JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN
Decy Nataliana[1], Sabat Anwari[2], Arief Hermawan[3]
Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung
ABSTRAK
Pengenalan pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin, salah satu aplikasinya adalah pengenalan pola angka dan huruf dari sebuah citra menggunakan jaringan saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan sendiri merupakan sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik seperti jaringan saraf biologis. Jaringan saraf tiruan ini sebelum digunakan harus dilatih terlebih dahulu agar nantinya dapat digunakan untuk mengenali suatu pola yang menyerupai pola yang sudah dilatih. Jaringan saraf tiruan yang digunakan adalah JST backpropagation
Program yang dibuat akan menampilkan citra input kemudian mencari dan mengekstrak plat nomor kendaraan, kemudian melakukan segmentasi citra plat nomor menjadi citra karakter. Langkah terakhir yang dilakukan adalah mengenali tiap citra karakter hasil segmentasi dengan menggunakan jaringan saraf tiruan backpropagation.
program yang digunakan dalam pembuatan program pengenalan karakter ini adalah Matlab.
Pembuatan program ini dibagi menjadi dua tahap yanitu pembuatan GUI dan pembuatan subprogram yang bersesuaian dengan GUI yang telah dibuat. Hasil pengenalan plat nomor kendaraan dengan menggunakan JST memiliki tingkat keberhasilan 46,32%
dengan waktu rata – rata yang dibutuhkan untuk mengenali tiap plat nomor adalah 1,76 detik, sedangkan metoda pembandingnya adalah metoda template matching yang memiliki tingkat keberhasilan 72,37% dengan waktu rata – rata yang dibutuhkan untuk mengenali tiap plat nomor adalah 21,14 detik.
Kata kunci: Pengenalan Pola, Plat Nomor Kendaraan, Jaringan Saraf Tiruan, Matlab
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
ABSTRACT
Pattern recognition is a field on machine learning, ones of application is number and latter pattern recognition from an image using artificial neural network. Artificial neural network is informational system processing that having characteristic like biological neural network. This artificial neural network have to be trained before it can be used to recognition a pattern that is like the pattern that have been trained. The artificial neural network that have been used is backpropagation ANN.
This program will showing input image then the program will search and extract license plat number and then doing segmentation plat number image to become character image. The last step is recognition each of image character from the segmentation process using backpropagation artificial neural network. This character recognition program is made using Matlab.
The making of this program divided by two step : the making of GUI and the making od subprogram that have correlation with GUI. the result of the license plat number recognition by using ANN have success rate 46,23% with average time to recognition license plat number is 1,76 second, meanwhile the other method, template matching, have success rate 72,73%
with average time to recognition license plate number is 21,14 second.
Keywords : Pattern Recognition, License Plate Number, Artificial Neural Network, Matlab
I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
Pengenalan pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin. Pengenalan pola dapat diartikan sebagai sebuah tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi data.
Salah satu aplikasinya adalah pengenalan pola angka dan huruf dari sebuah citra menggunakan jaringan saraf tiruan.
Jaringan saraf tiruan sendiri merupakan sistem promroses informasi yang memiliki karakteristik seperti jaringan saraf biologis. Jaringan saraf tiruan ini sebelum digunakan harus dilatih terlebih dahulu agar nantinya dapat digunakan untuk mengenali suatu pola yang menyerupai pola yang sudah dilatih. Disini jaringan saraf tiruan digunakan untuk mengenali pola karakter dari sebuah citra plat nomor kendaraan
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan program ini adalah program dapat mengenali karakter dari plat nomor kendaraan dalam sebuah citra.
1.3. Batasan Masalah
Dalam pembuatan program untuk tugas akhir ini terdapat beberapa batasan masalah agar tidak meluas :
• Program hanya dapat mendeteksi sebuah plat nomor yang berwarna hitam dalam sebuah citra.
• Program hanya dapat mengenali nomor kendaraan, tidak beserta dengan masa berlakunya.
• Menggunakan gambar berformat bmp dan jpeg berukuran 1280 x 1024 piksel.
• Plat nomor kendaraan yang digunakan sesuai dengan standar yang berlaku dan terlihat jelas dalam citra.
• Pengenalan menggunakan jaringan saraf tiruan backpropagation
II. Dasar teori
2.1. Penglolahan Citra Digital[1,2]
Ada beberapa pengertian tentang citra digital. Salah satunya adalah bahwa citra digital merupakan suatu matrik dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriknya menyatakan intensitas pada titik tersebut. Jika citra dinyatakan dalam
No.3 , Vol bentuk gambar b
Gambar 2.
M informas tersebut dengan c Wikipedi pengguna melakuka digital.
S citra dig menjadi d
• Outpu Peng ini mentr lain, menin meng nya le
• Outpu Pada digun komp lanjut meng 2.2. Jarin
Jaring pertama McCullo McCullo bahwa sederhan akan komputa
. 2, Septembe koordinat berikut ini
1 Citra Dalam Meskipun ci i akan teta harus diolah citra kebutuh
ia pengolaha aan algorit an pemrose ecara garis gital menur dua, yaitu : utnya citra olahan citra
berhubunga ransformasik
seperti ngkatkan k gkompres ci
ebih kecil.
utnya kompo kategori nakan untuk ponen dari c
t. Biasany genali suatu p
ngan Saraf gan saraf kali d ch dan Pi ch dan
kombinasi na menjadi s
meningkat sinya. Bobo
JU
er – Desember maka aka
Koordinat itra memilik api sering h kembali a han yang ada
an citra dig ma kompu esan citra d s besar, p rut outputn
a digital pad an dengan kan citra me
memperbai kualitas ci itra agar uk onen / atribu ini pengola k menghasil itra untuk di ya digunak
pola tertentu Tiruan[8]
f tiruan diperkenalka itts di tah
Pitts meny beberapa sebuah syste
tkan ke ot dala jarin
URNAL IN
r 2011
an seperti
ki banyak kali citra agar sesuai
a. Menurut ital adalah uter untuk
alam citra pengolahan nya dibagi
da kategori n teknik enjadi citra
iki citra, itra, atau kuran file- ut citra
ahan citra lkan suatu
iolah lebih an untuk u dari citra
sederhana an oleh hun 1943.
yimpulkan a neuron em neural emampuan ngan yang
NFORMA
diusul untuk Fungs fungsi Ja sistem memil jaring sebeag dari ja : a. Pe
ba b. Si ne c. Pe ya me d. Un ne ya ya ke thr 2.2.1.
tiga ha a. Po
jar b. M
pe pe c. Fu 2.2.2.
keterb Kelem menam lapisa dan la lapisa memil bebera meme backp menda kemam
ATIKA
lkan oleh M melakukan si aktivasi i threshold.
aringan sara m pemrose liki karakt an saraf b gai general aringan saraf emrosesan anyak elemen inyal dikirim euron melalu enghubung ang akan
emperlemah ntuk mene euron meng ang diterapk ang diterim emudian
reshold.
Jaringan sa Jaringan sa al, yaitu : ola hubungan
ringan).
Metode untu enghubung elatihan).
ungsi aktivas JST Backpr JST dengan batasan da mahan ini
mbahkan sa an tersembun
apisan outpu an tersemb
liki keleb apa kasus, erlukan wakt Seperti a propagation
apatkan mpuan jaring
McCulloch da fungsi logik yang digun af tiruan ( esan infor teristik m biologis. JS isasi model f biologis, d informasi n sederhana mkan dianta ui penghubun
neuron me n memper
h sinyal entukan ou ggunakan fu kan pada j a. Besarnya
dibandingka
araf tiruan araf tiruan d
n antar neur uk menent (training / si
ropagation n lapis tung lam penge bisa dia atu lapisan a
nyi diantara ut. Meskipun unyi lebih bihan man akan tetapi tu yang lebih arsitektur
melatih ja keseimbang gan untuk m
4 an Pitts diatu ka sederhan nakan adala (JST) adala rmasi yan irip denga ST dibentu l matematik dengan asum
terjadi pad (neuron) ara neuron
ng
emiliki bobo rkuat ata utput, setia ungsi aktiva
jumlah inpu a output in an denga
dibentuk ole ron (arsitektu
tukan bobo / learning
ggal memilik enalan pol atasi denga
atau beberap lapisan inpu n penggunaa h dari sat nfaat untu pelatihanny h lama.
yang lain ringan untu gan antar mengenali po
48 ur na.
ah ah ng an uk ka msi da – ot au ap asi ut ni an
eh ur ot /
ki la.
an pa ut an tu uk ya n, uk ra la
No.3 , Vol yang dig kemampu respon y yang ser selama p a. Arsit Backp unit neu Gambar arsitektur neuron bias), se terdiri p sebuah b output.
Gambar 2.2 Vij m ke unit merupaka bias di tersembu bobot da unit outp bias di keluaran b. Fase Backp yang haru fase maju dari lapi dengan aktivasi.
selisih a output ya kesalahan dirambat
. 2, Septembe gunakan se uan jaringan yang benar rupa dengan elatihan.
ektur backpr kpropagation uron dalam
berikut r backpropa input (ditam ebuah lapisa
unit neuro bias), serta
2 Arsitektur B merupakan bo
t lapisan an bobot y unit masuk unyi zj), seda ari unit lapis put yk (wk0)
lapisan t zk).
backpropag kpropagation us dilakukan u, pola inpu isan input h
mengguna Fase kedua antara outp ang diingink
n atau error tkan mundu
JU
er – Desember elama pelati n untuk m terhadap p n pola yan ropagation n memiliki
lapisan ter ini adalah agation deng mbah denga an tersembu on (ditamba m buah ne
ackpropagation obot dari un
tersembuyi yang mengh kkan ke un angkan wkj m san tersemb
merupakan ersembunyi
gation n memiliki
n. Fase perta ut dihitung m
hingga lapis akan suatu a adalah fas put jaringan kan (target) m r. Error ini ur, dimulai
URNAL IN
r 2011 ihan serta memberikan
pola input ng dipakai
beberapa rsembunyi.
h contoh gan n buah
an sebuah unyi yang ah dengan euron unit
n
nit input xi
i zj (vj0
hubungkan nit lapisan
merupakan bunyi zj ke
bobot dari ke unit
tiga fase ama adalah maju mulai san output u fungsi
e mundur, n dengan merupakan
kemudian dari yang
NFORMA
berhub lapisa Fase untuk 1. Fa Se (xi) di mengg ditentu lapisa diprop tersem mengg Demik output
Se diband dicapa output jika n toleran akan error toleran akan kesala 2. Fa Be factor untuk yk ke terhub digun berhub
De factor tersem bobot di baw semua berhub dihitu
De faktor sebag yang b di baw semua berhub masuk
ATIKA
bungan lang an output sa ketiga adal menurunkan ase I : propag elama propa ipropagasika gunakan fun ukan. Kelu an tersemb
pagasikan mbunyi
gunakan s kian seterusn t jaringan (y elanjutnya
dingkan den ai (tk). Sel
t adalah suat nilai error i
nsi yang d dihentikan.
masih le nsinya, mak dimodifika ahan yang ad ase II : propa erdasarkan r δk (k = 1,
mendistribu e semua u bung langsu
akan untuk bungan lang engan cara r δj di set mbunyi seb
yang bersa wahnya. Dem a factor δ d
bungan lang ung.
engan cara r δj di setiap ai dasar peru berasal dari wahnya. Dem a faktor δ d
bungan la kan dihitung
gsung denga ampai ke l lah memod n error yang gasi maju agasi maju, an ke lapisan
ngsi aktivas uaran dari bunyi (zj)
maju k selanjutnya suatu fung nya hingga m yk)
output ja ngan target lisih antara tu nilai kesa ni lebih kec ditentukan
Akan teta ebih besar ka bobot da
asi untuk da.
agasi mundu nilai error 2, …, m) usikan kesa unit tersem ung dengan
mengubah gsung dengan a yang sam
iap unit d bagai dasar
sal dari unit mikian seter di unit terse gsung denga a yang sam
unit di layar ubahan bobo unit tersemb mikian seter di unit terse angsung d g.
4 an unit – un apisan inpu difikasi bobo
g ada.
sinyal inpu n tersembuny i yang suda
setiap un selanjutny ke lapisa a denga gsi aktivas menghasilka aringan (y t yang haru a target da alahan (error cil dari bata
maka itera api jika nil dari bata alam jaringa
mengurang ur
, dihitungla yang dipak alahan di un mbunyi yan yk. δk jug h bobot yan n unit output ma, dihitun alam lapisa r perubaha t tersembuny rusnya hingg embunyi yan an unit inpu ma, dihitun
r tersembuny ot semua gar
bunyi di laya rusnya hingg embunyi yan dengan un
48 nit ut.
ot
ut yi ah nit ya an an si.
an yk) us an r), as asi ai as an gi
ah kai nit ng ga ng t.
ng an an yi ga ng ut ng yi ris ar ga ng nit
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
3. Fase III : perubahan bobot
Setelah semua faktor δ dihitung, semua bobot juga dimodifikasi secara bersamaan.
Perubahan suatu bobot didasarkan atas factor δ neuron lapisan di atasnya, sebagai contoh perubahan bobot pada lapisan output didasarkan atas δk yang ada di unit output.
Ketiga fase tersebut diulang – ulang terus hingga kondisi penghentian terpenuhi. Umumnya kondisi penghentian yang sering digunakan adalah jumlah iterasi atau nilai error. Iterasi akan dihentikan jika jumlah iterasi yang dilakukan sudah melebihi jumlah iterasi maksimum yang ditentukan, atau jika nilai error sudah lebih kecil dari batas toleransi yang ditetapkan.
c. Algoritma backpropagation
Berikut ini adalah algoritma backpropagation yang umum digunakan : 1. Inisialisasi bobot (ambil bobot awal
dengan nilai random yang cukup kecil).
2. Kerjakan langkah – langkah berikut selama kondisi berhenti bernilai salah.
3. Untuk tiap pasangan elemen yang akan dilakukan pembelajaran, kerjakan :
 Feedforward
a. Tiap – tiap unit input (xi, i = 1, 2, …, n) menerima sinyal xi dan meneruskan sinyal tersebut ke semua unit pada lapisan yang ada di atasnya (lapisan tersembunyi).
b. Tiap – tiap unit pada suatu lapisan tersembunyi (zj, j = 1, 2, …, p) menjumlahkan sinyal – sinyal input terbobot
_ 1
gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output
_
dan kirimkan sinyal tersebut ke semua unit tersembunyi di lapisan atasnya (unit – unit output)
c. Tiap – tiap unit output (Yk, k = 1, 2,
…, m) menjumlahkan sinyal – sinyal input terbobot.
_ 2
gunakan fungsi aktivasi untuk
menghitung sinyal output _
Dan kirimkan sinyal tersebut ke semua unit tersembunyi di lapisan atasnya (unit – unit output). Langkah ini dilakukan sebanyak jumlah lapisan tersembunyi
 Backpropagation
a. Tiap – tiap unit output (Yk, k = 1, 2,
…, m) menerima target pola yang berhubungan dengan pola input pembelajaran, hitung informasi error- nya :
2 _
2
2
kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai wjk) :
∆ 2
Hitung koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai b2k) :
∆ 2 2
Langkah ini dilakukan sebanyak jumlah lapisan tersembunyi, yaitu menghitung informasi error dari suatu lapisan tersembunyi ke lapisan tersembunyi sebelumnya.
b. Tiap – tiap unit tersembunyi (zj, j =1, 2, …, p) menjumlahkan delta input (dari unit – unit yang berada di lapisan atasnya) :
∑
== m
k
jk k
j w
in
1
2
_ δ
δ
Kalikan nilai ini dengan turunan dari fungsi aktivasinya untuk menghitung informasi error :
1 _ _
1 1
1 1
No.3 , Vol Kemu nantin memp Hitun nantin memp c. Tiap
…, m (j = 0 wjk (b b2k (b tiap –
…, p (i = 0 vij (ba b1j (b 4. Tes k 2.3. Mat
Matla dapat dig pengenal dalam M memudah saraf ti Toolbox.
Dalam terdapat macam pengatura dibutuhk fungsi ak
Selain fitur yang GUI prog Fitur ini program didapatka hanya de III. Pera S seperti bl
. 2, Septembe udian hitung nya akan pebaiki bilai ng juga k
nya akan perbaiki b1j)
– tiap unit m) memperba 0, 1, …, p) :
baru) = wjk ( baru) = b2k ( – tiap unit te p) memperba 0, 1, …, n) :
aru) = vij (la baru) = b1j (l kondisi berhe
lab[2,4]
ab adalah sa gunakan unt lan plat no Matlab sudah
hkan pembu iruan, yait m Neural fungsi untu
jaringan an paramet kan, seperti ktivasi dan la n itu Matlab g dapat digu gram yang m i memudah
dengan GU an bisa lebih engan mengg ancangan Pr ecara umum lok diagram
JU
er – Desember g koreksi bo
digunaka i vij) : koreksi bi
digunaka ) :
ourput (Yk, aiki bias dan (lama) + Δwj
(lama) + Δb2 ersembunyi ( aiki bias dan
ma) + Δvij
lama) + Δb1 enti
alah satu soft tuk membua omor kend terdapat too uatan program
tu Neural Network uk membua saraf tiru er – param i metode ainnya.
b juga dapat unakan untuk menarik, yait hkan dalam UI sehingga
h maksimal gunakan m-fi
rogram m sistem aka
berikut :
URNAL IN
r 2011 obot (yang an untuk
ias (yang an untuk
, k = 1, 2, n bobotnya
jk
2k
(zj, j =1, 2, n bobotnya
1j
tware yang at program daraan. Di
olbox yang m jaringan Network Toolbox at berbagai
an, serta meter yang
pelatihan, t memiliki k membuat tu GUIDE.
membuat hasil yang
dibanding file saja.
an berkerja
NFORMA
Gamba
kemud sudah plat Setela segme dapat penge backp melalu digun untuk menja GUI d 3.1. P
Pe GUID dapat mudah beriku untuk nomor
Gamba
ATIKA
ar 3.1 Blok Dia Citra di dian ditamp h disediakan
nomor dite ah diekstr
entasi karak dipisahkan.
Proses enalan karak propagation
ui GUI.
akan meto mengenali k
Perancang adi dua ba dan perancan Perancangan erancangan DE Matlab
dilakukan h. Gambar ut ini adalah pelatihan J r kendaraan
ar 3.2 Pelatihan
agram Pengena igital dijad pilkan melal
, lalu citra emukan lal
ak dilaku kter agar t
selanjutny kter dengan
dan hasilnya Sebagai oda templa
karakter plat gan program agian yaitu ngan subprog n GUI
GUI m sehingga n dengan
3.2 serta rancangan t JST dan pen
n JST
4 alan Karakter
dikan inpu lui GUI yan
diproses aga lu diekstrak ukan prose tiap karakte ya adala
metoda JS a ditampilka pembandin te matchin t nomor.
m ini dibag perancanga gram.
menggunaka perancanga relatif lebi gambar 3 tampilan GU ngenalan pl
48 ut ng ar k.
es er ah ST an ng ng gi an
an an ih .3 UI at
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
Gambar 3.3 Pengenalan Plat Nomor 3.2. Perancangan Subprogram
Perancangan subprogram untuk program pengenalan plat nomor kendaraan terdiri dari beberapa program
a. Pelatihan JST
Dalam subprogram pelatihan JST ini arsitektur yang digunakan adalah backpropagation dengan tiga lapisan, lapisan input, hidden dan output. Metode pelatihan yang digunakan adalah trainlm.
Gambar 3.4 berikut ini adalah flowchart subprogram pelatihan JST
Gambar 3.4 Pelatihan JST
b. Menampilkan Citra
Dalam subprogram ini akan menampilkan citra yang dipilih melalui GUI, subprogram ini dihubungkan dengan tombol Citra Kendaraan. Setelah ditampilkan citra dirubah ke format grayscale untuk pemrosesan lebih lanjut.
Gambar 3.5 adalah flowchart untuk subprogram yang digunakan
Gambar 3.5 Menampilkan Citra c. Mencari Kandidat Plat Nomor
Subprogram ini akan membagi citra input menjadi enam bagian kemudian program akan mencari plat nomor di tiap bagian. Gambar 3.6 adalah flowchart untuk subprogram ini
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
Gambar 3.6 Kandidat Plat Nomor d. Ekstraksi Plat Nomor
Dalam subprogram ini program akan melakukan ekstraksi plat nomor kendaraan dari kandidat plat nomor yang sudah ditemukan. Ekstraksi disini adalah memotong batas atas bawah dan batas kiri kanan dari citra kandidat plat nomor yang berhasil didapatkan oleh subprogram sebelumnya. Gambar 3.7 adalah flowchart untuk subprogramnya
Gambar 3.7 Ekstraksi Plat Nomor
e. Segmentasi Karakter
Segmentasi karakter dilakukan agar tiap citra hanya memiliki satu karakter sehingga proses selanjutnya atau proses pengenalan krakter dapat berjalan dengan baik. Gambar 3.8 adalah flowchart untuk subprogram ini
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
Gambar 3.8 Segmentasi Karakter
f. Pengenalan Karakter Menggunakan JST
Pengenalan karakter hasil segmentasi dilakukan dengan menggunakan jaringan saraf tiruan backpropagation. Gambar 3.9 adalah flowchart untuk subprogram pengenalan karakter menggunakan JST
Gambar 3.9 Pengenalan Menggunakan JST
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
g. Pengenalan Karakter Menggunakan Template Matching
Metoda ini digunakan hanya sebagai pembanding, karakter hasil segmentasi dibandingkan dengan karakter yang ada di dalam data. Gambar 3.10 adalah flowchart untuk subprogram pengenalan karakter menggunakan template matching
Gambar 3.10 Pengenalan Menggunakan Template Matching
IV. Pengujian dan Analisa
Dalam pengujian program pengenalan plat nomor kendaraan ini dilakukan sesuai dengan bagian – bagian yang sudah dibuat.
