• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISIS MERGER TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. BANK CIMB NIAGA TBK PERIODE OLEH: NAOMI HUTAPEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR ANALISIS MERGER TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. BANK CIMB NIAGA TBK PERIODE OLEH: NAOMI HUTAPEA"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)TUGAS AKHIR. ANALISIS MERGER TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. BANK CIMB NIAGA TBK PERIODE 20172019. OLEH: NAOMI HUTAPEA 152101079. Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Studi Diploma III. PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020. Universitas Sumatera Utara.

(2) Universitas Sumatera Utara.

(3) Universitas Sumatera Utara.

(4) KATA PENGANTAR. Segala puji, hormat, serta syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan anugerahNya yang senantiasa menyertai sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Merger Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk Periode 2017-2019”. Tugas akhir ini diselesaikan guna memenuhi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materil. Selain itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan tertinggi kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, SE, M.Si., selaku ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP.,MBA. selaku sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Arif Qaedi Hutagalung, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penulisan tugas akhir ini. 5. Ibu Beby Kendida Hasibuan, SE., M.Si. selaku dosen penguji saya yang telah membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini. 6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas segala jasanya selama perkuliahan. 7. Orangtua terkasih Bapak M. Hutapea dan Ibu R. Hutajulu yang senantiasa memberi semangat dan doa kepada peneliti. 8. Sahabat-sahabat penulis yang terkasih Sonita dan Santa; serta sahabat seperjuangan Devana, Agnes dan Apriani yang selalu memberi semangat, bantuan dan doa kepada peneliti. 9. Kakak-kakak rohani yang terkasih; Kak Kartini Hutapea, Kak Irdana Sianturi, Kak Trisna Siagian, atas doa, semangat dan bimbingannya kepada peneliti. 10. Kepada seluruh Tim Misi Rumah Baca Kampung Susuk yang senantiasa memberi semangat dan dukungan doa kepada peneliti.. i Universitas Sumatera Utara.

(5) ii Universitas Sumatera Utara.

(6) DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv DAFTAR TABEL .......................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 1.5 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 1.6 Sistematika Penelitian ..................................................................... BAB II PROFIL PT. Bank CIMB Niaga Tbk 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank CIMB Niaga Tbk .................................. 2.2 Visi dan Misi ................................................................................... 2.3 Struktur Organisasi ......................................................................... 2.4 Job Description ............................................................................... 2.5 Jaringan Bisnis dan Wilayah Operasi ............................................. 2.6 Kinerja Usaha Terkini .................................................................... 2.7 Rencana Kegiatan ........................................................................... BAB III PEMBAHASAN 3.1 Bank ................................................................................................ 3.2 Merger ............................................................................................ 3.3 Kinerja Keuangan ........................................................................... 3.4 Analisis Du Pont System ............................................................... 3.5 Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................... 3.6 Analisis Pengaruh Merger Terhadap Kinerja Keuangan PT. Bank CIMB Niaga Tbk ............................................................. 1 4 4 5 6 7 8 10 11 11 19 21 22 26 27 32 35 42 52. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 55 4.2 Saran ............................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 58. iii Universitas Sumatera Utara.

(7) DAFTAR GAMBAR. No. Gambar 2.1 3.1 3.2. Judul. Halaman. Struktur Organisasi ........................................................ 11 Skema Merger ................................................................ 29 Bagan Du Pont System .................................................... 38. iv Universitas Sumatera Utara.

(8) DAFTAR TABEL. No. Tabel 2.1 2.2 3.1 3.5 3.6. Judul. Halaman. Jaringan Bisnis dan Wilayah Operasi .................................... Kinerja Usaha Terkini ............................................................ Data Laporan Keuangan 2017-2019 ...................................... Hasil Perhitungan Du Pont System, Perbandingan Hasil, dan Standar Industri .................................................... Data Keuangan Bank Niaga dan Bank CIMB Niaga Periode sebelum dan sesudah Merger .......................... 20 21 46 49 52. v Universitas Sumatera Utara.

(9) DAFTAR LAMPIRAN. No. Lampiran Lampiran 1 Lampiran 2. Judul. Halaman. Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Tahun 2005-2007 .............................................................. 60 Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi Tahun 2017-2019 .............................................................. 64. vi Universitas Sumatera Utara.

(10) BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Fungsi perbankan adalah sebagai intermediasi / perantara antara masyarakat, pemilik dana dan pengusaha sebagai pihak yang membutuhkan dana. Agar fungsi bank ini berjalan dengan baik maka bank tersebut dituntut memiliki kinerja yang bagus, harus sehat dan memiliki kepercayaan dari masyarakat. Pada tahun 1997, Indonesia mengalami terpuruknya dunia perbankan pada saat itu. Masyarakat sebagai konsumen utama bank, beramai-ramai menarik dananya dari bank. Serta mengakibatkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap bank, sehingga menyebabkan salah satu fungsi bank diatas menjadi tidak dapat diterapkan lagi. Melihat kondisi diatas, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan yang disebut Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Kebijakan BI ini dimaksudkan untuk mendorong agar kegiatan industri perbankan dapat melakukan merger dan akuisisi melalui penambahan jumlah modal yang bertujuan untuk dapat masuk ke dalam kelompok perusahaan yang lebih besar. Penataan bentuk struktur kepemilikan bank dimaksudkan untuk menciptakan suatu bentuk struktur perbankan yang sehat sehingga mampu memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat serta mendorong pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Sehubungan dengan hal tersebut, pada awal Oktober 2006, Bank Indonesia menerbitkan Paket Kebijakan Oktober, kebijakan tersebut mengenai Kepemilikan Tunggal Perbankan atau Single Presence Policy (SPP) yang tertuang dalam 1 Universitas Sumatera Utara.

(11) 2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/16/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. Kebijakan SPP merupakan salah satu rangkaian Bank Indonesia dalam menegakkan pilar API yaitu penguat struktur perbankan. Kebijakan kepemilikan tunggal (SPP) membuat semua pihak hanya dapat menjadi pemegang saham pengendali (PSP) pada satu bank saja sehingga harus dilakukan penggabungan perusahaan atau merger (Payamta dan Doddy, 2012). Adapun alasan mengapa perusahaan melakukan kegiatan merger adalah untuk memperoleh sinergi atau kemampuan untuk saling melengkapi, disamping itu untuk alasan peningkatan efisiensi, daya saing, dan kinerja, kepentingan bank untuk melakukan merger adalah untuk meningkatkan modal demi terciptanya struktur perbankan yang sehat, kuat dan efisien (Santoso, 2010). Bank yang melakukan merger pada kasus ini adalah Bank Niaga dengan Bank Lippo. Dimana pemegang saham pengendali kedua bank ini dimiliki oleh investor asing asal Malaysia yaitu Khazanah Nasional Berhad. Sebagai pemegang saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan Lippo Bank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi CIMB Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan CIMB Niaga dan Lippo Bank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh. Universitas Sumatera Utara.

(12) 3. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. Lippo Bank secara resmi bergabung ke dalam CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas (Bank CIMB Niaga, 2020). Melihat dilakukannya merger antara Bank Niaga dengan Bank Lippo menjadikan bank tersebut merupakan salah satu bank terbesar sesudah merger, maka penulis tertarik untuk melihat bagaimana kinerja keuangan bank sebelum dan sesudah merger. Kinerja suatu perusahaan, baik kinerja keuangan perusahaan maupun kinerja lainnya di perusahaan tersebut tentu saja bergantung dari operasional perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain, semakin baik operasional perusahaan maka semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan yang akan tercermin dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Perkembangan kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan. Untuk melihat bagaimana perbandingan kinerja keuangan pada saat sebelum dan sesudah merger, penulis menggunakan analisis Du Pont System; merupakan analisis yang bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efesiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tujuan dari analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas perusahaan dalam memutar modalnya.. Universitas Sumatera Utara.

(13) 4. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melihat kinerja keuangan pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk sebelum dan sesudah merger dengan menggunakan analisis Du Pont System, dengan mengangkat judul “Analisis Merger Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk Periode 2017-2019”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja keuangan Bank CIMB Niaga sebelum merger? (Bank Niaga) 2. Bagaimana kinerja keuangan Bank CIMB Niaga sesudah merger? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dengan adanya penelitian ini yaitu: 1.. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan bank sebelum merger (Bank Niaga).. 2.. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan bank sesudah merger (Bank CIMB Niaga).. Universitas Sumatera Utara.

(14) 5. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan diantaranya: 1. Para Investor Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai dampak perubahan yang diakibatkan dari merger yang dilakukan oleh perusahaan terhadap bentuk kinerja keuangan perusahaan, supaya nantinya para investor akan lebih tepat dalam melakukan kegiatan investasi yang akan dilakukan. 2. Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan dalam menentukan keputusan manajemen dan kebijaksanaan perusahaan. 3. Pihak Lainnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi pengembangan ilmu keuangan mengenai kajian merger pada perbankan. 1.5 Jadwal Kegiatan Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Juni 2020 pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk. Jadwal ini terdiri dari beberapa kegiatan. Kegiatan dimulai dari persiapan mengumpulkan data dan observasi perusahaan melalui website resmi perusahaan serta website resmi Bursa Efek Indonesia, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data serta pembahasan, pelaporan bimbingan untuk penulisan. Universitas Sumatera Utara.

(15) 6. Tugas Akhir, dan penyempurnaan Tugas Akhir. Jadwal kegiatan lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.. No. Kegiatan. 1. Persiapan. 2. Pengumpulan. Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Mei 2020. Juni 2020. I. I. II. III. IV. II. III. IV. Data 3. Penulisan. 1.6 Sistematika Penelitian Adapun rincian sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah : BAB I. : PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penilitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.. BAB II. : PROFIL PT. Bank CIMB Niaga Tbk Bab ini membahas sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk.. Universitas Sumatera Utara.

(16) 7. BAB III : PEMBAHASAN Bab ini menguraikan pembahasan tentang bank, pengertian merger, kinerja keuangan dan laporan keuangan, analisis Du Pont System menggunakan 3 rasio keuangan, serta pembahasan pengaruh merger terhadap kinerja keuangan. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya dari Tugas Akhir ini dan saran kepada berbagai pihak mengenai Analisis Pengaruh Merger Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan pada Bank CIMB Niaga Tbk periode 2017-2019.. Universitas Sumatera Utara.

(17) BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank CIMB Niaga Tbk CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilainilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online. Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan jaringan Bank di seluruh pelosok negeri. Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group 8 Universitas Sumatera Utara.

(18) 9. Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking. Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas. CIMB. Group. Holdings. mengakuisisi. kepemilikan. mayoritas. LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama. Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi CIMB Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.. Universitas Sumatera Utara.

(19) 10. Bergabungnya LippoBank ke dalam CIMB Niaga merupakan sebuah lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. CIMB Niaga kini menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan menggabungkan kekuatan di bidang perbankan ritel, UKM dan korporat dan juga layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul, CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilainilai inti CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa depan yang sangat menjanjikan. 2.2 Visi dan Misi PT. CIMB Niaga Tbk 1. Visi Menjadi Perusahaan ASEAN yang terkemuka 2. Misi Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu sabagai perusahaan dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan kawasan utama lainnya, serta mendukung percepatan integrasi ASEAN dan menghubungkannya dengan kawasan lain.. Universitas Sumatera Utara.

(20) 11. 2.3 Struktur Organisasi. Sumber: www.cimbniaga.co.id, 2010.. Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 2.4 Job Description 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab menjalankan fungsi pengawasan serta memberikan nasehat terhadap seluruh kebijakan yang dilakukan oleh Direksi dalam menjalankan bisnis perusahaan dengan penuh tanggung jawab, sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga bertanggung jawab memastikan bahwa dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Bank mengacu pada rencana bisnis yang telah ditetapkan, serta memastikan kepatuhan kepada seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.. Universitas Sumatera Utara.

(21) 12. Dewan Komisaris senantiasa berupaya untuk memastikan bahwa Bank telah dikelola secara profesional, sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam menjalankan perannya, Dewan Komisaris senantiasa menjaga obyektivitas dan independensi. 2. Direksi Anggota Direksi PT. Bank CIMB Niaga berjumlah 11 orang yang dipimpin oleh Presiden Direktur. Presiden direktur dibantu oleh 10 orang Direktur yang terbagi dalam setiap bidang tertentu diantaranya: Direktur Perbankan Konsumer; Direktur Perbankan Bisnis; Direktur Tresuri dan Pasar Modal; Direktur Perbankan Syariah; Direktur Kredit; Direktur Operasional dan Teknologi Informasi, Direktur Manajemen Risiko; Direktur Kepatuhan, Corporate Affairs dan Hukum; Direktur Sumber Daya Manusia; dan Direktur Keuangan. a. Presiden Direktur Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Berinisiatif untuk meningkatkan kinerja individu dan keseluruhan aktivitas usaha Bank untuk mendukung pencapaian sasaran usaha Bank; 2. Menjalin koordinasi secara efektif terutama dengan unit organisasi terkait yang memiliki hubungan interaksi kerja dan juga seluruh pegawai Bank. 3. Memberikan persetujuan kredit dan restrukturisasi kredit sesuai dengan kewenangannya; 4. Memberikan persetujuan atas pengajuan program kerjasama dengan pihak ketiga; 5. Menetapkan rencana strategi Bank.. Universitas Sumatera Utara.

