• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagaimana digambarkan di dalam diagram alir pada gambar 3.1.

3.2 Studi Pustaka

Tahap awal dari penelitian ini adalah melakukan studi pustaka

yaitu proses pengumpulan informasi yang relevan dengan penelitian ini. Studi pustaka ini dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagaimana digambarkan di dalam diagram alir pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Tahap awal dari penelitian ini adalah melakukan studi pustaka atau kajian pustaka, yaitu proses pengumpulan informasi yang relevan dengan penelitian ini. Studi pustaka ini buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis, Secara garis besar penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagaimana digambarkan

atau kajian pustaka, yaitu proses pengumpulan informasi yang relevan dengan penelitian ini. Studi pustaka ini karangan ilmiah, tesis,

(2)

Berdasarkan rumusan masalah, peneliti melakukan pengumpulan dan pengkajian literatur-literatur tentang karakteristik dari sensor ultrasonik, sensor suhu, sensor TDS, MQTT, ESP32, ESP8266, GPRS, platform monitoring IoT, dan artikel tentang kondisi danau Andeman.

3.3 Identifikasi Kebutuhan

Tahap ini melakukan identifikasi semua kebutuhan alat maupun bahan yang diperlukan pada penelitian ini.

Berikut tabel kebutuhan alat dan bahan yang diperlukan:

Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan sistem

No Nama Jumlah

1. ESP32 TTGO T-Call V1.4 1 unit

2. ESP8266 NodeMCU 1 unit

3. Sensor Suhu DS18B20 1 unit

4. Sensor Ultrasonik JSN-SR04T 1 unit

5. Sensor TDS 1 unit

6. Simcard 1 unit

7. PCB 1 unit

8. Adaptor 5V 2 unit

9. Arduino IDE 1 unit

10. Resistor 4.7k 1 unit

11. Terminal block 3 pin 2 unit

3.4 Perancangan Sistem

Tahap ini melakukan perancangan sistem dari data yang telah dikumpulkan pada tahapan-tahapan sebelumnya. Tahap ini mencakup rancangan keseluruhan sistem, rancangan sensor-sensor, rancangan komunikasi data antar perangkat, dan rancangan komunikasi data ke platform Ubidots.

(3)

3.4.1 Rancangan Keseluruhan Sistem

Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, maka digunakan metode yang secara umum diilustrasikan dengan blok diagram pada Gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 mengilustrasikan bahwa proses diawali dengan perangkat ESP8266 membaca nilai sensor kemudian dikirim melalui komunikasi WLAN yang menggunakan metode PTP (point-to-point) dengan memanfaatkan modul embedded WIFI men

perangkat ESP32 yang berada di dalam BLOK 1. Setelah perangkat ESP32 menerima datanya, kemudian data dikirim ke broker Ubidots MQTT melalui jaringan GPRS memanfaatkan modul SIM800L. Data akan direpresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel di dashboard Ubidots.

Sementara itu untuk menghemat bandwidth pada tahap pengiriman data sensor ke platform Ubidots, maka digunakannya protokol MQTT. Cara kerja sistem tersebut sesuai dari flowchart pada Gambar 3.3.

3.4.1 Rancangan Keseluruhan Sistem

Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, maka digunakan metode yang secara umum diilustrasikan dengan blok diagram pada Gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 Diagram blok sistem

Gambar 3.2 mengilustrasikan bahwa proses diawali dengan perangkat ESP8266 membaca nilai sensor kemudian dikirim melalui komunikasi WLAN yang menggunakan

) dengan memanfaatkan modul embedded WIFI men

perangkat ESP32 yang berada di dalam BLOK 1. Setelah perangkat ESP32 menerima datanya, kemudian data dikirim ke broker Ubidots MQTT melalui jaringan GPRS memanfaatkan modul SIM800L. Data akan direpresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel

Sementara itu untuk menghemat bandwidth pada tahap pengiriman data sensor ke platform Ubidots, maka digunakannya protokol MQTT. Cara kerja sistem tersebut sesuai dari Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, maka digunakan metode yang secara umum diilustrasikan dengan blok diagram pada Gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 mengilustrasikan bahwa proses diawali dengan perangkat ESP8266 membaca nilai sensor kemudian dikirim melalui komunikasi WLAN yang menggunakan ) dengan memanfaatkan modul embedded WIFI menuju ke perangkat ESP32 yang berada di dalam BLOK 1. Setelah perangkat ESP32 menerima datanya, kemudian data dikirim ke broker Ubidots MQTT melalui jaringan GPRS memanfaatkan modul SIM800L. Data akan direpresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel

Sementara itu untuk menghemat bandwidth pada tahap pengiriman data sensor ke platform Ubidots, maka digunakannya protokol MQTT. Cara kerja sistem tersebut sesuai dari

(4)

Gambar 3.3 Diagram alir sistem

Diagram alir pada Gambar 3.3 menjelaskan bahwa sistem diawali dengan sensor membaca nilai kualitas dan nilai ketinggian air danau. Terdapat percabangan untuk memeriksa nilai sensor, jika nilai sensor dapat dibaca maka meneruskan langkah berikutnya, jika nilai sensor tidak dapat dibaca maka kembali untuk membaca nilai sensor. Langkah berikutnya yaitu mengkonversi nilai menjadi satuan ukur, satuan derajat celcius untuk nilai sensor suhu, satuan PPM untuk nilai sensor TDS, satuan cm untuk nilai sensor pengukur ketinggian air. Selanjutnya data dikirim ke perangkat ESP32 menggunakan WLAN. Setelah perangkat ESP32 berhasil menerima data, kemudian data sensor dikirim ke Ubidots MQTT broker.

3.4.2 Rancangan Sensor-Sensor

Sub bab ini menjelaskan rancangan beberapa rangkaian sensor yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Rancangan Rangkaian Sensor Suhu (DS18b20)

(5)

Gambar 3.4

Pada Gambar 3.4 terdapat beberapa garis. Untuk garis berwarna merah sebagai sumber tegangan sensor yang berukuran 3 V

sedangkan garis berwarna jingga yang terhubung dengan pin D2 berfungsi untuk mengalirkan data terhubung dengan pin data pada sensor, untuk garis berwarna hitam yang terhubung dengan pin GND berfungsi sebagai ground. Ra

menggunakan mode normal yang ditandai dengan resistor berukuran 4.7 K yang berfungsi sebagai pull-

Setelah menentukan dan merangkai rangkain dari Gambar 3.4, langkah berikutnya yaitu membuat diagram alir program sensor suhu.

Gambar 3.4 Rangkaian sensor DS18b20 dengan ESP8266

terdapat beberapa garis. Untuk garis berwarna merah sebagai sumber tegangan sensor yang berukuran 3 V terhubung dengan pin VCC pada sensor, sedangkan garis berwarna jingga yang terhubung dengan pin D2 berfungsi untuk mengalirkan data terhubung dengan pin data pada sensor, untuk garis berwarna hitam yang terhubung dengan pin GND berfungsi sebagai ground. Ra

menggunakan mode normal yang ditandai dengan resistor berukuran 4.7 K yang -up resistor.

Setelah menentukan dan merangkai rangkain dari Gambar 3.4, langkah berikutnya yaitu membuat diagram alir program sensor suhu.

Rangkaian sensor DS18b20 dengan ESP8266

terdapat beberapa garis. Untuk garis berwarna merah sebagai terhubung dengan pin VCC pada sensor, sedangkan garis berwarna jingga yang terhubung dengan pin D2 berfungsi untuk mengalirkan data terhubung dengan pin data pada sensor, untuk garis berwarna hitam yang terhubung dengan pin GND berfungsi sebagai ground. Rangkaian ini menggunakan mode normal yang ditandai dengan resistor berukuran 4.7 K yang

Setelah menentukan dan merangkai rangkain dari Gambar 3.4, langkah berikutnya

(6)

Berdasarkan Gambar 3.5

nilai pengukuran. Berikut merupakan penjelasannya:

1. Langkah pertama menginisialisasi pin GPIO4 sebagai pin input data sensor.

2. Kemudian menetapkan nilai resolusi 9 bit untuk data keluaran sensor.

3. Mengambil data sensor dari pin GPIO4.

4. Kemudian konversi data ke satuan ukur celcius.

Untuk menerjemahkan diagram alir pada Gambar 3.5 menjadi kode program dan mengunggahnya ke perangkat mikrok

Arduino IDE.

2. Rancangan Rangkaian Sensor Ultrasonik (JSN

Gambar 3.5 Diagram alir program sensor suhu

Berdasarkan Gambar 3.5 terdapat beberapa instruksi agar sensor dapat menghasilkan nilai pengukuran. Berikut merupakan penjelasannya:

Langkah pertama menginisialisasi pin GPIO4 sebagai pin input data sensor.

ian menetapkan nilai resolusi 9 bit untuk data keluaran sensor.

Mengambil data sensor dari pin GPIO4.

Kemudian konversi data ke satuan ukur celcius.

Untuk menerjemahkan diagram alir pada Gambar 3.5 menjadi kode program dan mengunggahnya ke perangkat mikrokontroler, peneliti menggunakan alat bantu yaitu

Rancangan Rangkaian Sensor Ultrasonik (JSN-SR04T)

Diagram alir program sensor suhu

terdapat beberapa instruksi agar sensor dapat menghasilkan

Langkah pertama menginisialisasi pin GPIO4 sebagai pin input data sensor.

ian menetapkan nilai resolusi 9 bit untuk data keluaran sensor.

Untuk menerjemahkan diagram alir pada Gambar 3.5 menjadi kode program dan ontroler, peneliti menggunakan alat bantu yaitu

(7)

Gambar 3.6

Di dalam Gambar 3.6 terdapat beberapa garis diantaranya, garis berwarna hijau muda menghubungkan antara pin trigger dengan pin D0, garis berwarna kuning menghubungkan antara pin echo dengan pin D1, garis berwarna hitam sebagai GND, garis berwarna merah berfungsi sebagai sumber tegangan berukuran 5 V menguhungkan antar pin VCC dengan pin VU.

Setelah menentukan dan merangkai rangkain dari Gambar 3.6, langkah berikutnya yaitu membuat diagram alir untuk program sensor ketinggian air.

Gambar 3.6 Rangkaian sensor JSN-SR04T dengan ESP8266

Di dalam Gambar 3.6 terdapat beberapa garis diantaranya, garis berwarna hijau muda ungkan antara pin trigger dengan pin D0, garis berwarna kuning menghubungkan antara pin echo dengan pin D1, garis berwarna hitam sebagai GND, garis berwarna merah berfungsi sebagai sumber tegangan berukuran 5 V menguhungkan antar pin VCC dengan pin VU.

elah menentukan dan merangkai rangkain dari Gambar 3.6, langkah berikutnya yaitu membuat diagram alir untuk program sensor ketinggian air.

SR04T dengan ESP8266

Di dalam Gambar 3.6 terdapat beberapa garis diantaranya, garis berwarna hijau muda ungkan antara pin trigger dengan pin D0, garis berwarna kuning menghubungkan antara pin echo dengan pin D1, garis berwarna hitam sebagai GND, garis berwarna merah berfungsi sebagai sumber tegangan berukuran 5 V

elah menentukan dan merangkai rangkain dari Gambar 3.6, langkah berikutnya

(8)

Gambar 3.7

Terlihat pada Gambar 3.7 terdapat beberapa langkah untuk mend ketinggian air. Berikut merupakan penjelasan dari aliran diagram alir tersebut:

1. Langkah pertama adalah menginisialisasi beberapa PIN:

● Pin GPIO16 diatur sebagai pin output, berfungsi untuk menghasilkan sinyal ultrasonik.

● Pin GPIO5 diatur

ultrasonik dan menghitung nilai durasi mulai dari sinyal dialirkan ke objek sampai sinyal dipantulkan oleh objek tersebut.

2. Berikutnya pin GPIO16 mulai menghasilkan sinyal ultrasonik selama 10 ms.

3. Setelah 10 ms, pin GPIO5 akan menangkap sinyal ultrasonik yang dipantulkan oleh suatu objek yang berada di depan sensor kemudian menghitung nilai durasinya.

4. Hitung nilai ketinggian sensor terhadap permukaan air dengan rumus (t * 0,034) / 2.

Gambar 3.7 Diagram alir program sensor ketinggian air Terlihat pada Gambar 3.7 terdapat beberapa langkah untuk mend ketinggian air. Berikut merupakan penjelasan dari aliran diagram alir tersebut:

Langkah pertama adalah menginisialisasi beberapa PIN:

Pin GPIO16 diatur sebagai pin output, berfungsi untuk menghasilkan sinyal ultrasonik.

Pin GPIO5 diatur sebagai pin input, berfungsi untuk menangkap sinyal ultrasonik dan menghitung nilai durasi mulai dari sinyal dialirkan ke objek sampai sinyal dipantulkan oleh objek tersebut.

Berikutnya pin GPIO16 mulai menghasilkan sinyal ultrasonik selama 10 ms.

