• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sejenis

Sebelum peneliti melakukan penelitian terkait permasalahan dan teori ini, peneliti juga menemukan penelitian yang sejenis dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Penelitian sejenis tersebut menjadi tambahan referensi bagi peneliti guna menjadi masukan dan penguat atas kerangka penelitian yang peneliti buat. Penelitian sejenis tersebut yakni Skripsi dari saudara Fawaid Darsyah mahasiswa Program Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang berjudul “Efektivitas Komunikasi Organisasi Dalam Pelaksanaan Program Kerja Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Rangsang Barat”.

Penelitian sejenis yang kedua yaitu Skripsi saudari Sri Mulyani mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia yang berjudul

“Pengaruh Efektifitas Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kantor Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang”. Adapun ringkasan kedua penelitian sejenis tersebut adalah sebagai berikut:

(2)

Tabel 2.1 Penelitian Sejenis

NO JUDUL RINGKASAN METODE PENULIS

&TAHUN

1. Efektivitas Komunikasi Organisasi Dalam Pelaksanaan Program Kerja Kwartir Ranting Gerakan

Pramuka Rangsang Barat

Hasil Penelitian yang dilakukan penulis adalah bahwa komunikasi organisasi Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Rangsang Barat berjalan kurang efektif, hal ini ditandai dengan tidak adanya komunikasi yang dilakukan penguru Kwartir Ranting secara berkala. Selain itu, fungsi stakeholder organisasi tidak berjalan dengan baik. Mengingat bahwa organisasi Gerakan Pramuka merupakan organisasi non profit yang membutuhkan figure pemimpin dan pengayom organisasi. Hal tersebut yang melatar belakangi tidak efektifnya komunikasi organisasi Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Rangsang Barat. Selain itu, dalam pelaksanaan program kerja, Kwartir

Kualitatif Fawaid Darsyah, 2012

(3)

Ranting Rangsang Barat kurang efektif, dari berbagai program kerja yang di susun, hanya beberapa program kerja saja yang berjalan.

2. Pengaruh Efektifitas Komunikasi Organisasi

Terhadap Kinerja Karyawan Di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kantor Distribusi Jakarta

Raya dan

Tangerang

Komunikasi organisasi yang efektif diyakini dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam suatu perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengatuh positif yang terbentuk adalah semakin efektif komunikasi organisasi berakibat semakin baik kinerja karyawan di PT PLN Disjaya

Kuantitatif Sri Mulyani, 2012

(4)

2.2 Pengertian Komunikasi

Terdapat beberapa pengertian komunikasi yang dikemukakan para ahli. Lewis mendefinisikan :

“Communication is a process by which a person reduces the uncertainty about some state of affairs by the detection of cues which seem to him relevant to that state of affairs” (Lewis, 1963) di terjemahkan oleh Elvinaro

“Komunikasi adalah proses dimana seseorang mengurangi ketidakpastian mengenai peyimpangan dengan mendeteksi isyarat yang diberikan kepadanya agar menjadi relevan terhadap penyimpangan tersebut”

(Elvinaro, 2007 : 19).

Anderson mendefinisikan :

“Communication is the process by which we understand others and in turn endeavor to be understood by them. It is dynamic, constantly changing and shifting in response to the total situation” ( Anderson , 1959), yang di terjemahkan oleh Elvinaro, “Komunikasi adalah suatu proses dimana kita mengerti orang lain dan kemudian berusaha untuk dimengerti oleh mereka.

Ini dinamis, berubah secara konstan dan membagi respons untuk situasi total” (Andersen dalam Elvinaro, 2007 : 18).

Definisi komunikasi yang di utarakan oleh para ahli, memiliki pengertian yang berbeda-beda tentang komunikasi. Pendapat pertama menyatakan bahwa komunikasi untuk mengurangi ketidakpastian. Sedangkan yang kedua menyatakan bahwa komunikasi untuk mengerti orang lain dan untuk dimengerti oleh orang lain.

Pengertian-pengertian ini menunjukan komunikasi sebagai proses mengurangi ketidakpastian dan mengerti orang lain.

2.3 Media Online

Media massa digunakan manusia untuk mempermudah proses komunikasi yang akan dilakukan dengan banyak orang. Perkembangan teknologi dan komunikasi menghasilakn pula perkembangan dalam komunikasi yang digunakan manusia dalam berkomunikasi terutama penyampaian pesan dan informasi. Dengan

(5)

media massa, manusia memenuhi kebutuhannya akan berbagai hal salah satunya dengan media online.

