• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTK PAI 5 (Akidah-Lempar Kartu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PTK PAI 5 (Akidah-Lempar Kartu)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.

(2)

Karena itu dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Roestiyah, N.K. (1989: 1), guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah stategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pada

dasarnya siswa SD Wonokerto 02 kelas V punya keinginan menyampaikan

pendapat akan tetapi belum mempunyai keberanian bertanya, oleh karena itu

sangat perlu di motivasi melalui salah satu metode lempar kartu pertanyaan

dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Penyebab masalah yang perlu diindentifikasi adalah mayoritas

siswa masih belum dapat menyebutkan rukun iman secara tertib dan benar

(3)

Sebagai contoh pelajaran Aqidah diajarkan dengan menekankan

pada aspek kemampuan pemahaman tentang bagaimana meneladani nabi –

nabi dan mengetahui tentang kitab-kitabnya serta kepada siapa kitab itu

diturunkan.

Sebagai kontribusi dari penelitian ini adalah :

Bagi siswa menumbuhkan keberanian dalam menyampaikan pertanyaan Bagi guru menambah wawasan dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar Bagi sekolah berupaya meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan di

lingkungan akademika.

Dari uraian di atas sudah terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan media lempar kartu dapat meningkatkan motivasi bertanya siswa terhadap mata pelajaran aqidah khususnya rukun iman ( Malaikat dan tugasnya). Dengan hal tersebut mendorong penulis untuk membuat penelitian tindakkan kelas.

B.Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Agama Islam materi aqidah melalui

penerapan media pembelajaran lempar kartu ?

2. Bagaimana motivasi siswa kelas V SDN Wonokerto 02, Kecamatan

Gucialit, Kabupaten Lumajang dalam pembelajaran Agama Islam melalui

penerapan media pembelajaran lempar kartu ?

3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V SDN Wonokerto 02, Kecamatan

(4)

Dengan penggunaan media lempar kartu dapat meningkatkan motivasi bertanya

siswa. Kelas V SD Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit

Dengan menggunakan media elektronik dalam hal ITC siswa lebih mudah dalam

menghafal rukun iman khususnya bab kitab suci. C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Agama Islam materi aqidah

melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu pertanyaan? Untuk

mendeskripsikan respon atau motivasi siswa dalam pembelajaran Agama Islam

materi aqidah melalui penerapan media pembelajaran lempar kartu pertanyaan

siswa kelas V SDN Wonokerto 02

b. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Agama Islam materi aqidah

siswa kelas V SDN Wonokerto 02 melalui penerapan media pembelajaran lempar

kartu pertanyaan

D. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan

1. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi

agama Islam.

2. Meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran pendidikan agama Islam 3. Mengembangkan metode da model pembelajaran yang sesuai dengan bidang

studi agama Islam. b . Manfaat Praktis

Penelitian ini penting karena hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi:

(5)

Meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran Agama

Islam khususnya pelajaran aqidah

2. Bagi Guru

Sebagai alat bantu media mengajar yang dapat memudahkan pembelajaran

Agama Islam

3. Bagi Sekolah Sebagai pengembangan metode pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.

Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 1996:14)

1. Pengertian Motivasi

Motif adalah gaya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau keadaan seorang atau organisme yang menyebabkan kesiapanya untuk memulai serangkaian tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam arti individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman,2000:208)

(6)

Motivasi merupakan salah satu factor penentu dalam pencapaian prestasi belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mudah diarahkan untuk mencapai prestasi belajar. Motivasi dapat di bangkitkan dari dalam diri siswa (motivasi intrinsic) dan dapat pula di bangkitkan dari luar (motivasi ekstrinsik). Motivasi dalam diri siswa akan tumbuh apabila siswa tahu dan menyadari bahwa apa yang dipelajari bermakna dan bermanfaat. Ada dua potensi yang dapat membangkitkan motivasi belajar yang efektif yaitu keingintahuan dan keyakinan siswa akan kemampuan dirinya. Pada umumnya siswa memiliki rasa ingin tahu dan memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya. Karena itu guru harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

Motivasi adalah sesuatu yang dapat dorongan orang untuk sudi menjalankan suatu pekerjaan. Motivasi belajar adalah suatu yang mendorong siswa untuk sudi melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan kegiatan belajar dan peningkatan prestasi belajar . Louisell dan Descamps (1992) mengemukakan bahwa " guru mungkin sangat menguasai bahan pelajaran dan teknik pembelajaran, tetapi jika mereka tidak tahu bagaimana cara meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar, maka usaha-usaha mereka akan sia-sia ". Pernyataan tersebut dapat dijadikan indikasi bahwa dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang sekarang merupakan suatu pendekatan yang sangat diandalkan, motivasi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran merupakan factor yang sangat penting.

Macam-macam motivasi menurut jenisnya, motivasi dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain, sehingga dalam kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu untuk belajar (Usman,2000:29)

(7)

Menurut Winata (dalam Eriniati, 1994:105) ada beberapa setrategi dalam mengajar un tuk membangun motivasi intrinsic setrategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa

2. Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok 3. Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas dan

memanfaatkan sumber belajar di sekolah.

4. Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaan nya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkn bahwa motivasi inmtrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang fungsinya tidak perludirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsic daridalam dirinya, maka secara sadar akan melakukan kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.

2. Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama di kelasnya. (Usman,2000:29).

Sedangkan menurut Djamarah (2002:117) motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsic. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

Beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi ekstrinsik antara lain :

1.Kompetisi (persaingan) : guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasiorng lain.

(8)

3.Tujuan yang jelas : Motif mendorong individu untuk mencapai tujuan, makin jelas tujuan makin besar nilai tujuan begi individu yang bersangkutan dan makin besar motivasi dalam melakukan suatu perbuatan.

4.Kesempurnaan untuk sukses : Kesuksesan menimbulkan rasa puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan membawa efek nyan sebaliknya. Dengan demikian, guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan bimbingan guru.

5.Minat yang besar : Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang besar. 6.Mengadakan penelitian atau tes pada umumnya siswa mau belajar dengan tujuan

memperoleh nalai yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dan menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa.

Dari uaraian diatas diketahui bahwa motivasi ekstrinsi adalah

motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsi karena adanya perangsang

dari luar, misalnya adanya persaingan dari luar, untuk mencapai nilai yang tinggi,

dan lain sebagainya

2. Konsep Aqidah

Aqidah Islamiyyah adalah Keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah

swt dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid (Tauhid Rububiyah,

Tauhid Uluhiyah dan TAuhid Asma' wa Shifatullah) dan taat kepada Nya,

beriman kepada Malaikat malaikat Nya, Rasul rasul Nya, Kitab kitab Nya, hari

Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa apa yang telah shahih

tentang Prinsip prinsip Agama (Ushuluddin), perkara perkara yang ghaib,

beriman kepada apa yang menjadi lima' (konsensus) dari Salafush Shalih, serta

(9)

yang telah ditetapkan menurut Al Qur an dan As Sunnah yang shahih serta lima'

Salafush Shalih. 3. Konsep Iman

Pengertian iman secara bahasa menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin adalah

pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk. Kata beliau makna ini

cocok dengan makna iman dalam istilah syari’at. Dan beliau mengkritik orang

yang memaknai iman secara bahasa hanya sekedar pembenaran hati (tashdiq)

saja tanpa ada unsur menerima dan tunduk. Kata ’iman’ adalah fi’il lazim (kata

kerja yang tidak butuh objek), sedangkan tashdiq adalah fi’il muta’addi (butuh

objek) (Lihat Syarh Arba’in, hal. 34)

Adapun secara istilah, dalam mendefinisikan iman manusia terbagi menjadi

beragam pendapat [dikutip dari Al Minhah Al Ilahiyah, hal. 131-132 dengan

sedikit perubahan redaksional] :

1. Konsep Rukun Iman 1. Iman Kepada Allah Ta’ala 2. Iman Kepada Para Malaikat-Nya 3. Iman Kepada Kitab-Kitab 4. Iman Kepada Rasul-rasul

5. Iman Kepada Kebangkitan Setelah Mati

(10)

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai.

Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan,

yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan

kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4) penelitian

tindakan sosial eksperimental.

Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan perbedaannya.

Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam

Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada: (1) tujuan

utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kontekstual berbasis masalah antara

pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan

penelitian, dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini,

tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh

dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain

(11)

Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan

adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi

perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan

dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

B. Subjek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Wonokerto 02

Kecamatan Gucialit, jumlah siswa 21 orang.

Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut di mana siswa kelas

V telah mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas seperti tugas

kelompok dan individu.

C. Tempat dan waktu Penelitian

Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Wonokerto 02

Kecamatan Gucialit, jumlah siswa 21 orang. Penulis mengambil lokasi atau

tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga

memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian

yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan

waktu penelitian selama 1 bulan. Waktu dari perencanaan sampai penulisan

(12)

D. Setting Penelitian

Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Pebruari, mulai dari siklus I,dan

Siklus II

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya

instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai

upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak

dari diterapkannya pengajaran kontekstual model pengajaran berbasis

masalah.Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi

oleh pengamat.

3. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Identifikasi

Masalah

Perencanaa n

Tindakan Refleksi

Observasi

Perencanaan ulang

Siklus 1

Siklus 1

(13)

E. Langkah-langkah PTK

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang

hal-hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat

dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, Suharsimi 2002:82). Ciri

atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan

kontekstual berbasis masalah antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran.

Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan

tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan

dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang

terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip

sebagai berikut:

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar

nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan

kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak

boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan

tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah dari

tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap

(14)

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang

berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan

terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan

sepanjang waktu. (Arikunto, Suharsimi, 2002:82-83).

1.Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran

yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan

model pembelajaran Kontekstual Berbasis Masalah, dan lembar observasi

aktivitas guru dan siswa.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 13 Pebruari 2012 di Kelas V jumlah siswa 21 siswa. Dalam hal

ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar

mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan

(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar

yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.1. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1 2

Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar

(15)

3 Persentase ketuntasan belajar 63,63

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran model Kontekstual berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata

prestasi belajar siswa adalah 70,00 dan ketuntasan belajar mencapai 63,63%

atau ada 14 siswa dari 21 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai  65 hanya sebesar 68,18% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini

disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang

dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan pembelajaran model

Kontekstual berbasis masalah .

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung

d. Refleksi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

(16)

1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat

langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan

informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga

siswa bisa lebih antusias.

c. Tahap Pengamatan/ Observasi

Proses mengamati dilaksanakan selama kegiatan siklus 1 sedang berlangsung.

