• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh globalisasi terhadap umat islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pengaruh globalisasi terhadap umat islam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK / PENGARUH GLOBALISASI

BAGI UMAT ISLAM

Oleh,

LIAN MARLINA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang “Dampak / Pengaruh Globalisasi Bagi Umat Islam” ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang telah diberikan oleh Bapak guru kepada kami.

Disadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, dan penulis menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu.

Terkait dengan semua itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak-bapak guru yang telah mendidik dan menempa kami, semoga jerih payah Bapak akan tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT Amin.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bebrapa tahun sebelumnya, istilah globalisasi sudah menggema di seantero jagat. Kata “Globalisasi” seakan menjadi buah bibir setiap insan yang berfikir dan membayangkan terwujudnya kehidupan global di era sekarang ini. Kemajuan sains dan teknologi sudah mencapai perkembangan yang amat pesat, termasuk di Negara kita Indonesia. Kini pembangunan di Negara kita telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, terlebih sejak bergulirnya era reformasi hingga saat sekarang ini.

Dalam bidang ekonomi, sosial dan politik dimasing-masing diseluruh dunia keberadaan umat islam saat ini boleh dikata belum seberapa menggembirakan. Dalam bidang politik masih banyak umat islam yang mengalami penindasan dan tekanan, bahkan masih ada yang hidup dibawah tekanan keidiktatoran pemerintah setempat, hidupnya dibawah bayang-bayang terror dan ancama. Dari segi ekonomi juga mengalami masalah serupa, tidak sedikit dari umat islam yang hidup dibawah garis kemiskinan akibat ketidakadilan kaum kapitalis dan kaum borjuis, khususnya di Negara Eropa dan Amerika. Sektor-sektor perekonomian banyak diskuasai mereka. Akibatnya umat Islam terpinggirkan, umat Islam tidak dapat tampil seabagai subyek namun malah sebagai obyek..

(4)

Bila kita ingin mengejar ketertinggalan ini dan mampu bersaing dengan orang-orang diluar Islam, maka kunci utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena, betapapun kita memiliki sumber daya yang melimpah, baik sumber daya alam maupun jumlah penduduk, tetapi potensi seperti ini sudah tidak bisa diandalkan di zaman ultra moderen sekarang ini. Kini kunci itu terletak pada sumber daya manusia dengan penguasaan IPTEK. Kita semua, kjususnya umat Islam yang hidup di abad moderen ini tidak bisa tinggal diam dan berperan sebagai penonton, menjadi obyek pembangunan dan modernisasi, namun hendaknya ikut menjadi subyek pembangunan. Kita harus sadar bahwa tantangan yang kita hadapi tidak semakin ringan, malah justru semakin berat. Oleh karena itu, kita tidak cukup menunggu dan menunggu datangnya uluran tangan orang lain, namun kita harus bangkit dan menyongsong masa depan yang lebih cerah.

B. Identifikasi Masalah

Kita semua adalah insan yang ditakdirkan hidup untuk dizaman sekarang ini, disadari atau tidak pasti akan tersentuh oleh modernisasi dan era globalisasi. Dimana suatu Zaman yang sesungguhnya biasa-biasa saja seakan-akan menjadi sesuatu yang langka, hebat, luar biasa dan mengagumkan serta menjanjikan dan penuh harapan, terutama oleh orang-orang Barat yang non Islam.

Dalam menyikapi arus modernisasi dan arus era globalisasi ini, kita seabagai umat Islam hendaknya bersikap wajar dan biasa-biasa saja. Kita tak perlu terkejut, terperangah, kagum, apalagi sampai kita terbius dengan adanya slogan-slogan dari barat yang seakan-akan membius kita semua. Globalisasi yang dikemas mereka seakan-akan menjadi obat penawar rindu, penenang hati dan hiburan, atau bahkan menjanjikan suatu kehidupan yang lebih baik. Padahal sesungguhnya istilah globalisasi yang mereka lancarkan itu sesungguhnya tertinggal jauh dari Islam.

(5)

negative telah mulai mendominasi mepengaruhi dan merusak generasi Islam yang merupakan salah satu tulang punggung untuk tegaknya pilar-pilar Islam.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan dari permasalahan di atas adalah sebagai berikut :

1. apakah globalisasi itu ?

2. bagaimana dampak globalisasi terhadap umat Islam?

3. bagaimana sikap umat Islam dalam menghadapi tantangan globalisasi ?

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan.

Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah ingin mengingatkan kepada kita semua khususnya generasi muda Islam, agar menyadari sepenuhnya bahwa umat Islam kini benar-benar dihadapkan pada tatantangan zaman dan masa depan yang makin berat. Perkembangan yang terjadi disegala bidang kehidupan masyarakat semakin menuntut terpenuhinya sumber daya manausia dengan kualitas yang semakin tinggi. Hal ini tidak mungkin diraih atau dicapai kecuali dengan mengatur strategi pendidikan Islam agar disesuaikan dengan perkembangan keadaan, utamanya dalam menjawab tantangan pembangunan tanpa harus keluar dari koredor atau garis-garis tuntunan atau syari’at Islam.

2. Manfaat Penulisan.

Dengan adanya tugas pembuatan makalah ini diharapakan memiliki manfaat sebagai berikut :

a. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menulis secara ilmiah b. Dapat mengetahuai bagaimana dampak / pengaruh globalisasi terhadap umat

Islam.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Dampak Globalisasi Terhadap Umat Islam

Dewasa ini kemajuan sains dan teknologi telah mencapai perkembangan yang sangat pesat, termasuk di Negara kita Indonesia. Pembangunan di Negara kita juga telah mencapai kemajuan yang demikian pesat, terutama sejak bergulirnya era reformasi hingga saat ini. Karenanya, seiring dengan itu, marilah kita umat Islamsecara bersama-sama ikut ambil bagian dengan secara aktif, terutama dalam pembangunan mrntal spiritual, agar umat Islam tidak sekedar maju dalam segi fisik saja, namun juga kokoh mentalnya, tidak mudah terjebak dalam pemikiran yang merusak.

Dalam abad teknologi ultra moderen sekarang ini, manusia telah diruntuhkan eksistensinya sampai ketingkat mesin akibat pengaruh globalisasi. Roh dan kemuliaan manusia telah diremehkan begitu rendah. Manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh kepentingan financial untuk menuruti arus hidup yang materialistis dan sekuler. Martabat manusia berangsur-angsur telah dihancurkan dan kedudukannya benar-benar telah direndahkan. Globalisasi adalah merupakan gerakan yang telah dan sedang dilakukan oleh Negara-negara Barat Sekuler untuk secara sadar atau tidak, akan menggiring kita pada kehancuran peradaban.

(7)

bahwa sesungguhnya ia diciptakan bukanlah sekedar ada, namun ada tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT.

Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme.

Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya, memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia Islam.

Sasaran yang dikumandangkan globalisasi adalah menghilangkan jarak dan batas, serta perbedaan antara umat manusia yang berbeda-berbeda agar didomonasi kapitalisme yang tanpa batas, dikuasai informasi tanpa pengawasan. Dengan globalisasi semua keyakinan, pendapat dan pemikiran berbaur dan melebur sehingga yang tersisa hanyalah pemikiran materialisme Barat yang turanik. Lebih tegas lagi bahwa globalisasi menginginkan agar setiap elmen dunia khususnya umat Islam melepaskan keperibadiannya, keyakinannya, prinsip-prinsipnya untuk kemudian mengikuti pemikiran Barat dalam semua pola kehidupan.

(8)

informasi dengan sistem teknologi moderennya yang dapat mengirim informasi keseluruh penjuru dunia. Melalui jalur ini mereka menguasai public opini yang tidak jarang berisi serangan, hinaan, pelecehan dan hujatan terhadap Islam dan mengesankan agama Islam sebagai teroris. Perang yang mereka lancarkan bukan hanya perang senjata namun juga perang agama. Mereka berusaha meracuni dan menodai kesucian Islam lewat idiologi sekuler, politik, ekonomi, sosbud, teknologi, komunikasi, keamanan dan sebagainya. Dengan berbagai cara mereka berusaha menjauhkan umat Islam dari agamanya. Secara perlahan-lahan tapi pasti mereka menggerogoti Islam dari dalam dan tujuan akhirnya adalah melenyapkan Islam dari muka bumi.

Globalisasi bagi umat Islam tidak perlu diributkan, diterima ataupun ditolak, namun yang paling penting Dari semua adalah seberapa besar peran Islam dalam menata umat manusia menuju tatanan duniabaru yang lebih majudan beradab. Bagi kita semua, ada atau tidaknya istilah globalisasi tidak menjadi masalah, yang penting ajaran Islam sudah benar-benar diterima secara global, secara mendunia oleh segenap umat manusia, diterapkan dalam kehidupan masing-masing pribadi, dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagai umat Islam hendaknya nilai moderen jangan kita ukur dari moderennya pakaiannya, perhiasan dan penampilan, namun moderen bagi umat Islam adalah moderen dari segi pemikiran, tingkah laku, pergaulan, ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, social budaya, politik dan keamanan yang dijiwai akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dalam naungan ridha Allah SWT.

(9)

BAB III P E N U T U P

A. Kesimpulan

Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu globalisasi. Mereka seakan-akan kedatangan tamu istimewa, tamu pujaan hati yang telah lama diagung-agungkan. Sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi. Padahal ia sesungguhnya adalah tipu daya dari bangsa Barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat Islam. Sesungguhnya globalisasi tidak jauh beda dengan imprialisme. Penyebaran globalisasi hampir selalu sejalan dengan penyebaran Neoliberalisme

Globalisasi dengan konotasi itu merupakan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa-bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip-prinsip barat yang rusak dan menyesatkan. Globakisasi merupakan program yang bertujuan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk mengokohkan kedudukan kepentingan Negara adidaya, memperbudak bangsa-bangsa lemah, menyedot sumber daya alamnya, meneror rakyatnya, manghambat perjalanannya, memadamkan kekuatannya, menghapus identitasnya dan mengubur keasliannya, reformasinya serta pembangunan peradabannya. Dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik leher dunia Islam.

B. Saran

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ekstrak lengkuas merah berpengaruh nyata terhadap nilai pH, kekentalan, kadar air, dan stabilitas emulsi sampo.. Hasil

Kemudian ia bertanya kepada laki-laki tersebut, “Tuan, tunjukkan kepadaku istana tempat tinggal Khalifah Umar bin Khattab.” Laki-laki tersebut menjawab, “Kamu sudah berhadapan

Sa pagbaybay ng mga hiram na salita mula sa mga banyagang wika, panatilihin ang orihinal nitong anyo.. status quo pizza pie bouquet french

Penelitian ini hanya akan fokus pada beberapa variabel yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTT, seperti laju pertumbuhan ekonomi, kepadatan

Jenis penelitian ini adalah ekspe- rimental study dengan teknik penelitian pre and post-test design untuk menge- tahui gambaran hasil Nasal Inspiratory Peak

Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk manganalisis implementasi dari IMC di media cetak Harian Riau Pos dalam mempertahankan pelanggan dan kendala- kendala

Ternyata penyelesaian garis pembatas yang berupa lisplank terasan, tidak hanya berupa garis yang serasi dengan bentuk geometri yang ada, garis arbitrary dapat juga digunakan

Penelitian pertama menggunakan sampel sejumlah 4,8 kg dengan debit udara rendah yaitu 0,57 L/menit dan debit udara tinggi yaitu 1,13 L/menit dengan waktu tinggal 7 hari..