• Tidak ada hasil yang ditemukan

NIP. :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "NIP. :"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 2 BAKONGAN

Alamat : Jalan T.Raja Angkasah – Bukit Gadeng Kode Pos 23773

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

F-KUR-7& 8

N A M A G U R U : IKHWATISAR, S.Pd

NIP. : 198406012009041005

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : IX

SEMSTER : Genap

TAHUN PELAJARAN : 2021 / 2022

(2)

Satuan pendidikan : SMP NEGERI 2 BAKONGAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IX/2

Materi Pokok/topik 10 : Teks Cerita Pendek Alokasi Waktu : 1 X 10 Menit

A. Kompetensi Dasar.

3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar

4.5 Menyimpulkan unsur – unsur pembangaun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca didengar

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Melalui pendekatan saintifik, dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning, peserta didik diharapkan mampu:

3.5.1 Mengidentifikasi karakteristik tokoh, latar, alur, dan tema pada cerpen dan menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/didengar dengan bena

C. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

(3)

Langkah/

Tahap

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan berdoa.

2. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.

4. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

2 menit

Kegiatan Inti 1. Siswa membaca cerpen berjudul “Pohon Keramat” karya Yus R. Ismail

2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (tiap kelompok 4 anak)

3. Siswa mengidentifikasi unsur pembangun cerpen : karakteristik tokoh, latar, alur, dan tema pada cerpen disertai bukti pendukung

4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas

5. Siswa lain diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan.

6 menit

Penutup

1. Guru memberi penguatan terkait dengan unsur- unsur pembangun cerpen.

2. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan unsur- unsur pembangun cerpen.

3. Siswa merefleksi unsur pembangun cerpen yang sudah dipelajari.

2 menit

(4)

Langkah/

Tahap

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 4. Siswa mendapat tugas untuk mencari informasi

tentang struktur cerpen.

5. Guru berserta siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.

D. Materi Pembelajaran

 Pengetahuan

 Pengertian cerpen

 Unsur pembangun cerpen

 Keterampilan

 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerpen

 Menyimpulkan urutan cerita cerpen

 Menceritakan kembali isi cerpen

Sikap utama yang ditumbuhkan : jujur berkarya, tanggung jawab, toleran dan kerja sama, proaktif, dan kreatif.

E. Metode / Model Pembelajaran Pendekatan: Saintifik

Metode : ceramah, diskusi, presentasi dan penugasan Model : pembelajaran berbasis masaalah

F. Media dan Bahan 1. Media/ Alat :

a. Teks cerita cerpen

b. LKPD

(5)

G. Sumber Belajar

a. Triyanto, Agus. 2014. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas IX. Edisi Revisi 2016.

Jakarta: Kemendikbud Halaman 53 s.d 84

b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia. Jakarta.

Mengetahui, Bukit Gadeng 09 April 2022

Kepala sekolah Guru mata pelajaran

Ikhwatisar, SPd Ikhwatisar,SPd

Nip. 198406012009041005 Nip. 198406012009041005

(6)

H. Penilaian Pembelajaran

1) Teknik penilaian dan Bentuk Penilaian

a. Kompetensi Sikap: Observasi menggunakan jurnal (Tidak langsung) b. Kompetensi Pengetahuan: Tertulis, berbentuk uraian

c. Kompetensi Keterampilan: Penilaian kinerja, menggunakan rubrik 2) Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)

3) Pembelajaran remedial dan pengayaan

a. Pembelajaran Remedial

Dengan teknik tutor sebaya membahas materi peran iptek dalam kegiatan ekonomi.

b. Pembelajaran Pengayaan berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) yaitu dengan meringkas buku-buku referensi lain tentang Pengaruh pemanfaatan Iptek bagi ekonomi negara.