(22) 13. b. Direktur Kepatuhan, Corporate Affairs dan Hukum Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1.. Menyempurnakan dan menyelaraskan praktik pelaksanaan Tata Kelola di Bank dengan prinsip OJK dan ASEAN CG Scorecard.. 2.. Menyiapkan dokumen dan membantu proses Fit & Proper Test bagi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.. 3.. Menyelenggarakan program orientasi bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris baru dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Bank.. 4.. Mengadministrasikan seluruh asli dokumen Bank seperti perijinan, akta, sertifikat, risalah rapat dan kebijakan internal.. 5.. Sebagai penghubung antara Bank dengan para pemegang saham, investor, otoritas maupun para pemangku kepentingan lainnya.. c. Direktur Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyusun dan merekomendasikan kebijakan dan kerangka manajemen risiko, termasuk strategi manajemen risiko Bank dan Risk Appetite Statement (RAS). 2. Melakukan kajian atas eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko di Bank dan anak perusahaan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank.. Universitas Sumatera Utara.

(23) 14. 3. Melakukan evaluasi dan menyetujui limit risiko pasar tresuri, pelampauan limit risiko pasar, perubahan dalam proses pengukuran risiko pasar dan credit risk factor untuk produk-produk tresuri. 4. Menyetujui model risiko terkait perhitungan modal, pencadangan dan penggunaan bisnis lainnya. d. Direktur Perbankan Syariah Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menetapkan Gross Yield untuk bukan berjalan dan memastikan Gross Yield sesuai dengan Syariah Compliance. 2. Menetapkan atau mengubah tingkat nisbah jika dibutuhkan. 3. Menentukan jumlah nisbah (jika ada) yang akan diberikan. 4. Memimpin dan mengawasi kegiatan operasional bank dalam lingkup perbankan syariah 5. Bertanggung jawab atas segala kegiatan operasional perbankan syariah dan berkoordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah e. Direktur Sumber Daya Manusia Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Bertugas. untuk. melakukan. proses. rekruitmen,. pendayagunaan,. pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien. 2. Memimpin dan mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) di bawah koordinasi setiap bidang, termasuk mengusulkan rekrutmen,. Universitas Sumatera Utara.

(24) 15. promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan SEVP Human Capital. f. Direktur Keuangan Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengarahkan, mengevaluasi, dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan di bidang Finance sebagaimana diatur dalam Anggaran. Dasar,. keputusan. RUPS. Perseroan,. dan. peraturan. perundangan. 2. Mengarahkan, mengevaluasi, dan mengkoordinasikan unit kerja dan perusahaan anak yang berada di bidang Finance, serta berkoordinasi dengan Direktur lainnya. 3. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Finance sesuai dengan risetpasar dan segmen nasabah. Melakukan pembinaan hubungan nasabah melalui kunjungan (on the spot) dan pemantauan proyek nasabah secara berkala. g. Direktur Operasional dan Teknologi Informasi Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Rencana Strategis Teknologi Informasi (TI) yang sejalan dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah; road map untuk mencapai kebutuhan TI yang mendukung strategi bisnis Bank; sumber daya yang dibutuhkan; manfaat yang akan diperoleh saat Rencana Strategis TI diterapkan; dan kendala yang mungkin timbul dalam penerapan Rencana Strategis TI.. Universitas Sumatera Utara.

(25) 16. 2. Kesesuaian antara TI dengan kebutuhan sistem informasi manajemen serta kebutuhan kegiatan usaha Bank. 3. Pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatan kinerja TI. 4. Rencana Strategis Cyber security yang sejalan dengan risk appetite Bank, dan diikuti oleh rencana kerja yang komprehensif dalam operasional teknologi dan manajemen risiko. h. Direktur Kredit 1. Menetapkan arah kebijakan kredit (termasuk Risk Acceptance Criteria, proses dan persetujuan kredit), sejalan dengan risk appetite Bank untuk mendorong pertumbuhan kredit dengan kualitas baik dan tetap mempertimbangkan prudential banking practices. 2. Menetapkan dan memastikan konsistensi: a.. Kepatuhan Bank dengan kebijakan manajemen kredit dan peraturan yang berlaku, khususnya yang mengatureksposur risiko yang signifikan. b.. Persetujuan atas kebijakan dan strategi pengelolaan kredit Bank. c.. Pengawasan pada implementasi kebijakan kredit.. 3. Menyetujui kriteria pemilihan karyawan pimpinan Bank sebagai anggota Komite Kredit. i. Direktur Tresuri dan Pasar Modal 1. Bertugas. melakukan. transaksi. valuta. asing. untuk. memperoleh. keuntungan, jual beli valuta asing. Universitas Sumatera Utara.

(26) 17. 2. Mengarahkan, mengevaluasi, serta mensosialisasikan kebijakan dan stategi di bidang Treasury. 3. Mendukung Direktur Distributions dalam mengarahkan dan membina Regional untuk melakukan transformasi jaringan distribusi, optimalisasi business unit di wilayah baik dalam aspek financial, service excellence, Good Corporate Governance maupun Fraud Prevention, serta mencapai dan meningkatkan target volume bisnis (dana dan kredit) yang telah ditetapkan. j. Direktur Perbankan Konsumer 1. Bertugas menyalurkan kredit untuk keperluan konsumtif, seperti pemberian Kredit untuk PNS dalam program kredit rumah/KPR 2. Bertugas mengontrol, mengambil keputusan dan mengontrol sejauh mana RBB yang berjalan di divisi konsumer yang ada dibawahnya. 3. Mengarahkan, mengevaluasi, serta mensosialisasikan kebijakan dan stategi di bidang Digital Banking &Technology. 4. Mengarahkan dan mengevaluasi penyusunan Business Plan dan Action Plan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakanPerseroan k. Direktur Perbankan Bisnis 1. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran. produk-produk. Perbankan. Bisnis. yang. terbaik. dan. memastikan bahwa pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.. Universitas Sumatera Utara.

(27) 18. 2. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Perbankan Bisnis secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian. 3. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Perbankan Bisnis sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah. 2.5 Jaringan Bisnis dan Wilayah Operasi PT. Bank CIMB Niaga Tbk sebagai perusahaan perseroan yang bergerak dibidang jasa keuangan berdasarkan Annual Report tahun berjalan 2019 memiliki jaringan bisnis/wilayah operasi sebanyak 451 yang terdiri dari 376 wilayah cabang perbankan konvensional dan syariah, 48 Payment, Cash Point & Digital Lounge, dan 27 Mobile Cash. Bank CIMB Niaga juga memiliki 4500 ATM, 707 Cash Recycle Machine, 245 Cash Deposit Machine, dan 146 Multi Function Device. Adapun Jaringan bisnis yang tersebar di berbagai wilayah operasi diseluruh Indonesia sebagai berikut: Tabel 2.1 Jaringan Bisnis dan Wilayah Operasi PT. Bank CIMB Niaga Tbk Data Tahun 2019 No 1 2. Wilayah Operasi Banten DI Yogyakarta. Jumlah 24 13 126. No 15 16. 3. DKI Jakarta. 4. Jambi. 3. 17 18. 5. Jawa Barat. 64. 19. 6. Jawa Tengah. 43. 20. Wilayah Operasi Lampung Maluku Nanggroe Aceh Darussalam Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua. Jumlah 3 1 2 3 1 6. Universitas Sumatera Utara.

(28) 19. 7. Jawa Timur. 64. Riau. 8. Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara. 8 1. 8 9. Kalimantan Barat Kalimantan Selatan. 3 4. 21 22 23. 10. Kalimantan Tengah. 1. 24. Sulawesi Utara. 3. 11 12. Kalimantan Timur Kalimantan Utara Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau Total. 8 1. 25 26. Sumatera Barat Sumatera Selatan. 4 6. Sumatera Utara. 26. Bali. 13. 13 14. 1 11. 27 28. 451. Sumber: Annual Report PT. Bank CIMB Niaga, 2019.. 2.6. Kinerja Usaha Terkini Berbagai pencapaian PT. Bank CIMB Niaga Tbk yang dijelaskan dalam. Annual Report tahun 2019, sebagai berikut:. No. Tabel 2.2 Kinerja Usaha Terkini PT. Bank CIMB Niaga Tbk Per Desember 2019 Kategori Pencapaian. 1. Peringkat Bank. 2. GCG. 3. CAR. Mempertahankan posisi sebagai Bank Swasta terbesar ke-2 di Indonesia. a. Juara 1 Annual Report Award 2019 untuk kategori Private Keuangan Listed. b. TOP GRC 2019: TOP GRC, The Most Committed GRC Leader dan The High Corporate Secretary on GRC. c. IICD Award 2019: The Best Corporate Governance Overall dan TOP 50 Emiten untuk kategori Perusahaan Terbuka Kapitalisasi Besar di Indonesia. CAR terus tumbuh secara konsisten tiap tahunnya hingga berada di level 21,47% pada tahun 2019.. Universitas Sumatera Utara.

(29) 20. 4. 232.910 EDC. Jumlah EDC konsisten meningkat setiap tahunnya menjadi 232.910 EDC tersebar di seluruh Indonesia dengan pertumbuhan 176,24% yoy pada akhir tahun 2019.. 5. CASA. CASA mencapai level angka Rp108 triliun dan rasio CASA naik menjadi 55,35%.. Sumber: Annual Report PT. Bank CIMB Niaga Tbk, 2019.. 2.7 Rencana Kegiatan Pada tahun 2020, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis CIMB Niaga secara berkesinambungan, CIMB Niaga menerapkan strategi pertumbuhan jangka menengah dengan lima pilar utama secara konsisten sesuai dengan strategi jangka menengah yang telah dilakukan sebelumnya. 5 strategi tersebut diantaranya: 1. Fokus pada Keahlian Utama CIMB Niaga dalam mengembangkan bisnisnya, kedepannya, CIMB Niaga akan fokus kepada sektor dan target pasar yang telah dikenal baik seperti perbankan UKM dan Konsumer, termasuk di dalamnya melalui Perbankan Syariah serta terus berinovasi untuk menjadi yang terdepan dalam perbankan digital. Penyelarasan antar unit bisnis akan terus dilakukan untuk menunjang pertumbuhan terutama pertumbuhan yang sesuai dengan target market Bank.. Universitas Sumatera Utara.

(30) 21. 2. Pertumbuhan Dana Murah (CASA) Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), CIMB Niaga akan fokus pada penghimpunan giro dan tabungan (CASA). Berbagai inisiatif dan program melalui promosi langsung, product bundling maupun partnership dilakukan untuk dapat meningkatkan jumlah CASA. Melalui pengembangan yang berkelanjutan baik fitur maupun kapabilitas dari branchless banking sebagai salah satu channel untuk mendukung pertumbuhan CASA akan terus dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan branchless banking untuk melakukan crossselling secara digital sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah, kemudahan dan customer experience yang lebih baik bagi penggunanya. 3. Peningkatan Efisiensi dan Disiplin dalam Pengelolaan Biaya Program efisiensi biaya terus dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh di seluruh lini CIMB Niaga. Hal ini dilakukan agar cost culture dapat berkembang dengan baik di dalam CIMB Niaga yang akan menjadi ujung tombak dalam mencapai target penghematan biaya di berbagai aspek. Beberapa langkah yang dilakukan CIMB Niaga dalam melakukan efisiensi biaya antara lain peninjauan biaya terkait dengan biaya rental dan optimalisasi ruang kerja dengan langkah memaksimalkan gedung sendiri untuk kebutuhan ruang kantor sehingga dapat mengurangi biaya sewa, penggabungan kantor cabang yang lokasinya berdekatan, evaluasi perjalanan dinas dengan memaksimalkan fasilitas tele/video conference, melakukan pengurangan penggunaan kertas dengan memanfaatkan jalur elektronik, mengurangi pemakaian mobil operasional dengan memanfaatkan. Universitas Sumatera Utara.

(31) 22. transportasi online, penggabungan promosi produk ataupun event, dan lain sebagainya. Untuk menerapkan prinsip disiplin dalam pengelolaan biaya, CIMB Niaga juga telah mengimplementasikan sistem otomasi internal ke seluruh jaringan CIMB Niaga di Indonesia yang meningkatkan kemampuan kontrol manajemen atas biaya-biaya secara detil sehingga bisa lebih efisien dan efektif ke depannya. 4. Menyeimbangkan antara Risiko, Budaya Kepatuhan, dan Kecukupan Modal CIMB Niaga secara bertahap akan menggeser portofolio kredit yang sebelumnya lebih banyak dititikberatkan kepada kredit investasi (investment loan) menjadi lebih seimbang komposisinya dengan kredit modal kerja (working capital loan). Langkah tersebut selain menghasilkan Net Interest Margin (NIM) CIMB Niaga menjadi lebih kompetitif, juga menghasilkan portofolio dengan kualitas aset yang lebih baik, fee income yang lebih besar, dan meningkatkan CASA melalui rekening transaksi operasional. Selain itu dalam usahanya untuk menjaga tingkat permodalan, Bank mengimplementasikan RAROC dalam mengelola portofolio kreditnya. Serta memperkuat risk platform dengan RCU (Risk Control Unit) di hampir semua unit untuk memperkuat Risk Culture yang telah ada. 5. Memperkuat Penggunaan Teknologi dan Informasi Setelah berhasil mengimplementasikan teknologi terdepan untuk core banking system yang baru (1P), CIMB Niaga senantiasa terus mencari peluang untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dan informasi. Di mana selain penggunaan teknologi informasi akan memegang peranan penting dalam. Universitas Sumatera Utara.

(32) 23. mendukung bisnis CIMB Niaga menjadi yang terdepan dalam perbankan digital, namun teknologi dan informasi diharapkan juga dapat digunakan untuk mengotomasi proses-proses yang masih manual sehingga dapat membantu karyawannya untuk lebih fokus di aspek bisnis untuk melayani nasabahnya.. Universitas Sumatera Utara.

(33) BAB III PEMBAHASAN. 3.1. Bank. 3.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal oleh masyarakat sebagai suatu lembaga yang bergerak dibidang keuangan, lembaga yang berfungsi melayani masyarakat dalam bidang keuangan seperti menabung, menyimpan dan meminjam uang. Menurut UndangUndang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, yang artinya kegiatan perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Bank yang mempunyai kinerja baik akan mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk dapat menyimpan dan menempatkan sumber dana dari masyarakat. 3.1.2 Jenis Bank Jika dilihat dari fungsinya, Bank digolongkan menjadi Bank Sentral, Bank Umum dan BPR. a.. Bank Sentral Berdasarkan Undang-undang nomor 3 tahun 2004 (perubahan UU no. 23 tahun 1999) tentang Bank Indonesia, yang. 24 Universitas Sumatera Utara.

(34) 25. dimaksud Bank sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai Lender of the last resort. b.. Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, di mana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Bank umum merupakan bank yang pengumpulan dananya, terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito, dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek.. c.. BPR/Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat hanya menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.. 3.2. Merger. 3.2.1 Pengertian dan Istilah Merger Bank Pada dasarnya merger merupakan salah satu bentuk penggabungan usaha. Adapun bentuk lain penggabungan usaha yaitu akuisisi dan konsolidasi. Merger sebagai pengembangan usaha relatif dapat dilakukan secara lebih cepat apabila dibandingkan dengan bentuk penggabungan usaha lainnya. Karena cara yang lain. Universitas Sumatera Utara.

(35) 26. cenderung lebih banyak memakan waktu dalam pelaksanaan dan biaya. Melalui merger, suatu perusahaan atau bank akan dapat menguasai suatu bidang usaha dengan lebih mudah, baik bidang usaha sejenis dengan usaha sebelumnya maupun bidang usaha yang baru, tanpa harus merintis usaha dari awal yang tentunya lebih rumit dan sulit. Menurut definisi yang diberikan oleh Brealey, Myers, & Marcus (2012), merger adalah: “a combination of two or more corporations, where the dominant unit absorps the passive unit, the former continuing operations, usually under the same name.”. Oleh sebab itu, merger bank dapat diartikan sebagai penggabungan satu bank ke dalam bank lainnya. Penggabungan ini umumnya dilakukan dengan kesepakatan kedua belah pihak. Artinya tidak ada pihak yang merasa dirugikan sebab sifatnya win-win. Dengan dilakukannya merger akan memberikan sinergi terhadap bank yang tetap eksis keberadaannya. Merger juga merupakan salah satu cara untuk pengembangan dan pertumbuhan bank. Melalui merger, bank-bank menggabungkan diri dan membagi sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kebanyakan kasus merger, hanya satu entinitas yang tetap beroperasi, dan yang lain sering disebut sebagai perusahaan atau bank target- akan berhenti beroperasi.. Universitas Sumatera Utara.

(36) 27. Sumber: Gumilarsjah, 2016.. Gambar 3.1 Skema Merger 3.2.2 Tujuan Merger Dengan adanya merger (penggabungan), sebuah bank dapat menjadi lebih besar dan lebih kuat baik dari segi aset maupun modal. Dengan kata lain, merger dapat memberikan keuntungan yang tidak sedikit jumlahnya terhadap bank itu sendiri. Keuntungan yang diciptakan dari merger ini akan digunakan untuk kepentingan nasabah pada khususnya dan untuk ekonomi nasional pada umumnya. Adapun tujuan lain bank dalam melakukan merger (Moin, 2010) adalah: 1. Untuk membuat sinergi antar dua bank atau lebih yang sehat, sehingga nantinya akan muncul bank yang besar dan kuat, dalam hal teknologi, pemasaran maupun karyawan. 2. Untuk menyelamatkan bank yang bermasalah agar sehat dan produktif kembali. 3. Untuk memudahkan pengawasan oleh Bank Indonesia. Universitas Sumatera Utara.

(37) 28. 4. Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham masing-masing bank. Nilai tambah perusahaan hasil merger itu harus lebih tinggi dibandingkan total nilai tambah dari dua perusahaan yang terpisah. 5. Memperkuat struktur permodalan terutama dalam memenuhi berbagai ketentuan Bank Indonesia mengenai rasio kecukupan modal. Modal merupakan penggerak dari kegiatan operasional suatu bank. Dengan banyaknya modal yang dimiliki oleh suatu bank, maka bank tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan operasional yang beragam, selain fungsi utamanya sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. 6. Memperkuat posisi diantara bank-bank yang ada serta meningkatkan daya saing diantara perusahaan-perusahaan sejenis. Merger akan menghasilkan suatu entitas yang lebih besar daripada yang ada semula. Bank yang besar umumnya lebih mudah menarik kepercayaan masyarakat dibandingkan dengan bank yang lebih kecil. Dengan merger, bank-bank kecil bergabung dengan bank yang lebih besar sehingga dapat mempermudah penyerapan dana dari masyarakat. 7. Memperbesar market share dengan perluasan kantor cabang, jenis usaha, dan sebagainya. Suatu bank tertentu dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing mempunyai market share atau pangsa pasar tertentu atau spesifik. Dengan dilakukannya merger akan mengakibatkan seluruh aset, kewajiban, dan kekuasaan dari bank yang menggabungkan diri bersatu sehingga menimbulkan market share yang lebih besar.. Universitas Sumatera Utara.

(38) 29. 8. Menciptakan image baru sebagai bank hasil merger yang besar dan kuat. Hal ini terutama berlaku bagi bank yang merger dengan bank yang kurang sehat atau bank-bank yang ada dalam proses penyelamatan dari likuidasi. Karena sebagai perseroan yang bergerak dibidang penyedia jasa keuangan masyarakat terutama dengan fungsi sebagai penghimpun dana masyarakat, kepercayaan masyarakat merupakan modal dasar bagi bank. 3.2.3 Jenis-jenis Merger Bank Menurut Sihombing dan Kamal (2016), menyatakan bahwa secara umum merger atau penggabungan usaha dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, adalah sebagai berikut : a. Merger Horizontal, Merger secara horizontal terjadi apabila satu perusahaan menggabungkan diri dengan perusahaan lain dalam jenis yang sama. Dengan kata lain satu atau dua perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa yang sama. Misalnya perusahaan jasa perbankan merger dengan perbankan. b. Merger Vertikal, Merger secara vertikal adalah merger yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha sejenis namun dalam tingkatan operasi yang berbeda. Seperti perusahaan produsen dan supplier. c. Congeneric Merger, merupakan penggabungan dua perusahaan yang sejenis atau dalam industri yang sama tetapi tidak memproduksi produk yang sama maupun tidak ada keterikatan produsen-supplier. Misalnya, perusahaan pengemasan air merger dengan perusahaan pembuatan teh dalam kemasan.. Universitas Sumatera Utara.

(39) 30. d. Conglomerate Merger, merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan dari industri yang berbeda. Sebagai contoh perusahaan pengeboran minyak membeli perusahaan penerbangan atau real estate. 3.3 Kinerja Keuangan Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Bagi investor informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik (Gunawan dan Sukartha, 2013). Pengertian kinerja keuangan menurut Husnan (2012) bahwa “Kinerja keuangan merupakan suatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan”. Sedangkan menurut Harmono (2014), “Kinerja keuangan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran lain seperti imbalan investasi (Return On Investment) atau penghasilan per saham (earning per share)” Berdasarkan definisi dari berbagai ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah gambaran umum tentang bagaimana kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Kinerja keuangan suatu. Universitas Sumatera Utara.

(40) 31. perusahaan menjadi faktor penting dalam menilai dan citra perusahaan di masa yang akan datang. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan kinerja keuangan yang telah ditetapkan. 3.3.1 Tujuan Kinerja Keuangan Tujuan dan pengukuran kinerja keuangan menurut Gunawan dan Sukartha (2013), adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan saat ditagih. 2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Mengetahui stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil dan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen secara teratur. 4. Mengetahui tingkat rentabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu. Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan bertujuan untuk melihat pengelolaan dana dan mengetahui keberhasilan perusahaan baik dan tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas maupun stabilitas keuangan perusahaan.. Universitas Sumatera Utara.

(41) 32. 3.3.2 Pengukuran Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Menurut Kasmir (2012) analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8 macam yaitu: 1. Analisis perbandingan Laporan keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam presentase (relatif). 2. Analisis Tren (tendesi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendesi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan ataupun penurunan. 3. Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui presentase investasi pada masing- masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang. 4. Analisis Sumber dan Penggunaan modal kerja, merupakan teknik analisis untuk rnengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. 5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu. 6. Analisis Rasio keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk rnengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.. Universitas Sumatera Utara.

(42) 33. 7. Analisis Perubahan Laba kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. 8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.. 3.4. Analisis Du Pont System Menurut Agus (2010) “Analisis Du Pont System adalah ROI yang. dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total asset di dalam menghasilkan keuntungan tersebut”. Menurut Harmono (2014) “Du Pont System pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen analisisnya dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, Du Pont menganggap penting angka Return On Investment (ROI) sehingga ia memulainya dari angka ini” Dan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis Du Pont System merupakan suatu analisis guna mengetahui sejauh mana perusahaan meningkatkan efesiensi perusahaan dalam rangka penilaian kinerja keuangan perusahaan yang mencakup rasio aktivitas dan margin keuntungan atas penjualan untuk menentukan keuntungan yang dimiliki perusahaan. 3.5.1 Manfaat Du Pont System Menurut Agus Sartono (2010) menyatakan bahwa manfaat analisis Du Pont System adalah sebagai berikut:. Universitas Sumatera Utara.

(43) 34. a.. Menyeluruh atau komprehensif Dapat mengukur efesiensi penggunaan modal, efesiensi produksi dan efisiensi penjualan. b. Efisiensi Dengan sistem ini dapat membandingkan efesiensi perusahaan dengan efesiensi standart industri, sehingga dapat diketahui ranking perusahaan, selanjutnya dapat diketahui kinerja perusahaan. c. Dapat mengukur profitabilitas Analisis. ini. masingmasing. dapat produk. digunakan. untuk. mengukur. yang. dihasilkan. oleh. profitabilitas. perusahaan.. dan. Dengan. menggunakan “Product cost system” yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan ke berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga akan dapat dihitung proflitabilitas masing-masing produk. d. Dapat membuat perencanaan Analisis ini dapat juga untuk perencanaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan jika perusahaan akan ekspansi.. 3.5.2 Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan Du Pont System Menurut Agus (2010) “Analisis Du Pont System digunakan oleh manajer keuangan dan menilai kondisi keuangan perusahaan”. Maka disimpulkan bahwa dengan Du Pont System dapat menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan Return On Investment (ROI) yang dicapai dan sebab-sebab yang mempengaruhi. Universitas Sumatera Utara.

(44) 35. perubahan Return On Investment (ROI) tersebut. Semakin besar tingkat pengembalian investasinya menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian laba semakin besar. Sehingga pada akhirnya dengan Du Pont System manajemen perusahaan dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk memperbaiki kinerja perusahaan. 3.5.3 Bagan Du Pont Bagan Du Pont adalah bagan yang menunjukkan hubungan antara rasio secara keseluruhan yang menggabungkan data-data dari neraca dan perhitungan rugi/laba.. Sumber: Harahap, 2010.. Gambar 3.2 Bagan Du Pont System. Universitas Sumatera Utara.

