• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN. Model analisis hipotesis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN. Model analisis hipotesis"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

12

Universitas Kristen Petra

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Model Analisis

Model analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linear berganda. Model analisis ini digunakan untuk menganalisis bagaimana pengaruh Diagnostic Control System terhadap Employee-Oriented Measures dan Customer-Oriented Measures. Dibawah ini merupakan model analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini.

H1 H2

H3

Gambar 3.1 Model analisis hipotesis

3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah sesuatu yang bervariasi atau perubahan dari satu contoh ke yang lain. Variabel dapat menunjukkan perbedaan dalam nilai, biasanya besarnya atau kekuatan, atau arah. Dalam penelitian, variabel yang baik diamati atau dimanipulasi, dalam hal ini merupakan variabel eksperimental (Zikmund,2010).

Dalam penelitian, penjelasan variable secara operasional dan cara mengukur setiap variabel yang digunakan sangatlah penting. Semua variable yang akan digunakan dalam penelitian ini seperti yang sudah disebutkan, akan didefinisikan secara jelas karakteristik dari masing-masing variabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

Dalam penelitian, terdapat 3 variable yang digunakan yaitu Diagnostic Control System, Customer-Oriented Measures, dan Employee-Oriented Measures,

Employee- Oriented Measures (Chow & Van Der Stede, 2006) Diagnostic

Control System Sophia SU, et al

(2015)

Customer- Oriented Measures (Chow & Van Der Stede, 2006)

(2)

13

Universitas Kristen Petra

yang tergolong dalam variabel bebas (Independent Variable), variabel terikat (Dependent Vartiable), dan variabel perantara (Intervening Variable). Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing variabel

3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen adalah variabel yang diharapkan untuk mempengaruhi variabel dependen dalam beberapa cara (Zikmund,2010). Variabel independen dalam penelitian ini adalah diagnostic control system.

 Konsep : Diagnostic Control System (DCS)

 Definisi Operasional : Menurut Simons (1994), diagnostic control system merupakan suatu sistem yang digunakan untuk memantau manfaat organisasi serta mengkoreksi kesalahan apakah sesuai dengan standar kinerja organisasi.

 Indikator Empirik :

 DCS 1 : Sistem penilaian kinerja digunakan untuk memonitor hasil kerja karyawan dan pencapaian tujuan organisasi

Controls are used to track progress towards goals and monitor results.

 DCS 2 : Sistem penialaian kinerja digunakan untuk merencanakan bagaiman kegiatan operasional harus dilakukan sesuai dengan rencana strategis

Controls are used to plan how operations are to be conducted in accordance with the strategic plan.

 DCS 3 : Sistem penilaian kinerjadigunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan.

Controls are used to review performance

 DCS 4 : Sistem penilaian kinerja digunakan untuk mengidentifikasi hal- hal yang tidak sesuai dengan harapan/target organisasidan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi ketidak sesuaian tersebut.

Controls are used to identify significant exceptions from expectations and take appropriate actions.

3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel)

(3)

14

Universitas Kristen Petra

Variabel penengah / mediator adalah variabel yang menjadi penengah dan secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen (Zikmund, 2010). Variabel mediator yang digunakan dalam penelitian ini adalah customer-oriented measures.

 Konsep : customer-oriented measures (COM)

 Definisi Operasional : Menurut Akbari et al. (2013) sebuah organisasi yang memberikan kepuasan lebih terhadap pelanggan adalah organisasi yang sukses dan memiliki kinerja yang baik.

 Indikator Empirik :

 COM 1 : Market share perusahaan kami.

Market share

 COM 2 : Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan perusahaan kami

Time to fill customer orders

 COM 3 : Kemampuan pengiriman pesanan perusahaan kami Delivery performance

 COM 4 : Kecepatan perusahaan menanggapi masalah customer Time to respond to customer problems

 COM 5 : Product flexibility perusahaan kami.

Product flexibility

 COM 6 : Kepuasan pelanggan kami.

Customer satisfaction

 COM 7 : Kemampuan perusahaan kami mendapatkan pelanggan baru Customer acquisition

3.2.3 Variabel Perantara (Intervening Variable)

Variabel moderasi / moderating adalah yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen (Zikmund, 2010). Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian ini adalah employee-oriented measures.

 Konsep : employee-oriented measures (EOM)

(4)

15

Universitas Kristen Petra

 Definisi Operasional : Christiani (2013) yang mengutip Rutherford (1990) melaporkan bahwa motivasi karyawan menjadikan sebuah organisasi lebih sukses karena karyawan terprovokasi terus menerus mencari praktek yang lebih baik untuk melakukan sebuah pekerjaan, sehingga sangat penting bagi organisasi untuk membujuk dan memotivasi karyawan mereka.

 Indikator Empirik :

 EOM 1 : Kepuasan karyawan perusahaan kami Employee satisfaction

 EOM 2 : Kemampuan karyawan perusahaan kami Employee skills

 EOM 3 : Kemampuan pimpinan di perusahaan kami dalam mengempower karyawan

Employee empowerment

 EOM 4 : Kemampuan perusahaan kami dalam mengutamakan keamanan Safety measures

 EOM 5 : Frekuensi training yang diberikan kepada karyawan Employee training

3.3 Skala Pengukuruan

Menurut Zikmund (2010), yang dimaksud dengan skala pengukuran adalah skala pengukuran nominal, skala ordinal dan skala interval. Skala interval digunakan untuk mendata seberapa lama koresponden telah bekerja dalam perusahaan tersebut, dan skala ordinal digunakan untuk mendata jawaban koresponden dengan menggunakan skala Likert dimana setiap responden diminta dan diharapkan menjawab kuesioner dengan persepsi masing-masing.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, yaitu skala Five Likert, yang digunakan untuk mengukur persepsi seseorang atas suatu fenomena yang terjadi. Skala Likert yang digunakan adalah sebagai berikut:

1 : Sangat tidak setuju 2 : Tidak setuju

3 : Netral

(5)

16

Universitas Kristen Petra

4 : Setuju

5 : Sangat Setuju

3.4 Jenis dan Sumber Data 3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan adalah data yang berupa angka (data diukur dengan skala numerik) yang kemudian akan dianalisa dengan metode statistika. Penelitian dengan metode kuantitatif, pada umumnya data yang digunakan pada penelitian berupa angka- angka dan dianalisis menggunakan statistik

3.4.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari sumber pertama untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dalam penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data primer didapat dengan melakukan wawancara, observasi, kuesioner dan lainnya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari studi yang dilakukan oleh pihak lain. Data sekunder dapat diperoleh melalui internet, buku, jurnal, dan lainnya.

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang akan diperoleh secara langsung dari hasil penyebaran kuesioner ke beberapa perusahaan yang berada di Surabaya yang kemudian peneliti akan memaparkan data yang diperoleh langsung dari sumbernya.

3.5 Instrumen dan Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Studi Pustaka

(6)

17

Universitas Kristen Petra

Teknik kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, jurnal- jurnal, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun berbentuk elektronik.

2. Penyebaran Kuisioner

Penyebaran kuisioner adalah teknik untuk mengumpulkan data yang didapatkan dari jawaban yang sesuai dengan persepsi para responden yang berhubungan dengan variabel penelitian.

3.6 Populasi

Menurut Margono (2004), populasi merupakan seluruh data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data. Jika setiap manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi dalam penelitian ini adalah 31 perusahaan terbuka (Tbk) di kota Surabaya.

3.7 Sampel dan Teknik Sampling 3.7.1 Sampel

Sampling melibatkan prosedur yang menarik kesimpulan berdasarkan pengukuran sebagian dari populasi. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari populasi yang lebih besar. Jika prosedur statistik tertentu diikuti, peneliti tidak perlu memilih setiap item dalam populasi karena hasil sampel yang baik harus memiliki karakteristik yang sama dengan populasi secara keseluruhan (Zikmund, 2010).

Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah minimal 31 perusahaan terbuka (Tbk) di Indonesia.

3.7.2 Teknik Sampling

(7)

18

Universitas Kristen Petra

Teknik sampling adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan non- probability sampling. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah karyawan yang berasal dari 31 perusahaan terbuka yang berada di Indonesia.

3.8 Unit Analisis

Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan.

Perusahaan yang dimaksud adalah minimal 31 perusahaan terbuka yang terletak di Indonesia, dimana perusahaan-perusahaan ini yang akan menjadi sampel penelitian, dan responden dari penelitian ini ditujukan pada perusahaan terbuka.

3.9 Rancangan Kuisioner

Berikut ini adalah rancangan kuisioner yang akan digunakan. Pada bagian pendahuluan, akan berisikan mengenai pernyataan terima kasih kepada koresponden dan berisikan penjelasan tujuan dan maksud dari pembuatan kuisioner tersebut. Kuisioner dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok:

1. Pada bagian isi, koresponden akan diminta untuk mengisi data mengenai jenis kelamin, jenjang pendidikan, dan jabatan.

2. Kemudian akan dilanjutkan dengan daftar pertanyaan yang akan dijawab oleh koresponden dengan skala likert dimana jawaban yang diberikan antara 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju). Berikut adalah rincian atas pembagian kuisioner:

a. Independent Variable : Diagnostic Control System, yang diadopsi dari Sophia Su et al (2014)

b. Intervening Variable : Employee-oriented measures, yang diadopsi dari Chow dan Van Der Stede (2006)

(8)

19

Universitas Kristen Petra

c. Dependent Variable : Customer-oriented measures, yang diadopsi dari Chow dan Van Der Stede (2006)

3.10 Teknik Analisa Data

Analisis data adalah penerapan penalaran untuk memahami data yang telah dikumpulkan. Dalam bentuk yang paling sederhana, analisis dapat melibatkan menentukan pola yang konsisten dan meringkas rincian yang relevan terungkap dalam penyelidikan. Teknik analisis yang tepat untuk analisis data akan ditentukan oleh kebutuhan informasi manajemen, karakteristik desain penelitian, dan sifat data yang dikumpulkan (Zikmund, 2010).

Dalam penelitian kuantitatif, pemilihan teknik analisis statistiska merupakan bagian yang penting dalam menguji hipotesis. Salah satu alat analisis yang mulai banyak digunakan adalah SEM (structural equation modeling).

Penelitian ini menggunakan PLS (Partial Least Square) yang merupakan bagian, sekaligus alternatif dari SEM. SEM (structural equation modeling) merupaka salah satu teknik statistika yang digunakan untuk menguji dan mengestimasi hubungan kausal dengan mengintegrasikan analisis faktor dan analisis jalur.

Analisis Partial Least Square (PLS) merupakan teknik statistika multivarian yang membandingkan antara variabel dependen berganda dan variable independen berganda (Jogiyanto & Abdilah, 2009). Tujuan PLS adalah memprediksi pengaruh variable X terhadap Y dan menjelaskan hubungan teoritikal di antara kedua variabel. PLS memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah tidak mendasarkan pada berbagai asumsi, dapat digunakan untuk memprediksi model dengan landasan teori yang lemah, dapat digunakan pada data yang tidak berdistribusi normal, dan dapat digunakan untuk ukuran sampel kecil (Jogiyanto

& Abdilah, 2009). Evaluasi model PLS dilakukan dengan mengevaluasi outer model dan inner model.

(9)

20

Universitas Kristen Petra

3.10.1. Konstruksi Diagram Path

Gambar 3.2. PATH diagram partial least square

Diagram Path berfungsi memvisualisasikan konsep alur hubungan kausal antara variabel eksogen dan endogen, hubungan- hubungan kausal yang ada merupakan justifikasi dari teori yang telah ada dalam bentuk gambar agar mudah dipahami. Dalam menggambar path diagram, Jogiyanto & Abdillah (2009) merekomendasikan untuk menggunakan prosedur nomogram reticular action modeling (RAM) yang berbasis pada ketentuan sebagai berikut:

 Konstruk teoritikal (theoretical constructs) yang menunjukkan suatu variabel laten digambar dengan bentuk oval atau lingkaran.

 Variabel-variabel terukur atau indikator digambar dengan bentuk kotak.

(10)

21

Universitas Kristen Petra

 Hubungan tidak simetris yang menunjukkan satu arah digambarkan dengan panah arah tunggal.

 Hubungan simetris yang menunjukkan dua arah bolak-balik digambarkan dengan panah arah double.

3.10.2. Model Pengukuran (Outer Model)

Outer model merupakan model pengukuran untuk menilai validitas dan reliabilitas model (Jogiyanto & Abdilah, 2009). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep. Selain itu, uji reliabilitas juga dapat digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuisioner atau instrument penelitian.

3.10.2.1. Uji Validitas

Validitas terdiri dari validitas eksternal dan validitas internal.Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang dapat digeneralisir ke semua objek, situasi dan waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukkan kemampuan dari instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep. Validitas internal sendiri terdiri dari validitas kualitatif dan validitas konstruk. Validitas kualitatif terdiri dari validitas tampang dan validitas isi.Validitas isi menunjukkan kemampuan item- item di instrument mewakili konsep yang diukur.Validitas tampang menunjukkan bahwa item- item mengukur suatu konsep jika dari penampilan tampangnya seperti mengukur konsep tersebut.

 Validitas konstruk

Validitas konstruk menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori- teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk (Jogiyanto & Abdilah, 2009). Uji validitas konstruk secara umum dapat diukur dengan menggunakan parameter AVE. AVE (average variance extracted) adalah rerata persentase skor varian yang diekstraksi

(11)

22

Universitas Kristen Petra

dari seperangkat variabel laten yang diestimasi melalui loading standardize. Rule of thumb yang digunakan untuk validitas konvergen adalah outer loading>0.7 ,communality> 0.5 dan average variance extracted (AVE) > 0.5. Semakin tinggi nilai faktor loading, semakin penting peranan loading dalam menginterpretasikan matrik faktor.Validitas konstruk terdiri dari validitas konvergen dan validitas diskriminan.

 Validitas konvergen

Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur- pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara skor item/skor komponen dengan skor konstruk) indikator- indikator yang mengukur konstruk tersebut. Rule of thumb yang biasanya digunakan untuk membuat pemeriksaan awal dari matrik faktor adalah +-.30 dipertimbangkan telah memenuhi level minimal, untuk loading +-.40 dianggap lebih baik, dan untuk loading>0.50 dianggap signifikan secara praktikal. Semakin tinggi nilai faktor loading, semakin penting peranan loading dalam menginterpretasikan matrik faktor.Rule of thumb yang digunakan untuk validitas konvergen adalah outer loading> 0.5, communality> 0.5 dan average variance extracted (AVE) > 0.5.

 Validitas Diskriminan

Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur- pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi.Uji validitas diskriminan dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruknya. Metode lain yang digunakan untuk menilai validitas diskriminan adalah dengan membandingkan akar AVE untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Model mempunyai validitas diskriminan yang cukup jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar daripada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model.

Tabel 3.1. Parameter Uji Validitas dalam Model Pengukuran PLS

Uji Validitas Parameter Rule of Thumbs

(12)

23

Universitas Kristen Petra

Konvergen Faktor loading Lebih dari 0,5

Diskriminan Akar AVE dan Korelasi variabel laten

Akar AVE > Korelasi variabel laten

Cross loading Skor loading lebih

tinggi di konstruk sendiri

Sumber: Jogiyanto & Abdillah (2009, p.61), diadaptasi dari Chin (1995).

3.10.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran. Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu Cronbach’s alpha dan Composite reliability (Jogiyanto & Abdilah, 2009). Cronbach’s alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk sedangkan composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk.Namun, composite reliability dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal suatu konstruk.

Rule of thumb nilai alpha atau Composite reliability harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima. Namun, sesungguhnya uji konsistensi internal tidak mutlak untuk dilakukan jika validitas konstruk telah terpenuhi, karena konstruk valid adalah konstruk yang reliabel, sebaliknya konstruk yang reliabel belum tentu valid.

3.10.3. Model Struktural (Inner Model)

Inner model merupakan model struktural untuk memprediksi hubungan kausalitas antara variabel laten (Jogiyanto & Abdilah, 2009).

Model structural dalam PLS di evaluasi dengan menggunakan R² untuk konstruk dependen, nilai koefisien path dan t-values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural. Nilai R² digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi R² berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan.

(13)

24

Universitas Kristen Petra

Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. T-statistic harus di atas 1,96 untuk hipotesis dua ekor (two tailed) dan di atas 1,64 untuk hipotesis satu ekor (one tailed) untuk pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen, yang akan menentukan signifikansi pengujian hipotesis tersebut.

Uji Stone-Geisser (Q2) digunakan untuk mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Q2 =1 menunjukkan model yang diuji menghasilkan nilai aktual tanpa error dan ketika Q2=0 berarti model yang diajukan tidak lebih baik dari nilai rerata yang mengganti nilai yang telah dihapus sebelumnya (mean replacement).

3.11. Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah proposisi yang dapat diuji secara empiris. Dengan kata lain, ketika menyatakan hipotesis, harus dapat didukung atau terbukti melalui uji empiris (Zikmud,2010).

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut :

H1 : Diagnostic control system memliki pengaruh terhadap employee-oriented measures

H2 : Employee-oriented measures memliki pengaruh terhadap customer-oriented measures

H3 : Diagnostic control system memliki pengaruh terhadap customer-oriented measures

Gambar

Gambar 3.1  Model analisis hipotesis
Gambar 3.2. PATH diagram partial least square

Referensi

Dokumen terkait

METY SUPRIYATI Kepala Sub Bidang Sosial, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kependudukan pada Bidang Pemerintahan dan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi masyarakat bekerja sebagai TKI yakni karena kurangnya kesempatan kerja di dalam negeri, dorongan orang tua, sulitnya mencari

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

- Pengalaman kerja diutamakan dibidangnya - Familiar dengan bidang pemasaran property - Memiliki kemampuan negosiasi/presentasi - Networking luas, berpenampilan menarik,