• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. berkapitalisasi besar yang terdaftar di BEI pada periode tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. berkapitalisasi besar yang terdaftar di BEI pada periode tahun"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

III.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiaannya adalah perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2006-2010. Peneliti mengambil objek tersebut karena ingin mengetahui apakah ada hubungan khusus dari ukuran perusahaan terhadap penerapan Good Corporate Governance dan praktik earnings management yang terjadi di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan (annual report) dari 100 perusahaan berkapitalisasi besar yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2010. Jenis industri di dalam penelitian berbeda-beda. Terdapat delapan jenis industri yang menjadi objek penelitian, namun perusahaan dalam industri keuangan tidak menjadi objek dalam penelitian ini. Kedelapan jenis industri tersebut adalah industri pertanian; industri pertambangan; industri dasar dan kimia; aneka industri; industri barang konsumsi; industri properti dan real estate; infrastruktur, utilitas dan transportasi; serta industri perdagangan, jasa dan investasi.

Data keuangan yang dibutuhkan didalam penelitian ini adalah selama 5 tahun yaitu dari tahun 2006 sampai 2010, dimana periode estimasi adalah selama 4 tahun dari tahun 2006-2009. Tahun 2010 dijadikan sebagai tahun investigasi dikarenakan peneliti ingin melihat pengaruh GCG terhadap earnings management pada periode terkini.

Tabel III.1 menggambarkan tentang perusahaan yang menjadi objek penelitian dimulai dari perusahaan yang berkapitalisasi terbesar dan jenis industrinya.

(2)

47 TABEL III.1

PERUSAHAAN DAN JENIS INDUSTRI

NO PERUSAHAAN JENIS INDUSTRI

1 Astra International Tbk Aneka Industri

2 Telekomunikasi Indonesia Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 3 Indosat Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 4 Indofood Sukses Makmur Tbk Industri Barang Konsumsi

5 Adaro Energy Tbk Pertambangan

6 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Pertambangan

7 Bakrie & Brothers Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 8 Gudang Garam Tbk Industri Barang Konsumsi 9 United Tractors Tbk Aneka Industri

10 XL Axiata Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 11 Salim Ivomas Pratama Tbk Pertanian

12 H.M. Sampoerna Tbk Industri Barang Konsumsi 13 Bumi Resources Minerals Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 14 Jasa Marga (Persero) Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 15 Bakrie Sumatera Plantations Tbk Pertanian

16 PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk Industri Dasar & Kimia 17 Bakrie Land Development Tbk Properti dan Real Estate 18 Berau Coal Energy Tbk Pertambangan

19 Lippo Karawaci Tbk Properti dan Real Estate 20 Barito Pacific Tbk Industri Dasar & Kimia 21 Semen Gresik (Persero) Tbk Industri Dasar & Kimia 22 Indocement T.P. Tbk Industri Dasar & Kimia 23 Multipolar Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 24 Garuda Indonesia (Persero) Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 25 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Industri Barang Konsumsi

26 Global Mediacom Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi

27 Smart Tbk Pertanian

28 Bakrie Telecom Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 29 Aneka Tambang (Persero) Tbk Pertambangan

30 Energi Mega Persada Tbk Pertambangan

31 Bumi Serpong Damai Tbk Properti dan Real Estate 32 Matahari Putra Prima Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 33 Holcim Indonesia Tbk Industri Dasar & Kimia

34 Gajah Tunggal Tbk Aneka Industri

35 Ciputra Development Tbk Properti dan Real Estate 36 Astra Agro Lestari Tbk Pertanian

37 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Pertambangan

(3)

48

NO PERUSAHAAN JENIS INDUSTRI

39 Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk Pertambangan 40 Central Proteinaprima Tbk Pertanian

41 Bayan Resources Tbk Pertambangan

42 Media Nusantara Citra Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 43 AKR Corporindo Tbk Aneka Industri

44 Delta Dunia Makmur Tbk Pertambangan

45 Agung Podomoro Land Tbk Properti dan Real Estate

46 Sarana Menara Nusantara Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 47 Kalbe Farma Tbk Industri Barang Konsumsi

