populer Lengkap (Yogyakarta: Bintang Cemerlang, 2013)

Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulugul Maram & Dalil-Dalil Hukum, cet. I (Jakarta:

Gema Insani, 2013)

Imam Malik bin Anas, Al-Muwaththa’, terj. Muhammad Iqbal Qadir, Al- Muwaththa’ Imam Malik, (Cet. I; Jakarta: Pustaka azzam, 2007)

Imam Syafi’i ringkasan Kitab Al Umm, (Jakarta,Pusaka Azzam)

Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah: Hukum Ekonomi, Bisnis dan Sosial(Surabaya:

Putra MediaNusantara, 2010)

Malahayati, Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah, (Cet. I; Yogyakarta: Jogja Great!

Publisher, 2010)

Muhammad asy-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 2

Muhammad, sistem dan prosedur operasional bank syariah

(18)

137 Musa Asy’arie, Islam: Etika & Konspirasi Bisnis

Nurul Qamar,Perbandingan Sistem Hukumdan Peradilan, ( Cet. I;Makassar;

IKAPI,2010)

Qomarul Huda, Fiqh Mu’amalah, (Yogyakarta: Teras, 2011)

Rahmat Syafe`i,Fiqh Muamalah( Cet. X;Bandung; CV Pustaka Setia, 2001) Siradjudin Abbas, sejarah dan keagungan madzhab syafi'i

Source/Penulis: Dr. Hilma Rosyida Ahmad

(fb)http://madinatuliman.com/madzhab-syafii-fase-perkembangan- dan-sumber-hukumnya/

Sudarsono, Kamus Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999)

Syafe‟i Rachmat, Fiqh Muamalah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006)

Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali,Mausuu’ah al-Manaahisy Syat’iyyah fii Shahiihis Sunnahan-Nabawiyyah, Jilid 2, terj. Abu Ihsan al-Atsari,Ensiklopedi Larangan Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Jilid 2, h. 248

T.M Hasbi As-Sidiq, Hukum-hukum Fiqih Islam, Tinjauan Antar Mazhab, cet.

Ke-2, (semarang: PT.Pustaka Riski Putra, 2001)

Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Koleksi Hadits-hadits Hukum, Jilid 3, edisi revisi

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,Kamus Besar BahasaIndonesia, ( Balai Pustaka: Jakarta, 1988)

WJS Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984)

Yusuf Al-Qardawi, "Hudal Islam, Fatwa Mu'ashirah" Terjemah, (Surabaya:

Risalah Gusti, Cet II,1996)

Referensi

Dokumen terkait

Film ini tidak hanya memperlihatkan kisah heroik Antonina dan Jan Zabinski dalam upaya menyelamatkan beberapa orang Yahudi dari kamp konsentrasi, namun film ini juga

Untuk menjadi murid Yesus orang harus menjadi kecil, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini,kamu tidak akan masuk ke

• Kebaikan dan Kemurahan Ilahi : Allah telah belas kasihan yang lebih besar kepada orang-orang tidak percaya yang ada dalam perjanjian eksklusif dengan Dia daripada kepada

Manfaat dari kualitas pelayanan yang dikelola secara baik diantaranya dapat membantu perusahaan jasa untuk membedakan diri dibanding pesaing, meningkatkan volume

Kelengkapan koleksi yang ada di Pepustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dari hasil penelitian adalah 73,08% artinya bahwa koleksi jurnal yang

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik final meliputi: 1) proses pengembangan Buku Ajar Guru berbasis pendekatan saintifik pada Mata

Pendidikan minimal S-1, diutamakan berlatar belakang pendidikan dibidang Ilmu Agama Islam dan/atau telah memiliki pengalaman dalam bidangnya;.. Memiliki kemampuan

Derajat keeratan hubungan variabel usia dengan persalinan lama dilihat dari nilai OR = 3.159, yang artinya ibu yang usia berisiko mempunyai risiko 3.159 kali