• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Dalam review penelitian sebelumnya, sebagian literatur serta hasil penelitian sebelumnya diuraikan secara singkat. Berikut sebagian penelitian sebelumnya:

Tabel 2. 1 Penelitian-Penelitian Terdahulu

No. Nama

(Tahun)

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Kevin R. H., Hanifah M. A., Lutfi F. (2018)

Analisis Dan Perbaikan Usability Aplikasi Mobile

KAI Access

Dengan Metode Usability Testing

Dan USE

Questionnaire.

Sesudah dicoba percobaan serta pengisian kuisioner, hasil perbedaan aplikasi KAI Access, Traveloka serta Tiket.com dapat dirumuskan kalau aplikasi KAI Access tengah jauh di dasar pada umumnya perbandingan. Kedua aplikasi tersebut yakni Traveloka serta Tiket.com. Angka yang didapat melalui KAI Access merupakan: 47,58% dengan sebutan pas, sesudah dicoba revisi rekomendasi memakai metode USE Questionnaire serta Usability Testing Tampak bahwa hasil angka kenaikan usability yang dianjurkan bertambah sebesar 30,69%, sebaliknya angka yang didapat pada pengecekan akhir sebesar 78,27% (dengan sebutan bagus).

(2)

6 2. Yulmy Satria

M. P., Rinabi T.

(2020)

Analisis Usability Menggunakan

Metode USE

Questionnaire Pada Website Ciputra Enterprise System

Hasil dari penelitian menunjukkan jika variabel dari USE Questionnaire yakni Usefulness, Ease of Use, Ease of Learning mempengaruhi penting pada User Satisfaction dengan cara simultan.

Dengan cara parsial, variabel Usefulness, Ease of Use, Ease of Learning mempengaruhi penting pada User Satisfaction. penilaian menonjol yang mempengaruhi User Satisfaction dalam memakai website CES (Ciputra Enterprise System) ialah Ease of Learning (Kemudahan belajar) dengan angka koefisien 0, 390.

3. Wahyu

Andhyka K., Vebrian N., Gita I. M.

(2016)

Analisis Usability

dalam User

Experience pada Sistem KRS Online UMM

menggunakan USE Questionnaire

Pengukuran usability menciptakan angka persentase kelayakan 73,312 Membuktikan kalau hasil pengukuran ketersediaan sistem KRSOnline mempunyai angka “bagus”.

Setelah itu ada pengaruh yang penting antara variabel bebas yakni Variabel kegunaan, kemudahan pemakaian serta variabel kemudahan belajar dari variabel terbatas (ialah variabel kepuasan) dilakukan dengan cara beriringan. Bisa pula disimpulkan kalau variabel kegunaan serta variabel kemudahan penggunaan

(3)

7

mempengaruhi penting kepada variabel kepuasan. Sebaliknya

variabel kemampuan

membiasakan tidak

mempengaruhi penting kepada variabel kepuasan.

4. Endang R., Nofia F. (2019)

Usability Testing Aplikasi

Rekomendasi Objek Wisata Di Provinsi Jawa Barat Berbasis Android Menggunakan USE Questionnaire

Secara keseluruhan hasil usability testing yang didapat yaitu kelayakan 78,9% yang berarti bisa diimplementasikan saran wisata Jawa Barat cukup dipakai oleh wisatawan sebab aplikasi ini mudah digunakan, mudah dipelajari, membagikan kepuasan serta berguna untuk wisatawan yang memerlukan lokasi tempat wisata yang hendak didatangi.

5. Dinda Hudaifa, Ismiarta A., Komang C. B.

(2019)

Evaluasi dan Perbaikan Aplikasi Mobile Malang Menyapa

Menggunakan Metode Usability Testing dan USE Questionnaire

Berlandaskan percobaan usability yang dicoba pada mobile app Malang Menyapa didapat sebagian hasil yang konklusif.

Angka kegunaan tiap-tiap parameter merupakan: usefulness 54,17%, easy of use 61,61%, easy of learning 65,67%, serta satisfaction 59,63%. Oleh sebab itu untuk percobaan usability pada mobile app Malang Menyapa diperoleh angka usability pada umumnya sebesar 60,27%.

Sesudah melaksanakan tanya jawab dengan narasumber,

(4)

8

ditemui sebagian masalah.

Sebagai referensi membetulkan.

Usability pada umumnya sesudah revisi yakni 73, 68% yang mempunyai sebutan bagus. Sejak saat itu, angka usability aplikasi mobile Malang Menyapa mengalami kenaikan sebesar 13, 41% sesudah dicoba revisi.

6. A. A. Istri Ita P., I Made A., I Gede Irvan P., Gede Deva R., I Wayan A., dan Anggun

Setiyoningsih (2020)

Evaluasi Start Up Teampal.id

Berbasis Website dengan Metode Retrospective Think Aloud (RTA) dan Post Study System Usability

Questionnaire (PSSUQ)

Hasil penelitian kuantitatif jika Teampal.id membuktikan hasil tanggapan pemakai yang positif.

Perihal ini nampak dari angka kepuasan keseluruhan sebesar 5,46 dari 7. Namun pada jenis mutu antar muka membuktikan angka kecil alhasil dicoba koreksi pada menu informasi, penambahan menu serta landing page. Dengan terdapatnya saran revisi diharapkan sanggup meningkatkan mutu Teampal.id.

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya mengukur sebuah website atau aplikasi menggunakan metode USE Questionnaire bisa menilai atau mengkuantitaskan penilaian dari sebuah website. Terjadi kenaikan penilaian disaat melakukan perbaikan sebuah interface. Keuntungan menggunakan metode ini bisa mengukur dan mengetahui kegunaan dari sistem, kepuasaan pengguna serta, kemudahan penggunaan. (Putra &

Tanamal, 2020). Pada penelitian ini, peneliti menggabungkan metode USE Questionnaire dan Think Aloud. Metode Think Aloud dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi sistem melalui responden atau

(5)

9

user. User berinteraksi dengan interface sesuai dengan skenario yang diberikan oleh peneliti dan menjelaskan apa yang dirasakan ketika menggunakan sistem. (Paramitha et al., 2020). Selanjutnya peneliti bisa mengetahui hal apa saja yang dapat diberikan rekomendasi perbaikan.

2.2. Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan selengkap bagian berintegrasi untuk menghimpun, menaruh, serta menjalankan informasi serta untuk sediakan data, wawasan, serta produk digital. Perusahaan bidang usaha serta lembaga lain memercayakan sistem informasi untuk melaksanakan serta mengatur pembedahan mereka, berhubungan dengan klien serta distributor mereka, serta bersaing di pasar. Sistem informasi dipakai buat melaksanakan ikatan pasokan antarorganisasi serta pasar elektronik. Misalnya, industri memanfaatkan sistem informasi untuk mengerjakan akun finansial, mengatur asal usul daya manusia mereka, serta untuk menjangkau calon klien mereka dengan advertensi online. Banyak industri besar dibentuk seluruhnya di dekat sistem informasi.

Dalam buku yang berjudul “Pengantar Sistem Informasi” Elisabet Yunaeti Anggraeni mendefinisikan sistem merupakan gabungan orang yang saling bertindak sepadan dengan ketentuan- ketentuan peraturan yang teratur dan tertata untuk membuat satu kesatuan yang melakukan sesuatu guna untuk menggapai tujuan. Sebaliknya informasi ialah data yang diolah menjadi lebih berguna dan berati untuk penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam cara pengumpulan ketetapan perihal suatu keadaan.

Sistem informasi yakni sesuatu perpaduan tertata dari orang- orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya informasi yang mengambil, mengubah serta mengedarkan informasi. (Anggraeni & Irviani, 2017).

Beraneka ragam deskripsi dari sistem informasi, yakni Martin (1999) Sistem informasi ialah suatu gabungan dari orang- orang, perabot teknologi, sarana, prosedur– prosedur dan pengawasan ditujukan untuk mendapatkan rute komunikasi bernilai, mengerjakan jenis negosiasi teratur spesifik,

(6)

10

memberi isyarat pada managemen dan yang lainnya kepada peristiwa–

peristiwa intern serta ekstern yang bernilai dan juga menyediakan sesuatu dasar untuk pengembalian ketentuan yang cerdik. Berikutnya bagi Lucas (2002) sistem informasi berarti kegiatan dari sesuatu proses yang di organisasikan yang sekiranya dieksekusi hendak sediakan informasi untuk mendukung pengambilan ketetapan dan pengaturan didalam lembaga.

Terakhir bagi Turban, McLean, serta Wetherbe (1992) mendeskripsikan sistem informasi ialah menghimpun, mengerjakan, meletakkan, menganalisa, dan mengedarkan sistem informasi untuk tujuan spesifik.

2.3. Alur Penerimaan Beasiswa Balikpapan Melalui Website

Beasiswa Stimulan Balikpapan adalah program bantuan berbentuk keuangan untuk melanjutkan pendidikan ditujukan khusus mahasiswa yang berasal dari Balikpapan. Beasiswa berupa uang tunai yang diberikan kepada mahasiswa. Program Beasiswa Stimulan Kota Balikpapan tidak sah untuk mahasiswa dan mahasiswi yang tengah berkewajiban belajar dengan anggaran Pemerintah dan serta untuk mahasiswa dan mahasiswi yang tengah berkewajiban belajar di luar negeri. Dalam menggunakan website ini, mahasiswa yang melakukan pendaftaran beasiswa dapat melakukan pendaftaran jika memenuhi syarat ada serta melihat fitur hasil seleksi.

Beasiswa Balikpapan juga memberikan syarat untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Berikut adalah syaratnya :

1. Mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di website.

2. Fotocopy KTP Kota Balikpapan

3. Asli/Fotokopi Kartu Hasil Studi semester ganjil terakhir yang dilegalisir oleh program studi.

4. Asli Surat Keterangan Aktif Kuliah dan Akreditas program studi.

5. Fotokopi Buku Rekening.

6. Surat Pernyataan tidak menjadi pemakai/mengedarkan narkoba dan tidak sebagai perokok aktif.

7. Surat pernyataan tidak tengah menerima beasiswa lain.

Mahasiswa yang hendak mendaftar bisa mengakses

(7)

11

http://beasiswa.balikpapan.go.id/ selanjutnya membuka kolom pendaftaran dan mengisi sesuai dengan biodata asli mahasiswa tersebut. Berikut beberapa tampilan dari website Beasiswa Balikpapan :

Gambar 2. 1 Antarmuka Pendaftaran

Pada Gambar 2.1. pendaftar di wajibkan mengisi data pribadi untuk keperluan data penerima beasiswa Balikpapan. Data pribadi yang dimaksud adalah No. KK, No. Ktp, Nama Lengkap, IP Semester terakhir, dan lain lain.

(8)

12

Gambar 2. 2 Antarmuka Hasil Seleksi

Pada Gambar 2.2. terdapat No Registrasi, Nama Lengkap, Nama PT, Jurusan, KHS, dan Semester. Pendaftar harus lebih sering membuka website dikarenakan data verifikasi berkas sangat penting untuk mengecek status diterima atau tidak.

2.4. Usability

Usability bersumber dari kata usable yang berarti dapat dipakai dengan baik. Usability sendiri lebih cocok dikatagorikan sebagai paradigma dari sesuatu aplikasi (baik dari bagian perangkat lunak atau perangkat keras) yang memvisualkan tahapan kenyamanan pemakaiaan dari faktor pengguna.

Bagi ISO 9241- 11, Usability merupakan sejauh mana sesuatu produk dapat dipakai oleh pengguna spesifik untuk mencapai tujuan tertentu dengan daya guna, efisiensi, dan kepuasan dalam kondisi pemakaian spesifik. (ISO9241- 11, 1998)

Terdapat beberapa penilaian pengukuran usability bagi ISO 9241- 11 ialah daya guna, efisiensi, serta kepuasan, sebagai berikut:

1. Daya Guna

Keakuratan dan kelengkapan pencapaian pengguna dari target yang ditentukan. Biasanya diukur oleh satuan waktu.

2. Efisiensi

(9)

13

Sumber daya yang dihabiskan untuk keakuratan dan kelengkapan yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mencapai tujuan mereka. Biasanya diukur oleh berdasarkan jumlah error yang ada saat user menggunakan sistem.

3. Kepuasan

Tidak ada ketidaknyamanan, sikap positif terhadap penggunaan produk bagaimana user berinteraksi dengan sistem tersebut.

Pengetesan dalam penelitian ini memakai 5 aspek usability yang dikemukakan oleh Jacob Nielsen serta memenuhi usability ISO 9241:

11(Larasati, 2020) yaitu:

1. Kemudahaan (Learnability)

Standar learnability mengukur seberapa mudah pemakai terkini menuntaskan tugas- tugas dasar pada saat partisipan terkini memakai situs website Beasiswa Balikpapan.

2. Efisiensi (Efficiency)

Standar ini adalah ukuran seberapa cepat peserta menggunakan situs.

Dari sini kita dapat melihat betapa mudahnya peserta menggunakan tampilan yang dibangun untuk mencapai tujuan mereka.

3. Mudah diingat (Memorability)

Kriterianya yakni keahlian pengguna Keahlian untuk menjaga pengetahuannya serta mengenang sesudah waktu durasi khusus dihasilkan dari menu tempat penempatan sering diperbaiki.

4. Kesalahan dan Keamanan (Errors)

Dalam standard kekeliruan ini, peneliti mencermati berapa banyak kekeliruan yang dilakukan pengguna disaat memakai website. Apakah mereka mendeteksi ketidakjelasan dalam menu di website yang mengakibatkan kekeliruan.

5. Kepuasan (Satisfaction)

Leluasa dari ketidaknyamanan dan tindakan positif serta aksi satu sisi yang dialami oleh pengguna mengenai pemakaian sistem.

Pengukuran Usability yang dicoba pada penelitian ini yakni dengan mengukur presentase semua respons responden. Pengukuran memakai rumus

(10)

14 nomor 1 dibawah ini:

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100% (1)

2.5. USE Questionnaire

USE Questionnaire yaitu metode yang dapat dipakai untuk mengambil data berbentuk kuisioner. Metode ini dikembangkan oleh Arnold Lund dan rekan-rekan dari American Technology Corporation di Amerika Serikat bagian Barat, Advanced Technologies. USE Questionnaire merupakan paket kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur untuk usability testing (Rizal et al., 2020). USE adalah singkatan dari Usefulness (kegunaan), Satisfaction (Kepuasan), dan Ease of use (Kemudahan penggunaan).

(Asnawi, 2018).

Gambar 2. 3 Metode Use Questionnaire

Kuisioner USE terdapat 30 kuisioner yang memiliki 4 parameter yaitu Usefulness (Kegunaan), Easy of Use (Kemudahan penggunaan), Easy of Learning (Kemudahan Mempelajari) dan Satisfaction (Kepuasan). Dibawah ini adalah indikator kriteria untuk melakukan pengukuran menggunakan USE Questionnaire :

USE Questionnaire

Usefulness

Easy Of Use

Easy Of Learning

Satisfaction

(11)

15

Tabel 2. 2 Kriteria Pengukuran USE Questionnaire No. Kriteria

Usefulness

U1 It helps me be more effective.

U2 It helps me be more productive.

U3 It is useful.

U4 It gives me more control over the activities in my life.

U5 It makes the things I want to accomplish easier to get done.

U6 It saves me time when I use it.

U7 It meets my needs.

U8 It does everything I would expect it to do.

Easy Of Use EU1 It is easy to use.

EU2 It is simple to use.

EU3 It is user friendly.

EU4 It requires the fewest steps possible to accomplish what I want to do with it.

EU5 It is flexible.

EU6 Using it is effortless.

EU7 I can use it without written instructions.

EU8 I don't notice any inconsistencies as I use it.

EU9 Both occasional and regular users would like it.

EU10 I can recover from mistakes quickly and easily.

EU11 I can use it successfully every time Easy Of Learning

(12)

16

EL1 I learned to use it quickly.

EL2 I easily remember how to use it.

EL3 It is easy to learn to use it.

EL4 I quickly became skillfull with it.

Satisfication

S1 I am satisfied with it.

S2 I would recommend it to a friend.

S3 It is fun to use.

S4 It works the way I want it to work.

S5 It is wonderful.

S6 I feel I need to have it.

S7 It is pleasant to use.

Standar yang digunakan dapat dilihat dari tabel di atas. Terdapat 30 items pernyataan yang akan merepresentasikan tiap variabel yaitu:

1. Kebergunaan (Usefulness) terdapat 8 pernyataan.

2. Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) terdapat 11 pernyataan.

3. Kemudahan Mempelajari (Ease of Learning) terdapat 4 pernyataan.

4. Kepuasaan Pengguna (Satisfaction) terdapat 7 pernyataan.

2.6. Pengambilan Data Responden Menggunakan Think Aloud

Metode ini merupakan metode penilaian dengan menyertakan pendapat lisan atau ucapan responden dan hasil penilaian responden yang tercatat selama proses evaluasi secara real time. Karena metode ini dilakukan oleh pengguna, maka hasilnya akan memiliki nilai tambah yang menguntungkan untuk perbaikan sistem informasi. (Ichsani, 2018). Metode ini mengharuskan responden untuk berinteraksi dengan sistem sesuai dengan skenario yang dimiliki oleh peneliti dan responden memberikan rekomendasi kedepannya untuk diperbaiki oleh peneliti antarmuka sistem tersebut.

Dalam think aloud, setiap masukan dan kesulitan yang dihadapi responden akan direkam. Saran yang dibuat oleh masing-masing responden akan diringkas menjadi saran perbaikan akhir. (Tantri Fajarini et al., 2020).

(13)

17

Peneliti memilih metode ini karena ingin responden mengungkapkan pendapatnya dengan lebih leluasa tanpa campur tangan peneliti dan ingin fokus task apa saja yang diperbaiki agar penelitian tidak melebar.

2.7. Populasi, Sampling, dan Sample Penelitian

2.7.1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan daerah lumrah, mencakup: objek ataupun tema dengan mutu serta karakter khusus, objek ataupun tema itu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, setelah itu diperoleh kesimpulannya. Oleh sebab itu, populasinya tidak cuma individu, namun pula barang serta benda alam yang lain. (Sugiyono, 2013).

Berdasarkan pemahaman diatas maka populasi penelitian ini adalah mahasiswa Balikpapan yang pernah menerima Beasiswa Balikpapan, laki-laki maupun perempuan.

2.7.2. Sampling Penelitian

Teknik pengambilan sampel adalah teknik yang digunakan untuk menentukan sampel. Oleh karena itu, suatu penelitian yang baik harus memperhatikan dan menggunakan suatu teknik penentuan sampel yang akan dijadikan objek penelitian. Teknik pengambilan sampel membantu peneliti untuk menggeneralisasi populasi yang mereka wakili.

Metode pengambilan sample yang dipakai adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik pengumpulan sampel dengan pendapat khusus. Teknik ini tercantum dalam non- probability sampling, maksudnya teknik pengumpulan sampel tidak membagikan peluang yang selaras untuk tiap bagian ataupun bagian populasi buat diseleksi selaku sampel (Sugiyono, 2013), jadi peneliti akan mengambil sampel terhadap mahasiswa Balikpapan yang pernah menerima Beasiswa Balikpapan di tahun 2020.

2.7.3. Sampel Penelitian

Sampel sebagian atau mewakili populasi yang akan diteliti.

Apabila penelitian dilakukan secara parsial maka dapat dikatakan

(14)

18

penelitian tersebut adalah penelitian sampel. (Arikunto, 2006).

Apabila populasinya besar serta tidak mungkin sehingga peneliti menelaah seluruh sesuatu yang terdapat dalam populasi itu, misalnya karna keterbatasan anggaran, daya serta durasi hingga peneliti bisa memakai sampel yang didapat dari populasi itu. Oleh sebab itu, sampel yang didapat dari populasi wajib benar- benar mewakili.

Untuk memastikan jumlah sampel ataupun responden dalam penelitian ini, peneliti memakai rumus slovin seperti rumus nomor 2:

𝑛 = 𝑁

1+𝑁(𝑒)2 (2)

Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan/error sebesar 10% (0,1)

2.8. Uji Kelayakan Kuisioner

Uji kelayakan kuesioner butuh diuji untuk Menetapkan jika hasil pengumpulan data kuisioner pantas untuk dianalisis. Untuk mengukur alat penelitian yang dipakai dalam penelitian, terlebih dulu wajib dicoba uji validitas serta uji reliabilitas. Tujuan dari aktivitas ini yakni supaya data yang didapat dari responden penelitian betul- betul valid, maksudnya sanggup mengukur apa yang bakal diukur dalam penelitian yang bakal dilakukan.

Tidak hanya itu perlengkapan ataupun alat yang dipakai untuk aktivitas penelitian pula wajib bisa diharapkan ataupun konsisten dalam pengumpulan data. (Sahfitri & Ulfa, 2014).

2.8.1. Uji Validitas

Jikalau ada perbandingan antara data yang digabungkan dengan data yang sesungguhnya terjalin pada objek penelitian, sehingga hasil penelitian itu valid. Instrumen yang valid dipakai untuk mendapatkan data (metrik) valid. Valid artinya instrumen itu bisa

(15)

19

dipakai untuk mengukur apa yang mesti diukur. (Sugiyono, 2013).

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan pengujian dengan variabel variabel yang ditentukan dalam masalah.

Uji validitas yang dipakai yakni corellate bivariate pearson (korelasi product moment) serta signifikan r tabel sebesar 10%. (Kusuma et al., 2016). Uji validitas menggunakan SPSS for Windows atau bisa digunakan rumus nomor 3 dibawah ini:

rxy= N ∑ XY- ∑ X ∑ Y

√𝑁 ∑ 𝑋2- ( ∑ 𝑋)2 . 𝑁 ∑ 𝑌2- ( ∑ 𝑌)2 (3)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi X = Skor item

Y = Skor total

N = Banyaknya responden

2.8.2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dicoba untuk mengenali kestabilan alat ukur, serta apakah alat ukur itu reliabel dan tidak berubah- ubah sepanjang pengukuran kesekian. Tidak hanya itu, pengecekan dipakai untuk mengenali apakah respons responden bisa dipakai pada tahapan berikutnya. (Marthasari & Hayatin, 2017). Instrumen yang reliabel mengacu pada instrumen yang dapat mengukur objek beberapa kali yang akan menghasilkan data yang sama.

Data yang reliabel belum tentu valid, misalnya karyawan perusahaan pulang ke rumah untuk rapat setiap malam, meski tidak ada rapat. Ini adalah pernyataan yang konsisten, tetapi bohong, sehingga data terlihat andal (konsisten) tetapi tidak valid. (Sugiyono, 2013)

Pengujian uji reliabilitas dengan cronchbach’s alpha bisa menggunakan SPSS for windows atau seperti rumus nomor 4:

(16)

20 𝑟11 = ( 𝑘

𝑘−1) (1 − ∑ 𝜎𝑏2

𝜎𝑡2 ) (4)

Keterangan :

r = Nilai reliabilitas

∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah varian poin tiap item pertanyaan 𝜎𝑡2 = Varian total

k = Jumlah pertanyaan

2.8.3. Skala Likert

Skala likert ialah rasio pengukuran psikologis yang biasa dipakai dalam kuesioner, serta ialah rasio yang sangat banyak dipakai dalam survey serta penelitian. Skala Likert didesain untuk membujuk responden menanggapi bermacam level dari tiap persoalan ataupun pernyataan yang dimasukkan dalam kuesioner. (Firmansyah, 2018).

Pada skala likert biasanya digunakan 4,5 bahkan sampai 7 skala untuk mengukur kuisioner. Namun pada penelitian ini, peneliti hanya memakai 5 skala untuk menekankan opsi pada responden agar tidak banyak skala yang dapat membingungkan responden saat menjawab. Untuk menganalisis penelitian secara kuantitatif, skala Likert akan digunakan untuk memberikan lima alternatif jawaban kepada responden (Kusuma et al., 2016).

Tabel 2. 3 Skala Likert Poin Kriteria Jawaban

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 2 Tidak Setuju (TS)

3 Netral (N) 4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

Pada pengukuran ini mempunyai skor masing masing yaitu pada kriteria jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh poin

(17)

21

1, Tidak Setuju (TS) memperoleh poin 2, Netral (N) memperoleh poin 3, Setuju(S) memperoleh poin 4, dan yang terakhir Sangat Setuju (SS) memperoleh poin 5.

Gambar

Gambar 2. 1 Antarmuka Pendaftaran
Gambar 2. 2 Antarmuka Hasil Seleksi
Gambar 2. 3 Metode Use Questionnaire

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa gaya kognitif reflektif mampu menguasai empat indikator kreativitas siswa berdasarkan dimensi kognitif (berpikir kreatif)

Rata-rata diameter yang terbentuk dianalisis menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov untuk melihat distribusi data yang diperoleh, dan diperoleh hasil p

Sangat Baik/Sangat Setuju 489 – 600 Dari hasil perhitungan interval tersebut kemudian dapat diketahui respon mahasiswa terhadap seluruh indikator USE-Questionnaire

Kepuasan responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang kategori tinggi adalah 38 responden ( 38 % ) dan kategori sedang 62 responden ( 62 % ), dengan

Feromon ini akan membimbing semut lain untuk menemukan sumber makanan.. Jumlah feromon yang ditinggalkan oleh semut bergantung pada jumlah

Dengan hipertrofi kebutuhan ventrikel akan oksigen semakin meningkat sehingga ventrikel harus memompa darah lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, serat-serat otot

Seorang perokok pasif dapat terpapar pada asap rokok antara jarak 18 inci dari orang yang merokok.. Seseorang dapat dipengaruhi oleh asap rokok apabila seorang

(2002) telah melakukan dua metode uji aktivitas sitotoksik terhadap spons, gorgonian, tunikata, assinidian, hasilnya menunjuk- kan bahwa uji kematian Artemia salina dan