Media online disebut juga dengan digital media yang tersaji secara online di internet. Pengertian menurut M.Romli (2012:34) media online dibagi menjadi dua pengertian yaitu secara umum dan secara khusus :

a. Pengertian media online secara umum, yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online maka email, mailing list (milis, website, blog, whatsapp, bbm, line, dan telegram masuk kedalam kategori online.

b. Media online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks komunikasi massa. Media adalah singkatan dari media komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas.

2.4 Media Sosial

Andreas Kaplan dan Micheal Haenlein mendefinisikan media social sebagai

“sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideology dan teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran “user- generated content”. Media social merupakan situs dimana setiap orang membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan komunikasi. Konsep media pada dasarnya adalah alat untuk

(6)

menyimpan dan menyampaikan informasi atau data untuk keperluan tertentu.

Dengan demikian, media social (social media) adalah media yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan menggunakan teknik-teknik yang sangat memudahkan publikasi kepada pengguna (Kaplan dan Haenlin, 2010 : 73).

Inti dari media social adalah situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan orang lain untuk berbagi informasi dan komunikasi. Media social didefinisikan sebagai alat elektronik yang tersedia untuk membantu mempercepat dan meningkatkan kemampuan kita dalam berhubungan, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan orang lain.

Saat ini kemajuan teknologi juga sejalan dengan kemajuan media social, hal ini dibuktikan dengan mudahnya mengakses dan menggunakan media social itu sendiri. Penggunaan media social yang semakin praktis juga membantu proses semakin pesatnya kemajuan dari media social itu sendiri. Maka dari itu, media social juga sudah mulai tampak menggantikan peranan media konvensional hamper dalam setiap lini kehidupan.

Media social ini suatu objek, suatu produk yang dibentuk dan bertujuan, pastinya memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan media social tradisional lain meskipun semuanya tetap saja menyerukan pemikiran dan gagasan. Media social mempunyai jenis-jenis yang beraneka ragam dan mempunyai fungsi serta cara penggunaan yang berbeda-beda. Tetapi masih dengan tujuan yang sama untuk bertukar informasi dan mudah diakses. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Aplikasi Telegram sebagai bahan penelitian.

(7)

Menurut Kaplan dan Haenlin (2010:73) media social memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa kepada banyak orang/

b. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibandingkan media lainnya.

c. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui Gatekeeper d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

Memahami ciri-ciri media social ini dapat memudahkan kita untuk lebih mengenal definisi dan jenis media social, karena dengan berkembangnya media social tidak menutup kemungkinan benyak pihak yang menyalahgunakan penggunaannya dan memanfaatkan keberadaanyal

Menurut Evan dalam Aditya,et al (2003:51-53) jenis-jenis media social antara lain :

a. Social News Site, Jenis media social ini memungkinkan pengguna untuk memungkinkan berita, informasi, artikel, video, dan foto yamg kemudian akan diberikan penilaian (vote, like atau dislike) atas informasi tersebut.

b. Social Networking, Jenis ini merupakan yang paling popular di Indonesia, dimulai dari era Friendster, dilanjutkan oleh Myspace.com dan sampai sekarang paling digemari adalah

(8)

Facebook di Indonesia masih terbanyak di bandingkan jejaring social yang lain.

c. Social Sharing, Beberapa platform media social memfokuskan diri pada fitur berbagi konten, yang paling popular antara lain Yotube dan Flickr. Dengan fungsi yang ditonjolkan, pengguna bisa dengan cepat dikenal di dunia maya selama mereka memiliki konten unik dan disukai.

d. Blog, Jenis media social ini memungkinkan seseorang untuk mengekpresikan dirinya dalam bentuk artikel, ide, pemikiran dan informasi.

e. Microblogging, Twitter ialah contoh microblogging, keterbatasannya dalam menuliskan pesan/informasi yang hanya 140 karakterlah yang membuatnya disebut sebagai microblogging.

f. Forum. Forum menjadi tempat dalam dunia maya, kaskus adalah contoh yang sangat terkenal dalam kategori forum yang memiliki anggota terbesar saat ini.

2.5 Aplikasi Telegram

Telegram memang sudah lama popular jauh sebelum masa smartphone.

