WACANA
Malari
dan Gerakan
Mahasiswa
MELETUSNYA Gerakan 30 Sep tember 1965 telah membuka
jalin
bagi militer
meneguhkan perannyadalam
politik
dan
pemerintahan. BerlandaskanDwi
Fungsi ABRI
yang dicetuskan oleh
JenderalAbdul
Harris Nasution, militer
memegang
kendali
pemerintahanhingga
tiga
dekade
di
bawah Presiden Soeharto. Tak,heran pada masaitu
munculistilah
persatuan ABG (ABRI, Birokrat, dan Golkar). Mitra militer di luar partai politik danelite
adalah gerakan
mahasiswa bersama kekuatan nonkomunislain-nya
dalam'masyarakat. Keduanya berperanpenting
dalam.memba-ngun
pondasi pemerintahan OrdeBaru
dengan memperlemah danmendelegitimasi
kekuasaan Soe-karno.Kemesraan militer dengan
gefak-an mahasiswa mulai memburuk pada
awal
1970-an. Puncak ketegahganantara rezim penguasa dengan
maha-siswa terjadi
saat rusuh
politik
pertama
di
era Orde Baru meletus. MalapetaJ<a 15 Januari 1974 yangdikenal
denganistilah Malari
ber-muladari
penolakan terhadap kianmasifnya
investasi asing, khusus-nya Jepang, mengalir ke Indonesia., Tanda bahwa bangkitnya kesadarair akan'kedaulatan ekcinomi tidak
muncul akhir-akhir ini saja.
Akibat dari Peristiwa Malari,
1l
orang tewas, 42 aktivis mahasiswa dan dosen ditangkap. Beberapa di antaranya
ialah
ltrariman Siregar,Dorojatun Kundoro Jakti;
FahmiIdris,
Theo.L.
Sambuaga, MochrarLubis,
Adnan Buyung
Nasution,Bambang Sulistomo,
Marsilam
Simandjuntak, Soebadio
Sastrosas-torno, dan Sjahrir. Surat kabar-surat
Oleh:
Hendra
Kurniawan
adem keseimbangan kekuasaan tetap ter-ayem, asalkan keselarasan dan jaga.Di
sisi lain. para pimpinanper-guruan
tinggi juga
ditempatkan sebagai perpanjangan tangan pe-lnerintah yang seringkali justru me-matikanjiwa
akademisi yang sejati.Dalam
perkembangannya, ge-rakan mahasiswir' Sebenarnya diam-diam tetap tumbuh walaupun dalam kelompok-kelompokkecil. Idealisrneperjuangan
mahasiswa kembali
meledak tahun 1998 yang berhasil menurunkan Presiden Soeharto dari kursi kekuasaannya. Reformasi pun
bergulir
dengandukungan
yang besardari
masyarakat luas.Sendi-s{ndi
kehidupan
berbangsa dan bprnegarayang
dianggap bobrok mulai mengalami perombakan.Kini
setelah hampir dua dekade,gegap
-eempita
reformasi
mulai
tenggelarn. Gerakan mahasiswa jugatak
begitu terdengar. Entah karena proses akademisi dewasaini
yang menUntut konsentrasiekstra
atau ada pergeseran pola'perilakurnatia-siswa menjadi
cenderung apatis padapolitik.
Makna idealisme per-juangan mahasiswa juga mengalami degradasi. Padahalcita-cita
refor-masi belum sepenuhnya tercapai.Semoga segera tumbuh kembali kepekaan
dan
kepedulian
maha-siswa terhadap berbagai persoalan kebangsaan.Dengan cara inilah
mahasiswa turut andil dalam
menga-wal
pemerintahanJokowi;JK
saatini untuk mampu mewujudkan lndo-nesia yang lebih baik.
***
Hendra Kurniawan
MPd,
DosenPendidikan Sejarah
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakana.BERNAS
JOGJA
r
ilo
05t
il
re-s$
Jumat Kliwon, 16 Januari
2015
HALAIIAN
4
kabai yang
berpengaruh seperti-KAMI,
IndonesiaRaya,
Abadi,
Pedontan, danMahasiswa
Indone-sia juga dibreidel oleh pe-merintah.Pembreidelan
media massadilakukan
untukmembatasi ruang gerak inforrnasi sekaligus mengintensifkan sosiali-sasi versi pemerintah. Melalui
Kop-kamtib,
pernerintah
merekayasa versi resmi dalang Malari yaitu man-tan tokoh-tokoh Partai Sosialis In-donesia (PSI) dan mereka yang ge-mar mengkritik kebijakanpemerin-tah. Aspek ekonomi
dari
Malari,berupa
kritik
terhadap dominasi modal asing dan ketimpangan sosial ekonomi direduksi oleh pemerintah sebagaikonflik
politik yan-e sempit. Pemerintah dengan cepat meredarn dan memulihkan situasi.Peristiwa
Malari
menyadarkan pemerintah saatitu
bahwa ada po-tensi radikalisme yang dapat meng-goyang kekuasaan. _Atas dasar itu diperlukan upaya untuk memperkuat kekuasaan dengan mendepolitisasi masyarakat, termasuk mahasiswa.Pemerintah mengambil
langkah-langkah guna
mendefungsionali-.sasikan lembaga-lembagakemaha-slswaan.
Tahun-tahun selanjutny'a
se-telah Malari.
intensitas
gerakan mahasiswa menurun.Aksi
maha-siswa muncul kembali secara masifpada tahun 1977 dengan mengusung
isu korupsi
dan. penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat peme-rintah. Pada Januari 1987, aksi inimemuncak. Wakil-wakil
dari
Dewan Mahasiswadari
seluruh
Indonesiaberkumpul
di
Bandungdan
mengurnumkanpe-tisi
yang
menyuarakan ketidaksetuj r.tannya. ataspenunjukan kernbali Soe. harto sebagai presiden. Saat itulah
gagasan suksesi
kepemimpinarr .nasionalmulai
menghangat.Para pemimpin mahasiswa
di-tangkap
dan
keberadaan DewanMahasiswa
di
setiap
perguruantinggi
di
Indonesiasejak
iru
di-hapus. Pemerintah mengeluarkanperaturan
mengenai Normalisasi Kehidupan KampuslBadan Koordi-nasi Kemahasiswaan(NKK/BKK).
Melalui Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoei peme-rintah membekukan Dewan. Maha-siswa dan meletakkan semuaakti-vitas
mahasiswadi
bawah kontrol ketat pemerintah. Semua kegiatan kemahasiswaan harus memperoleh restudari
rektor yang bertanggung jawab kepada pemerintah. Keputus-an ini efektifdalam meredam potensi gerakan mahasiswa yang dihnggap membahayakan kekuasaan.Pemerintah berasumsi bahwa pembinaan kader-kader pemimpin bangsa
tidak
berarti harus melaliri kegiatanpolitik
praktis. Mahasiswa dikembhlikan pada fungsi utamanyayaitu
belajar dan
mempersiapkanmasa depan. Mahasiswa masih perlu dibimbing, belum dapat dipercaya, dan hanya mampu menjadi pemim-pin untuk rekan-rekannya. Sejak
itu
kehidupan kampus
cenderungf"?"\