3. KONSEP PERANCANGAN
3.1. Konsep Pemasaran 3.1.1. Tujuan Pemasaran
Pemasaran adalah cara suatu perusahaan memperkenalkan produknya kepada khalayak umum, baik dengan cara langsung maupun bekerja sama dengan suatu badan atau perusahaan lainnya.
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Jadi dalam hal ini produsen harus memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan sasaran.
Tujuan ini diharapkan dapat tercapai dengan perencanaan yang terperinci dan berhubungan dengan sesuatu yang dapat diukur seperti penjualan atau jumlah klien. Tanpa tujuan, tidak ada tolak ukur terhadap kemajuan yang telah diraih.
Dalam hal pemasaran, mencapai tujuan dilaksanakan berdasarkan pada ketentuan kebutuhan dan keinginan pasar, serta dilaksanakan secara lebih efisien dibandingkan kompetitornya, (Kotler 9).
Tujuan pemasaran dari promosi upacara tradisional Yogyakarta adalah memperkenalkan pada anak muda adanya upacara tradisional yang rutin dilakukan setiap tahunnya, sehingga meningkatkan jumlah pengunjung. Selain itu juga untuk meningkatkan produktivitas penyedia jasa (dinas pariwisata kota Yogyakarta ) meningkatkan dan membakukan mutu jasa yang disediakan, dan menyesuaikan pasokan jasa selama masa- masa sibuk dan tidak sibuk dengan permintaan pasar, (ibid, 71).
3.1.1.1.Tujuan pemasaran jangka pendek
Tujuan pemasaran jangka pendek dari promosi pariwisata kota Yogyakarta ini mempunyai kurun waktu sekitar 12 bulan, tujuannya adalah sebagai berikut :
a.) Memperkenalkan produk wisata Yogyakarta khususnya upacara tradisional
b.) Menarik perhatian dari target market dari usaha promosi yang dilakukan agar mereka tertarik dan ingin mencari tahu dan mengunjungi upacara tradisional yang diselenggarakan di kota Yogyakarta.
3.1.1.2.Tujuan Pemasaran Jangka Panjang
Tujuan pemasaran Jangka panjang promosi pariwisata kota Yogyakarta adalah sebagai berikut :
a.) Mempertahankan kebudayaan yang telah lama ada kepada generasi baru penerus budaya.
b.) Untuk meningkatkan jumlah pengunjung event-event tradisional.
c.) Mampu menarik minat wisatawan domestik maupun internasional, khususnya warga Yogyakarta yang tergolong generasi muda.
3.1.2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pendekatan yang digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu; didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan .
Untuk melakukan strategi pemasaran yang baik perlu dipahami konsep pemasaran terlebih dahulu. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang dipilih. (ibid,p.22).
Marketing mix adalah salah satu konsep utama dalam periklanan moderen. Marketing mix mempunyai empat kelompok yang sering disebut dengan 4P, yaitu meliputi:
a. Produk (product)
Merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar sasaran.
b. Harga (price)
Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk tersebut.
c. Tempat (place)
Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
d. Promosi (promotion)
Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran agar membelinya. (Kotler, Dasar-dasar Periklanan. Edisi 3, 1987. p. 63).
Strategi pemasaran pariwisata kota Yogyakarta diaplikasikan dengan factor- faktor antara lain :
a. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan dari pihak satu ke pihak lain. Produk yang nyata (tangible) dan produk yang tidak nyata (intangible).
Produk merupakan cara penting dalam menjadi pedoman bagi penjual. Konsep ini mempunyai pandangan bahwa konsumen akan menerima produk yang memberi segala yang terbaik dalam kualitas, karena itu perusahaan harus terus menerus memusatkan usahanya untuk menyempurnakan produknya. Produk terutama berkaitan dengan permintaan.
b. Harga
Harga bersifat unik karena kalau tidak pas dengan pasarnya maka produk itu akan ditolak. Harga produk berhubungan erat dengan ekonomi sehingga ia akan selalu mengalami penyesuaian. Strategi harga berkaitan dengan costumer cost, yaitu konsumen akan merasa nyaman/senang bila harga produk bisa dijangkau;
selain itu juga terganttung kualitas. Strategi harga antara lain berkaitan dengan diskon, syarat kredit (misalnya : bunga, asuransi) periode penmbayaran (jangka waktu). Pada promosi pariwisata kotaYogyakarta biaya yang dikeluarkan konsumen adalah tidak ada karena selalu ada dana untuk promosi pariwisata khususnya di bagian upacara tradisional di kota Yogyakarta. Tetapi untuk memasuki lokasi wisata ada beberapa tempat tertentu yang memang dipungut biaya
c. Periklanan dan promosi penjualan.
Promosi merupakan masalah komunikasi dan periklanan merupakan salah satu diantaranya. Oleh karena needs (kebutuhan) merupakan hal yang mendasari selalu dan komunikasi akan menstimuli wants pada suatu iklan(produk), iklan dibuat untuk menciptakan keinginan yang didasari oleh needs (kebutuhan) dan bertujuan membujuk orang untuk membeli dengan kreatifitas. Iklan digunakan untuk mengingatkan para konsumen agar tetap setia dan bahwa produk yang sudah digunakan lebih baik. Iklan memberikan dampak pada penampilan perusahaan pada jangka panjang. Hal ini menyebabkan dampak dari iklan terhadap penjualan baru terasa setelah iklan dimuat dalam suatu rangkaian secara terus menerus. Pada perancangan ini periklanan dan promosi dibutuhkan untuk meningkatkan awareness akan buku calendar of events ini
3.1.3. Tujuan Komunikasi Periklanan
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi itu sendiri adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). (Kasali, Rhenald, p. 9).
Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran tadi, maka yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih besar daripada sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan.
Singkatnya, periklanan harus dapat Menurut Rhenald Kasali, iklan memb erikan banyak manfaat bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi. Manfaat yang dimaksud disini antara lain:
• Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada gilirannya menimbulkan adanya pilihan.
• Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan kepada konsumennya.
Sering dikatakan ‘tak kenal, maka tak sayang’. Iklan-iklan yang secara gagah tampil di hadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik
menimbulkan kepercayaan yang tinggi, bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu.
• Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya.
Tujuan komunikasi periklanan adalah untuk menawarkan suatu produk dengan pesan-pesan yang dikomunikasikan kepada konsumen dalam bentuk iklan.
Iklan adalah sarana untuk mempromosikan produk atau jasa yang memberikan solusi atas problem kehidupan yang dihadapi oleh konsumen. Apa yang diberikan kepada konsumen bukan sekedar produk, tetapi solusi. Bukan hanya memenuhi kebutuhan konsumen tetapi dapat memenuhi keinginan dan harapan konsumen atau bahkan melampaui harapan konsumen itu sendiri.
Sehingga bukan hanya ‘memuaskan’ konsumen, tetapi ‘menyenangkan’
konsumen dengan kejutan-kejuatan tak terduga pada penawaran.
Kepuasan pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan atau dengan kata lain terciptalah loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak hanya sekedar rasional belaka, tetapi juga ‘merasuk’ ke dalam emosi pelanggan.(Ibid, p. 15).
Dalam pembuatan suatu iklan, untuk menghasilkan iklan yang baik perlu menggunakan elemen- lelemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA, yang terdiri dari:
• Attention (perhatian)
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa.
• Interest (minat)
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, selanjutnya adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh.
• Desire (kebutuhan atau keinginan)
Menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.
• Conviction (rasa percaya)
Meyakinkan calon pembeli agar tidak ada keraguan lagi atau dengan kata lain adanya keyakinan dan rasa percaya dari calon pembeli.
• Action (tindakan)
Membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bergerak melakukan respon sesuai dengan apa yang diharapkan oleh produsen. (Ibid, p.16).
Pada dasarnya, iklan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu iklan lini atas (above the line) dan iklan lini bawah (bellow the line). Iklan melalui media lini atas ini dikuasai oleh lima media, yakni: pers (koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa luar ruang (outdoor), dan bioskop. (Jefkins, Frank.
Periklanan, 1997. P. 86).
Sedangkan media lini bawah digunakan untuk menyebut berbagai macam media iklan yang ada di luar lima media tadi. Akan tetapi dalam prakteknya, kedua media ini sebenarnya memiliki keunggulan, keefektivitasan, dan kelemahan masing- masing, sehingga anggapan sebagian orang bahwa media lini atas lebih efektif adalah tidak benar.
Pada hal- hal tertentu, para pemasang iklan akan menarik banyak manfaat dari bellow the line, karena dalam hal- hal tertentu media ini bisa lebih efektif daripada media above the line. Semua tergantung pada tujuan pemasang iklan dan bentuk kampanye periklanan yang hendak dilakukannya. (Ibid, p. 136).
Tujuan dari perancangan promosi pariwisata Yogyakarta ini adalah untuk memperkenalkan kepada generasi muda di kota Yogyakarta akan tradisi atau budaya asli kota Yogyakarta yang berupa upacara tradisional.
3.1.4. Strategi Komunikasi Periklanan
Dalam strategi komunikasi periklanan, ditekankan bahwa komunikasi adalah melalui iklan, sehingga iklan harus mampu menyampaikan pesan dan tujuan yang terdapat di dalamnya agar mendapat perhatian audience, menimbulkan rasa tertarik, keinginan, dan tindakan atau respon dari audience.
Seperti halnya strategi pemasaran, dalam strategi periklanan harus juga memperhatikan target audience, kompetitor, dan positioning. Setelah itu baru
menentukan tema dari perancangan yang akan dibuat. Selanjutnya tema tersebut dituangkan dalam berbagai macam media, baik media lini atas maupun media lini bawah.
Strategi komunikasi periklanan pada perancangan calendar of events Yogyakarta 2010, antara lain:
• Membuat kampanye periklanan festival dalam bentuk Above The Line dan Bellow The Line, serta merencanakan program media dan menentukan konsep kreatif yang terintegrasi untuk mencapai target audience yang dituju.