Telegram dulu merupakan fasilitas kantor pos yang digunakan untuk mengirimkan pesan tulis jarak jauh dengan cepat. Tetapi setelah teknologi berkembang cepat, fasilitas ini tergerus dan tidak digunakan lagi. Sekarang nama Telegram diambil oleh sebuah starup yang dikembangkan menjadi sebuah aplikasi. Telegram adalah aplikasi pesan instan berbasis cloud yang focus pada kecepatan dan keamanan.

(9)

Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna saling berkirim pesan teks, audio, video, gambar dan sticker dengan aman.

Secara default, seluruh konten yang ditransfer akan dienskripsi berstandar internasional. Dengan demikian, pesan yang terkirim sepenuhnya aman dari pihak ketiga bahkan dari Telegram sekalipun. Bukan hanya teks, gambar dan video, Telegram juga bisa jadi sarana untuk mengirimkan dokumen, music, berkas zip, lokasi real-time dan kontak yang tersimpan keperangkat orang lain. Telegram merupakan aplikasi berbasis cloud, yang memudahkan penggunanya data mengakses satu account Telegram dari perangkat yang berbeda dan secara bersamaan. Serta dapat membagikan jumlah berkas yang tak terbatas hingga 1,5 GB. Aplikasi telegram diprakasai oleh dua bersaudara asal Rusia, Nikolai Durov dan Pavel Durov. Keduanya saling berbagi tugas, Nikolai focus pada pengembangan aplikasi dengan menciptakan protocol MTProto yang menjadi motor bagi telegram. Sementara Pavel bertanggung jawab dalam hal pendanaan dan infrastruktur melalui pendanaan Digital Fortress. Keunggulan Aplikasi Telegram :

a. Telegram adalah aplikasi gratis dan akan terus gratis (tidak akan pernah ada iklan atau biaya untuk selamanya).

b. Telegram mengirim pesanlebih cepat karena berbasis cloud.

c. Telegram lebih ringan ketika dijalankan, ukuran aplikasi lebih kecil Telegram versi v3.31 untuk android yang dikeluarkan pada 25 November 2015 memiliki ukuran 16.00MB (16,775,108 bytes).

(10)

d. Telegram dapat diakses dari berbagai perangkat secara bersamaan diantaranya : smartphone, tablet, computer, laptop dan lain-lain secara bersamaan.

e. Telegram mengijinkan kita berbagi foto, video, file (doc, zip, mp3) dengan ukuran maksimum 1,5 GB perfile.

f. Groups pada Telegram memiliki kapasitas 200 orang dan dapat di upgrade menjadi Supergroups dengan kapasitas sampai 5000 orang. Dan Telegram membuat group lebih hidup dengan fitur Replies, Mention, Hastags dan Forward

g. Fitur channel pada telegram, dengan proses penyiaran (broadcasting) dilakukan dengan benar menggunakan channel. Dan channel dapat menampung jumlah anggota yang tidak terbatas.

h. Fitur sticker pada telegram : a). Gratis, b). Cepat karena Telegram menggunakan format WebP untuk sticker sehingga sticker ditampilkan 5x lebih cepat di bandingkan dengan aplikasi messenger lainnya, c). Sangat mudah untuk membuat sticker sendiri.

i. Fitur Bot pada Telegram. Bot adalah akun yang dijalankan oleh aplikasi (bukan orang). Bot memiliki fitur dan dapat melakukan apa saja seperti : mengajar, bermain game melakukan pencarian, melakukan penyiaran,mengingatkan, menghubungkan, integrase dengan layanan lain.

j. Telegram lebih aman untuk pengguna, karena telegram mempunyai fitur

“secret chat” yang mana isi chat pada fitur ini hanya diketahui oleh

(11)

sipenerima dan sipengirim. Bahkan pihak telegram pun tidak bisa mengetahui isi chat tersebut.

2.6 Media Informasi Online

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu alat bantu untuk memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan (Nurudin, 2016 : 48).

Sedangkan pengertian dari informasi secara umum adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang (Sutabri, 2004 : 18). Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi.

Media infromasi terus berkembang dan sangat diperlukan setiap saat karena melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi yang sedang berkembang, selain itu manusia juga bisa saling berinteraksi satu sama lain.

Perkembangan teknologi komunikasi semakin canggih, sehigga informasi dapat berpindah dengan sangat cepat karena munculnya media komunikasi baru yaitu internet sebagai media informasi online. Media informasi online adalah media yang digunakan sebagai sarana menyebarkan foto pribadi dan media lain dengan teman dan keluarga, mem-posting portofolio, mengekspresikan opini atau observasi, menyiarkan produksi/ciptaan sendiri yang menghibur, serta menghasilakn uang dari internet (Perebinossoff, 2005:51).

(12)

Media informasi online adalah termasuk media massa yang baru atau biasa dikenal dengan nama new media. Media baru dikembangkan saat ini merupakan produk dari konvergensi media komunikasi yang tadinya berdiri sendiri (Irianto, 2005:119). Selain itu, karena sifat interaktifnya, maka interaktivitas menjadi ciri media baru karena pengguna bisa memilih sendiri “Menu” informasi yang diinginkan atau diperlukannya.

2.7 Efektivitas

Kata efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau Sesutu yang dilakukan berhasil dengan baik. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program, disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H.Emerson yang di kutip Soewarno Handayaningrat S. (1994:16) yang menyatakan bahwa, efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan Steers (1985:87) mengemukakan bahwa, efektifitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu system dengan sumber budaya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaanya.

Pengertian lain tentang efektivitas disamaikan oleh Hodge (1984:299), dia menyatakan efektivitas sebagai ukuran suksesnya organisasi di definisikan sebagai

(13)

ukuran suksesnya organisasi di definisikan sebagai kemampuan organisasi untuk mencapai segala keperluannya. Ini berarti bahwa organisasi mampu menyusun dan mengorganisasi sumber daya untuk mencapai tujuan.

2.8 Efektivitas Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses yang penting dalam menjalani kehidupan. Setiap kegiatan yang dilakukan pasti melibatkan komunikasi di dalamnya, baik itu komunikasi interpersonal maupun intrapersonal, komunikasi kelompok, maupun komunikasi massa. Melihat pentingnya komunikasi dalam setiap kegiatannya maka diharapkan keefektifan pada setiap proses komunikasi itu sendiri. Jika komunikasi tersebut berjalan efektif, maka tidak aka nada salah pengertian dalam komunikasi, sehingga tidak terjadi konflik.

Komunikasi akan efektif kalau pesan yang dikirim itu di artikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Sama demikian efektifitas komunikasi jika di lihat dari sudut pesan dapat dirumuskan sebagai berikut (Rosadi, 2006 : 91) :

a. Pesan harus terencana dan tersusun.

b. Pesan harus menggunakan lambing-lambang tertentu.

c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan.

d. Pesan harus menyarankan jalan unutuk memperoleh kebutuhan.

(14)

Dalam berkomunikasi, kita menginginkan sebuah hasil atau beberapa kemungkinan yang dapat diperoleh. Tolak ukur komunikasi efektif menurut Steward dan Sylvia (2008 : 23) dapat dilihat dari :

a. Pemahaman : Arti pokok pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudakan oleh pengirim pesan. Komunikator dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan cermat.

b. Kesenangan : Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan kita terhadap orang yang berinteraksi dengan kita.

c. Memperbaiki hubungan : kefektifan komunikasi secara keseluruhan memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Maka jika hubungan manusia dibayang-bayangi oleh ketidakpercayaan, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator yang kompeten pun akan bisa berubah.

d. Mempengaruhi sikap : proses mengubah dan merumuskan kembali sikap, atau pengaruh sikap berlangsung terus menerus seumur hidup.

Dalam menentukan tingkat keberhasilan berkomunikasi ditandai dengan adanya perubahan sikap dari komunikasn yang kita ajak berkomunikasi.

e. Tindakan : Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan seperti yang diharapkan merupakan hasil yang sulit dicapai dalam berkomunikasi. Kesulitan dalam mengusahakan agar penerima

(15)

pesan melakukan tindakan seperti yang diharapkan oleh pengirim pesan menjadi lebih besar.

Menurut Hardjana (2000:23) keefektifan komunikasi dapat diukur oleh beberapa hal, diantaranya penerima/pemakai (receiver or user), isi pesan (content), ketepakatan waktu (timing), saluran komunikasi (media), format (format), dan sumber pesan (source).

2.9 Teori Informasi

Secara umum, teori informasi Shannon atau disebut juga teori matematis, memandang komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif, yaitu komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran atau media komunikasi. Teori ini memanfaatkan kode sebagai sarana utama untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses, bukan pada makna pesannya sendiri.

Karya Shannon ini berkembang pasca Perang Dunia II pada waktu Shannon melakukan penilitian di Bell Telephone Laboratories di Amerika Serikat. Di sana Shannon berprofesi sebagai insinyur yang bertanggung jawab atas penyampaian yang cermat melalui telepon. Titik kajian utamanya adalah bagaimana menentukan cara bagaimana saluran komunikasi dapat digunakan dengan cara yang efisien.

