• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah ilmu pendidikan islam

N/A
N/A
Wafiq Ulya

Academic year: 2022

Membagikan "makalah ilmu pendidikan islam"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi sebagian tugas Matakuliah Ilmu Pendidikan Islam

Oleh :

WAFIQ ULYA (2114070114)

Dosen pengampu : GUSMANELI, S.Ag. M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG 1443/2022

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allahﷻ yang telah memberikan saya kemudahan dalam menyelesaikan makalah Ilmu Pendidikan Islam ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu saja saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Rasulullah baginda nabi tercinta kita yaitu Nabi Muhammad ﷺ yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang dibimbing oleh buk Gusmaneli, S.Ag. M.Pd Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan agar lebih memahami tentang lingkungan Pendidikan islam

Di dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini dapat lebih di sempurnakan lagi dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Padang, 18 Juni 2022

PENULIS

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...…………...…….………ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Konsep Lingkungan Pendidikan ... 3

B. Macam-Macam Lingkungan Pendidikan Islam ... 4

C. Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan Islam ... 6

D. Lingkungan Pendidikan Islam Yang Baik ... 8

BAB III PENUTUP ... 10

A. Kesimpulan ... 10

B. kritikan dan Saran... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan Islam memiliki peran sterategis dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Islam memiliki tujuan untuk membentuk manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Esa. Dalam konteks keindonesiaan, pendidikan Islam merupakan bagian integral yang tidak mungkin dipisahkan dari sistem pendidikan nasional. Bahkan nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pendidikan nasional, sejalan dengan nilai-nilai Islam.Penanaman dan peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan dilakukan dalam upaya membentuk umat Islam berakhlaq mulia. Dengan kata lain, pendidikan Islam diharapkan mampu menjadi perisai bagi umat Islam dari sikap dan perilaku negatif.

Lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap sikap, akhlak, etika, maupun moral peserta didik. Pengaruh tersebut terutama datang dari teman sebaya maupun masyarakat lingkungannya. Ketika berada diantara teman sebaya ataupun masyarakat terjadilah interaksi yang dilakukan individu dengan lingkungannya.

Banyak yang mengartikan lingkungan hanyalah alam sekitar, sedangkan dalam arti luas lingkungan mencakup segala sesuatu yang mengitari kehidupan, baik berupa fisik seperti alam jagat raya dengan segala isinya maupun berupa non fisik seperti suasana kehidupan beragama, nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu pengetahuan serta kebudayaan yang berkembang.

Sedangkan pendidikan itu sendiri berarti usaha sadar dan terencana yang dilakukan pendidik terhadap peserta didik agar dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Itu Konsep Lingkungan Pendidikan Islam ?

2. Apa Saja Macam-Macam Lingkungan Pendidikan Islam?

3. Bagaimana Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan Islam ? 4. Bagaimana Lingkungan Pendidikan Islam Yang Baik?

(5)

C. Tujuan

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh signifikan dalam proses pendidikan.

Lingkungan itu berfungsi menunjang terjadinya proses belajar mengajar secara berkelanjutan.

Maka, agar proses belajar mengajar menjadi baik, dibutuhkan lingkungan pendidikan yang baik. Jika proses belajar mengajar yang dilakukan baik, maka pencapaian tujuan pendidikan untuk membentuk peserta didik memiliki moralitas luhur pasti dapat diwujudkan. Tujuan pendidikan semacam ini, selaras dengan ajaran Islam. Karena, pembawa ajaran Islam, Muhammad ﷺ Diutus Allah ﷻ dalam rangka menyempurnakan moralitas manusia

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Lingkungan Pendidikan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Dalam lingkungan manusia hidup dan berinteraksi kepada sesamanya. Secara harfiah lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengitari kehidupan, baik berupa fisik seperti alam semesta dengan segala isinya, maupun berupa nonfisik, seperti suasana kehidupan beragama, nilai-nilai, adat istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan yang berkembang.

Lingkungan-lingkungan tersebut hadir secara kebetulan, yakni tanpa diminta dan direncanakan oleh manusia.1 Menurut Sartain, sebagaima dikatakan M. Ngalim Purwanto, lingkungan meliputi semua kondisi-kondisi dunia yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau life processes manusia. Menurut Mohammad Surya, lingkungan adalah segala hal yang merangsang individu, sehingga turut terlibat dalam mempengaruhi perkembangannya.

