• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sedang berjalan, diakibatkan oleh banyaknya perusahaan yang ditutup serta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sedang berjalan, diakibatkan oleh banyaknya perusahaan yang ditutup serta"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Lembaga keuangan dan perbankan merupakan hal penting dalam suatu sistem perekonomian negara, begitu juga yang terjadi di Indonesia. Lembaga yang mengawasi dan mengatur hingga pembuatan regulasi untuk jalannya sistem perbankan di Indonesia adalah Bank Indonesia, dan kini telah beralih kepada Otoritas Jasa Keuangan. Pada awal Juli 1997, terjadi krisis keuangan di Asia yang berdampak kepada perekonomian Indonesia yaitu dengan lumpuhnya kegiatan ekonomi yang sedang berjalan, diakibatkan oleh banyaknya perusahaan yang ditutup serta meninggkatnya jumlah pengangguran (Tarmidi, 1999).

Menurut Salamah (2001), hingga tahun 2001, Indonesia masih belum bisa mengatasi krisis ekonomi yang dihadapi dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya yang juga sedang mengalami krisis ekonomi. Hal ini dapat di lihat melalui pertumbuhan GDP di pertengahan tahun 1990, sebelum terjadinya krisis menunjukan angka rata – rata diatas 7% dan saat mengalami krisis angka tersebut menurun secara drastis (Salamah, 2001).

Melihat pada permasalahan perbankan yang terjadi di Indonesia, menurut

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan,

mendefinisikan bank sebagai “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

(2)

adanya kebijakan PAKTO 88. Medyawati dan Yunanto (2011) menyatakan dalam penelitiannya bahwa PAKTO 88 merupakan kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia mengenai fasilitas pembukaan bank baru dan kantor cabang. Hal ini menimbulkan banyaknya bank – bank yang mulai dibuka pada tahun 1998.

Berdasarkan sumber yang di dapatkan langusng dari portal online Bank Indonesia (www.bi.go.id), dijelaskan bahwa hal ini menimbulkan efek dalam bentuk penyalahgunaan kebebasan dan kemudahaan. Sehingga dikeluarkan kembali sebuah kebijakan yaitu Paket Februari 1991 guna meningkatkan prinsip kehati-hatian pada bank yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi dan juga likuidasi. Dampak PAKTO 88 baru dirasakan sekitar tahun 1995 – 1997, ketika terhambatnya sistem perbankan yang sehat. Sehingga, Bank Indonesia mulai memperberat syarat – syarat dalam pembentukan sebuah bank.

Krisis lainnya yang mempengaruhi perekonomian Indonesia yaitu krisis ekonomi global pada pertengahan tahun 2007. Krisis ekonomi global menggambarkan sebuah peristiwa dimana pasar dunia mengalami penurunan dan mempengaruhi sektor – sektor lainnya di dunia. Prasetyantoko (2010) menyatakan, krisis ekonomi global yang terjadi pada saat itu merupakan kejadian yang dialami pada salah satu bank terbesar di Prancis yang melakukan pembekuan pada beberapa sekuritas. Hal ini berdampak kepada Amerika Serikat yang merupakan negara penguasa perekonomian di dunia menjadi bergejolak. Sehingga, memicu terjadinya krisis ekonomi global yang cukup dirasakan oleh negara – negara lain, termasuk Indonesia.

Menurut Kuriakose dan Paul (2016), konsolidasi dapat dijadikan sebagai salah

(3)

keuangan pada suatu negara untuk menjadi lebih besar. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan konsolidasi yaitu melakui merger dan akuisisi.

Menurut Dahlan (1997), berdasarkan UU no 10/1998 mengenai perbankan, salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh bank yang sedang mengalami kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya tersebut yaitu dengan melaksanakan merger atau konsolidasi dengan bank lain. Hal ini menyebabkan terjadinya banyak bank yang melakukan merger, akusisi ataupun penambahan modal guna memperbaiki permodalan perusahaan.

Berdasakan penelitian yang dilakukan oleh Al-Sharkas et al (2008) di Amerika Serikat, konsolidasi melalui merger dan akuisisi memberikan dampak kepada regulator bank serta otoritas yang berkepentingan. Dampak tersebut merupakan suatu bentuk keinginan dalam mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari kesejahteraan yang berpotensial dan konsekuensi dari merger suatu bank. Selain itu, bank yang melakukan merger juga dapat meningkatkan efesiensi dengan kemungkinan untuk mencapai kombinasi output yang lebih menguntungkan dari sebelum melakukan merger.

Menurut Berger et al (1999) yang melakukan penelitian mengenai evaluasi

sebab, konsekuensi dan implikasi di masa yang akan datang, pada industri jasa

keuagan yang melakukan konsolidasi, menyatakan bahwa konsolidasi memiliki

motivasi utama yaitu dapat memaksimalkan nilai pemegang saham. Sekalipun, perlu

mempertimbangkan beberapa aspek. Selain itu dengan melalui merger dan akuisisi

dapat meningkatkan kemampuan berpartisipasi pada pasar dengan cara menetapkan

(4)

harga atau dengan cara meningkatkan efisiensi perusahaan dalam beroperasi (Berger et al, 1999).

Menurut penelitian sebelumnya menjelasakan bahwa, keuangan suatu perusahaan pada saat sebelum melakukan penggabungan bank (pre – merger bank) memegang peranan penting dalam menentukan kinerja dalam sebuah perusahaan setelah terjadinya penggabungan bank (pasca-merger bank) (Kuriakose dan Paul, 2016). Menurut Ramaswamy (1997), Hasil yang lebih baik akan di dapatkan apabila perusahaan yang melaksanakan aktivitas merger tidak memiliki perbedaan dalam strategi. Sehingga, keberhasilan yang akan didapat suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang di rencanakan, merupakan sebuah kinerja perusahaan yang dilihat secara keseluruhan. Sedangkan, Kuriakose dan Paul (2016) melakukan penelitian terhadap tidak adanya perbedaan antara bank penawar dan bank target dengan menggunakan variabel strategis yang berhubungan dengan size, Prudential Norms dan profitabilitas.

Banyaknya penelitian mengenai merger dan akuisisi secara teoritis, menghasilkan berbagai alasan dan pengaruh terhadap suatu usaha. Dilihat secara konteks internasional, hal ini dapat menciptakan efisiensi dan kinerja pasar yang meningkat (Kuriakose dan Paul, 2016). Selain itu, merger juga dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan, ketika terdapat kesesuaian intergasi antara strategi, keuangan, ekonomi dan organisasi (Ramaswamy, 1997).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian yang lebih

lanjut mengenai profil keuangan saat melaksanakan merger, yang dilihat dari

perbedaan antara bank penawar dan bank target dalam beberapa aspek strategis pada

(5)

“Perbedaan Strategis Keuangan pada Bank Sebelum Merger yang Berdampak pada Kinerja Setelah Merger di Indonesia”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dari penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan antara bank penawar dan bank target berdasarkan Prudential Norms?

2. Apakah terdapat perbedaan antara bank penawar dan bank target berdasarkan Struktur Modal?

3. Apakah terdapat perbedaan antara bank penawar dan bank target berdasarkan Rasio Cost to Income?

4. Apakah terdapat perbedaan antara bank penawar dan bank target berdasarkan Diversity of Earnings?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut:

1. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara bank penawar dan bank target berdasarkan Prudential Norms.

2. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara bank penawar dan bank target

berdasarkan Struktur Modal.

(6)

3. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara bank penawar dan bank target berdasarkan Rasio Cost to Income.

4. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara bank penawar dan bank target berdasarkan Diversity of Earnings.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak antara lain:

1. Manager Perusahaan

Dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi para manager perusahaan guna dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah strategi perusahaan untuk menghasilkan nilai dan kinerja perusahaan menjadi lebih baik pada masa yang akan datang.

2. Investor

Dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi para investor untuk dijadikan sebagai sumber informasi mengenai perusahaan pada perbankan yang mengalami merger yang akan berdampak kepada kinerja perusahaan.

Sehingga, investor dapat memilih dengan lebih tepat dalam melakukan investasi agar dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

3. Peneliti

Dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya yang

berguna sebagai wawasan dan juga dapat dijadikan sebagai referensi

(7)

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Pada bagian ini memberikan penjelasan mengenai materi penulisan skripsi yang di mulai dari bab 1 hingga bab 5 dimana bab sebelumnya merupakan penjelasakan dasar untuk bab berikutnya. Bagian pembahasan ini meliputi sistematika sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan uraian mengenai latar belakang permasalahan penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripisi yang mendesripsikan uraian singkat mengenai bab – bab dalam penilisan skripsi secara garis besar.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian mengenai tinjauan pustaka secara lengkap yang menjadi dasar teori sebuah penelitian dari beberapa teori penelitian sebelumnya sebagai pembanding, serta dilengkapi dengan kerangka pemikiran dalam membantu menjawab penelitian.

BAB 3 : METODA PENELITIAN

Bab ini berisikan uraian mengenai rancangan penelitian, definisi

operasional variabel dan pengukuran, prosedur pengumpulan

data serta metoda analisis data yang gunakan dalam penelitian.

(8)

BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan uraian mengenai deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian yang digunakan dalam penelitian. Serta dilengkapi dengan perbandingan pada hasil penelitian sebelumnya yang digunakan dalam menganalisa permasalah.

BAB 5 : SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI

Bab ini berisikan bagian akhir dari penulisan skripsi yang

menuliskan rangkuman berisikan kesimpulan, keterbatasan dan

implikasi pada penelitian ini guna sebagai bahan pertimbangan

bagi penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi, namun tetap harus dipenuhi, agar kehidupan manusia berjalan dengan baik. Contoh: pariwisata

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Untuk dapat menangkap aspek kesejarahan wacana qurani diatas, maka menurut Arkoun, kita tidak boleh menutup mata terhadap metode dan pendekatan Barat dalam memahami

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran uang dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

PSEKP selain merupakan institusi penelitian dan kebijakan di Indonesia yang sangat responsif dalam melakukan kajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dan telah banyak

Bukalah Web Browser Anda, lalu ketikan //localhost/ maka akan tampil seperti pada gambar di bawah ini.. Gambar 1.13 Localhost