Menurut Shannon, misalnya dalam suatu sistem telepon, faktor yang terpenting dalam komunikasi bukanlah terletak pada makna pesannya, melainkan seberapa banyak sinyal-sinyal yang diterima selama proses penransmisian berlangsung.

(16)

Karena teori informasi ini dibuat dengan pendekatan matematis, maka teori ini sangat banyak manfaatnya dan digunakan diberbagai disiplin ilmu seperti ilmu komunikasi, ilmu probabilitas dan statistika, ilmu komputer, dan sebagainya.

Bagi para ahli dan praktisi komunikasi, teori Shannon dijadikan sebagai inspirasi untuk membangun media komunikasi yang akurat dan efisien walaupun memiliki beberapa kelemahan. Salah satun kelemahannya adalah ia tidak menjelaskan konsep umpan balik (feedback) dalam model teorinya. Padahal dalam konsep analogi pesawat telepon yang ia kemukakan, konsep umpan balik sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi. Hal ini dikarenakan teori yang ia kaji hanya melihat komunikasi sebagai fenomena linear satu arah.

Sedangkan, di dunia ilmu komputer dan teknologi informasi, teori Shannon menjadi sebuah landasan utama untuk merancang dan membuat mekanisme proses pentransmisian pesan, kompresi pesan, keamanaan pesan, encoding dan decoding pesan, dan sebagainya. Secara umum, teori Shannon dibagi menjadi 2 bagian besar.

Yang pertama adalah mengenai konsep informasi beserta pemodelan sumber informasi. Sedangkan, yang kedua adalah mengenai teori yang melingkupi mekanisme pengiriman sinyal melalui saluran komunikasi – apa yang menjadi batasan jumlah informasi yang dapat dikirim dan efek apa yang timbul akibat noise yang terjadi pada komunikasi.

(17)

2.9 Kerangka Pemikiran

Komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran atau media komunikasi. Teori ini memanfaatkan kode sebagai sarana utama untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses, bukan pada makna pesannya sendiri.

Dari penjelasan tersebut komunikasi memiliki peran penting dalam sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis. Dalam berkomunikasi, kita menginginkan sebuah hasil atau beberapa kemungkinan yang dapat diperoleh.

Tolak ukur komunikasi efektif menurut Steward dan Sylvia (2008 : 23) dapat dilihat dari : a). Pemahaman, b). Kesenangan, c). Mempengaruhi sikap, d). Memperbaiki hubunga, dan e). Tindakan.

(18)

Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran

Komunikasi Efektif

Komunikasi akan efektif kalau pesan yang dikirim itu di artikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim

Pegawai STO Telkom Kabupaten Subang Variabel X :

Tolak Ukur Efektivitas Komunikasi Pemahaman

Kesenangan

Mempengaruhi sikap Memperbaiki hubungan Tindakan

(Steward dan Sylvia, 2008 : 23)

Efektivitas Komunikasi Melalui Aplikasi Telegram Sebagai Media Komunikasi Pegawai STO Telkom Kabupaten Subang

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Sejenis

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penilaian persyaratan kualifikasi dan penilaiaan persyaratan teknis kualifikasi serta pembuktian kualifikasi, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Mengumumkan

Pada SAP 2000 hal ini bias dianalisis dengan memutar sumbu gording hingga posisi tetap sesuai dengan kenyataan yang terjadi dan beban mati, hidup dan hujan tetap dimasukkan

Yang disebut sebagai penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang

Sesuai dengan metode pendekatan yang digunakan, maka data-data yang diperoleh untuk penelitian hukum ini selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan

Salah satu model pembelajaran yang dapat membiasakan siswa menggunakan kemampuan bernalarnya adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Gage dan Berliner (Ruhimat, 2013:183) mengungkapkan bahwa berdasarkan kajian teori belajar pengolahan informasi, tanpa adanya perhatian tidak mungkin akan

Media yang mengutamakan pelayanan publik dengan prioritas pada program informasi, seperti stasiun televisi berita pada dasarnya berkeinginan untuk memiliki peran yang

Hipotesis tersebut hasilnya ditolak, karena terbukti dari pengujian hipotesis secara statistika yang menyatakan tidak terdapat pengaruh secara signifikan hasil