Mengamati dilakukan oleh peneliti, teman sejawat, dan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Adapun yang diamati adalah sikap siswa saat guru sedang membacakan

cerita tentang bagaimana Allah menurunkan KitabNya kepada para Rasul di depan

kelas, intonasi guru ketika membacakan, kegiatan siswa saat mencacat hal-hal yang

penting yang ada dalam bacaan yang telah dibacakan oleh guru,. Kegiatan tersebut

harus berlangsung sesuai dengan lembaran observasi yang telah disediakan

seblumnya.

d.Analisis dan interprestasi data

A. PROSES ANALISIS DATA

Proses analisis data sebagai basil penelitian meliputi peningkatan aktivitas dan

pemunculan keterampilan kooperatif siswa, serta hasil prestasi belajarnya dalam memahami

materi Aqidah, disajikan dalam 2 siklus berikut.

(17)

Dalam proses pembelajaran siklus pertama pengenalan materi dilakukan dengan diskusi

kelas, kernudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang materinya dikembangkan dari

LKS. Hasil penelitian menunjukkan :

Siswa Aktif = Kelompok I : 2 siswa

Kelompok II : 3 siswa

Kelompok III : 1 siswa

Siswa Koopreatif = Kelompok I : 3 siswa

Kelompok II : 3 siswa

Kelompok III : 2 siswa

Siswa = Kelompok I : 3 siswa

menyelesaikan Kelompok II : 2 siswa

soal tes Kelompok III : 2 siswa

Interpretasi

Pengenalan materi perlu diperjelas dalam kelompok dan sebaiknya disampaikan

oleh anggota kelompok. Karena materi awal belum begitu dikuasi, akibatnya proses

pembelajaran belum maksimal.

2. Siklus 2

Pengenalan materi diiakukan pada kelompok oleh anggota kelompok yang

menguasai, kernudian dikembangkan dengan pembahasan lain dalam kelompok, hasilnya

sebagai berikut.

Siswa Aktif = Kelompok I : 5 siswa

(18)

Kelompok II : 5 siswa

Kelompok III : 4 siswa

Siswa = Kelompok I 5 siswa

menyelesaikan Kelompok II : 6 siswa

soal tes Kelompok III : 5 siswa

Interpretasi

Pada siklus kedua ini hasil observasi menunjukkan adanya kekurangan

pemahaman materi, maka aktivitas dan peran siswa kurang nampak dalam pembelajaran.

B. PEMBAHASAN DAN PENGAMBILAN KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemarnpuan siswa dalam memahami materi

dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivistik adalah memuaskan. Secara

keseluruhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan, baik aktivitas, kerjasama,

maupun prestasi siswa, seperti pada tabel berikut.

Tabel I

Profil Hasil Penelitian

Aktivitas Siswa Siklus

I 6 28%

II 12 57%

Keterampilan Siklus

I 9 42%

II 15 71%

Hasil prestasi Belajar Siklus

I 7 33%

(19)

Salah satu hasil observasi selain tiga hal yang menjadi sasaran tindakan penelitian

adalah dengan berkembangnya pemahaman materi sejalan dengan berkembangnya aktivitas

dan keterarnpilan kooperatif siswa. Dengan kata lain, semakin siswa memahami materi,

semakin eksis dalam kelompoknya.

Tabel II

Grafik Hasil Penelitian

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

I II

Hasil Prestasi Belajar Aktifitas Siswa Ketrampilan Kooperatif

c. Tahap Refleksi/ Evaluasi

Merefleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Sebagai dasar merefleksi di

setiap akhir pembelajaran yaitu kendala-kendala yang menyangkut proses menyimak

dan pencatatan hal-hal yang penting mengenai cerita bertema turunya kitab Allah

kepada para Rasul yang dibacakan oleh guru di depan kelas. Reflekdi digunakan

(20)

dokumentasi. Tahap refleksi meliputi kegiatan memahami, menjelaskan, ddan

menyimpulkan data serta dilengkapi dengan penilaian proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini siswa dilatih untuk dapat memahami pelajaran yang diberikan

oleh guru saat disekolah. Selain itu siswa dilatih membuat pencatatan hal-hal yang

penting yang ada dalam sebuah bacaan kemudian siswa dilatih untuk membuat

pertanyaan.

Tindak lanjut

Siklus II

Pada siklus II guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok dengan

anggota 7 orang setiap kelompok. Waktu pelaksanaan sama seperti pelaksanaan pada

siklus I yaitu 2 x 35 menit. Pada siklus II ini setiap kelompok diberi beberapa kartu berisi

jawaban dari sebuah bacaan. Siswa dituntut untuk membuat pertanyaan sekreatif

mungkin. Siswa harus berupaya ntuk menyusun kata-kata sebagai pertanyaan dari

jawaban yang telah tersedia. Rincian kegiatan pada masing-masing tahapan ini secara

garis besarnya sama dengan kegiatan pada siklus I, namun dilakukan

perbaikan-perbaikan sesuai dengan refleksi pada siklus sebelumnya.

b. Siklus II

Perencanaan ulang , Pelaksanaan perbaikan, 3) Observasi, 4) Analisis dan

intepretasi data, 4) Analisis dan intepretasi data, 5) Refleksi, 6) Tindak

lanjut (kalau sudah berhasil, tidak perlu ada langkah tindak lanjut F. Tehnik Pengumpulan Data