Dalam bahasa Arab pendidikan diartikan sebagai tarbiyah. Kata ini berasal dari tiga asal kata. Pertama, raba-yarbu yang berarti bertambah dan tumbuh. Kedua, rabiya-yarba yang berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga dan memelihara.2 Dari ketiga asal kata ini, Abdurrahman al-Bani, sebagaimana dikutip oleh Abdurrahman an-Nahlawi, menyimpulkan pendidikan (tarbiyah) terdiri dari tiga unsur. Pertama, menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh. Kedua, mengembangkan seluruh potensi anak. Ketiga, mengarahkan seluruh fitrah dan potensi anak menuju kebaikanMelalui ketiga hal ini pendidikan dapat dimaknai sebagai proses pembentukkan fitrah dan potensi manusia menuju kepada kebaikan. Pembentukan tersebut dapat terwujudkan manakala didukung oleh lingkungan pendidikan yang baik.

Dari dua pengertian yang dijelaskan di atas (lingkungan dan pendidikan), maka lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mencakup iklim, geografis, adat istiadat, tempat tinggal atau istiadat dan lainnya yang dapat memberikan penjelasan serta mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan anak (peserta didik) untuk menjadi manusia yang lebih baik. Hubungan manusia dengan lingkungan, membuka peluang masuknya

1 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 290.

2 Abdurrahman an-Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metoda Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, terj. Herry Noer Ali, (Bandung: Diponegoro, 1996), h. 31.

(7)

pengaruh pendidikan. Semakin baik lingkungan pendidikan, semakin besar peluang peserta menjadi berkarakter.

B. Macam-Macam Lingkungan Pendidikan Islam

Menurut Drs. Abdurrahman Saleh ada 3 macam pengaruh lingkungan pendidikan terhadap keberagaman anak, yaitu :

1) Lingkungan yang acuh tak acuh terhadap agama, (adakalnya berkeberatan terhadap pendidikan agama, dan adakalanya sedikit tahu tentang hal itu.

2) Lingkungan yang berpegang kepada tradisi agama tetapi tanpa keinsafan batin (anak- anak beragama secara tradisional tanpa kritik atau beragama secara kebetulan.

3) Lingkungan yang memiliki tradisi agama dengan sadar dan hidup dalam kehidupan agama, (apabila lingkungan ini ditunjang oleh pimpinan yang baik dan kesempatan yang memadai, maka kemungkinan besar hasilnya pun akan lebih baik.3

Ada beberapa lembaga yang tumbuh di dalam masyarakat serta mempunyai pengaruh luas bagi kehidupan agama (pendidikan Islam) anak :

1. Keluarga

kebanyakan ahli didik menyatakan pendidikan di lembaga ini merupakan pendidikan pertama dan utama, karena disinilah seorang anak pertama kali mendapatkan pendidikan, disamping itu dari lembaga ini jugalah akan berpengaruh besar terhadap kehidupan peserta didik kemudian harinya. Kasih sayang orang tua yang tumbuh akibat dari hubungan darah dan diberikan kepada anak secara wajar atau sesuai dengan kebutuhan, mempunyai arti sangat penting bagi pertumbuhannya.

Secara umum, kewajiban orang tua pada anak-anaknya ialah :

1) mendo’akan anak-anaknya dengan do’a yang baik (QS.al-furqan:74) dan jangan sekali- kali mengutuk anaknya dengan kutukan yang tidak manusiawi;

2) memelihara anak dari api neraka (QS.at-tahrim:6);

3) menyerukan shalat pada anaknya (QS.Thaha:132);

4) menciptakan kedamaian dalam rumah tangga (QS.an-nisa:128);

5) mencintai dan menyayangi anak-anaknya (QS.al-imran:140);

2. Sekolah

3 Saleh Abdurrahman, Didaktik dan Metodik Pendidikan Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1969, h. 77

(8)

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah keluarga. Pada waktu anak-anak menginjak umur 6 atau 7 tahun perkembangan intelek, daya pikir telah meningkat sedemikian rupa, karena itu pada masa ini disebut masa keserasian bersekolah. Peran sekolah bagi pembentukan kepribadian anak sangat besar. Sekolah telah membina anak tentang kecerdasan, sikap, minta dan sebagainya dengan gaya dan caranya sehingga anak mentaatinya.

Karena itu dapatlah dikatakan sekolah berpengaruh besar bagi jiwa dan keberagamaan anak.