10 ms, pin GPIO5 akan menangkap sinyal ultrasonik yang dipantulkan oleh suatu objek yang berada di depan sensor kemudian menghitung nilai

Hitung nilai ketinggian sensor terhadap permukaan air dengan rumus (t * Diagram alir program sensor ketinggian air

Terlihat pada Gambar 3.7 terdapat beberapa langkah untuk mendapatkan nilai ketinggian air. Berikut merupakan penjelasan dari aliran diagram alir tersebut:

Pin GPIO16 diatur sebagai pin output, berfungsi untuk menghasilkan

sebagai pin input, berfungsi untuk menangkap sinyal ultrasonik dan menghitung nilai durasi mulai dari sinyal dialirkan ke objek sampai sinyal dipantulkan oleh objek tersebut.

Berikutnya pin GPIO16 mulai menghasilkan sinyal ultrasonik selama 10 ms.

10 ms, pin GPIO5 akan menangkap sinyal ultrasonik yang dipantulkan oleh suatu objek yang berada di depan sensor kemudian menghitung nilai

Hitung nilai ketinggian sensor terhadap permukaan air dengan rumus (t *

(9)

5. Langkah terakhir yaitu y = T -

Untuk menerjemahkan diagram alir dari Gambar 3.7 menjadi kode program dan mengunggahnya ke perangkat mikrokontroler, peneliti menggunakan alat bantu yaitu Arduino IDE.

3. Rancangan Rangkaian Sensor TDS

Gambar 3.8

Gambar 3.8 mengilustrasikan rangkaian sensor TDS dengan perangkat mikrokontroler ESP32. Garis berwarna merah menghubungkan antara soket 5 V yang berada di sensor dengan pin 5 V yang berada di perangkat mikrokontroler. Sedangkan garis berwarna kuning menghubungkan antara soket data yang berada di sensor dengan pin GPIO13 yang berada di perangkat mikrokontroler. Garis berwarna hitam menghubungkan soket GND sensor dengan pi

Setelah membuat rangkaian seperti Gambar 3.8, supaya rangkaian tersebut dapat menghasilkan nilai TDS dari air, maka diperlukannya suatu program yang dapat menjalankan perintah-

Sebelum membuat program alangkah baiknya membuat diagram alir dari program tersebut, yang terlihat seperti Gambar 3.9.

Langkah terakhir yaitu menghitung nilai ketinggian air dengan rumus:

x (keterangan berada di dalam Gambar 3.7

Untuk menerjemahkan diagram alir dari Gambar 3.7 menjadi kode program dan mengunggahnya ke perangkat mikrokontroler, peneliti menggunakan alat bantu yaitu

Rancangan Rangkaian Sensor TDS

Gambar 3.8 Rangkaian sensor TDS dengan ESP32

Gambar 3.8 mengilustrasikan rangkaian sensor TDS dengan perangkat mikrokontroler ESP32. Garis berwarna merah menghubungkan antara soket 5 V yang berada di pin 5 V yang berada di perangkat mikrokontroler. Sedangkan garis berwarna kuning menghubungkan antara soket data yang berada di sensor dengan pin GPIO13 yang berada di perangkat mikrokontroler. Garis berwarna hitam menghubungkan soket GND sensor dengan pin GND perangkat.

Setelah membuat rangkaian seperti Gambar 3.8, supaya rangkaian tersebut dapat menghasilkan nilai TDS dari air, maka diperlukannya suatu program yang dapat -perintah untuk membaca nilai TDS dengan sensor tersebut.

m membuat program alangkah baiknya membuat diagram alir dari program tersebut, yang terlihat seperti Gambar 3.9.

menghitung nilai ketinggian air dengan rumus:

keterangan berada di dalam Gambar 3.7)

Untuk menerjemahkan diagram alir dari Gambar 3.7 menjadi kode program dan mengunggahnya ke perangkat mikrokontroler, peneliti menggunakan alat bantu yaitu

Gambar 3.8 mengilustrasikan rangkaian sensor TDS dengan perangkat mikrokontroler ESP32. Garis berwarna merah menghubungkan antara soket 5 V yang berada di pin 5 V yang berada di perangkat mikrokontroler. Sedangkan garis berwarna kuning menghubungkan antara soket data yang berada di sensor dengan pin GPIO13 yang berada di perangkat mikrokontroler. Garis berwarna hitam

Setelah membuat rangkaian seperti Gambar 3.8, supaya rangkaian tersebut dapat menghasilkan nilai TDS dari air, maka diperlukannya suatu program yang dapat perintah untuk membaca nilai TDS dengan sensor tersebut.

m membuat program alangkah baiknya membuat diagram alir dari program

(10)

Untuk mengetahui aliran dari Gambar 3.2, berikut merupakan penjelasannya:

1. Program dimulai dengan

berfungsi untuk mengalirkan data dari sensor ke perangkat mikrokontroler.