48 Japfa Comfeed Indon Tbk Industri Dasar & Kimia 49 Charoen Pokphand Ind Tbk Industri Dasar & Kimia

50 Wijaya Karya (Persero) Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 51 Summarecon Agung Tbk Properti dan Real Estate

52 Timah Tbk Pertambangan

53 Samudra Indonesia Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 54 Astra Otoparts Tbk Aneka Industri

55 PP London Sumatera Tbk Pertanian

56 Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Properti dan Real Estate 57 Matahari Department Store Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 58 Tower Bersama Infrastructure Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 59 Adhi Karya (Persero) Tbk Properti dan Real Estate

60 Bentoel Internasional Investama Tbk Industri Barang Konsumsi 61 Sentul City Tbk Properti dan Real Estate 62 Jakarta International Hotels& Development Tbk Properti dan Real Estate 63 Duta Pertiwi Tbk Properti dan Real Estate 64 Benakat Petroleum Energy Tbk Pertambangan

65 Intiland Development Tbk Properti dan Real Estate 66 Alam Sutera Realty Tbk Properti dan Real Estate 67 Mulia Industrindo Tbk Industri Dasar & Kimia 68 Fajar Surya Wisesa Tbk Industri Dasar & Kimia

69 Smartfren Telecom Tbk Infrastruktur, Utilitas & Transportasi 70 Plaza Indonesia Realty Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 71 Mayora Indah Tbk Industri Barang Konsumsi 72 Elang Mahkota Teknologi Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 73 Sumber Alfaria Trijaya Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 74 Asia Pacific Fiber Tbk Aneka Industri

75 Pakuwon Jati Tbk Properti dan Real Estate 76 Ciputra Property Tbk Properti dan Real Estate 77 Polychem Indonesia Tbk Aneka Industri

(4)

49

NO PERUSAHAAN JENIS INDUSTRI

78 Elnusa Tbk Pertambangan

79 Mitra Adiperkasa Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 80 Tunas Baru Lampung Tbk Pertanian

81 Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Aneka Industri

82 Lautan Luas Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 83 Tempo Scan Pacific Tbk Industri Barang Konsumsi 84 Ramayana Lestari Sentosa Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 85 Danayasa Arthatama Tbk Properti dan Real Estate

86 Harum Energy Tbk Pertambangan

87 Kawasan Industri Jababeka Tbk Properti dan Real Estate 88 Jaya Real Property Properti dan Real Estate 89 Enseval Putera Megatrading Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 90 Hero Supermarket Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 91 Multistrada Arah Sarana Tbk Aneka Industri

92 Tri Polyta Indonesia Tbk Industri Dasar & Kimia 93 Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

Infrastruktur, Utilitas & Transportasi

94 Sampoerna Agro Tbk Pertanian

95 Davomas Abadi Tbk Industri Barang Konsumsi

96 BW Plantation Tbk Pertanian

97 Ciputra Surya Tbk Properti dan Real Estate 98 Duta Anggada Realty Tbk Properti dan Real Estate 99 Surya Citra Media Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi 100 Trikomsel Oke Tbk Perdagangan, Jasa & Investasi

III.2. Desain Penelitian III.2.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan dari 100 perusahaan berkapitalisasi besar yang telah terdaftar di BEI dari tahun 2006-2010.

Sumber data penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia, yang selanjutnya dilakukan proses analisis dan interpretasi terhadap data-data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Data- data-data berupa laporan keuangan

(5)

50 tahunan tersebut didapatkan dari situs BEI yaitu www.idx.co.id dan situs Jakarta Stock Exchange.

III.2.2. Penentuan Jumlah Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Sedangkan populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di BEI pada periode tahun 2006-2010. Jumlah sampel yang akan diambil adalah 100 perusahaan berkapitalisasi besar yang berada dalam populasi.

Kriteria-kriteria data yang akan dijadikan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan termasuk dalam 100 perusahaan berkapitalisasi besar yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2006-2010. Peneliti menggunakan jumlah sampel sebanyak 100 perusahaan karena beberapa penelitian sebelumnya yang mengenai topik GCG dan earnings management menggunakan sampel sebanyak 50 perusahaan. Peneliti ingin menambah sampel menjadi 100 perusahaan agar hasil penelitian lebih mendekati keadaan yang sebenarnya.

2. Data laporan keuangan perusahaan tersedia berturut-turut untuk tahun pelaporan dari 2006-2010 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).

3. Perusahaan sampel tersebut mempublikasikan laporan keuangan auditor dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember.

4. Data mengenai corporate governance pada periode 31 Desember 2010 tersedia lengkap.

(6)

51 III.2.3. Metode Pengumpulan Sampel

Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Dalam metode ini, data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat, sedang mengenai studi kepustakaan diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan corporate governance dan earnings management, penelitian-penelitian terdahulu, dan ditunjang dengan literatur-literatur lainnya.

Teknik pengumpulan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang berdasarkan maksud dan tujuan dari penelitian. Peneliti menggunakan purposive sampling karena tidak semua data dari populasi akan dijadikan objek penelitian, hanya yang mempunyai hubungan dan kaitan yang erat yang akan dijadikan sampel agar data dapat dipercaya dan akurat.

Data yang berkaitan dengan corporate governance dan earnings management diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh BEI pada periode tahun 2006-2010 yang diunduh dari situs www.idx.co.id.

III.2.4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data berupa analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16 dan Microsoft Excel 2007.

(7)

52 III.2.5. Metode Penyajian Data

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami penelitian, peneliti memilih metode penyajian data berupa tabel dan grafik yang diproses dengan program SPSS versi 16.

III.2.6. Uji Statistik

III.2.6.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum (Ghozali, 2006).

III.2.6.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala normalitas, gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) yakni dilakukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi (Ghozali, 2006). Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dengan bantuan SPSS versi 16. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang uji-uji yang diperlukan dalam uji asumsi klasik:

(8)

53 III.2.6.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan analisis grafik Normal Probability Plots dan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Sedangkan dengan uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonalnya dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Cara pengambilan keputusan pada uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) :

1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 artinya data residual tidak berdistribusi normal.

(9)

54 III.2.6.2.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Heteroskedastisitas terjadi dalam regresi apabila varian error (ei) untuk beberapa nilai x tidak konstan atau berubah-ubah. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisidas digunakan metode grafik scatterplot dan Uji Spearman’s rho. Cara pendeteksian adanya heteroskedastisitas melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) yang merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi- Y riil).

Cara pengambilan keputusan pada uji statistik Uji Spearman’s rho:

1. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 artinya terjadi masalah heteroskedastisitas. 2. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 artinya tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

III.2.6.2.3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel independen, maka hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen menjadi terganggu. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali,2006). Uji multikolinieritas dengan SPSS dilakukan dengan uji regresi, dengan patokan nilai

(10)

55 Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Kriteria yang digunakan adalah model dinyatakan terbebas dari gangguan multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF di bawah 10 atau tolerance di atas 0,1.

III.2.6.2.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antar residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2006). Deteksi autokorelasi dilakukan dengan uji statistik Durbin-Watson. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1. Nilai d berkisar antara 0 dan 4, yaitu 0 ≤ d ≤ 4.

2. Nilai d = 2 atau mendekati 2, tidak terjadi autokorelasi. 3. Nilai d mendekati 0, terjadi autokorelasi positif.

4. Nilai d mendekati 4, terjadi autokorelasi negatif.

III.2.6.3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Benar atau salahnya sebuah hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali kita memeriksa seluruh populasi. Tapi tidaklah mungkin bagi seorang peneliti untuk memeriksa seluruh populasi. Oleh sebab itu, dilakukan hipotesis dan hipotesis tersebut harus diuji. Berikut beberapa cara pengujian hipotesis:

(11)

56 III.2.6.3.1. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variable) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory variable). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel dependen dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel independen. Jika variabel independen lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linier berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel terikat.

Tujuan melakukan analisis regresi adalah sebagai berikut:

1. Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat dengan didasarkan pada nilai variabel bebas.

2. Menguji hipotesis karakteristik dependensi.

3. Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas di luar jangkauan sampel.

Peneliti menggunakan bantuan program SPSS untuk analisis regresi linier berganda. Model yang digunakan dalam regresi berganda untuk melihat pengaruh corporate governance dengan proksi kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, jumlah dewan komisaris, keberadaan komite audit, dan juga ukuran perusahaan terhadap earnings management dalam penelitian ini adalah:

ABSDAC = β0 + β1 TA + β2 KI + β3 PDK + β4 UADK + β5 UKA Keterangan:

(12)

57 TA = Total Asset (mewakili variabel Ukuran Perusahaan)

KI = Kepemilikan Institusional PDK = Proporsi Dewan Komisaris

UADK = Ukuran Anggota Dewan Komisaris UKA = Ukuran Komite Audit

β0 = Konstanta

β1-5 = Koefisien regresi

III.2.6.3.2. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) (Goodness of Fit)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepastian yang paling baik dalam analisis regresi yang dinyatakan dengan koefisien determinasi majemuk (R2). R2 = 1 berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, sebaliknya jika R2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS untuk Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) (Goodness of Fit).

III.2.6.3.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Peneliti dalam melakukan Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F), menggunakan program SPSS. Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.

(13)

58 hitung kemudian membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

• Apabila F hitung > F tabel dan tingkat signifikansi ( α ) < 0,05 maka semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

• Apabila F hitung ≤ F tabel dan tingkat signifikansi ( α ) > 0,05, semua variabel independen tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

III.2.6.3.4. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)

Peneliti dalam melakukan Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t), menggunakan program SPSS. Uji t adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Adapun prosedur pengujiannya adalah setelah melakukan perhitungan terhadap t hitung, kemudian membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

• Apabila t hitung > t tabel, maka berarti secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

• Apabila t hitung < t tabel, maka berarti secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

(14)

59 III.2.7. Operasionalisasi Variabel

Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang dapat diberi nilai. Variabel dalam penelitian diklasifikasikan menjadi variable independen dan dependen. Variabel – variabel tersebut dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut ini:

III.2.7.1. Variabel Dependen

Penelitian ini mengukur discretionary accruals sebagai perwakilan dari earnings management dengan bantuan SPSS 16 dan Microsoft Excel 2007. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Jones Modifikasian (1995).

Model Jones Modifikasian dipilih karena model ini dipercaya oleh peneliti-peneliti sebelumnya dapat mendeteksi earnings management secara konsisten. Adapun langkah-langkah perhitungan untuk Model Jones Modifikasian adalah sebagai berikut : 1. Mentabulasikan data-data yang dibutuhkan dan menghitung Total accruals

TACt = [(ΔCA-ΔCash)/ TA

t-1 ]- [ΔCL-ΔSTD-ΔTP)/ TA t-1]-(Dep/ TA t-1)]

Keterangan :

ΔCA = Change in Current Assets ΔCash = Change in Cash

ΔCL = Change in Current Liability ΔSTD = Change in Short Term Debt ΔTP = Change in Income Tax Payable TACt = Total Accruals

TA

t-1 = Total assets tahun sebelumnya

(15)

60 2. Mempersiapkan data untuk mendapatkan α

0, α1 dan α2

TAC

t/TAt-1 = α0 + α1 (ΔREVt / TAt-1) + α2( PPEt / TAt-1)

Keterangan: TAC

t = Total accrual

TA

t-1 = Total Assets tahun sebelumnya

α

0, α1, α2= Estimation from equation

ΔREV

t = Change in Revenue

PPE

t = Gross Property, Plant and Equipment

3. Memasukkan koefisien regresi (α

0, α1 dan α2) ke dalam perhitungan normal accrual

(Non Discretionary Accruals – NDAC) NDAC

it = α0 + α1 (ΔREVt – ΔRECt / TAt-1 ) + α2( PPEt / TA t-1 )

Keterangan : NDAC

it = Non Discretionary accruals perusahaan i pada tahun t

TA

t-1 = Total Assets tahun sebelumnya

α

0, α1, α2= Estimation from equation

ΔREV

t = Change in Revenue

ΔREC

t = Change in Receivable

PPE

t = Gross Property, Plant and Equipment

4. Menghitung Abnormal accruals (Discretionary accruals) di periode investigasi. Model Modifikasi Jones memfokuskan pada discretionary accruals sebagai ukuran earnings management. Discretionary accruals adalah bagian dari total accruals

(16)

61 yang tidak dapat dijelaskan oleh kegiatan perusahaan. Berikut ini adalah cara Perhitungan discretionary accruals :

DAC

it = TACit – NDACit

Nilai discretionary accruals merupakan perwakilan earnings management. Penelitian ini menggunakan Absolute discretionary accruals karena yang menjadi perhatian didalam penelitian ini hanya besaran dari pengolahan laba (discretionary accruals), bukan arahnya ( positif atau negatif). Adapun perhitungannya berubah menjadi :

ABSDAC

it = TACit - NDACit

III.2.7.2. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance dengan proksi kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, jumlah dewan komisaris, dan keberadaan komite audit. Berikut penjelasannya:

III.2.7.2.1. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan variabel yang diukur dari jumlah total asset perusahaan sampel pada tahun yang bersangkutan.

III.2.7.2.2. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan investment banking.

(17)

62 Kepemilikan institusional diukur dengan menggunakan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dari seluruh modal saham yang beredar.

III.2.7.2.3. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak berafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya, dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan (KNKG,2004). Proporsi dewan komisaris diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan.

III.2.7.2.4. Ukuran Dewan Komisaris

Beiner et al. (dalam Ujiantho dan Pramuka, 2007) menyebutkan bahwa ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan. Ukuran dewan komisaris diukur dengan menggunakan indikator jumlah anggota dewan komisaris suatu perusahaan.

III.2.7.2.5. Ukuran Komite Audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Ukuran komite audit diukur dengan menggunakan jumlah anggota komite audit yang ada di perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa kutipan dari ajaran- ajaran tersebut disajikan dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa spiritualitas tidak meninggalkan nilai-nilai luhur dalam tradisi berbagai

1) Tahap berdasarkan minat, pada tahap ini perkembangan karir hanya berdasarkan kesenangan, ketertarikan atau minat, sedangkan faktor lain tidak dipetimbangkan.

Hasil dari penelitian ini bersifat arahan desain, dalam upaya menghidupkan potensi Kampung Tua Tanjung Riau sebagai kawasan wisata bahari/maritim melalui

Dengan menggunakan analisis SWOT, maka akan dibuatkan sebuah rule business untuk pekerjaan Cost Control yang berbasis website , dimana semua aktivitas pekerjaan

Berdasarkan pengolahan data di atas, dapat diketahui bahwa keputusan pembelian di Mirota Batik Cabang Malioboro Yogyakarta telah berada pada kategori baik,yaitu

Hasil analisis regresi linier berganda terdapat pengaruh positif antara budaya organisasi , komunikasi, dan kompetensi guru terhadap kinerja guru pada SMA Sultan

2.1 Be able to respond to the meaning on the monolog text using spoken language varieties accurately, fluently, and acceptably in the daily life context in form of: report,

Pengaturan hukun cendana yang menempatkan pemerintah sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pengelolaan cendana di NTT belum mengadopsi azas-azas hukum umum pengelolaan sumberdaya