• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SIGNIFIKANSI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

N/A
N/A
Hana Mufida

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH SIGNIFIKANSI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SIGNIFIKANSI SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI ZAMAN RASULULLAH DAN DI INDONESIA

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam Dengan dosen pengampu Budi Santoso Afrizal. Lc.MH

Disusun oleh : Kelompok 4 Farkha Nadya Nukha Gabrillia Wahyu Cahyani

Hana Mufida Arifiani Hanifah Rahmadienna

Nida Qotrunnada

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAI PUI MAJALENGKA

2023

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia sangat membutuhkan pendidikan karena ia tidak bisa berkembang dan mengembangkan pemikiran secara sempurna apabila tidak ada pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa eksistensi pendidikan merupakan salah satu syarat yang mendasar untuk manusia. Dalam sejarah, pendidikan Islam sebagai suatu sub sistem dari sistem pendidikan pada umumnya baru dikenal sesudah diutusnya Muhammad ﷺ sebagai rosul.

Sistem pendidikan Islam mengacu kepada nilai-nilai Islam. Karena itu, sistem pendidikan Islam menciptakan perbedaan yang mendasar dengan sistem pendidikan pada umumnya (modern),Perbedaan yang menonjol antara keduanya terletak pada sikap atau pandangan terhadap hidup itu sendiri, dimana Islam menganggap hidup bukan suatu akhir dari segalanya tetapi alasan untuk mencapai tujuan-tujuan spritual setelah hidup. Sedangkan dalam pandangan yang lain, kenikmatan menjadi tujuan akhir hidup yang didukung oleh materi yang berkecukupan.

Adapun subtensial pendidikan islam di zaman Rasulullahi ﷺ yakni Pada zaman Rasulallah ﷺ pendidikan Islam dilaksanakan pada dua periode, yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah sebagai fase awal pembinaan pendidikan Islam dan berpusat di Makkah, sedangkan periode Madinah sebagai fase lanjutan pembinaan pendidikan Islam sekaligus sebagai pusat kegiatannya.

Sedangkan pendidikan islam di indonesia lahir dan tumbuh serta berkembang bersamaan dengan masuknya dan berkembangnya islam di indonesia .

Penyelenggaraan pendidikan agama setelah indonesia merdeka mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik di Sekolah Negeri maupun di Sekolah Swasta.

(3)

BAB II ISI

 Pengertian sejarah pendidikan islam

Kata sejarah menurut etimologi bahasa arab yaitu : tarikh,siroh atau ilmu tarikh Yang makna nya ketentuan masa atau waktu .

Ilmu tarikh berarti ilmu yang mengetahui keadaan keadaan atau kejadian kejadian dan penyebabnya yang terjadi di masa lampau maupun yang sedang terjadi di kalangan umat.

Pendidikan secara etimologi adalah proses pengembangan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.

Pendidikan secara terminologi adalah proses mengubah sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,proses,perbuatan,dan cara mendidik.

Dalam UUSPN No.20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 mendefinisikan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara altif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta ketrampilan yang di perlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan negara.

 Pengertian pendidikan islam

Pendidikan dalam bahasa arab adalah asal kata dari tarbiyah yang artinya pengajaran, Sama hal nya dengan ta'lim yang artinya pengajaran,pendidikan.

Adapun islam artinya: berserah diri (pasrah) kepada Allah, merendahkan diri pada- Nya dan patuh terhadap-Nya dengan melakukan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam:

ملسُم ّلُك ىَلَع ةضيرف ملعلا بقع

"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim".

 Objek Sejarah Pendidikan Islam

Objek pendidikan Islam mempunyai sasaran pada fitrah manusia yang sejalan dengan misi agama Islam yang bertujuan memberikan rahmat bagi semesta alam ini, yaitu:

1. Manusia sebagai makhluk individu, maksudnya adalah manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kefitrahannya dimana manusia mempunyai fitrah sebagai umat muslim.

(4)

2. Manusia sebagai makhluk sosial Manusia sebagai makhluk sosial ini merupakan ciri bahwa manusia saling membutuhkan antara satu sama lainnya.

3. Manusia sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala, Manusia adalah hamba Allah dimana manusia haruslah memposisikan dirinya sebagai hamba, dimana manusia harus mengetahui tentang kewajiban dan dasar agama, Tentang perintah dan larangan dalam agama harus didapatkan dengan ilmu, yang dimana ilmu didapatkan dari pendidikan.

 Metode Sejarah Pendidikan Islam

Strategi yang relevan yang dilakukan pendidik untuk menyampaikan materi pendidikan Islam kepada anak didik, Metode berfungsi mengolah, menyusun, dan menyajikan materi dalam pendidikan Islam agar materi pendidikan Islam tersebut dapat dengan mudah diterima dan dimiliki oleh anak didik. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam QS. An-Nahl 16: 125.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut, dapat diambil kesimpulan 3 metode dalam Pendidikan yang bisa diterapkan dalam Pendidikan Islam:

1. Hikmah: mengajar dengan hikmah/teladan.

2. Mau'idzhoh hasanah: mengajar dengan ceramah/mentrasfer ilmu dengan cara yang bijak.

3. Jidal: mengajar dengan menerapkan cara diskusi yang baik, tidak saling berbantah -bantahan pada hal-hal yang memang khilafiyah (perbedaan pendapat antar ulama).

 Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam

Pendidikan Islam dimulai dari diutusnya Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam sebagai Rasul terakhir yang menyempurnakan syari'at agama Islam yang dibawa oleh Nabi dan Rasul sebelumnya.

Pada zaman Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam pendidikan Islam dilaksanakan pada dua periode yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah sebagai fase awal pembinaan pendidikan Islam yang berpusat di Makkah, sedangkan periode Madinah sebagai fase lanjutan pembinaan pendidikan Islam dan sebagai pusat kegiatannya.

 Pendidikan Islam di Indonesia

Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia telah dimulai sejak masuknya Islam ke Nusantara. Para pedagang yang merangkap sebagai mubaligh dan pendidik, kala itu telah memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat pribumi/awam.

Pendidikan awal masa itu belum memiliki sarana dan fasilitas, belum ada jadwal dan materi tertentu, lebih banyak dalam bentuk pergaulan antara mubaligh/pendidik dan

(5)

masyarakat sekitar. Setelah masyarakat Muslim terbentuk, mulailah dibangun masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Dengan demikian, tumbuhlah lembaga pendidikan awal yakni masjid. Di masjid dilaksanakan aktivitas ibadah shalat dan juga pendidikan Islam,

memperkenalkan akidah dan ibadah serta belajar membaca Al-Qur'an.

Masuknya ide-ide pembaruan pemikiran ke Indonesia pada awal abad ke-20 yang dibawa oleh para pelajar Islam Indonesia yang pulang dari Timur Tengah, maka mulailah era baru dalam pendidikan Islam, yakni timbulnya dinamika dan perubahan pada lembaga pendidikan Islam. Pada masa itu munculah madrasah sebagai institusi yang memadukan antara sistem pesantren dan sekolah, serta sistem pembelajarannya pun telah berubah dari sistem tradisional menuju sistem modern. Lembaga pendidikan pesantren pun mengalami dinamika pula dengan munculnya beberapa pesantren modern.

Lembaga pendidikan (sekolah) yang telah tumbuh sejak zaman kolonial Belanda, setelah kemerdekaan Indonesia dimasukkan mata pelajaran agama sebagai mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pendidikan agama ini pun mengalami dinamika pula. Pada mulanya pendidikan agama bersifat optional (pilihan), kemudian berkembang menjadi pelajaran wajib dan menjadi hak peserta didik.

 Penjelasan tentang Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia

Menurut buku Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia karya Sofyan

Rofi (2016), pendidikan Islam pertama kali dilakukan dengan sistem halaqoh, yakni proses pengajaran yang dilakukan di berbagai tempat ibadah, seperti Musholla, Masjid, dan juga rumah-rumah para ulama. Pada awalnya, tahap pengenalan pendidikan Islam di Indonesia memang dilakukan secara informal. Jadi, tidak ada jadwal ataupun waktu tertentu untuk belajar secara tetap.

Hal inilah yang kemudian memicu munculnya sistem pendidikan formal yang lebih terencana dengan waktu, tempat, dan materi tertentu yang telah terstruktur. Adapun macam-macam lembaga formal Islam pertama di Indonesia antara lain sebagai berikut.

1. Pesantren

Pondok pesantren pertama di Indonesia muncul pada zaman Wali Songo.

Sedangkan orang yang pertama kali mendirikan pondok pesantren adalah Maulana Malik Ibrahim. Di Pulau Jawa, nama pesantren lebih dikenal dengan sebutan pawiyatan, yaitu sebuah sistem pendidikan Jawa Kuno di suatu tempat.

2. Masjid dan Langgar

Semakin berkembangnya agama Islam di Indonesia membuat masyarakat muslim semakin banyak sehingga dibutuhkan tempat khusus untuk belajar dan melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan. Oleh karena itulah, dibentuk masjid dan langgar sebagai tempat untuk beribadah dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

(6)

3. Surau

Surau adalah tempat bagi umat Islam untuk melakukan ritual ibadah, seperti sembahyang dan mengaji. Dengan kata lain, surau bisa menjadi tempat untuk sarana ibadah, pendidikan, hingga sosial budaya.

(7)

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan makalah signifikansi sejarah pendidikan islam

 Pengertian sejarah pendidikan islam :

Kata sejarah menurut etimologi bahasa arab yaitu: tarikh,siroh atau ilmu tarikh Yang makna nya ketentuan masa atau waktu. Ilmu tarikh berarti ilmu yang mengetahui keadaan keadaan atau kejadian kejadian dan penyebabnya yang terjadi di masa lampau maupun yang sedang terjadi di kalangan umat.

