• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ditetapkan pada Istana Onix Tulungagung, dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ditetapkan pada Istana Onix Tulungagung, dengan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ditetapkan pada Istana Onix Tulungagung, dengan alamat Jl. Raya Popoh, Cerme, Gamping, Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66272.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti melakukan observasi dalam pengumpulan data,peneliti hanya mencatat data seperti apa adanya, menganalisis dan menafsirkan data tersebut. Menurut Singarimbun (2006:3), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan yang pokok.

C. Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini variabel dependen adalah kinerja(Y) 2. Variabel Independen

Menurut Sugiono (2013) adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (bebas). Dalam penelitian ini variabel independen atau bebas adalah Keselamatan Kerja (X1) dan Kesehatan Kerja (X2)

(2)

D. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variable menjadi konsep yang lebih sederhana, yaitu indikator. Operasional variabel ini dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak meluas. Definisi operasional ialah penentuan kontrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur (Sugiono, 2015:31). Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu dua variabel independen dan satu variabel dependen.

Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel independen (𝑋1) keselamatan kerja dan variabel kesehatan kerja (𝑋2) dan variabel dependen (Y) kinerja karyawan.

a. Keselamatan kerja (X1) merupakan rangkaian usaha yang terdiri dari pengaturan layout dan penataan atas mesin-mesin dan peralatan produksi, adanya alat pengaman, serta peraturan di tempat kerja untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.Indikator pada variabel keselamatan kerja yaitu meliputi:

1) Tata ruang kerja (layout)

Pengaturan layout dan penataan atas mesin-mesin dan peralatan produksi di Istana Onix ditata dengan rapi sesuai dengan standart oprasional prosedur (SOP) yang adauntuk mencegah terjadinya kecelakaan.

2) Pencahayaan

Tersedianya penerangan atau pencahayaan yang memadahi pada ruang produksi di Istana Onix yang membantu karyawan melihat objek-objek

(3)

yang dikerjakannya secara jelas sehingga mendukung keselamatan karyawan dalam bekerja.

3) Adanya Alat pengaman

Istana Onix menyediakan alat-alat pengaman di tempat kerja seperti masker, sarung tangan, helm, alat pemadam kebakaran untuk pencegahan pertama terjadinya kecelakaan.

4) Peraturan ditempat kerja

Adanya peraturan-peraturan di Istana Onix tentang keselamatan kerja dan karyawan Istana Onix wajib mematuhi peraturan tentang keselamatan kerja.

b. Kesehatan kerja (X2) adalahusaha-usaha seperti memperhatikan keadaankerbersihan lingkungan, penyediaan air bersih, penyediaan ventilasi udara, danpenyediaan pelayanan fasilitas kesehatan serta melindungi karyawan dari kejadian yang merugikan kesehatan dalam suatu hubungan kerja.Indikator pada variabel kesehatan kerja yaitu meliputi:

1) Kebersihan lingkungan kerja

Istana Onix memperhatikan kebersihan lingkungan di perusahaan seperti sistem sanitasi, sistem pembuangan yang baik dan lingkungan yang bersih agar dapat mendukung kesehatan serta aktivitas karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.

2) Adanya ventilasi udara

Tersedianya ventilasi udara pada ruang produksi di Istana Onix, demi terjaganya sirkulasi udara yang dapat mengganggu kesehatan karyawan dalam bekerja.

(4)

3) Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan

Adanya fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia ketika karyawan membutuhkan pelayanan kesehatan yang dapat menunjang kesejahteraan kesehatan karyawan di Istana Onix.

c. Kinerja (Y) merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan baik secara kualitas dan kuantitas dan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Indikator pada variabel kinerja yaitu meliputi:

1) Kualitas

Kesesuaian kualitas produk yang dihasilkan karyawan Istana Onixsesuai dengan standart yang ditentukan oleh perusahaan.

2) Kuantitas

Jumlah produk yang dihasilkan karyawan Istana Onix sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.

3) Waktu

Ketepatan waktu yang digunakan karyawan Istana Onix untuk menyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan definisi operasional variabel penelitian maka variabel, indikator dan item mengenai keselamatan, kesehatan kerja dan kinerja karyawan dapat disajikan pada tabel 3.1

(5)

Tabel 3.1

Variabel, Indikator dan Item Pertayaan

Variabel Indikator Item

Keselamatan Kerja (X1)

1. Tata ruang kerja (layout)

2. Pencahayaan 3. Adanya alat

pengaman 4. Peraturan

ditempat kerja

a. Pengaturan layout, penataan atas mesin-mesin dan peralatan produksi di Istana Onixsesuai SOP yang ada.

b. Penyediaan penerangan/pencahayaan yang memungkinkan pekerja di Istana Onix dapat melihat objek yang dikerjakan pada ruang kerja.

c. Penyediaan alat pelindung kerja (masker, helm, sarung tangan) oleh perusahaan Istana Onix dalam menjamin keselamatan kerja.

d. Karyawan telah menggunakan alat pengaman diri yangdiberikan oleh Istana Onix.

e. Adanya peringatan tertulis tentang keselamatan yang dipasang dilingkungan Istana Onix.

f. Karyawan mematuhi peraturan keselamatan kerja

Kesehatan Kerja (X2)

1. Kebersihan lingkungan kerja 2. Adanya

ventilasi udara 3. Tersedianya

fasilitas

pelayanankeseh atan

a. Penyediaan sistem sanitasi yang baik, sistem pembuangan yang baik dan lingkungan yang bersih di Istana Onix yang dapat mempengaruhi kesehatan para karyawan.

b. Penyediaan ventilasi yang baik agar sirkulasi udara di Istana Onix yang dapat berjalan dengan baik dan tidak mengganggu kesehatan karyawan dalam bekerja.

c. Tersedianyafasilitas kesehatan di Istana Onix ketika karyawan membutuhkan pelayanan kesehatan.

Kinerja (Y) 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Waktu.

a. Kualitas produk yang dihasilkan karyawan Istana Onix sesuai dengan standart yang ditentukan oleh perusahaan

b. Jumlah produk yang diselesaikan oleh karyawan Istana Onix

c. Ketepatan waktu yang digunakan karyawan Istana Onix untuk menyelesaikan pekerjaan

(6)

E. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Widayat dan Amirullah (2002: 58) yang dimaksud populasi adalah:

“Merupakan keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang yang akan diteliti”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi yaitu para karyawan bagian produksi pada Istana Onix Tulungagung yaitu sebanyak 34 karyawan.

b. Sampel

Menurut Widayat, (2004:93) sampel adalah suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian. Selain itu adanya pengambilan sampel dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai obyek-obyek penelitian dengan cara mengamati sebagian populasi. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 34 responden.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total sampling.

Menurut Sugiyono (2013: 124) sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Pengambilan sampel untuk penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2010: 112), jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10- 15% atau 20-25% atau lebih.

(7)

F. Jenis dan Sumber data 1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif yang merupakan data berbentuk angka-angka baik secara langsung dari hasil penelitian maupun hasil pengolahan data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif karena penelitian berusaha mendapatkan hasil dari penyebaran kuesioner dan dihitung menggunakan SPSS.

2. Sumber Data a. Data Primer

Sumber data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang menjadi obyek penelitian. Data ini mengenai jaminan keselamatan dan kesehatan kerja serta kinerjakaryawan yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dalam hal ini karyawan bagian produksi pada Istana Onix Tulungagung.

b.Data Sekunder

Sumber data tambahan yaitu sumber data yang diperoleh dari sumber lain dengan cara bertanya guna mencari tambahan data. Data ini meliputi data tentang kondisi perusahaan mengenai masalah struktur organisasi, bentuk hukum perusahaan, jumlah karyawan dan aktivitas produksi.

(8)

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah alat paling umum digunakan untuk mengumpulkan data primer, kuesioner berisi sekumpulan pertanyaan yang diajukan pada karyawan untuk dijawab. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan bersifat tertutup artinya responden diharapkan menjawab semua pertanyaan yang ada dan tidak diberi kesempatan untuk menjawab di luar jawaban yang disediakan.Kuesioner ini dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan tentang fenomena-fenomena yang diteliti mengenai keselamatan, kesehatan kerja dan kinerja karyawan.

2. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan berkaitan dengan kondisi kerja bagian produksi pada Istana Onix Tulungagung.

H. Teknik Pengukuran Data

Adapun teknik pengukuran variabel yang digunakan oleh peneliti untuk memberikan jawaban pada setiap item jawaban adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang dikembangkan melalui metode Likert, di mana subyek harus diindikasikan berdasarkan tingkatannya berdasarkan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan perilaku suatu

(9)

obyek.Kesemua nilai pernyataan tersebut kemudian digabung sehingga dapat diperoleh nilai total yang dapat menggambarkan obyek yang diteliti.Dalam penelitian ini setiap jawaban atas variabel digunakan sistem skor/nilai dengan dasar Likerts, sebagai berikut:

a. Jawaban A (Sangat Setuju/ Sangat Baik) diberi skor 4 menunjukkan K3 sangat baik dan kinerja karyawan sangat tinggi.

b. Jawaban B (Setuju/ Baik) diberi skor 3 menunjukkan K3 baik dan kinerja karyawan tinggi

c. Jawaban C (Tidak Setuju/Tidak Baik) diberi skor 2 menunjukkan K3 tidak baik dan kinerja karyawan rendah

d. Jawaban D (Sangat Tidak Setuju/ Sangat tidak baik) diberi skor 1 menunjukkan K3 sangat tidak baik dan kinerja karyawan sangat rendah.

I. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Data

Menurut Widayat (2004:87) validitas adalah suatu pengukuran yang mengacu pada proses dimana pengukuran benar-benar bebas dari kesalahan sistimatis dan kesalahan random. Pengukuran yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pada penelitian ini, digunakan validitas Pearson berdasarkan rumus korelasi product moment. Adapun kriteria pengujiannya adalah:

(10)

Apabila r hitung < r tabel maka tidak terdapat data yang valid sedangkan apabila r hitung > r tabelterdapat data yang valid. (Singarimbun dan Effendi, 2006:137).

Nilai r hitung dapat diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut:

r =

2 2

2

2 -( X) . n . Y -( Y) X

. n

Y) ( . X) ( - XY . n

Dimana:

r = Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel X = Skor tiap butir Y = Skor Total 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana instrument tersebut dapat diberikan hasil yang relatif sama bisa dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama.Suatu instrumen yang mempunyai reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa instrumen tersebut mantab.

Suatu alat ukur yang mantab tidak berubah-rubah pengukurannya, artinya meskipun alat itu digunakan berkali-kali akan memberikan hasil yang hampir serupa.

Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan metode konsistensi internal dengan teknik Reliabilitas Alpha, (Arikunto, 2010:231). Dengan rumus sebagai berikut:

𝑟11= [ 𝑘

(𝑘 − 1)] [1 −∑2𝑏

2𝑡 ]

(11)

Dimana :

𝑟11 = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item pertanyaan

∑2𝑏 = jumlah varian butir

2𝑡 = varians total

Adapun kriteria pengujiannya adalah apabila nilai reliabilitas instrumen diatas 0,6 atau 60%, berarti terdapat data yang reliabel pada tingkat kepercayaan 95%. Sebaliknya jika nilai reliabilitas kurangdari 0,6 atau 60% berarti tidak terdapat data yang reliabel pada tingkat kepercayaan 95%.

J. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui variabel-variabel yang digunakan layak dalam model analisa regresi linier berganda, dilakukan uji persyaratan asumsi klasik yang meliputi uji sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. (Wiyono, 2011:149) mengungkapkan bahwa model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas menggunakan grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual. Apabila variabel berdistribusi normal, maka penyebaran plot akan berada disekitar dan disepanjang garis 45𝜊. Kenormalan data yang akan dianalisis merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi. Deteksi adanya kenormalan dalam

(12)

model regresi yang diperoleh dapat dilihat dari grafik normal P-P Plot dan hasil analisis menggunakan program SPSS. Apabila titik-titik yang terbentuk mendekati garis diagonal dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal. Dalam penelitian iniuntuk menguji apakah data normal atau tidak dengan cara analisis grafik dan analisis statistic sebagai berikut:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (variabel independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang mengandung multikolinearitas menyebabkankesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variablebebas, tingkat signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakinbesar, dan probabilitas akan menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas didalam regresi ada beberapa cara, yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan VarianceInflation Factor (VIF). Apabila tidak terdapat variabel bebas yangmemiliki nilai Tolerance kurang dari 00,10 atau VIF lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas antara variabel bebas dalam regresi.

(13)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain.Model regresi yang baik adalah yanghomoskedastisitas atau tidakterjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat menggunakan metode menggunakan grafik scatterplot antara nilai variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), dimana sumbu X adalah yang diprediksi dan sumbu Y adalah residual. Dasar pengambilan keputusan yang diambil adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006):

a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

K. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala

Digunakan untuk mengetahui keselamatan dan kesehatan kerja karyawan serta kinerja karyawan pada Istana Onix Tulungagung. Untuk menentukan rentang skala menggunakan rumus :

RS = m

m n( −1)

Dimana :

(14)

RS = Rentang Skala n = jumlah sampel

m = jumlah alternatif jawaban tiap item

Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut:

RS = 4

) 1 4 ( 34 −

= 4 102

= 25, 5 = 26 (dibulatkan)

Dengan nilai rentang skala 26 tersebut dapat dibuat tabel penilaian variabel yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Penilaian Variabel Berdasarkan Hasil dari Rentang Skala Rentang Skala Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja Kinerja

34 – 60 61 – 87 88 – 114 115– 141

Sangat Tidak Baik Tidak Baik

Baik

Sangat Baik

Sangat Tidak Baik Tidak Baik

Baik

Sangat Baik

Sangat Rendah Rendah

Tinggi

Sangat Tinggi

2. Regresi Linier Berganda

Merupakan pengujian untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel keselamatan dan kesehatan kerja karyawan (X) dengan variabel kinerja karyawan (Y), yaitu dengan rumus:

Y= a + b1.x1 + b2.x2 + E Y = Kinerja karyawan a = konstanta

(15)

b1 dan b2 = koefisien regresi

x1 = Variabel keselamatan kerja x2 = Variabel kesehatan kerja E = Standart error

3. Uji t (t-test)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial atau per variabel.

Dengan rumus:

thitung= Sb

b

Di mana:

b = koefisien regresi

Sb = standart deviasi dari variabel bebas

Sedangkan pada uji t mempunyai kriteria sebagai berikut:

1. Jika -t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Jika t hitung > t tabel atau t hitung <- t tabel , maka Hoditolak dan Ha

diterima, yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

(16)

4. .Uji F (F-test)

Analisis bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama- sama antara variabel independent dalam hal ini yaitu variabel keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel dependent yaitu kinerja karyawan.

Dengan rumus:

Fhitung =

k) - (n / ) R - (1

1) - (k / R

2 2

Di mana:

R2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas n = banyaknya sampel

Penolakannya hipotesa atas dasar signifikasi pada taraf nyata 5% (taraf kepercayaan 95%) dengan kriteria:

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel kinerja karyawan.

Jika Fhitung  Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel kinerja karyawan.

5. Uji Dominan

Untuk mengetahui variabel yang dominan maka dapat diketahui dari hasil analisis perbandingan koefiesien regresi masing-masing variabel penelitian, variabel yang memiliki koefisien regresi terbesar maka memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

akan diberi skor 3, dan untuk subjek yang memilih jawaban Sangat Tidak. Sesuai (STS) akan diberi skor

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Upaya Orang Tua dalam melatih anaknya untuk berpuasa di desa Nanga Serawai dengan mengajarkannya tata cara berpuasa dan

Skripsi yang berjudul Problematika Guru Kelas dalam Implementasi Pembelajaran Tematik PAI di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kebun Bunga Kota Banjarmasin Tahun

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN MODEL PENGEMBANGAN PENALARAN MELALUI PERMAINAN (MP3) PADA

bahwa sebenarnya asuransi itu merupakan alat atau institusi belaka yang bertujuan untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan oleh generator termoelektrik dengan menggunakan berbagai jenis limbah organik (tatal kayu akasia, tatal

Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan tindakan adenoidektomi atau adenotonsilektomi pada anak dengan gangguan bernapas saat tidur oleh karena hipertrofi

Unit Kerja dalam Instansi yang memiliki kewenangan terhadap bidang tertentu yang berkaitan dengan aplikasi generik agar menyusun spesifikasi acuan atau spesifikasi dasar yang berisi