Mengetahui, Bukit Gadeng, 09 April 2022 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ikhwatisar, S.Pd Ikhwatisar, S.Pd

NIP.198406012009041005 NIP.198406012009041005

(7)

MATERI

1. Pengertian Cerpen (Cerita Pendek)

cerpen atau cerita pendek adalah suatu karya sastra berupa tulisan yang dibuat secara singkat dalam bentuk suatu kejadian beserta konflik dan juga akhir dari konflik tersebut.

Sesuai namanya, cerpen berisi tentang kehidupan yang diceritakan secara pendek dan singkat. Jadi, isi dari cerpen biasanya padat dan langsung kepada inti cerita. Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja. Pada umumnya permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung pesan dan amanat untuk para pembaca.

Pengertian cerpen menurut para ahli

Menurut KBBI, pengertian cerpen adalah cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Namun, ada pendapat lain mengenai pengertian cerpen menurut para ahli, diantaranya :

Sumardjo dan Saini

Pengertian cerpen adalah sebuah cerita yang tidak benar-benar terjadi pada dunia nyata dan ceritanya singkat dan pendek.

Hendy

Pengertian cerpen adalah suatu tulisan yang tidak terlalu panjang yang berisi kisah tunggal.

J.S Badudu

Pengertian cerpen adalah sebuah karangan cerita yang hanya berfokus pada satu kejadian saja.

Aoh. K.H

Pengertian cerpen atau cerita pendek adalah sebuah bentuk kisah prosa yang pendek.

(8)

H. B. Jasin

Pengertian cerpen adalah suatu bentuk dari sebuah karangan yang cukup lengkap yang terdiri dari tiga bagian yaitu perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.

2. Unsur-unsur cerpen a) Unsur Intrinsik

Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur intrinsik.

Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsik, yaitu:

1. Tema

Tema adalah ide atau gagasan utama dari sebuah cerpen. Tema berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam cerpen sehingga sangat penting memikirkan tema sebelum menulis cerpen.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah orang-orang yang terlibat dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita tersebut. Sedangkan penokohan merupakan cara penulis menentukan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Adapun jenis perwatakan seorang tokoh dapat disampaikan melalui dialog, penjelasan narasi, atau penggambaran fisik tokoh tersebut.

3. Alur atau Plot

Alur atau plot merupakan jalan cerita yang akan dikembangkan hingga menjadi sebuah cerpen. Alur berupa susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dalam cerpen memiliki tahapan seperti perkenalan, penanjakan, klimaks, antiklimaks, dan penyelesaian. Tiap tahapan memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing berkaitan dengan jalannya cerita.

4. Setting atau Latar

Setting merupakan gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam cerita. Latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital. Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita. Latar dibagi menjadi beberapa macam, seperti waktu, tempat, sosial budaya, keadaan lingkungan, dan suasana.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh penulis cerpen

untuk menceritakan suatu kejadian atau latar belakang cerita. Di dalam

sebuah cerita pendek, terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut

pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut

pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di

luar cerita.

(9)

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita pendek tersebut. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi, dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.

7. Amanat

Amanat adalah pesan moral yang terdapat dalam cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya. Amanat atau pesan moral yang ada dalam cerpen, biasanya tidak hanya ditulis secara langsung, melainkan secara tersirat.

b) Unsur Ekstrinsik

Seringkali kita mendapati sebauh cerpen menjadi semakin hidup apabila ditambahkan dengan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal ini dinamakan unsur ekstrinsik atau unsur yang membangun sebuah cerpen dari luar.

Unsur ekstrinsik dari sebuah cerpen dapat berupa latar belakang yang ada di dalam masyarakat, misalnya keadaan sosial, budaya, politik, ideologi dan ekonomi masyarakat atau bahkan legenda yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.

Selain itu, terdapat unsur ekstrinsik lainnya yaitu latar belakang pengarang baik

itu berupa riwayat hidup, pengalaman dan juga gaya penulisan yang digunakan

oleh pengarang

(10)

POHON KERAMAT Yus R. Ismail

Disebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.

Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser.

Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.

Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.

Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong.

Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.

Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahuntahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.

Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng- centeng demang itu, tidak bisa kembali.

Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.

Sejak saya ingat, cerita yang diketahui seluruh penduduk kampung juga meliputi kharisma Gunung Beser. Tiap malam tertentu, katanya dari Gunung Beser keluar cahaya yang begitu menyejukkan.

Hanya orang tertentu yang bisa melihat cahaya itu. Konon, bila bila seseorang dapat melihat cahaya itu dengan mata batinnya, maka ia termasuk orang yang bijaksana dan tinggi ilmunya. Bila ada seorang saja dari seluruh penduduk kampung yang melihat cahaya itu, artinya Mbah Jayasakti begitu penduduk kampung menyebut penghuni Gunung Beser, melindungi kampung. Akan tetapi, bila ada

(11)

orang yang sembrono melanggar keheningan Gunung Beser. Mbah Jayasakti bisa marah. Jangankan menebang pohon tanpa izin, masuk saja

Kakek meninggal tidak lama kemudian. Kematian Kakek tidak mendatangkan perhatian yang besar dari penduduk. Saya sedikit cemburu kepada penggerak pembangunan yang sudah mencuri perhatian penduduk dari Kakek itu. Tapi, kecemburuan itu bisa diredam karena saya yang sudah masuk sekolah menengah mengagumi juga apa yang mereka lakukan.

Keberhasilan pertanian dan pabrik itu memberi kemewahan tersendiri bagi kampung saya. Sarana- sarana umum dibangun. Banyak rumah memiliki pesawat televisi. Semakin banyak anakanak yang meneruskan sekolah ke kota. Akan tetapi, kepercayaan bahwa keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, mendorong penduduk untuk membuka Gunung Beser lebih jauh. Tempattempat pertanian baru dibuka, rumah-rumah dibangun, pengusaha-pengusaha yang memanfaatkan mata air besar

dibangun. Izin-izin pengelola Gunung Beser banyak dimiliki orang. Pohon-pohon besar ditebang.

Yang tidak punya izin, berdagang kayu sembunyisembunyi.

Gunung Beser bercahaya siang malam. Sinar matahari memantul dari bangunan-bangunan dan daerah-daerah kering. Malam bercahaya oleh semaraknya listrik. Penduduk kampung, termasuk saya, menyambut kemajuan itu. Akan tetapi, mereka termasuk saya, tidak menyadari bahwa di kampung semakin sering terdengar berita adanya perkelahian petani gara-gara berebut air, para remaja putus sekolah kebingungan mencari kerja karena menggarap lahan pertanian yang semakin tidak subur itu terasa rendah, musim yang datang tidak lagi bersahabat. Tiba-tiba saya merasa bahwa hal seperti itu merupakan bagian dari kampung saya.

Kekeringan di musin kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para penduduk tidak menyerah. Alam hars ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi kebutuhan di musim

kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk menanggulangi musim hujan. Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus kampung saya.

Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El Nino itu tiba.

Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan yang angus. Dan, saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya kelihatan atapnya. Saya sedang duduk diatas rumah ketika bantuan puluhan perahu itu tiba.

Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah terjadi.

Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak peristiwa. Saya merasa bahwa keinginan saya satu-satunya saat ini adalah bermain gitar dan berteriak

sepuaspuasnya.

Cerpen oleh : Yus R. Ismail, judul asli "Pohon Keramat

(12)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 BAKONGAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX/ Genap

Materi/Pokok Bahasan : Teks Cerpen

A.

Identitas Nama : Kelas :

B.

Kompetensi Dasar

3.5. Mengidentifikasi unsur pem-bangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.

C.

Tujuan Pembelajaran

1.

Menyebutkan unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca.

2.

Menjelaskan unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca.

D.

Petunjuk

Jawablah pertanyaan-pertanyaan mengenai unsur-unsur pembangun teks cerpen di bawah ini dengan benar!

E.

Soal-soal unsur pembangun teks cerpen

1.

Jelaskan definisi cerpen!

2.

Sebutkan ciri-ciri cerpen!

3.

Sebutkan dan jelaskan unsur intrinsik teks cerpen!

4.

Sebutkan dan jelaskan unsur ekstrinsik teks cerpen!

5.

Sebutkan dan jelaskan struktur teks cerpen!

(13)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 BAKONGAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX/ Genap

Materi/Pokok Bahasan : Teks Cerpen

A.

Identitas Nama : Kelas :

B.

Kompetensi Dasar

3.5. Mengidentifikasi unsur pem-bangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.

C.

Tujuan Pembelajaran

1.

Menentukan unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca

2.

mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca

D.

Petunjuk

1.

Bacalah teks cerpen yang berjudul “Pohon Keramat” pada buku siswa halaman 53-60.

2.

Kerjakan soal-soal identifikasi unsur pembangun teks cerpen tersebut!

E.

Soal-soal

No. Pertanyaan Jawaban (beserta bukti teks)

1. Unsur-unsur intrinsik cerpen “Pohon Keramat”

a.

Tema

b.

Tokoh

c.

Penokohan

d.

Latar

Tempat Waktu

Suasana

e.

Alur

f.

Sudut Pandang

g.

Amanat

2. Unsur ekstrinsik cerpen “Pohon Keramat”

a. Sebutkan nilai-nilai yang dapat diambil dari cerpen “Pohon Keramat”

(14)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 BAKONGAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IX/ Genap

Materi/Pokok Bahasan : Teks Cerpen

A.

Identitas Nama : Kelas :

B.

Kompetensi Dasar

3.5. Mengidentifikasi unsur pem-bangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.

C.

Tujuan Pembelajaran

3.

Menentukan unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca

4.

mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca

D.

Petunjuk

3.

Bacalah teks cerpen yang berjudul “Pohon Keramat” pada buku siswa halaman 53-60.

4.

Kerjakan soal-soal identifikasi unsur pembangun teks cerpen tersebut!

E.

Soal-soal

No. Pertanyaan Jawaban (beserta bukti teks)

1. Sebutkan struktur teks cerpen “Pohon Keramat”

a.

Orientasi

b.

Rangkaian peristiwa

c.

Komplikasi

d.

Resolusi

2. Simpulkan teks cerpen “Pohon Keramat” pada masing paragraf

a.

Paragraph 1

b.

Paragraph 2

c.

Paragraph 3

d.

Paragraph 4

e.

Paragraph 5

(15)

PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN

Penilaian Kompetensi Keterampilan : Portofolio

Kompetensi Dasar :

3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.5.1 Mengidentifikasi karakteristik tokoh, latar, alur, dan tema pada cerpen dan menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/didengar dengan bena

Satuan pendidikan : Tahun pelajaran

:

Kelas/Semester : IX / Genap Mata Pelajaran : B Indonesia

No Nama Siswa

Skor

Nilai Akhir Ketepatan

Waktu Kerapihan Kebenaran Jawaban

1

2

3

Dst.

Keterangan :

Nilai atau skor maksimal dalam rentang 0 - 100

umla kor Perole an ilai PENILAIAN LAPORAN

(16)

Penilaian Kompetensi Keterampilan : Unjuk Kerja/Praktik

Kompetensi Dasar :

3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.5.1 Mengidentifikasi karakteristik tokoh, latar, alur, dan tema pada cerpen dan menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/didengar dengan benar

Satuan pendidikan : SMP N 2bakongan Tahun pelajaran : 2021 / 2022 Kelas/Semester : IX/ Genap

Mata Pelajaran : B Indonesia Kelompok : No Nam Peserta

Didik/Kelompok

Skor Penilaian Jumlah

Skor Kerjasama

kelompok

Kecepatan mengerjakan

Ketepatan mengerjakan

Teknik presentasi

1

2

dst

Keterangan :

Nilai atau skor maksimal dalam rentang 0 - 100

umla kor Perole an

ilai k ir Keterampilan

(17)

PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP (Spritual dan Sosial) Jurnal Perkembangan Sikap (Spiritual dan Sosial)

Sekolah : SMP N 2 BAKONGAN Kelas/Semester : IX / Genap

Tahun Pelajaran : 2022

No Tanggal Nama Peserta Didik Catatan Perilaku

Butir sikap Tanda tangan

Keterangan/

Tindak lanjut

1

2

3

4

5

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL (LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum

1.

Instrumen penilaian kompetensi sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.

2.

Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian

Centang Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati. 3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati.

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati.

1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati.

(18)

C. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

Kelas : IX

Semester : Genap Tahun Pelajaran : 2021 / 2022 Periode Pengamatan : Tanggal ...

Butir Nilai : Bersyukur Indikator Sikap :

1.

Mengucapkan kalimat pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karuniaNya.

2.

Mensyukuri berakhirnya pembelajaran dengan berdoa

No Nama Peserta Skor Indikator Sikap Spritual (1-4)

Jumlah

Indikator 1 Indikator 2

1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

SKOR Nilai : Jumlah skor yang diperolah x 100 Jumlah skor maksimal

Kategori penilaian Spiritual : Skor A (90 – 100 ) = sangat baik Skor B ( 80 - 89 ) = baik

Skor C ( 70 - 79 ) = cukup Skor D ( 60 – 69 ) = kurang Skor E < 50 = kurang baik

Instrumen Penilaian Sikap Sosial Teknik Penilaian : Observasi

(19)

Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

No Butir Nilai Indikator Butir Instrumen

1

Kerjasama Menjelaskan unsur-unsur

teks cerpen

1

Menjelaskan peran tokoh dalam cerpen yang dibaca

1

Menjelaskan perbedaan Unsur

Intrinsik danUnsur Ekstrinsik

1

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Teknik Penilaian : Tes Tulis Bentuk Instrumen : Uraian Nama Kelompok :

Anggota Kelompok : Kelas : Hari/Tgl :

No Butir Soal Jawaban

1

Mengidentifikasi karakteristik tokoh, latar, alur, dan tema pada cerpen dan

menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/didengar dengan benar. Sebutkan unsur-unsur teks cerpen yang dibaca dikehidupan masyarakat.

2 Mengidentifikasi unsur pem-bangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar. Jelaskan pendapat kalian tentang karakteristik tokoh, latar, alur, dan tema pada cerpen dan menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/didengar dengan benar

(20)

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan metode shockwave, kapasitas jalan menggunakan pedoman Manual Kapasitas Jalan (MKJI) 1997 dan secara teoritis model greenshields

Hasil dari tugas ini disusun dalam bentuk laporan tertulis dan presentasi untuk dikumpulkan kepada dosen / asisten dosen di kelas masing-masing dengan susunan sebagai berikut

Sejumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia telah membentuk P2TP2A yang salah satu tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan terhadap perempuan dan anak yang menjadi

Jika tombol training di tekan maka otomatis program akan mentraining data-data yang ada pada database, aplikasi ini juga menyediakan field untuk mengamati proses perubahan nilai

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang dibicarakan dan diteliti adalah sebagai berikut: Adakah korelasi negatif antara

Kategori IPK dengan predikat Memuaskan dan Dengan Pujian mempunyai perbedaan tidak signifikan, artinya mahasiswa yang mempunyai IPK dengan predikat Memuaskan memiliki pengetahuan

Mivel egyre több kutatóhelyen, doktori iskolában folynak az agrárinformatikai tématerülethez kapcsolódó kutatások, a folyóirat szükséges közvetít ő közeget

Antarcitra Trans, Diagram alir yang tersaji pada Gambar 5 merupakan alur logika aplikasi Sistem Informasi yang dikembangkan untuk penelitian ini. Gambar 5 Diagram Alir