2. Kemudian memasukkan nilai inisialisasi TDS yang didapat dari EC meter.

3. Selanjutnya ambil sinyal digital dari pin GPIO35, kemudian hit konversi sinyal menjadi nilai TDS dengan satuan PPM.

Untuk menerjemahkan diagram alir dari Gambar 3.9 menjadi kode program dan mengunggahnya ke perangkat mikrokontroler, peneliti menggunakan alat bantu yaitu Arduino IDE.

3.4.3 Rancangan Komunikasi

Pada tahap ini dijelaskan mekanisme pengiriman data sensor antar perangkat mikrokontroler yaitu ESP8266 NodeMCU (sebagai klien) dan ESP32 TTGO (sebagai AP/server).

Gambar 3.9 Diagram alir program sensor TDS Untuk mengetahui aliran dari Gambar 3.2, berikut merupakan penjelasannya:

Program dimulai dengan inisialisasi pin GPIO35 sebagai inputan. Pin ini berfungsi untuk mengalirkan data dari sensor ke perangkat mikrokontroler.

Kemudian memasukkan nilai inisialisasi TDS yang didapat dari EC meter.

Selanjutnya ambil sinyal digital dari pin GPIO35, kemudian hit konversi sinyal menjadi nilai TDS dengan satuan PPM.

Untuk menerjemahkan diagram alir dari Gambar 3.9 menjadi kode program dan mengunggahnya ke perangkat mikrokontroler, peneliti menggunakan alat bantu yaitu

3.4.3 Rancangan Komunikasi Data Antar Perangkat

Pada tahap ini dijelaskan mekanisme pengiriman data sensor antar perangkat mikrokontroler yaitu ESP8266 NodeMCU (sebagai klien) dan ESP32 TTGO (sebagai

Diagram alir program sensor TDS Untuk mengetahui aliran dari Gambar 3.2, berikut merupakan penjelasannya:

inisialisasi pin GPIO35 sebagai inputan. Pin ini berfungsi untuk mengalirkan data dari sensor ke perangkat mikrokontroler.

Kemudian memasukkan nilai inisialisasi TDS yang didapat dari EC meter.

Selanjutnya ambil sinyal digital dari pin GPIO35, kemudian hitung dan

Untuk menerjemahkan diagram alir dari Gambar 3.9 menjadi kode program dan mengunggahnya ke perangkat mikrokontroler, peneliti menggunakan alat bantu yaitu

Pada tahap ini dijelaskan mekanisme pengiriman data sensor antar perangkat mikrokontroler yaitu ESP8266 NodeMCU (sebagai klien) dan ESP32 TTGO (sebagai

(11)

Gambar 3.10

Terlihat pada Gambar 3.10 terdapat dua perangkat yaitu ESP8266 (klien) yang bertugas sebagai pengirim data sensor dan ESP32 (

data. Untuk metode komunikasi data ini menggunakan metode PTP (

media wireless (tanpa kabel), sedangkan protokol komunikasi data yang digunakan adalah TCP/IP.

Diagram alir di bawah ini menjelaskan aliran program komunikasi data sensor antara perangkat ESP8266 dengan perangkat ESP32.

a. ESP32

Gambar 3.10 Diagram blok komunikasi data antar perangkat

da Gambar 3.10 terdapat dua perangkat yaitu ESP8266 (klien) yang bertugas sebagai pengirim data sensor dan ESP32 (access point) bertugas sebagai penerima data. Untuk metode komunikasi data ini menggunakan metode PTP (point to point

(tanpa kabel), sedangkan protokol komunikasi data yang digunakan adalah

Diagram alir di bawah ini menjelaskan aliran program komunikasi data sensor antara perangkat ESP8266 dengan perangkat ESP32.

Diagram blok komunikasi data antar perangkat

da Gambar 3.10 terdapat dua perangkat yaitu ESP8266 (klien) yang ) bertugas sebagai penerima point to point) melalui (tanpa kabel), sedangkan protokol komunikasi data yang digunakan adalah

Diagram alir di bawah ini menjelaskan aliran program komunikasi data sensor antara

(12)

Gambar 3.11 Diagram alir program komunikasi Penjelasan diagram alir dari Gambar 3.11 :

1. Program dimulai dengan menginisialisasi beberapa inputan yaitu:

● SSID untuk nama pengenal AP.

● Password untuk password AP.

2. Selanjutnya menetapkan mode WIFI sebagai AP ( 3. Kemudian menga

4. Mencari dan mengidentifikasi klien yang terhubung.

5. Terdapat percabangan untuk memeriksa ada tidaknya klien yang terhubung.

Jika ada maka melanjutkan proses berikutnya, jika tidak ada maka kembali ke langkah sebelumnya.

Diagram alir program komunikasi data lokal ESP32 Penjelasan diagram alir dari Gambar 3.11 :

Program dimulai dengan menginisialisasi beberapa inputan yaitu:

SSID untuk nama pengenal AP.

Password untuk password AP.

Selanjutnya menetapkan mode WIFI sebagai AP (access point Kemudian mengaktifkan WIFI server pada port 80.

Mencari dan mengidentifikasi klien yang terhubung.

Terdapat percabangan untuk memeriksa ada tidaknya klien yang terhubung.

Jika ada maka melanjutkan proses berikutnya, jika tidak ada maka kembali ke langkah sebelumnya.

data lokal ESP32

Program dimulai dengan menginisialisasi beberapa inputan yaitu:

access point).

Terdapat percabangan untuk memeriksa ada tidaknya klien yang terhubung.

Jika ada maka melanjutkan proses berikutnya, jika tidak ada maka kembali ke

(13)

6. Terdapat percabangan untuk memeriksa ada tidaknya klien yang mengirim data. Jika ada klien yang mengirim data maka baca datanya, jika tidak ada maka kembali ke langkah sebelumnya.

b. ESP8266

Gambar 3.12 Diagram alir program komunikasi data lokal ESP8266 Penjelasan diagram alir dari Gambar 3.12:

1. Program diawali dengan menginisialisasi beberapa inputan:

● SSID untuk menampung nama dari AP.

● Password berfungsi untuk menampung password dari AP.

dapat percabangan untuk memeriksa ada tidaknya klien yang mengirim data. Jika ada klien yang mengirim data maka baca datanya, jika tidak ada maka kembali ke langkah sebelumnya.

Diagram alir program komunikasi data lokal ESP8266 lasan diagram alir dari Gambar 3.12:

Program diawali dengan menginisialisasi beberapa inputan:

SSID untuk menampung nama dari AP.

Password berfungsi untuk menampung password dari AP.

dapat percabangan untuk memeriksa ada tidaknya klien yang mengirim data. Jika ada klien yang mengirim data maka baca datanya, jika tidak ada

Diagram alir program komunikasi data lokal ESP8266

Password berfungsi untuk menampung password dari AP.

(14)

● Port nilai port dari server TCP dari AP.

2. Berikutnya menetapkan mode WIFI sebagai

3. Kemudian menghubungkan ke AP. Hal ini membutuhkan SSID dan password dari AP. Setelah terhubung dengan AP, langkah selanjutnya yaitu menghubungkan ke server TCP AP. Untuk terhubung dengan server AP membutuhkan host dan port dari AP.

4. Terdapat percabangan untuk memeriksa koneksi ke AP.

5. Jika masih terhubung maka nilai sensor akan dibaca dan dikumpulkan. Setelah semua nilai sensor terkumpul kirim data sensor.

6. Jika koneksi ke AP putus maka kembali ke langkah sebelu

3.4.4 Rancangan Komunikasi Data ke Platform Ubidots

Pada tahap ini dijelaskan bagaimana perangkat ESP32 berkomunikasi dengan broker Ubidots. Di bawah ini merupakan diagram blok pengiriman data sensor dari perangkat ESP32 ke platform Ubidots dengan m

ESP32.

Gambar 3.13 Diagram blok komunikasi data antara ESP32 dengan Ubidots Berdasarkan pada Gambar 3.13, sebelum melakukan pengiriman ( sensor, perangkat ESP32 harus terhubung dengan

dengan broker, perangkat ESP32 bisa mengirim (

mengirim (publish) data sensor, perangkat ESP32 harus mengikutsertakan sebuah topik ke dalam data yang dikirim agar broker dapat

perangkat yang berlangganan (

Untuk dapat berinteraksi dengan broker Ubidots, diperlukan sebuah token yang berfungsi untuk otorisasi perangkat mikrokontroler dan perangkat vir

Port nilai port dari server TCP dari AP.