=> Pendidikan secara etimologi adalah proses pengembangan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.

=> Pengertian pendidikan islam :

Pendidikan dalam bahasa arab adalah asal kata dari tarbiyah yang artinya pengajaran, Sama hal nya dengan ta'lim yang artinya pengajaran,pendidikan.

=> Adapun islam artinya:

Berserah diri (pasrah) kepada Allah, merendahkan diri pada-Nya dan patuh terhadap-Nya dengan melakukan perintah-Nya serta menjauhi larangan- Nya.

Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam:

ملسم لُك ىلع ةضيرف ملعلا بقع

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim".

 Objek Sejarah Pendidikan Islam :

(8)

Objek pendidikan Islam mempunyai sasaran pada fitrah manusia yang sejalan dengan misi agama Islam yang bertujuan memberikan rahmat bagi semesta alam ini, yaitu:

1. Manusia sebagai makhluk individu, maksudnya adalah manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kefitrahannya dimana manusia mempunyai fitrah sebagai umat muslim.

2. Manusia sebagai makhluk sosial Manusia sebagai makhluk sosial ini merupakan ciri bahwa manusia saling membutuhkan antara satu sama lainnya.

3. Manusia sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala, Manusia adalah hamba Allah dimana manusia haruslah memposisikan dirinya sebagai hamba, dimana manusia harus mengetahui tentang kewajiban dan dasar agama, Tentang perintah dan larangan dalam agama harus didapatkan dengan ilmu, yang dimana ilmu didapatkan dari pendidikan.

 Metode Sejarah Pendidikan Islam :

Metode dalam Pendidikan yang bisa diterapkan dalam Pendidikan Islam:

1. Hikmah: mengajar dengan hikmah/teladan.

2. Mau'idzhoh hasanah: mengajar dengan ceramah/mentrasfer ilmu dengan cara yang bijak,

3. Jidal: mengajar dengan menerapkan cara diskusi yang baik, tidak saling berbantah -bantahan pada hal-hal yang memang khilafiyah (perbedaan pendapat antar ulama).

 Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam :

Pada zaman Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam pendidikan Islam dilaksanakan pada dua periode yaitu periode Makkah dan periode Madinah.

Periode Makkah sebagai fase awal pembinaan pendidikan Islam yang berpusat di Makkah, sedangkan periode Madinah sebagai fase lanjutan pembinaan pendidikan Islam dan sebagai pusat kegiatannya.

 Pendidikan Islam di Indonesia :

(9)

Macam-macam lembaga formal Islam pertama di Indonesia antara lain sebagai berikut :

1) Pesantren

Pondok pesantren pertama di Indonesia muncul pada zaman Wali Songo.

Sedangkan orang yang pertama kali mendirikan pondok pesantren adalah Maulana Malik Ibrahim. Di Pulau Jawa, nama pesantren lebih dikenal dengan sebutan pawiyatan, yaitu sebuah sistem pendidikan Jawa Kuno di suatu tempat.

masjid dan Langgar.

Semakin berkembangnya agama Islam di Indonesia membuat masyarakat muslim semakin banyak sehingga dibutuhkan tempat khusus untuk belajar dan melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan. Oleh karena itulah, dibentuk masjid dan langgar sebagai tempat untuk beribadah dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2) Surau

Surau adalah tempat bagi umat Islam untuk melakukan ritual ibadah,

seperti sembahyang dan mengaji. Dengan kata lain, surau bisa menjadi tempat

untuk sarana ibadah, pendidikan, hingga sosial budaya.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-terkini/penjelasan-tentang-sejarah-pendidikan- islam-di-indonesia-1wqwt1v5x22

https://www.kompasiana.com/jakvarabdullah/55657863e122bd064fbbd98e/pen

gertian-sejarah-dan-pendidikan-islam

Referensi

Dokumen terkait

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTSi.

Aspek kajian penerapan perenialisme dalam pendidikan agama Islam antara lain adalah tujuan pendidikan sebagai upaya pewarisan budaya dan mempertahankan fitrah peserta didik,

Di era ini juga lahir pendidikan nasional yang sejalan dengan kebangkitan nasional, seperti lahirnya Pendidikan Tamansiswa (1922) dan juga pendidikan agama, terutama agama..

Dosen Pembimbing: Nama Dosen Pendidikan Agama Islam.

Pada bab-bab yang selanjutnya diterangkan “Sejarah Pendidikan Islam dari Pendidikan Islam di Andalusia” oleh Yusmanto, “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Era Awal” oleh Mira

Pada bab-bab yang selanjutnya diterangkan “Sejarah Pendidikan Islam dari Pendidikan Islam di Andalusia” oleh Yusmanto, “Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Era Awal” oleh Mira

Di dalam lembaga sekolah, Pada tahun 2003 pendidikan agama Islam. dipertegas melalui undang-undang

Dengan pesantren sebagai lembaga dari agama Islam yang merupakan agama rahmatan lil’alamin agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, menjadi penting