3. Tempat Ibadah 4. Pondok Pesantren

Tujuan terbentuknya pondok pesantren :

1) Tujuan umum, yaitu membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam, yang dengan ilmu agamanya ia sanggup menjadi muballigh Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya;

2) Tujuan khusus, yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiai yang bersangkutan serta dalam mengamalkan dan mendakwahkannya dalam masyarakat.

Sistem yang ditampilkan dalam pondok pesantren mempunyai keunikan dibandingkan dengan system yang diterapkan dalam lembaga pendidkan pada umumnya, yaitu :

1) Memakai system tradisional, yang memiliki kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah modern, sehingga terjadi hubungan dua arah antara kiai dan santri;

2) Kehidupan di pesantren menampakkan semangat demokrasi, karena mereka praktis bekerja sama mengtasi problem non-kurikuler mereka sendiri;

3) Para santri tidak mengidap penyakit simbolis, yaitu perolehan gelar dan ijazah, karena sebagian besar pesantren tidak mengeluarkan ijazah, sedangkan santri dengan ketulusan hatinya masuk pesantren tanpa adanya ijazah tersebut. Hal itu karena tujuan utama mereka hanya ingin mencari keridhaan allah swt semata;

4) Alumni pondok pesantren tak ingin menduduki jabatan pemerintahan, sehingga mereka hampir tidak dikuasai oleh pemerintah.4

5. Masyarakat

Organisasi-organisasi yang tumbuh di dalam masyarakat itu banyak, antara lain : 1) Kependudukan;

4 Mujib Abdul, Ilmu Pendidikan Islami, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2006, h. 235

(9)

2) Perkumpulan pemuda mahasiswa, pelajar (HMI, PMII, IPPNU, Anshor);

3) Perkumpulan-perkumpulan olah raga dan kesenian;

Organisasi-organisasi seperti tersebut di atas jika mendasarkan diri pada agama mempunyai pengaruh positif bagi kehidupan keagamaan. Perkumpulan dan persekutuan hidup masyarakat yang memberikan anak untuk hidup dan mempraktekan ajaran Islam rajin beramal, cinta damai, toleransi, dan suka menyambung Ukhuwah Islamiah, sebaliknya lingkungan yang tidak menghargai ajaran Islam maka dapat menjadikan anak apatis atau masa bodoh kepada agama Islam. Apalagi masyarakat yang membenci Islam, maka akhirnya anaknya akan membenci kepada Islam pula.5

6. Lingkungan Negara

lingkungan negara termasuk lingkungan yang paling luas sebab lingkungan ini menyangkut nasional maupun internasional. Pendidikan diarahkan untuk membentuk warga negara yang baik. Jika individu baik, masyarakat baik, maka negara akan baik pula sehingga terwujud negara yang adil, makmur dan sejahtera.6

C. Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan Islam 1. Rumah.

Rumah adalah tempat pendidikan pertama kali bagi seorang anak dan merupakan tempat yang paling berpengaruh terhadap pola hidup seorang anak. Anak yang hidup di tengah keluarga yang harmonis, yang selalu melakukan ketaatan kepada Allah, sunah-sunnah Rasulullah ditegakkan dan terjaga dari kemungkaran, maka ia akan tumbuh menjadi anak yang taat dan pemberani.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ا ْوُلاعْجات ال ْمُكُت ْوُيُب ارِبااقام نِإ, انااطْي شلا ُرِفْناي ان ِم ِتْيابْلا يِذ لا ُأارْقُت ِهْيِف ُة ار ْوُس

ِة اراقابْلا .

Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti kuburan; sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat al-Baqarah.

2. Sekolah.

Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun agamanya. Di

5 Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 1997, h. 209-211

6 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, h. 79

(10)

sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan, kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda- beda.

3. Media Elektronik dan Cetak.

Kedua media ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan, tingkah laku dan kepribadian anak. Kalau orang tua tidak berhati-hati dan waspada terhadap kedua media ini, maka tidak jarang anak-anak akan tumbuh menjadi anak sebagai mana yang ia peroleh dari kedua media ini.

4. Radio dan Televisi

Dunia telah terbuka lebar bagi kita, dan dunia pun sudah berada di hadapan kita, bahkan di depan mata kita melalui beragam chenel TV. Sarana-sarana informasi, baik melalui beragam radio dan televisi memiliki pengaruh yang sangat berbahaya dalam merusak pendidikan anak.

