RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PROGRAM STUDI SENI MURNI
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
Identitas Mata Kuliah
Identitas Pengampu Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
MBB07101
Nama Dosen
Satriana Didiek
Isnanta, M. Sn
Nama Mata Kuliah
Sosiologi Seni
Kelompok Bidang
-
Bobot Mata Kuliah
(sks)
3
Semester
3
Mata Kuliah Prasyarat -
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
Kode CPL
Unsur CPL
Sikap
S10
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain
S13
Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik
Keterampilan Umum (KU)
KU 6 Menguasai pengetahuan dasar humaniora
KU 8 Memahami konsep-konsep medan sosial seni rupa
dan ruang lingkupnya
Pengetahuan (PP)
KU 47 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi sesuai dengan bidang
keahliannya;
Keterampilan Khusus (KK)
KK 35 Menguasai dasar-dasar kajian budaya sebagai
pendekatan penelitian dalam medan seni rupa
KK 36
Mampu mengkaji karya seni murni melalui berbagai
pendekatan ilmu seni, sosial, budaya, dan kajian
budaya
Bahan Kajian
Medan Sosial Seni
Seni dan Politik
Seni dan Gender
Seni dan Ruang Publik
Komodifikasi seni
CP Mata kuliah (CPMK)
Mahasiswa mampu menganalisis berbagai produk interaksi
antara seniman dan masyarakat, fungsi seni di dalam
masyarakat, seni sebagai produk suatu proses dialektika,
hubungan antara seniman dan publik, serta penilaian seni
atas dasar strata sosial budaya.
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini berisi pengetahuan tentang berbagai produk
interaksi antara seniman dan masyarakat, fungsi seni di
dalam masyarakat, seni sebagai produk suatu proses
dialektika, hubungan antara seniman dan publik, serta
penilaian seni atas dasar strata sosial budaya.
Daftar Referensi
Becker, Howard S, Art Worlds. Barkeley and Los Angeles:
University of California, 1984
Bouerdieu, Pierre, “Structures, Habitus, Power: Basis for a
Theory of Symbolic Power” dalam Culture/ Power/ History. A
Reader in Contemporary Social Theory. Nicolas B. Dirk.
Geof Eley & Sherry B. Ortner (ed). Princeton Univercity
Press, 1994
Bourdieu, Pierre, Distinction: A Social Critique of The
Judgement of Taste. New York: Routledge and Kegan Paul
Ltd, 1984.
Burke, Peter, Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan
Obor,2001
Fashri, Fauzi, Penyingkapan Kuasa Simbol: Apropriasi
Reflektif Pemikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta: Juxtapose,
2000.
Hausser, Arnold, The Sosiologi of Art. Transl. Kenneth J
Northcorth. London: University of Chicago, 1982.
Hujatnikajennong, Agung .Kurasi dan Kuasa:Kekuratoran
dalam Medan Seni Rupa Kontemporer di Indonesia, Marjin
Kiri, 2015
Isnanta, Satriana Didiek, “Booming Seni Lukis Indonesia,
Siapa yang Diuntungkan?,” Dewa Ruci, Jurnal Pengkajian
dan Penciptaan Seni 5, No. 2 (Desember 2008), 282-295
Jenkins, Richard, Membaca Pikiran Pierre Bourdieu. Terj.
Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2010.
Mac Donald, Juliette, Exploring Visual Culture: Definitions,
contents, contexts, Edinburgh: Edinburgh University Press,
2005.
Ritzer,George, dan Doouglas J. Goodman, Teori Sosiologi
Modern. Terj. Alimandan . Jakarta: Kencana, 2003.
Ritzer,George Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi dari
Teori Sosiologi Klasik sampai perkembangan mutakhir Teori
Sosial Posmodern,” Terj. Alimandan. Yogyakarta : Kreasi
Wacana, 2009.
Strinati, Dominic. Popular Culture: Pengantar Menuju Teori
Budaya Populer. Yogyakarta, Bentang Pustaka, 2004.
Susanto, Mikke, Membongkar Seni Rupa; Essensi Karya
Seni Rupa, Yogyakarta, Penerbit Jendela, 2003
Walker,John A, dan Sarah Chaplin, Visual Culture an
Introduction. Manchester: Manchester University Press,
1997.
Wicaksono Adi Dkk. Politik dan gender: aspek-aspek seni
visual Indonesia, Yogyakarta, Yauasan Seni Cemeti, 2003
Yuliman, Sanento .Dua Seni Rupa: Sepilihan Tulisan.
Jakarta, Kalam, 2001.
Zamroni. Pengantar Pengembangan Teori Sosial.
Yogyakarta: Tiara Wacana,1992.
Zolberg, Veral, Constructing a Sosiology of the Arts.
Cambridge : Cambridge University Press, 1990.
Tahap
Kemampuan
akhir
Materi Pokok
Metode
pembelajaran
Pengalaman
Belajar
Penilaian*
Waktu
Referensi
Indikator
Teknik
penilaian
/bobot
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 Mampu menjelaskan definisi sosiologi seni ruang lingkup kajian sosiologi sebagai pendekatan kajian seni 1. Definisi sosiologi seni dan ruang lingkup kajiannya 2. Gambaran umum sosiologi sebagai pendekatan kajian seni. Ceramah Diskusi 1. Menjelaskan hubungan seni dengan masyarakat.2.
Menjelaskan fenomena praktik medan sosial seni rupa dengan pendekatan sosiologi. S10, S13, KU 6, KU 8, KU 47, KK 35, KK 36. Ujian Tulis 5%1x150 Burke, Peter, Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor,2001
Ritzer,George, dan Doouglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern. Terj. Alimandan . Jakarta: Kencana, 2003.
Ritzer,George Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi dari Teori Sosiologi Klasik sampai perkembangan mutakhir Teori Sosial Posmodern,” Terj. Alimandan. Yogyakarta : Kreasi Wacana, 2009. Zamroni. Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana,1992. 2 Mampu menganalisis berbagai produk interaksi antara seniman dan masyarakat, fungsi seni di
1. Medan sosial seni (art world). 2. Posisi dan fungsi
aparatus
penyangga dalam medan sosial seni (art world).
Ceramah Diskusi
Menjelaskan medan sosial seni dan aparatus penyangganya dalam ranah produksi, distribusi dan S10, S13, KU 6, KU 8, KU 47, KK 35, KK 36. Ujian Tulis 5%
1x150 Becker, Howard S, Art Worlds. Barkeley and Los Angeles: University of California, 1984 Hausser, Arnold, The Sosiologi of Art. Transl.
dalam masyarakat, seni sebagai produk suatu proses dialektika, hubungan antara seniman dan publik, serta penilaian seni atas dasar strata sosial budaya.
konsumsi Kenneth J Northcorth. London: University of Chicago, 1982. Zolberg, Veral, Constructing a Sosiology of the Arts. Cambridge : Cambridge University Press, 1990 3 Mampu menganalisis berbagai produk interaksi antara seniman dan masyarakat, fungsi seni di dalam masyarakat, seni sebagai produk suatu proses dialektika, hubungan antara seniman dan publik, serta penilaian seni atas dasar strata sosial budaya.
1. Medan Sosial seni (Art Word)
2. Posisi dan fungsi aparatus
penyangga medan sosial seni dalam ranah produksi, distribusi dan konsumsi. 3. Praktik dan relasi
antar aparatus dalam medan sosial seni. 4. Beberapa contoh kasus. Ceramah
Diskusi 1. Menjelaskan medan sosial seni dan aparatus penyangga dalam ranah produksi, distribusi dan konsumsi 2. Menjelaskan beberapa kasus relasi kuasa antara agen dalam medan sosial seni S10, S13, KU 6, KU 8, KU 47, KK 35, KK 36. Ujian Tulis
5% 2x150 Becker, Howard S, Art Worlds. Barkeley and Los Angeles: University of California, 1984 Chanin, Eillen. Collecting Art. NSW: Craftman House, 1990. Hausser, Arnold, The Sosiologi of Art. Transl. Kenneth J Northcorth. London: University of Chicago, 1982. Hujatnikajennong, Agung .Kurasi dan Kuasa:Kekuratoran dalam Medan Seni Rupa Kontemporer di Indonesia, Marjin Kiri, 2015
Isnanta, Satriana Didiek, “Booming Seni Lukis Indonesia, Siapa yang Diuntungkan?,” Dewa Ruci, Jurnal Pengkajian
dan Penciptaan Seni 5, No. 2 (Desember 2008), 282-295 4 Mampu menjelaskan proses terjadinya stratifikasi seni dalam masyarakat (seni tinggi dan seni rendah) berlandaskan teori sosio kultural yang relevan;
1. Konsep seni (arts) dalam kontek sosiologis 2. Konsep kerajinan (craft) dalam kontek sosiologis 3. teori hegemoni Gramsci
4. teori arena kultural Bourdieu.
5. teori Distingsi Boudieu.
Ceramah
Diskusi Menjelaskan proses terjadinya stratifikasi seni dalam
masyarakat (seni tinggi dan seni rendah berdasarkan praktik hegemonik, relasi kuasa antar agen dalam medan sosial, dan selera estetik pembentuk kelas sosial S10, S13, KU 6, KU 8, KU 47, KK 35, KK 36. Ujian Tulis
5% 3x150 Bourdieu, Pierre, Distinction: A Social Critique of The Judgement of Taste. New York: Routledge and Kegan Paul Ltd, 1984.
Jenkins, Richard, Membaca Pikiran Pierre Bourdieu. Terj. Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2010. Mac Donald, Juliette, Exploring Visual Culture: Definitions, contents, contexts, Edinburgh: Edinburgh University Press, 2005. Strinati, Dominic. Popular Culture:
Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakarta, Bentang Pustaka, 2004. 5 Mampu menjelaskan proses terjadinya pelembagaan seni sebagai otoritas penentu seni atau bukan seni dan seniman
Proses terjadinya pelembagaan seni sebagai otoritas penentu seni atau bukan seni dan seniman atau bukan seniman. Ceramah Diskusi Menjelaskan proses terjadinya pelembagaan seni S10, S13, KU 6, KU 8, KU 47, KK 35, KK 36. Ujian Tulis 5%
2x150 Becker, Howard S, Art Worlds. Barkeley and Los Angeles: University of California, 1984 Bouerdieu, Pierre, “Structures, Habitus, Power: Basis for a
atau bukan
seniman. Relasi kuasa antar aparatus dan pemegang kuasa simbolik dalam medan sosial seni.
Theory of Symbolic Power” dalam Culture/ Power/ History. A Reader in Contemporary Social Theory. Nicolas B. Dirk. Geof Eley & Sherry B. Ortner (ed). Princeton Univercity Press, 1994 Fashri, Fauzi, Penyingkapan Kuasa Simbol: Apropriasi Reflektif Pemikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta: Juxtapose, 2000. Walker,John A, dan Sarah Chaplin,Visual Culture an Introduction. Manchester: Manchester University Press, 1997. 6 Mampu menjelaskan fenomena seni di masyarakat dengan pendekatan sosiologi Kerakyatan dalam Seni Lukis Indonesia: Sejak PERSAGI hingga Kini. Seni Rupa
Penyadaran: Praksis dari Arus Pinggiran
Ceramah
Diskusi Penjelasan yang lebih menekankan pada pentingnya mengetahui kuasa pemerintah sebagai pemegang regulasi dalam medan sosial seni rupa. S10, S13, KU 6, KU 8, KU 47, KK 35, KK 36. Ujian Tulis
5% 2x150 Yuliman, Sanento .Dua Seni Rupa: Sepilihan Tulisan. Jakarta, Kalam, 2001
Susanto, Mikke, Membongkar Seni Rupa; Essensi Karya Seni Rupa, Yogyakarta, Penerbit Jendela, 2003 Wicaksono Adi Dkk. Politik dan gender: aspek-aspek seni visual Indonesia, Yogyakarta,
Yauasan Seni Cemeti, 2003 7 Mampu menjelaskan fenomena seni di masyarakat dengan pendekatan sosiologi
Wacana Seni Rupa Perempuan: Antara Konsep dan Konteks Perihal Rekayasa dan Bias Gender
Ceramah Diskusi
Menjelaskan hubungan seni dan jender dalam praktik di medan sosial seni rupa.
S10, S13, KU 6, KU 8, KU 47, KK 35, KK 36. Ujian Tulis 5%
2x150 Yuliman, Sanento .Dua Seni Rupa:Sepilihan Tulisan. Jakarta, Kalam, 2001.
Susanto, Mikke, Membongkar Seni Rupa; Essensi Karya Seni Rupa, Yogyakarta, Penerbit Jendela, 2003 Wicaksono Adi Dkk. Politik dan gender: aspek-aspek seni visual Indonesia, Yogyakarta, Yauasan Seni Cemeti, 2003 8 Menjelaskan fenomena seni di masyarakat dengan pendekatan sosiologi Proses komodifikasi seni dalam medan sosial seni rupa dan tumbuhnya industri seni.
Fenomena Booming seni lukis di Indonesia.
Ceramah Diskusi Menjelaskan berbagai proses komodifikasi seni dalam praktik medan sosial seni. Penekanan pada pentingnya mengetahui proses komodifikasi seni dalam medan sosial seni rupa
S10, S13, KU 6, KU 8, KU 47, KK 35, KK 36. Ujian Tulis 5%
2x150 Yuliman, Sanento .Dua Seni Rupa: Sepilihan Tulisan. Jakarta, Kalam, 2001.
Isnanta, Satriana Didiek, “Booming Seni Lukis Indonesia, Siapa yang Diuntungkan?,” Dewa Ruci, Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni 5, No. 2 (Desember 2008), 282-295.
Susanto, Mikke, Membongkar Seni Rupa; Essensi Karya Seni Rupa, Yogyakarta, Penerbit Jendela, 2003
Wicaksono Adi Dkk. Politik dan gender: aspek-aspek seni visual Indonesia, Yogyakarta, Yauasan Seni Cemeti, 2003