Berikutnya menetapkan mode WIFI sebagai station.

Kemudian menghubungkan ke AP. Hal ini membutuhkan SSID dan password dari AP. Setelah terhubung dengan AP, langkah selanjutnya yaitu menghubungkan ke server TCP AP. Untuk terhubung dengan server AP

n host dan port dari AP.

Terdapat percabangan untuk memeriksa koneksi ke AP.

Jika masih terhubung maka nilai sensor akan dibaca dan dikumpulkan. Setelah semua nilai sensor terkumpul kirim data sensor.

Jika koneksi ke AP putus maka kembali ke langkah sebelumnya.

3.4.4 Rancangan Komunikasi Data ke Platform Ubidots

Pada tahap ini dijelaskan bagaimana perangkat ESP32 berkomunikasi dengan broker Ubidots. Di bawah ini merupakan diagram blok pengiriman data sensor dari perangkat ESP32 ke platform Ubidots dengan menggunakan modul GSM SIM800 yang terpasang di perangkat

Diagram blok komunikasi data antara ESP32 dengan Ubidots Berdasarkan pada Gambar 3.13, sebelum melakukan pengiriman (

sensor, perangkat ESP32 harus terhubung dengan MQTT broker Ubidots. Setelah terhubung dengan broker, perangkat ESP32 bisa mengirim (publish) data sensor ke broker. Saat data sensor, perangkat ESP32 harus mengikutsertakan sebuah topik ke dalam data yang dikirim agar broker dapat mengidentifikasi dan meneruskan data tersebut ke perangkat yang berlangganan (subscribe) pada topik tersebut.

Untuk dapat berinteraksi dengan broker Ubidots, diperlukan sebuah token yang berfungsi untuk otorisasi perangkat mikrokontroler dan perangkat virtual untuk menampung Kemudian menghubungkan ke AP. Hal ini membutuhkan SSID dan password dari AP. Setelah terhubung dengan AP, langkah selanjutnya yaitu menghubungkan ke server TCP AP. Untuk terhubung dengan server AP

Jika masih terhubung maka nilai sensor akan dibaca dan dikumpulkan. Setelah

mnya.

Pada tahap ini dijelaskan bagaimana perangkat ESP32 berkomunikasi dengan broker Ubidots. Di bawah ini merupakan diagram blok pengiriman data sensor dari perangkat ESP32 enggunakan modul GSM SIM800 yang terpasang di perangkat

Diagram blok komunikasi data antara ESP32 dengan Ubidots

Berdasarkan pada Gambar 3.13, sebelum melakukan pengiriman (publish) data MQTT broker Ubidots. Setelah terhubung data sensor ke broker. Saat data sensor, perangkat ESP32 harus mengikutsertakan sebuah topik ke mengidentifikasi dan meneruskan data tersebut ke

Untuk dapat berinteraksi dengan broker Ubidots, diperlukan sebuah token yang tual untuk menampung

(15)

data sensor yang semuanya berada di platform Ubidots. Berikut ini langkah-langkah konfigurasi tersebut.

● Login dengan akun yang telah dibuat.

● Tampilan dashboard pertama kali setelah berhasil login akan terlihat seperti Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Tampilan dashboard pertama kali

● Langkah selanjutnya yaitu membuat perangkat yang berfungsi untuk menampung data sensor. Pilih “Devices” kemudian klik tombol “Create Device”.

Gambar 3.15 Pemilihan opsi Devices

● Akan muncul bagian “Add New Device”, kemudian klik “Blank Device”.

(16)

● Lengkapi form

unique karena akan digunakan juga sebagai label API atau bagian dari MQTT.

Gambar 3.16 Bagian Add New Device

Lengkapi form Device name dan Device label. Untuk Device label karena akan digunakan juga sebagai label API atau bagian dari

Device label diharuskan karena akan digunakan juga sebagai label API atau bagian dari topic

(17)

Gambar 3.17

● Setelah berhasil membuat perangkat. Langkah berikutnya yaitu membuat variabel pada perangkat tersebut. Klik perangkat “ESP32

Variable” pilih “Raw”.

Gambar 3.17 Pengisian nama dan label perangkat

Setelah berhasil membuat perangkat. Langkah berikutnya yaitu membuat variabel pada perangkat tersebut. Klik perangkat “ESP32-MQTT”, Klik “Add Variable” pilih “Raw”.

Gambar 3.18 Pembuatan variabel sensor n label perangkat

Setelah berhasil membuat perangkat. Langkah berikutnya yaitu membuat MQTT”, Klik “Add

Pembuatan variabel sensor

(18)

yang digunakan. Kemudian mengisi “API Label” seperti Gambar 3.20, ini digunakan untuk

Di bawah ini merupakan diagram alir untuk program komunikasi data antara perangkat ESP32 dengan platform Ubidots menggunakan protokol MQTT.

yang digunakan. Kemudian mengisi “API Label” seperti Gambar 3.20, ini digunakan untuk key dari value data json.

Gambar 3.19 Card baru

Gambar 3.20 Pengisian nama dan label variabel

Di bawah ini merupakan diagram alir untuk program komunikasi data antara perangkat ESP32 dengan platform Ubidots menggunakan protokol MQTT.

yang digunakan. Kemudian mengisi “API Label” seperti Gambar 3.20, ini

Pengisian nama dan label variabel

Di bawah ini merupakan diagram alir untuk program komunikasi data antara perangkat

(19)

Gambar 3.21 Diagram blok pengiriman data ke Ubidots Penjelasan diagram alir dari Gambar 3.21:

1. Program diawali dengan menginisialisasi beberapa inputan yaitu:

● APN name yaitu nama apn dari kartu sim.

● APN username adalah nilai username dari kartu sim.

● APN password yaitu nilai password dari kartu sim.

● APN pin yaitu nilai pin dari kartu sim.

● Token ubidots yaitu nilai token dari akun Ubidots.

● Broker domain adalah DNS dari broker Ubidots.

● Broker port adalah port dari broker Ubidots.

● Mqtt topic adalah nilai topic MQTT.

● SSID untuk nama pengenal AP.

● Password untuk password AP.

2. Langkah berikutnya yaitu menginisialisasi kartu sim dengan beberapa inputan

(20)

3. Kemudian mengaktifkan WIFI dengan mode AP dan juga menginisialisasi AP sebagai server TCP pada port 80.

4. Menetapkan alamat broker dan port broker dengan beberapa inputan yaitu broker domain dan broker port.

5. Percabangan pertama berfungsi untuk memeriksa koneksi GPRS. Jika koneksi terhubung maka melanjutkan proses berikutnya, jika koneksi tidak terhubung maka perangkat ESP32 akan di-restart.

6. Proses selanjutnya yaitu menghubungkan ke broker MQTT dengan inputan token Ubidots untuk keperluan autentikasi.

7. Percabangan kedua berfungsi untuk memeriksa koneksi ESP32 dengan broker MQTT. Jika koneksi terhubung maka melanjutkan ke percabangan berikutnya, jika tidak terhubung maka kembali melakukan proses pengkoneksian ke broker MQTT.

8. Langkah selanjutnya yaitu mencari dan mengidentifikasi klien yang terhubung dengan AP.

9. Percabangan ketiga berfungsi untuk memeriksa ada tidaknya klien yang mengirim data. Jika ada klien yang mengirim data maka baca datanya, jika tidak ada maka kembali ke langkah sebelumnya.

10. Setelah mendapatkan data yang telah dikirim oleh klien, selanjutnya data tersebut akan dikirim ke broker, kemudian broker akan meneruskan data berdasarkan perangkat yang berlangganan pada topik tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tentang pengetahuan siswa kelas VIII mengeai bencana gempabumi menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas VIII tentang gempabumi responden

Hambatan intern merupakan hambatan yang berasal dari dalam bank. seperti pegawai bank dan manajemen dalam bank. Dari sisi bank yaitu faktor yang disebabkan keadaan

Metode yang digunakan adalah survei preferensi stakeholder sebanyak 25 responden terhadap 7 variabel bunga potong krisan yaitu meliputi ukuran bunga, warna bunga,

Sosialisasi terhadap jenis pelayanan yang sudah ada sehingga para guru-guru lebih banyak mengenal dan pada akhirnya akan lebih aktif untuk menggunakan segala jenis

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan SETS dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep siswa dapat

Hasil : Berdasarkan analisis didapat nilai p = 0,000 < 0,005 menunjukan bahwa ada perbedaan keterampilan kader sebelum dan sesudah diberikan pelatihan tentang cara

Pada penelitian ini dilakukan penilaian beban kinerja dosen berdasarkan empat faktor utama yang digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan yaitu

Enkripsi Homomorfik (homomorphic encryption) merupakan suatu bentuk enkripsi yang memungkinkan dilakukannya komputasi pada pada ciphertext tanpa mendekripsi