• Menyampaikan pesan kepada target audience sebagai hiburan yang menarik, berkualitas, dan memberi makna positif bagi audience dari acara – acara yang diadakan pada tahun 2010
3.2. Konsep Media 3.2.1 Tujuan Media
Media merupakan alat komunikasi dalam periklanan, maka media memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan kepada target audience.
Media periklanan meliputi segenap perangkat yang dapat memuat atau membawa pesan-pesan penjualan kepada calon pembeli. Dalam pemilihan media ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
• Jangkauan (Reach)
Jangkauan adalah sasaran kewilayahan atau geografis (teritorial) yang ingin dijangkau. Jangkauan sasaran yang diharapkan dari promosi ini adalah para anak muda di Yogyakarta.
• Frekuensi (Frequency)
Frekuensi adalah penjadwalan penayangan/pemasangan secara terencana dan terprogram dengan mengatur frekuensi dalam satuan waktu (bulan/tahun) tertentu.
• Kesinambungan (Continuity)
Kesinambungan adalah keterikatan benang merah yang ditarik antara satu elemen desain dengan yang lain dan terpasang pada media yang berbeda, untuk meningkatkan image perusahaan dan memperkuat identifikasi produk di benak konsumen. (Jefkins, Frank. Periklanan, 1997, p. 84).
Media sangat menentukan dalam melakukan suatu strategi promosi suatu produk. Dalam era globalisasi saat ini telah melahirkan generasi- generasi baru dalam ma syarakat. Kelompok-kelompok baru itu menjadi sulit dijangkau oleh media- media konvensional yang pada masanya pernah mengalami kemajuan dan kejayaan. Media konvensional adalah media umum yang sasarannya adalah konsumen rata-rata. Namun pada masa saat ini perlu melihat segmen yang tepat terhadap produk sehingga promosi nantinya dilakukan tepat sasaran.
Media periklanan merupakan suatu tempat ataupun waktu yang bertujuan untuk memuat dan membawa pesan-pesan penjualan kepada calon pembeli.
Pemilihan media merupakan bisnis yang menuntuk penanganan yang penuh keahlian mengingat sasarannya adalah mendapatkan iklan yang paling efektif dengan biaya semurah- murahnya. Dewasa ini para pemasang iklan tengah dihadapkan pada merosotnya media- media popular dan banyaknya perubahan serta peluang-peluang baru. Sebagian dari perkembangan-perkembangan tersebut terjadi akibat meluasnya penerapan teknik pemasaran tanggapan langsung yang menimbulkan ledakan iklan-iklan off the page yang targettnya terarah, beredarnya katalog-katalog sisipan yang beredar dakan berbagai macam bentuk.
Pada Perancangan kali ini tujuan dari media yang dipilih dan akan dipakai dalam perancangan promosi adalah untuk mengajak generasi muda Yogyakarta mengenal dan melestarikan budaya tradisional di Yogyakarta khusunya upacara adat tradisional.
3.2.2. Strategi media
Promosi dapat berjalan efektif tergantung dengan banyak faktor salah satunya adalah strategi dalam pemilihan media. Tiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan masing- masing. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan pula penggunaan berbagai media yang saling mendukung kampanye periklanan yang telah dibuat. Pemanfaatan lebih dari suatu media dikenal dengan media mix.
Dalam menerapkan media mix, perlu banyak pertimbangan yang mempengaruhi rencana periklanan nantinya. Slah satu alasan dalam penggunaan metode ini adalah agar informasi yang disebarkan melalui periklanan dapat tersampaikan ke
setiap masyarakat lebih merata. Sehingga rencana periklanan dapat membentuk sebuah nilai dalam hal meningkatkan jangkauan total konsumen.
Media mix disini dapat pula penggabungan antara above the line dan below the line atau bisa pula dengan perancangan bertahap antara below the line dan above the line. Pada perancangan promosi pariwisata kota Yogyakarta ini
Menyusun strategi media berarti:
a. Melakukan media selection/pemilihan media b. Menentukan media utama dan media penunjang
Dalam memilih strategi media, sebaiknya digunakan beberapa pertimbangan berikut:
Kebiasaan media target audience. Berkaitan dengan media apa yang sering digunakan oleh target audience tertentu, misalnya untuk menjangkau kaum remaja, media cetak majalah ,radio dan televisi dianggap lebih efektif.
• Jenis produk. Berbagai jenis media memiliki keunggulan masing- masing dalam visualisasi, warna, derajat kepercayaan, demonstrasi, serta kemampuan menjelaskan. Hal- hal tersebut perlu dikaitkan dengan kebutuhan promosi sesuai dengan jenis produk, misalnya iklan busana wanita paling tepat dipajang di majalah berwarna dan sebagainya.
• Isi pesan, berkaitan dengan keperluan penyampaian pesan, apakah mendadak atau tidak dan apakah isi pesan tersebut secara detail atau tidak.
• Biaya yang sanggup dikeluarkan pengiklan.
3.2.3. Pemilihan Media
Pemilihan media adalah menginventariskan media komunikasi yang dapat menjangkau target audience dengan karakter seperti yang akan di jabarkan pada khalayak sasaran. Misalnya adalah : media surat kabar local, radio, billboard, televise (swasta) program khusus remaja, poster yang ditempelkan pada tempat berkumpulnya anak muda, media persentasi yang menarik, brosur atau catalog, dan lainnya. Sedangkan prioritas media adalah melakukan seleksi yang lebih ketat lagi berdasarkan budget media yang tersedia, serta efektivitas komunikasinya.
Pada tahap perencanaan media ini juga ditentukan oleh media utama dan media penunjang. Media utama adalah media yang dapat menjangkau sasaran khalayak
sebesar-besarnya, atau mempunyai peran istimewa dalam perencanaan media.
Sedangkan media penunjang adalah media yang dengan karakternya masing- masing dapat me ngisi keterbatasan media utama dalam menjangkau audience.
Dalam perencanaan media sosialisasi dan iklan layanan masyarakat untuk upacara adat daerah ini, media komunikasi yang diharapkan dapat menjangkau sasaran khalayak secara efektif adalah :
1. Media Utama
a. Pembuatan buku Calendar of events Yogyakarta 2010 2. Media Penunjang
a. Poster
b. Iklan majalah
c. Merchandise T-shirt, Peta events, kalender d. X- Banner
e. Baliho f. Iklan Koran
3.2.2.1. Khalayak Sasaran
Pada perancangan Calender of events 2010 Yogyakarta target audience yang menjadi kategori adalah
1. Jenis Kelamin : Laki- laki dan Wanita 2. Usia : 17 tahun sampai 20 tahun 3. Status Sosial : Menengah ke atas
4. Status Ekonomi : Menengah ke atas 5. Status Pendidikan : Tidak dipedulikan
6. Psikografis : Mobilitas tinggi, menyukai tantangan, pergaulan luas, punya rasa memiliki yang tinggi terhadap kebudayaan daerah.
3.2.2.2. Panduan Media
Pemilihan media terutamam memperhatikan orientasi pada tujuan penyampaian pesan :
a. Profil khalayak yang sesuai yaiut dengan menentukan siapa target market yang akan dituju. Penentuan target market berdasarkan pada kelompok demografis, geografis, psikofrafis dan behaviouristis
b. Daya jangkau yang memadai yaitu jangkauan lebih bersifat local c. Media dengan frekuensi iklan yang sesuai
d. Pemilihan media didasarkan pada keterlibatan target market dalam proses promosi dalam hal ini kebiasaan/perilaku, minat, cara hidup, kebutuhan dan lainnya.
e. Pemilihan media meliputi : media lini atas / Above the line antara lain surat kabar, billboard, neon box, web banner. Below the line / media bawah antara lain adalah brosur travel pack merchandise, travel bus, banner indoor, poster dan display
Above the line ( media lini atas) Media ini meliputi :
a. Surat kabar
Surat kabar merupakan salah satu media informasi yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari- hari. Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai bentuk yang jensinya tergantungpada frekuensi terbit, bentuk (tabloid atau bukan), kelas ekonomi pembaca, peredarannya (nasional atau lokal), serta penekanan pada isinya.
Surat kabar dapat diklasifikasikan menurut:
a. Frekuensi penerbitan
Berdasarkan frekuensi penerbitannya, surat kabar umumnya dibedakan atas surat kabar harian dan mingguan.
b. Ukuran - Tabloid
Surat kabar yang berukuran 5-6 kolom yang masing- masing memiliki lebar sekitar 2 inci dan panjang dari atas ke bawah sekitar 14 inci. Ukuran ini membuat surat kabar tabloid muncul seperti majalah yang tidak dijilid.
Tabloid mula- mula menjadi bagian (suplemen) dari surat kabar, namun akhirnya berdiri send iri karena sukses dan alasan diversifikasi oleh penerbitnya.
- Standar (broadsheet)
Surat kabar yang berukuran 8-9 kolom, walaupun dari sisi kepentingan estetis dan pragmatis (kepentingan praktis yang mengacu kepada pembacanya) banyak koran standar yang mengurangi jumlah kolomnya menjadi 6 kolom. Lebih dari 90% koran di dunia dan juga di Indonesia adalah surat kabar berbentuk standar.
c. Sirkulasi
Dalam banyak hal, surat kabar adalah media komunikasi massa yang menjangkau khalayak regional, nasional maupun lokal. Orang-orang surat kabar menggunakan kata sirkulasi untuk menjelaskan jumlah surat kabar yang terjual.
d. Format isi
Berdasarkan penekanan isinya, surat kabar umumnya dibedakan atas ekonomi, kriminal, agama, dan lain- lain. Berkenaan dengan format isi surat kabar ini, perlu diperhatikan rubrik-rubrik yang menjadi kekuatan suatu media dengan tingkat popularitas tertentu yang dapat diperbandingkan dengan rubrik sejenis di media lainnya, misalnya rubrik olah raga, agama, kesehatan, resep makanan, politik internasional, analisa ekonomi, klenik, dan lain- lain. Kekuatan pada salah satu di antara sekian rubrik tersebut mencerminkan golongan pembacanya.
e. Kelas sosial budaya
Highbrow Newspaper (quality)
Adalah surat kabar golongan menengah ke atas, dengan ciri-ciri:
- Gaya bahasa halus, tidak mudah dicerna, pembaca harus berpikir lebih dahulu untuk mengartikan sesuatu yang dibacanya.
- Umumnya dibaca oleh golongan pendidikan memadai.
- Tidak banyak menggunakan ilustrasi, misalnya judul besar, gambar atau foto-foto.
Boulevard Newspaper (popular)
Adalah surat kabar golongan menengah ke bawah, dengan ciri-ciri:
- Gaya bahasa gamblang, bercerita secara kasar, terlalu berani membeberkan sesuatu.
- Umumnya dibaca oleh golongan berpendidikan dasar dan menengah yang tidak memerlukan banyak pemikiran.
- Emosional dan memberi tekanan pada kejadian yang dekat dengan masyarakat (kriminalitas, pemerkosaan, kemacetan lalu lintas)
- Menggunakan banyak ilustrasi dengan sedikit isi. Judul besar dan to the point. Dengan membaca judul, sudah tahu apa yang dibacanya, (Kasali, R 99).
b. Poster
Poster adalah sebuah iklan sederhana yang dirancang untuk mempromosikan suatu hasil karya atau gagasan. Umumnya berbentuk kertas lebar tercetak, dipasang ditempat yang mudah dilihat oleh orang banyak. Keberhasilan suatu poster terletak pada klesederhanaannya.
c. Baliho
Media seperti poster tapi berukuran besar dan diletakkan di tempat umum luar ruangan sehinngga dapat dilihat orang banyak. Biasa diletakkan di pinggir jalan yang sering dilewati orang banyak.
Below The line (media lini bawah) a. X-Banner
Seperti baliho tetapi berukuran kecil biasanya diletakkan didalam ruangan atau indoor di tempat tertentu.
b. Merchandise
berusaha mempertahankan pembelian lewat celah-celah yang dilupakan. Cara ini diberikan secara temporer untuk menghadapi persaingan dan mempertahankan penjualan pada konsumen yang sudah ada. Merchandise disini digunakan untuk mempererat hubungan dengan konsumen,(Kasali, R.
147).
Seperti yang disebutkan diatas media yang akan di gunakan pada perancangan promosi ini adalah Poster,Iklan majalah,Peta events,Calendar meja, Merchandise T-shirt, Banner, Baliho, dan sebuah media utama yaitu sebuah buku yang berisi jadwal upacara adat yang akan diadakan di Yogyakarta.
Pada pemilihan media ada yang menjadi pertimbangan yaitu kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut:
Majalah
Kelebihan penggunaan majalah adalah
- Tampilan iklan menarik karena bahan beragam dan warna yang beragam - Pembaca akan membacanya berulang- ulang karena majalah memiliki masa
hidup yang lebih lama.
Kelemahanya adalah :
- Harga menjangkau beberapa golongan konsumen karena harganya yang relative tinggi.
- Biaya 1 kali pemasangan iklan di majalah mahal karena tampilan berwarna dan berkesan mewah.
Poster Kekuatan:
- Memiliki frekuensi yang tinggi.
- Biaya relatif murah.
- Informatif.
- Menarik perhatian, ingatan, kepentingan atau sifat ingin tahu terhadap suatu pesan verbal dan visual.
- Menjangkau khalayak umum.
- Dapat menciptakan awareness yang tinggi dalam benak target audience, apabila bentuk dan peletakkannya strategis.
Kelemahan:
- Ketidakmampuannya memuat banyak pesan sekaligus, rentan terhadap vandalisme atau cuaca.
- Kurangnya konsentrasi penonton untuk mengingat pesan-pesan iklan poster karena mereka melihat poster tersebut secara sambil lalu.
- Waktu yang digunakan untuk merancang, mencetak, dan memamerkan poster cukup lama.
Merchandise Kekuatan:
- Merupakan media promosi yang bergerak.
- Sebagai reminder yang baik bagi pemiliknya.
- Sebagai bagian dari aksesoris atau fashion.
- Dapat disimpan.
Kelemahan:
- Hanya berfungsi dan dapat dilihat oleh orang lain ketika dipakai oleh pemiliknya.
Baliho Kelebihan:
- Biaya produksi lebih murah dari pada billboard sehingga jumlah produksi dapat diperbanyak.
- Fungsi menyerupai billboard
- Diletakkan di luar ruangan (outdoor) Kelemahan:
- Jangka waktu pemasangan pendek - Polusi visual
Surat Kabar
Kekuatan dan kelebihan surat kabar adalah:
a. Market Coverage
Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya (lokal, regional atau nasional).
b. Comparison Shopping (catalog value)
Keuntungan kedua menyangkut kebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu berbelanja. Informasi sekelebat yang diberikan oleh radio atau televisi, dimuat secara tertulis pada surat kabar yang dapat dibawa kemana- mana.
c. Positive Consumer Attitudes
Konsumen umumnya memandang surat kabar memuat hal-hal yang aktual yang perlu segera diketahui oleh pembacanya.
d. Flexibility
Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana (dalam cakupan geografis) yang akan diprioritaskan. Dengan demikian ia dapat memilih media mana yang cocok. Kecuali pada surat kabar nasional yang biasanya harus dilakukan pemesanan enam bulan sebelumnya, koran-koran lokal umumnya sangat fleksibel dalam memuat iklan, baik permintaan mendadak yang berkaitan dengan ukuran, frekuensi pemuatan, maupun penggunaan warna (spot colour atau full colour).
Kelemahan dari surat kabar adalah:
a. Short Life Span
Sekalipun jangkauannya bersifat massal, surat kabar dibaca orang dalam tempo yang sangat singkat sekali. Umumnya tidak lebih dari 15 menit dan mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar juga cepat basi, hanya berusia 24 jam.
b. Clutter
Isi yang dipaksakan di halaman surat kabar yang tidak punya manajemen redaksi dan tata letak yang baik bisa mengacaukan mata dan daya serap pembaca. Orang akan membaca dengan pikiran kusut. Informasi berlebihan yang dimuat oleh redaksi dan pemasang iklan dapat melemahkan pengaruh sebuah iklan.
c. Limited Coverage of Certain Groups
Sekalipun surat kabar memiliki sirkulasi yang luas, beberapa kelompok pasar tertentu tetap tidak dapat dilayani dengan baik. Sebagai contoh, surat kabar tidak dapat menjangkau pembaca yang berusia di bawah 20 tahun. Demikian juga dengan pembaca dengan bahasa yang berbeda. Umumnya surat kabar adalah bacaan pria.
d. Products That Don’t Fit
Beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan baik di surat kabar. Terutama produk yang tidak ditujukan untuk umum, atau yang menuntut peragaan untuk
merebut tingkat emosi pembaca yang tinggi akan sulit masuk surat kabar.
Demikian pula produk tertentu yang dapat dianggap melanggar kesusilaan.
Surat kabar Kompas pun telah memutuskan untuk sama sekali tidak memuat iklan rokok dan minuman keras secara suka rela. (Ibid, p. 107).
3.2.2.3. Program Media
Program media adalah pengaturan jadwal media berdasarkan kemampuan daya jangkau masing- masing media, karakteristik media, waktu edar atau waktu tayang, serta ukuran (space atau durasi).
Buku “Calendar of Events 2010”
Sebagai media utama diproduksi sebanyak 3000 buah
Akan dibagikan pada saat launching buku dan ada event sedang berjalan dan juga di letakkand I kantor departemen pariwisata Yogyakarta di Jl. Malioboro 56 tersedia pada saat tidak ada event maupun ada event.
Poster
Dibuat sebanyak 1500 lembar ukuran 42cm x 60cm
Poster promosi akan di pasang di Tembok-tembok Jl Malioboro dan tempat- tempat yang menjadi obyek wisata atau tempat berkumpulnya anak muda.
Iklan Majalah
Iklan majalah akan ditampilkan satu halaman penuh di majalah Kabari Jogja Pada cover belakang dalam. Dengan pemasangan pada Bulan December 2009 Iklan Koran
Iklan Koran akan di pasang di Koran “ Kedaulatan Rakyat “ sebesar ¼ halaman pada rubrik “Yogyakarta”
Dimulai pada bulan December 2009 sampai Januari 2010 dengan jeda waktu satu bulan digunakan untuk dua kali tayang (dua minggu satu kali tayang) dan ketiga pada 1 januari 2010
Baliho
Baliho akan diletakkan di Jl malioboro
Dari bulan desember 2009 pada minggu ke empat sampai Januari 2010 X-banner
Dimensi x-banner 60cmx160cm
Diletakkan di stand tempat pengambilan buku Calendar of events Yogyakarta 2010. Selama persediaan buku masih ada atau selama event berlangsung. X- banner yang akan dibuat sekitar 10 buah. Dan diletakkan pada tempat-tempat yang ramai dikunjungi anak muda, diletakkan pada saat ada event-event upacara tradisional pada bulan Desember.
Merchandise
Pembagian dilakukan pada 3 bulan pertama tahun 2010 yaitu Januari sampai April mengingat jumlah yang terbatas hanya diberikan pada saat adanya event-event yang sedang berlangsung.
Berikut jumlah dari merchandise yang akan diproduksi Kalender Meja diproduksi sebanyak 1500 buah
T-shirt 3 macam warna ukuran all size diproduksi sebanyak @ 500 buah Peta events ukuran A3 diproduksi sebanyak 1500 lembar
3.2.2.4. Biaya Media dan Biaya kreatif
Biaya media adalah rincian yang harus dikeluarkan dalam perencanaan media.
Yang termasuk dalam criteria biaya media adalah : 1. Pemasangan Media
2. Pajak pemasangan (PPN) 3. Biaya Distribusi, dan lain- lain
Berikut adalah rincian biaya untuk perancangan : Peta
Ukuran : 42cm x 60cm Bahan : Art paper 150gr Jenis Cetak : Offset
Rincian Biaya
Film Offset : 120 rupiah x 42cm x 60cm = 302.400 rupiah Bahan : 1500 lembar x 1000 rupiah = 1.500.000 rupiah Ongkos Cetak : 1500 lembar x 100 rupiah = 150.000 rupiah Pisau : 1500 lembar x 75 rupiah = 112.500 rupiah Ongkos kerja : 1500 lembar x 75 rupiah = 112.500 rupiah
Sub total : 2.177.400 rupiah Pajak (PPN) : 217.740 rupiah Design Fee : 21.774 rupiah Grand Total : 2.199.140 rupiah
Poster
Ukuran : 42cm x 60cm Bahan : Art paper 210gr Jenis Cetak : Offset
Rincian Biaya
Film Offset : 120 rupiah x 42cm x 60cm = 302.400 rupiah Bahan : 2000 lembar x 1000 rupiah = 2.000.000 rupiah Ongkos Cetak : 2000 lembar x 100 rupiah = 200.000 rupiah Pisau : 2000 lembar x 75 rupiah = 150.000 rupiah Ongkos kerja : 2000 lembar x 75 rupiah = 150.000 rupiah Sub total : 2.802.400 rupiah
Pajak (PPN) : 280.240 rupiah Design Fee : 28.024 rupiah Grand Total : 3.110.700 rupiah
Iklan Majalah
Bahan : Artpaper 210gr
Ukuran : A4
Biaya tayang : 1 edisi = 4.000.000 rupiah Pajak (PPN) : 400.000 rupiah
Design fee : 440.000 rupiah Grand Total : 4.840.000 rupiah
Iklan Koran
Bahan : Kertas Koran
Ukuran : 3x 24x4 kolom x 2SK Biaya tayang : 34.860.000 rupiah
Pajak (PPN) : 400.000 rupiah Design fee : 440.000 rupiah Grand Total : 38.346.000 rupiah
Baliho
Bahan : Vinyl
Ukuran : 3meter x 6meter = 18 m2
Biaya cetak : 19000x18 m2 x 1 = 342000 rupiah Rincian Biaya
Ongkos : 150.000 rupiah
Bahan media : 6 x 50000 = 300.000 rupiah
Ongkos Tayang : 30 hari x 6.000 rupiah = 180.000 rupiah Biaya media : 972.000 rupiah
Pajak (PPN) : 97.200 rupiah Design fee : 106.920 rupiah Grand Total : 1.169.800 rupiah
X-banner
Ukuran : 60x160
Bahan : ArtPaper210 Jenis Cetak : Digital Print Biaya cetak : 150.000
Total : 10x 150.000 rupiah = 1.500.000 rupiah Pajak( PPN) : 1.650.000 rupiah
Design fee : 165.000 rupiah Grand Total : 1.815.000 rupiah
Merchandise
Kalender
Ukuran : A3
Bahan : Art paper 260gr Jenis Cetak : Offset
Rincian Biaya
Film Offset : 120 rupiah x 42cm x 60cm = 302.400 rupiah Bahan : 7500 lembar x 1000 rupiah = 7.500.000 rupiah Ongkos Cetak : 7500 lembar x 100 rupiah = 750.000 rupiah Pisau : 7500 lembar x 75 rupiah = 562.500 rupiah Ongkos kerja : 7500 lembar x 75 rupiah = 562.500 rupiah Sub total : 9.677.400 rupiah
Pajak (PPN) : 967.740 rupiah Grand Total : 10.645.100 rupiah
T – shirt
Bahan : Cotton
Teknik Cetak : Sablon Ukuran : All size
Warna : Putih 500 buah Kuning 500 buah Hitam 500 buah
Biaya : 15.000 rupiah x 1500 buah = 22.500.000 rupiah
Buku
Pemakaian kertas :
Art paper plano 65x100 210 gr.
- 1 rim = 500 lembar
- 1 lembar plano AP 65 x 100 cm = 15 halaman isi desain x 2 ( bolak-balik) - 30 halaman isi = 1 lembar plano AP 65 x 100 cm
- 1 lembar plano AP 65 x 100 cm x 3000 eksemplar = 3000 lembar Total kertas = 6 rim
Harga 1 rim plano AP 210 Gr 65 x 100 cm = 373.750 rupiah
= 373.750 x 6 rim
Biaya kertas untuk isi = 2.242.500 rupiah
Layout cover
Kertas Art paper plano 65 x 100 cm 260 gr.
Pemakaian kertas - 1 rim = 500 lembar
- 1 lembar plano AP 65 x 100 cm = 3 lembar cover Total kertas untuk Cover = 2 rim
Harga 1 rim plano AP 260 gr 65 x 100 cm = 971.750 rupiah Biaya kertas untuk cover = 1.943.500 rupiah - Film
Harga film separasi (CMYK) 1 x 1 cm = Rp. 60,- 1. Film x 15 set(isi) x Rp. 60, - = 2.041.200 rupiah 2. Film x 1 set (cover) x Rp. 60,- = Rp. 139.320 rupiah Biaya untuk film = Rp. 2.180.520 rupiah
- Plat
Harga film separasi (CMYK) = Rp. 120.000,- 1. Film x 15 set(isi) x Rp. 60, - = Rp. 1.800.000,- 2. Film x 1 set (cover) x Rp. 60,- = Rp. 120.000,- Biaya untuk film = Rp. 1.920.000,-
- Ongkos Cetak
Ongkos cetak mesin ½ plano (min. 2000 lembar) = Rp. 300.000,- 1. Ongkos cetak separasi (isi) x Rp. 300.000,- = Rp. 4.500.000,- 2. Ongkos cetak separasi (cover) x Rp. 300.000,- = Rp. 300.000,- Biaya ongkos cetak = Rp. 4.800.000,-
- Laminasi Doff
Laminasi Doff (minimum 2000 lembar) = Rp. 300.000,- Laminasi Doff cover 3000 lembar = 450.000 rupiah
Biaya laminasi doff = 450.000 rupiah
- Penjilidan
Ongkos jilid 3000 buku x Rp. 1000 = Rp. 3.000.000,- Biaya penjilidan = 3.000.000 rupiah Total Biaya (3000 buku) = 16.536.000 rupiah Biaya per buku = 5.500 rupiah
Grand total Biaya produksi dan design fee adalah 101.161.750 rupiah
3.3. Konsep Kreatif 3.3.1 Tujuan Kreatif
Tujuan kreatif merupakan target yang ditentukan untuk mencapai image tertentu dari sebuah produk, jasa, lembaga atau perorangan. Tujuan kreatif ini kadang dapat dimunculkan dalam USP (Unique Selling Preposition), Positioning, Slogan. Keyword, tema sentral, dan lain- lain
Tujuan dari perancangan promosi ini adalah menumbuhkan rasa ingin tahu anak-anak generasi muda untuk menyaksikan dan melestarikan budaya tradisional kota Yogyakarta yang mungkin akan punah seiring waktu yang terus maju. Oleh karena itu digunakan pendakatan yang dinamis, modern dan ceria untuk lebi menyesuaikan dengan hidup anak muda.
3.3.2. Strategi Kreatif
Strategi kreatif adalah cara yang dilakukan bagian kreatif atau bidang desain untuk mencapai tujuan atau target kreatif yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan:
• Menentukan elemen-elemen desain yang sesuai dengan selera anak muda dan menyajikan semenarik mungkin
• Media promosi yang dibuat harus dapat menimbulkan reaksi atau respon yang positif dari target audience, sehingga desain yang dibuat harus sesuai dengan karakter konsumen.
3.3.2.1.Brand Essence - Function
o Tradisi - Personality
o Ramah o Menarik o Ramai o Religi o Tradisional - Differentation
o Hanya ada di kota Yogyakarta o Ada jadwal pasti mengenai event
- Source of authority
o Yogyakarta adalah kota adalah kota yang menjadi tujuan wisata budayasejak lama.
3.3.2.2.Consumer Insight
Anak muda yang peduli dan cinta akan kebudayaan.
3.3.2.3.Proporsi
“Tradisi ada untuk diteruskan yang muda” dengan maksud tradisi akan diturunkan dari yang tua kepada yang muda sehingga dapat terus eksis
3.3.3. Program Kreatif
Program kreatif adalah pengaturan rancangan media mulai dari proses konsep awal pembuatan media sampai menuju tahap desain.
3.3.3.1.Te ma pokok perancangan / Big idea
Big idea dari perancangan ini adalah “anak jogja tahu adat”
3.3.3.2.Pendukung tema perancangan
Untuk mendukung tema, digunakan ilustrasi yang dapat dijadikan simbol kota Yogyakarta dan disajikan dalam bentuk dan warna yang mengarah ke gaya design “controled chaos” dan urban serta graffiti. Karena diminati oleh banyak kalangan anak muda.
3.3.3.3. Pe milihan bentuk verbal
Dalam Perancangan Promosi ini karena bertujuan untuk mengajak anak-anak muda maka digunakan font yang memiliki karakteristik yang menarik dan digemari anak muda.
Pada Buku Calendar of event yang digunakan adalah Font “New Facebook”
dengan tampilan sebagai berikut :
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789 ,.!?
Font lain yang digunakan adalah “Complete in Him” dengan tampilan :
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789 ,.!?
Font Calibri
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789 ,.!?
Font Arial Black
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789 ,.!?
Font Arial dan Calibri digunakan pada isi dari buku Calendar of Events Yogyakarta 2010
3.3.3.4.Pemilihan bentuk visual
Bentuk visual yang akan digunakan dalam perancangan promosi ini akan lebih mengarahkan pada gambar- gambar digital dengan gaya desain controlled
chaos dan banyak mengandung gambar- gambar dari upacara tradisional tersebut yang digabung menjadi satu sehingga dapat memenuhi selera anak muda.