1. Observasi / Pengamatan

Peneliti dalam hal ini guru mengadakan observasi dan pengamatan sebelum mengajar terhadap siswa dalam dalam rangka mencari data tentang

(21)

Peneliti dalam hal guru mengajukan beberapa pertanyan-pertanyaan kepada

siswa sebagai postest ( secara lesan ) G. Tehnik analisis data

1. Tehnik diskritif

2. Tehnik analisis statistik ( Mean ) H. Kreteria Keberhasilan

Proses penngkatan kualitas pembelajaran aqidah tersebut dianggap berhasil apabila nilai rata-rata mean kelas telah mencapai minimal M 70

BAB. IV

KONDISI SEKOLAH A. Sejarah Sekolah SD Wonokerto 02

Sekolah Dasar Negeri Wonokerto 02 berada di daerah Kecamatan Gucialit

Kabupaten Lumajang tepatnya di daerah pegunungan dengan ketinggian kurang lebih

1500 dari permukaan air laut, dengan udaranya yang sejuk karena alamnya memang

masih dipenuhi dengan hutan dan nun jauh disana ada kebun teh yang terhampar luas,

dan lembaga ini didirikan pada tahun 1979 termasuk bangunan Inpres B. Struktur Organisasi SDN Wonokerto 02

Adapun struktur oragnisasi SDN Wonokerto 02 adalah Kepala Sekolah sebagai

pimpinan yang dibantu beberapa orang guru sebagaimana tercantum pada lampiran.

KEPALA SEKOLAH

SUJARWANTOI Guru kelas VI Tohari,

(22)

C. Tenaga Akademik

Tenaga akademik adalah guru sebagai tenaga pengajar ada 12 orang, yang

PNS adalah 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas, 1 orang guru agama dan 3

orang guru tenaga sukwan ditambah dengan seorang tenaga penjaga sekolah juga masih

sukwan.

D.Tenaga Administrasi

Sedangkan untuk tenaga administrasi selama ini di lembaga SDN tidak ada

sehingga segala administrasi di kerjakan oleh Kepala Sekolah . E. Kesiswaan

Keadaan siswa untuk SDN Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit Kabupaten

Lumajang tahun pelajaran 2010 / 2011 sebagai berikut :

No Kelas LJenis kelaminP Jumlah

I   

II   

III  

IV   

V   

VI   

(23)

F. Organisasi Kesiswaan.

Organisasi kesiswaan juga tidak ada . G. Sarana dan Prasarana

Untuk sarana dan prasarana yang ada di SDN Wonokerto 02 yang ada meliputi

ruang kelas sejumlah 6 ruang, gedung perpustakaan, sarana olah raga berupa meja

pimpong, sepak bola, bulu tangkis dan catur. Juga disediakan DVD dan TV sebagai

media pembelajaran disampaing media-media yang lain seperti gambar peta, turso, globe

dan sarana yang lain dan yang sangat membanggakan adalah adanya instalasi listrik dari

PLN sehingga mempermudah untuk kegaiatan pembelajaran yang ada kaitannya dengan

ITC.

Juga terdapat warung sehat sebagai warungnya sekolah yang menyediakan

makanan kecil untuk siswa yang bekerja sama dengan wali murid , sedangkan untuk

ruang belajar ada 6 lokal untuk ruang kelas, 1 ruang untuk kantor Kepala Sekolah dan 1

lokal untuk ruang guru, ruang UKS, gudang, tempat parkir dan kamar mandi untuk guru

dan siswa.

G. Laboratorium/Perpustakaan

Laboratorium di SDN Wonokerto 02 belum ada, tetapi untuk perpustakaan

sudah ada namun masih berupa bangunan fisiknya saja untuk isinya dalam hal ini buku

perpusnya belum ada, fisik inipun mendapat proyek dari pemerintah.

STRUKTUR ORGANISASI PREPUSTAKAAN SD WONOKERTO 02

KEPALA SEKOLAH Drs. SUHARDJO

(24)

BAB. V

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH DI SDN WONOKERTO 02 KECAMATAN GUCIALIT

A. Siklus I

Pada siklus I ini terdiri dari : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Analisis dan Interprestasi data, 5) Refleksi dan 6) Tindak lanjut

1. Perencanaan Pembelajaran Aqidah

Rencana Pembelajaran aqidah sesuai dengan RPP yang telah peneliti siapkan dengan mengacu pada pokok bahasan masalah Kita-kitab Allah pada semester I

kelas V yang pelaksanaannya 2 x pertemuan 35 menit. a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti materi tentang nama-nama kitab Allah dan nama-nama rosul yang menerima kitab Allah melalui metode cerama, tanya jawab dan model pembelajaran make a match siswa dapat :

1) Menjelaskan pengertian kitab suci Allah SWT

2) Menjelaskan tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci 3) Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT

4) Menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT

5) Menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab Allah SWT b. Materi Pembelajaran

Kitab Allah adalah kitab yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul

yang dikehendaki-Nya untuk dijadikan pedoman hidup bagi mereka, adapun nama

Rosul dan nama kitab suci anatara lain : 1. Nabi Musa as, menerima kitab suci Taurat,

berisi tentang hukum-hukum syariat agama, 2. Nabi Daud as, menerima kitab suci

Zabur, berisi tentang doa, dzikir, nasehat dan hikmah, 3. Nabi Isa as menerima kitab

suci Injil, berisi tentang tauhid dan kasih sayang sesama manusia, 4. Nabi

Muhammad SAW menerima kitab suci Al quran berisi tentang petunjuk bagi orang

bertaqwa.

c. Metode / Model Pembelajaran

Ceramah untuk menyampaikan materi

JENIS PENGOLAHAN

Drs. SUJARWANTO LAYANAN BUKU RUJUKANMISTO, S.Pd

LAYANAN PEMBACA ITA DWI L,S.Pd TEHNIS PENYUSUNAN DAN

(25)

Tanya jawa untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi Make a match untuk mencocokkan kartu

d. Langkah-langkah pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang nama-nama kitab Allah dan rosul

penerimanya secara bersama

b. Guru menanyakan materi kemarin yang sudah diajarkan ( Appersepsi ) c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai d. Guru mengadakan pre test

e. Guru mempersiapkan bagan peta konsep tentang pengertian kitab suci, tujuan Allah menurunkan kitab suci dan isi pokok kitab suci dan ditempel dipapan f. Guru menyiapkan kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya 2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Siswa diajak membaca materi tentang mengenal kitab Allah SWT (Gemar membaca) Guru bersama siswa mengadakan tanya jawab tentang penertian kitab suci dan

tujuan Allah menurunkan kitab suci, sambil sesekali guru menerangkan hal-hal

yang belum dimengerti sesuai dengan bagan peta konsep di papan ( Tanya jawab ) Bersama siswa guru menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT

Guru meminta siswa membaca materi tentang nama kitab dan Rosul penerimanya

( Gemar membaca )

Guru membagi kartu nama kitab dan kartu nama rosul dengan warna yang berbeda Tiap siswa mendapat satu kartu secara acak

Tiap siswa mencari pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya ( Kerja sama

)

Siswa yang telah menemukan pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya

langsung ,eme,pelkan pada tempat yang telah ditentukan guru ( Kerja sama,

Tanggung jawab )

Setelah semua siswa menemukan pasangannya mempresentasikan kasilnya

( Tanggung jawab, percaya diri ) b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

Siswa menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT secara

(26)

Siswa menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT secara

individu

Siswa menghafal nama-nama Rosul yang menerima kitab-kitab Allah SWT c. Konfirmasi

Guru memberikan penguatan dari hasil kerja pasangan siswa ( Demokratis,

Menghargai prestasi )

Guru meberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa ( Tanggung jawab )

Guru memberi reward pada pasangan yang cepat dan benar jawabannya ( Menghargai

prestasi )

Guru bersama siswa mengadakan pengecekan kembali dengan membaca hasil

presentasi siswa ( Gemar membaca, Menghargai prestasi )

Guru memberikan motivasi terhadap siswa yang belum faham untuk belajar yang

leboih giat dirumah ( Tanggung jawab ) 3 Penutup

a. Guru menyimpulkan materi dan siswa mencatat

b. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenal kegiatan belajar dalam KD ini c. Guru memberikan umpan balik dengan mengadakan post test

d. Guru memberikan pesan moral

e. Guru memberikan tugas siswa untuk mempelajari Al quran sebagai kitab suci

terakhir sebagai materi selanjutnya e. Sumber Belajar

1. Buku PAI Klas V Penerbit Erlangga 2. Buku PAI Klas V Penerbit Cempaka Putih 3. LKS Al Ilmu KKGPAI Kabupaten Lumajang Media :

1. Kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya 2. Bagan peta konsep

f. Penilaian 1. Tes tulis 2. Tes Perbuatan

Indikator Pencapaian Tehnik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

(27)

nama-nama kitab suci kitab suci Allah SWT dan Rosul penerimanya dengan mencari

pasangan kartu yang sisuai

Kunci Jawaban

1. Kitab suci adalah yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul yang

dikehendaki-Nya 2. Isi poko kitab Taur

ot berisi tentang hukum – hukum syariat agama Skor perolehan

Skor siswa = --- x 100 Skor maksimal

Skor maksimal = 10

Instrumen penilaian performance : Unjuk kerja mencocokkan kartu nama kitab dan rosul

penerimanya

No Nama

Cepat dan tepat Kurang cepatdan tepat Kurang cepat dantidak tepat

(28)

 Fatkhur 

 Agus Sugiri 

 Nurul Laili 

 Syahfitri 

 Nanang Prasetyo 

 Abdul Kalim 

 Sunarto 

Kegiatan awal guru masuk dan memberi salam, kemudian meminta siswa untuk

membaca doa sebelum pelajaran dimulai secara bersama-sama dengan dipandu salah satu

siswa, dilanjutkan dengan membaca beberapa surat – surat pendek untuk mengingatkan

agar tidak lupa dan menambah keimanan bagi siswa.Kemudian guru memberikan

beberapa pertanyaan sebagai perangsang sebelum masuk pada pelajaran inti, dan

perrtanyaan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang akan diberikan pada hari

tersebut.

Guru menjelaskan bagaimana Kitab-kitab Allah itu diturunkan kepada Nabi dan Rasul dan kepada siapa saja kitab itu diturunkan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan,

dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi yang sudah diterangkan.

Pada akhir pembelajaran diadakan tanya jawab secara lesan tentang hal-hal yang sudah

diterangkan dengan angkat tangan bagi yang bisa menjawab. 3. Permasalahan yang dihadapi

a. Permasalahan yang dihadapi siswa 1) Prestasi siswa

Ada sedikit perubahan setelah mendapatkan penjelasan guru tentang

bagaimana cara bertanya 2) Masalah yang dihadapi siswa

Ternyata siswa rata-rata masih merasa ,malu unutk bertanya 3) Siswa kurang membaca

b. Permasalahan yang dihadapi guru 1) Kualifikasi pendidikan guru

Belum adanya kerja sama sesama guru dalam upaya meningkatkan prestasi siswa 2) Kompetensi guru

Kompetensi guru ternyata masih belum memenuhi syarat sebagai tenaga

(29)

c. Permasalahan Sarana dan Prasarana

Untuk sarana dan prasarana memang kurang utamanya dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam karena masih belum adanya Musholla sebagai

sarana praktek sholat berjamaah

d. Permasalahan laboratorium / perpustakaan

Untuk laboratorium rata-rat di lembaga Sekolah Dasar belum ada, bahkan

untuk perpustakaan aja masih banyak yang belum ada. 4. Refleksi

Dari hasil observasi yang dimulai dari perencanaan sampai dengan hasil

observasi, maka penulis merefleksikannya. Observasi awal penulis melakukan dengan

pembelajaran tanpa menggunakan metode lempar kartu untuk melihat bagaimana

proses belajar mengajar berlangsung. Di sini penulis juga mengadakan pre-test I dan

II untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan didukung data observasi.

Setelah pembelajaran menggunakan metode umpan balik penulis melakukan

observasi untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan dan metode lempar kartu dapat berjalan efektif. Setelah materi

pembelajaran mata pelajaran Agama Islam dengan menggunakan metode umpan balik

selesai diadakan pos-test I dan II yang selanjutnya dipersentasikan seberapa besar

peningkatan hasil belajar siswa sehingga diketahui prestasi belajar siswa.

5. Tindak Lanjut

Dengan dilaksanakannya pembelajaran pada siklus I yang ternyata belum berhasil

maka perlu ditindaklanjuti pada siklus II

B. Siklus II

(30)

Rencana Pembelajaran aqidah sesuai dengan RPP yang telah peneliti siapkan dengan mengacu pada pokok bahasan masalah Kita-kitab Allah pada semester I

kelas V yang pelaksanaannya 2 x pertemuan 35 menit. a. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti materi tentang nama-nama kitab Allah dan nama-nama rosul

yang

menerima kitab Allah melalui metode cerama, tanya jawab dan model pembelajaran make a match siswa dapat :

1) Menjelaskan pengertian kitab suci Allah SWT

2) Menjelaskan tujuan Allah SWT menurunkan kitab suci 3) Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT

4) Menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT

5) Menyebutkan nama-nama Rosul yang menerima kitab Allah SWT b. Materi Pembelajaran

Kitab Allah adalah kitab yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul

yang dikehendaki-Nya untuk dijadikan pedoman hidup bagi mereka, adapun nama

Rosul dan nama kitab suci anatara lain : 1. Nabi Musa as, menerima kitab suci Taurat,

berisi tentang hukum-hukum syariat agama, 2. Nabi Daud as, menerima kitab suci

Zabur, berisi tentang doa, dzikir, nasehat dan hikmah, 3. Nabi Isa as menerima kitab

suci Injil, berisi tentang tauhid dan kasih sayang sesama manusia, 4.Nabi Muhammad

SAW menerima kitab suci Al quran berisi tentang petunjuk bagi orang bertaqwa. c. Metode / Model Pembelajaran

Ceramah untuk menyampaikan materi

Tanya jawa untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi Make a match untuk mencocokkan kartu

d. Langkah-langkah pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengajak siswa bernyanyi tentang nama-nama kitab Allah dan rosul

penerimanya secara bersama

b. Guru menanyakan materi kemarin yang sudah diajarkan ( Appersepsi ) c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai d. Guru mengadakan pre test

(31)

a. Eksplorasi

Siswa diajak membaca materi tentang mengenal kitab Allah SWT (Gemar membaca)

Guru bersama siswa mengadakan tanya jawab tentang penertian kitab suci dan tujuan

Allah menurunkan kitab suci, sambil sesekali guru menerangkan hal-hal yang belum

dimengerti sesuai dengan bagan peta konsep di papan ( Tanya jawab ) Bersama siswa guru menjelaskan isi pokok kitab suci Allah SWT

Guru meminta siswa membaca materi tentang nama kitab dan Rosul penerimanya

( Gemar membaca )

Guru membagi kartu nama kitab dan kartu nama rosul dengan warna yang berbeda Tiap siswa mendapat satu kartu secara acak

Tiap siswa mencari pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya ( Kerja sama

)

Siswa yang telah menemukan pasangan kartu nama kitab dan Rosul penerimanya

langsung ,eme,pelkan pada tempat yang telah ditentukan guru ( Kerja sama,

Tanggung jawab )

Setelah semua siswa menemukan pasangannya mempresentasikan kasilnya

( Tanggung jawab, percaya diri ) c. Konfirmasi

Guru memberikan penguatan dari hasil kerja pasangan siswa ( Demokratis,

Menghargai prestasi )

Guru meberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa ( Tanggung jawab )

Guru memberi reward pada pasangan yang cepat dan benar jawabannya ( Menghargai

prestasi )

Guru bersama siswa mengadakan pengecekan kembali dengan membaca hasil

presentasi siswa ( Gemar membaca, Menghargai prestasi )

Guru memberikan motivasi terhadap siswa yang belum faham untuk belajar yang

leboih giat dirumah ( Tanggung jawab ) 3 Penutup

a. Guru menyimpulkan materi dan siswa mencatat

(32)

e. Guru memberikan tugas siswa untuk mempelajari Al quran sebagai kitab suci

terakhir sebagai materi selanjutnya e. Sumber Belajar

1. Buku PAI Klas V Penerbit Erlangga 2. Buku PAI Klas V Penerbit Cempaka Putih 3. LKS Al Ilmu KKGPAI Kabupaten Lumajang Media :

1. Kartu nama kitab dan kartu nama rosul penerimanya 2. Bagan peta konsep

f. Penilaian 1. Tes tulis 2. Tes Perbuatan

Indikator Pencapaian Tehnik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

 kitab suci Allah SWT dan Rosul penerimanya dengan mencari

pasangan kartu yang sisuai

Kunci Jawaban

1. Kitab suci adalah yang berisi wahyu Allah yang diturunkan kepada para Rosul yang

dikehendaki-Nya 2. Isi poko kitab Taur

ot berisi tentang hukum – hukum syariat agama Skor perolehan

Skor siswa = --- x 100 Skor maksimal

(33)

Instrumen penilaian performance : Unjuk kerja mencocokkan kartu nama kitab dan rosul

penerimanya

No Nama

Cepat dan tepat Kurang cepat dantepat Kurang cepat dantidak tepat



membaca doa sebelum pelajaran dimulai secara bersama-sama dengan dipandu salah satu

siswa, dilanjutkan dengan membaca beberapa surat – surat pendek untuk mengingatkan

agar tidak lupa dan menambah keimanan bagi siswa.

Kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai perangsang sebelum masuk

pada pelajaran inti, dan pertanyaan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang akan

(34)

dan kepada siapa saja kitab itu diturunkan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan,

dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi yang sudah diterangkan.

Pada akhir pembelajaran diadakan tanya jawab secara lesan tentang hal-hal yang sudah

diterangkan dengan angkat tangan bagi yang bisa menjawab. 4. Permasalahan yang dihadapi

a. Permasalahan yang dihadapi siswa 1) Prestasi siswa

Siswa lebih aktif dan agresif setelah mendapatkan penjelasan guru tentang

bagaimana cara bertanya 2) Masalah yang dihadapi siswa

Ternyata siswa rata-rata sudah tidak merasa malu unutk bertanya 3) Siswa mulai menyukai membaca

b. Permasalahan yang dihadapi guru 1) Kualifikasi pendidikan guru

Rata Guru sudah Sarjana ( S1) Pendidikan sesuai dengan persyaratan untuk

mengajar di lembaga Sekolah dasar

Sudah ada kerja sama sesama guru dalam upaya meningkatkan prestasi siswa 2) Kompetensi guru

Kompetensi guru sudah mulai kelihatan untuk meningkatkan kompetensi

dengan mengikuti kegiatan –kegiatan yang berupa pelatihan, diklat juga

work shop tenaga kependidikan yang profesional c. Permasalahan Sarana dan Prasarana

Untuk sarana dan prasarana sudah diupayakan untuk pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dengan penggunaan ruangan perpustakaan untuk musholla

sebagai sarana praktek sholat berjamaah d. Permasalahan laboratorium / perpustakaan

Untuk laboratorium rata-rat di lembaga Sekolah Dasar belum ada, akan tetapi

untuk perpustakaan sudah punya walaupun baru gedungnya saja. 4. Refleksi

Dari hasil observasi yang dimulai dari perencanaan sampai dengan hasil

observasi, maka penulis merefleksikannya. Observasi awal penulis melakukan dengan

pembelajaran tanpa menggunakan metode lempar kartu untuk melihat bagaimana

(35)

II untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan didukung data observasi.Setelah

pembelajaran menggunakan metode umpan balik penulis melakukan observasi untuk

mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan

metode lempar kartu dapat berjalan efektif. Setelah materi pembelajaran mata

pelajaran Agama Islam dengan menggunakan metode umpan balik selesai diadakan

pos-test I dan II yang selanjutnya dipersentasikan seberapa besar peningkatan hasil

belajar siswa sehingga diketahui prestasi belajar siswa.

5. Keberhasilan Pembelajaran Aqidah

Dengan digunakannya metode pembelajaran lempar kartu ternyata hasilnya sangat

signifikan dengan prestasi yang diperoleh siswa, sehingga metode ini perlu

dipertahankan untuk melengkapi metode-metode yang ada

Karena dapat dilihat pada nilai siswa antara siklus I dan siklus II, yang hasil cukup

memuaskan .

(36)

A. Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode pembelajaran lempar kartu dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa hal ini terlihat dari hasil observasi pada saat belum penggunaan

metode umpan balik yaitu pada Siklus I, kemudian setelah menggunakan

metode lempar kartu pada pelajaran Agama Islam yaitu Siklus II

menunjukkan adanya peningkatan yanag signifikan terhadap prestasi belajar

siswa yaitu dari rendah ke tinggi.

2. Ketuntasan belajar secara klasikal sebelum menggunakan metode lempar

kartu belum tuntas, sedangkan sesudah menggunakan metode lempar kartu

sudah tuntas.

3. Sarana dan prasarana hendaknya mendpatkan perhatian dari Kepala Sekolah

sebagai penanggung jawab

4. Masalah laboratorium menjadi program yang harus diperhatikan karena

sangat menunjang untuk kemajuan pembelajaran

5. Masalah perpustakaan tentunya juga sangan dibutuhkan oleh guru dan siswa

sebagai wahana menambah pengetahuan dan juga menambah literatur

6. Dengan media yang sederhana akan mempermudah siswa belajar dengan

menemukan sendiri

7. Prestasi belajar siswa meningkat pada siswa kelas V di SD Negeri

(37)

siswa juga lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran Agama

Islam yang tadinya sangat sulit dan membosankan.

B. Saran

Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kami menyarankan

kepada :

1) Guru untuk dapat menggunakan metode lempar kartu secara efektif,

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Guru harus dapat bersikap bijak terhadap siswa yang memberikan jawaban

salah dan memberikan penghargaan kepada siswa yang memberikan jawaban

yang benar

3) Guru hendaknya selalu mengadakan inovasi mengikuti perkembangan

utamanya dalam penggunaan metode pembelajaran dengan ITC

4) Sebagai pengembangan diri guru hendaknya senang membaca dan menulis

dalam pembelajaran untuk PTK

5) Sebagai Kepala Sekolah kiranya dapat memberikan motivasi khususnya

kepada guru yang sudah bersertifikasi untuk mengadakan inovasi-inovasi

dalam pembelajaran

6) Penggunaan metode yang bervariatif sebagai salah satu langkah untuk

(38)

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian

E. Hipotesis Tindakan F. Manfaat Hasil Penelitian

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) B. Model Pembelajaran Konstruktivistik C. Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB III : METODE PENELITIAN A. ObjekTindakan

B. Setting/Subjek Penelitian C. Metode Pengumpulan Data D. Metode Analisa Data

BAB IV : HASILPENELITIAN

A. Gambaran Setting Penelitian B. Penjelasan Per Siklus C. Proses Analisis Data

D. Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(39)

SUHARDJO. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Aqidah Melalui Metode Lempar Kartu Pertanyaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit.

Kata Kunci: PAI, metode Lempar Kartu Pertanyaa

Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar PAI dengan diterapkannya metode belajar dengan lempar kartu pertanyaan? (b) Bagaimanakah pengaruh metode lempar kartu pertanyaan terhadap motivasi belajar?

Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar PAI setelah diterapkannya metode belajar lempar kartu pertanyaan.(b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar PAI setelah diterapkan metode belajar lempar kartu pertanyaan Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas V SD Negeri Wonokerto 02 Gucialit Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (63,63%), siklus II (81,81%).

(40)

Butir Observasi

Assmen

Observasi

Keterangan

Baik

Kurang

1. Penguasan

Materi √

2. Penggunaan

Media √

3. Interaksi

Guru-siswa √

4. Cara Pengelolaan

kelas

5. Pengaturan suara

6. Penampilan guru

(41)

Butir Observasi

Assmen

Observasi

Keterangan

Baik

Kurang

1. Kondisi

Kelas

2. Kondisi Sarana dan

Prasarana √

3. Suasana

Kelas

4. Kebersihan

Kelas √

5. Ventilasi

kelas √

6. Pengaturan

kelas √

(42)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Peningkatan Kualitas Pembelajaran Aqidah Melalui Metode Lempar Kartu Pertanyaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Wonokerto 02 Kecamatan Gucialit

SDN Wonokerto 02 Gucialit Lumajang 3. Lokasi

Penelitian

: SDN Wonokerto 02 Gucialit Lumajang

4. Lama Penelitian

: 1 Bulan (Pebruari 2012)

5. Biaya

Penelitian : Mandiri

Kepala Sekolah SDN Wonokerto 02

Drs. SUHARDJO NIP. 19570424 197912 1006

Lumajang, 25 Pebruari 2012 Peneliti

Gambar

Tabel I Profil Hasil Penelitian
Tabel II Grafik Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian adalah perhitungan terhadap harga pokok penjualan produk dengan metode perusahaan dan metode activity based costing, analisis perbedaan hasil yang didapatkan, dan

Kesimpulan dari penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variasi substitusi tepung sukun dengan suhu yang sama terhadap daya serap air serta tidak ada pengaruh

29 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta.. sedang melakukan kunjungan wisata seperti studi banding. Didalamnya terdapat cuplikan

Pada pertanyaan B1 (Jaminan Sosial tenaga kerja yang diberikan oleh Hotel Madani Medan kepada saya telah sesuai dengan peraturan pemerintal) sebanyak 9 orang atau 30%

Such contribution is important for developing standard of English l anguage teaching and teachers’ professionalism on the field.. I am also grateful to the committees of

Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi 1, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1997.. Pengantar Administrasi Kesehatan,

[r]

Obyek dakwah dengan urut- urutan kepada diri sendiri, keluarga, sanak keluarga dekat atau sanak famili, sebagian kelompok, kepada seluruh umat manusia.Berdakwah perlu