1. Pengujian GUI
Pengujian GUI dilakukan untuk mengetahui apakah GUI yang dibuat bekerja dengan baik dan hasilnya GUI bekerja dengan baik karena semua komponen sudah berada pada tab – tab yang sudah ditentukan seperti ditunjukkan pada gambar 4.1 dan 4.2
Gambar 4.1 Tab Pelatihan JST
Gambar 4.2 Tab Pengenalan Karakter 2. Pengujian Pelatihan JST
Dalam pengujian pelatihan JST backpropagation, jaringan diberikan input berupa angka yang dinyatakan dalam matrik. Gambar 4.3 adalah gambar saat pelatihan dilakukan
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
Gambar 4.3 Pelatihan JST 3. Pengujian Input Citra
Saat program diberi input citra maka yang ditampilkan saat pemilihan citra adalah citra yang berformat bmp dan jpeg saja, seperti ditunjukkan pada gambar 4.4
Gambar 4.4 Memilih Citra
Setelah dipilih citra kemudian ditampilkan dalam tempat yang sudah ditentukan, seperti ditunjukkan pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Menampilkan Citra
4. Pengujian Pencarian Kandidat Citra dan Ekstraksi Citra
Pencarian kandidat citra dan ekstraksi citra sudah dapat dilakukan, walaupun masih terdapat noise pada hasilnya, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.6
Gambar 4.6 Pencarian dan Ekstraksi Citra
Dari sejumlah citra yang digunakan tidak semuanya dapat menghasilkan output yang diharapkan, masih terdapat kesalahan dalam pencarian dan ekstraksi plat nomor kendaraan. Secara umum hasilnya dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu : a. Plat nomor dapat ditemukan dan dapat
diekstrak dengan baik
b. Plat nomor dapat ditemukan tetapi tidak dapat diekstrak dengan baik c. Plat nomor dapat ditemukan tetapi
tidak dapat diekstrak
d. Plat nomor tidak dapat ditemukan sehingga tidak dapt diekstrak
No.3 , Vol Tabel menunjuk pencarian Table 4.1 H Plat N 1
2
3
4
5. Pengu Dari cukup disegmen tidak ter ada pula ini diseb plat nom proses tersebut 4.2 adala Table 4.2 H
6. Pengu Pengu karakter untuk me mengena Contoh gambar 4
. 2, Septembe l 4.1 adalah kkan emp n dan ekstrak Hasil Pencarian Nomor Ha
Pen
ujian Segme sejumlah cit bervariasi, ntasi dengan rsegmentasi
yang tidak b babkan adan mor hasil ek segementas dianggap se ah gambar ha Hasil segmenta
ujian Metod ujian subp
dengan m engetahui ap ali karakter hasilnya 4.7
JU
er – Desember hasil percob pat kelomp
ksi plat nom n dan Ekstraks sil
ncarian H E
entasi Citra tra yang diuj
ada ya n baik, ada dengan ba bisa disegme nya noise d kstraksi sehi si dilakuka ebagai karak asil proses se asi
da JST program p metoda JST pakah JST su r hasil se ditunjukka
URNAL IN
r 2011 baan yang pok hasil mor.
si Hasil Ekstrak
uji hasilnya ang bisa
juga yang aik bahkan
entasi. Hal dalam citra
ingga saat an noise kter. Tabel
egmentasi
pengenalan dilakukan udah dapat egmentasi.
an dalam
NFORMA
Ga Da didapa yang merup karakt Tabel 4
Da keberh 14,28%
dibutu adalah 7. Pe Pe ini terhad sebelu tabel 4
ATIKA
ambar 4.7 Hasi ari pengujia at bahwa m
salah diken pakan hasil ter mengguk 4.3 Hasil Pengu
ari tabel 4.3 hasilan yan
% sampai 8 uhkan untu h antara 1,59 engujian Me engujian me
digunakan dap metoda umnya. Has
4.4
il Metoda JST an yang sud masih terda nali oleh JS
l pengujian kaan JST
ujian JST
3 terlihat b ng didapat a
85,71% dan uk pengena 9 detik samp toda Templa etoda templ
sebagai a JST yan
ilnya ditunj
4 dah dilakuka apat karakte ST. Tabel 4 n pengenala
bahwa tingk adalah antar n waktu yan alan karakte pai 1,89 detik ate Matching late matchin pembandin ng digunaka jukkan dalam
48 an er .3 an
kat ra ng er k.
g ng ng an m
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
Tabel 4.4 Hasil Metoda Template Matching
Dari tabel terlihat bahwa tingkat keberhasilan yang didapat adalah antara 42,85% sampai 100% sedangkan waktu yang diperlukan untuk proses pengenalan karakter adalah antara 18,84 detik sampai 22,93 detik.
V. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan
Dari pengujian yang sudah dilakukan terhadap program pengenalan plat nomor dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Subprogram untuk menampilkan citra
input sudah dapat digunakan untuk menampilkan citra dan secara otomatis progam hanya menampilkan citra yang memiliki format bmp dan jpeg.
2. Subprogram pencarian plat nomor kendaraan sudah dapat digunakan untuk mencari plat nomor kendaraan, walaupun hasil yang didapat masih belum sempurna.
3. Subprogram segmentasi karakter dapat melakukan segmentasi karakter dengan baik untuk citra yang memiliki noise sedikit.
4. Subprogram peltaihan JSt membutuhkan waktu yang cukup bervariasi tergantung data dan parameter pelatihan yang digunakan.
5. Subprogram pengenalan karakter metoda JST memiliki tingkat keberhasilan rata – rata 46,32% dengan waktu rata – rata yang dibutuhkan adalah 1,76 detik.
6. Subprogram pengenalan JST dengan metoda template matching memiliki tingkat keberhasilan rata – rata 72,37%
dengan waktu rata – rata yang dibutuhkan adalah 21,14 detik.
5.2. Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan program :
1. Algoritma pencarian plat nomor kendaraan dan ekstraksi perlu dirubah agar program dapat menemukan plat nomor kendaraan yang posisinya tidak hanya ditengah serta dapat melakukan ekstraksi plat nomor kendaraan dengan lebih baik
2. Perlu ditambahkan algoritma untuk menghilangkan noise yang ada dalam citra plat nomor kendaraan hasil ekstraksi, agar proses segmentasi dapat bekerja dengan lebih baik.
3. Program pelatihan jaringan saraf tiruan perlu disempurnakan agar dapat melakukan pelatihan jaringan saraf tiruan selain dengan metoda pelatihan trainlm.
4. Menambahkan data untuk pelatihan jaringan saraf tiruan agar didapat hasil yang lebih baik untuk pengenalan karakter.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gonzales, Rafael C, 2002, “Digital Image Processing” 2nd Edition, Prentice Hall.
2. Gonzales, Rafael C, 2004, “Digital Image Processing Using Matlab” 1st Edition, Prentice Hall.
JURNAL INFORMATIKA
No.3 , Vol. 2, September – Desember 2011 48
3. Kusumadewi, Dewi, 2003, “Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya)”, Graha Ilmu.
4. Hermawan, Arief, 2006, “Jaringan Saraf Tiruan (Teori dan Aplikasi)”, Andi.
5. Hery Purnomo, Mauridhi, Agus Kurniawan, 2006, “Supervised Neural Networks dan Aplikasinya”, Graha Ilmu
6. Jemmy, “Aplikasi Kamera Web Untuk Mengidentifikasi Plat Nomor Mobil”, Universitas Kristen Maranatha, 2008.
7. Marasi Manurung, Patardo,
“Perangkat Lunak Pengenalan Plat Nomor Mobil Mengunakan Jaringan Kompetitif dan Jaringan Kohonen”, Universitas Indonesia, 2007.
8. Simon Haykin, Neural Networks : Acomprehensive Foundation, Pearson Education, cetakan ke-3 di India, 1999