• Tidak ada hasil yang ditemukan

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor : SK. 229/ Dik/ PEPE/ Dik-2/10/2020 T E N T A N G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K E P U T U S A N KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor : SK. 229/ Dik/ PEPE/ Dik-2/10/2020 T E N T A N G"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

K E P U T U S A N

KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Nomor : SK. 229/ Dik/ PEPE/ Dik-2/10/2020

T E N T A N G

KURIKULUM PELATIHAN

APLIKASI GNSS UNTUK SURVEI DAN PEMETAAN

KEPALA PUSAT,

Menimbang : a. bahwa untuk menyiapkan aparatur yang mampu melakukan survei dan pemetaan, diperlukan peningkatan kemampuan aparatur dalam penggunaan Global Navigation Satelite System (GNSS);

b. bahwa dalam rangka upaya pencegahan penyebaran pandemik Covid 19 perlu dilakukan penyesuaian dalam pelaksanaan pelatihan dalam bentuk pembelajaran jarak jauh (e-learning);

c. untuk meningkatkan kemampuan aparatur sebagaimana pada diktum a, diperlukan pengetahuan dan keterampilan serta pembinaan sikap melalui pendidikan dan pelatihan Aplikasi GNSS untuk Survei dan Pemetaan;

d. bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a, b dan c, perlu ditetapkan kurikulum pelatihan dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

2. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo.

UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perpu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999;

3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

4. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

6. Peraturan ...

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

(2)

6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.9/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2019 tentang Penyeleng- garaan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sipil Negara dan non Aparatur Sipil Negara di Bidang Lingkungan hidup dan Kehutanan;

7. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM No. P.11/P2SDM/SET/DIK.2/9/2017 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

8. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM No. P.3/P2SDM/SET/OTL-0/4/2020 tentang Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Sipil Negara dan Non Apartur Sipil Negara di Bidang Lingkungan HIdup dan Kehutanan dengan Metode Jarak Jauh secara Elektornik

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM PELATIHAN APLIKASI GNSS UNTUK SURVEI DAN PEMETAAN;

KESATU : Kurikulum Pelatihan Aplikasi GNSS untuk Survei dan Pemetaan sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;

KEDUA : Kurikulum Pelatihan sebagaimana diktum KESATU digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Pelatihan Aplikasi GNSS untuk Survei dan Pemetaan di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bogor

Pada tanggal : 23 Oktober 2020 Plt. KEPALA PUSAT,

MARIANA LUBIS

(3)

Lampiran Keputusan Kepala Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.229 /Dik/PEPE/Dik-2/10/2020

Tanggal : 23 Oktober 2020

1. Nama Pelatihan : Aplikasi GNSS Untuk Survei dan Pemetaan 2. Jenjang : Dasar

3. Latar Belakang

Faktor penting yang menentukan keberhasilan pembangunan kehutanan adalah ketersediaan database sumber daya yang dimiliki secara lengkap dan akurat. Data tersebut dapat berupa data tentang kepastian kawasan hutan maupun data potensi dari kawasan yang dikelola sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana pengelolaan hutan.

Keberadaan data tersebut juga menjadi faktor penting dalam penentuan arah dan pengambilan keputusan/kebijakan terkait pengelolaan kawasan yang akan dilakukan. Untuk mendapatkan database yang akurat dan valid perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan profesional di bidangnya, serta didukung oleh fasilitas/peralatan yang memadai.

Sebagai contoh adalah data tentang batas kawasan hutan. Untuk melakukan akuisisi/pengambilan data harus dilakukan oleh tenaga teknis kehutanan yang memiliki kompetensi dalam hal survei dan pemetaan kawasan hutan, serta didukung oleh peralatan pengambilan data yang memadai, Salah satunya adalah receiver Global Navigation Satelite System

(GNSS). Seiring dengan perkembangan teknologi, serta untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan, maka perlu adanya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam hal penggunaan alat/receiver GNSS untuk pengambilan data di lapangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap bagi tenaga teknis di bidang survei dan pemetaan kawasan hutan. Apalagi kondisi saat ini, perkembangan teknologi satelit GNSS yang dapat digunakan untuk akuisisi data di lapangan juga bervariasi seperti GPS, GLONAS, GALILEO, BeiDOU, dan beberapa satelit lainnya.

Berdasarkan pertimbangan diatas, serta sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemik covid 19 maka perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui penyelenggaraan pelatihan Aplikasi GNSS Untuk Survei dan Pemetaan dengan metode pembelajaran jarak jauh (e-learning).

