• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR-DASAR EFI DASAR-DASAR EFI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DASAR-DASAR EFI DASAR-DASAR EFI"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

DASAR-DASAR EFI DASAR-DASAR EFI

 PRINSIP DASAR EFI

 JENIS-JENIS EFI

 KONSTRUKSI DASAR EFI

 DASAR KERJA SISTEM

(2)

PRINSIP DASAR EFI PRINSIP DASAR EFI

Electronic Fuel Injection (EFI) biasa disebut juga Electronic Petrol Injection (EPI). Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar dewasa ini berkembang dengan pesat terutama pada mesin bensin, walaupun harus kita ingat bahwa tidak hanya kendaraan dengan bahan bakar bensin yang menggunakan sistem control injeksi, tapi sistem control injeksi sebenarnya sudah ada pada mesin diesel. Perbedaannya hanya terletak pada sistem pengontrol penginjeksiannya; yaitu secara mekanik atau secara electronik. Walaupun dewasa ini sistem injeksi pada diesel juga sudah banyak yang menggunakan pengontrol elektronik.

(3)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

JENIS – JENIS EFI JENIS – JENIS EFI

Secara Umum Electronic Fuel Injection dibagi berdasarkan :

1.

Jumlah injektornya

2.

Penempatan injektornya

3.

Model Penyemprotan

4.

Pengontrolan Injeksinya

5.

Deteksi udara masuk

(4)

Berdasarkan Jumlah Injektornya

a. Single Point Injection

Single Point Injection System biasa disebut juga Throttle Body Injection (TBI). Sebuah injektor terletak di throttle body pada intake manifold, bensin disemprotkan ditengah-tengah intake manifold untuk menyuplai kebutuhan semua silinder

In je kto r

B e n s in d is e m p ro tk a n d i th ro ttle b o d y C y lin d e r h e a d

B e n s in m a s u k D a ri ko m p u te r

Th ro ttle b o d y

In ta k e m a n ifo ld

JENIS – JENIS EFI

JENIS – JENIS EFI

(5)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

In je kto r

In ta k e v a lv e

In ta k e m a n ifo ld B e n s in

m a s u k U d a ra m u rn i m a s u k

ke in ta ke m a n ifo ld

b. Multi Point Injection

Multi Point Injection System mempunyai injektor pada setiap saluran masuk untuk menyuplai bensin pada masing-masing silinder.

Bensin disemprotkan ke masing-masing injektor pada intake port sebelum intake valve. Oleh karena itulah digunakan istilah Multi Point (lebih dari satu lokasi/titik) Fuel Injection.

(6)
(7)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Berdasarkan Penempatan Injectornya

a. Indirect Injection

Pada indirect injection system bahan bakar disemprotkan pada saluran masuk (intake manifold).

Seperti yang digunakan pada system penginjeksian mesin bensin, bensin disemprotkan tidak langsung ke dalam ruang bakar.

JENIS – JENIS EFI

JENIS – JENIS EFI

(8)

b. Direct Injection

Pada direct injection system bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam ruang bakar.

Sistem penginjeksian langsung ini umumnya digunakan pada sistem penginjeksian mesin diesel.

(9)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

DIRECT DAN INDIRECT INJECTION

(10)
(11)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Berdasarkan Model Penyemprotannya

a. Penyemprotan Secara Simultan

Penyemprotan secara SIMULTAN adalah model ritme penyemprotan secara serentak pada semua silinder setiap 1 putaran poros engkol.

JENIS – JENIS EFI

JENIS – JENIS EFI

(12)

b. Penyemprotan Secara Grouping

Penyemprotan secara GROUPING adalah model ritme penyemprotan secara serentak pada group silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720 derajat poros engkol ).

(13)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

c. Penyemprotan Secara Sequential

Penyemprotan secara SQUENTIAL adalah model ritme penyemprotan secara individu pada setiap silinder. Penyemprotan terjadi di masing masing silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720 derajat poros engkol ).

