• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 2.1 Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tabel 2.1 Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Tabel 2.1 Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan

Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan I. Tahap Prakonstruksi

Aspek Sosial Budaya Kekhawatiran

Masyarakat

Terganggunya ketentraman hidup masyarakat

Pembebasan lahan Ada tidaknya kekhawatiran yang

dirasakan oleh masyarakat

Memonitor terjadinya kekhawatiran masyarakat sedini mungkin

Pendekatan personal terhadap masyarakat yang lahannya terkena pembebasan lahan untuk cluster sumur dan stasiun pengumpul serta jalan aksesnya

Di lokasi yang akan dibebaskan untuk cluster sumur dan stasiun pengumpul serta jalan aksesnya

Insidentil selama masa pembebasan lahan belum selesai

PT

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kabupaten Bekasi

KLH, Ditjend.

Migas, BPLHD Propinsi Jawa Barat, DPLH Kabupaten Bekasi

II. Tahap Konstruksi Aspek Fisika – Kimia a. Peningkatan

Kebisingan

Terganggunya kenyamanan, ketenangan beristirahat, menurunnya tingkat pendengaran karyawan, timbulnya potensi konflik dengan masyarakat.

▫ Mobilisasi alat berat dan material konstruksi.

▫ Pembangunan SP Pondok Tengah

▫ Pemboran sumur produksi dan injeksi

▫ Pembangunan fasilitas water injection plant

▫ Uji coba alat

Kep Men LH No. 48 /MENLH/11 /1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan dan Kep.

Menaker No.

51/1999

▫ Untuk mengetahui peningkatan kebisingan akibat kegiatan mobilisasi peralatan dan material, pembangunan SP Pondok Tengah, pemboran sumur, pembangunan fasilitas water injection plant dan uji coba alat

▫ Pengukuran langsung tingkat kebisingan dengan sound level meter

▫ Di lokasi kegiatan mobilisasi peralatan dan material, pembanguna n SP Pondok Tengah, pemboran sumur, pembanguna n fasilitas water injection plant

Periode : 1 kali dalam 6 bulan Waktu:

Selama tahap konstruksi

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

(2)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan

Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan

▫ Mengetahui ada tidaknya penurunan kesehatan pendengaran karyawan yang bekerja di lingkungan kebisingan tinggi

▫ Memastikan digunakannya peralatan pengelolaan kebisingan

▫ Pemeriksaan tingkat kesehatan pendengaran karyawan yang bekerja di lingkungan dengan kebisingan tinggi

▫ Pengamatan visual penggunaan peralatan pengelolaan kebisingan

dan Uji coba alat dan permukiman terdekat sekitar lokasi kegiatan tsb

▫ Data hasil pemeriksaan kesehatan pendengaran karyawan

▫ Pengamatan visual penggunaan peralatan pengelolaan kebisingan di lokasi kegiatan

b. Kualitas Air limbah

Penurunan kualitas air tanah dan penurunan kualitas air permukaan

Pengelolaan limbah pemboran berdasarkan Panduan Pengelolaan Lumpur Pemboran Tahun 1994 oleh PERTAMINA- BPPKA, SE MIGAS

No.615/DJM/1991 dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 jo PP No. 85 tahun 1999.

Kep. MenLH No.

42/MENLH/10/

1996

Mengetahui kualitas air limbah di kolam mud pit dan kolam terakhir IPAL terpusat

Pengambilan contoh air limbah di kolam pertama mudpit dan kolam terakhir IPAL terpusat serta dianalisis di laboratorium terakreditasi dengan parameter yang diukur yaitu suhu, pH, H2S, NH3N, COD, Minyak dan lemak serta Fenol total

Kolam pertama mudpit pada setiap cluster sumur dan kolam terakhir IPAL terpusat

Satu kali setelah setiap pemboran sumur berakhir.

Sedangkan di kolam IPAL terpusat dilakukan 3 bulan sekali

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

(3)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan c. Kualitas Air

Tanah

Terganggu kesehatan masyarakat yang

memanfaatkan air tanah tersebut.

Pengelolaan limbah pemboran berdasarkan Panduan Pengelolaan Lumpur

Pemboran Tahun 1994 oleh PERTAMINABPP KA, SE MIGAS No.615/DJM/1991 dan Peraturan Pemerintah No.

18 Tahun 1999 jo PP No. 85 tahun 1999

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MENKES/

PER/IX/1990

Mengetahui kualitas air tanah di sumur pendudukKp.

Utangedong, Kp.

Setiamekar dan Kp.

Cabangempat

Pengambilan contoh air tanah di sumur penduduk terdekat kegiatan dan dianalisis di laboratorium terakreditasi dengan parameter yang diukur yaitu : kekeruhan, padatan terlarut, suhu, pH, salinitas, bau nitrit, nitrat, sianida, sulfat, Cr+6, Fe, Mn, Cd, Ag, Pb, Zn, F, CaCO3, Cl, deterjen dan KMnO4

sumur penduduk Kp.

Utangedong, Kp.

Setiamekar dan Kp.

Cabangempat (masing- masing sebanyak 1 sumur).

Enam bulan sekali selama masa konstruksi

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Aspek Biologi

a. Fauna darat Terputusnya salah satu rantai makanan yang akan mempengaruhi rantai makanan lainnya

Pematangan lahan dan pemboran sumur

Jumlah dan keragaman spesies burung

Mengetahui jumlah populasi

burungburung pantai/laut yang berhabitat di sisa mangrove sekitar Lapangan Pondok Tengah

▫ Inventarisasi jenisjenis burung dan fauna lainnya

▫ Menghitung populasi dan keragaman jenis burung

Lokasi habitat burung sekitar Lapangan Pondok Tengah, terutama di sisa mangrove.

Enam (6) bulan sekali selama masa konstruksi

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Bersambung ...

(4)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institudi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan Aspek Sosial – Ekonomi Budaya

a. Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha.

Meningkatnya pendapatan dan

kesejahteraan.

Perekrutan tenaga kerja untuk konstruksi.

Jumlah/prose ntase penduduk lokal yang bekerja di proyek.

Penurunan/kenaikan tingkat

kesejahteraan bisa termonitor sedini mungkin.

Melakukan pendekatan personal terhadap para pekerja yang dilakukan secara informal.

Di base camp kontraktor dan lokasi permukiman para pekerja.

Sebulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

b. Hilangnya mata pencaharian

Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Pelepasan tenaga kerja konstruksi.

Tingkat kesejahteraan pekerja.

Meminimasi

terjadinya penurunan tingkat

kesejahteraan keluarga.

Memantau mekanisme/pr osedur pemutusan hubungan kerja sebelum pelepasan tenaga kerja dilakukan.

Di kantor kontraktor (base camp)

Sebulan sebelum masa konstruksi berakhir.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

c. Kerusakan Situs Buni

Hilangnya mata rantai sejarah Jawa Barat

Pematangan lahan cluster sumur PDT-H dan PDT-I Lapangan Pondok Tengah

Ada atau tidak ada

ditemukan Situs Buni

Melindungi Situs Buni sebagai bagian dari situs budaya

Memantau secara langsung kegiatan test pit dan rescue excavation

Lokasi cluster sumur PDT-H dan PDT-I

Pada waktu dilakukan test pit di rencana lokasi cluster sumur

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kabupaten Bekasi dan Direktorat Peninggalan Purbakala

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

▫ Direktorat peninggalan Purbakala Bersambung ....

(5)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak Ikutan

Sumber

Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan Aspek Kesehatan Masyarakat

a.Terganggunya kesehatan dan/atau kenyamanan masyarakat.

Terganggunya kenyamanan hidup.

▫ Mobilisasi alat berat dan material untuk konstruksi

▫ Kegiatan pemboran sumur.

Ada tidaknya keluhan kenyamanan dan/atau gangguan kesehatan.

Mendeteksi terjadinya gangguan kesehatan dan kenyamanan sedini mungkin.

▫ Pendekatan personal terhadap para masyarakat secara informal

▫ Melihat data dari Puskesmas setempat.

▫ Di

permukiman sepanjang jalan yang dilalui untuk pengangkut an.

▫ Di Puskesmas setempat.

Sebulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Aspek Transportasi a. Rusaknya

jalan lokal.

Menurunnya kenyamanan masyarakat, khususnya pemakai jalan.

Terhambatnya arus barang dan orang.

Pengangkutan alat berat dan material/

bahan konstruksi

Adanya gejala kerusakan jalan, khususnya permukaan jalan.

Memonitor terjadinya kerusakan jalan sedini mungkin.

Pengamatan visual.

Di sepanjang jalan yang dilalui oleh kegiatan pengangkuta n

Sebulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH dan Kimtawil Kab.

Bekasi i

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

b. Terganggun ya arus lalulintas.

Terganggunya kenyamanan masyarakat pemakai jalan termasuk kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

Pengangkutan alatalat berat, bahan dan material /bahan konstruksi.

Ada tidaknya gangguan terhadap lalulintas, baik berupa kemacetan (frekuensi kendaraan dibandingkan dengan rona lingkungan) ataupun kecelakaan lalulintas.

Gangguan lalulintas bisa ditekan sekecil mungkin.

Pengamatan visual dan memonitor catatan kejadian kecelakaan pada Polantas setempat atau pendekatan informal pada masyarakat setempat.

Di sepanjang jalan yang dilalui.

Sebulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLLAJ dan Kepolisian subdit. Lalu lintas

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Bersambung ....

(6)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan III. Tahap Operasi

Aspek Fisika – Kimia a. Peningkatan

Kebisingan

Terganggunya kenyamanan, ketenangan beristirahat, menurunnya tingkat pendengaran karyawan dan timbulnya potensi konflik dengan masyarakat.

▫ Pemompaan minyak melalui pipa trunk line dari SP Pondok Tengah ke PPP Balongan

▫ Penginjeksian air laut dan air terproduksi ke sumur – sumur injeksi

Kep Men LH No. 48 /MENLH/11 /1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

▫ Untuk mengetahui peningkatan kebisingan akibat kegiatan pemompaan dan penginjeksian

▫ Mengetahui ada tidaknya penurunan kesehatan pendengaran karyawan yang bekerja di lingkungan kebisingan tinggi

▫ Memastikan digunakannya peralatan pengelolaan kebisingan

▫ Pengukuran langsung tingkat kebisingan dengan sound level meter

▫ Pemeriksaan kesehatan tingkat pendengaran karyawan yang bekerja di lingkungan dengan kebisingan tinggi

▫ Pengamatan visual penggunaan peralatan pengelolaan kebisingan

▫ Tingkat kebisingan ; di lokasi SP Pondok Tengah dan permukiman penduduk terdekat

▫ Data kesehatan tingkat pendengara n karyawan yang bekerja di lingkungan dengan kebisingan tinggi

▫ Pengelolaa n

kebisingan ; lokasi sekitar kompresor, pompa, dan genset

Periode : 1 kali dalam 6 bulan Waktu:

Selama tahap operasi

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Bersambung ....

(7)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan b. Menurunnya

kualitas Udara

Terjadinya peningkatan resiko gangguan kesehatan pada masyarakat dan komponen lingkungan secara umum.

Genset, pompa minyak, pompa injeksi dan pembakaran gas pada flare di SP Pondok Tengah

PP. No.41 Tahun 1999, tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Kep. MenLH No.129 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Emisi Usaha dan atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi, Kep. MenLH No.

13/MENLH/3/

1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

Menghindarkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat akibat pembakaran gas buang

▫ Melakukan pengukuran berkala udara ambien akibat konsentrasi polutan dari flare.

Metodologi:

- SO2: Absorbsi TCM

- CO:Absorbsi/Hokal itamilum

- HC:Adsorbsi/Karbo n Aktif

- NO2:Absorpsi/Saltz man

- H2S:Absorbsi/Cad mium Sulfat - Debu:

Filtrasi/Kertas Saring

- Pb: Filtrasi/Kertas Saring

- Hg : Filtrasi/Kertas Saring

▫ Pengukuran emisi flare stack , parameter yang dipantau hanya opasitas dengan metode visual.

Pengukuran emisi udara terhadap genset untuk parameter NO2, partikel, opasitas, SO2, Hg dan Pb.

Kualitas udara ambien di daerah tapak (SP Pondok Tengah) dan di

pemukiman Kampung Utangedong.

Sedangkan kualitas udara emisi dilakukan di genset dan flare stack.

Dilakukan dua kali dalam satu tahun masingmasin g pada musim hujan dan musim kemarau.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Bersambung....

(8)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan c. Kualitas air

tanah

Terganggu kesehatan masyarakat yang

memanfaatkan air tanah tersebut

Pengelolaan air terproduksi di oil catcher dan balong

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MENKE S/PER/IX/19 90.

Mengetahui kualitas air tanah di sumur penduduk dan sumur pantau.

Pengambilan contoh air tanah di sumur penduduk terdekat kegiatan dan dianalisis di laboratorium terakreditasi dengan parameter yang diukur yaitu : kekeruhan, padatan terlarut, suhu, pH, salinitas, bau nitrit, nitrat, sianida, sulfat, Cr+6, Fe, Mn, Cd, Ag, Pb, Zn, F, CaCO3, Cl, deterjen dan KMnO4

Sumur penduduk Kp.

Utangedong dan Kp.

Setiamekar (masing- masing 1 sumur) dan 2 sumur pantau di SP Pondok Tengah

Setiap enam bulan sekali selama masa operasi

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Aspek Biologi

a. Fauna darat Terputusnya salah satu rantai makanan yang akan

mempengaruhi rantai makanan lainnya

Operasi fasilitas produksi (genset, pompa minyak dan injeksi) dan pembakaran gas di flare

Jumlah dan keragaman spesies burung yang berhabitat di sisa mangrove sekitar Lapangan Pondok Tengah

Mengetahui jumlah populasi burungburung pantai/laut yang berhabitat di sisa mangrove sekitar Lapangan Pondok Tengah

Teknis pemantauan dampak ini adalah :

▫ Inventarisasi jenisjenis burung dan fauna lainnya yang berada di sekitar Lapangan Pondok Tengah, terutama yang berhabitat di sisa mangrove

▫ Menghitung populasi dan keragaman jenis burung

Lokasi habitat burung sekitar Lapangan Pondok Tengah, terutama di sisa mangrove

Enam (6) bulan sekali selama masa operasi

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

bersambung

(9)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan Aspek Sosial – Ekonomi Budaya

a. Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha.

Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan.

Perekrutan tenaga kerja untuk pengoperasian SP Pondok Tengah.

▫ Ada tidaknya pengingkatan kesejahteraa n pekerja.

▫ Ada tidaknya kerjasama dengan rekanan

▫ Jika terjadi penurunan tingkat kesejahteraan pekerja, bisa termonitor sedini mungkin.

▫ Kerjasama dengan pengusaha lokal tetap terjalin.

Pendekatan personal terhadap para pekerja yang dilakukan secara informal.

Di kantor PT.

PERTAMINA EP dan lokasi permukiman sekitar.

12 bulan sekali selama awalawal masa operasi dan selanjutnya setiap 6 bulan sekali.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

b. Meningkatnya pendapatan daerah.

Meningkatnya pembangunan daerah.

Kerjasama bagi hasil secara proporsional antara pemrakarsa dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi.

Ada tidaknya peningkatan pembangunan daerah.

Mendukung pembangunan daerah.

Pengamatan visual. Di daerah permukiman sekitar lokasi proyek.

Setiap + 12 bulan sekali selama masa operasional.

Ditjend. Migas dan Pemkab.

Bekasi

Pemkab Bekasi Ditjend. Migas

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Bersambung ....

(10)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak Ikutan

Sumber

Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan c. Munculnya

kecemburuan sosial.

Terganggunya ketentraman masyarakat.

Perekrutan tenaga kerja.

Ada tidaknya kecemburuan sosial.

Untuk mengetahui sedini mungkin terhadap ada tidaknya gejolak sosial akibat kecemburuan yang tak tertahankan.

Pendekatan personal terhadap para pencari kerja yang dilakukan secara informal.

Di

permukiman sekitar proyek.

6 bulan sekali selama masa operasional.

PT

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

d. Munculnya kekhawatiran masyarakat.

Terganggunya kenyamanan hidup masyarakat

Kegiatan pengeboran sumursumur baru, eksploitasi minyak dan pengaliran minyak.

Ada tidaknya kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakt berkaitan dengan kegiatan di SP Pondok Tengah.

Timbulnya kekhawatiran masyarakat bisa dimonitor sedini mungkin.

Pendekatan personal terhadap masyarakat sekitar yang dilakukan secara informal dll.

Memonitor apakah program sosialisasi berjalan dengan lancar.

Di

permukiman sekitar proyek.

6 bulan sekali selama masa operasional.

PT

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Aspek Kesehatan Masyarakat a.

Tergangguny a kesehatan dan/atau kenyamanan masyarakat.

Terganggunya kenyamanan hidup.

Pembakaran gas pada flare di SP Pondok Tengah

Ada tidaknya keluhan kenyamanan dan/atau kesehatan serta perubahan data kesehatan pada rona awal

Memonitor terjadinya gangguan kesehatan dan kenyamanan sedini mungkin.

Pendekatan personal terhadap para masyarakat secara informal . Melihat data dari Puskesmas setempat.

▫ Di

permukiman sepanjang jalan yang dilalui untuk pengangkut an.

▫ Di Puskesmas setempat.

Enam bulan sekali selama masa operasional.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Bersambung ....

(11)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan IV. Tahap Pasca Operasi

Aspek Fisika Kimia a. Peningkatan

kebisingan

Terganggunya kenyamanan, ketenangan beristirahat, dan timbulnya potensi konflik dengan masyarakat.

Kegiatan demobilisasi peralatan dari SP Pondok Tengah

Kep Men LH No. 48 /MENLH /11 /1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Untuk mengetahui peningkatan kebisingan akibat kegiatan demobilisasi peralatan

Pengukuran langsung tingkat kebisingan dengan sound level meter

Tingkat kebisingan; di lokasi SP Pondok Tengah, permukiman penduduk terdekat dan masyarakat sepanjang jalur demobilisasi

Periode : 2 kali Waktu:

sebelum dan saat dilakukan mobilisasi peralatan

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

b.Terjadinya proses recovery atas lahan bekas aktifitas proyek.

▫ Terhindarnya lingkungan dari tanah terbuka dan tidak subur pasca

pembong karan instalasi produksi

▫ Terhindarnya masyarakat dari gangguan bau tidak sedap.

Reboisasi Dokumen ANDAL yang telah disetujui yang memuat rencana pengelolaan lingkungan pasca proyek

Untuk memastikan implementasi kegiatan reboisasi dan terjadinya proses recovery kondisi tanah

Melakukan pemantauan kegiatan reboisasi langsung di lapangan

Lokasi komplek bekas tapak proyek

Tiga bulan sekali selama program reboisasi berlangsung

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Bersambung ...

(12)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan Aspek Sosial Budaya

Hilangnya mata pencaharian

Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Pelepasan tenaga kerja operasional.

Tingkat kesejahteraan masyarakat.

Jika terjadi penurunan tingkat kesejahteraan keluarga bisa termonitor dengan segera.

Memantau

mekanisme/prosedur pemutusan

hubungan kerja sebelum pemutusan itu dilakukan.

Di kantor PT.

PERTAMINA EP REGION JAWA.

Sebulan sebelum masa operasional berakhir.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Aspek Transportasi a. Rusaknya

jalan lokal.

- Menurunnya kenyamanan masyarakat, khususnya pemakai jalan.

- Terhambatnya arus barang dan orang.

Pengangkutan alat berat dan hasil bongkaran (peningkatan volume lalulintas).

Adanya gejala kerusakan jalan, khususnya permukaan jalan.

Memonitor terjadinya kerusakan jalan sedini mungkin.

Pengamatan visual. Di sepanjang jalan yang dilalui.

Sebulan sekali selama masa pengangkuta n

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH dan Kimtawil Kab.

Bekasi

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH Bersambung ...

(13)

Tabel 2.1 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Lapangan Pondok Tengah

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan

b. Terganggun ya arus lalulintas.

Terganggunya kenyamanan masyarakat pemakai jalan termasuk kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

Pengangkutan alatalat berat, / mesinmesin pengeboran, bongkaran bangunan, dll.

Ada tidaknya gangguan terhadap lalulintas, baik berupa kemacetan (frekuensi kendaraan dibandingkan dengan rona klingkungan) ataupun kecelakaan lalulintas.

Memonitor terjadinya gangguan lalulintas.

Pengamatan visual dan memonitor catatan kejadian kecelakaan pada Polantas setempat atau pendekatan informal pada masyarakat setempat (termasuk pengatur lalulintas informal).

Di sepanjang jalan yang dilalui.

Sebulan sekali selama masa pengangkuta n.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLLAJ, Kepolisian Subdit Lalu lintas

▫ DPLH Kabupaten Bekasi

▫ Ditjen Migas

▫ BPLHD Jabar

▫ KLH

Bersambung ...

(14)

Tabel 2.2 Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Pemasangan Pipa Transport Minyak dari SP Pondok Tengah ke PPP Balongan

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan Sumber Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan I. Tahap Pra Konstruksi

a.

Kekhawatiran Masyarakat

Terganggunya ketentraman hidup masyarakat

Proses pembersihan lahan

Ada tidaknya kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat

Memonitor terjadinya kekhawatiran masyarakat sedini mungkin sehingga masyarakat tidak sampai menjadi tidak tentram

Pendekatan personal terhadap masyarakat yang lahannya terkena pembersihan lahan untuk jalur pipa

lokasi yang akan dibersihkan untuk jalur pipa

secara insidentil selama masa pembersihan lahan belum selesai

PT

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kabupaten Bekasi, DLH Kabupaten Karawang, BPLH Kabupaten Subang dan DPLH Kabupaten Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop.

Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

II. Tahap Konstruksi Aspek Fisik – Kimia

a. Geologi kebocoran pipa yang

mencemari tanah, air tanah dan air permukaan

Kestabilan geologi jalur pipa

Ada tidaknya amblesan/lon gsoran yang menyebabkan kebocoran pipa

mencegah terjadi kebocoran pipa sehingga mencemari lingkungan

Cara pengecekan mekanika tanah/daya dukung tanah pada jalur pipa

base camp kontraktor dan kantor perencana

sekali awal masa konstruksi

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa

DPLH Kabupaten Bekasi, DLH Kabupaten Karawang, BPLH Kabupaten Subang dan DPLH Kabupaten Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop.

Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu bersambung

(15)

Tabel 2.2 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pemasangan Pipa Transport Minyak dari SP Pondok Tengah ke PPP Balongan

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak Ikutan

Sumber

Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima

Laporan Aspek Sosial – Ekonomi – Budaya

a. Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha

Meningkatnya pendapatan dan

kesejahteraan

Perekrutan

tenaga kerja. Adanya peningkatan kesejahteraan pekerja.

Penurunan tingkat kesejahteraan bisa termonitor sedini mungkin.

Melakukan pendekatan personal terhadap para pekerja yang dilakukan secara informal

Di base camp kontraktor dan lokasi permukiman para pekerja.

Sebulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab.

Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop.

Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu b. Munculnya

kecemburua n sosial.

Terganggunya ketentraman masyarakat.

Perekrutan

tenaga kerja. Ada tidaknya kecemburuan sosial.

Untuk mengetahui sedini mungkin terhadap ada tidaknya gejolak sosial akibat kecemburuan yang tak tertahankan.

Pendekatan personal terhadap para pencari kerja yang dilakukan secara informal

Di

permukiman sekitar proyek.

6 bulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab.

Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop.

Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu c. Hilangnya

mata pencaharian.

Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Pelepasan tenaga kerja konstruksi.

Tingkat kesejahteraan masyarakat.

Jika terjadi penurunan tingkat kesejahteraan keluarga bisa termonitor dengan segera.

Memantau mekanisme/prosed ur pemutusan hubungan kerja sebelum pemutusan itu dilakukan.

Di kantor PT.

PERTAMINA EP.

Sebulan sebelum masa konstruksi berakhir.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab.

Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop.

Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

(16)

Tabel 2.2 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pipa Saluran Minyak dari SP Pondok Tengah ke PPP Balongan

Jenis Dampak

Penting

Jenis Dampak

Ikutan

Sumber

Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima Laporan

Aspek Kesehatan Masyarakat

a. Terganggu nya kesehatan dan/atau kenyamana n

masyarakat.

Terganggunya kenyamanan hidup.

Mobilisasi alat berat dan material konstruksi.

Ada tidaknya kekhawatira n yang dirasakan oleh masyarakt berkaitan dengan pengoperas ian pipa untuk menyalurka n minyak.

Timbulnya kekhawatiran masyarakat bisa dimonitor sedini mungkin.

- Pendekatan personal terhadap masyarakat sekitar yang dilakukan secara informal - Memonitor

apakah program sosialisasi berjalan dengan lancar.

Di permukiman sekitar pipa (random).

6 bulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop. Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab.

Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab. Indramayu

Aspek Transportasi a. Rusaknya

jalan lokal

Menurunnya kenyamanan masyarakat, khususnya pemakai jalan, terhambatnya arus barang dan orang

Pengangk utan alat berat dan material konstruksi

Adanya gejala kerusakan jalan, khususnya permukaan jalan.

Memonitor terjadinya kerusakan jalan sedini mungkin.

Pengamatan visual.

Di sepanjang jalan yang dilalui oleh kegiatan pengangkutan.

Sebulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop. Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab.

Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab. Indramayu b. Terganggu

nya arus lalulintas.

Terganggunya kenyamanan masyarakat pemakai jalan termasuk kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

Pengangk utan alatalat berat, bahan dan material konstruksi

Ada tidaknya gangguan terhadap lalulintas, baik berupa kemacetan ataupun kecelakaan lalulintas.

Gangguan lalulintas bisa ditekan sekecil mungkin.

Pengamatan visual dan memonitor catatan kejadian kecelakaan pada Polantas setempat atau pendekatan informal pada masyarakat setempat.

Di sepanjang jalan yang dilalui.

Sebulan sekali selama masa konstruksi.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop. Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab.

Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab. Indramayu

Bersambung ...

(17)

Tabel 2.2 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pipa Saluran Minyak dari SP Pondok Tengah ke PPP Balongan

Jenis Dampak Penting

Jenis Dampak

Ikutan

Sumber

Dampak Tolok Ukur Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima Laporan

III. Tahap Operasi

Aspek sosial ekonomi budaya a. Meningkat-

nya pendapatan daerah.

Meningkat- nya pembangun an daerah.

Kerjasama bagi hasil secara proporsional antara pemrakarsa dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi dan Karawang.

Ada tidaknya peningkatan pembanguna n daerah.

Tetap mendukung pembanguna n daerah.

Pengamatan visual.

Di daerah permukiman sekitar.

Setiap + 12 bulan sekali selama masa operasional.

Ditjend Migas dan

Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Kerawang

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLH Prop. Jawa Barat,

DPLH Kab. Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab. Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

b. Munculnya kekhawatiran masyarakat.

Terganggun ya kenyamana n

masyarakat

Kegiatan pengaliran minyak melalui pipa.

Ada tidaknya kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat berkaitan dengan pengaliran minyak melalui pipa.

Timbulnya kekhawatiran masyarakat bisa dimonitor sedini mungkin.

Pendekatan personal terhadap masyarakat sekitar yang dilakukan secara informal

Di permukiman sekitar proyek.

6 bulan sekali selama masa operasional.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLH Prop. Jawa Barat,

DPLH Kab. Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab. Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

Bersambung ....

(18)

Tabel 2.2 (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pipa Saluran Minyak dari SP Pondok Tengah ke PPP Balongan

Jenis Dampak

Penting

Jenis Dampak

Ikutan

Sumber Dampak

Tolok Ukur

Tujuan Pemantauan

Alat / Metoda Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Periode Pemantauan

Institusi Pelaksana Pemantauan

Institusi Pengawas Pemantauan

Institusi Yang Menerima Laporan IV. Tahap Pasca Operasi

Aspek Transportasi a. Rusaknya

jalan lokal.

Menurunnya kenyamanan masyarakat, khususnya pemakai jalan.

Terhambatnya arus barang dan orang.

Pengangkutan alat berat dan hasil bongkaran

Adanya gejala kerusakan jalan, khususnya permukaan jalan.

Memonitor terjadinya kerusakan jalan sedini mungkin.

Pengamatan visual.

Di sepanjang jalan yang dilalui.

Sebulan sekali selama masa pembongkaran .

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop. Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab.

Karawang, BPLH Kab. Subang dan DPLH Kab.

Indramayu b. Terganggu

nya arus lalulintas.

Terganggunya kenyamanan masyarakat pemakai jalan termasuk kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

Meningkatnya volume lalulintas secara signifikan karena adanya kegiatan pengangkutan alat berat dan hasil bongkaran pipa

Ada tidaknya gangguan terhadap lalulintas, baik berupa kemacetan ataupun kecelakaan lalulintas.

Memonitor terjadinya gangguan lalulintas.

Pengamatan visual dan memonitor catatan kejadian kecelakaan pada Polantas setempat atau pendekatan informal pada masyarakat setempat (termasuk pengatur lalulintas informal).

Di sepanjang jalan yang dilalui.

Sebulan sekali selama masa pengangkutan.

PT.

PERTAMINA EP Region Jawa.

DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab. Karawang, BPLH Kab.

Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

KLH,

Ditjend. Migas, BPLHD Prop. Jawa Barat, DPLH Kab.

Bekasi, DLH Kab.

Karawang, BPLH Kab. Subang dan DPLH Kab.

Indramayu

Bersambung ...

Gambar

Tabel 2.1   Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)  Pengembangan Lapangan Pondok Tengah
Tabel 2.1   (lanjutan)   Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)  Pengembangan Lapangan Pondok Tengah
Tabel 2.1   (lanjutan)   Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)  Pengembangan Lapangan Pondok Tengah
Tabel 2.1   (lanjutan) Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)  Pengembangan Lapangan Pondok Tengah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang dapat melaksanakan tugas yang dituangkan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja yang disusun dalam rangka

Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang

Dari hasil perhitungan dengan Metode 10 Denyut berupa rekapitulasi penilaian beban kerja fisik terhadap operator utama dan operator pembantu mesin pemotong batu

Periode pemantauan adalah setiap 1 bulan sekali selama tahap operasional berlangsung dengan pelaporan setiap 3

Dilaksanakannya lokakarya pengendalian kebakaran hutan-lahan pengalaman dan pelajaran musim kemarau tahun 2006 dimaksudkan untuk saling tukar informasi dan pengalaman terhadap

Ada delapan pokok-pokok kebijakan rehabilitasi dan rekonstruksi Kota Padang, yaitu: (1) memindah pusat pemerintahan; (2) merevitalisasi Pasar Raya dan Pasar Satelit; (3)

Data yang diperlukan dicatat pada lembar pengumpul data, meliputi : Nomor catatan medik, identitas pasien, indikasi dilakukannya bedah sesar, nama Dokter yang menangani,

model pembelajaran PBL juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu siswa akan merasa malas untuk mencoba jika tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa