• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOOKLET PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PETUGAS KESEHATAN DALAM PENANGANAN PASIEN COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BOOKLET PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PETUGAS KESEHATAN DALAM PENANGANAN PASIEN COVID-19"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BOOKLET

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PETUGAS KESEHATAN DALAM

PENANGANAN PASIEN COVID-19

.

(3)

LATAR BELAKANG

Berdasarkan bukti ilmiah bahwa penularan COVID -19 dapat terjadi akibat penularan melalui Kontak dan droplet karena itu yang sangat beresiko tertular adalah orang yang kontak langsung dengan pasien COVID termasuk yang merawat pasiennya. Upaya mencegah penularan yaitu dengan memutus mata rantai penularan tersebut salah satunya dengan menggunakan APD yang tepat dan benar Penggunaan APD yang tepat dan benar sangat penting diketahui khususnya oleh seluruh petugas kesehatan terkait dengan fungsi APD dan kebutuhan APD pada area Kerja di seluruh fasilitas pemberi layanan kesehatan.

Strategi-strategiPPI

untukmencegahataumembatasipenularandi tempatlayanankesehatantermasuk:

1. Menjalankan langkah-langkah Pencegahan standa runtuk semua pasien; (kebersihan tangan, jaga jarak dan penggunaan APD) dan disinfeksi semua permukaan yang sering disentuh

2. Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal, dan pengendalian sumber

3. Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas kasus-kasus suspek infeksi COVID-19;

4. Menerapkan pengendalian administratif; dan

menggunakan pengendalian lingkungan dan

rekayasa

(4)

PENCEGAHAN : KEBERSIHAN TANGAN

Gosok tangan selama 20-30 detik!

Cuci tangan selama 40-60 detik!

(5)

Definisi

Alat Pelindung Diri (APD) adalah Alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh kontak dengan bahaya (hazards) ditempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya (OSHA).

TUJUAN

Tujuan penggunaan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan pada pasien covid19 adalah untuk melindungi tenaga kesehatan dari bahaya akibat paparan virus corona pada saat memberikan pelayanan kesehatan, terciptanya perasaan aman dan terlindung bagi tenaga kerja dan mampu meningkatkan motivasi utuk yang bekerja dan memelihara dan meningkatkan keselamatan kerja.sehingga terlindungi dari risiko paparan virus corona dari pasien dan lingkungan

(6)

NO JENIS KEGUNAAN

1 GOWN COVER ALL

DISPOSABLE

Berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya mikroorganisme pathogen : virus, bakteri dan jamur.

2 Masker N 95 Proteksi terhadap hidung dan mulut dari paparan partikel termasuk partikel kecil aerosol, dapat di dipakai kembali dengan menyimpan didalam kertas berlubang oleh petugas yang sama

3 Face Shield Proteksi terhadap mata dari paparan partikel termasuk partikel kecil aerosol dapat dipergunakan kembali dengan membersihkan semua permukaan dengan kain bersih dan cairan disinfektan atau detergen dan keringkan

4 Surgical Masker

Melindungi selaput lendir hidung, mulut, dan mata sepanjang bertindak atau perawatan pasien masker dapat di reuse

5 Head cup Menghindari jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut dan kulit kepala petugas pada alat- alat/daerah steril Sekali pakai

6 Kacamata (google)

Melindungi mata dari percikan semua jenis cairan dapat dipergunakan kembali setelah pencucian dengan disinfektan kemudian keringkan

7 Sepatu Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan badan lain yang bisa mencemari kaki petugas. Rendam dengan disinfektan kemudian keringkan dengan dijemur, cover shoes hanya sekali pakai

8 Sarung tangan

Melindungi tangan dari kontak darah, semuanya jenis cairan badan,

sekret, ekskreta, kulit yg tidak utuh. Selaput lendir pasien dan benda

yang terkontaminasi..

(7)

PENGGUNAAN APD DI IGD (triage)

1. Petugas Kesehatan (dokte, perawat) kontak langsung dengan pasien menggunakan :

1) Baju dinas Kamar Operasi(baju kerja)

2) Gunakan topi atau jika mengunakan jilbab maka ujungan masukan kedalam baju kerja

3) Pakai Sarung tangan bedah 4) Apron single use

5) Gunakan Masker Bedah 6) Pelindung wajah (Face shield)

7) penutup sepatu (cover shoes) sekali pakai

(8)

APD DI RUANG TINDAKAN IGD

1. Gunakan baju kerja kamar bedah 2. Pakai Masker N95

3. Pasang Goggle/face shield

4. Gaun bedah, topi (head cap), atau cover all (full body suit) 5. Sarung tangan doble (sarung tangan bersih dan sarung tangan

bedah panjang)

6. Sarung kaki, sepatu boot/sepatu khusus/ dan shoe cover

(9)

APD DI RUANG RAWAT INAP PASIEN KHUSUS COVID (ISOLASI)

1. Gunakan baju kerja kamar bedah 2. Masker N95

3. Kacamata (Goggle)/Pelindung wajah (face shield) 4. Gunakan cover all (full body suit), topi (head cap), 5. Sarung tangan doble (sarung tangan bedah dan sarung

tangan bedah panjang)

6. Sarung kaki, sepatu boot/sepatu khusus/ dan shoe cover

* Gunakan masker N95 jika melakukan tindakan potensi adanya cipratan /aerosol, contoh : inhalasi, intubasi, suctioning, swab tenggorokan dan pemasangan NGT.

(10)

APD petugas kesehatan DI RUANG Rawat inap non covid

1. Baju kerja ( baju seragam perawat/jas dokter/baju kerja petugas penunjang)

2. Masker bedah

APD petugas cleaning services Rawat inap covid

1. Masker Bedah 2. Google/face shield 3. Coverall /full body suit

4. Sarung tangan double (sarung tangan

medis dan sarung tangan rumah tangga)

5. Cover shoes dan sepatu boot

(11)

URUTAN PENGGUNAAN APD DI triage igd

1. Cara mengguanakan

1) Lepaskan semua assesoris yang diperguanakan (jam tangan, cincin, kalung, anting)

2) Pakailah baju kerja kamar bedah dan gunakan sepatu tertutup

3) Rapikan rambut(ikat jika Panjang) atau gunakan jilbab (bergo) yang ujungnya dimasukan kedalam kerah baju

4) Lakukan kebersihan tangan dengan cairan berbasis alcohol

5) Pakai gaun tahan air (apron) sekali pakai

6) Gunakan masker bedah pastikan terpasang baik menutup seluruh hidung dan mulut

7) Gunakan pelindung wajah (face shield) dengan terpasang kuat dan nyaman

8) Gunakan pelindung kaki sekali pakai (cover shoes) menutup seluruh sepatu

2. Cara melepaskan

1) Pastikan tersedia tempat limbah infeksius pada area pelepasan dan pembuangan APD yang aman

2) Lepaskan sarung tangan dengan hati hati dan buang ke limbah infekisu

3) Lakukan kebersihan tangan dengan alcohol

4) Lepaskan gaun dengan melepaskan ikatan terlebih dahulu kemudian menarik dari belakang ke depan dengan menggulung dari bagian dalam kearah bawah dan tempatkan ke wadah infekius 5) Buka face shield hati hati tempatkan ke wadah

infekius

6) Buka masker bedah dan buang ke limbah infekius

7) Lakukan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun

(12)

URUTAN APD DI ruang ISOLASI KETAT 1. PEMASANGAN APD

1) Lepaskan semua assesoris yang diperguanakan (jam tangan, cincin, kalung, anting)

2) Pakailah baju kerja kamar bedah dan gunakan sepatu tertutup

3) Rapikan rambut(ikat jika Panjang) atau gunakan jilbab (bergo) yang ujungnya dimasukan kedalam kerah baju

4) Lakukan kebersihan tangan

5) Gunakan masker N95 sesuai ukuran dan pastikan terpasang dengan, erat dan nyaman 6) Gunakan google dan lekatkan/kencangkan

dengan erat, pastikan posisi nyaman dan tidak ada anak rambut yang terselip pada google 7) Gunakan coverall ( overall suit) hingga

menutupi seluruh tubuh mulai dari kaki hingga ke kepala dan pastikan menutupi area kepala 8) Gunakan pelindung kaki sekali pakai (cover

shoes) lalu pakai sepatu boot

9) Lakukan kebersihan tangan dengan handrubs 10) Pasang sarung tangan bersih, posisi dimasukan

kedalam tangan baju coverall yang berfungsi sarung tangan dalam

11) Kemudian gunakan sarung tangan Panjang untuk menutupi seluruh permukaan tangan diatas tangan gaun

2. PELEPASAN APD

1) Pastikan tersedia tempat limbah infeksius pada area

pelepasan dan pembuangan APD yang aman

(13)

2) Lepaskan sarung tangan Panjang secara hati hati dengan prinsip yang benar dan jangan sampai sarung tangan tangan di bagian dalam terlepas, segera buang ke limbah infekius

3) lepaskan sepatu boot dikedua kaki secara bergantian dan tempakan kedalam wadah infeksius

4) Lakukan kebersihan tangan dengan cairan handrubs

5) Lepaskan (coverall) dengan melepaskan ikatan terlebih dahulu kemudian menarik bagian Pundak bagian dalam kebelakang secara perlahan gulung dari bagian dalam ke bawah, letakan/buang ke wadah infeksius

6) Lepaskan pelindung kaki (cover shoes) buang ke limbah infeksius kemudian gunakan sepatu/sendal tertutup yang bersih

7) Lakukan kebersihan tangan dengan alcohol base handrun pada area sarung tangan dan lepaskan sarung buang ke limbah infeksius 8) Lakukan kebersihan tangan kemudian buka

kacamata (google) dengan memegang tali bagian belakang kepala Tarik kearah depan kemudian tempatkan ke wadah infeksius 9) Lepaskan masker N95 dengan memegang tali

masker bagian bawah dan tali bagian atas kea rah depan wajah secara bergantian kemudian tempatkan ke wadah infeksius

10) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

keringkan dengan tissue

(14)

Dalam kondisi keterbatasan alat pelindung diri maka langkah reuse peralatan

A. Prioritas penggunaan respirator N95

1. Prioritas utama adalah untuk petugas kesehatan, terutama mereka yang melakukan tindakan menghasilkan aerosol, termasuk trakea intubasi, pengisapan bronkial, bronkoskopi, dan induksi dahak termasuk mengambil usap nasofaring sebagai bagian dari tes COVID-19

2. Respirator N95 dapat digunakan hingga 4 jam untuk beberapa pasien tanpa melepasnya , kecuali jika respirator rusak, kotor atau terkontaminasi, misalnya kasus yang diduga sebagai gejala batuk pada mereka.

3. Dengan tidak adanya respirator N95, petugas layanan kesehatan harus menggunakan masker tersebut dengan melakukan reusable melalui menyimpan dengan kantong berlubang dan dijemur dengan sinar matahari untuk petugas yang sama

4. Jika persediaan respirator N95 tidak mencukupi, maka staf terlibat dalam pembersihan

lingkungan dan limbah (cleaning service dan

manajemen harus mengenakan masker bedah,

dan menjaga jarak minimal 1 meter dari pasien

(15)

B. Prioritas untuk penggunaan masker bedah 1. Prioritas tertinggi adalah untuk kasus COVID-19 yang

dikonfirmasi dengan gejala, diikuti oleh dugaan kasus.

2. Prioritas tertinggi berikutnya adalah bagi mereka yang merawat pasien COVID-19, jika tidak ada respirator N95.

C. Prioritas untuk penggunaan hand hygiene berbasis alkohol

1. Prioritaskank cuci tangan menggunakan air dan sabun, memastikan tersedia akses ke fasilitas cuci tangan.

2. Jika cairan berbasis alkohol tidak tersedia, prioritas tertinggi adalah di tempat perawatan dengan pasien dikonfirmasi kasus. Jika stok cukup tersedia, tempatkan di area prioritas pelayanan pasien dan area umum yang ditunjuk

D. Pembersihan APD dan produk disinfektan 1. Jika jumlah coverall yang tersedia tidak mencukupi,

gunakan gaun bedah yang dilapisi apron/celemek anti air

2. Pelindung wajah (Face shield) dan Google

(kacamata) Setelah dilepaskan petugas segera

membersihkan semua permukaan dengan tissue

disinfectan kemudian ditempatkan ke wadah

infekius untuk di proses dekontaminasi (Bersihkan

semua permukaan dalan dengan detergent dan

bagian luar dengan cairan disinfektan klorin o,5%)

sebelum dipakai kembali petugas membersihkan

permukaan dengan alcohol 70 %

(16)

3. Sepatu boot

Sepatu direndam dengan cairan detergent atau disinfekatan (klorin o,5 %) selama 10 – 15 menit kemudian cuci bersih keringkan (bias dibawah sinar matahari)

4. Gaun

dapat digunakan kembali dengan merendam dengan cairan disinfektan (klorin 0.5 %) kemudian dibilas dengan air panas 70 ‘C kemudian keringkan lanjutkan dengan penyetrikaan sampai kering

5. Pembersihan menggunakan disinfektan direkomendasikan oleh rumah sakit. Jika terjadi kekurangan desinfektan rumah sakit, dekontaminasi dapat dilakukan menggunakan 0,1% natrium hipoklorit (pengenceran 1:50 jika ,menggunakan pemutih rumah tangga gunakan pada konsentrasi 5% )

LARUTAN PEMUTIH

% Volume of bleach Volume of water

1 100ml 900ml

2 50ml 950ml

3 33ml 967ml

4 25ml 975ml

5 20ml 980ml

PENGENCERAN LARUTAN PEMUTIH

6. Permukaan yang mungkin menjadi rusak oleh

natrium hipoklorit dapat dibersihkan dengan

deterjen netral diikuti oleh konsentrasi 70% etanol.

(17)

REFERENSI

1. PMK No.27 tahun 2017 Pedoman Pencegahan &

Pengendalian Infeksi, Kemenkes tahun 2017 2. Revisi ke 3 Pedoman Pencegahan dan

Pengendalian Coronavirus (COVID-19), Kemenkes Maret 2020

3. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) untuk Novel coronavirus (COVID-19) . WHO

4. Penggunaan APD dan Pelepasan APD RS.

Persahabatan Jakarta

5. Infection prevention and control for COVID-19 in healthcare settings Macr 2929. Europa centre for Disease Prevention and Control

Nela/Maret20

Referensi

Dokumen terkait

Jika Anda akan pergi keluar untuk makan malam bersama teman atau keluarga Anda dan Anda menyebutkan bahwa Anda sedang berdagang di pasar Forex sebagian besar dari mereka tidak

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang telah lengkap dan diterima secara baik (in complete application) serta telah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang tercantum

Apabila berakhirnya Masa Jabatan, maka kendaraan tersebut dikembalikan ke Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Kantor Pelayanan Perizinan dan selanjutnya akan

Kemudian Allah Shubhanahu wa ta’alla menjadikan kecintaan dirinya pada ilmu fikih yang sedikit diabaikan oleh kebanyakan orang pada zamannya, beliau lalu menulis beberapa

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 0,15 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar

Dalam perspektif manajemen resiko/bencana, dipahami bahwa bencana atau resiko muncul karena berpadunya ancaman dan kerentanan Dengan pemahaman ini, resiko tidak akan menjadi

Tidak seimbangnya peningkatan jumlah permintaan dengan peningkatan jumlah biaya produksi yang cenderung lebih besar dan perekonomian yang tidak pasti berpijal pada hal

Pada cawan Cassagrande 2 botol timbang kosong mempunyai berat 25,25 gr, kemudian setelah ditambahkan sampel tanah yang diambil dari bagian tengah cawan dengan menggunakan