(14)
(15)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Berdasarkan Pengontrolan Injeksinya

a. Injeksi mekanis / K-Jetronik

JENIS – JENIS EFI

JENIS – JENIS EFI

(16)

T A N G K I B E N S I N

P O M P A

B E N S I N S A R I N G A N

S A R I N G A N U D A R A

U D A R A

K E S I L I N D E R

M O T O R

I N J E K T O R

D I S T R I B U T O R B E N S I N

S E K R U P P E N Y E T E L C O

T T A I n d o 0 1 / 0 2

(17)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

b. Injeksi mekanis elektronis / KE-Jetronik

(18)

c. Injeksi elektronis

(19)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

d. Injeksi motronik/Engine management system

(20)
(21)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Berdasarkan Deteksi Udara Masuk

Berdasarkan metode pendeteksian udara masuk, Electronic Fuel Injection dapat digolongkan menjadi 2 type, yaitu :

D-Jetronic. “D” asal kata dari bahasa Jerman

“DRUNK” yang berarti tekanan. Artinya banyaknya udara masuk ke intake air chamber diukur

berdasarkan besarnya kevacuuman di intake manifold.

L-Jetronic. “L” asal kata dari bahasa Jerman

“LUFT” yang berarti udara. Artinya banyaknya udara yang masuk ke intake air chamber diukur berdasarkan kecepatan aliran udara yang masuk.

JENIS – JENIS EFI

JENIS – JENIS EFI

(22)

a. D-Jetronic

(23)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868 Skema D-jetronik

Pressure Sensor sebagai alat

deteksi jumlah udara

yang masuk ke silindera

(24)

A IR F L O W M E TE R

IN TA K E M A N IF O L D

E N G IN E

E C M

IN J E C TO R

B E N S IN

b. L-Jetronic

(25)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868 Skema L-jetronik

Air Flow Meter untuk

mengukur udara yang masuk ke dalam silinder

(26)
(27)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

KONSTRUKSI DASAR EFI

Secara umum Electronic Fuel Injection di bagi dalam 3 system, yaitu :

1.

Sistem kontrol udara masuk (Air Induction System).

2.

Sistem distribusi bensin (Fuel Delivery System).

3.

Sistem kontrol elektronik (Electronic

Control System).

(28)

1. Air Induction System

Air Air Flow Meter Intake Air Throttle Body Air intake Intake manifold

KONSTRUKSI DASAR EFI

(29)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Secara umum air induction system terdiri dari filter udara, air flow meter, throttle body, air intake

chamber dan intake manifold (intake runner). Pada beberapa tipe tertentu juga dilengkapi dengan air valve yang mungkin letaknya menyatu dengan throttle body.

Ketika throttle valve terbuka, udara akan terhisap masuk melewati saringan udara, melewati air flow meter (untuk tipe L EFI), melewati throttle valve, kemudian mengalir melewati air intake chamber menuju ke dalam silinder.

(30)

Udara disalurkan ke dalam silinder berdasarkan kondisi keinginan pengemudi. Ketika throttle valve semakin terbuka lebar, maka udara yang menuju ke dalam silinderpun juga akan semakin banyak.

Umumnya pada sistem EFI menggunakan dua metode pengukuran jumlah udara masuk

sebagaimana telah dijelaskan; yaitu dengan

mengukur kecepatan aliran udara (tipe L dengan menggunakan air flow meter) dan dengan

mengukur tekanan udara di dalam intake manifold (tipe D dengan menggunakan air pressure sensor).

(31)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

In ta k e M a n ifo ld

In je k to r

F u e l P re s s u re R e g u la to r

F u e l F ilt e r

F u e l Ta n k

F u e l P u m p

Fuel tank Fuel pump Fuel pipe Fuel filter Pulsation dumper

Delivery Pipe

Injectors Pressure Regulator

Return pipe

Cylinders High Pressure

Low Pressure

KONSTRUKSI DASAR EFI

2. Fuel Delivery System

(32)

Sistem aliran bahan bakar pada sistem EFI terdiri dari fuel tank, fuel pump, fuel filter, fuel delivery pipe, injector, pulsation dumper, fuel pressure regulator dan fuel return pipe.

Bensin dari tangki bensin ditekan oleh sebuah pompa bensin elektrik yang dikontrol kerjanya oleh ECM dan mengalir melewati fuel filter, menuju ke fuel delivery pipe dan dialirkan ke masing-masing injecktor. Sebuah injektor atau lebih bekerja menyemprotkan bensin yang dikontrol oleh ECM.

(33)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Tekanan pada pipa pembagi akan dijaga supaya tetap oleh adanya fuel pressure regulator. Oleh sebab itulah banyaknya bensin yang disemprotkan tergantung dari lamanya injektor terbuka. Semakin banyak udara yang mengalir, semakin lama pula injector terbuka.

Sebaliknya jika semakin sedikit udara yang masuk, semakin sedikit pula waktu injektor terbuka.

Getaran-getaran tekanan bahan bakar akibat

bekerjanya injektor pada beberapa tipe kendaraan

tertentu juga akan diminimalkan oleh sebuah pulsation dumper.

(34)

Sensors ECU/ECM Actuators

KONSTRUKSI DASAR EFI

3. Electronic Control System

(35)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Sistem kontrol elektronik pada sistem EFI terdiri atas sensor-sensor, sebuah Engine Control Unit (ECU) atau Engine Control Modul (ECM), aktuator- aktuator, penyuplai tegangan (baterai), wire harness dan konektor-konektor untuk menghubungkan wire harness dengan semua komponen kontrol elektronik.

ECU/ECM akan menghitung secara akurat berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan mesin yang akan diberikan oleh injektor dengan memonitor sensor-sensor yang terdapat pada mesin.

ECU/ECM akan mengontrol kerja injektor berdasarkan lebar/lama pulsa penginjeksian atau durasi penginjeksian untuk memberikan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin.

(36)

Pada sistem kontrol elektronik ini, sebuah ECU/ECM yang berfungsi sebagai pusat pengontrolan system, mendapat input dari 2 sensor utama yaitu, sensor jumlah udara masuk dan sensor putaran mesin yang akan digunakan untuk menentukan basic injection volume. Selain 2 sensor tersebut ada sensor – sensor lain yang berfungsi sebagai input ECM untuk mengoreksi jumlah bensin yang disemprotkan injector.

Pada beberapa kendaraan yang mutakhir, selain berfungsi untuk mengontrol penginjeksian bahan bakar, ECU/ECM juga berfungsi untuk mengontrol sistem pengapian, emisi bahan bakar dan sistem keamanan kendaraan.

(37)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

F U E L S Y S T E M A I R I N D U C T IO N S Y S TE M

E L E C T R O N I C C O N T R O L S Y S T E M

F u e l

F u e l P u m p

F u e l F ilt e r S e n s o r

A ir F ilt e r

A ir F lo w M e t e r

T h ro t t le B o d y

F u e l P re s s u r e R e g u la t o r

In je c t o rs E n g in e R e v o lu t io n

E C M

F u e l In je c t io n V o lu m e C o n t ro l

A ir F lo w M e t e r

D e t e c t io n o f in t a k e a ir v o lu m e

A ir In t a k e C h a m b e r

Id le A ir C o n t ro l

In ta k e M a n if o ld

C y li n d e r s E n g in e c o o lin g Te m p . S e n s o r

In t a k e a ir t e m p . S e n s o r T h ro t t le p o s it io n s e n s o r S t a rt e r s ig n a l

I n j e c ti o n I n j e c t i o n

s ig n a l

Skema Konstruksi Dasar EPI SUZUKI Skema Konstruksi Dasar EPI SUZUKI

(38)

ELECTRONIC CONTROL SYSTEM

Start injection time switch

Sensors

• Water temp. sensor

• Air temp. sensor

• Throttle Position Sensor

• Starter Signal

• Oxygen sensor

Ignition Signal (E/G Rpm)

ECU

Fuel Injection volume Control

Air Flow Meter or

Pressure Intake manifold

FUEL SYSTEM

Fuel Pump

Fuel Filter

Cold Start Injector

Pressure Regulator

Injectors

AIR INDUCTION SYSTEM

Air filter

Air flow meter

Throttle Body

Air Valve

Air intake chamber

Intake manifold

INJECTION SIGNAL INJECTION

(39)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

(40)

DASAR KERJA SISTEM DASAR KERJA SISTEM

Rpm

Udara

AFS

Pulsa ke Injektor

(41)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Udara mengalir ke dalam air induction system diukur oleh air flow meter.

Injektor terpasang pada bagian belakang dan dekat dengan katub masuk. Injektor merupakan sebuah selenoid yang dioperasikan oleh ECU/ECM.

ECU/ECM memberikan pulsa ke injektor dengan menghubungkan atau memutuskan ground injektor.

Jika injektor menyala, injektor akan terbuka dan bahan bakar akan disemprotkan pada saluran di bagian belakang katub masuk.

(42)

Ketika bahan bakar disemprotkan ke dalam intake port, bahan bakar akan bercampur dengan udara dari air intake chamber dan membentuk uap pada tekanan rendah di dalam intake port.

ECU/ECM memberikan sinyal ke injektor dan

mempertahankan campuran ideal berkisar antara 14,7:1 dan selalu berpatokan pada kondisi kerja mesin.

Salah satu fungsi dari ECU/ECM adalah memberikan bahan bakar ke dalam mesin secara akurat.

ECU/ECM menghitung Basic Injection Volume berdasarkan volume udara masuk dan putaran

(43)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

Volume penginjeksian akan berubah-ubah tergantung kondisi mesin. ECU/ECM akan memantau beberapa variable seperti:

temperatur air pendingin, kecepatan mesin, sudut pembukaan throttle dan kandungan oksigen pada gas buang untuk mengoreksi jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan.

(44)

Suzuki di Indonesia memulai teknologi Electronic Petrol Injection (EPI) dari th 1995 dengan diluncurkannya Vitara EPI. Sampai dengan saat ini Suzuki sudah banyak memproduksi kendaraan EPI diantaranya adalah :

•Swift th 2005

•Grand Vitara th 2006

•SX-4 th 2007

•Karimun Estilo th 2007

•APV Arena th 2007

•Swift ST th 2007

•Futura Injection th 2007

•Carry 1.0 Injection th 2007

•Neo Baleno th 2008

•Grand Vitara 2.4 th 2008

•New Karimun Estilo th 2010

•Splash th 2010

• Vitara EPI th 1995

• Baleno 1.6 th 1997

• Baleno 1.5 th 1999

• Escudo 2.0 th 2001

• Aerio 1.5 th 2002

• XL – 7 th 2003

• Baleno Next G 1.5 th 2003

• New Escudo 1.6 th 2003

• Every 1.3 th 2004

• Caribian th 2004

• APV th 2004

(45)

Cak Sol 86 HP: 081 64221 868

(46)

Referensi

Dokumen terkait

Fungi mikoriza multispora dapat menerima karbohidrat dan faktor pertumbuhan dari tanaman inang sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya sedangkan

a.Pembelajaran hanya dilakukan untuk kompetensi yang belum dikuasai siswa b.Peserta didik belajar tentang suatu tema yang diminati secara mandiri... c.Memadukan kurikulum dalam

Masruhan, Metoodologi Penelitian Hukum, (Surabaya : Hilal Pustaka, 2013), 91.. Sumber primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan. langsung di lapangan oleh orang

Kapag natanggap na ng ibang tao ang mensahe, iisipin niya (tagatanggap) naman kung ano ang kahulugan ng mensaheng iyon, ano ang inaasahang reaksyon mula sa kanya, paano niya

Dalam penelitian ini akan dibuat sistem pendukung keputusan untuk membantu pimpinan sekolah dalam memilih guru dengan kinerja terbaik, penelitian ini

Sebenarnya menghipnotis orang lain dan diri sendiri metodenya tidak berbeda jauh hanya saja menghipnotis diri sendiri sedikit lebih sulit dilakukan, hal ini di sebabkan karena

Setelah data dikumpulkan dilakukan analisa data untuk menyesuaikan kegiatan data yang akan diolah pada metode Analytic Network Process yang terdiri dari beberapa tahapan

Hak-hak pasien Lansia dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan serta terjaminnya informasi pada saat pendaftaran sesuai standar akreditasi puskesmas 7.1 dengan kriteria