5. Internet.

Dari hari ke hari, semakin nampak jurang pemisah antara peradaban barat dan fitrah manusia. Setiap orang yang menggunakan hati kecil dan pendengarannya dengan baik, pasti ia akan menyaksikan, betapa budaya barat telah merobek dan mencabik-cabik nilai kemanusiaan, seperti dalam hal internet. Media ini telah menyumbangkan dampak negatif, sebab bahaya yang timbul dari internet lebih banyak daripada manfaatnya. Bahkan media ini sudah mengenyampingkan nilai kemuliaan dan kesucian dalam kamus kehidupan manusia.

6. Telepon.

Manfaat telepon pada zaman sekarang ini tidak diragukan lagi, dan bahkan telepon telah mampu menjadikan waktu semakin efektif, informasi semakin cepat dan berbagai macam usaha ataupun pekerjaan mampu diselesaikan dalam waktu sangat singkat. Dalam beberapa detik saja, anda mampu menjangkau seluruh belahan dunia. Namun sangat disayangkan, ternyata kenikmatan tersebut berubah menjadi petaka dan bencana yang menghancurkan rumah tangga umat Islam.

7. Majalah dan Cerpen Anak

Majalah dan buku-buku cerita sangat berperan penting dalam membentuk pola pikir dan ideologi anak. Sementara itu, majalah anak yang beredar di negeri kita, baik majalah anak- anak maupun majalah remaja, isinya sangat jauh dari nilai-nilai Islam. Yang banyak

(11)

ditonjolkan adalah syahwat dan hidup konsumtif. Ironisnya, media ini banyak dijadikan sebagai rujukan oleh anak-anak dan para remaja kita.

8. Komik dan Novel.

Komik banyak digandrungi oleh anak-anak kecil atau remaja, bahkan orang dewasa.

Namun bacaan ini, sekarang banyak memuat gambar-gambar yang tidak sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak. Begitu pula novel, rata-rata berisi percintaan, dongeng palsu, cerita legendaris, penuh dengan muatan syirik dan kekufuran, serta cerita romantika picisan.

9. Teman dan Sahabat.

Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam pendidikan, sebab teman mampu membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa dilakukan kedua orang tua. Oleh sebab itu, Al-Qur`ân dan as-Sunnah sangat menaruh perhatian dalam masalah persahabatan.

ىٰتالْي اوٰي ْيِناتْيال ْمال ْذ ِخ تاا اًن الَُف ًلَْيِلاخ ٢٨ ْداقال ْيِن لاضاا ِناع ِرْكِ ذلا ادْعاب ْذِا ْيِناءۤااج انااك او ُن ٰطْي شلا ِنااسْنِ ْلَِل

ًل ْوُذاخ

Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku).

Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur`an ketika Al-Qur`an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia. [al-Furqân/25:28-29].7

D. Lingkungan Pendidikan Islam Yang Baik

Ramayulis menegaskan lingkungan pendidikan Islam mempunyai peran penting terhadap keberhasilan pendidikan Islam. Perkembangan jiwa anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Lingkungan dapat memberikan pengaruh positif dan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Positif apabila memberikan dorongan terhadap keberhasilan proses pendidikan itu. Negatif apabila lingkungan menghambat keberhasilannya8. Dengan demikian pendidikan Islam dapat berjalan dengan baik manakala dipengaruhi oleh berbagai macam lingkungan pendidikan yang positif dan dapat merubah pribadi dan karakter anak menjadi lebih baik. Lingkungan pendidikan islam lingkungan pendidikan memiliki pengaruh signifikan dalam proses pendidikan.

Lingkungan itu berfungsi menunjang terjadinya proses belajar mengajar secara berkelanjutan. Maka, agar proses belajar mengajar menjadi baik, dibutuhkan lingkungan

7 https://almanhaj.or.id/2679-pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan-anak.html diakses pada 18 juni 2022 pukul. 09.27

8 4 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), h. 34; Nasution, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 126.

(12)

pendidikan yang baik. Jika proses belajar mengajar yang dilakukan baik, maka pencapaian tujuan pendidikan untuk membentuk peserta didik memiliki moralitas luhur pasti dapat diwujudkan. Tujuan pendidikan semacam ini, selaras dengan ajaran Islam. Karena, pembawa ajaran Islam, Muhammad saw. diutus Tuhan dalam rangka menyempurnakan moralitas manusia.

Secara global lingkungan pendidikan dalam pendidikan Islam di kelompokkan menjadi 3 yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

1. Lingkungan keluarga adalah lingkungan keluarga yang pertama kali dalam membentuk kepribadian anak, makanya peran orang tua sangat penting dan berpengaruh sekali terhadap perkembangan jasmani maupun rokhani. Model pendidikan keimanan yang diberikan orang tua kepada anak, dituntut agar lebih dapat merangsang anak dalam melakukan contoh perilaku orang tua (uswatun hasanah).

2. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang nomor dua sesudah keluarga, karena semakin besar kebutuhan anak, maka orang tua menyerahkan tanggung jawabnya sebagian kepada lembaga sekolah. Makanya sekolah merupakan lembaga pendidikan sebagai penerus dari keluarga karena itu apa yang diajarkan oleh keduanya jangan sampai bertentangan.

3. Pendidikan dalam pendidikan masyarakat ini bisa dikatakan pendidikan secara tidak langsung, pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak sadar olehh masyarakat. Dan anak didik secara sadar atau tidak telah mendidik dirinya sendiri, mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri, mempertebal keimanan serta keyakinan dan keagamaan di dalam masyarakat.

Dari ke-3 lingkungan pendidikan diatas harus dapat berjalan seiring dan bekerja sama dengan baik agar tujuan pendidikan anak dapat tercapai yaitu menuju khoirun nas dan khoiro ummatin.

(13)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Lingkungan pendidikan merupakan bagian penting bagi peserta didik dalam melakukan proses pendidikan. Keberhasilan pendidikan anak sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan pendidikannya, tak terkecuali dalam lingkungan pendidikan Islam. Lingkungan pendidikan Islam dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap proses pendidikan anak. Positif apabila memberikan dorongan terhadap keberhasilan proses pendidikan Islam dan negatif jika lingkungan menghambat proses keberhasilannya.

Keberadaan lingkungan pendidikan, begitu pun pendidikan Islam, patut untuk diperhatikan. Keberadaannya tidak boleh dianggap sebelah mata, tetapi patut disejajarkan dengan komponen pendidikan lainnya. Lingkungan pendidikan yang kondusif, baik pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, dapat membantu peserta didik menumbuhkembangkan kemampuan yang dimilikinya. Lingkungan pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu aset penting dalam membangun karakter peserta didik menjadi baik.

B. kritikan dan Saran

Demikian makalah yang dapat saya paparkan, semoga dapat bermanfaat. Dan tentunya makalah ini tidak lepas dari kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan. Oleh karena itu pemakalah memohon kritik dan saranyang bersifat membangun guna perbaikan makalah selanjutnya

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Mujib. 2006. Ilmu Pendidikan Islami. Jakarta: Kencana Prenada Media

Abdurrahman, Saleh. 1969. Didaktik dan Metodik Pendidikan Agama, Jakarta: Bulan Bintang An-Nahlawi, Abdurrahman. 1996. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat. Bandung: Diponegoro, terj. Herry Noer Ali Armai, Arief . 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers http://20319708.siap-sekolah.com/2013/09/06/lingkungan-pendidikan-dalam-pendidikan-

islam/#.Yq2IiEUza3A di akses pada 18 juni 2022 pukul15.16

https://almanhaj.or.id/2679-pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan-anak.html di akses pada 18 juni 2022 pukul. 09.27

Nasution. 1995. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Nur, Uhbiyati. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia

Ramayulis. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Referensi

Dokumen terkait

Uraian diatas menggambarkan bahwa pendidikan merupakan agen perubahan yang signifikan dalam pembentukan karakter anak, dan pendidikan agama Islam menjadi bagian yang penting dalam

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan disekitarnya, utamanya berbagai sumber

Dosen Pembimbing: Nama Dosen Pendidikan Agama Islam.

Materi Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Islam Pada Masa Keemasan Islam (Islamic

Tujuan pendidikan Islam adalah “suatu istilah untuk mencari fadilah, kurikulum pendidikan islam berintikan akhlak yang mulia dan mendidik jiwa manusia berkelakuan dalam hidupnya

Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan yang memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan

Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya,

Dari penjelasan dan paparan pengertian Filsafat pendidikan Islam yang telah disebutkan oleh para pakar di atas, dapat disimpilkan bahwa Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu