• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 22 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 22 Universitas Kristen Petra"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik (Sugiyono 2018, p. 7).

Sesuai dengan metode tersebut, dalam penelitian ini data yang digunakan untuk penelitian berupa angka yang sifatnya dapat diukur, rasional dan sistematis.

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018, p. 80), “populasi adalah wilayah generalisasi yang bukan hanya terdiri dari orang atau subyek tetapi juga berupa obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen PT Surya Timur Sakti Jatim Surabaya yang berjumlah 1500 orang.

3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2018, p. 81), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling, dimana teknik ini tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi (Sugiyono 2018, p. 84). Metode pengambilan sampel non probability sampling menggunakan insidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, atau siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dianggap cocok untuk dapat digunakan sebagai sumber data dan sampel penelitian.

Dalam teknik pengambilan jumlah sampel, peneliti menggunakan kriteria

yang diberikan oleh Roscoe (1982, p. 253) dalam (Sugiyono, 2018, pp. 90-91)

yang menyatakan bahwa bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan

(2)

multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen) maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

Variabel dalam penelitian ini berjumlah empat (tiga independen dan satu dependen), maka 10 x 4 = 40. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yang merupakan konsumen dari PT Surya Timur Sakti Jatim, yang mana jumlah sampel tersebut telah memenuhi batas minimum jumlah sampel menurut Roscoe (1982, p. 253) dalam Sugiyono (2018, pp. 90-91).

3.3. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian 3.3.1. Identifikasi Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2018 p. 60), “variabel penelitian berkenaan dengan sebuah pertanyaan apa yang akan diteliti. Jadi pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, antara lain:

1) Variabel Bebas / Independent Variable

Variabel bebas atau independent variable merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:

a. Kualitas produk (X

1

) b. Harga (X

2

)

c. Iklan (X

3

)

2) Variabel Terikat / Dependent variable

Variabel terikat atau dependent variable merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan

pembelian (Y).

(3)

3.3.2. Definisi Operasional

3.3.2.1 Variabel Bebas / Independent Variable 1. Kualitas Produk (X

1

)

Menurut Zeithaml dalam Muafi dan Effendi (2001, p. 22) kualitas produk dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan dari suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan pelanggan. Menurut Durianto (2001, p. 96), persepsi konsumen terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. Menurut Kotler dan Keller (2012, pp.

329-330), terdapat tujuh indikator kualitas produk antara lain:

a. Form (Bentuk)

Bentuk produk sepeda motor Yamaha berbeda dengan yang lain dan menambah percaya diri bagi yang mengendarainya (X

1.1

, X

1.2

).

b. Features (Fitur)

Produk sepeda motor Yamaha memiliki fitur yang canggih dan bermanfaat (X

1.3

, X

1.4

).

c. Performance (Kinerja)

Produk sepeda motor Yamaha lincah dan mudah untuk dikendarai (X

1.5

, X

1.6

).

d. Durability (Daya Tahan)

Produk sepeda motor Yamaha dapat bertahan disegala macam kondisi atau cuaca (X

1.7

).

e. Repairability (Kemudahan Perbaikan)

Perbaikan mudah dilakukan jika produk sepeda motor Yamaha mengalami kerusakan, idealnya produk akan mudah diperbaiki sendiri oleh penggunanya (X

1.8

).

f. Reliability (Keandalan)

Produk sepeda motor Yamaha dapat terus menjalankan fungsinya dengan baik dalam periode tertentu atau waktu yang lama (X

1.9

).

g. Design (Desain)

(4)

Produk sepeda motor Yamaha memiliki desain sesuai selera konsumen (X

1.10

).

2. Harga (X

2

)

Menurut Campbell pada Cockril dan Goode (2010:368) menyatakan bahwa persepsi harga merupakan faktor psikologis dari berbagai segi yang mempunyai pengaruh yang penting dalam reaksi konsumen kepada harga, karena itulah persepsi harga menjadi alasan mengapa seseorang membuat keputusan untuk membeli. Menurut Xia et al pada Lee dan Lawson-Body (2011:p.532) mengemukakan bahwa persepsi harga merupakan penilaian konsumen dan bentuk emosional yang terasosiasi mengenai apakah harga yang ditawarkan oleh penjual dan harga yang dibandingkan dengan pihak lain masuk diakal, dapat diterima atau dapat dijustifikasi. Menurut Stanton (1998, p. 308) ; Kotler dan Armstrong (2014, pp. 313-314), terdapat empat indikator harga antara lain:

a. Keterjangkauan harga

Produk sepeda motor Yamaha memiliki harga yang terjangkau dan sesuai dengan daya beli masyarakat (X

2.1

, X

2.2

).

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Harga produk sepeda motor Yamaha sesuai dengan kualitas dan keandalan produk (X

2.3

, X

2.4

).

c. Daya saing harga

Harga produk sepeda motor Yamaha lebih murah dari produk yang lain dan sering ada diskon ataupun cash back pada setiap pembelian produknya (X

2.5

, X

2.6

).

d. Kesesuaian harga dengan manfaat

Harga yang ditawarkan pada produk sepeda motor Yamaha sesuai dengan kenyamanan dan performa yang dirasakan oleh konsumen saat berkendara (X

2.7

, X

2.8

).

3. Iklan (X

3

)

Menurut Mackenzie dan Lutz (1998, p. 67), sikap terhadap iklan dapat

didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk merespon berkenan atau

tidak berkenan terhadap stimulus iklan tertentu selama waktu penayangan

(5)

tertentu. Menurut Assael (2002, p. 60), terdapat empat indikator iklan antara lain:

a. Dapat menimbulkan perhatian (Interest)

Iklan produk sepeda motor Yamaha menimbulkan perhatian bagi konsumen (X

3.1

).

b. Menarik (Attention)

Iklan produk sepeda motor Yamaha menarik sehingga konsumen mau untuk melihat berulang kali dan mudah diingat oleh konsumen (X

3.2

, X

3.3

).

c. Dapat menimbulkan keinginan (Desire)

Timbulnya rasa ingin membeli produk sepeda motor Yamaha setelah melihat iklan tersebut (X

3.4

).

d. Menghasilkan suatu tindakan (Action)

Iklan produk sepeda motor Yamaha membuat konsumen membeli produk tersebut (X

3.5

).

3.3.2.2 Variabel Terikat / Dependent Variable 1. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk yang ia sukai Menurut Kotler dan Armstrong (2012, p. 154). Menurut Kotler (2000, p.

203), terdapat empat indikator keputusan pembelian antara lain (dalam Weenas, 2013, p. 612):

a. Kemantapan pada sebuah produk.

Yamaha memiliki produk sepeda motor yang baik (Y

1.1

).

b. Kebiasaan dalam membeli produk.

Produk sepeda motor Yamaha sudah melekat dibenak konsumen (Y

1.2

).

c. Melakukan pembelian ulang.

Konsumen merasa puas dengan produk sepeda motor Yamaha dan akan melakukan pembelian kembali (Y

1.3

).

d. Memberikan rekomendasi kepada orang lain.

(6)

Konsumen akan merekomendasikan produk sepeda motor Yamaha kepada orang lain (Y

1.4

).

3.3.3. Pengukuran Variabel Penelitian

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert 1-5 dengan keterangan sebagai berikut (Sugiyono 2018, pp. 93-94):

Tabel 3.1 Skala Likert

3.4. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket yang akan diberikan dan diisi oleh responden. Kemudian peneliti akan melakukan pencatatan dan menganalisis data dari jawaban-jawaban pada angket yang telah terkumpul.

3.4.2. Sumber Data 3.4.2.1 Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono 2018, p. 137). Sumber data primer dari penelitian ini diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada responden yang bersangkutan.

No. Keterangan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(7)

3.4.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono 2018, p. 137). Sumber data sekunder dari penelitian ini berupa gambaran atau sejarah dari perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Dalam penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data-data tersebut harus benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2018, p. 142).

3.5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Data penelitian ini berupa data kuantitatif, sehingga teknik analisis data menggunakan metode statistik dan dalam melakukan perhitungan data menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 23.

3.5.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.5.1.1 Uji Validitas

Menurut Sekaran dan Bougie (2009, p. 157), validitas adalah uji tentang seberapa baik instrumen yang dikembangkan untuk mengukur konsep tertentu yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2018, p.

121). Dalam penelitian ini, alat untuk menguji validitas item pertanyaan pada

angket adalah menggunakan korelasi product moment pearson. Menurut

(8)

Sugiyono (2018, pp. 133-134) syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat valid adalah kalau nilai signifikansi dari korelasi <0,05. Langkah-langkah untuk uji validitas adalah:

1. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, kemudian pilih submenu Correlate, lalu pilih Bivariate.

2. Isikan dalam kotak Variables indikator-indikatornya.

3. Pilih Correlation Coefficients Pearson.

4. Pilih OK

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tes tentang seberapa konsisten alat ukur mengukur konsep apa pun yang diukurnya. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran tanpa adanya bias atau tidak terjadi kesalahan dan tetap konsisten dari waktu ke waktu (Sekaran & Bougie, 2009: 157). Menurut Sugiyono (2018, p.

121), instrumen dikatakan reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik cronbach’s alpha di mana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha >0,6.

Langkah-langkah untuk uji reliabilitas adalah:

1. Dari menu utama SPSS, pilih Scale, kemudian pilih submenu Reliability Analysis Statistic.

2. Masukkan indikator ke dalam kotak Item dan pilih Model Alpha.

3. Pilih tombol Statistic sehingga muncul layar windows Reliability Analysis Statistic.

4. Tekan Continue, OK.

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat BLUE (Best Linear Unbased Estimator).

Berikut adalah uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini.

(9)

3.5.2.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah di dalam model persamaan regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas atau tidak (Ghozali, 2013, p. 105). Jika ada korelasi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat menjadi terganggu.

Model regresi yang baik adalah model yang didalamnya tidak memiliki hubungan korelasi antar variabel bebasnya. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari Variation Inflation Factor (VIF). Jika nilai dari VIF < dari 10 dan nilai tolerance >0,1, maka artinya tidak terjadi multikolinearitas.

Langkah-langkah untuk uji multikolinearitas adalah:

1. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, kemudian pilih Regression, lalu pilih Linear.

2. Setelah itu akan muncul kotak Linear Regression.

3. Isikan variabel pada kotak Dependent dan Independent.

4. Pada kotak Method pilih Enter.

5. Pilih Statistic, lalu aktifkan pilihan Covariance Matrix, Model Fit, dan Collinearity Diagnostic.

6. Pilih OK.

3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastiisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

dalam persamaan regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengematan yang lain (Ghozali 2013, p. 139). Untuk menguji ada

tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat apakah

terdapat pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Y adalah residual dan sumbu X adalah X yang telah diprediksi. Apabila

terdapat pola tertentu secara teratur pada grafik scatterplot maka terdapat indikasi

bahwa terdapat heteroskedastisitas. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, maka

tidak terdapat heteroskedastisitas. Model regresi dapat dikatakan baik apabila

terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

(10)

tetap (homoskedastisitas) atau tidak ada heteroskedastisitas. Langkah-langkah SPSS untuk uji heterokedastisitas adalah:

1. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze kemudian Regression lalu pilih Linear

2. Isikan variabel pada kotak Dependent dan Independent 3. Pilih tombol Plot

4. Masukkan variabel SRESID pada kotak pilihan Y 5. Masukkan variabel ZPRED pada kotak pilihan X 6. Tekan Continue, lalu OK

Selain itu, langkah pengujian selanjutnya untuk menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rho.

Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual didapat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

Langkah-langkah SPSS untuk uji korelasi Spearman Rho adalah:

1. Langkah pertama mencari nilai standarized residual dengan cara klik Analyze, kemudian pilih Regression, lalu pilih Linear.

2. Pada kotak dialog Linear Regression, masukkan variabel dependen dan independen.

3. Klik tombol Save, kemudian akan terbuka kotak dialog Linear Regression : Save.

4. Pada Residuals, beri tanda centang pada standarized. Kemudian klik tombol Continue. Lalu klik OK.

5. Langkah selanjutnya melakukan analisis Spearman’s rho pertama- tama kita harus membuat variaebl ABS_RES dengan cara klik Transform lalu Compute Variable.

6. Ketikkan ABS_RES pada Target Variable, lalu masukkan ABS_RES(RES_1) pada kotak Numeric Expression kemudian klik OK. Maka akan muncul variabel ABS_RES.

7. Setelah itu klik Analyze, kemudian Correlate, lalu pilih Bivariate.

(11)

8. Masukkan semua variabel dan ABS_RES ke kotak Variables. Lalu hilangkan tanda centang pada Pearson dan beri tanda centang pada Spearman.

9. Klik tombol OK.

3.5.2.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah data penelitian kita berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2013, p. 160). Pada analisis regresi syarat yang harus dipenuhi adalah data harus memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan mengamati grafik Normal Probability Plot dan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika dalam grafik Normal Probability Plot menunjukkan titik-titik yang menyebar disekitar garis lurus diagonal dan mengikuti garis normalitas serta berada disekitar dan sepanjang garis 45

0

maka dapat dikatakan regresi memiliki distribusi normal. Pada uji Kolmogorov-Smirnov data dikatakan residual berdistribusi normal jika tingkat signifikan > 0,05 (α=5%). Langkah-langkah untuk uji normalitas adalah:

1. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, kemudian pilih Regression, lalu pilih Linear.

2. Isikan variabel pada kotak Dependent dan Independent.

3. Pilih tombol Plot, aktifkan Standarized Residual Plots pada Normal Probability Plot.

4. Tekan Continue. Lalu pilih OK.

Langkah-langkah SPSS untuk uji Kolmogorov-Smirnov adalah:

1. Dari menu utama pilih Analyze, lalu pilih Non-parametic Test.

2. Pilih Legacy Dialogs lalu 1-Sample K-S

3. Pada kotak test variable list, isikan standarized residual, aktifkan test distribution pada kotak Normal.

4. Pilih OK.

3.5.3. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan distribusi

frekuensi jawaban responden mengenai variabel penelitian (kualitas produk,

(12)

harga, iklan, dan keputusan pembelian). Deskripsi jawaban responden dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan dan secara keseluruhan. Untuk menghitung nilai rata- rata menggunakan rumus tentang interval kelas yang dicari dengan rumus sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

(3.1)

=

5−1

3

= 1,33

Sehingga diperoleh interpretasi sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kategori Mean Kualitas Produk, Harga, Iklan dan Keputusan Pembelian

Variabel

Rentang Nilai Rata-

Rata Interpretasi

Kualitas Produk

1,00 - 2,33 Tidak Baik

2,34 - 3,67 Cukup Baik

3,68 - 5,00 Baik

3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti, apabila peneliti bermaksud untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi). Jadi analisis regresi linear berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua (Sugiyono 2018, p. 153). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel

Harga

1,00 - 2,33 Tidak Sesuai 2,34 - 3,67 Cukup Sesuai

3,68 - 5,00 Sesuai

Iklan

1,00 - 2,33 Tidak Menarik 2,34 - 3,67 Cukup Menarik

3,68 - 5,00 Menarik

Keputusan Pembelian

1,00 - 2,33 Tidak Tepat 2,34 - 3,67 Cukup Tepat

3,68 - 5,00 Tepat

(13)

independen (kualitas produk, harga dan iklan) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Langkah-langkah SPSS untuk analisis regresi berganda adalah:

1. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, kemudian pilih Regression, lalu pilih Linear.

2. Isikan variabel dependen pada kotak Dependent.

3. Isikan variabel independen pada kotak Independent.

4. Pada kotak Method pilih Enter.

5. Klik OK.

3.5.5 Uji Hipotesis 3.5.5.1 Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat).

Langkah-langkah untuk pengujian data adalah:

a) Menentukan Hipotesis

𝐻

0

∶ 𝑏

1

, 𝑏

2

, 𝑏

3

= 0, artinya variabel-variabel bebas (kualitas produk, harga dan iklan) secara serempak tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

𝐻

𝑎

∶ 𝑏

1

, 𝑏

2

, 𝑏

3

≠ 0, artinya variabel-variabel bebas (kualitas produk, harga dan iklan) secara serempak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

b) Menentukan nilai kritis (F

tabel

) c) Menentukan nilai statistik F

hitung

a) Kriteria perhitungan:

- Apabila nilai F

hitung

>F

tabel

, maka 𝐻

0

ditolak dan 𝐻

𝑎

diterima. Artinya variabel-variabel independen (bebas) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (terikat).

- Apabila nilai F

hitung

<F

tabel

, maka 𝐻

0

diterima dan 𝐻

𝑎

ditolak. Artinya variabel-variabel independen (bebas) tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (terikat).

Langkah-langkah SPSS untuk uji F adalah:

(14)

1. Klik Analyze, pilih Regression, lalu pilih Linear.

2. Setelah itu akan muncul window baru, kemudian masukkan variabel Y ke dalam kotak Dependent dan variabel 𝑋

1

, 𝑋

2,

𝑋

3

ke dalam kotak Independent.

3. Klik OK untuk mengakhiri langkah

Setelah itu akan muncul window baru yaitu output dari analisis tersebut dan yang digunakan hanya tabel ANOVA khususnya untuk kolom F dan Sig.

3.5.5.2 Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independen.

Langkah-langkah untuk pengujian data adalah:

b) Menentukan hipotesis

𝐻

0

: b

i

= 0 artinya variabel independen (X

i

) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

𝐻

𝑎

∶ b

i

≠ 0 artinya variabel independen (X

i

) berpengaruh signifikan terhadap variabel independen (Y).

c) Menentukan nilai kritis (t

tabel

) d) Menentukan nilai statistik t

hitung

e) Kriteria perhitungan:

- Apabila nilai t

hitung

>t

tabel

, maka 𝐻

0

ditolak dan 𝐻

𝑎

diterima. Artinya variabel-variabel independen (bebas) berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen (terikat).

- Apabila nilai t

hitung

<t

tabel

, maka 𝐻

0

diterima dan 𝐻

𝑎

ditolak. Artinya variabel-variabel independen (bebas) tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen (terikat).

Langkah-langkah SPSS untuk uji t adalah:

1. Klik Analyze, pilih Regression, lalu pilih Linear.

(15)

2. Setelah itu akan muncul window baru, kemudian masukkan variabel Y ke dalam kotak Dependent dan variabel 𝑋

1

, 𝑋

2,

𝑋

3

ke dalam kotak Independent.

3. Klik OK untuk mengakhiri langkah

4. Setelah itu akan muncul window baru yaitu output dari analisis tersebut dan yang digunakan hanya tabel Coefficients khususnya untuk kolom t dan Sig.

3.5.6 Koefisien Determinasi Berganda (𝑹

𝟐

)

Koefisien determinasi (𝑅

2

) pada intinya mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai adjusted 𝑅

2

yang semakin besar atau mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas (X) mampu

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel terikat (Y). Begitu sebaliknya Nilai adjusted 𝑅

2

yang semakin kecil

berarti dapat dikatakan pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel

terikat (Y).

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO TENTANG PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK), PEJABAT PELAKSANA DAN PENGENDALI KEGIATAN (PPPK) DAN PEMEGANG UANG MUKA

Menurut Sugiyono (2012:23) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.Berdasarkan tujuan penelitian yang

Akan tetapi masyarakat pada umumnya tidak mengetahui bahwa Islam telah menelurkan banyak hasil temuan (invention) dan memiliki sumbangsih yang juga sama besar bagi dunia

Agar penelitian yang dibuat oleh penulis tidak menyimpang dan agar informasi yang dapat terfokus, maka penulis hanya membatasi pembahasan pada laporan akhir ini pada permasalahan

Keragaman acak pada H1 menurun sangat besar dibandingkan dengan H0, menunjukkan tidak adanya perubahan peluang sepanjang urutan bertelur ketika pengaruh dari jenis

Hasil penelitian deskriptif menunjukkan bahwa bentuk tata letak laboratorium fisika SMAN 12 Makassar terdiri dari tiga aspek yaitu letak laboratorium, ventilasi cahaya

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial yang diukur dengan kepemilikan saham oleh manajemen (X 1 ), kepemilikan

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu salah satu penelitian konklusif yang mempunyai tujuan utama menjelaskan sesuatu atau