• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS DI KABUPATEN SLEMAN BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MEMBANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS DI KABUPATEN SLEMAN BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS DI KABUPATEN SLEMAN

BERBASIS WEB

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh Bondan Hartanto

09.11.2688

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(3)

BUILD A GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM LOCATION OF COMMUNITY HEALTH CENTRE IN THE DISTRICT SLEMAN

WEB-BASED

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS DI KABUPATEN SLEMAN

BERBASIS WEB

Bondan Hartanto Sudarmawan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Improve the quality of data and information through the utilization of science and technology is one of the strategies to strengthen health infrastructure management including health information system, as it is written in the vision and mission of health development in Sleman regency. Geographic Information System technology has to be applied in various fields, not limited to the field of environmental and natural resource just like when it was first created, however the development has also to be applied in the field of health care system, including health care system for the scope of Sleman regency, which management is handled by the city to scope out the city hospital, where as the scope of the district handled by clinic. Currently not enough information available about the existence of the absolute where the health center, information is available only in the form of address such as street name, location name and phone number.

The method is by collecting data through observation, literature study, references from internet, documentation, analyze needs software, implementations map with Google Map API. build with mysql database, user interface design using Adobe Dreamweaver and PHP, and testing program as the final stage in the manufacture of Geographic Information System Location of community health center Web-Based.

Follow up on the vision and mission of the Office of Sleman regency, the author makes geographic mapping applications online web-based health centers. This study aims to develop a Geographic Information System (GIS) community health center in Sleman regency, where data essentially include: community health centers location, facilities such as community health centers inpatient, medical personnel, and frequent cases of the disease in 2010. From the basic data was conducted a spatial analysis of each community health center.

Keywords: Geographic Information Systems, community health center, Sleman regency, web

(4)

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan baru dalam perilaku masyarakat dalam segala aktivitas keseharian baik aktivitas pribadi maupun lembaga/ instansi/ perusahaan. Misalnya dalam dunia kesehatan, Penggunaan Sistem Informasi geografis sangat diperlukan untuk menjadikan informasi lebih efektif dan efisien.

Seiring dengan misi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, yaitu misi 4 a dan e, yang berbunyi “Meningkatkan kualitas data dan informasi melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi” dan “Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan”. Maka penulis bermaksud mengembangkan informasi Puskesmas yang telah ada di web, menjadi Sistem Informasi Geografis berbasis web. Informasi yang ada di web dinas tersebut belum terinventarisasi dalam sebuah sistem informasi on-line yang berbasis spasial, data-data pemetaan Puskesmas tersebut masih berbentuk manual dan belum terkomputerisasi. Informasi yang ada hanya dalam bentuk tabel yang berisi nama lokasi dan alamat Puskesmas. Aplikasi ini nantinya juga akan dilengkapi dengan pemetaan area persebaran penyakit di daerah Kabupaten Sleman dari mulai tahun 2010.

Dengan begitu Pemerintah Daerah bisa dengan mudah mempublikasikan Puskesmas dengan kelengkapan sarana dan prasarana di masing-masing Puskesmas itu sendiri. Dan masyarakat, baik penduduk asli maupun pendatang akan lebih mudah mendapatkan informasi puskesmas yang tersebar di Kabupaten Sleman

2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat beberapa definisi sistem1 :

• Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).

• Mc Leod (1995), mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu antara lain2 : 1. Batasan (boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang terasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem

2. Lingkungan (environment)

      

1 Hanif Al Fatta. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan & organisasi modern. Hal 3

2 Ibid, Hal 5  

(5)

Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input suatu sistem.

3. Masukan (input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

4. Keluaran (output)

Sumber daya atau produk (informasi, Laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

5. Komponen (component)

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini biasa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

6. Penghubung (interface)

Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi hasian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertenti dengan laporan-laporan yang diperlukan3.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

Geografis adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran dari kejadian-kejadian alamiah maupun fenomena sumber daya. Ketersediaan data yang bersifat geografi, di mana memiliki atribut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan4.

      

3 Ibid, hal 11

4 Riyanto. Eka, dkk. 2009. Tuntunan Praktis Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Hal 35

(6)

Sistem informasi geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menyampaikan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasi, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang (yang membangun dan mengoperasikan) dan data sebagai bagian utama dari sistem ini5.

2.4 Sistem Informasi Geografis Berbasis Web

Sistem Informasi Geografis berbasis web atau yang biasa di singkat Web-Gis terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Web-GIS merupakan gabungan antara design pemetaan, peta digital dengan analisa geografis, pemrograman komputer, dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian web design dan web pemetaan6.

Nama lain untuk Web-GIS sendiri bermacam-macam yang diantaranya adalah Web-Based GIS, online GIS, Distributed GIS, Internet Mapping, Sebuah Web-GIS yang potensial merupakan aplikasi GIS atau pemetaan untuk pengguna di seluruh dunia tidak tergantung pada platform ataupun sistem operasi.

2.5 Puskesmas

Puskesmas singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat, adalah Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

2.6 Sistem Informasi Geografis Berbasis Google Map

Google map merupakan sebuah aplikasi pemetaan online yang cukup popular.

Pada google map, titik kordinat suatu tempat ditunjukkan dengan sistem koordinat

      

5 Ibid, hal 35

6 Ruslan Nuryadin, Ir. 2005. Panduan menggunakan mapserver. Hal 7 

(7)

geografis. Lintang dan bujur yang ditampilkan pada Google map merupakan dasar dari sistem koordinat geografis yang digunakan untuk menunjukkan suatu titik di bumi7.

2.7 Konsep Basis Data

Sistem basis data (database sistem) merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubunngan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut (Nugroho, 2004).

2.8 Konsep Permodelan Sistem

Pemodelan proses atau process modeling adalah teknik mengelola dan mendokumentasikan struktur dan aliran data proses sistem dan atau logika, kebijakan dan prosedur yang akan diimplementasikan oleh proses sistem8.

Perancangan sistem informasi adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemn-elemn computer yang akan menggunakan suatu sistem baru demi terlaksananya aliran informasi. Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam desain sistem, yaitu : Diagram Alir Data (DAD) dan Entity Relationship Diagram (ERD).

2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Dalam membangun Sistem Informasi Geografis dibutuhkan beberapa software.

Untuk implementasi peta menggunakan Google Map API, membangun database dengan mysql, merancang antar muka menggunakan Adobe Dreamweaver dan PHP

Google Maps API merupakan aplikasi antarmuka yang dapat di akses lewat javascript agar Google Maps dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang kita bangun.

Bahasa Pemrograman yang biasa digunakan untuk membangun web site, salah satunya adalah PHP (Hypertext Preprocessor). PHP memiliki keunggulan yang melebihi perl dalam membangun sebuah aplikasi berbasis web karena PHP sendiri dirancang khusus untuk membangun sebuah web.

Web Editor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Adobe Dreamweaver CS3. Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Pada awalnya

      

7 Bernadus Herdi. 2012. Buat sendiri petamu menggunakan codelgniter dan Google Maps Api. Hal 8-12

8 Jeffery L. Whitten, dkk. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. (Yogyakarta : ANDI), hal 326 

(8)

software ini diciptakan oleh Macromedia. Macromedia adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bergerak di bidang grafis dan pengembangan web.

3. Analisis 3.1 Tinjauan Umum

3.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman merupakan salah satu Kebupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukota kabupaten ini adalah Sleman. Kabupaten ini terletak pada koordinat 107° 15' 03" dan 107° 29' 30" BT, 7° 34' 51" dan 7° 47' 30" LS.

Kabupaten Sleman memiliki luas wilayah 574,82 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 berdasarkan data dari Potensi Desa (PODES) 2011 adalah 1.093.110 jiwa.

Kabupaten Sleman berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di barat. Pusat pemerintahan di Kecamatan Sleman, yang berada di jalur utama antara Yogyakarta - Semarang.

Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan yang terbagi atas 86 Desa.

Kecamatan-kecamatan itu antara lain Kecamatan Berbah, Cangkringan, Depok, Gamping, Godean, Kalasan, Minggir, Mlati, Moyudan, Ngaglik, Ngemplak, Pakem, Prambanan, Seyegan, Sleman, Tempel dan Turi.

3.1.2 Persebaran Puskesmas di Kabupaten Sleman

Jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Sleman terdiri dari Puskesmas sebanyak 25 buah, 4 diantaranya dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yaitu Puskesmas Mlati II, Ngemplak I, Minggir, dan Kalasan. Jumlah tenaga medis tahun 2012 sebanyak 108 orang yang tersebar di 25 Puskesmas, yang meliputi jumlah dokter umum 72 orang, dan 36 dokter gigi (4 dokter gigi spesialis).

3.1.3 Kasus Penyakit Di Kabupaten Sleman

Daftar kasus penyakit ini saya kutip dari buku profil kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2012. Ada 8 jenis penyakit yang berhasil dilakukan pendataan oleh Dinas Kesehatan.

(9)

3.2 Analisis sistem

3.2.1 Analisis Kelemahan Sistem

Untuk menganilisis kelemahan dari sistem ini digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT dipilih karena dapat membantu mencari strategi yang akan dilakukan sekaligus menawarkan solusi lain terhadap sistem yang sudah ada.

3.2.2 Analisis kebutuhan Sistem 3.2.2.1 Kebutuhan Fungsional

• Sistem bisa di akses melalui jaringan internet

• Sistem bisa menampilkan peta geografis persebaran Puskesmas

• Sistem menampilkan informasi area persebaran penyakit di Kabupaten Sleman dari mulai tahun 2010.

• Sistem memiliki menu Pencarian data meliputi pencarian lokasi dan penunjuk arah.

• Menyediakan layanan buku tamu bagi pengunjung

3.2.2.2 Kebutuhan Non Fungsional 3.2.2.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras (Hardware) yang digunakan saat membangun sistem ini diantaranya :

• CPU : Berbasiskan processor 32-bit, Intel(R) Core(TM)2 Duo CPU T6400 2,0GHz

• RAM : 3072 Mb

Storage : 250 Gb

Input Device : Mouse standart

Output Device : printer HP Deskject 1050 J410 series

3.2.2.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

• Sistem operasi : Windows 7 Ultimate

• Implementasi peta : Google Maps API

• Database Server : PHP MySQL

• Browser internet : Mozila Firefox

• Bahasa pemrograman : HTML dan PHP

• Web server : Xampp

(10)

3.2.2.2.3 Kebutuhan Informasi

Informasi yang didapat yaitu informasi letak geografis Puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman. Di samping itu, dapat mengetahui informasi tentang tenaga kesehatan yang ada di masing-masing puskesmas, alamat lengkap, nomor telepon, dan informasi-informasi lainnya secara cepat, tepat, akurat, efektif, efisien, dan up to date.

3.2.2.2.4 Kebutuhan User/Pengguna

• Programer: membangun sistem serta melakukan perbaikan.

• Admin DinKes: DinKes Sleman sebagai admin memiliki otoritas penuh untuk menambah, menghapus, atau merubah .

• Admin Puskesmas : Masing-masing puskesmas memiliki admin yang di tugaskan untuk meng-update data puskesmas dan kasus penyakit yang ada di kabupaten Sleman. Info puskesmas yang di tampilkan seperti alamat, no.telepon, jenis perawatan(Inap/non-inap), tenaga kesehatan apa saja yang tersedia di puskesmas.

• Pengunjung :Pengunjung dapat mendapatkan informasi secara cepat dan up to date mengenai informasi puskesmas dan persebaran penyakit, sehingga dapat memberikan kewaspadaan dini kepada masyarakat, maupun instansi terkait.

3.2.3 Analisis Kelayakan Sistem 3.2.3.1 Analisis Kelayakan Teknologi

Kelayakan teknologi berhubungan dengan ketersediaan software yang digunakan dan adanya hardware serta penerapan media internet pada teknologi yang ada. Software yang digunakan untuk pembangunan sistem baru ini jelas tersedia di pasaran dan mudah didapat. Selain internet sangat musah dijalankan, membeli domain yang terjangkau, ada juga situs yang menyediakan upload web gratis. Penerapan webgis untuk informasi puskesmas di kabupaten Sleman ini dapat dikatakan sudah mengikuti perkembangan zaman. Diharapkan dapat membantu sistem lama dalam hal penyebaran informasi.

3.2.3.2 Analisis Kelayakan Hukum

Jika ditinjau dari segi hukum maka sistem baru adalah legal secara hokum, karena sistem yang akan dibuat tidak melanggar aturan-aturan yang ditetapkan untuk pengadaan sistem informasi. Sistem ini adalah hasil rancangan sendiri. Data diperoleh dari Dinas Kesehatan kabupaten Sleman. Peralatan yang digunakan juga diperoleh dengan cara membeli. Sehingga tidak ada pelanggaran hukum.

(11)

3.2.3.3 Analisis Kelayakan Operasional

Sistem informasi yang akan dibuat diharapkan akan meningkatkan efisiensi.

Mnfaat yang diberikan diantaranya adalah proses arus data informasi yang dapat didistribusikan lebih cepat dan akurat kepada user. Selain itu, aplikasi ini dapat memberikan tampilan informasi yang user friendly sehingga memudahkan user untuk mengoperasikannya dan memudahkannya untuk menyerap informasi yang dihasilkan.

3.2.3.4 Kelayakan Ekonomi

Dalam proses analisis kelayakan ekonomi diperlukan analisis komponen biaya.

Komponen biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi ini hanya pada biaya operasi. Berikut komponen biaya yang ditampilkan dalam bentuk tabel :

Keterangan Biaya Biaya/tahun Biaya Operasional :

Koneksi Internet Biaya domain Biaya Hosting

Rp 2.400.000 Rp 89.000 Rp 12.000

Total Rp 2.501.000

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Implementasi dan Pembahasan Peta Persebaran Puskesmas 4.1.1 Proses olah data Puskesmas

Pada proses olah data puskesmas, baik admin dinas kesehatan maupun admin puskesmas memiliki hak akses untuk mengolah data puskesmas. admin dinkes maupun admin puskesmas memiliki hak akses untuk mengolah data dan memanggil koordinat lokasi puskesmas dari Google Map API berdasarkan titik longitude dan latitudenya. Dan dalam pengisian data puskesmas di butuhkan kelengkapan data desa.

4.1.2 Proses olah data tenaga kesehatan

Pada proses olah data tenaga kesehatan ini, Proses olah data hanya bisa di lakukan oleh admin Puskesmas. Dan untuk kelengkapan data dibutuhkan data nama- nama puskesmas.

4.1.3 Proses olah data kecamatan

Pada proses olah data kecamatan ini, hanya admin dinkes yang memiliki hak akses untuk mengedit data. Data kecamatan ini nantinya akan digunakan untuk melengkapi data desa.

(12)

4.1.4 Proses olah data desa

Pada proses olah data desa, hanya admin Dinas Kesehatan yang di beri hak akses untuk menambah, menghapus, dan mengedit data. Untuk melengkapi data desa di butuhkan data kecamatan.

4.1.5 Proses visualisasi peta persebaran puskesmas

Proses ini merupakan hasil dari olah data puskesmas, tenaga kesehatan, penyakit, kasus penyakit, kecamatan dan desa. Dan kemudian akan tampil di halaman pengunjung. tampilan informasi puskesmas di halaman pengunjung merupakan hasil dari olah data Puksesmas, tenaga kesehatan, kecamatan dan desa.

4.2 Implementasi dan Pembahasan Peta persebaran penyakit 4.2.1 Proses olah data penyakit

Pada proses olah data penyakit, baik admin dinkes dan admin puskesmas memiliki hak akses. Data penyakit ini nantinya akan digunakan untuk melengkapi data kasus penyakit.

4.2.2 Proses olah data kasus penyakit

Pada proses olah data kasus penyakit, hanya admin puskesmas memiliki hak akses untuk menambah, menghapus dan mengedit data kasus penyakit. Untuk melakukan pengeditan data kasus penyakit dibutuhkan koneksi dengan data nama puskesmas dan nama penyakit, sperti yang terlihat pada gambar relasi di bab sebelumnya.

4.2.3 Proses Visualisasi persebaran penyakit

Proses ini merupakan hasil dari olah data kasus penyakit dan penyakit. Yang kemudian akan menghasilkan tampilan di halaman pengunjung. tampilan peta persebaran penyakit membutuhkan koneksi dengan data penyakit, kasus penyakit dan puskesmas yang kemudian persebaran penyakit akan muncul dip eta google map dalam bentuk marker yang ditentukan oleh titik longitude dan latitude.

4.3 Implementasi dan Pembahasan Halaman Pencarian Lokasi

Halaman pencarian lokasi merupakan fasilitas dari Google Map API. Yang kemudian berelasi dengan data kecamatan dan data puskesmas. tampilan halaman pencarian lokasi merupakan perwujudan dari olah data kecamatan dan puskesmas.

Dan juga dilengkapi menu pilih kecamatan untuk memudahkan user dalam mencari informasi puskesmas di sekitar kecamatan.

(13)

4.4 Implementasi dan Pembahasan Halaman Petunjuk Arah

Petunjuk arah merupakan fasilitas yang ada di Google Map API, yang kemudian berelasi dengan data puskesmas. Pada tampilan petunjuk arah dilengkapi alamat kita berada, puskesmas yang akan kita tuju dan alamat puskesmas tersebut.

4.5 Implementasi dan Pembahasan Buku Tamu

Pada halaman buku tamu atau komentar ini merupakan fasilitas untuk pengunjung yang ingin memberikan saran atau bertanya tentang apapun yang berkaitan dengan kesehatan di kabupaten Sleman. pada form edit buku tamu bisa di akses oleh admin dinkes dan admin puskesmas.

5. Kesimpulan

Dari Penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Puskesmas di Kabupaten Sleman maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Aplikasi SIG Puskesmas dibuat melalui tahap analisis yaitu dengan menggunakan analisis kebutuhan dan analisis kelayakan, setelah itu tahap perancangan mulai dari rancangan konsep, rancangan database, dan rancangan interface. Kemudian tahap produksi sistem dengan Dreamweaver.

2. Data Pendukung penempatan posisi marker ditentukan berdasarkan titik koordinat latitude dan longitude.

3. Data pendukung area persebaran penyakit di Kabupaten Sleman berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

4. Dalam halaman Pencarian Lokasi ditampilkan lokasi puskesmas di masing- masing kecamatan.

5. Terdapat menu petunjuk arah, fungsinya adalah menampilkan rute jalan menuju lokasi puskesmas yang anda pilih dari alamt anda saat itu.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:Andi.

MADCOMS. 2008. Mahir dalam 7 hari Adobe Dreamweaver CS3 dan PHP.

Yogyakarta:Andi Offset.

MADCOMS. 2008. PHP& MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: Andi Offset.

Prahasta, Eddy. 2008. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar.

Bandung:Informatika.

Riyanto, Eka, dkk. 2009. Tuntunan Praktis Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta:Gava media.

Sakur, Stendy B. 2010. PHP 5 Pemrograman berorientasi objek Konsep & Implementasi.

Yogyakarta:Andi Offset.

Sirenden, Bernadus Herdi. 2012. Buat Sendiri Aplikasi Petamu Menggunakan Codelgniter dan Google Maps API. Yogyakarta:Andi Offset.

 

Referensi

Dokumen terkait

. emberi bantuan bimbingan kepada seluruh Sumber Daya anusia yang ada di setiap unit pelayanan untuk keperluan pelayanan Sub bagian ;ogistik dan Sub 5agian Rumah

Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih ke%akapan hidup abad 210 misalnya untuk membuat perbandingan0 membuat penilaian data0 berpikir

Ada beberapa siswa yang mengalami kasus tersebut dan berupaya untuk berusaha bangkit dengan memotivasi dirinya lebih dengan melakukan berbagai cara seperti bersikap tidak

1. Aktor yang pertama yaitu orang-orang yang hadir secara fisik, atau para pengguna. Mereka adalah actor yang paling umum dan hadir di setiap system/perangkat

11, “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk tujuan akuntansi investasi anak perusahaan di luar negeri dan penghitungan bagian laba (rugi) anak perusahaan,

Sisi ng am ang ar aja N0.. Sisi ng am ang ar

Tadi sebenarnya saya ingin menjawab apa yang dikemukakan oleh Pak Patrialis Akbar walaupun sesame anggota Pansus kami boleh saling meluruskan atau menjelaskan

m informasi a mua kewajib a pihak yang yusunan RK OSO - 412121 nisasi di atas national sec itu: an umum PT ra umum d nasihat kepa al bertanggu kan kepengu kut Tugas, W