(4)

4. Deskripsi Singkat Pelatihan

Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta pelatihan di bidang survei dan pemetaan kawasan hutan. Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat melakukan pengukuran dengan mengoperasikan receiver GNSS dan memetakan hasil pengukuran tersebut.

Materi pembelajaran substansi dalam pelatihan ini antara lain Dasar-dasar SIG, GNSS dan Penggunaannya, Survei Penentuan dan Pencarian Posisi dengan GNSS, serta Pemetaan Berbasis GNSS.

Metode pembelajaran terdiri atas 3 (tiga) skema yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pelatihan, yaitu : 1) full klasikal; 2) full e-learning; dan 3) blended-learning. Skema full klasikal dilakukan dengan tatap muka di kelas maupun lapangan. Skema full e-learning dilakukan dengan teknik pembelajaran synchronous (melalui teleconference dan live chat) dan asynchronous (melalui membaca modul/bahan ajar elektronik secara mandiri, forum diskusi, penugasan/quiz). Sedangkan skema blended- learning dilakukan dalam dua fase, yaitu dalam jaringan (daring) baik synchronous maupun asynchronous dan Tatap Muka (TM) secara langsung.

Evaluasi dalam pelatihan ini dilakukan pada setiap materi melalui penugasan serta di akhir pembelajaran pelatihan akan dilakukan evaluasi/ujian bagi peserta pelatihan (metode dapat berupa ujian kognitif dan/atau komprehensif).

5. Tujuan Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengoperasikan receiver GNSS untuk kegiatan survei dan pemetaan.

6. Sasaran Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat : a. Memahami konsep SIG;

b. Mengoperasikan receiver GNSS untuk keperluan survei dan pemetaan; dan

c. Mengolah data dan memetakan hasil pengukuran GNSS.

7. Kelompok Sasaran Pelatihan

a. Jumlah Peserta : paling banyak 30 orang/angkatan/kelas b. Asal Peserta : Aparatur dan Non Aparatur

c. Persyaratan Peserta :

- Mampu mengoperasikan komputer;

- Belum pernah mengikuti pelatihan yang sama/sejenis;

- Sehat jasmani dan rohani; dan - Memiliki receiver GNSS.

8. Pengajar

a. Persyaratan Pengajar :

- Menguasai materi dan berpengalaman dalam materi yang diajarkan;

- Menguasai metode pembelajaran bagi orang dewasa;

(5)

b. Asal Pengajar :

- Pusat Diklat SDM LHK dan Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berkompeten di bidang teknologi GNSS.

- Instansi lain yang terkait bila diperlukan.

9. Penyelenggara dan Tempat Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan di tempat/domisili masing-masing peserta baik perorangan maupun kelompok di tempat yang representatif. Penyelenggara pelatihan adalah Pusat Diklat SDM LHK dan/atau Balai Diklat LHK.

10. Waktu Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan selama 35 Jam Pelajaran (JP) @45 menit.

11. Peralatan dan Bahan Pelatihan a. Bahan :

- Bahan ajar elektronik (modul/bahan ajar/video) - Jaringan Internet

- ATK b. Peralatan:

- Komputer/Laptop - Receiver GNSS

- Software olah data GNSS - Software pemetaan

- Perangkat komunikasi digital audio dan visual 12. Daftar Mata Pelatihan

No. Mata Pelatihan Jam Pelajaran

Teori (T) Praktik (P) Jumlah

1. Orientasi Program Pelatihan 1 - 1

2. Dasar-Dasar SIG 2 - 2

3. GNSS dan Penggunaannya 2 6 8

4. Survei Penentuan dan Pencarian Posisi dengan GNSS

2 10 12

5. Pemetaan Berbasis GNSS 2 10 12

JUMLAH 9 26 35

(6)

12. Silabus Pelatihan Aplikasi GNSS Untuk Survei dan Pemetaan

No Mata Pelatihan JP

Indikator Keberhasilan Pokok Bahasan a. Metode

b. Alat Peraga/ Bahan Sumber Kepustakaan T P JML

1. Orientasi Program Pelatihan

1 - 1 Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat : - Menjelaskan program

pelatihan

- Menjelaskan alur pelatihan

1. Program pelatihan 2. Alur Pelatihan

a. Teleconference / tayangan video b. Komputer/Laptop/

smartphone, jaringan internet

- Panduan pelatihan e-learning Pusat Diklat SDM LHK

3. Dasar-Dasar SIG

2 - 2 Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:

- Menjelaskan konsep SIG - Menjelaskan sistem proyeksi

dan sistem koordinat

1. Konsep SIG 2. Sistem proyeksi

dan sistem koordinat

a. Teleconference /Live chat/Forum

diskusi/ tayangan video

b. Bahan tayang, modul/bahan ajar elektronik,

Komputer/Laptop/

smartphone, jaringan internet/

rekaman video

- Setiawan,Iwan dan Priyambudi Santoso.

2005. Perpetaan dan Sistem Informasi Geografis. Pusdiklat Kehutanan Bogor - Prahasta E, 2001.

Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.

Bandung

- Prahasta E, 2013.

Mengelola Peta Digital.

Informatika. Bandung 4. GNSS dan

Penggunaannya 2 6 8 Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:

- Menjelaskan pengertian GNSS, - Menjelaskan segmentasi GNSS - Menjelaskan prinsip penggunaan

GNSS

- Menggunakan receiver GNSS

1. Pengertian GNSS 2. Segmentasi GNSS 3. Prinsip penggunaan

GNSS 4. Penggunaan

receiver GNSS

a. Teleconference /Live chat/Forum

diskusi/ tayangan video

b. Receiver GNSS, Bahan tayang, modul/bahan ajar elektronik,

Komputer/Laptop/

smartphone, jaringan internet/

rekaman video

- Abidin Hz,Dkk, 2002.

Survei Dengan GPS.

Pradya Paramita Jakarta - Abidin, H.Z.,2000,

Penentuan Posisi dengan GPS. PT Pradnya

Paramita, Jakarta

5. Survei

Penentuan dan Pencarian Posisi dengan GNSS

2 10 12 Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat :

- Menjelaskan Pengertian Survei - Menjelaskan Penentuan dan

pencarian posisi dengan GNSS

1. Pengertian Survei 2. Penentuan dan

pencarian posisi dengan GNSS 3. Survei dengan

a. Teleconference /Live chat/Forum

diskusi/ tayangan video

b. Receiver GNSS,

- Abidin Hz,Dkk, 2002.

Survei Dengan GPS.

Pradya Paramita Jakarta

- Abidin, H.Z., 2000,

(7)

No Mata Pelatihan JP

Indikator Keberhasilan Pokok Bahasan a. Metode

b. Alat Peraga/ Bahan Sumber Kepustakaan T P JML

modul/bahan ajar elektronik,

Komputer/Laptop/

smartphone, jaringan internet/

rekaman video

dengan GPS. PT Pradnya Paramita, Jakarta

6. Pemetaan Berbasis GNSS

2 10 12 Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:

- Menjelaskan Pengertian Pemetaan

- Melakukan post processing data - Melakukan Pemetaan

1. Pengertian pemetaan 2. Post Processing

Data 3. Pemetaan

a. Teleconference /Live chat/Forum

diskusi/ tayangan video

b. Receiver GNSS, Software download data, Software pemetaan, Bahan tayang,

modul/bahan ajar elektronik,

Komputer/Laptop/

smartphone, jaringan internet/

rekaman video

- Setiawan, Iwan dan Priyambudi Santoso.

2005. Perpetaan dan Sistem Informasi Geografis. Pusdiklat Kehutanan Bogor - Prahasta E, 2001.

Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.

Bandung

- Peraturan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor 6 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Penggambaran dan Penyajian Peta

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Plt. KEPALA PUSAT

MARIANA LUBIS

NIP. 19621112 199101 2 001

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum pengujian dan pengambilan data, pompa sentrifugal dioperasikan selama beberapa 30 menit pada putaran maksimal untuk memastikan hilangnya gelembung udara yang terdapat

Kumar dan Singh (2012) melakukan penelitian hubungan antara tata kelola perusahaan yang diukur melalui , direktur diluar perusahaan , direktur independen , umur perusahaan ,

Serapan pada panjang gelombang 222 nm dari Gambar 2 menunjukkan adanya gugus ketolakton yang berasal dari ikatan rangkap C=C, C=O, serta ikatan tunggal C-O, yang juga

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan

Masih mengambil inspirasi dari benda pusaka Keraton Yogyakarta, tanduk rusa nan anggun diterjemahkan ke dalam desain kalung premium.. Dikerjakan 100% dengan tangan, detail

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

bahwa dalam rangka Implementasi Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-II/2009 jo Permenhut P.68/Menhut-II/2011 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja