• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN BERSAMA

MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA DAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KB.59/OT.001/MPEK/2014

NOMOR HK.02.05/MENKES/323/2014 TENTANG

KELOMPOK KERJA NASIONAL PENGEMBANGAN WISATA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA DAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan kebijakan wisata kesehatan telah dilakukan nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 412/Menkes/SKB/XI/2012 dan Nomor NK/30/PW.202/MPEK/2012 tentang Wisata Kesehatan;

b. bahwa untuk mewujudkan komitmen pelaksanaan nota kesepahaman bersama tersebut dibutuhkan persiapan koordinasi dan kerja sama lintas sektor dan lintas program;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menteri Kesehatan tentang Kelompok Kerja Nasional Pengembangan Wisata Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(2)

-2-

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);

6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5072);

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

8. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor PM.07/HK.001/MPEK/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 196);

(3)

-3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF DAN MENTERI KESEHATAN

TENTANG KELOMPOK KERJA NASIONAL

PENGEMBANGAN WISATA KESEHATAN.

KESATU : Susunan Kelompok Kerja Nasional Pengembangan Wisata Kesehatan yang selanjutnya disebut Pokja tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Pokja sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu bertanggung jawab menyampaikan laporan kegiatan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atas pelaksanaan kegiatan pengembangan wisata kesehatan.

KETIGA : Pokja sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu bertujuan:

a. melakukan identifikasi produk pelayanan unggulan dibidang kesehatan;

b. mengoordinasikan perencanaan penganggaran dan kebijakan serta program yang responsif gender di bidang wisata kesehatan;

c. melakukan pemetaan daerah wisata potensial dihubungkan dengan pengembangan sektor kesehatan yang ada di daerah tersebut;

d. menetapkan pilot project fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau griya sehat sebagai percontohan pengembangan wisata kesehatan;

e. membuat perencanaan dan jadwal kegiatan jangka pendek serta penganggarannya dalam kegiatan wisata kesehatan termasuk pembuatan data base berbasis web; dan

f. melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

KEEMPAT : Organisasi Pokja terdiri dari:

1. Tim Pengarah yang bertugas sebagai berikut:

a. memberikan arahan, strategi, kebijakan dan saran terhadap pengembangan wisata kesehatan;

b. melakukan pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan monitoring dan evaluasi;

(4)

-4-

c. menjadi fasilitator antara lintas program dan lintas sektor;

2. Tim Pelaksana

a. merumuskan dan menjabarkan kebijakan teknis dan operasional strategi berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan;

b. menyusun, menyempurnakan, dan mensosialisasikan kebijakan dan teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional;

c. melaksanakan monitoring, evaluasi, sosialisasi dan penanganan keluhan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional; dan

d. membuat laporan hasil monitoring, evaluasi, sosialisasi dan penanganan keluhan dan telaah laporan untuk disampaikan kepada Tim Pengarah

3. Sub Tim Konten dan Promosi yang bertugas sebagai berikut:

a. mengembangkan konsep kebijakan yang terkait dengan pengembangan data base wisata kesehatan;

b. membangun komitmen pengembangan wisata kesehatan dengan kementerian/lembaga non kementerian dan pemangku kepentingan terkait melalui promosi wisata kesehatan melalui website

“indonesia.travel”;

c. membangun kebijakan pengembangan wisata kesehatan melalui website parekraf.go.id dan depkes.go.id; dan

d. mengembangkan promosi wisata kesehatan melalui berbagai media.

4. Sub Tim Pelaksana yang bertugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya pengembangan wisata kesehatan baik wellness tourism, medical tourism dan medical travel;

b. menyusun perencanaan kegiatan pelatihan SDM dibidang wisata kesehatan serta mengembangkan metode dan teknologi pelatihannya;

(5)

-5-

c. menyusun kerjasama antar sektor swasta di bidang wisata kesehatan dan fasyankes/griya yang ditetapkan baik skala nasional maupun internasional;

d. identifikasi dan penetapan berbagai produk unggulan wisata kesehatan Indonesia yang berstandar internasional; dan

e. melakukan sosialisasi dan advokasi wisata kesehatan.

KELIMA : Dalam melaksanakan tugasnya, Pokja berkewajiban menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada masing-masing Menteri.

KEENAM : Masa tugas Pokja berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan.

KETUJUH : Segala pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Pokja dibebankan pada Anggaran Belanja Kementerian Kesehatan dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

KEDELAPAN : Keputusan Bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta,

pada tanggal 8 Oktober 2014 MENTERI PARIWISATA DAN

EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA,

Ttd

MARI ELKA PANGESTU

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Ttd

NAFSIAH MBOI

(6)

-6- LAMPIRAN

KEPUTUSAN BERSAMA

MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF DAN KEMENTERIAN KESEHATAN

NOMOR KB.59/OT.001/MPEK/2014 DAN NOMOR HK.02.05/MENKES/323/2014

TENTANG KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN WISATA KESEHATAN

SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN WISATA KESEHATAN

I. PELINDUNG : 1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2. Menteri Kesehatan

II. TIM PENGARAH

Ketua : Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

Wakil Ketua : Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Anggota : 1. Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan.

2. Dirjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

3. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

4. Dirjen Pengembangan Destinasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

5. Dirjen Pemasaran Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

6. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

7. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan

III. TIM PELAKSANA

Ketua : Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Kementerian Kesehatan

Sekretaris : 1. dr. Rinni Yudhi Pratiwi Harmawan (Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Kementerian Kesehatan)

(7)

-7-

2. Sulistiati Supriyadi SE, MM (Direktorat Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Even, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

Anggota : 1. Bagus Satrio Utomo, SKom, MKM (Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan).

2. dr. Feby Anggraini (Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Kementerian Kesehatan).

3. dr. Iin Dewi Astuty (Kasie Standarisasi Yankes Rujukan di Rumah Sakit Privat, Kementerian Kesehatan).

4. Novica Mutiara, SH, MKM (Biro Hukum dan Organisasi, Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Kementerian Kesehatan).

5. dr. Yanti Herman, SH, MH.Kes (Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan).

A. SUB TIM KONTEN DAN PROMOSI

Ketua : Kepala Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan.

Wakil Ketua : Kepala Pusat Data dan Informasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Anggota : 1. Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan.

2. Direktur pencitraan Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

3. Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

B. SUB TIM WELLNESS TOURISM

Ketua : Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Even, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Wakil Ketua : Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Kementerian Kesehatan.

(8)

-8-

Anggota : 1. Kepala Pusat Kompetensi SDM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

2. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran, Kementerian Kesehatan.

3. Direktur Promosi Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

4. Direktur Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

5. Kasubdit Bina Pelayanan Alternatif dan Komplementer, Kementerian Kesehatan.

6. Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Keterampilan, Kementerian Kesehatan.

7. Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Ramuan, Kementerian Kesehatan.

8. Evita Diniawati, SKM (Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Kementerian Kesehatan).

C. SUB TIM MEDICAL TOURISM

Ketua : Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan.

Wakil Ketua : Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

Anggota : 1. Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

2. Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik, Kementerian Kesehatan 3. Kepala Bidang Pendayagunaan SDMK Luar

Negeri, Kementerian Kesehatan.

4. dr. Yan Aslian Noor, MPH (Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Privat, Kementerian Kesehatan)

5. Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Khusus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain, Kementerian Kesehatan.

6. Kasubdit Bina Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum, Kementerian Kesehatan.

(9)

-9-

7. Kasubdit Bina Peralatan Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

8. Fitri Purwanto, SKp, M.M. (Kasie Standarisasi Subdit Bina Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Umum, Kementerian Kesehatan).

9. dr. Andriani Vita Hutapea (Dit. Yankes Rujukan di Rumah Sakit Publik, Kementerian Kesehatan).

D. SUB TIM MEDICAL TRAVEL

Ketua : Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra, Kementerian Kesehatan.

Wakil Ketua : Kepala Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan.

Anggota : 1. Kasubdit Kesehatan Matra, Kementerian Kesehatan.

2. Dr. dr. Lestari Handayani, M.Med(PH) (Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat, Balitbangkes Kementerian Kesehatan).

3. Dra Herawati MA (Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan).

4. Indah Yuning Prapti, SKM, M.Kes (Balitbangkes, Kementerian Kesehatan).

5. Muhammad Riyadi, SKM, MScPH (Balitbangkes, Kementerian Kesehatan).

MENTERI PARIWISATA MENTERI KESEHATAN DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, REPUBLIK INDONESIA,

Ttd Ttd

MARI ELKA PANGESTU NAFSIAH MBOI

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Klasifikasi Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan Bidang Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 815; MEMUTUSKAN: :

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 815; MEMUTUSKAN: :

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 815; MEMUTUSKAN: :

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 873; Memperhatikan :

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 815; MEMUTUSKAN :

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/4347/2021 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TUGAS KOORDINATOR JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN UNIT