• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA AL- QUR AN (SURAH AL-MA UN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEWAH)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA AL- QUR AN (SURAH AL-MA UN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEWAH)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1401

PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA AL- QUR’AN (SURAH AL-MA’UN PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI 1 TEWAH)

KHAIRUN NISA

Email ksweety57@gmail.com

ABSTRAK

Permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran PAI adalah rendahnya hasil belajar membaca al-Qur’an. Banyak siswa yang masih belum tuntas dalam hal membeca al-Qur’an. Oleh karena itu perlu suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar membaca al-Qur’an tersebut yaitu melalui implementasi pembelajaran dengan tutor sebaya. Metode tutor sebaya dilakukan guna meningkatkan hasil belajar membaca Q.S. al-Ma’un peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat penerapan metode tutor sebaya dalam meningkatkan hasil belajar membaca Q.S. al-Ma’un pada peserta didik.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Tewah berjumlah 14 anak,. Data yang dikumpulkan meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi guru, hasil observasi siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus meliputi 4 (empat) tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 85% atau 12 orang siswa tuntas.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 69,23% dengan ketuntasan 9 orang dan pada siklus II sebesar 85,71% dengan ketuntasan 12 orang. Data data tersebut di atas jelas menunjukkan pada siklus I hasil belajar belum sesuai harapan yang berarti indikator keberhasilan belum tercapai sedangkan pada siklus II hasil belajar sudah sesuai harapan yang berarti indikator keberhasilan sudah tercapai.

Kata Kunci: Tutor sebaya, Hasil belajar, Q.S. al-Ma’un

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1402

PENDAHULUAN

Upaya pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an di sekolah kerap kali dihadapkan dengan kendala, baik menyangkut sarana dan prasarana fisik meupun sumber daya manusia. Kemampuan membaca al-Qur’an dapat ditunjukkan melalui prestasi atau hasil belajar membaca. Sejumlah faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca al- Qur’an dapat dikelompokkan menjadi dua, faktor internal dan faktor eksternal.

Berkaitan dengan ukuran kemampuan seseorang dalam membca al-Qur’an, Ahmad Munir berpendapat bahwa ukuran seseorang mampu membaca al-Qur’an dengan baik adalah saat ia menguasai muraah ak huruf wa al harakat dan muraah al kalimah wa al ayah (memiliki pengetahuan tentang huruf hijaiyah, harakat, kalimat serta ayat-ayat dan mampu melafalkan dengan baik).

Lingkungan keluarga merupakan lembaga pertama bagi anak untuk mendapatkan suatu pengetahuan sebelum memasuki lingkungan sekolah. Sudah sepatutnya keluarga sebagai sentra pendidikan yang mengajarkan atau mengajak anaknya untuk belajar membaca al-Qur’an (Andriyani, 2016; Daheri & Warsah, 2019;

Warsah, 2020). Tetapi pada kenyataanya masih banyak anak-anak atau peserta didik yang belum bisa membaca al-Qur’an bahkan kesulitan dalam menyebutkan huruf Hijaiyah.

Pembelajaran PAI di sekolah pun belum mampu menjadikan peserta didik menguasai keterampilan membaca al-qur’an dengan baik. Ada sejumlah faktor mendasar yang dipandang sebagai faktor penyebab tidak tuntasnya pembelajaran al- Qur’an. Pertama, sarana belajar yang masih belum memadai secara merata. Alat pembelajaran seperti buku-buku penunjang, maupun buku-buku lain yang dapat menjadi pedoman pembelajaran al-Qur’an di sekolah masih minim. Kedua, suasana

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1403

lingkungan pendidikan yang kurang mendukung terhadap pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an di sekolah. Peneliti tidak menemukan sarana-sarana informasi yang mengarah pada aktivitas anak untuk membaca al-Qur’an. Hal ini diperparah oleh dukungan orang tua yang rendah terhadap anaknya untuk membaca al-Qur’an. Ketiga membaca al-Qur’an adalah kemampuan teknis (technical skill). Oleh karena itu dibutuhkan waktu yang lama. Secara objektif, keterbatasan waktu pembelajaran membaca al-Qur’an dihadapkan pada kenyataan bahwa jumlah jam PAI di sekolah.

