Daftar Pustaka
• Fitzpatrick's Dermatology, Ninth Edition
• Panduan Praktik Klinik PERDOSKI thn 2017
• FKUI Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
1. Berikut ini beberapa factor yang berpengaruh
pada derajat reaksi fototoksik adalah, kecuali
a. Dosis fototoksin
b. Absropsi fototoksin
c. Nasib fototoksin sistemik
d. Penetrasi radasi
• Faktor yang berpengaruh terhadap derajat reaksi fototoksik:
1. Dosis fototoksin
2. Absorpsi fototoksin topikal dipengaruhi oleh struktur kimia, stabilitas kelarutan, penetrasi dan vehikulum. Selain itu, tebal stratum
korneum, jumlah folikel rambut, kelembaban dan suhu kulit juga memegang peran
3. Nasib fotoksin sistemik antara lain bergantung pada metabolisme, ekskresi, konsentrasi, serta lamanya di kulit
4. Penetrasi radiasi spektrum aksi yang
2. Ny. D, 25 tahun, sedang berlibur datang ke dokter dengan keluhan kulit berwarna kemerahan. Kulit berwarna kemerahan setelah berjemur di pantai. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritema di area yang terpapar sinar matahari, sedangkan yang
tidak terpapar dalam batas normal. Diagnosis yang benar untuk pasien ini adalah
a. Sunburn
b. Eritema palmaris
c. Eritema ultravioletika d. Eritema hepatica
3. Berikut ini adalah tipe sinar ultraviolet yang dapat melakukan penetrasi hingga epidermis adalah a. UVA b. UVB c. UVC d. UVX e. UVH
4. Eritema akibat pajanan sinar UVC dapat muncul dari sumber berikut ini a. Sinar matahari
b. Sinar matahari di kutub utara
c. Sinar matahari yang ternetralisir
d. Lampu merkuri e. Lampu hijau
• Akibat adanya lapisan ozon yang mengabsorpsi gelombang pendek ini, maka pancaran UVC tidak akan mencapai bumi
• Eritema yang terjadi pada sumber ini umumnya
terjadi akibat kulit
terpapar dengan UVC
artifisial misalnya dengan lampu merkuri
5. Zat yang bersifat fototoksik dalam tumbuh-tumbuhan dikenal sebagai a. Kromalin b. Kromoolin c. Furokumarin d. Fotokromium e. Fitofarmaka
6. Gambaran klinis dari
reaksi fotoalergik adalah berikut ini kecuali
a. Vesikel b. Skuama c. Krusta d. Eksoriasi e. Nekrosis
7. Tn J, 45 tahun datang dengan keluhan bercak-bercak kemerahan dengan borok putih yang jika diangkat
terdapat darah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan plak eritematosa yang ditutupi skuama putih. Temuan ini ditemukan di berbagai bagian tubuh pasien seperti
sendi lutut dan lipatan tubuh. Jika diangkat ditemukan titik pendarahan. Pada pemeriksaan inspeksi
ditemukan gambaran sebagai berikut
Diagnosis yang paling mendekat igambaran tersebut adalah a. Psoriasis b. Pemphiguus vulgaris c. Impetigo krustosa d. Impetigo bullosa e. Herpes simpleks
PSORIASIS VULGARIS
• Penyakit keradangan kulit yang kronik dan
residif, mempunyai dasar genetik, dengan
karakteristik gangguan pertumbuhan dan
diferensiasi epidermis
• Keluhan biasanya berupa bercak merah
bersisik mengenai bagian tubuh terutama
daerah ekstensor dan kulit kepala
8. Lesi psoriasis yang muncul setelah terjadinya trauma disebut sebagai a. Fenomena Koebner b. Fenomena Dego’s c. Fenomena Batwing d. Degos Sign
9. Kemerahan akibat radiasi UV pada kulit disebabkan oleh a. Peningkatan melanin b. Konversi melanin kehemoglobin c. Peningkatan hemoglobin pada dermis d. Konversi leukosit ke hemoglobin
e. Trombosit yang clotting
• Kemerahan pada kulit terjadi akibat
peningkatan jumlah hemoglobin pada dermis
• Hemoglobin ini akan
menyerap sinar tampak terutama dengan warna biru dan hijau sehingga relatif radiasi berwarna merah akan terlihat
10. Pigmentasi gelap
terbatas terjadi akibat pajanan kulit pada
gelombang a. UVA b. UVB c. UVC d. UVD e. UVG • Melanogenesis
merupakan proses yang dipengaruhi oleh panjang gelombang
• UVA akan menyebabkan pigmentasi gelap terbatas pada lapisan basal
• UVB menyebabkan pigmentasi yang agak terang dengan pigmen yang tersebar pada
seluruh lapisan epidermis • Pigmentasi akibat UVC
11. Berikut ini adalah manifestasi paling banyak dari psoriasis kuku a. Oli spots b. Yellow discoloration c. Sumur dangkal d. Onikilosis e. Hiperkeratosis
12. Pada pemeriksaan histopatologi pada psoriasis plakat ditemukan a. Akantosis dengan elongasi seragam b. Bentukan I, V, J, c. Sphagetti meatball d. Susunan sel seperti
jaringan palisade e. Infiltrasi limfosit
13. Tn. J, 50 tahun, datang dengan keluhan terdapat bercak kemerahan diliputi skuama putih di tangan dan kakinya. Jika skuama dilepas terdapat
titik-titik pendarahan. Pada pemeriksaan histopatologi ditemukan akantois dengan elongasi seragam dan pnipisan epidermis di atas papilla dermis.
Sebelumnya TN. J, didiagnosis gagal jantung dan diberikan beberapa obat. Obat yang dapat
menyebabkan diagnosis kulit di atasadalah a. Penghambat pompa proton
b. Calcium channel blocker
c. HMG CoA Reductase inhibitor d. Beta blcokers
14. Pada pasien yang menderita psoriasis terdapat peningkatan
morbiditas dan mortalitas yang paling banyak terjadi akibat meningkatnya
kejadian berikut ini a. Infark miokard
b. Sepsis
c. Tiroid storm d. Melanoma
15. Berikut ini adalah
komplikasi yang muncul pada pasien psoriasis tipe eritroderma, kecuali a. Hipotermia b. Hipoalbuminemia c. Gagal jantung d. Pneumonia e. Hiponatremia
• Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien
eritroderma : hipotermia dan hipoalbuminemia sekunder terhadap
pengelupasan kulit yang berlebihan juga dapat terjadi gagal jantung dan pneumonia
16. Berikut ini yang merupakan gelombang yang
paling efektif dan aman untuk fototerapi pada
psoriasis
a. UVA spektrum lebar
b. UVA spektrum sempit
c. UVB spektrum lebar
d. UVB spektrum sempit
e. UVC sptekrum sempit
17. TN. Y, 24 tahun, datang dengan keluhan bercak dan bentol kemerahan pada kulit. Keluhan ini
muncul pada kulit kepala, wajah, dan tangan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ruam terdiri atas
papul miliar serta lenticular, eritema dan skuama, dan hemoragik. Kadang berkonfluensi dan
umumnya simetrik. Tipe parapsoriasis yang ditemukan pada pasien ini adalah
a. Parapsoriasis gutata b. Parapsoriasis varigeta c. Parapsoriasis en plaque d. Parapsoriasis en torque e. Parapsoriasis varidentata
18. Penyakit
Mucha-Habermann memiliki nama lain
a. Parapsoriasis gutata akut b. Parapsoraisis gutata rapid c. Parapsoriasis en palque d. Parapsoriasis entaque e. Parapsoriasis varigeta
• Parapsoriasis gutata dapat terjadi kronik, namun dalam beberapa kasus ditemukan juga bentuk penyakit ini yang akut
• Gambaran klinis mirip
dengan varicela kecuali ruam yang telah disebutkan, dapat ditemukan vesikel
papulonekrotik dan krusta • Jika sembuh meninggalkan
sikatriks seperti variola karena ini dinamakan pula parapsoriasis varioliformis akuta atau ptiriasis
19. Tn. J, 40 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak merah berbentuk bulat sejak 3 hari lalu. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan bercak eritematosa
dengan bentukan bulat atau lonjong. Diameter 2,5 cm dengan skuama merah jambu. Lesi ditemukan pada tangan dan badan. Pada pemeriksaan histopatologi ditemukan gambaran klinis tak khas, mirip dengan dermatitis kronik Diagnosis yang paling mendekati untuk pasien ini adalah
a. Parapsoriasis en plaque b. Pitriasis vulgaris
c. Pitriasis likenoid
d. Dermatitis seboroik e. Kandidiasis
20. Terapi antibiotika yang efektif pada parapsoriasis adalah dengan menggunakan a. Amoksisilin b. Ampicillin c. Asiklover d. Eritromisin e. Valasiklovir
21. Nn. J, 24 tahun, datang dengan keluhan nyeri kepala, demam dan nyeri sendi. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan lesi kulit yang sejajar dengan kosta, menyerupai pohon cemaraterbalik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan gambaran
sebagai berikut
Diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini adalah a. Kandidiasis
b. Herpes zoster oftalmika c. Herpes zoster abdomen d. Pitriasis rosea
Pitiriasis Rosea
• Pitiriasis rosea adalah suatu kelainan kulit akut
yang diawali dengan timbulnya makula/plak
soliter berwarna merah muda dengan skuama
halus (“herald patch”), kemudian dalam
beberapa hari sampai beberapa minggu
timbul lesi serupa dengan ukuran lebih kecil di
badan dan ekstremitas proksimal yang
tersusun sesuai lipatan kulit (christmas tree
22. Tanda patognomois yang khas dari pitriasis
rosea adalah
a. Bloody patch
b. Herald patch
c. Crazy pavement dermatosis
d. Lightning patch
23. Tatalaksana pada pitriasis rosea yang luas
adalah menggunakan.
a. Terapi sinar UVA
b. Terapi sinar UVB
c. Lampu wood
d. Fototerapi dengan Rosea Lamp
e. Kortikosteroid topikal
24. Penyakit Leiner merupakan sebuah
jenis eritroderma yang didahului oleh penyakit a. Dermatitis seboroik
b. Dermatitis intrakutan c. Dermatofitosis
d. Pioderma e. Varisella
25. Etiologi dari Sindrom Sezary adalah infeksi a. CMV
b. HTLV-V c. HSV
d. VZV
e. HIV Penyebabnya belum diketahui, diduga berhubungan dengan
infeksi virus HTLV-V dan dimasukkan ke dalam CTCL (Cutaneous T-Cell Lymphoma)