• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat yang dijadikan sebagai tempat objek dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lumajang lebih tepatnya pada PT. Papan jaya yang beralamat di Jl. Raya Sumbersuko KM 5 Lumajang Jawa Timur.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Explanatory Research yang merupakan metode penelitian dengan menjelaskan pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain dan kedudukan variabel-variabel yang telah diteliti. Data dikumpulkan dalam bentuk penyebaran survei yang akhirnya mendapatkan informasi mengenai sampel dari satu populasi sebagai data pokok ( Sugiyono, 2015 ).

C. Populasi dan Teknik Pengumpulan Sampel 1. Populasi Penelitian.

Populasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh untuk dipelajari sehingga bisa ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi pada penelitian ini adalah 40 orang di PT. Papan Jaya Lumajang yaitu bagian karyawan umum dan staff.

2. Sampel Penelitian.

Sugiyono (2013:81) menyebutkan sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu, sampel

(2)

22

yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili).

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti, sehingga pengambilan sampel harus menggunakan teknik tertentu dengan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah karyawan PT. Papan jaya yaitu karyawan umum dan staff.

3. Teknik Pengambilan Sampel.

Menurut Sugiyono (2015:56), sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2015:85) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian maka digunakan teori Roscoe. Menurut Roscoe (Sugiyono:131), ukuran sampel yang layak dalam penelitian ini adalah 30 sampai dengan 500.

D. Definisi Operasional Variabel

Sugiyono (2012) menyebutkan variabel sebagai suatu atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Penelitian yang dilakukan, menjadikan beberapa variabel yang telah ditentukan yaitu kepuasan kerja (X1), dan komitmen (X2) sebagai variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y). Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, variabel diberikan batasan sehingga dapat diukur. Berikut definisi operasional variabel yang akan diteliti dalam penelitian yang dilakukan.

(3)

23

Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu variabel bebas (X1) kepuasan kerja dan variabel komitmen organisasional (X2) dan variabel terikatnya (Y) kinerja karyawan. Adapun definisi dari setiap variabel sebagai berikut:

1. Variabel terikat (Y) kinerja adalah hasil yang diperoleh seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kualitas, kuantitas serta tanggung jawab.

Dengan demikian indikator kinerja ada 3, yaitu:

1) Kualitas karyawan 2) Kuantitas karyawan 3) Tanggung jawab

2. Variabel bebas (X1) kepuasan kerja adalah ungkapan perasaan puas atau tidak puas, senang atau tidak senang mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting bagi karyawan seperti pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, pengawasan, dan perilaku rekan kerja. Dengan demikian indikator kepuasan kerja ada 5, yaitu:

1) Perasaan senang/puas terhadap pekerjaan.

2) Perasaan senang/puas terhadap gaji.

3) Perasaan senang/puas terhadap promosi.

4) Perasaan senang/puas terhadap pengawasan.

5) Perasaan senang/puas terhadap perilaku rekan kerja.

(4)

24

3. Variabel bebas (X2) komitmen organisasional adalah ikatan emosional karyawan terhadap organisasi sehingga memunculkan rasa kebanggan anggota terhadap organisasi, kesetiaan karyawan terhadap perusahaan, kemauan karyawan untuk mengusahakan tercapainya tujuan perusahaan.

Dengan demikian indikator komitmen organisasi ada 3, yaitu:

1) Rasa bangga menjadi karyawan.

2) Kesetiaan karyawan terhadap perusahaan.

3) Kemauan karyawan untuk mengusahakan tercapainya tujuan perusahaan.

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, peneliti dapat mengelola data dengan menggunakan pemeringkatan ( Sugiyono, 2015 ). Data yang diperoleh merupakan data primer yang merupakan data dari jawaban responden karyawan PT. Papan jaya dengan pembagian kuisioner secara langsung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner.

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data yang berkaitan dengan responden ( Sugiyono, 2015 ). Kuisioner digunakan untuk memperoleh data responden mengenai perilaku karyawan terhadap kinerja yang akhirnya disimpulkan menjadi kepuasan kerja karyawan PT. Papan jaya.

(5)

25 G. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran data secara deskriptif dengan bentuk skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur tentang fenomena sosial pada sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok (Sugiyono, 2015). Skala likert diperoleh berdasarkan hasil dari kuisioner yang disebarkan PT. Papan jaya Lumajang.

Skala likert terdiri dari 5 alternatif jawaban dengan nilai yang bertingkat dari objek penelitian melalui jawaban pada pertanyaan yang diberikan. Peniliannya, terdiri dari :

1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5.

2. Setuju (S) diberi nilai 4.

3. Netral (N) diberi nilai 3.

4. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2.

5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1.

Hasil kuisioner kemudian dihitung menggunakan software SPSS 25 (Statistical package for social science), aplikasi ini digunakan untuk membuat analisis statistika (Ghozali, 2018).

H. Uji Instrumen

Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Uji instrument penelitian terbagi menjadi dua yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

(6)

26 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes dapat melakukan fungsi ukurnya semakin tepat pula alat pengukur tersebut mengenai sasaran, dan sebaliknya semakin rendah suatu alat ukur maka semakin jauh pula alat pengukurnya tersebut mengenai sasarannya (Ghozali, 2016). Pengujian dilakukan pada taraf α = 0.05 dengan kriteria pengujian. Kriteria keputusan adalah 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf signifikan 5%. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai r hitung ≥ r tabel, maka item pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total, artinya item angket dinyatakan valid.

b. Jika nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total, artinya item angket dinyatakan tidak valid.

Nilai r hitung dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

r =

n (∑xy)−(∑x∑y)

√[𝑁∑ₓ

2

−(∑𝑥)

2

[𝑁∑𝑦

2

−(∑𝑦)

2

]

Keterangan:

r = koefisien korelasi x = skor butir

y = skor total butir n = jumlah sampel

(7)

27

r hitung digunakan untuk mengetahui nilai korelasi product moment dimana hasil perhitungan dari korelasi akan didapatkan suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk menguji tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui kebenaran alat ukur atau untuk mengetahui konsisten alat ukur jika diuji cobakan berulang kali kepada responden. Uji reliabilitas dapat dikatakan reliabel apabila jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Metode yang digunakan dalam pengujian realibilitas ini dengan menggunakan metode Alpha Cronbach sebagai berikut:

r =

(

𝑘

𝑘−1

) (1 −

∑ℴ2 𝑏 ℴ2 𝑡

)

Keterangan:

r = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan

∑ℴ²b = jumlah varians butir ℴ²b = varians total

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Apabila croncbach’s coefficient alpha > 0,6 maka dapat dikatakan reliabel.

(8)

28

2. Apabila croncbach’s coefficient alpha < 0,6 maka tidak dapat dikatakan reliabel.

I. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil analisis data yang sesuai dengan syarat pengujian maka penelitian ini menggunkan uji asumsi klasik. Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi dengan sumber acuan buku karangan Perdana tahun 2016.

a. Uji Normalitas

Merupakan pengujian yang bertujuan untuk melihat apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak (Perdana, 2016). Dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov- Smirnov dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05 dengan dasar pengambilan keputusan jika angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig

> 0,05 maka data berdistribusi normal dan sebaliknya.

b. Uji Heteroskedastistas

Merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya (Perdana,

2016). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastistas dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji heteroskedastistas yaitu dengan menggunakan uji glejser. Dasar pengambilan keputusannya jika nilai

(9)

29

signifikansi Sig. < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas apabila Sig. > 0,05 maka terjadi homoskedastititas.

c. Uji Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumya (Perdana, 2016). Model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi yaitu dengan cara menggunakan uji Durbin Watson (DW) dengan cara membandingkan nilai Durbin Watson dengan table Durbin Watson.

Dalam table Durbin Watson terdapat nilai batas atas (upper bound atau du) dan nilai batas atas (lower bound atau d1). Model regresi dinyatakan tidak terdapat autokorelasi apabila DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du) maka koefisien aoutokorelasi sama dengan nol atau tidak terdapat autokorelasi.

Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian.

Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif.

J. Teknik Analisis Data

Analisis data dapat diartikan sebagai suatu metode yang dilakukan untuk mengolah data hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan. Pada penelitian ini terdapat dua alat analisis yang digunakan yaitu rentang skala dan regresi linier berganda sebabagi berikut:

(10)

30 1. Rentang skala

Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana kepuasan kerja, komitmen organisasional dan kinerja karyawan pada PT. Papan Jaya Lumajang. Untuk menentukan rentang skala menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑠 =𝑛(𝑚 − 1) 𝑚 Keterangan:

Rs = Rentang skala n = Jumlah sampel

m = Jumlah alternatif jawaban

Berdasarkan rumus diatas maka diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut:

𝑅𝑠 =30(5 − 1)

5 = 24

Dengan nilai rentang skala sebesar 24 maka dapat dibuat tabel penilaian variabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rentang skala kepuasan kerja, komitmen organisasional dan kinerja karyawan

Nilai Rentang Skala

Kepuasan Kerja

Komitmen Organisasi

Kinerja Karyawan 24 – 54 Sangat Tidak

Puas Sangat Rendah Tidak Baik

54 – 84 Tidak Puas Rendah Kurang Baik

84 – 114 Cukup Puas Cukup Cukup

114 – 144 Puas Tinggi Baik

144 – 174 Sangat Puas Sangat Tinggi Sangat Baik

(11)

31 2. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepuasan kerja, dan komitmen organisasional. Terhadap Kinerja Karyawan. Model hubungan nilai pelanggan dengan variabel- variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2012):

Y = b1 X1 + b2 X2 + e

Dimana :

Y = kinerja karyawan

b1 = Koefisien Regresi variabel X1 (Kepuasan Kerja )

b2 = Koefisien Regresi variabel X2 (Komitmen Organisasional) X1 = Kepuasan Kerja

X2 = Komitemen Organisasional e = error / variabel pengganggu 3. Koefisien Determinasi (R2 )

Menurut Ghozali (2012) koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.

(12)

32 K. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda yang terdiri dari:

1. Uji T

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel.

Ini berarti uji t digunakan untuk menguji signifikan hubungan antar variabel independen (Ghozali, 2011). Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi <0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi >0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signfikan antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Dimana:

t = 𝛽𝑛/𝑆𝛽𝑛

t = mengikuti fungsi t dengan derajat kebebasan (df) 𝛽𝑛 = koefisien regresi masing-masing variabel

𝑆𝛽𝑛 = standar error masing-masing variabel

Gambar 3.1 Kurva t

(13)

33 Dasar pengambilan keputusan

a. Jika probabilitas (signifikansi) >0,50 (α) atau t hitung < t tabel berarti hipotesa tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji secara parsial.

b. Jika probabilitas (signifikansi) <0,50 (α) atau t hitung > t tabel berarti hipotesa terbukti maka H0 ditolak Ha diterima, bila dilakukan uji secara parsial.

H0: Kepuasan kerja dan komitmen organisasional tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. Papan Jaya Lumajang

H2: Kepuasan kerja dan Komitmen organisasional berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. Papan Jaya Lumajang

2. Uji F

Kuncoro yang dikutip oleh Hendri dan Setiawan (2017) menyebutkan Uji F sebagai pengujian untuk melhat signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Peneliti membandingkan nilai yang didapatkan dengan nilai Ftabel dengan menggunakan rumus berikut :

F tabel = f ( k ; N-k )

a. Jika diketahui nilai F hitung > Ftabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan.

(14)

34

b. Jika diketahui nilai F hitung < F tabel, maka tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Referensi

Dokumen terkait

Pemilik tanah dan pemilik tanah berbatasan yang hadir menyaksikan pengukuran menandatangani Gambar Ukur dengan membuat pernyataan bahwa tanda batas pada saat

Secara internal, dalam diri anak juga terjadi perubahan- perubahan yang mendorongnya untuk lebih interesting (menarik) terhadap interaksi pertemanan dan pergaulan

hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup NOC :  Cardiac Pump effectiveness  Circulation Status  Vital Sign Status Kriteria Hasil: o Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran

ini dapat mengurangi efisiensi antena dan gain, membatasi bandwidth, meningkatkan radiasi end-fire, meningkatkan cross-polarization, membatasi rentang frekuensi kerja dari

 Drive device : berupa alat yang digunakan untuk menekan simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti mislanya disk magnetik atau tape magnetik,

Hasil yang diperoleh pada makalah ini merupakan perumuman dari ketaksamaan tipe lemah (1, q) untuk operator integral fraksional di ruang Lebesgue atas ruang

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya