• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah explanatory research (penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah explanatory research (penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

33 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ialah explanatory research (penelitian penjelasan) dengan pendekatan kuantitatif. Singarimbun dan Efendi (2006:5) mengatakan “Explanatory research dapat dikatakan sebagai penelitian yang menjelaskan kausal antara variabel-variabel melalui pengajuan hipotesa dengan menggunakan data yang sama. Penelitian ini menggunakan jenis explanatory research karena ingin menjelaskan hubungan kausal yang terjadi antara atribut produk dan referensi komunitas motor terhadap minat beli ulang di Coffee Starbuck Malang.

B. Sumber data

Dalam penelitian ini sumber data menggunakan data primer, menurut Indriantoro dan Supomo (2006:146) data primer dapat dikatakan sebagai data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Dalam hal ini data diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang mengarah pada penelitian yang di lakukan dan selanjutnya akan dianalisis untuk dijadikan pembahasan. Data primer dalam penelitian ini yaitu mengenai hasil penyebaran kuesioner mengenai pengaruh atribut produk dan referensi komunitas motor terhadap minat beli ulang di Coffee Starbuck Malang.

(2)

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ilmiah terdapat beberapa teknik pengumpulan data beserta masing-masing perangkat pengumpul data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan yang dipergunakan dapat dikatakan sebagai kuesioner (angket), menurut Sugiyono (2004:135), kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden mengenai pengaruh atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi dan kepuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek. Dalam penelitian ini, digunakan daftar pertanyaan bersifat tertutup, di mana alternatif jawaban telah disediakan.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:80) “Populasi dapat dikatakan sebagai wilayah generalisasi obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah konsumen Coffee Starbuck Malang.

2. Sampel

Berdasarkan pendapat (Arikunto, 2006:131), “Sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dapat dikatakan sebagai judgmental sampling, menurut Singgih dan Tjiptono (2000:90) yaitu merupakan teknik non probability sampling dengan orang yang sesuai dan terseleksi oleh peneliti berdasarkan ciri – ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut sehingga

(3)

dipandang mempunyai kaitan dengan ciri – ciri sampel yang dibutuhkan peneliti yaitu sebagai anggota komunitas motor

Adapun jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 175 responden, yang menjadi landasan atau dasar dari jumlah pengambilan sampel adalah pendapat Roscoe dalam Widayat (2004:140) menyatakan bahwa: “Pada setiap penelitian, ukuran sampel harus berkisar antara 30 sampai 500”. Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebesar 100 responden, yang menjadi landasan atau dasar dari jumlah pengambilan sampel adalah Fraenkel dan Wallen dalam Widayat (2004:67) mengatakan bahwa: “Besarnya sampel minimum untuk penelitian yang bersifat deskriptif yaitu sebanyak 100 sampel.” Jadi untuk mendapatkan hasil yang kebih baik dan sesuai dengan kemampuan peneliti dalam peoses pengumpulan data maka jumlah sampel ditetapkan sebanyak 175 responden.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional

1) Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang dalam hubungan dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau yang mempengaruhi variabel lain, yang mengenai:

a. Atribut produk (X1) dapat dikatakan sebagai unsur-unsur produk yang ditawarkan oleh Coffee Starbuck Malang dan dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan yang akan ditetapkan, dengan indikator yaitu:

(4)

1. Merek 2. Kualitas 3. Kemasan 4. Label 5. Citra produk

6. Layanan pelengkap, (supplentary services) 7. Jaminan produk

b. Referensi komunitas motor (X2) yaitu Informasi anggota kelompok atau teman mengenai proses konsumsi, persamaan selera dan keinginan dalam konsumsi dari sesama anggota kelompok referensi atau pertemanan, juga adanya pengaruh preferensi kelompok dimana dia tinggal agar dapat lebih meningkatkan pengalaman bersosialisasi, selanjutnya adanya pengaruh seseorang dalam keputusan konsumsi yaitu adanya rekomendasi dari anggota kelompok dalam hal ini komunitas motor yang menjadi konsumen Coffee Starbuck Malang. Indikator referensi komunitas motor yaitu:

1. Kekuatan referensi dari anggota kelompok 2. Kekuatan informasi dari anggota kelompok 3. Kekuatan legitimasi dari kelompok

4. Kekuatan keahlian dari anggota kelompok c. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel

(5)

terikat dalam masalah ini adalah minat beli ulang di Coffee Starbuck Malang (Y) yaitu merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan (afektif) dan pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan. Minat beli ulang diukur berdasarkan indikator:

1. Kecenderungan konsumen untuk selalu membeli ulang produk

2. Kesediaan konsumen untuk merekomendasikan produk yang telah dikonsumsinya kepada orang lain

3. Perilaku konsumen yang menjadikan produk yang telah dikonsumsinya sebagai pilihan utama

4. Keinginan konsumen untuk selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya

2. Skala Pengukuran

Setelah diterapkan item-item dari variabel yang ada, maka langkah selanjutnya yaitu mengadakan pengukuran atas variabel-variabel tersebut. Adapun pengukuran yang digunakan untuk mengukur tanggapan responden ialah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2008:93). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka alternatif jawaban pada penelitian ini dioperasionalkan seperti disajikan pada tabel 3.1

(6)

Tabel 3.1

Skor Jawaban Responden

No. Jawaban Responden Skor

1 2 3 4 5

A B C D E

Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

Jenis skala pengukuran menggunakan skala interval yaitu mengurutkan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu objek dengan objek lainnya adalah sama.

F. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

“Validitas dapat dikatakan sebagai sutu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen” (Arikunto, 2006:168).Uji validitas dapat diperoleh dengan menggunakan rumus product Moment atau rumus Pearson sebagai berkut.

Keterangan:

r :nilai korelasi Product Moment

n :banyaknya sampel/jumlah responden X :jumlah skor item

Y :jumlah skor total

Dengan rumus tersebut, maka akan didapat nilai koefisien korelasi antara masing-masing skor item dengan skor total, sedangkan tingkat validitas dapat dilihat dari perbandingan probabilitas hitung . Dinyatakan valid jika

(7)

begitu pula sebaliknya. Adapun kriteria pengujiannya adalah: Apabila r

hitung < r tabel maka tidak terdapat data yang valid sedangkan apabila r hitung > r tabel

terdapat data yang valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006:178) “Reliabilitas menuju pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Arikunto (2006:178), “Untuk menguji tingkat reliabilitas, dalam penelitian ini menggunakan statistika dengan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.

Keterangan:

= reliabilitas instrumen = jumlah varians butir

=banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = varians total

Koefisien alpha, atau Alpha Cronbach dapat dikatakan sebagai rata-rata semua hasil pembagian setengah koefisien yang memungkinkan didapat dari pembagian macam cara pembagian skala item. Koefisien ini menyimpang dari 0 sampai 1, dan nilai 0,6 atau kurang, umumnya menunjukkan ketidakhandalan internal konsistensi reliabilitas. Sehingga instrumen dapat dikatakan reliable bila memiliki koefisien reliabilitas

(8)

G. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui variabel-variabel yang digunakan layak dalam model analisa regresi linier berganda, dilakukan uji persyaratan asumsi klasik yang meliputi uji sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. (Wiyono, 2011:149) mengungkapkan bahwa model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas menggunakan grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual. Apabila variabel berdistribusi normal, maka penyebaran plot akan berada disekitar dan disepanjang garis . Kenormalan data yang akan dianalisis merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi. Deteksi adanya kenormalan dalam model regresi yang diperoleh dapat dilihat dari grafik normal P-P Plot dan hasil analisis menggunakan program SPSS. Apabila titik-titik yang terbentuk mendekati garis diagonal dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal. Dalam penelitian iniuntuk menguji apakah data normal atau tidak dengan cara analisis grafik dan analisis statistic sebagai berikut:

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

(9)

2. Uji Autokorelasi

Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya), jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan, dan seterusnya, karena itu ciri khusus uji ini adalah waktu (Santoso, 2012:241). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (D-W).

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut (Santoso, 2012:242):

a) Jika nilai Durbin Watson terletak dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

b) Jika nilai Durbin Watson terletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

c) Jika nilai Durbin Watson terletak diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3. Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang mengandung multikolinearitas menyebabkan kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variable bebas, tingkat signifikansi yang

(10)

digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar, dan probabilitas akan menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam regresi ada beberapa cara, yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila tidak terdapat variabel bebas yangmemiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas antara variabel bebas dalam regresi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat menggunakan metode menggunakan grafik scatterplot antara nilai variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), dimana sumbu X adalah yang diprediksi dan sumbu Y adalah residual. Dasar pengambilan keputusan yang diambil adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006):

a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(11)

H. Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Rangkuti (2005:149), menyatakan bahwa “Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Xi ... Xn) terhadap variabel dependen (Y).Persamaan rumus yang digunakan adalah (Sugiyono, 2006:243). Terdapat pengaruh atribut produk dan referensi komunitas motor secara parsial terhadap minat beli ulang di Coffee Starbuck Malang

Keterangan:

Y = Minat beli ulang di Coffee Starbuck Malang

X1 = Atribut produk

X2 =Referensi komunitas motor

= bilangan konstanta

= koefisien regresi 2. Uji Hipotesis

a. Hipotesis I

1) Uji Secara Simultan

“Untuk menguji pengaruh variabel atribut produk dan referensi komunitas motor terhadap variabel minat beli ulang di Coffee Starbuck Malang digunakan rumus uji F” (Sugiyono, 2006:219) yaitu:

Keterangan:

(12)

= F hitung

= koefisien korelasi linier berganda = banyaknya data/sampel

= banyaknya variabel bebas

Kriteria pengambilan keputusannya jika α = 5 % adalah:

a. Jika probabilitas F hitung (p) > 0,05 maka Ho ditolak b. Jika probabilitas F hitung (p) < 0,05 maka Ho diterima 2) Uji Secara Parsial

Uji regresi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel atribut produk dan referensi komunitas motor terhadap minat beli ulang di Coffe Starbuck Malang. Analisis ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh diantara variabel yang lain.Rumus yang digunakan menurut Rangkuti (2005:155) adalah:

Keterangan:

= koefisien regresi

= standart error untuk koefisien regresi = regresi parsial

Jika probabilitas t hitung p ≤ 0,05 maka Ho ditolak, tapi jika probabilitas t hitung p ≥ 0,05 maka Ho diterima. Ho ditolak berarti variabel bebas yang diuji mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

(13)

b. Hipotesis II

Untuk mengetahui variabel yang dominan maka dapat diketahui dari hasil analisis perbandingan koefiesien regresi masing-masing variabel penelitian.

Dimisalkan apabila koefiesien regresi atribut produk > referensi komunitas motor maka variabel atribut produk mempunyai pengaruh dominan terhadap minat beli ulang di Coffee Starbuck Malang

Referensi

Dokumen terkait

suara untuk bermain musik rock pengambilan keputusan para gitaris rock dalam pembelian gitar elektrik dan spare part-nya dipengaruhi oleh peran artis idola mereka, merek yang

makalah ini akan dikonstruksi titik Kosnita dengan menggunakan ketiga excenter (titik pusat lingkaran singgung luar) segitiga, berdasarkan circumcenter atau orthocenter

Bila dalam ayat (1.), (3) dan (4) pasal ini tidak disebut kata desa sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) adalah dengan dasar bahwa Pemerintah bermaksud untuk menumbuhkan

(Wiyono, 2011:149) mengungkapkan bahwa model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas menggunakan grafik P-P

Judul Skripsi : Penilaian Tingkat Kapabilitas Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa agama atau kepercayaan yang dianut oleh Orang Baduy dinamai dengan sebutan Sunda Wiwitan. Agama Sunda Wiwitan ini dilihat

bahwa sebenarnya asuransi itu merupakan alat atau institusi belaka yang bertujuan untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Wiyono 2011 mengatakan bahwa model regresi yang baik memiliki distribusi data