Keempat pada akhirnya tidak sedikit guru-guru merasa enggan untuk melaksanakan pembelajaran al-Qur’an di luar jam PAI karena tidak dimasukkan ke dalam beban kerja guru atau tidak mendapatkan honorarium. Kelima metode pembelajaran yang masih monoton/kurang menarik. Selain itu, model-model pembelajaran al-Qur’an yang digunakan masih terbatas pada model konvensional.

Keenam kompetensi guru dalam membaca al-Qur’an masih dipandang kurang.

Sedangkan pada faktor internal penyebab ketidakmampuan membaca al-Qur’an di antaranya yaitu pertama persepsi siswa terhadap pentingnya belajar al-Qur’an masih belum bagus, dengan anggapan bahwa al-Qur’an itu tidak penting dan membaca al- Qur’an itu sulit. Kedua motivasi siswa yang rendah dalam membaca al-Qur’an. Diluar sekolah/di luar jam belajar mereka jarang atau bahkan tidak sama sekali membuka al- Qur’an untuk belajar membaca al-Qur’an. Peminatan siswa untuk belajar mengaji terutama di luar jam PAI sangat rendah.

Cara agar peserta didik aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan keterlibatan peserta didik secara aktif di dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan tutor sebaya. jadi, pembelajaran tutor sebaya merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa sekelas yang memiliki kemampuan dan kriteria sebagai tutor

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1404

untuk membimbing teman lainnya yang mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan dari gurunya. Ada dua pihak yang harus bekerja sama yaitu guru dan siswa agar proses pembelajaran ini dapat berhasil dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut Djamarah (dalam Falah, 2014) penerapan tutor sebaya memiliki beberapa langkah yaitu memilih siswa kurang lebih 3-4 orang utnuk dijadikan sebagai tutor dan siswa yang dipilih memiliki kemampuan yang lebih baik dalam materi pelajaran yang akan diajarkan. Langkah berikutnya yaitu membuat beberapa kelompok belajar. Langkah terakhir yaitu jika siswa mengalami kesulitan maka guru akan memberikan penjelasan.

Dalam metode tutor sebaya, guru tidak memberikan semua materi kepada siswa tetapi hanya memberikan konsep pokok saja. Lalu konsep tersebut dikembangkan oleh siswa yang sudah dibentuk kelompok. Lalu kelompok tersebut bersama-sama memahami konsep yang diberikan sehingga para siswa terlibat langsung dalam menguasai materi.

Metode tutor sebaya adalah proses pembelajaran partisipasi dalam kelompok.

Metode ini melibatkan teman sebaya sebagai fasilitator yang memiliki kriteria tertentu sehingga para peserta didik merasa lebih dekat, seang, sehingga terjadi konstruksi pengetahuan yang lebih kuat di antara mereka. Metode tutor sebaya dapat merangsang partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, sehingga aktivitas dan kemampuan siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat dalam proses pembahasan materi ajar atau konsep semakin bermakna. Melalui metode tutor sebaya terjadi komunikasi banyak arah selain guru dengan peserta didik juga peserta didik dengan peserta didik.

Untuk itu metode ini tepat digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca al- Qur’an, karena membaca al-Qur’an adalah sebuah proses mengkonstruksi pengetahuan

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1405

dan keterampilan sekaligus yang membutuhkan interaksi dengan sumber belajar, satu di antara sumber belajar tersebut adalah teman sebaya yang dianggap mempunyai pengetahuan dan kemampuan lebih.

Metode tutor sebaya memberi peluang besar kepada siswa mengambil peran penting dalam pembelajaran. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagi ilmu maupun keterampilannya kepada siswa yang lain. Metode pembelajaran seperti ini dirasa lebih nyaman karena komunikasi antara teman lebih santai disbanding dengan pengajar. Siswa yang memiliki pengetahuan atau kecerdasan yang tinggilah yang akan dijadikan sebagai tutor, karena ia bisa leluasa untuk mengajarkan temannya.

Surah al-Ma’un memiliki arti barang yang berguna. Al-Ma’un merupakan surah ke-107 di dalam al-Qur’an. Surat ini terdiri dari tujuh ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah. Dalam surat al-Ma’un, Allah SWT menerangkan tentang sifat buruk manusia. Sifat buruk tersebut meliputi menelantarkan dan menghardik anak yatim, tidak ingin bersedekah serta enggan menyantuni fakir miskin. Surah al- Ma’un berada setelah surah at-Takatsur dan sebelum surah al-Kafirun. Nama lain dari surah al-Ma’un yaitu surah ad-Din, surat at-Takzib surah al-Yatim dan surah Ara’aita.

Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Kelas 5 (Kemendikbud 2017) menyebutkan selain menghardik anak yatim, ciri pendusta agama adalah tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Lalu, disebutkan pula orang-orang celaka dalam imannya. Mereka terdiri dari orang yang lalai dalam salat, berbuat riya atau pamer atas ibadah yang dilakukannya, dan orang yang enggan memberikan bantuan yang bermanfaat untuk orang lain. Oleh sebab itum sikap yang berkebalikan dengan sikap-sikap pendusta agama memiliki keutamaan atau terpuji.

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1406

Pada penelitian kali ini, peneliti mengangkat masalah mengenai penerapan metode tutor sebaya dalam meningkatkan hasil belajar membaca Q.S. al-Ma’un pada siswa Kelas V SD Negeri 5 Tewah. Namun sebelum ini peneliti telah membaca dan menelaah beberapa penelitian terkait penerapan metode belajar tersebut. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Yuniatunnisyah (2017) yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh tutor sebaya terhadap kreativitas belajar peserta didik kelas IV.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tutor sebaya kelas IV SD Inpres Bontomanai Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar, berada pada kategori tinggi, hal ini disebabkan peserta didik Kelas IV senang belajar bersama tutor sebaya.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Werdiningsih (2014) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan partisipasi belajar dalam pembelajaran IPA siswa Kelas VI SD Negeri Kaligesing melalui metode titor sebaya. rata-rata partisipasi belajar yang diperoleh sebesar 84,26% dengan peningkatan 21,30% dari siklus sebelumnya. Jurnal penelitian yang ditulis oleh Rasi Maya Sari, Mahfuz dan Eri Wanto (2020) dengan judul Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca al-Qur’an Siswa di Sekolah Umum. Hasil laporan menunjukkan bahwa peran yang telah dilakukan oleh guru PAI sangat membantu para peserta didik dalam belajar membaca al-Qur’an.

Hasil dari penelitian di atas terdapat kesesuaian dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan yaitu pelaksanaan metode tutor sebaya namun penelitian memfokuskan pada penerapan metode tersebut dalam keterampilan membaca al- qur’an, tentunya menjadikan penelitian dan hasilnya berbeda dengan penelitian di atas.

METODE PENELITIAN

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1407

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitain deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode tutor sebaya dalam meningkatkan hasil belajar membaca Q.S. al-Ma’un pada siswa Kelas V SD Negeri 1 Tewah, dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi (Arikunto, 2006:74).

Penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas V yang beragama Islam di SD Negeri 1 Tewah desa Tewah, Kecamatan Tewah yang berjumlah 14 orang terdiri dari 3 laki-laki dan 11 perempuan. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan belajar dengan metode tutor sebaya, observasi akitivitas siswa dan guru, dan tes formatif. Hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

a. Proses Tindakan Siklus I

Dalam perencanaan yang perlu disiapkan meliputi silabus, RPP, system penilaian dan instrument penelitian.

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1408

Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap awal guru menetukan siswa yang berperan sebagai tutor dan menjelaskan perannya dalam metode ini. Kemudian guru juga menjelaskan prosedur metode tutor sebaya kepada siswa yang lainnya.

Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan peneliti/pengamat (teman sejawat) mengamati kecermatan dan aktivitas siswa dalam metode tutor sebaya dengan membuat catatan lapangan yang dapat digunakan pada saat refleksi.

Refleksi

Pada akhir siklus diadakan refleksi dengan cara pemberian tes tertulis pada siswa.

Hasil tes dan observasi aktivitas siswa dijadikan dasar perbaikan dan perubahan pada siklus II. Kekurangan pada siklus I berupa belum teraturnya proses pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya diupayakan untuk diperbaiki dan hal-hal yang baik dipertahankan dan ditingkatkan pada siklus berikutnya.

b. Proses Tindakan Siklus II Perencanaan

Dalam perencanaan yang perlu disiapkan meliputi silabus, RPP, system penilaian dan instrument penelitian.

Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap awal guru menampilkan slide pembelajaran tentang materi, kemudian menjelaskan mengenai tata cara membaca al-Qur’an yang benar dengan tartil.

Dilanjutkan dengan membaca berulang-ulang surah al-Ma’un sampai semua lancar.

Observasi

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1409

Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan peneliti/pengamat (teman sejawat) mengamati kecermatan dan aktivitas siswa dalam metode tutor sebaya dengan membuat catatan lapangan yang dapat digunakan pada saat refleksi.

Refleksi

Pada akhir siklus diadakan refleksi dengan cara pemberian tes tertulis pada siswa.

Hasil tes dan observasi aktivitas siswa dijadikan dasar pengolahan data.

. Setiap siklus terdiri dari 4 jam kali 1 kali pertemuan, dan tiap selesai satu siklus diadakan tes formatif untuk mengetahui kemampuan membaca siswa terhadap Q.S. al- Ma’un yang sudah dipelajari. Selain itu juga diadakan refleksi untuk mengetahui hal- hal yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN

Perkembangan penelitian pada siklus 1 guru telah menerapkan tindakan berupa pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya. Hal ini terbukti bahwa kemampuan membaca Q.S. al-Ma’un pada siswa lebih tinggi dibandingkan pada saat pra tindakan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan membaca Q.S. al-Ma’un menjadi lebih tinggi. Akan tetapi penelitian belum dinyatakan berhasil karena rata-rata kemampuan membaca siswa masih sebesar 69,23%. Hal ini belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian dengan persentase 75%.

Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Membaca Q.S. al-Ma’un

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1410

Grafik di atas menggambarkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran metode tutor sebaya diperoleh nilai rata-rata hasil belajar membaca siswa adalah 70,00 dan ketuntasan belajar mencapai 53,85% atau ada 7 siswa dari 13 anak sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar 53,85% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%.

Siklus II peneliti telah menerapkan modifikasi tindakan dalam pembelajaran tutor sebaya. Tutor mengondisikan anggotanya agar tetap fokus sehingga tiap-tiap aspek belajar mengalami peningkatan. Pada siklus II, siswa kebanyakan telah terbiasa dengan metode tutor sebaya. Sementara itu, tutor sendiri diawasi langsung oleh guru dan diberi pengarahan terutama saat kesulitan dalam mengajari anggota kelompoknya.

0 2 4 6 8

0-49 50-69

70-89

90-100

Siklus I

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1411

Grafik di atas diperoleh nilai rata-rata hasil kemampuan membaca siswa sebesar 87,85 dan dari 14 anak yang telah tuntas sebanyak 12 siswa dan 2 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belaajr yang telah tercapai sebesar 85,71% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belaajr pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi.

Tabel 1. Hasil belajar Siklus I dan 2 Rentang/

Tuntas

Jumlah Siswa Persentase

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

0 2 4 6 8 10

0-49 50-69

70-89

90-100

Siklus II

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1412

90-100 7 9 53,85 64,29

70-89 2 3 15,38 21,43

50-69 2 3 15,38 14,29

0,49 2 2 15,38 -

Tabel 2. Perbandingan antara kedua hasil siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Kategori Siklus I/ Prosentase Siklus II/ Prosentase

Tuntas 9 69,23 12 85,71

Belum Tuntas 4 30,76 2 14,29

Penerapan metode tutor sebaya berdampak positif serta efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca Q.S. al-Ma’un siswa menjadi lebih baik,

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

0-49 50-69 70-89 90-100

Siklus 1 Siklus 2

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1413

peningkatan tersebut terlihat dalam setiap siklus belajar. Sedangkan menurut peneliti penerapan metode tutor sebaya ini memang dirasa sangat memberikan manfaat yang sangat baik terhadap siswa. Metode ini mendorong siswa untuk mengembangkan apa yang mereka ketahui lalu membagikannya kepada siswa yang lain, dengan begitu siswa yang menjadi tutor pun akan lebih memahami materi tersebut karena ia selalu mengulangnya saat mengajari temannya. Begitupun dengan siswa yang tidak menjadi tutor, ,ateri yang diajarkan oleh teman sendiri akan lebih cepat diserap. Mereka juga bisa belajar cara menyesuaikan bagaimana menjelaskan materi yang dirasa sesuai dengan mereka.

Pemilihan tutor dalam metode pembelajaran ini harus dilakukan dengan baik.

Pemilihan tersebut berdasarkan observasi awal siswa. Disinilah peran guru dalam memilih tutor. Memberikan pemahaman dan apresiasi kepada siswa yang terpilih menjadi tutor akan menjadikan siswa tersebut menjadi berani dan percaya diri.

Memupuk rasa percaya diri merupakan faktor terpenting agar metode tersebut dapat terlaksana.

Tutor sebaya adalah pembelajaran kooperatif (Winarno Surakhmad, 1994:53).

Pembelajaran kooperatif dirancang untuk mendidik kerja kelompok siswa dan interaksi antar siswa. Dengan demikian siswa lebih mudah memahami informasi yang diperoleh. Peserta didik akan lebih mengembangkan pemahamannya ketika belajar bersama kelompoknya. Teori perkembangan Piaget memperkuat pendapat di atas yakni perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari tindakan. Piaget yakin bahwa pengalaman-pengalan fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu, interaksi social dengan teman sebaya,

(14)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1414

khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu lebih logis.

KESIMPULAN

Penulis menghasilkan bahwa penerapan metode tutor sebaya berdampak positif untuk membuat hasil belajar siswa lebih baik. Banyak sekali dampak positif yang terdapat pada metode tutor sebaya ini salah satunya adalah dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. Perserta didik berani tampil dihadapan temn-temannya.

Dengan hal tersebut peserta didik dirasa akan lebih menyukai pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya karena informasi yang diterima akan lebih mudah diserap dengan baik.

Dari penelitian ini diperoleh hasil:

1. Pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar membaca Q.S. al-Ma’un.

2. Dengan menggunakan metode tutor sebaya meningkatkan hasil belajar membaca Q.S. al-Ma’un pada siswa Kelas V SD Negeri 1 Tewah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Widodo Supriyanto, (2004), Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta Amaliyah, A. (2020). Peran Orang Tua Karir dalam Mengembangkan Karakter Religiusitas Anak. Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender Dan Anak,

Andriyani, I. N. (2016). Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Masyarakat. Journal AlManar, 5(1), Article 1.

(15)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0 1415

Anwar, Syaiful, (2014), Desain Pendidikan Agama Islam Konsepsi dan Aplikasinya dalam Pembelaajran di Sekolah, cet.1,Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta.

Awwaliyah, R., & Baharun, H. (2019). Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional (Telaah Epistemologi Terhadap Problematika Pendidikan Islam).

Dahliyana, A. (2017). Penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum

Dalyono, B., & Lestariningsih, E. D. (2016). Implementasi penguatan pendidikan karakter di sekolah. Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial Dan Humaniora, 3(2, Oktober)

Dewi Werdianingsih, (2014), Implementasi Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Partisipasi Belajar IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Kaligesing Purworejo.

Djamarah, Syaiful Bahri, & Aswan Zain, (2006), Strategi Belajar-Mengajar (Edisi Revisi),Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fitriyani, P. (2018). Pendidikan karakter bagi generasi Z. Prosiding Konferensi Nasional Ke-7 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (APPPTMA). Jakarta.

Rasi Maya Sari, dkk, (2020), Peran Guru PAI dalam meningkatkan Kemampuan Membaca al-Qur’an Siswa di Sekolah Umum, Jurnal

Yuniatunnisyah, (2017), Pengaruh Tutor Sebaya terhadap Kreativitas Belajar Peserta Didik Kelas IV SD Inpres Bontomanai Kelurahan Mangasa Tamalate Kota Makasar.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua).. Bersama ini, saya mohon

Terdapat pengaruh yang signifikan antara penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi oleh kelompok sebaya (peer group) terhadap pengetahuan seks pranikah remaja RW 12 Desa

(2) Basis Akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam Neraca dan pengakuan pendapatan dan beban dalam Laporan Operasional. 3) Periode

Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak..

Puji syukur kehadirat Allah SWT dimana atas segala rahmat, berkah dan karunia Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Persepsi Arab Saudi

Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil perhitungan uji wilcoxon test dijelaskan bahwa terdapat pengaruh penerapan media audio visual terhadap hasil shooting

[r]

Modus penawaran pelunasan kredit dilakukan dengan menawarkan janji pelunasan kredit/pembebasan hutang rakyat dengan sasaran para debitur macet pada bank-bank,