(45) 36. Return On Investment (ROI), menurut Kasmir (2010) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (Return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikannya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan presentase. Rasio ini menunjukkan produktivitas dan seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin tidak baik, demikian pula sebaliknya, artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas dan keseluruhan operasi perusahaan. Sedangkan menurut Kasmir (2012), pengembalian atau imbalan atas investasi (Return On Investment) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil rasio ini, semakin kurang baik, demikian sebaliknya. Menurut Munawir (2010) Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor: 1.. Turnover dari operating asset (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi).. 2.. Profit Margin, Yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam presentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Menurut Harahap (2010), besarnya ROI akan berubah kalau ada perubahan. profit margin atau asset turnover. Baik masing-masing atau keduanya dalam. Universitas Sumatera Utara.

(46) 37. rangka untuk memperbesar ROI. Usaha mempertinggi ROI dengan memperbesar profit margin adalah bersangkutan dengan usaha untuk mempertinggi efesiensi disektor produksi, penjualan dan administrasi. Usaha mempertinggi ROI dengan memperbesar asset turnover adalah kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Rumus untuk mencari Return On Investment yang digunakan adalah:. Return On Investment = Net Profit Margin x Total Asset Turnover 1.. Net Profit Margin (NPM) Menurut Kasmir (2012), yakni “Rasio yang mengukur tingkat keuntungan. yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Standar rata-rata industri untuk Net Profit Margin (NPM) adalah 20%”. Menurut Fahmi (2017) “Tinggi rendahnya NPM dipengaruhi oleh 2 faktor yakni penjualan bersih laba tergantung kepada pendapatan dan penjualan dan besarnya biaya yang digunakan. Menurut Kasmir (2010) “Net Profit Margin (NPM) merupakan suatu pengukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan tingkat penjualan tertentu. Sernakin tinggi margin laba yang dicapai perusahaan menunjukkan bahwa semakin baik pula efisiensi perusahaan”. Untuk menghitung Net Profit Margin (NPM) digunakan rumus: Net Profit Margin = Laba Bersih x 100% Penjualan. Universitas Sumatera Utara.

(47) 38. Laba bersih didapatkan dari pengurangan antara penjualan dan total biaya. Dengan jumlah biaya operasi tertentu profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil biaya operasi. 2. Total Assets Turnover (TATO) Menurut Munawir (2010), Turnover dan operating assets adalah rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tersebut. Rasio ini merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva ini telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar dalam suatu periode tertentu. Menurut Harahap (2010) “Total Asset Turnover (TATO) adalah rasio yang menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik yang menunjukkan aktiva dapat lebih cepat berputar dalam meraih laba”. Menurut Syahyunan (2013), rasio ini mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam dalam menghasilkan penjualan. Untuk menghitung Total Assets Turnover (TATO) digunakan rumus: Total Assets Turnover = Penjualan. x 1 kali. Total Aktiva. 3.5. Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Du Pont. System. Analisis Du Pont System adalah sistem yang digunakan untuk menilai. Universitas Sumatera Utara.

(48) 39. tingkat pengembalian investasi atas aktiva yang ditanam dalam perusahaan. Dimana analisis Du Pont System menggunakan komposisi laporan keuangan dan menggunakan laporan neraca dan laba rugi dalam menilai kondisi keuangan perusahaan.. Du. Pont. System. di. dalamnya. menggabungkan. rasio. aktivitas/perputaran aktiva dengan rasio laba net profit margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan Return on investment yaitu profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan. Berikut data laporan keuangan berdasarkan Annual Report tahun 2017 sampai dengan 2019:. Universitas Sumatera Utara.

(49) 40. Universitas Sumatera Utara.

(50) 41. Universitas Sumatera Utara.

(51) 42. Tabel 3.1 Data Keuangan Bank Niaga dan Bank CIMB Niaga (periode sebelum dan sesudah merger) Dalam Jutaan Rupiah Keterangan Bank Niaga (Sebelum Merger) Bank CIMB Niaga (Sesudah Merger) 2005 2006 2007 2017 2018 2019 Pendapatan 1.726.292 2.212.172 2.446.777 12.403.379 12.011.731 12.568.018 Laba Bersih 546.921 647.732 770.481 2.977.738 3.482.428 3.642.935 Total 41.579.861 46.544.346 54.885.576 266.305.445 266.781.498 274.467.227 Aktiva Total 3.966.113 4.787.095 5.203.398 36.950.115 39.579.574 43.278.891 Ekuitas Sumber: Annual Report Bank CIMB Niaga, 2007 & 2019.. Berdasarkan data tersebut penulis melakukan tahapan analisis yang berguna untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan tersebut dan kemudian mendeksripsikannya. Analisis Du Pont System dilakukan melalui tahapan-tahapan perhitungan yang dapat diuraikan sebagai berikut: Menentukan Return On Investment tahun sebelum dan sesudah merger pada PT. CIMB Niaga Tbk akan ditunjukkan melalui perhitungan berikut: Return On Investment = Net Profit Margin x Total Asset Turnover. Tahun. Tabel 3.2 Hasil Perhitungan ROI 2005-2007 (Dalam Jutaan Rupiah) Net Profit Total Asset Return On Margin Turnover Investment. 2005. 31,68%. 0,041 kali. 1,29 %. 2006. 29,28 %. 0,047 kali. 1,37 %. 2007. 31,48 %. 0,044 kali. 1,38 %. Sumber: Data diolah, 2020.. Universitas Sumatera Utara.

(52) 43. Tahun. Tabel 3.2 Hasil Perhitungan ROI 2017-2019 (Dalam Jutaan Rupiah) Net Profit Total Asset Return On Margin Turnover Investment. 2017. 24%. 0,046 kali. 1,10 %. 2018. 28,99 %. 0,045 kali. 1,30 %. 2019. 28,98 %. 0,045 kali. 1,30 %. Sumber: Data diolah Penulis. 3.6.1 Pembahasan Nilai ROI pada tahun sebelum merger, tahun 2005 sebesar 1,29%, pada tahun 2006 nilai ROI sebesar 1,37%, dan pada tahun 2007 nilai ROI sebesar 1,38%. Sedangkan nilai ROI pada tahun sesudah merger yaitu tahun 2017 sebesar 1,10%, pada tahun 2018 nilai ROI sebesar 1,30%, dan pada tahun 2019 nilai ROI sebesar 1,30%. Berdasarkan hasil perhitungan, perbandingan nilai ROI dalam menunjukkan kinerja keuangan sebelum dengan sesudah merger menunjukkan data penurunan. Dimana data ROI sebelum merger lebih tinggi dibandingkan data ROI sesudah merger. Penurunan data ROI pada tahun sesudah merger dipengaruhi Net Profit Margin yang mengalami peningkatan, namun Total Assets Turnover yang melemah. Rasio ini menunjukkan produktivitas dan seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, dan menunjukkan return atas aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. Semakin kecil rasio ini semakin tidak baik, demikian pula sebaliknya, artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas dan keseluruhan operasi perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan ROI diatas, menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam. Universitas Sumatera Utara.

(53) 44. mengelola aktiva untuk menghasilkan laba bersih dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan tersebut belum baik.. Universitas Sumatera Utara.

(54) BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis Du Pont System dalam menilai kinerja keuangan Bank CIMB Niaga tahun sebelum dengan sesudah merger yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa, Return On Investment pada tahun 2017 sampai dengan 2019 menunjukkan nilai yang cukup baik. Namun rasio ini tidak sebanding dengan standar industri keuangan yaitu 30%. Kinerja keuangan yang baik akan menghasilkan ROI yang meningkat dari periode ke periode. Pada kasus ini, ROI meningkat namun tidak mencapai standar industri. Dengan demikian perusahaan dapat dikatakan belum memiliki kinerja keuangan yang baik. 4.2. Saran 1. Bagi Perusahaan Adapun saran yang dapat peneliti berikan pada perusahaan guna untuk. membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dimasa yang akan datang antara lain : a. Dalam meningkatkan nilai Return On Investment (ROI) sebaiknya perusahaan melakukan peningkatan pada pendapatan yang sebanding dengan peningkatan total aktiva dan menekan biaya-biaya yang ada pada perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut. 45 Universitas Sumatera Utara.

(55) 46. sehingga laba bersih mengalami peningkatan dan pada akhirnya nilai ROI perusahaan juga meningkat. b. Dalam meningkatkan Net Profit Margin (NPM) sebaiknya perusahaan harus menekan biaya-biaya kegiatan operasional perusahaan sehingga untuk meningkatkan laba bersih perusahaan, serta menurunkan biaya operasional relatif lebih besar dari pendapatan. c. Dan untuk meningkatkan Total Asset Turnover (TATO) sebaiknya perusahaan dapat melakukan beberapa kebijakan atau tindakan sebagai berikut yaitu menambah modal dan mengusahakan adanya penambahan pendapatan yang lebih besar sehingga dapat sebanding dengan total aktiva. Dan penggunaan asset yang perlu ditinjau kembali serta manajemen menberikan pengawasan yang lebih efektif. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk peneliti selanjutnya adalah sebaiknya menambah lagi beberapa referensi yang digunakan, agar dapat dengan mudah mengarahkan pembaca untuk memahami bagaimana pengaruh merger bagi bank.. Maka. sebaiknya. peneliti. selanjutnya. harus. menganalisis. secara. komprehensif serta mengarah penelitian kepada faktor-faktor yang mengakibatkan kinerja naik atau turun sehingga dapat berguna dan menjadi masukan bagi perusahaan.. Universitas Sumatera Utara.

(56) DAFTAR PUSTAKA Agus, R. Sartono. 2010. Manajemen Keuangan dan Teori Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Baker, Richard E, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Salemba Empat. Brealey, Myers. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Medan: Erlangga Brealey, Myers, & Marcus. (2012). Fundamentals of Corporate Finance 7th Ed.New York, America: McGraw-Hill. Fahmi, Irham. 2017. Analisis laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta Gumilarsjah, J. (2016). M & A Playbook Penjelasan Lengkap Merger danAkuisisi. Jakarta: PPM. Gunawan, K. H., & Sukartha, I. M. (2013). Kinerja Pasar dan Kinerja Keuangan Sesudah Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 271-290. Harmono, 2014. Manajemen Keuangan, Berbasis Balanced Scorecard, Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis, Cetakan pertama. Jakarta : Bumi Aksara. Harahap, Sofyan Syafri, 2010. Analisis Kritik Atas Laporan Keuangan, Jakarta,Salemba. Hartono, J. (2015). Teori Portfolio dan Analisis Investasi Edisi 10. Yogyakarta:BPFE. Husnan, S., & Pudjiastuti, E. (2012). Manajemen keenam.Yogyakarta: UPP STIM YPKN. Kasmir, 2010. Analisis Laporan RajagrafindoPerkasa, Jakarta.. Keuangan,. Keuangan,. Cetakan. kelima,. Edisi PT.. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat. Liberty. Yogyakarta. Moin, A. (2010). Merger, Akuisisi & Disvestasi. Yogyakarta: Ekonosia.. 47 Universitas Sumatera Utara.

(57) 48. Payamta, dan Doddy Setiawan. 2012. “Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia”. Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7 No 3. 265-282. Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan I. Medan: USU Press Santoso, R. T. 2010. Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Efisiensi Perbankan di Indonesia (Tahun 1998-2009). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Vol 12 No 2, 102-128. Sihombing, N., & Kamal, M. (2016). Analisis Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Saham dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada perusahaan yang melakukan Merger dan Akuisisi pada Tahun 2011 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia ). Diponegoro Journal of Management, Vol. 5(No. 3), 1-15.. Website: www.cimbniaga.co.id/ 06 Mei 2020/ 14.00 WIB www.idx.co.id/ 16 Mei 2020 / 21.00 WIB. Universitas Sumatera Utara.

(58) LAMPIRAN Lampiran 1 Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi tahun 2005-2007. 47 Universitas Sumatera Utara.

(59) 48. Universitas Sumatera Utara.

(60) 49. Universitas Sumatera Utara.

(61) 50. Universitas Sumatera Utara.

(62) 51. LAMPIRAN 2 Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi tahun 2017-2019. Universitas Sumatera Utara.

(63) 52. Universitas Sumatera Utara.

(64) 53. Universitas Sumatera Utara.

(65) 54. Universitas Sumatera Utara.

(66) 55. Universitas Sumatera Utara.

(67)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari hasil yang didapat melalui pengolahan data dengan menggunakan software Minitap 14 bahwa shift dan masa kerja operator mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar minat Wajib Pajak Surakarta yang membayar Pajak Penghasilan pasal 21 di PT Pos Indonesia

Pada pembesaran ventrikel kiri (warna biru muda) akan terlihat bagian caudal jantung lebih vertikal, peninggian ke arah dorsal ( trachea, carina , dan mainstem bronchi

The reason why the researcher chooses to analyze GT-B3210 Samsung’s User Manual is because the translator translates the source text into target text using

[r]

[r]

Standar pengelolaan penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan