• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2016:55), penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Hubungan kausal merupakan hubungan yang sifatnya sebab-akibat, salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).

Menurut Sugiyono (2017:8), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotess yang ditetapkan.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah UMKM pada sektor fashion. Dipilihnya populasi tersebut karena berkembangnya bisnis fashion saat ini membuat banyak pelaku UMKM pada sektor fashion meningkat.

Bisnis fashion diharuskan untuk selalu update pada perkembangan tren fashion terbaru agar mampu bersaing apalagi pada masa pandemi ini. Pandemi membuat banyak pelaku UMKM tidak bisa melakukan jual beli secara offline dan pandemic saat ini telah mengubah gaya hidup masyarakat sehingga pelaku

(2)

25

UMKM harus cepat beradaptasi dengan menerapkan strategi baru salah satunya yaitu dengan melakukan jual beli secara online agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas yang dimana pembayaran yang digunakan yaitu melalui E-money. Oleh karena itu dipilihnya UMKM sektor fashion pada penelitian ini juga untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan e-money terhadap tingkat penjualan UMKM. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu convenience sampling. Pemilihan metode tersebut berguna karena kemudahan dalam penentuan sampel yang diambil dalam waktu, siatuasi dan tempat yang tepat.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Secara pengertian Definisi Operasional pada variable penelitian meruapakan nilai dari suatu variasi pada sebuah objek ataupun kegiatan yang dilakukan peneliti dengan tujuan dapat dipelajari sehingga dapat ditarik kesimpulan. Berikut definisi operasional penelitian ini:

(3)

26

Tabel 3.1

Definisi operasional dan pengukuran variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Sumber Penggunaan

e-money (X1)

Persepsi Kemudahan

- Mudah dipelajari - Fleksibel - Dapat

mengontrol pekerjaan - Mudah

digunakan

(Davis, 1989)

Persepsi Manfaat

- Productivity - Effectivity - Importance - Overall

usefullness

(Davis, 1989)

Tingkat Penjualan (Y)

- Harga - Promosi

(Kotler 1993:

hal 30)

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam peneltian ini terdiri dari dua jenis data yaitu:

1. Data primer

Data primer sendiri didapatkan langsung dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu pelaku UMKM yang masuk ke dalam asosiasi-asosiasi pedagang pada sektor fashion dan pedagang yang terafiliasi dengan aplikasi online (Instagram, website, shopee) dan juga dilakukan

(4)

27

wawancara kepada beberapa pelaku UMKM untuk menguatkan hasil penelitian.

2. Data Sekunder

Pada data sekunder didapatkan dari data penelitian sebelumnya, jurnal-jurnal, data-data yang terkait dengan penelitian. Sumber data sekunder sendiri didapatkan melalui kajian litertur dan berbagai artikel berita.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner. Indikator pada kuesioner yaitu menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert bertujuan untuk mengukur perilaku kooperatif individu dengan mengukur variable seperti ideologi, opini, pelatihan pribadi, dan pelatihan orang lain ( Kelly and Tincani,2013). Skala likert sendiri berisi 5 opsi pertanyaan yang harus dijawab responden dengan pilihan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

SIMBOL ALTERNATIF JAWABAN NILAI

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sngat Tidak Setuju 1

(5)

28

Penyebaran kuesioner nantinya akan dilakukan dengan cara Daring, sehingga bisa menjangkau lebih banyak responden. Media yang digunakan dalam penyebaran kuesioner yaitu dengan membagikan link google form melalui grup aplikasi whatsapp, asosiasi-asosiasi pedagang, dan juga kepada pedagang terafiliasi dengan aplikasi online (Instagram, website, shopee). Wawancara dilakukan kepada beberapa pelaku UMKM sektor fashion di Kota Malang secara daring melalui aplikasi whatsapp sebagai media komunikasi.

F. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan Analisis data, penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS adalah metode penyelesaian Structural Eqution Modelling (SEM) dalam penelitian ini lebih tepat dibandingkan dengan Teknik-teknik SEM lainnya. Pemilihan metode PLS didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam penelitian ini terdapat dua variabel laten yang dibentuk dengan indikator formatif, dan bukan refleksi (Ulum, 2021). Peneliti menyusun tahapan analisis data sebagai berikut:

1. Data kuesioner ditabulasi

2. Pengujian Outer Model atau Measurement Model

Uji pengukuran berfungsi untuk melihat validitas dan reliabilitas indikator- indikator atau alat ukur yang dimanifestkan oleh data yang telah terkumpul.

Untuk dapat mengukur sebuah peubah laten, maka harus dikethui dahulu apa tipe peubah latennya, apakah reflektif atau formatif (Santosa, 2018). Dalam penelitian ini menggunakan model pengukuran formatif.

(6)

29

Untuk menentukan validitas dan reliabilitas data ini, maka digunakan alat antara lain:

A. Uji Validitas

• Validitas Konvergensi diuji pada level indikatar dan peubah laten.

Validitas konvergensi pada level indikator disebut reliabilitas item.

Validitas konvergensi pada level peubah laten disebut dengan konsistensi internal (internal concistency) atau juga disebut dengan reliabilitas komposit (composite reliability). Konsistensi internal (reliabilitas komposit) merupakan gabungan semua reliabilitas indikator ke peubah laten yang bersesuaian. Cara melihat konsistensi internal adalah dengan melihat nilai Cronbach's Alpha yang nilai minimalnya adalah 0,7 (Santosa, 2018).

• Validitas Diskriminan diuji pada level indikator dan peubah laten.

Pada level indikator, tidak ada indikator yang memberikan loading ke peubah laten yang lain lebih tinggi dibanding peubah laten yang seharusnya. Nama lain yang sering digunakan adalah cross loading.

Pada level peubah laten, validitas diskriminan dinilai dengan membandingkan nilai akar dari AVE (Average Variance Extracted) suatu peubah laten dengan korelasi antara suatu peubah laten dengan semua peubah laten yang lain. Jika nilai akar dari AVE dari suatu peubah laten lebih besar dari korelasi dengan semua peubah laten yang lain, validitas diskriminan akan dinilai layak (Santosa, 2018).

B. Uji Realibilitas

(7)

30

Pengukuran ini untuk menguji reliabilitas suatu konstruk. Uji realibilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi,konsistensi, dan ketepatan instrument dalam mengukur konstruk. Menurut penelitian Danuarta and Darma (2019) indikator refleksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Cronbach’s Alpha dikatakan reliable atau handal apabila nilai setiap variabel nya > 0,6 dan Composite Reliability dikatakan valid apabila nilai nya mencapai > 0,6. Pada penelitian ini menghasilkan nilai Reliability dengan Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability diatas 0,6, Maka hasil penelitian ini dapat dikatakan reliabel.

3. Menguji Inner Model atau Structural Model

Inner Model atau Structural Model dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur structural. Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah memunyai pengaruh yang substantif. Pengaruh besarnya f 2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ulum et al, 2021).

𝑓2 =𝑅𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑2 − 𝑅𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑2 1 − 𝑅𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑2

(8)

31

Dimana 𝑅𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑2 dan 𝑅𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒𝑑2 adalah R-square variabel laten included excluded dependen ketika prediktor variabel laten digunakan atau dikeluarkan di dalam persamaan struktural. Di samping melihat nilai R-square, model PLS juga dievaluasi dengan melihat Q-Square predictive relevance untuk model konstruk. Q-Square predictive relevance mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-Square predictive relevance lebih besar dari 0 menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance, sedangkan nilai Q-Square predictive relevance kurang dari 0 menunjukkan bahwa model kurang memiliki predictive relevance (Ulum et al, 2021).

4. Melakukan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dillakukan setelah diketahui nilai dari variabel yang diuji. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan dengan menguji nilai t-hitung dan p-value

Gambar

Tabel 3.2  Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Indikasi stabilitas Pondok Pesantren adalah kemapanannya dalam hal pengelolaan santri, karyawan, dan SDM lain, penyusunan kurikulum, serta kemapanannya dalam mengelola dana

Untuk itu melalui penelitian ini penulis mencoba menguji kegunaan dan akurasi metode Decision Tree Algoritma C4.5 sebagai salah satu alternatif untuk mendukung

Pada penelitian ini skala rasio digunakan karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka yang terdiri dari Laporan penerimaan PAD dan

Langkah-langkah penyusunan strategi dengan MRP (material requirement planning) terdiri dari: (1) menentukan kebutuhan bahan baku bersih; (2) menentukan jumlah pesanan

Berdasarkan uraian diatas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul “KORELASI BIAYA PROMOSI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN

Secara ilustrasi, dengan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian beras berlabel, maka dapat disusun strategi bauran pemasaran yang terdiri dari

Menurut Sugiyono (2014: 8) Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisime digunakan untuk meneliti pada populasi atau